Anda di halaman 1dari 11

Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

RANCANGAN JIG DAN FIXTURE PEMBUATAN


PRODUK COVER ON-OFF

Hendro Prassetiyo1, Rispianda2, Haris Adanda3

Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional1,2,3),


Bandung, Jawa Barat
E-Mail : prasshendro@gmail.com1, rispianda@gmail.com2

ABSTRACT

The manufacturing industry has been growing rapidly at this time, it can be seen from the number
of manufacturing companies that have emerged and growing. Obstacles often occur over production
activity in a manufacturing company is a long setup times and product quality in production activities
which will indirectly affect the output product to be produced. The longer of the setup activities will
result in the output of products which are getting smaller. Improved product quality and minimize
setup time can be done either by the use of tools manufacturing which is often known as jigs and
fixtures. This paper will discuss the design of jig and fixture for manufacture products cover on-off.
Jigs and fixtures are designed to be used for the process drilling for three holes. Jig and Fixture
design results can provide a reduction in total time of manufacture of the product, product quality
improvements, increased productivity and cost saving product manufacture for products cover on-off.

Keywords: Jig, Fixture, Quality, Setup Time, Manufacture.

1. PENDAHULUAN Penggunaan alat bantu jig dan fixture


Perusahaan manufaktur sejatinya pada pembuatan salah satu komponen
memiliki peranan penting di dalam dunia pengereman kereta api cover on-off ini
industri untuk memproduksi suatu produk. terdiri dari tiga buah alat bantu yang
Seiring dengan berkembangnya jaman, memiliki fungsi proses yang berbeda pada
perusahaan-perusahaan industri yang permukaan benda kerja cover on-off,
bergerak dalam dunia manufaktur semakin sehinggga dibutuhkan kegiatan setup yang
bertambah. PT. X merupakan salah satu cukup besar untuk memproses satu buah
industry manufaktur yang salah satunya komponen cover on-off. Alat bantu yang di
varian produk yang diproduksinya adalah pergunakan sampai dengan saat ini belum
komponen cover on-off. Cover on-off menjamin ketepatan dalam pemasangan
berfungsi sebagai salah satu komponen dari (folproof), sehingga dapat terjadi kesalahan
sistem pengereman kereta api dimana pada dalam pemasangan benda kerja cover on-off
kegiatan produksi dalam pembuatan cover tersebut. Kesalahan pemasangan alat bantu
on-off ini telah memanfaatkan penggunaan dapat mengakibatkan produk cover on-off
alat bantu jig dan fixture. Jig dan fixture mengalami cacat karena posisi lubang yang
pada dasarnya merupakan suatu alat bantu tidak simetris. Permasalahan tersebut dapat
yang digunakan dalam proses pemesinan mengakibatkan posisi lubang yang tidak
agar dapat menghasilkan duplikasi part yang simetris pada produk cover on-off, serta
lebih akurat. Fixture merupakan suatu alat memiliki waktu setup yang cukup lama.
bantu yang berfungsi untuk memposisikan, Waktu setup yang dihasilkan oleh
memegang, dan menahan benda kerja selama penggunaan ketiga buah alat bantu ini pun
proses produksi atau proses permesinan. cukup lama karena membutuhkan waktu
Sedangkan jig pada alat bantu jig dan fixture setup tersendiri untu masing - masing proses
berfungsi sebagai alat utama yang berperan yang dilakukan pada produk cover on-off.
untuk mengarahkan mata pahat pada benda Oleh karena itu dibutuhkan penyederhanaan
kerja yang akan di proses sesuai operasi dan perancangan ulang alat bantu produksi
yang di inginkan. agar waktu setup dan kesalahan pada saat

