Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan rasional juga memiliki objek
material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala
yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada
dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan. Adapun objek formal,dan rasional
adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang
ada. Setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris
semakin bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan
menampakkan kegunaan yang praktis. Inilah proses terbentuknya ilmu secara
berkesinambungan. Maka seiring dengan berkembangnya zaman, makin
berkembanglah ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.
Kemajuan pesat ilmu pengetahuan yang dicapai manusia pada ujung pertengahan
kedua abad ke-20, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh
siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) - menembus ke seluruh
lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa
mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor
lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Pengaruh perkembangan ilmu
pengetahuan terhadap pola kemasyarakatan alienasi adalah suatu kondisi psikologis
seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu (tentang misteri keabadian
termasuk Tuhan), keberadaan, dan dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya
barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya.Orang merasa asing dengan
budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah
membentuk identitas sosialnya.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan krisis
kemanusiaan ?
2. Apa hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia ?
1
Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-ilmu.html, diakses pada
11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB

2
3. Apa dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hubungan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan
krisis kemanusiaan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu, agama dan masa depan manusia
3. Untuk mengetahui dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Kemajuan Ilmu Pengetahuan dengan Krisis Kemanusiaan2


Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya, namun pada
sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak mampu
menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat ini, termasuk
di indonesia ditandai oleh gejalah kemerosotan akhlak yang benar-benar
berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran, kebenaran, keadilan,
tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup oleh penyelewengan,
penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling merugikan. Untuk
memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian itu, maka kehadiran filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh
dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi bomerang bagi kehidupan
umat manusia.
Dalam masyarakat beragama, ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari
nilai-nilai ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan.
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan
dengan mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir
inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang
bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari
keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak hanya
bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada penciptaNya.
Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan
mempunyai peran penting dalam membentuk peradaban dan kebudayaan
manusia, dan dengan itu pula tampaknya, muncul semacam kecenderungan
yang terjalin pada jantung setiap ilmu pengetahuan dan juga para ilmuwan
untuk lebih berinovasi untuk penemuan dan perumusan berikutnya.
Kecenderungan yang lain ialah adanya hasrat untuk selalu menerapkan apa
yang dihasilkan ilmu pengetahuan, baik dalam dunia teknik mikro maupun
makro. Dengan demikian tampaklah bahwa semakin maju pengetahuan,
2
Ibid

4
semakin meningkat keinginan manusia, sampai memaksa, merajalela, dan
bahkan membabi buta. Akibatnya ilmu pengetahuan dan hasilnya tidak
manusiawi lagi, bahkan cenderung memperbudak manusia sendiri yang telah
merencanakan dan menghasilkannya. Kedua kecenderungan ini secara nyata
paling menampakkan diri dan paling mengancam keamanan dan kehidupan
manusia, dewasa ini dalam bidang lomba persenjataan, kemajuan dalam
memakai serta menghabiskan banyak kekayaan bumi yang tidak dapat
diperbaharui kembali, kemajuan dalam bidang kedokteran yang telah
mengubah batas-batas paling pribadi dalam hidup manusia dan
perkembangan ekonomi yang mengakibatkan melebarnya jurang kaya dan
miskin. Ilmu pengetahuan dan teknologi akhirnya mau tak mau mempunyai
kaitan langsung ataupun tidak, dengan setruktur sosial dan politik yang pada
gilirannya berkaitan dengan jutaan manusia yang kelaparan, kemiskinan, dan
berbagai macam ketimpangan yang justru menjadi pandangan yang menyolok
di tengah keyakinan manusia akan keampuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk menghapus penderitaan manusia.
Kesadaran akan hal ini sudah muncul dalam banyak lingkungan ilmuwan
yang prihatin akan perkembangan teknik, industri, dan persenjataan yang
membahayakan masa depan kehidupan umat manusia dan bumi kita. Untuk
itulah maka epistimologi ilmu bertugas menjawab pertanyaan; bagaimana
proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi
ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
Tiang penyangga filsafat ilmu yang ketiga adalah aksiologi ilmu; Ilmu
adalah sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih
mudah. Dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa
peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu telah banyak mengubah
wajah dunia seperti hal memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan
berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga,
manusia bisa merasakan kemudahan lainnya seperti transportasi, pemukiman,
pendidikan, komonikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan

