Anda di halaman 1dari 57

TABEL PERIODIK UNSUR

SUB BAGIAN MATERI


• Perkembangan Tabel Periodik
• Sifat Periodik Unsur
Perkembangan Tabel Periodik
• Mencari keteraturan adalah salah satu aspek tepenting dalam
kegiatan ilmu.
• Boyle sebagai pelopor ilmu kimia modern adalah orang pertama yang
memberikan definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia.
• Keperiodikan (keteraturan) unsur disusun berdasarkan adanya
kemiripan sifat-sifat unsur dan bobot atom.
• Sistem periodik unsur modern sampai tahun 2011 terdiri atas 118
unsur, 98 di antaranya ditemukan secara alami, dan 20 lainnya
disintesis di laboratorium.
Sejarah Perkembangan Unsur

Antoine Lavoiser Johs Jacob


• Mengelompokkan (1789) • Mengelompokkan Berzelius (1828)
zat-zat berdasarkan unsur-unsur
sifat logam & non • Mengelompokkan berdasarkan • Membuat daftar
logam zat berdasarkan kenaikan massa massa atom unsur-
sifat kimianya atom unsur secara akurat

Jabir Ibnu Hayan John Dalton


(780) (1808)
Perkembangan Tabel Periodik

Oktaf Newland Dimitri Mendeleev


• Melihat adanya (1865) • Membuat sistem (1869)
hubungan antara massa periodik pertama Tabel Periodik
atom dengan ssifat • Mengelompokkan berddasarkan kenaikan • Membuat sistem
unsur berdasar massa periodik seperti Mayer
Modern
unsur dalam massa atom dan
pengelompokkan unsur atom kemiripan siafat dan Henry G.
• Merumuskan konsep mempublikasikannya Moseley ( 1913 )
penguangan sifat unsur
Johann Lothar Meyer
Dobereiner (1829) (1864)
Jabir Ibnu Hayan (780)
• Mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat logam dan non logam.

LOGAM NON-LOGAM
Mengkilap Tidak mengkilap
Umumnya berupa padatan Dapat berupa padatan, cairan,
pada suhu kamar dan gas pada suhu kamar
Mudah ditempa/dibentuk Sulit dibentuk dan rapuh
Penghantar panas yang baik Bukan penghantar panas yang
baik
Antoine Lavoisier (1789)
• Unsur yang ditemukan masih sedikit, yaitu kurang lebih 33 unsur kimia
• Mengelompokkan zat-zat berdasarkan sifat kimianya menjadi 4 kelompok:
• Logam : perak, arsenik, kobalt, tembaga, timah, besi, nikel,
emas, platina, molibdenum, tungsten, seng.
• Non-logam : sulfur, fosfor, karbon, HF, HCl, asam boraks.
• Gas : cahaya, kalor, oksigen, nitrogen.
• Tanah : kapur, megnesium, silikon, logam oksida lainnya.
• Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih
terlalu umum
John Dalton (1808)
• Mengelompokkan zat-zat berupa unsur
berdasarkan kenaikan atomnya
• Teori Atom Dalton:
• Bahwa dari atom yang berbeda
mempunyai sifat dan massa atom yang
berbeda
• Massa atom adalah perbandingan massa
atom unsur terhadap atom Hidrogen
Jons Jacob Berzelius (1828)
• Dalam daftar massa unsur yang dibuat oleh Dalton terdapat
kesalahan dalam penentuan massa atom unsur. Pada tahun 1828
Barzellius berhasil membuat dan mempublikasikan daftar massa atom
unsur-unsur yang lebih akurat.
Johann Dobereiner (1829)
• Mengelompokan unsur berdasarkan kesamaan sifat.
• Masing-masing kelompok terdiri atas tiga unsur yang disebut TRIAD
• Dalam satu triade massa atom yang terletak di tengah merupakan harga rata-
rata massa atom pertama dan ketiga
• Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah
unsur yang memiliki kemiripan sifat tidak hanya 3 buah

