Anda di halaman 1dari 7

MASA PENJAJAHAN DI INDONESIA

4 Masa Penjajahan Negara Asing di Indonesia - Bangsa Indonesia merupakan


sekelompok masarakat indonesia yang bersatu atau dipersatukan karna adanya
persamaan sejarah dan nasip di masa lampau, serta mempunyai cita-cita maupun
tujuan yang sama untuk kehidupan di masa yang akan datang.

Menurut Surjomiharjdjo (1989) perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan di


Negara-negara asia yang pernah mengalami prosess penjajahan, pada umumnya
mencapai kemerdekaanya pada pertengahan abad ke 20 yakni melalui proses
dekolonisasi antara tahun 1945-1955, negara-negara yang merdeka dalam periode
tersebut selain Indonesia ialah libanon (22 november 1943), pilipina (4 juli 1946),
yordania (22 Maret 1946), India dan Pakistan (15 agustus 1947), miyanmar atau
burma (4 januari 1948), Vietnam(20 juli 1954) dan srilangka (4 febuari 1948).

Penjajahan di Indonesia sangatlah lama terjadi sebelum bangsa Indonesia dapat


sepenuhnya merdeka, bahkan sebelumnya indonesia di jajah oleh beberapa negara,
salahsatunya dijajah oleh bangsa Portugis, bukan hanya Portugis yang menjajah
namun juga bangsa eropa lain seperti Spanyol, mari kita menengok ke belakang
bagaimana kejadian penjajahan di indonesia sehingga salah satu negara asia
tenggara ini mampu mencapai kemerdekaan. Untuk menjelaskan mengenai Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mengatasi penjajahan, berikut akan kami
paparkan dalam pembagian waktunya:

1. Masa Penjajahan Portugis


Sebelum negara ini merdeka, Indonesia harus mencicipi kejambya penjajahan oleh
beberapa negara asing. Diawali dari Portugis yang pertama kali datang ke Malaka
pada 1509. dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque Portugis dapat menguasai Malaka
pada 10 Agustus 1511. Setelah mendapatkan Malaka, portugis mulai bergerak dari
Madura sampai ke Ternate.

Ilustrasi masukknya portugis di indonesia


Alfonso de Albuquerque arsitek utama ekspansi portugis ke Asia, bangsa ini
meruakan bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, dan mencoba
mendominasi sumber-sumber rempah-rempah berharga dan berusaha
menyebarkan Katolik Roma.

Pada awalnya bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun
1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan, namun perjanjian koalisi tersebut
gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan Islam
di Jawa, seperti Demak dan Banten.

Bangsa Portugis mengalihkan perhatiannya ke Kepulauan Maluku, yang terdiri atas


berbagai kumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain. Melalui
penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat, Portugis
mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia Timur, termasuk Pulau
Ternate, Ambon, dan Solor, berikut Periode Kejayaan dan pendudukan Portugis di
Nusantara:

 Pada 1511-1526, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Bangsa


Portugis, yang secara rutin menjadi rute maritim untuk menuju
Pulau Maluku, Jawa, Sumatera dan Banda.
 Pada 1511 Portugis meaklukkan Kerajaan Malaka.
 Pada 1512 Portugis menjalin Hubungan dengan Kerajaan Sunda untuk
menandatangani perjanjian dagang. Perjanjian dagang ini kemudian
diimplementasikan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen
kontrak. Pada hari yang sama dibangun juga sebuah prasasti yang disebut
Prasasti Perjanjian Portugal-Sunda. Dengan perjanjian ini maka Portugis
dibolehkan membangun benteng dan gudang di Sunda Kelapa.
 Pada 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Franscisco Serrao
serta Antonio Albreu untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat
asal rempah-rempah di Maluku. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-
masing di bawah pimpinan Franscisco Serrao serta Antonio
Albreu, mendarat di Kepulauan Penyu dan Kepulauan Banda. Setelah
mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat -
seperti dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis mendapat izin
untuk mendirikan benteng di Pikaoli. Namun hubungan dagang rempah-
rempah ini tidak berjalan lama, sebab Portugis menerapkan sistem monopoli
sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen. Pertemanan Portugis dan
Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah
berlangsung selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus
menyingkir dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon. Kemudian
Perlawanan rakyat Maluku akan Portugis digunakan Belanda untuk
menjejakkan kakinya di Maluku.
 Pada 1605, Belanda berhasil membuat Portugis menyerahkan pertahanannya
di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz dan di Ambon kepada Steven van
der Hagen. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau
Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak itu Belanda dapat menguasai
sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat
dengan berdirinya VOC pada 1602, kemudian sejak itu Belanda menjadi
penguasa tunggal di Maluku.