5
sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Kemudian timbul pertanyaan, apakah ilmu selalu merupakan berkah dan
penyelamat bagi manusia? Dan memang sudah terbukti, dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi.
Misalnya pembuatan bom yang pada awalnya untuk memudahkan kerja
manusia, namun kemudian dipergunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif
yang menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri. Di sinilah ilmu harus
diletakkan secara proposional dan memihak pada nilai-nilai kebaikan dan
kemanusiaan. Sebab, jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang
terjadi adalah bencana dan malapetaka.
B. Hubungan Agama, Ilmu dan Masa Depan Manusia
1) Pentingnya Agama bagi manusia3
Agama dapat dilihat sebagai kepercayaan dan pola perilaku yang
dimiliki oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting dan
aspek-aspek alam semesta yang tidak dapat dikendalikannya dengan
teknologi maupun sistem organisasi sosial yang dikenalnya. Pengertian
agama yang lain yaitu agama sebagai seperangkat upacara yang diberi
rasionalisasi melalui mitos dan menggerakkan kekuatan-kekuatan
supranatural dengan tujuan untuk mencapai atau menghindari terjadunya
perubahan keadaan pada manusia atau alam semesta (Sare, 2007). Agama
memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi sosial dan fungsi psikologis.
Secara psikologis, agama dapat mengurangi kegelisahan manusia dengan
memberikan penerangan tentang hal-hal yang tidak diketahui dan tidak
dimengerti olehnya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah
dimengerti, misalnya tentang kematian. Selain itu, agama juga memberi
ketenangan pada manusia karena dapat memberikan sebuah harapan
bahwa ada sebuah kekuatan supranatural yang dapat menolong manusia
pada saat menghadapi bahaya atau tertimpa suatu musibah. Ditinjau secara
sosial, agama mempunyai sanksi bagi seluruh perilaku manusia yang
beraneka ragam. Agama juga menanamkan pengertian tentang kebaikan

3
Ibid

6
dan kejahatan dengan memberikan semacam pedoman tentang perilaku
hidup dan berinteraksi. Dalam hal ini, agama dapat dikatakan sebagai
pemelihara ketertiban sosial. Selain itu, agama juga sebagai alat yang
efektif untuk meneruskan tradisi lisan dalam sebuah masyarakat (Sare,
2007). Dilihat dari pengertian pentingnya agama bagi manusia, terdapat
dua konsep mendasar agama bagi kehidupan manusia, yaitu agama dalam
arti what religion does dan what is religion. Pengertian pertama menunjuk
pada apa kegunaan agama bagi kehidupan manusia, sedangkan pengertian
yang kedua menunjuk pada apa makna agama bagi manusia, yaitu sebagai
pedoman untuk bertindak di dalam menjalankan seluruh aktivitas
kehidupannya (Moesa, 2007)
2) Posisi Agama dalam Pengembangan ilmu4
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah hidupnya,
namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak
mampu menumbuhkan moralitas (ahlak) yang mulia. Dunia modern saat
ini, termasuk di indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan akhlak yang
benar-benar berada pada taraf yang menghawatirkan. Kejujuran,
kebenaran, keadilan, tolong menolong dan kasih sayang sudah tertutup
oleh penyelewengan, penipuan, penindasan, saling menjegal dan saling
merugikan. Untuk memahami gerak perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sedemikian itu, maka kehadiran agama sangatlah penting.
Agama menjadi salah satu faktor pendukung dan sangat utama dalam
perkembangan ilmu. Merujuk pada realita mengenai Indonesia yang
memiliki penduduk (muslim) terbesar di dunia, membuktikan bahwa
posisi agama di Indonesia sangat penting.CDalam masyarakat beragama
(Islam), ilmu adalah bagian yang tak terpisahkan dari nilai-nilai
ketuhanan karena sumber ilmu yang hakiki adalah dari Tuhan. Manusia
adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan
mahluk yang lain, karena manusia diberi daya berfikir, daya berfikir

