NURSAHIRA BAHRI
1614201008
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi
untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Puangrimaggalatung Sengkang
NURSAHIRA BAHRI
1614201008
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini akan dipertahankan dihadapan tim penguji dan disetujui sebagai salah satu
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
iii
Skripsi ini diajukan :
Nim : 1614201008
Hasil penelitian ini telah disetujui para pembimbing untuk mengikuti ujian
skripsi dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Tim Penguji
Ikdafila,S.Kep.,M.Kes (.........................................)
iv
Yang bertanda tangan dibawah ini :
NIM : 1614201008
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan
atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan karya ilmiah ini hasil kerja orang lain, saya
Yang menyatakan
Tanda tangan
Materai
6000
NURSAHIRA BAHRI
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
bawah ini :
NIM : 1614201008
Royalti Noneksklusif (Non Eksklusive Royalty-free Right) atas karya ilmiah saya
yang berjudul : “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Diare pada
Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kec. Tanete Riattang
Timur Kab. Bone Tahun 2020” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) dengan
hak royalty Noneksklusif ini Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan
merawat, dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama
vi
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Sengkang
Yang menyatakan :
Nursahira Bahri
vii
ABSTRAK
Nursahira Bahri
“HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN DIARE
PADA ANAK USIA SEKOLAH 10-12 TAHUN DI SD INPRES 12/79 PALLETTE
KEC. TANETE RIATTANG TIMUR KAB. BONE TAHUN 2020”
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk
mengikuti ujian sidang pada Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Skripsi ini persembahan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Samsul
Bahri dan Ibunda Sulha atas segala pengorbanan yang tak terkira dan doa tulus yang
paling tinggi.
Selama proses pembuatan skripsi ini masih banyak kesulitan dan hambatan
yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan bimbingan serta kerjasama dari semua
pihak yang terlibat didalamnya sehingga hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi
dengan baik.
Ucapan terima kasih bagi penulis adalah ungkapan yang tiada batas. Hanya
kata dan hanya berbentuk kalimat, namun sebagai seorang mahluk tak luput dari
khilaf maka layak jika penulis mengucapkannya pada mereka yang telah
menciptakan semacam imajinasi dan spirit juga semangat ketika penulis mulai
merangkai kata menuai bahasa. Bagaimanapun juga langkahku yang ada sekarang ini
tak akan pernah ada tanpa kehadiran mereka. Untuk itu perkenankanlah penulis
ix
dengan segala hormat dan penuh kerendahan hati mengucapkan terima kasih dan
2. Bapak dr. H. Abdul Azis, M. M.Kes selaku Ketua Umum Yayasan Perguruan
pengetahuan, arahan dan motivasi serta saran dan masukan dalam penyusunan
Skripsi ini.
x
7. Ibu Hj.Arni AR,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang banyak memberikan
bantuan pengetahuan, arahan dan motivasi serta saran dan masukan dalam
8. Para Dosen dan Staf Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah ikut berkontribusi besar dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
1. Definisi Diare......................................................................................... 5
2. Klasifikasi Diare.................................................................................... 5
4. Komplikasi Diare................................................................................... 7
5. Penyebab Diare...................................................................................... 9
6. Patofisiologi Diare................................................................................. 10
7. Penatalaksanaan Diare........................................................................... 12
xii
2. Manfaat PHBS....................................................................................... 17
3. Sasaran PHBS........................................................................................ 18
4. Macam-Macam PHBS........................................................................... 19
5. PHBS di Sekolah................................................................................... 25
A. Dasar Pemikiran........................................................................................... 43
D. Hipotesa Penelitian...................................................................................... 47
A. Jenis Penelitian............................................................................................ 48
C. Populasidan Sampel..................................................................................... 48
E. Analisa Data................................................................................................. 50
F. Etika Penelitian............................................................................................ 51
G. Instrument Penelitian................................................................................... 52
LAMPIRAN........................................................................................................... xi
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehat, baik individu, kelompok dan masyarakat. Karena dengan berperilaku hidup
bersih dan sehat lingkungan kita akan menjadi sehat dan bersih, serta orang yang
Perilaku hidup bersih dan sehat harus diterapkan sejak usia anak-anak.
