Disusun oleh :
(202003029)
Telah diperiksa dan disetujui sebagai tugas dalam praktik klinik keperawatan
dasar.
Mojokerto , Desember 2020
Mahasiswa
Mengetahui,
Kepala Ruangan
(......................................)
1.1. Definisi
jumlah atau ukuran sel dan jaringan interseluler [ CITATION Man11 \l 1057 ] .
yang dapat diukur, dimana grafik pertumbuhan meliputi tinggi, berat badan
dan diameter pada lipatan kulit [ CITATION Sur11 \l 1057 ]. Pertumbuhan adalah
bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya
tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan [ CITATION Soe12 \l 1057 ]. Pengertian dari
1) Berat Badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjdai dua yaitu usia
0-6 bulan dan usia 0-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan beratbadan akan
berat badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir pada akhir
bulan ke 6. Sedang kan pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan setiap
penambahan 3 kali lipat berat badan lahir. Pada masa bermain, terjadi
penambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat badan lahir pada
usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap
tahunnya adalah 2-3 kilogram. Pada masa pra sekolah dan sekolah akan
kilogram.
2) Tinggi badan
Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan
sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Pada usia 6-12 bulan akan mengalami
akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan
rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah
bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat dari tinggi badan waktu
lahir.
3) Lingkar Kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar
hanya mengalami pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm. Pada usia 2 tahun
4) Organ Penglihatan
melihat orang secara terus menerus, dan kelenjar air mata sudah mulai
berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180
derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah
mulai pada hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat
mampu memfiksasi objek yang sangat kecil. Pada usia 11-12 bulan
5) Organ Pendengaran
Setelah lahir, bayi sudah dapat berespons terhadap bunyi yang keras
samping bila bunyi setinggi telinga. Pada usia 3-4 bulan anak memiliki
mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu berespons
pada nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal beberapa
kata dan artinya. Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi.
bicara. Pada usia 48 bulan mulai membedakan bunyi yang serupa dan
6) Organ Seksual
yang cepat pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15
tempatnya.
d) Masa Prasekolah
ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai
mengangkat kepala.
motorik kasar secara signifikan. Pada masa ini anak sudah mampu
d) Masa Prasekolah
3) Perkembangan Bahasa
menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat
d) Masa Prasekolah
wajah manusia; waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada
dikenalnya; serta terdiam bila ada orang yang tak dikenal (asing).
Usia 4-8 bulan
sendiri.
d) Masa Prasekolah
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu
dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh
a. Genetika
3. Umur, Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap
lainnya.
dibandingkan laki-laki.
5. Kelainan kromosom
b. Pengaruh hormone
janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat.
d. Faktor prenatal
4. Kelainan endokrin
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
dan sebagainya.
Status Gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara zat gizi yang masuk kedalam tubuh [ CITATION Sed10
\l 1057 ].
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antar
asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan
untuk metabolisme tubuh. Setiap individu membutuhkan asupan zat gizi yang
berbeda antar individu, hal ini tergantung pada usia orang tersebut, jenis
kelamin, aktivitas tubuh dalam sehari, berat badan dan lainnya[ CITATION
Har17 \l 1057 ]
1.6. Antropometri
terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
1.6.1. Klinis
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini apat dilihat
pada jaringan epitel seperti kulit,mata, rambut dan organ-organ yang dekat
umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu
atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status
gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh, antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuuh
1.6.3. Biofisik
1.7. DDST
perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ, fungsinya
motorik kasar pada anak mulai dari 1-6 tahun [ CITATION Soe12 \l 1057 ].
1.7.1. Keuntungan
merah, kuning, ungu, biru, permainan anak, botol kecil – kecil, bola
b. Lembar DDST.
Prinsip Pelaksanaan
1.8. Bermain
lain:
- Perkembangan sensori-motorik
- Perkembangan intelektual
- Perkembangan social
- Perkembangan kreativitas
- Perkembangan moral
a. Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada saat sakit anak
untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya pada saat
melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam
dirawat di Rumh Sakit. Stress yang dialami anak di Rumah Sakit tidak
dapat dihindarkan sebagai mana juga yang dialami orang tuanya untuk
itu yang penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang tua
secara efektif.
1.9. Imunisasi
RI,2000).