4
Ibid

7
inilah yang menemukan teori-teori ilmiah dan teknologi. Pada waktu yang
bersamaan, daya pikir tersebut menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan
dari keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sehingga dia tidak
hanya bertanggung jawab kepada sesama manusia, tetapi juga kepada
pencipta-Nya. Namun, perlu juga diingat bahwa ikatan agama yang terlalu
kaku dan tersetruktur kadang kala dapat menghambat perkembangan ilmu.
Karena itu, perlu kejelian dan kecerdasan memperhatikan sisi kebebasan
dalam ilmu dan sistem nilai dalam agama agar keduanya tidak saling
bertolak belakang. Disinilah perlu rumusan yang jelas tentang ilmu secara
filosofis dan akademik serta agama agar ilmu dan teknologi tidak menjadi
bagian yang lepas dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta
lingkungan. Ilmu Di Dalam mengembangkan ilmu dan teknologi
seharusnya bermanfaat mencari keredhaan Allah.  Ini hanya boleh dicapai
melalui aplikasi agama dalam ilmu dan teknologi . Maka langkah awal
ialah agama perlu diintegrasi ke dalam ilmu dan teknologi untuk
memastikan ilmu dan teknologi tidak lari dari manfaat asal kejadian
manusia. Ini juga didorong oleh faktor bahwa agama itu tidak terikat
dengan ilmu dan teknologi.Agama mengajar seseorang untuk hidup
bertujuan.  Tujuan beragama adalah untuk menjamin / mendapatkan
kesejahteraan di akhirat dalam kepatuhan di dunia. Setiap amalan yang
dilakukan di dunia harus berada di atas landasan yang diridhai oleh Allah.
Telah dinyatakan dengan jelas dalam Alquran bahwa manusia adalah
khalifah Allah yang bertanggung jawab untuk memelihara dan mengatur
alam ini.  Justru setiap urusan manusia harus memelihara keharmonisan
dan keseimbangan alam.  Jika perkembangan ilmu dan teknologi di atas
landasan ini, maka sudah tentu perkembangan ilmu dan teknologi tidak
akan merusak bumi karena setiap perkembangan ilmu dan teknologi
dirancang dengan teliti. Seandainya ini terlalu bersifat idealistik,
setidaknya ia dapat meminimalkan dampak negatif yang timbul karena
perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pastinya dilakukan secara
berhati-hati untuk memelihara kepentingan alam

8
3) Peran IPTEK bagi masa depan manusia5
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya
berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Teknologi adalah sarana yang digunakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
turunannya yang berbentuk teknologi ini, meluas bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara sempit. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat mendorong manusia mendayagunakan
sumber daya alam lebih efektif dan efisien. Pemanfaatan teknologi meluas
pada upaya penghapusan kemiskinan, penghapusan jam kerja yang
berlebihan, penciptaan kesempatan untuk hidup lebih lama dengan
perbaikan kualitas kesehatan manusia, membantu upaya-upaya
pengurangan kejahatan, peningkatan kualitas pendidikan, dan sebagainya
(Keraf dan Dua, 2001). Bahkan secara lebih komprehensif, ilmu
pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan pemerintah dalam
menunjang pembangunannya. Puncaknya, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bukan saja membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat menaikkan kualitas manusia dalam
keterampilan dan kecerdasannya untuk meningkatkan kemakmuran serta
inteligensi manusia. Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil
mendatangkan kemudahan hidup bagi manusia (Mas’ud dan Paryono,
1998).
4) Peran manusia terhadap Iptek6
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya
berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan

