Ejakulasi dini merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami kaum pria, di samping
disfungsi ereksi. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan
ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Mengapa refleks ini dapat terjadi sebelum pria tersebut menginginkannya? Penelitian
terakhir mengemukakan bahwa terdapat gangguan respon penis pada pria dengan
ejakulasi dini. Penelitian yang dilakukan oleh Xin dan kawan-kawan serta dimuat di
dalamJ.Urol mengukur kadar sensorik penis menggunakan biothesiometry pada pria
dengan ED dan membandingkannya dengan kadar yang normal. Pada pria tanpa ED,
pengukuran kadar sensitivitas penis meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Namun pada pria dengan ED, justru sensitivitas semakin menurun seiring dengan
bertambahnya usia (P<.001). Penelitian lanjutan mengemukakan bahwa pria dengan
ED memiliki sensitivitas lebih tinggi daripada pria tanpa ED.
Tingkatan Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini dapat terbagi menjadi tiga derajat berdasarkan ringan-beratnya gangguan
yang akan dijelaskan melalui tabel di bawah ini :
1. Ejakulasi Dini Ringan yaitu Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali gesekan
2. Ejakulasi sedang yaitu Ejakulasi terjadi sesaat setelah penis masuk ke dalam vagina
3. Ejakulasi berat Ejakulasi terjadi ketika penis menyentuh kelamin wanita bagian luar
atau sebelum menyentuh kelamin wanita
Respon seksual manusia terbagi atas 3 fase yaitu libido (hasrat/birahi), perasaan
terangsang, dan orgasme (klimaks). The Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, Fourth Edition (DSM-IV) mengklasifikasikan gangguan seksual menjadi 4
kategori :
• Primer
• Berkaitan dengan gangguan kesehatan (organik)
• Dipengaruhi oleh obat-obatan
• Tidak spesifik
Salah satu teori mengapa gangguan psikologis dikatakan sebagai penyebab utama
dikondisikan karena adanya tekanan sosial untuk mencapai klimaks dalam waktu
singkat. Sebagai contoh, penyebab dasar ED dapat berkaitan dengan ketakutan
tertangkap sedang masturbasi saat remaja atau dapat berhubungan dengan pengalaman
seksual pertama sebelum pernikahan (di rumah pacar, hotel, mobil) yang berkaitan
dengan ketidaknyamanan dan perasaan bersalah. Pola ini akan sulit dirubah setelah
pria tersebut menikah.
Terlebih lagi adanya fakta bahwa terangsangnya seorang wanita serta orgasme wanita
lebih lama dan lebih sulit daripada pria. Hal ini akan menimbulkan perasaan ejakulasi
dini bagi pria yang orgasme lebih cepat daripada pasangannya.
Perasaan takut ditolak, ketakutan akan menyakiti pasangan seksual atau penisnya
sendiri, serta kekhawatiran akan terjadinya kegagalan merupakan faktor psikis
penyebab terjadinya ED. Beberapa peneliti menemukan perbedaan antara waktu laten
dan perbedaan homon pada pria dengan ED dan pria normal. Teori tersebut
mengatakan bahwa beberapa pria memiliki sensitivitas berlebih (oversensitif) atau
hipereksitabilitas (mudah terangsang) dari alat kemaluan mereka yang mencegah
berkurangnya aktivitas simpatis dan mempercepat terjadinya ejakulasi. Pria dengan
hipereksitabilitas akan mudah mengalami ED
Salah satunya dengan menggunakan posisi seks yang kurang intens memberikan
gesekan kepada penis – seperti posisi wanita di atas (Woman On Top). Atau
memasukan penis secara perlahan juga akan membantu dalam tahap melatih dan
menunda ejakulasi yang dini. Jadi, agar terhindar dari ejakulasi dini, jangan
mengalihkan perhatian dengan menghitung mundur dari 1000, jangan menggunakan
krim untuk menghilangkan rasa, jangan merasa bersalah karena telah orgasme.
sebenarnya yang membuat pria itu ejakulasi sebelum wanita adalah pria tidak dapat
menahan nafsu yang menggebu gebu pada sa'at akan berhubungan, padahal coba aja
pada sa'at akan berhubungan pikiran jangan teralu di fokuskan ke arah itu, dan itu tidak
akan mengurangi kenikmatan sa'at bercumbu. coba deh dengan gerakan yang santai aja.
dan kalau bisa sebelum berhubungan meminum air dingin, karena itu membuat
perasa'an kita menjadi rilex sehingga akan membantu membuat pikiran ikut santai.
Metode ini mencakup meruntuhkan seluruh proses yang mengarah ke titik ejakulasi
dan mencermati semua aspek yang disertakan dalam proses.
Penyebab dari ejakulasi dini terbagi atas primer dan sekunder. Primer dalam artian
gangguan ini terjadi pada pria sejak dia mulai aktif secara seksual (post-pubertas).
Penyebab sekunder berarti kondisi ini terjadi pada individu yang sebelumnya mampu
mengontrol ejakulasinya dan tanpa sebab yang jelas, dia mulai mengalami ejakulasi
dini.