TRIADE Ar Rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga


KALSIUM 40
STRONSIUM 88 (40 + 137) = 88
2
BARIUM 137
Oktaf Newland (1865)
• Unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa
atomnya mempunyai sifat yang akan berulang tiap unsur kedelapan.
Artinya unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua
mirip dengan unsur kesembilan dan begitu seterusnya sehingga
disebut hukum oktaf.
• Newlands baru menemukan 60 unsur dan belum ada gas mulia
• Terdapat dua unsur yang ditempatkan sama karena kemiripan sifatnya
• pengelompokan ini hanya sesuai untuk unsur-unsur
ringan (Ar rendah).
Lothar Meyer (1864)
• Membuat sistem periodik pertama berdasarkan kenaikan massa atom
dan kemiripan sifat unsur
• Memberikan ruang pada tabel untuk unsur yang belum ditemukan.
• Dalam mempelajari keperiodikan unsur-unsur ia lebih menekankan
pada sifat-sifat fisika.
• Meyer membuat grafik dengan mengalurkan volume atom unsur
terhadap massa atom relatif. Volume atom unsur diperoleh dengan
cara membagi massa atom relatif dengan kerapatan unsur
• Grafik menunjukkan bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak
pada bagian grafik yang mirip bentuknya
Dimitri Mendeleev (1869)
• Mendeleyev mengurutkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan sifat
kimianya
• Mendeleyev menyusun suatu daftar seperti yang dilakukan Meyer yang terdiri
dari 65 unsur yang telah dikenal pada masa itu
• Apabila unsur disusun menurut massa atomnya, maka unsur tersebut akan
menunjukkan sifat yang sama secara periodik
• Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang kosong pada group
VIII. Kolom ini yang pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas mulia. Unsur-
unsur ini sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau dan dalam jumlah yang sangat sedikit di atmosfir. Karena unsur ini tidak
dikenal senyawanya,maka para ilmuan di masa Mendeleev tidak tahu adanya
unsur ini.
Dimitri Mendeleev (1869)
• Keuntungan Tabel Periodik Mendeleyev dalam memahami sifat unsur ialah:
• Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur
• Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi tempat
kosong dalam daftar
• Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur-unsur gas mulia
• Kelemahan Tabel Periodik Mendeleev:
• Panjang periode tidak sama.
• terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang
massanya lebih kecil
• Triade besi (Fe, Co, dan Ni), triade platina ringan (Ru, Rh, dan Pd), dan triade platina
(Os, Ir, dan Pt) dimasukkan ke dalam golongan VIII.
• Selisih massa atom relatifnya antara dua unsur yang berurutan tidak teratur (antara -
1 dan +4), sehingga sukar untuk meramal unsur-unsur yang belum ditemukan.
Henry G. Moseley ( 1913 )
• Setelah Rutherford menemukan muatan positif dalam inti atom, pada
tahun 1913 ilmuan Henry Moseley menemukan nomor atom suatu
unsur dengan bantuan sinar X. dari hasil penelitiannya tersebut ia
menemukan bahwa kenaikan nomor atom sejalan dengan kenaikan
massa atom.
• Atas dasar penemuan tersebut Henry Moseley menyusun tabel
Periodik berdasarkan kenaikan nomor atom
• Sistem periodik modern terdiri atas dua lajur vertikal (disebut
golongan unsur) dan lajur horizontal (disebut periode unsur)
• Dalam satu periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya,
dalam satu golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat
Tabel Periodik Modern
• Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron
• Unsur dalam suatu jalur vertikal mempunyai struktur elektron terluar yang
sama oleh karena itu mempunyai sifat kimia yang mirip. Jalur ini disebut
“golongan”.
• Ada perubahan sifat kimia secara teratur dalam suatu jalur horisontal →
“perioda”.
Periode Unsur
• Yaitu lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik unsur. Sistem
Periodik Modern terdiri dari 7 periode, yaitu:
PERIODE JUMLAH NOMOR ATOM
UNSUR
1 2 1–2
1. periode pendek = periode 1,2,3
2 8 3 – 10 2. periode panjang = periode 4 dan 5
3 8 11 – 18 3. periode sangat panjang = periode 6
18 19 - 36 4. periode belum lengkap = periode 7
4
5 18 37 – 54
6 32 55 – 86
7 32 87 - 118
Golongan Unsur
• Golongan IA disebut golongan Alkali (kecuali
Hidrogen (H)
• Golongan IIA disebut golongan Alkali Tanah
• Golongan IIIA disebut golongan Boron
Golongan Utama
• Golongan IVA disebut golongan Karbon
(Golongan A) • Golongan VA disebut golongan Nitrogen
• Golongan VIA disebut golongan Oksigen
Golongan • Golongan VIIA disebut golongan Halogen
• Golongan VIIIA disebut golongan Gas Mulia
Unsur
Golongan Transisi
(Golongan B)
• Logam transisi (antara IIA dan IIIA)
• Logam transisi
- Lantanida
- Aktinida

• Golongan Lantanida terletak pada golongan


IIIB, periode 6 (dari La-57 sampai Lu-71)
• Golongan aktinida terletak pada golongan
IIIB periode 7 (dari Ac-89 sampai Lw-103)
Golongan A
• Gol I A = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
Hari, Libur, Naik, Kuda–Rabu,Camis–Free