5
Ibid
6
Ibid

9
hidupnya sehari-hari. Dan teknologi adalah sarana yang digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Secara definitif, ilmu adalah
pengetahuan yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Maka, patutlah dikatakan, bahwa peradaban manusia sangat bergantung
kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, pemenuhan
kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah
(Jujun, 2003). Secara komprehensif, ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan pemerintah dalam menunjang pembangunannya. Misalnya
dalam perencanaan dan programing pembangunan, organisasi pemerintah
dan administrasi negara untuk pembangunan sumber-sumber insani, dan
teknik pembangunan dalam sektor pertanian, industri, dan kesehatan.
Puncaknya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan saja
membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Lebih jauh, ilmu pengetahuan dan teknologi berhasil mendatangkan
kemudahan hidup bagi manusia. Bendungan, kalkulator, mesin cuci,
kompor gas, kulkas, OHP, slide, TV, tape recorder, telephon, komputer,
satelit, pesawat terbang, merupakan produk-produk teknologi yang, bukan
saja membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi membuat
hidup manusia semakin mudah (Ibnu, 1998). Manfaat-manfaat inilah yang
mula-mula menjadi tujuan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan
hingga menghasilkan teknologi. Mulai dari teknologi manusia purba yang
paling sederhana berupa kapak dan alat-alat sederhana lainnya. Sampai
teknologi modern saat ini, yang perkembangannya jauh lebih pesat dari
perkembangan teknologi sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi ini sanggup membawa berkah bagi umat manusia berupa
kemudahan-kemudahan hidup, yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan
dalam benak manusia.

C. Dampak Perkembangan IPTEK


Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan
teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi

10
menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap
masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses
pembangunan yang tengah berlangsung, dan dapat mempengaruhi atau
menigkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan
dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah pada perubahan sosial dan
budaya.7 Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang
wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara
masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak
yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
yang diauraikan berikut ini (Sutardi, 2007).8
Dampak positif;9
1. Kemajuan di bidang pendidikan denga berkembangya kesempatan belajar
serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil
2. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal di bidang politik,
pemerintahan, hukum dan ekonomi
3. Kemudahan komunikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang
tempat tinggalnya berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat
dengan mudah.
4. Etos kerja tradisional yang hanya menggantungkan diri kepada nasib
berubah menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis dan terencan.
(Sutardi, 2007)
Dampak negatif:10
1. Unsur –nsur adat makin memudar,terutama yang berhubungan dengan
religi dan kepercayaan
2. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke
keluarga inti

7
Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html, di akses pada
11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB
8
Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-dan-
kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:33
9
Ibid
10
Ibid

11
3. Pengetahuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional semakin
terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah
memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negatifnya

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

12
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari perkembangan
teknologi terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi manifestasi dari kebudayaan universal yang dimiliki oleh setiap
masyarakat. Kehadiran iptek merupakan penanda adanya proses
pembangunan yang tengah berlangsung, dan dapt mempengaruhi atau
menigkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengn ilmu pengetahuan
dan teknologi ini selanjutnay akan mengarah pada perubahan sosial dan
budaya. Sebenarnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang
wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra di antara
masyarakat. Muncul sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak
yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
menuai dampak positif dan dampak negatif bagi manusia dan lingkungannya.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami susun. Pemakalah menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan
Saran yang membangun sangat kami harapkan demi menjadikan makalah ini
lebih baik. Penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
bahan ajar dan sebagai bahan refrensi mengenai bab tantangan dan masa
depan ilmu.

DAFTAR PUSTAKA

Dina Amalina, http://dokumen.tips/science/ilmu-pengetahuan-filsafat-sains.html,

di akses pada 11 Desember 2015 pukul 11:18 WIB

13
Krisna Amretasari, http://dokumen.tips/documents/perkembangan-ilmu-teknologi-

dan-kebudayaan-terhadap-masa-depan-manusia.html, di akses pada 11 Desember

2015 pukul 11:33

Ayu Naoman, http://dokumen.tips/education/tantangan-dan-masa-depan-

ilmu.html, diakses pada 11 Desember 2015 pukul 11:42 WIB

14

Anda mungkin juga menyukai