Karena pada usia rentan tersebut jika anak-anak tidak mampu berperilaku hidup
bersih dan sehat makan akan mudah terkena berbagai macam penyakit seperti
diare. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pemerintah sudah berjalan sekitar
15 tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. Data Profil Kesehatan
Indonesia tahun 2013 menyebutkan bahwa baru 64,41% sarana yang telah dibina
didik, dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
1
2
Indikator pertama PHBS yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas anak usia
mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi angka kejadian diare pada anak
sampai 40% tetapi di Indonesia kebiasaan mencuci tangan dengan sabun belum di
Menurut WHO Pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi
cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Pengertian
Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus
PHBS terhadap kejadian diare pada siswa sd negeri 1 boyolali dengan nilai
pada siswa sd negeri 1 boyolali. Seseorang dikatakan diare bila feses lebih berair
dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar
berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Depkes,2017). Definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa diare adalah bertambahnya frekuensi defekasi lebih dan
3
3 kali perhari pada bayi dan lebih dari 6 kali perhari pada anak, yang disertai
Berdasarkan data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar kasus diare
terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 215.000 pada anak usia 10 -12
tahun tiap tahunnya. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia (2016), terjadi
KLB diare tiap tahun dari tahun 2013 sampai 2016 dengan disertai peningkataan
CFR (Case Fatality Rate). Pada tahun 2013, CFR diare adalah 1,08% meningkat
menjadi 1,14% pada tahun 2014. Berdasarkan data Dinkes Provinsi Sulawesi
Selatan (2015) sebanyak 238.085 kasus diare yang sudah ditangani di 448
puskesmas disetiap kabupaten/ kota. Sebanyak 93.436 kasus adalah anak usia 10-
12 tahun . Adapun untuk Kabupaten Bone sebanyak 1.574 pada anak usia 10-12
tahun kasus diare yang telah ditangani dan paling banyak terjadi di Desa Pallette
dengan judul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada
Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan Tanete
B. Rumusan Masalah
Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di
Tahun 2020.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia 10-
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
umum terkait dalam Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan
2. Manfaat teoritis
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia Sekolah 10-
12 Tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga
kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011). Diare adalah perubahan
konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air di dalam tinja
dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari (Tanto dan
Liwang, 2014).
adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari
2. Klasifikasi Diare
Diare dibedakan menjadi diare akut, diare kronis dan persisiten. Diare
akut adalah buang air besar pada bayi atu anak-anak melebihi 3 kali sehari,
disertai dengan perubahan konsisitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
lender dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu, sedangkan diare
kronis sering kali dianggap suatu kondisi yang sama namun dengan waktu
yang lebih lama yaitu diare melebihi satu minggu, sebagian besar disebabkan
5
6
diare akut berkepanjangan akibat infeksi, diare persisten adalah diare yang
berlangsung 15-30 hari, merupakan diare berkelanjutan dari diare akut atau
peralihan antara diare akut dan kronis biasanya ditandai dengan penurunan
2) Diare kronik, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan
1) Diare sekresi
elekrtolit dari usus, menurunnya absorb. Ciri khas pada diare ini
2) Diare osmotic
glukosa/galaktosa.
Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng, gelisah,
suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak menutup
dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut
jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan syok),
berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung,
4. Komplikasi Diare
dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria atau anuria) dan terjadinya
c. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2–3 % anak yang menderita diare, lebih sering
d. Gangguan gizi
disebabkan oleh makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare atau muntah yang bertambah hebat, walaupun susu diteruskan sering
diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu
lama, makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi
e. Gangguan sirkulasi
Menurut Ngastiyah (2014) sebagai akibat diare baik akut maupun kronik
5. Penyebab Diare
Ngastiyah (2014) :
a. Gangguan osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus
timbul diare.
b. Gangguan sekresi
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
6. Patofisiologi Diare
a. Diare sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit dari
usus, menurunnya absorbsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis
ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini
b. Diare osmotic
malabsorpsi umum dan defek dalam absorpsi mukosa usus missal pada
Na+ K+ ATPase di enterosit dan absorbsi Na+ dan air yang abnormal.