• Gol II A = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra,


Becak–Mang–Casim–Sering–Bawa–Racun

• Gol III A = B, Al, Ga, In, Tl


Bang–Ali–Gali–Intan–Tulen

• Gol IV A = C, Si–Ge, Sn, Pb


Cewek–Si–Genit –Sedang–Puber
Golongan A
• Gol V A = N, P, As, Sb, Bi
Nyonya–Pak–Asmat–Sebelumnya Biduawanita
• Gol VI A = O, S, Se, Te, Po
Orang – Sekarang – Senang – Tentang – Politik
• Gol VII A = F, Cl, Br, I, At
Festival – Celana – Baru – Itu – Antik
• Gol VIII A = He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Heran – Nenek – Ari – Kriting – Xekali – Rambutnya
Golongan B
• Silahkan buat sendiri !!!
Diagonal sistem periodik
• Diagonal sistem periodik memisahkan unsur-unsur logam dengan non
logam.
• Unsur di kiri diagonal adalah unsur logam dan dikanan diagonal unsur
non logam
• Unsur yang di dekat diagonal adalah unsur metaloid/ peralihan/
semilogam (B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po,At)
Sisitem Blok pada Tabel Periodik
• Sistem periodik modern dapat dikelompokkan menjadi: blok s, blok p,
blok d, dan blok f → dari konfigurasi elektron suatu atom dapat
diperkirakan letak unsur dalam Tabel Periodik

Jika konfigurasi elektron berakhir


pada sub kulit s → unsur tsb
berada pada blok s
Jika konfigurasi elektron berakhir
pada sub kulit d → unsur tsb
berada pada blok d
Dst
Sisitem Blok pada Tabel Periodik

Blok s : Golongan I A dan Gol II A

Blok p: Gol III A s/d VIII A

Blok d: Gol transisi (Gol I B s/d VIII B)

Blok f: Gol Lantanida dan Gol aktinida


4 Main Blocks
Majority of elements are metals
Hubungan Sistem Konfigurasi Elektron dengan Letak
Unsur dalam Tabel Periodik Unsur

Konfigurasi elektron golongan IA

Konfigurasi elektron periode 2


Menentukan Periode dan Golongan
• Membuat konfigurasi elektronnya
• Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
• Menentukan nomor kulit terluarnya atau jumlah kulit atom
menunjukkan periode.
Menentukan Periode dan Golongan
Periode
• Ditentukan oleh nomor sub kulit terluar
Golongan
• Jika elektron terakhir mengisi sub kulit s pada sp terletak pada gol IA
atau IIA
• Jika elektron terakhir mengisi sub kulit p pada sp terletak pada gol IIIA
s/d VIIIA
• Jika elektron terakhir mengisi sub kulit d pada s terletak pada gol B

s+d = 3 s/d 7 → Gol. IIIB s/d VIIB s+d = 11 → Gol. IB


s+d = 8,9,10 → Gol. VIIIB s+d = 12→ Gol. IIB
Menentukan Periode dan Golongan
Tentukan konfigurasi, bilangan kuantum, periode dan
golongan unsur Fe (Z=26) S+d=8