• Penyebab ED primer dapat terjadi pada pria yang tidak pernah memiliki hubungan
seksual tanpa mengalami ejakulasi dini. Hal ini umumnya dapat terjadi karena
gangguan emosional atau penyebabnya dapat multipel. Penyebab lainnya adalah
kecemasan ketika berhubungan seksual yang berkaitan dengan trauma seksual
(pelecehan seksual, insest)
• Penyebab ED sekunder dapat berkaitan dengan beberapa penyebab baik organik, zat,
atau psikis dimana kecemasan merupakan penyebab terbanyak.
Respon seksual manusia terbagi atas 3 fase yaitu libido (hasrat/birahi), perasaan
terangsang, dan orgasme (klimaks). The Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, Fourth Edition (DSM-IV) mengklasifikasikan gangguan seksual menjadi 4
kategori :
• Primer
• Berkaitan dengan gangguan kesehatan (organik)
• Dipengaruhi oleh obat-obatan
• Tidak spesifik
Masing-masing kategori DSM IV mnegklasifikasikan gangguan tersebut pada ketiga fase
seksual atau gangguan pada libido, perasaan terangsang, dan orgasme. Pada beberapa
pria, ejakulasi dini dapat berakibat terhadap disfungsi ereksi. Ejakulasi dini untuk
pertama kali paling banyak dikategorikan sebagai non-spesifik (berdasarkan DSM IV)
dimana tidak ada seorang pun yang mengetahui penyebabnya dan faktor psikologis
dicurigai menjadi penyebab utama dari ED. Penyakit yang melibatkan saluran
reproduksi pria (gangguan organik) atau pengaruh obat-obatan jarang sekali menjadi
penyebab dari ED.Apabila ED terjadi sebelum penetrasi (masuknya penis ke dalam
vagina) pada pasangan yang mengharapkan kehamilan, maka tidak mungkin kehamilan
dapat terjadi kecuali dengan inseminasi buatan. Hal ini akan mengakibatkan gangguan
emosi dan psikis bagi pasangan tersebut.
Salah satu teori mengapa gangguan psikologis dikatakan sebagai penyebab utama
dikondisikan karena adanya tekanan sosial untuk mencapai klimaks dalam waktu
singkat. Sebagai contoh, penyebab dasar ED dapat berkaitan dengan ketakutan
tertangkap sedang masturbasi saat remaja atau dapat berhubungan dengan pengalaman
seksual pertama sebelum pernikahan (di rumah pacar, hotel, mobil) yang berkaitan
dengan ketidaknyamanan dan perasaan bersalah. Pola ini akan sulit dirubah setelah
pria tersebut menikah.
Terlebih lagi adanya fakta bahwa terangsangnya seorang wanita serta orgasme wanita
lebih lama dan lebih sulit daripada pria. Hal ini akan menimbulkan perasaan ejakulasi
dini bagi pria yang orgasme lebih cepat daripada pasangannya.
Perasaan takut ditolak, ketakutan akan menyakiti pasangan seksual atau penisnya
sendiri, serta kekhawatiran akan terjadinya kegagalan merupakan faktor psikis
penyebab terjadinya ED. Beberapa peneliti menemukan perbedaan antara waktu laten
dan perbedaan homon pada pria dengan ED dan pria normal. Teori tersebut
mengatakan bahwa beberapa pria memiliki sensitivitas berlebih (oversensitif) atau
hipereksitabilitas (mudah terangsang) dari alat kemaluan mereka yang mencegah
berkurangnya aktivitas simpatis dan mempercepat terjadinya ejakulasi. Pria dengan
hipereksitabilitas akan mudah mengalami ED
Penyebab dari ejakulasi dini dapat murni karena faktor psikologi atau
dapat disebabkan karena gangguan organik.
Terapi akan disesuaikan dengan penyebabnya. Pengobatan ejakulasi dini terbagi atas
non-medikamentosa dan medikamentosa.
Non-Medikamentosa
Metode non-medikamentosa adalah metode mengatasi ejakulasi dini tanpa obat-
obatan.
Terapi Seksual
Terapi seksual akan mengajarkan cara untuk melatih diri dan mengendalikan ejakulasi.
Teknik mengendalikan ejakulasi salah satu diantaranya adalah dengan mengerahui
sebuah titik yang disebut dengan P.O.N.R (Point Of No Return). Titik ini adalah titik
akhir menjelang orgasme pada seorang pria. Dengan mengetahui kapan P.O.N.R akan
terjadi maka Anda dapat mempelajari cara mengendalikan orgasme.