Sejatinya Bangsa Indonesia meluncurkan berbagai perlawanan kepada Portugis.


Salah satu perlawan yang terkenal ialah perlawan Fatahillah yang berasal dari
Demak di Sunda Kelapa (Jakarta). kala itu Fatahillah dapat menyapu bangsa
Portugis dan merebut kembali Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama
Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta, berikut beberapa perlawanan rakyat
nusantara terhadap Portugis:

Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis


Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk
mengusir Portugis di Maluku hal itu karena rakyat maluku merasa dirugikan oleh
Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha
monopoli perdagangan rempah-rempah. Pada 1570, Sultan Hairun memimpin rakyat
Ternate menjalankan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun berkat kelicikan
Portugis Sultan Hairun akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede.
Selanjutnya perlawanan dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis
kemudian dapat diusir dari maluku dan kemudian bermukim di Pulau Timor.

Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis


Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang
bangsa Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.

Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis


Pada 1511, dipimpin oleh Albuquerque armada Portugis menyerang Kerajaan
Malaka. Saat itu perlawanan rakyat terhadap kolonial Portugis di Malaka mengalami
kegagalan sebab kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat dari Rakyat Malaka.
Pada 1527, pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai
Sunda Kelapa, Banten dan Cirebon. kala itu Portugis dapat ditumpas oleh Fatahillah
dan kemudian Fatahillah merubah nama Sunda Kelapa jadi Jayakarta yang memiliki
makna kemenangan besar.

Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis


Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah
berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di
Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis.

2. Masa Penjajahan Spanyol


Tibanya portugis di indonesia tahun membuat bangsa eropa lain bergerak mencari
keuntungan. Keberhasilan Portugis mendorong bangsa Eropa yang lain untuk ikut
mencari untung. Seandainya Portugis lebih memusatkan perhatian di Ternate,
Spanyol lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Kemudian persaingan pun terjadi di
daerah Maluku.

Ilustrasi masukknya spanyol di indonesia

Sepanyol memilih untuk membangun benteng di tidore. Pembangunan benteng


membuat persaingan semakin memanas. Dan pada tahun 1527 terjadilah
pertempuran antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore yang dibantu
oleh Spanyol. Benteng yang dibangun Spanyol di Tidore dapat dirampas oleh
persekutuan Portugis dan Ternate. Dan pada tahun 1534 spanyol dan portugis
menyepakati diadakan perjanjian saragosa, diadakannya perjanjian saragosa karena
kedua belah pihak menyadari dampak negatif yang ditibukan sangat besar akibat
persaingan itu. isi perjanjian itu antara lain:

1. Maluku menjadi daerah portugis untuk berkegiatan


2. Spanyol harus meninggalkan portugis dan memusatkan diri di Filipina

Perjanjian ini semakin mengokohkan kedudukan Portugis di Maluku. Dalam


melaksanakan monopoli perdagangan, Portugis juga memiliki ambisi untuk
menanamkan kekuasaan di Maluku. Itulah sebabnya, rakyat dan raja Ternate
kemudian menentang penuh kebijakan Portugis tersebut.

3. Masa Penjajahan Belanda


Portugis mengakhirkan penjajahan di indonesia tahun 1602 setelah bangsa Belanda
masuk ke Indonesia. Di bawah kepemimpinan Cornelius de Houtman Belanda
berhasil masuk ke Indonesia melalui Banten. Bangsa belanda berkeinginan untuk
mendapatkan dan menguasai pasar rempah-rempah di indonesia dengan
mendirikan VOC (Verenigde Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten
pada tahun 1602. Karena pada waktu itu pasar di Banten sadang mengalami
persaingan perdagangan Inggris dan Tionghoa, oleh karna itulah VOC dipindahkan
ke Sulawesi Selatan. namun Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan Sultan
Hasanddin. Beberapa kali berpindah tempat kemudian VOC akhirnya mendapatkan
tempat di Yogyakarta. Di kota Jendral Sudirman tersebut, Di Yogyakarta, VOC
menyepakati perjanjian Giyanti yang isinya adalah Belanda mengakui mangkubumi
sebagai Sultan Hamengkubuwono 1. Perjanjian Giyanti juga membagi kerajaan
Mataram menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasunan Surakarta. kemudian pada
tanggal 1 Januari 1800 VOC dibubarkan setelah Perancis mengalahkan Belanda.