11
g. Diare inflamasi
merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare akibat
inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare osmotik dan
h. Diare infeksi
Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab tersering dari diare. Dari sudut
kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif dan invasif
7. Penatalaksanaan Diare
satusatunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta
kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare.
d. Antibiotik Selektif
1) Oralit
tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah
sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit
rasa mual dan muntah. Oralit merupakan cairan yang terbaik bagi
dehidrasi.
2) Zinc
berikutnya. Berdasarkan bukti ini semua anak diare harus diberi Zinc
segera saat anak mengalami diare. Dosis pemberian Zinc pada balita:
a) Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
b) Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.
sendok makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada
3) Pemberian ASI/makanan
pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta
harus lebih sering di beri ASI. Anak yang minum susu formula juga
diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih
anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare
5) Pemberian Nasihat
v. Timbul demam
16
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan oleh
setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan
lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2015).
dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan
2. Manfaat PHBS
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi
lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma
yang bersih dan sehat sehingga murid, guru dan masyarakat lingkungan
proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar murid, citra
minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang
3. Sasaran PHBS
a. Sasaran primer
atau murid dan guru yang bermasalah (individu/ kelompok dalam institusi
b. Sasaran sekunder
terkait.
19
c. Sasaran tersier
camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua
murid.
4. Macam-Macam PHBS
diantaranya :
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat
menghilangkan atau membersihkan bau badan, keringat dan sel kulit mati,
itu, makanan yang tidak dibersihkan dan menempel di gigi dapat menjadi
20
dan mulut yang buruk adalah karies, radang gusi, gigi berlubang, dan
sariawan. Personal hygiene gigi dan mulut yang baik memberikan rasa
4) Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, kecil sehingga dapat
daerah kepala. Untuk menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak
infeksi, bau dan cedera pada jaringan. Seringkali orang tidak sadar akan
masalah pada kaki dan kuku sehingga terjadi nyeri dan ketidaknyamanan.
melalui kuku. Memotong kuku jari tangan dan jari kaki dapat menghirdari
berbentuk oval, atau mengikuti bentuk jari. Sedangkan kuku pada kaki
melihat. Kita bisa mengenal suatu benda, baik ukuran, bentuk maupun
khusus karena cairan air mata secara terus menerus membersihkan mata.
Intervensi khusus dibutuhkan pada pasien yang tidak sadar dan pasien
pasca bedah mata. Pada pasien yang tidak sadar reflek mengedipkan mata
bisa saja tidak ada, sehingga kotoran terakumulasi disekitar kelopak mata.
dua kali sehari yang berfungsi untuk membuang kotoran yang umumnya
menumpuk pada sudut mata (Kemenkes RI, 2015). Tujuan untuk menjaga
mata merupakan alat indera yang sangat penting, maka kebersihan dan
kesehatan mata harus selalu tetap dijaga. Mata yang merah dan berarair
adalah suatu tanda bahwa mata tersebut lelah atau ada kelainan. Secara
normal mata terbebas dari infeksi dan iritasi (Perry & Potter, 2010).
yang berlebihan.
tissue yang lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan.
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air
yang mengalir (Depkes RI, 2015). Cuci tangan pakai sabun merupakan
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mencuci tangan
1) Basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun dengan
2) Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan
5) Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
g. Perawatan Genitalia
Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dengan segala
besar yaitu 30% dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan
untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) sehingga anak
tangandengan air bersih dan sabun. Munculnya berbagai penyakit yang sering
2015):
sebagai berikut:
dan lain-lain.
sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap positif ini akan
mempengaruhi untuk ikut dalam kegiatan ini. Niat ikut serta dalam
yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru dan petugas
baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan mendukung anak dalam
bersifat anak sebagai pusat yang akan mendorong proses belajar melalui
sakit dan kewajiban sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain
d. Pengetahuan
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
1) Tahu (know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
sehari-hari.
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
30
dan sebaginya.
5) Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
6) Evaluasi (evaluation)
Akses pengetahuan tentang PHBS dapat berasal dari perilaku luar seperti
(Gunarsa, 2012).
