Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

USER CENTER DESIGN (UCD)

ABDUL HAQEEM
202010370311302

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
User Centered Design atau biasa disebut (UCD) merupakan suatu kerangka proses yang
tidak terbatas pada interface atau teknologi dimana tujuan kegunaan, karakteristik pengguna,
lingkungan, tugas dan alur kerja suatu produk, serta layanan atau proses diberikan perhatian yang
luas untuk setiap tahapan dalam proses desain. UCD dapat dicirikan sebagai proses pemecahan
masalah multi stage yang tidak hanya mengharuskan desainer menganalisis dan membayangkan
kecenderungan pengguna dalam mengonsumsi suatu produk, tapi juga memvalidasi asumsi
pengguna mengenai perilaku mereka di dunia nyata.
UCD ( user Centered Design ) merupakan paradigma baru dalam pengembangan sistem
berbasis web. UCD didefinisikan sebagai “efficiency” The practice of designing a product so that
users can perform required operation, service, and supportive tasks with a minimum of stress and
maximum of efficiency. Perancangan berbasis pengguna, User Centered Design = UCD adalah
istilah yang yang digunakan untuk untuk menggambarkan filosofi perancangan. Konsep dari
UCD adalah pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem, dan tujuan/sifat-sifat,
konteks dan lingkungan sistem semua didasarkan dari pengalaman pengguna
Prinsip yang harus diperhatikan dalam UCD adalah:
1. Fokus pada pengguna
Berhubungan dengan pengguna atau calon pengguna dalam sebuah perancangan
merupakan hal yang harus dilakukan agar karakteristik anthropometric, sikap, dan
kognisi pengguna dapat dipahami.
2. Perancangan terintegrasi
Sistem bantuan, dukungan teknis, antarmuka pengguna, prosedur instalasi dan
konfigurasi harus dimasukkan dalam perancangan.
3. Pengujian pengguna
Perlu adanya observasi terhadap perilaku pengguna, wawasan terhadap problem solving,
evaluasi terhadap umpan balik, dan motivasi yang kuat jika ingin ada perubahan terhadap
rancangan.
4. Perancangan interaktif
Berdasarkan hasil pengujian yang tadi sudah dilakukan, untuk mencapai perancangan
yang interaktif, sistem harus dideskripsikan, dirancang, dan diuji berkali-kali.
Dalam UCD, pengguna merupakan focus utama, maksudnya tujuan/sifat sifat-sifat,
konteks, penguna, sifat konteks dan lingkungan produk semua didasarkan dari pengalaman
penguna Selanjutnya ditetapkan model pekerjaan pengguna yang akan didukung sistem system
Adapun Prinsip–prinsip dalam merancang user interface adalah sebagai berikut :
1. User familiarity / mudah dikenali : menggunakan istilah yang lazim digunakan
dan dikenali oleh pengguna secara umum, misalnya: untuk sistem perkantoran
gunakan istilah letters, documents, folders bukan directories, file, identifiers.
2. Consistency : Konsisten dalam operasi dan istilah yang digunakan di seluruh
sistem sehingga tidak membingungkan.
3. Minimal surprise / Tidak membuat pengguna terkejut : Operasi yang terjadi dapat
diprediksi oleh pengguna sesuai dengan perintah yang ada.
4. Recoverability/ pemulihan : Recoverability ada dua macam yaitu : confirmation
of destructive action (konfirmasi terhadap aksi yang merusak) atau ketersediaan
fasilitas pembatalan (undo).
5. User guidance/ bantuan : Adanya cara penggunaan sistem sehingga pengguan
lebih mudah dalam menjalankan sistem.