Terapi seksual yang dipopulerkan oleh Masters and Johnson melalui teknik yang
disebut dengan ‘Start and Stop Technique’ atau ‘Squeeze-pause Technique’ bertujuan
untuk meningkatkan rentang waktu mencapai klimaks bagi pria. Teknik ini
membutuhkan kerjasama serta komunikasi antara pasangan. ‘Start and Stop Technique’
cukup efektif untuk memperlambat terjadinya orgasme dan mengontrol ejakulasi. Cara
yang dilakukan adalah :
• Pasangan wanita memulai dengan rangsangan pada penis pria dan menghentikannya
ketika pria merasakan sensasi yang dapat membuat ejakulasi (P.O.N.R)
• Pasangan wanita kemudian memberikan tekanan lembut melingkari penis tepat
dibelakang kepala penis beberapa detik sampai sensasi tersebut menghilang
• Pria bernapas dalam dan merasakan sensasi tersebut dan berusaha mengendalikannya
• Apabila sensasi sudah menghilang dan tekanan dilepaskan, tunggulah sekitar 30 detik
sebelum rangsangan diberikan kembali oleh pasangan wanita
• Bila Anda merasakan keinginan untuk kembali ejakulasi, ulangi lagi proses penekanan
seperti yang dijelaskan di atas Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai kurang lebih
10 kali atau sampai Anda mengetahui kapan P.O.N.R Anda dan dapat
mengendalikannya. Apabila masalah ini terjadi pada pria muda yang dapat mengalami
ereksi kedua dalam tempo tidak terlalu lama, beberapa ahli menyarankan untuk
melakukan masturbasi terlebih dahulu 1-2 jam sebelum berhubungan intim. Interval
atau rentang waktu mencapai orgasme yang kedua akan jauh lebih lama dibandingkan
yang pertama. Pada pria separuh baya, cara ini sulit untuk dilakukan karena pada
umumnya pria separuh baya sulit untuk mengalami ereksi yang kedua.
Latihan Kegel
Metode lain yang dapat mengontrol ejakulasi adalah latihan yang disebut dengan
Latihan Kegel. Latihan kegel akan melatih kekuatan otot panggul untuk meningkatkan
kualitas hubungan seksual. Kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul
Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle. Otot PC disebut juga otot 'seksual'
karena mendukung vagina, penis, uterus, rektum dan bagian tubuh lain yang terkait
fungsi seksual seperti orgasme dan ejakulasi baik pada wanita maupun pria. Latihan ini
akan menguatkan otot panggul termasuk penis dan meningkatkan kemampuan seksual.
Cara melakukan senam Kegel
• Langkah pertama, posisi duduk atau berbaring, cobalah untuk mengkontraksikan otot
panggul dengan cara yang sama ketika Anda menahan kencing. Anda harus dapat
merasakan otot panggul anda meremas uretra dan anus. Apabila otot perut atau bokong
juga mengeras maka anda tidak berlatih dengan otot yang benar
• Ketika anda sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan otot panggul
maka lakukan kontraksi selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10 detik
• Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi. Sebaiknya latihan ini
dilakukan 3 kali sehari
• Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur dan baru terlihat hasilnya 8-
12 minggu latihan teratur
Dengan latihan kegel secara teratur, seorang pria akan terbiasa mengendalikan
ejakulasi yang akan terjadi.
Psikoterapi
Psikoterapi dalam hal ini mencakup konseling yang melibatkan petugas kesehatan
sebagai konselor yang akan membantu memperbaiki gangguan dalam hubungan intim.
Konseling dapat membantu mengatasi masalah, mengurangi stres dan emosi. Untuk
beberapa pasangan seksual, konseling terkadang merupakan terapi terbaik.
Medikamentosa
Beberapa jenis krim anestetik (krim bius topikal) atau obat antidepresan dapat
mengatasi ejakulasi dini.
Krim Anestetik
Beberapa pria dapat mencoba krim atau jel anestetik yang dioleskan ke penis sesaat
sebelum melakukan hubungan intim. Krim ini mengandung lidokain atau prilokain
yang dapat mengurangi sensitivitas pada penis sehingga memperlambat terjadinya
klimaks.
Namun berhati-hatilah karena untuk mereka yang sensitif, krim ini dapat menyebabkan
kemerahan, gatal, atau reaksi alergi. Selain krim anestetik, kontrasepsi kondom juga
dapat mengurangi sensitivitas pada penis dan memperlama rentang waktu ejakulasi.
Penelitian terbaru yang dikemukakan di dalam the American Urological Association
(AUA) 104th Annual Scientific Meeting April, 2009, menyebutkan mengenai spray
anestetik (bius lokal) yang disemprotkan 5 menit sebelum berhubungan intim dan
mampu memperlambat ejakulasi 6 kali lebih lama dari klimaks yang biasa terjadi.
Antidepresan
Beberapa obat antidepresan golongan penghambat serotonin atau selective serotonin
reuptake inhibitors (SSRIs) seperti sertraline dan clomipramine dikenal memiliki efek
samping memperlambat terjadinya klimaks pada pria. Namun obat ini harus diresepkan
dan diawasi penggunaannya oleh dokter berkaitan dengan efek jangka panjang
penggunaan obat
Sumber Referensi
seks.klikdokter com/subpage.php?id=1&sub=51
seks.klikdokter com/subpage.php?id=1&sub=52
caramencegahejakulasidini com/penyebab-ejakulasi-dini-pada-pria-indonesia/#more-
14
id.wikipedia org/wiki/Ejakulasi_dini