Anak yang memiliki pengetahuan serta sikap yang kurang baik dalam
memahami bahaya jajan makanan atau minuman yang tidak sehat, maka
anak sehingga banyak anak yang terkena penyakit diare, padahal diare
dehidrasi.
pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
faktor predisposisi. Masyarakat dapat mengerti dan sadar atas hidup sehat
masyarakat yag sehat dan mengubah perilaku yang buruk menjadi baik.
dan pria suami yang berkaitan dengan masing-masing posisi ini adalah
sejumlah peran, di dalam hal posisi ibu, beberapa peran yang terkait
baik berupa tubuh maupun sifat-sifat moral dan spiritual (Gunarsa, 2012).
Orang tua adalah tokoh panutan anak, maka diharapkan orang tua dapat
ditiru, sehingga anak yang bebas bersekolahpun sudah mau dan mampu
melakukan cuci tangan dengan benar melalui model yang ditiru dari orang
Peran orang tua adalah seperangkat tingkah laku dua orang ayah dan
berupa bentuk tubuh maupun sikap moral dan spiritual serta emosional
yang mandiri. Hal ini dapat dijelaskan oleh Foster (2014), yang
anak dan perilaku orang tua dipengaruhi oleh keyakinan tentang nilai-nilai
kesehatan.
sabun (CTPS) dapat menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk
34
buang airbesar mencegah sekitar 30-47% diare pada anak dan 85%
air bersih, terutama penyakit diare. Anak yang mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan dengan sabun dapat membunuh bakteri atau
(Adisasmito,2015).
dapat menurunkan resiko terkenanya penyakit diare sekitar 48% dan 17%.
sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Tiga kegiatan tersebut dapat
35
dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak
f. Peran Guru
sekolah. Sosialisasi sejak dini oleh guru kepada siswa mengenai pesan-
pesan yang ada dalam PHBS melalui semua aktivitas harian di sekolah
dikaitkan dengan PHBS dengan tujuan setiap anak akan terbiasa dengan
hal tersebut dan dapat saling mengingatkan antar mereka untuk selalu
siswa akan lebih baik dalam mempraktikkan PHBS di sekolah. Hal itu
(Adiwiryono, 2010).
memiliki peranan yang penting. Guru sebagai model atau contoh yang
36
nantinya akan ditiru oleh siswa. Dengan demikian guru harus menjadi
menunjukkan sesuatu yang baik misalnya dalam perilaku hidup bersih dan
sehat.
pada tempatnya,
di sembarang tempat,
(Adisasmito, 2015).
kandungan zat gizinya hanya satu atau dua jenis sumber zat gizi, yakni
g. Lingkungan
dibandingkan dengan hal lain, dan tergantung pada kekuatan dari sistem
usaha untuk menggunakan jamban itu sendiri. Untuk mencapai hal ini
ber-PHBS seperti program bebas asap rokok, kerja bakti dan olahraga
(Kemenkes, 2016).
yang harus tersedia sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada murid
2) Kantin Sekolah
atau tertutup
persyaratan kesehatan
menggunakan sabun
pencemaran
3) Jamban
Jamban yang digunakan oleh murid dan guru adalah jamban yang
perempuan.
41
murid.
mengubur)
8) Tempat sampah
dengan tutup
pemusnahan sampah
KERANGKA KONSEP
yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang
baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan
dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka
juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya
membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan
(Sugiyono, 2010). Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih,
43
44
Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk
“Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia
Timur Kabupaten Bone Tahun 2020” terdiri dari dua variabel utama pada
Variables (variabel terikat).
akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena
Yang dimaksud dengan kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
dan Sehat
Keterangan :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
= Garis Penghubung
46
Tabel 1
Variabel
No. Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian
masyarakatnya.
D. Hipotesis Penelitian
ini adalah Hipotesis Alternatif (Ha) diterima yaitu Ada Hubungan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD
Inpres 12/79 Pallette Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Tahun
2020.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengetahui Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada
Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan Tanete
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
48
49
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi yang ada
orang anak.
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
a. Data Primer
Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang langsung
alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak puskesmas, tidak
2. Penyajian data
laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan
para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk
presentation).
E. Analisa Data
1. Analisa univariat
satu variabel. Analisis ini digunakan untuk mencari gambaran dari satu
variabel saja. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis adalah perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah 10-12 tahun.