▪ Konfigurasi : [Ar] 3d6 4s2


▪ Periode :4
▪ Golongan : VIII B
▪ Bilangan kuantum:
n =3
l =2
m = -2
s = -½
Sifat Periodik Unsur
• Pengelompokkan unsur-unsur seperti pada sistem periodik modern
ternyata menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara periodik.
• Sifat atomik : menentukan sifat kimia unsur
Meliputi : jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
elektronegatifan, bilangan oksidasi
• Sifat fisis/bulk: tidak berkaitan dengan struktur atomnya
Meliputi : kerapatan, titik leleh, titik didih, perubahan kalor leleh dan
penguapan, daya hantar listrik dan panas
Jari-jari Atom
• Adalah jarak dari inti atom ke kulit terluar
• Dipengaruhi oleh penambahan jumlah kulit
• Dalam Gol. Semakin kebawah jari-jari atomnya semakin besar (karena
jumlah kulit atom bertambah)
• Dalam satu Periode semakin ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil
(karena jumlah elektron pada kulit terluar bertambah, sehingga gaya tarik
menrik antara proton dan elektron semakin besar
• Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih
kecil dari jari-jari ion negatifnya
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl-
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba2+
Potensial Ionisasi
• Adalah energi minimum yg dibutuhkan oleh suatu atom untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling luar dari atom atau ion dalam fase gas
• Semakin kebawah Potensial ionisasinya semakin kecil (karena kulit bertambah,
jari-jari atom bertambah sehingga elektron terluarnya semakin lemah = mudah
lepas)
• Semakin ke kanan Potensial ionisasi-nya semakin besar
o semakin ke kanan jumlah elektron pada kulit terluar semakin banyak
o jumlah proton bertambah pada inti, gaya tarik menarik antara proton dan
elektron semakin besar
o elektron terluar semakin kuat tertarik ke inti, sehingga elektron sulit untuk
dilepaskan
• Jadi semakin kecil-kecil jari-jari atom, potenail ionisasinya semakin bertambah
dan energi ionisasinya kecil, serta makin stabil suatu atom makin besar energi
ionisasinya
Potensial Ionisasi
• Untuk atom-atom yang berelektron valensi
banyak, dikenal :
Energi ionisasi pertama, A (g) → A+ (g)+ e–
Energi ionisasi kedua A+ → A 2+ + e–
Energi ionisasi ketiga, A 2+ → A 3+ + e–
• EI 1<EI 2<EI 3
• Dalam satu golongan dari atas ke bawah
cenderung berkurang.
• Dalam satu periode dari kiri ke kanan
cenderung bertambah
Afinitas Elektron
• Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan/ dibutuhkan suatu atom
dalam wujud gas ketika menerima elektron
Y(g) + 1e– → Y– (g)
• Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari semakin kecil dan gaya tarik
inti terhadap elektron semakin besar, sehingga atom semakin mudah
menarik elektron dari luar → afinitas elektron semakin besar.
• Dalam satu golongan, semakin ke bawah, jari-jari atom semakin besar,
sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil → atom semakin
sulit menarik elektron dari luar, → afinitas elektron semakin kecil
• Jumlah elektron yang dapat diterima oleh suatu atom bisa lebih dari satu
→ AE 1<AE 2<AE 3
Keelektronegatifan (KE)
• Merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dalam ikatannya
• Unsur-unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi memiliki
kemampuan lebih besar untuk menarik elektron dalam membentuk
ikatannya
• Semakin kebawah kelektronegatifannya semakin menurun
• Semakin kekanan semakin meningkat → elektronegativitas terbesar:
dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen).
• Jadi semakin kecil jari-jari atom, kelektronegatifannya semakin besar
Keelektronegatifan (KE)
• Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik
elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi, juga
semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron.
• Suatu unsur (misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron
yang besar akan mempunyai keelektronegatifan yang besar
• Jari-jari semakin panjang → Gaya tarik inti makin lemah
→ Keelektronegatifan makin kecil
→ elektron mudah lepas
→ E ionisasi makin kecil
→ Afinitas elektron cenderung berkurang.
• Skala elektronegativitas : Skala Pauling, Skala Mulliken, Skala Allred dan Rochow,
serta Skala Sanderson
Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan
Sifat kelogaman Unsur
• Adalah semakin mudah melepas elektron makin kuat sifat logamnya
• Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung
melepas elektron (memiliki energi ionisasi kecil), sedangkan unsur-
unsur bukan logam cenderung menangkap elektron (memiliki
keelektronegatifan besar).
• Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang,
sedangkan sifat nonlogam bertambah.
• Dari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah,
sedangkan sifat nonlogam berkurang.
Kereaktifan
• Reaktif artinya mudah bereaksi.
• Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
reaktif (makin mudah bereaksi), sebab makin mudah melepas
elektron. Misalnya kalium lebih reaktif dibanding natrium.
• Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
kurang reaktif (makin sukar bereaksi), karena makin sukar menangkap
elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan klorin.
Logam :
• Cenderung membentuk ion positif
• Cenderung melepas elektron
• E ionisasi kecil
• Logam semakin reaktif jika mudah melepas elektron atau E ionisasi kecil
Non Logam :
• Cenderung membentuk ion negative
• Cenderung menangkap elektron
• Keelektronegatifan besar
• Unsur Non logam makin reaktif jika mudah menangkap elektron atau
keelektronegatifan besar
Titik Didih dan Titik Cair (Leleh)
• Titik leleh: suhu dimana tekanan uap zat padat sama dengan tekanan uap
zat cairnya.
• Titik didih : suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
disekitarnya.
• Dari kiri ke kanan titik leleh dan titik didih mula-mula naik secara bertahap
dan mencapai puncaknya pada golongan IVA kemudian turun secara
drastis.
• Titik leleh dan titik didih tertinggi dimiliki unsur golongan IVA sedangkan
terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA.
• Bagi unsur-unsur logam dalam satu golongan, titik leleh dan titik didih
makin ke bawah makin rendah. Sebaliknya bagi unsur-unsur non logam
segolongan, titik leleh dan titik didih makin ke bawah makin tinggi.
Sifat reduktor-oksidator
• Semakin mudah melepas elektron sifat reduktor makin kuat, makin
mudah menangkap elektron sifat oksidator makin kuat
• Dalam satu golongan sifat reduktor dari atas ke bawah makin kuat,
sifat oksidator makin lemah
• Dalam satu periode sifat reduktor dari kiri ke kanan makin lemah(IA
paling kuat), sifat oksidator makin kuat(VIIA paling kuat)
::TERIMAKASIH::

Anda mungkin juga menyukai