Logo VOC

Penjajahan Belanda tidak berhenti Semenjak VOC dibubarkan. Belanda kemudian


memilih Daendels sebagai gubernur jenderal hindia belanda. Saat masa Deandels,
rakyat Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya dari Anyer hingga Panarukan.
Namun masa pemerintahan Daendels berlangsung singkat yang kemudian diganti
Johannes van den Bosch. Johannes Van den Bosch menerapkan cultuur stelsel
(sistem tanam paksa). Dalam sistem tanam paksa, tiap desa wajib menyisihkan
sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti tebu, kopi, nila dll. Hasil
tanam paksa ini harus dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang telah
ditetapkan.

Pada 1905 muncul gerakan nasionalis yang pertama, yaitu Serikat Dagang Islam
yang kemudian diikuti oleh munculnya gerakan Budi Utomo. Belanda merespon
gerakan tersebut dengan memenjarakan banyak dari mereka dengan alasan
kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno pernah
dipenjarakan.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Hindia Belanda mengumumkan keadaan
siaga dan pada bulan Juli Belanda mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Britania
dan Amerika Serikat. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat tempur jepang gagal di Juni 1941,
kemudian pada bulan Desember 1941 Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara.

Penjajahan Belanda terhadap Indonesia berakhir secara keseluruhan saat


Pemerintah Jepang melakukan penyerangan. Tanggal 27 Februari 1942 tentara
Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan dari Negara Inggris, Amerika,
Australia dan Belanda. Kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi
Imamura, tentara Jepang mulai menginjakkan kaki ke Pulau Jawa. Di sana Letnan
Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak
segera menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari
Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer selaku Jenderal Hindia Belanda
menyerah dan ditangkap oleh jepang. Hal ini menjadi tanda berakhirnya sejarah
penjajahan Belanda di Indonesia sekaligus pertanda dimulainya masa penjajahan
Jepang di Indonesia.

4. Masa Penjajahan Jepang


Pada akhirnya, setelah 350 tahun Kolonial Belanda menguasai Indonesia, Belanda
akhirnya menyerah tanpa syarat terhadap Jepang melalui perjanjian Kalijati pada
tanggal 8maret 1942. Masaa kependudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan
berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa penjajahan negeri sakura
tersebut, mereka membentuk beberapa organisasi diantaranya PETA (Pembela
Tanah Air), Heiho (pasukan indonesia buatan Jepang), dan Jawa Hokokai
(pengganti Putera).

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang disambut dengan ramah oleh bangsa
Indonesia. Namun dalam kenyataannya, Jepang tidak jauh berbeda dengan
Belanda.
Pada Juli 1942, Soekarno mendapat tawaran dari Jepang untuk mengadakan
kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang dapat memberikan jawaban
terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, para Kyai dan Mohammad Hatta
memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi,
pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat lah beragam, tergantung
di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di
daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
penahanan sembarang, terlibat perbudakan seks, hukuman mati, dan kejahatan
perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target
sasaran kekejaman dalam penguasaan Jepang.

Pada Maret 1945 Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia). kemudian pada 28 April 1945, Jenderal Kumakichi
Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di Gedung
Cuo Sangi In, di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu). saat itu Ketua
BPUPKI yang ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan wakilnya
Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jml anggota BPUPKI kala itu
ialah 63 orang yang mewakili hampir semua wilayah di Indonesia.

Sekian penjelasan artikel tentang 4 Masa Penjajahan Negara Asing di


Indonesia (Lengkap Sejarahnya), semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi sobat
maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan sobat mengenai
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan, Sejarah Penjajahan
di Indonesia oleh Portugis, Sejarah Penjajahan di Indonesia oleh Spanyol,  Sejarah
Penjajahan di Indonesia oleh Belanda dan Sejarah Penjajahan di Indonesia oleh
Jepang. Terimakasih atas kunjungannya.

Anda mungkin juga menyukai