2. Analisa bivariat
dengan gejala diare pada anak usia sekolah 10-12 tahun di sd inpres 12/79
F. Etika Penelitian
kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian harus dilakukan sesuai dengan
norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Etika penelitian merupakan masalah
and confidentiality)
kepada orang lain. Dalam penelitian ini, responden hanya diminta untuk
52
sama tanpa membedakan suku, agama, ras, status ekonomi, dan sebagainya.
and benefits)
aktivitas responden.
sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca dan dijawab oleh responden penelitian
(Suyanto, 2011).
BAB V
A. Hasil Penelitian
12/79 Pallette. Dalam penelitian ini diperoleh data mengenai Hubungan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di
SD Inpres 12/79 Pallette Kec. Tanete Riattang Timur Kab. Bone Tahun 2020.
1. Karakteristik Responden
pendidikan.
Tabel 2
Jumlah
Umur
F %
10 16 40
11 12 30
12 12 30
53
54
Total 40 100
Sumber : Data Primer 2020
12 (30%) responden.
Tabel 3
12/79 Pallette Kec. Tanete Riattang Timur Kab. Bone Tahun 2020.
Jumlah
Jenis Kelamin
F %
Laki-Laki 19 47,5
Perempuan 21 52,5
Total 40 100
Sumber : Data Primer 2020
responden.
55
Tabel 4
12/79 Pallette Kec. Tanete Riattang Timur Kab. Bone Tahun 2020.
Jumlah
Pendidikan
F %
SD 40 40
Total 40 100
Sumber : Data Primer 2020
2. Analisa Univariat
a. Variabel Independen
masyarakatnya.
Tabel 5
Jumlah
PHBS
F %
Baik 12 30
Kurang Baik 28 70
Total 40 100
Sumber : Data Primer 2020
b. Variabel Dependen
Diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih
Tabel 6
Jumlah
Diare
F %
Jarang 12 30
Sering 28 70
Total 40 100
Sumber : Data Primer 2020
3. Analisa Bivariat
Tabel 7
Sehat dengan Diare Pada Anak Usia 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79
baik dan jarang terkena diare sebanyak 12(30%) responden, PHBS baik dan
baik dan sering terkena diare sebanyak 28(70%) responden dan PHBS
B. Pembahasan
1. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Diare pada Anak Usia
tahun yang memiliki PHBS baik dan jarang terkena diare sebanyak 12(30%)
responden, yang memiliki PHBS baik dan sering terkena diare sebanyak
0(0%) responden, sedangkan anak usia 10-12 tahun yang memiliki PHBS
kurang baik dan sering terkena diare sebanyak 28(70%) responden dan yang
memiliki PHBS kurang baik dan jarang terkena diare sebanyak 0(0%).
nilai hitung ρ=0,668<α =0,05 dan analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha
59
diterima atau ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare
Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan
Dari hasil penelitian didapatkan responden dengan PHBS baik dan jarang
terkena diare sebanyak 12(30%) responden. Hal ini terjadi karena kesadaran
dan pengetahuan akan pentingnya PHBS agar tidak terkena diare pada diri
mengatakan bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
kejadian diare. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah suatu aktifitas atau
penyakit diare.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak
tangga oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.
kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan
lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2015).
Dari hasil penelitian didapatkan responden dengan PHBS kurang baik dan
sering terkena diare sebanyak 28(70%) responden. Hal ini terjadi karena
kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya PHBS agar tidak terkena diare
dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan
Peneliti berasumsi bahwa kurangnya PHBS pada anak usia 10-12 tahun
tua dan lingkungan sekitar, sarana dan prasarana kurang memadai. Sedangkan
PHBS baik pada anak usia 10-12 tahun disebabkan karena kesadran akan
pentingnya PHBS sudah baik, adanya dukungan dari orang tua dan
Sebaiknya PHBS sejak dini harus sudah diterapkan dengan baik. Dengan
dengan baik.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
diterima atau ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare
Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan
B. Saran
dan pengetahuan kepada siswa siswinya arti pentingnya PHBS agar bisa
hidup sehat sehingga tidak terjangkit berbagai macam penyakit seperti diare.
Disarankan agar siswa siswi SD 12/79 Pallette agar lebih meningkatkan dan
62
viii
DAFTAR PUSTAKA
Aca, Sugandhy dan Hakim, Rustam. 2015. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Aditianti1, Sri Prihatini dan Hermina, 2016. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Individu Tentang Makanan Beraneka Ragam sebagai Salah Satu Indikator
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No.
