Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIK LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING

LUAR SEKOLAH

Dosen Pengampu:

Dra. Rahmi Sofah, M.Pd., Kons

Risma Anita Puriani, M.Pd

Oleh :

Cyntia Tri Wulandari

06071281722026

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
STUDI KASUS

A. Identitas

Nama : EMNA

Usia : 18 Tahun

B. Deskripsi Kasus

Emna merupakan salah seorang sales promotion girl (SPG) di sebuah mall
di kota Lahat. Ia baru saja menamatkan pendidikannya di sekolah menengah atas
(SMA) beberapa bulan yang lalu. Setelah tamat sekolah ia langsung mendaftarkan
diri kesebuah mall untuk bekerja. Ia bisa langsung bekerja karena adanya
“promosi” dari teman ayahnya yang bekerja juga disana.

Emna berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan.


Ayahnya bekerja sebagai tukang ojek sedangkan ibunya tidak bekerja. Emna
merupakan putri sematawayang dikeluarganya ia tidak memiliki adik maupun
kakak dirumahnya hanya ada dia, ayah, ibu, dan neneknya yang sedang sakit.

Emna sebenernya ingin sekali seperti teman-temannya melanjutkan


pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi namun keadaan perekonomian
keluarganya tidak memungkinkan. Sebenarnya Emna tidak pernah berusaha
menyampaikan bahwa ia ingin melanjutkan sekolahnya ia merasa tidak mau
menyakiti perasaan orang tuanya karena ia sudah diminta untuk membantu
perekonomian keluarga padahal didalam hati kecilnya ia sangat ingin melanjutkan
sekolahnya ia bercita-cita menjadi seorang ahli sastra arab. Menurut orang tuanya
Emna anak yang penurut dan patuh sekali karena sejak kecil ia sudah ditanamkan
nilai-nilai agar menjadi anak yang baik namun penerapan nilai-nilai tersebut
menggunakan kalimat perintah seperti “Emna jangan melakukan ini, tidak boleh
melakukan itu, jangan membantah perkataan, dan seharusnya kamu seperti ini”.

Emna biasanya bekerja di hari sabtu-senin ia bertugas untuk menyusun


barang. Di tempat kerjanya Emna sering diperlakukan dengan tidak semestinya
oleh teman-teman kerjanya. Teman-temannya sering memberi perintah seperti
menyusun barang ke rak barang padahal bukan jadwalnya ia bertugas. Menurut
teman-temannya Emna ini anaknya baik, ceria, suka menolong dan tidak
membantah ketika diminta bantuannya. Namun belakangan ini ia sedikit jadi tidak
banyak bicara dan sering menyendiri jika dimintai tolong ia masih mau namun
tidak semangat seperti awal masuk kerja.

Menurut orangtuanya setelah makan malam biasanya mereka berkumpul


di ruang keluarga untuk menonton acara di tv atau sekedar berkumpul saja namun
sudah beberapa minggu ini Emna setelah pulang kerja ia tidak pernah lagi keluar
kamar selain untuk keperluan seperti makan atau mengurus neneknya yang sakit.

C. Analisis Kasus

Anda mungkin juga menyukai