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan
pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit [ CITATION Ran05 \l 1057 ].
1.10. Jenis-jenis imunisasi
Hepatitis B Dosis yang Diberikan Diberikan 1. Reaksi lokal seperti Hipersensitif terhadap
diberikan 0,5 cc secara IM 3 kali rasa sakit, komponen vaksin dan
dalam kemerahan dan penderita infeksi berat
setahun pembengkakan disertai kejang, masih
umur 0-11 disekitar tempat diizinkan untuk pasien
bulan bekas penyuntikan. batuk/pilek.
2. Reaksi sistematik
seperti demam ringan,
lesu dan perasaan
tidak enak pada
saluran cerns
3. Reaksi yang terjadi
akan hilang dengan
sendirinya setelah 2
hari.
DPT 0,5 cc Diberikan Usia 2-11 DPT mempunyai efek ringan
secara IM bulan dan berat, efek ringan seperti
pembengkakan dan nyeri
pada area
penyuntikan,demam
sedangkan efek berat dapat
menangis hebat kuran lebih 4
jam,kesadaran menurun,
terjadi kejang dan syok.
Polio 2 tetes Secara oral Usia 0-11 Diare dan dehidrasi 1. Penderita
bulan imunedeficiency
2. Pasien mendapat
imunosupresan
Campak 0,5cc Secara IM Usia 9-11 Dapat terjadi ruam pada
bulan tempat suntikan dan demam
ringan
2.2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. Nama
b. Alamat
d. Ras/kelompok entries
e. Jenis kelamin
f. Agama
g. Tanggal pengkajian
keluhan utama. Jika saat ini kesehatan anak baik, riwayat penyakit
sekarang mungkin tidak terlalu menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam
kondisi tidak sehat, hal ini dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk
imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus
sebagai petunjuk.
3. Alergi.
4. Pengobatan terbaru.
sebelumnya.
c. Riwayat keluarga
d. Riwayat Psikososial
e. Pemeriksaan Fisik
pilihan yang lebih baik selain pengkajian riwayat kesehatan anak karena
dalam pengkajian cenderung hanya berfokus pada informasi yang
kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya . Tinjauan
sistem meliputi:
f. Pengkajiaan Nutrisi
kebutuhan nutrisi anak dalam kaitannya dengan kesehatan anak saat ini
dapat dijadikan bahan untuk pendidikan kesehatan pada anak dan orang
pemeriksaan klinis.
adalah:
3. Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak
menakutkan anak.
4. Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif
8. Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya
dikaji adalah
1. Riwayat Pranatal
2. Riwayat Kelahiran
3. Pertumbuhan Fisik
tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan
lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila dicurigai adanya
2.3.1. Definisi
1. Kram abdomen
2. Nyeri abdomen
3. Menghindari makanan
5. Kerapuhan kapiler
6. Diare
7. Kehilangan rambut brlebihan
9. Kurang makanan
allowance)
22. Steatorea
1. Faktor biologis
2. Faktor ekonomi
5. Faktor psikologis
2.4. Perencanaan
a. Nutritional status
c. Intake
e. Weight control
Kriteria Hasil :
b. Kolaborasi denan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
Bibliography
Harjatmo, P. T., Par'i, M. H., & Sugeng, W. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mansjoer, d. (2011). Kapita Selekta Kedokteran,. Jakarta: Media Aesculapius.
Nurarif, H. A., & Hardhi, K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediaAction.
Ranuh, d. (2005). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta: EGC.
Sediaoetomo. (2010). Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat.
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya salam Buku Ajar I Ilmu
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagungseto.
Suriadi, Y. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung.
Whaley., W. a. (2010). Clinical Manual of Pediatric Nursing.
Harjatmo, P. T., Par'i, M. H., & Sugeng, W. (2017). Penilaian Status Gizi.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mansjoer, d. (2011). Kapita Selekta Kedokteran,. Jakarta: Media Aesculapius.
Nurarif, H. A., & Hardhi, K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: MediaAction.
Ranuh, d. (2005). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta: EGC.
Sediaoetomo. (2010). Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian
Rakyat.
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya salam Buku
Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagungseto.
Suriadi, Y. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung.
Whaley., W. a. (2010). Clinical Manual of Pediatric Nursing.