2, Juni 2016 : 117 – 126
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati Nur. 2015. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Atikah Proverawati, Eni Rahmawati. 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2017. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Depkes RI; 2017.
Dwienda, Octa, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/ Balita dan
Anak Prasekolah untuk Para Bidan. Yogjakarta; deepublish publisher
Foster, Bill. 2014. Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM. Jakarta.
Penerjemah: Ramlan
Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
Maulani, R.R., dkk.2012. “Karakteristik Fisik dan Kimia. Rimpang dan Pati Garut
(Marantha arundinacea L.) pada Berbagai Umur Panen”. Seminar Nasional
Kedaulatan Pangan dan Energi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
Madura. (diakses tanggal 30 Maret 2020).
Soenarto Y., 2012. Diare Kronis dan Diare Persisten. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Yulistiana, Evayanti, 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada
Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Vol 1, No
2, Juli 2015: 81-90.
xi
LAMPIRAN 1
I. Kuesioner PHBS
A. Petunjuk Pengisian
2. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan pendapat
3. Berikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang tertera pada lembar
kuesioner.
B. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
a. Pernah
b. Belum Pernah
a. orang tua
b. Guru
c. Petugas Kesehatan
d. Teman/tetangga
e. Media Massa
xii
f. Lainnya, Sebutkan...
Indikator
No Ya Tidak
Mencuci tangan dengan air
bersih yang mengalir dan sabun
1 Apakah adik-adik mencuci tangan
sebelum makan?
2 Apakah adik-adik mencuci tangan
setelah bermain?
3 Apakah adik-adik mencuci tangan
menggunakan air bersih yang
mengalir?
4 Apakah adik-adik mencuci tangan
menggunakan sabun?
5 Apakah adik-adik setelah
membuang ingus dari hidung
mencuci tangan?
6 Apakah adik-adik mencuci tangan
setelah membuang sampah?
Mengkonsumsi makan/jajanan
sehat di sekolah
7 Apakah adik-adik membeli jajanan
yang ada di kantin sekolah?
8 Apakah adik-adik membeli
makanan yang tidak dikeru ni
lalat?
9 Apakah adik-adik terbiasa sarapan
pagi sebelum pergi ke sekolah?
10 Apakah adik-adik membawa bekal
makanan dari rumah ke sekolah?
11 Apakah adik-adik membawa
minuman dari rumah ke sekolah?
12 Apakah adik-adik memilih jajanan
pada pedagang keliling?
Menggunakan jamban bersih
dan sehat
13 Apakah adik-adik mempergunakan
jamban sekolah untuk buang air
besar?
14 Apakah adik- adik menyiram
jamban dengan air bersih setiap
selesai menggunakannya?
xiii
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikan :
a. Ya
b. Tidak
2. Jika pernah apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan penyakit diare?
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
xv
5. Apakah Anda mengetahui berapa kali buang air besar dalam sehari hingga
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anda tahu yang pertama kali harus diberikan kepada penderita
diare?
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah Anda setuju bahwa penderita diare balita harus segera dibawa ke
dokter?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah Anda setuju bahwa sebelum makan harus mencuci tangan dengan
sabun?
a. Setuju
b. Tidak
xvi
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah Anda setuju diadakan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal
a. Setuju
b. Tidak
xvii
LAMPIRAN 2
Kepada Yth
Responden
Di-
Tempat
Nim : 1614201008
“Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Diare Pada Anak Usia Sekolah
kasih.
Peneliti
Nursahira Bahri
xviii
LAMPIRAN 3
Nama :
No. Responden :
Umur :
Alamat :
untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Saya mengerti bahwa penelitianini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan
Diare Pada Anak Usia Sekolah 10-12 Tahun Di SD Inpres 12/79 Pallette Kecamatan
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak mengandung resiko yang berarti dan
saya telah memberitahu bahwa kuesioner ini bersifat rahasia dan jawabannya hanya
untuk penelitian.
Saya telah diberi kesempatan bertanya mengenai penelitian atau peran saya
dalam penelitian ini. Saya secara sukarela berperan serta dalam penelitian ini.
Tanda TanganPeneliti
(Responden)Nursahira Bahri
xix