Tujuan dari user centered Design adalah untuk membuat produk memiliki kegunaan yang
tinggi. Hal ini termasuk juga seberapa nyaman suatu produk dalam penggunaan, pengelolaan,
keefektifan, serta seberapa baik produk dipetakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut
adalah tahapan umum dalam proses UCD.
1. Tentukan konteks penggunaan: Identifikasi siapa yang akan menjadi pengguna utama
produk, mengapa mereka mau menggunakan produk, serta apa syarat dan lingkungan
seperti apa mereka bisa menggunakannya.
2. Tentukan persyaratan: Setelah konteksnya ditentukan, identifikasilah persyaratan
granular produk. Proses ini dapat memfasilitasi para desainer untuk membuat storyboard
dan menetapkan tujuan penting untuk membuat produk sukses.
3. Buat solusi dan pengembangan desain: berdasarkan tujuan dan persyaratan produk,
mulailah proses iteratif desain dan pengembangan produk.
4. Evaluasi produk: desainer produk menguji kegunaan untuk mendapatkan umpan balik
pengguna terhadap produk. Evaluasi produk merupakan langkah penting dalam
pengembangan produk yang memberikan umpan balik kritis terhadap produk.
Untuk langkah selanjutnya, prosedur di atas akan diulang untuk menyelesaikan produk lebih
lanjut. Tahapan-tahapan ini merupakan bentuk pendekatan umum. Faktor-faktor seperti tujuan
desain, tim dan timeline, serta lingkungan dimana produk dikembangkan, menentukan tahap
yang tepat untuk suatu proyek dan pesanan.
Aturan dalam UCD ( User Centered Design ) :
1. Perspektif
Pengguna selalu benar. Jika terdapat masalah dalam penggunakan sistem, maka masalah
ada pada sistem dan bukan pengguna.
2. Installasi
Pengguna mempunyai hak untuk dapat menginstall atau mengun-install perangkat lunak
dan perangkat keras sistem secara mudah tanpa ada konsekuensi negatif.
3. Pemenuhan
Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan sistem dapat bekerja seperti yang
dijanjikan.
4. Instruksi
Pengguna mempunyai hak untuk dapat menggunakan instruksi secara mudah untuk
memahami dan menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efisien.
5. Umpan Balik
Pengguna mempunyai hak terhadap sistem untuk menyediakan informasi yang jelas,
dapat dimengerti, dan akurat tentang tugas yang dilakukan dan kemajuan yang dicapai.
6. Keterkaitan
Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang semua
prasyarat yang dibutuhkan sistem untuk memperoleh hasil terbaik.
7. Batasan
Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui batasan kemampuan sistem.

Sebagai contoh sudut pandang UCD, elemen penting dari UCD dalam situs web adalah
considerations of visibility, accessibility, legibility, dan language.
- Visibility
Visibilitas membantu pengguna membangun model mental dokumen. Model ini membantu
pengguna memprediksi efek dari tindakan mereka saat menggunakan dokumen. Elemen-elemen
penting (seperti yang membantu navigasi) harus tegas. Pengguna harus bisa mengetahui dengan
sekejap apa saja yang bisa atau tidak bisa dilakukan dengan dokumen.
- Accessibility
Pengguna harus bisa menemukan informasi dengan cepat dan mudah di seluruh dokumen,
terlepas dari panjang pendeknya dokumen. Pengguna harus ditawari berbagai cara untuk
menemukan informasi (seperti elemen navigasi, fungsi pencarian, daftar isi, bagian yang diberi
label dengan jelas, nomor halaman, kode warna, dll.). Elemen navigasi harus konsisten dengan
genre dokumen.
- Legibility
Teks harus mudah dibaca. Melalui analisis situasi retoris, desainer harus bisa menentukan
gaya font yang berguna. Misalnya, font dan teks hias jika semuanya menggunakan huruf besar
akan sulit dibaca. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan huruf cetak miring dan tebal jika
digunakan dengan benar. Kontras yang tinggi antara teks dan latar belakang meningkatkan
keterbacaan. Teks gelap dengan latar belakang terang yang paling mudah dibaca.
- Language
Jenis bahasa yang digunakan tergantung pada situasi retoris yang ada. Kalimat pendek sangat
membantu, seperti teks yang digunakan dalam penjelasan. Namun hal ini tidak berlaku pada
jargon atau istilah teknis. Banyak penulis akan memilih untuk menggunakan kalimat aktif, kata
kerja, dan struktur kalimat sederhana.

DAFTAR PUSTAKA
https://garudacyber.co.id/artikel/1540-pengertian-dan-penerapan-metode-user-centered-design-
ucd
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/491/jbptunikompp-gdl-sisfikayan-24547-12-12.uniko-i

Anda mungkin juga menyukai