350
Teknoin Vol. 22 No 5 Desember 2016 : 350-360

pemasangan komponen pada alat bantu dapat pemesinan. Tujuan utama dari proses
diminimumkan. Makalah ini akan membahas pencekaman (clamping) adalah untuk
perancangan alat bantu jig and fixture untuk menahan secara aman posisi benda kerja
memproduksi komponen cover on-off, terhadap lokator selama siklus pemesinan.
sehingga dapat mengurangi waktu setup, Ada beberapa prinsip jenis dan penempatan
meningkatkan produktivitas dan clamping, yaitu :
memudahkan penggunaan.
1. Gaya pencekaman adalah gaya yang
2. METODOLOGI PENELITIAN dibutuhkan untuk menjaga posisi benda
Jig dan fixture merupakan alat bantu kerja selama proses pemesinan.
produksi yang digunakan pada proses 2. Besarnya gaya pencekaman tergantung
manufaktur sehingga dihasilkan duplikasi dari besarnya gaya pemotongan dan cara
part yang akurat. Hubungan yang tepat dan peletakan benda kerja relatif terhadap
sejajar antara pemotong, atau alat yang lain, pahat.
dan benda kerja harus dijaga. Jig dan fixture 3. Gaya pencekaman hanya cukup untuk
merupakan alat bantu produksi yang menahan benda kerja ke lokator. Gaya
digunakan pada proses manufaktur, sehingga total harus ditahan oleh locator.
dihasilkan duplikasi part yang akurat. Jig
dan fixture biasanya dibuat secara khusus 2.2. Penentuan Besar Gaya Pencekaman
sebagai alat bantu proses produksi untuk Gaya pencekaman yang harus diberikan
mempermudah dalam penyetingan material pada benda perlu ditentukan. Suatu
yang menjamin keseragaman bentuk dan pendekatan dalam menentukan besarnya
ukuran produk dalam jumlah banyak serta gaya pencekaman yang harus diberikan pada
untuk mempersingkat waktu produksi. Jig benda kerja dapat ditentukan berdasarkan
adalah peralatan khusus yang berfungsi besarnya gaya permesinan terbesar yang
untuk memegang, menahan dan menyokong akan terjadi selama pencekaman
benda kerja yang akan mengalami proses berlangsung. Perhitungan sederhana dapat
pemesinan. Jig tidak hanya menahan dan dilakukan dengan menganggap gaya
menyokong benda kerja, tetapi juga pemotongan oleh mesin bekerja seluruhnya
mengarahkan alat pemotong (pahat) ketika pada arah horizontal dan benda kerja dapat
proses produksi dilakukan. ditahan secara stabil dengan memanfaatkan
Fixture adalah peralatan yang berfungsi gaya gesek. Persamaan perhitungan gaya
untuk menahan benda kerja dan mendukung pencekaman tersebut dapat dilihat pada
pekerjaan sehingga operasi pemesinan dapat persamaan (1).
dilakukan. Perancangan jig dan fixture
disesuaikan dan dikhususkan untuk
memegang dan menopang benda kerja
tertentu karena jig dan fixture termasuk
kedalam dedicated fixture atau dengan kata …………………………………………...(1)
lain bahwa jig and fixture dirancang guna
kebutuhan benda kerja tertentu. Prinsip Kesetimbangan Gaya Pada
Benda Kerja yang Ditahan fixture.
2.1. Prinsip Pencekaman (Workholding) Hubungan antara gaya pencekaman, gaya
Secara umum pencekaman (clamping) reaksi pada lokator, dan gaya pemesinan
merupakan bagian peralatan produksi yang dapat dinyatakan oleh persamaan (2).
berfungsi menahan atau memegang benda  f i .wi   f j .w j  f k .wk  0 …………(2)
kerja. Ditinjau dari clamping merupakan iP j A

bagian dari jig dan fixture yang berfungsi untuk semua k


mencekam benda kerja sehingga posisi
benda kerja tidak berubah selama proses

351
Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

dimana: (3) maka gaya reaksi di lokator ( F p ) dapat


wi = Arah gaya (colom wrench) yang dihitung sebagai berikut :
bekerja pada locator ke-i.
w j = Arah gaya yang bekerja pada clamp Fp  W p1 .Wa Fa  W p1 wk f k ………........(5)
ke-j.
wk = Arah gaya pemotongan k. Persamaan (5) ini harus menghasilkan
f i = Besarnya gaya (colom wrench) yang solusi non-negatif untuk F p , yang artinya
bekerja pada kolom ke-i. setiap lokator memiliki kontak dengan benda
f j = Besarnya gaya yang bekerja pada kerja. Penyusunan invers dari matriks
clamp ke-j. W p dapat dinyatakan sebagai berikut :
f k = Besarnya gaya pemotongan k.  A O
W p    (6)
P = Set seluruh lokator.  T B  .............................................
A = Set seluruh clamp. dan
K = Subscript gaya potong.
 A1 O 
Wp1    ...………...........(7)
Persamaan (2) dapat ditulis dalam bentuk 1
  B T .A
1
B 1 
sebagai berikut:
Pada tahap penempatan (locating stage),
W .W F .F 
p a p a
T
 f k .wk  0 
...................
(3) benda kerja didorong oleh gaya luar, yaitu
atau gaya penempatan f t , pada arah yang
W p .F p  W a Fa  f k w k  0 untuk semua k berlawanan dengan arah gaya lokator ( wl ).
...................................................................(4) Pada tahap ini benda kerja belum dicekam
sehingga belum ada gaya pencekaman.
dimana: Persamaan (5) dapat dituliskan menjadi :
W p = Matriks arah gaya yang bekerja pada
lokator. W p F p   wl f l atau F p  W p1 wl f l
W a = Matriks arah gaya yang bekerja pada
clamp. …...............................................................(8)
w k = Matriks arah gaya pemotongan. dimana :
wl  Arah gaya penempatan
F p = Matriks gaya yang bekerja pada
f l  Besar gaya penempatan
lokator.
Fa = Matriks gaya yang bekerja pada
Persamaan (8) harus menghasilkan solusi
clamp. non-negatif untuk F p , yang artinya setiap
f k = Matriks gaya pemotongan.
lokator memiliki kontak dengan benda kerja.
p = Pasif. Pada tahap pencekaman (clamping stage),
a = Aktif. gaya luar ( f l ) sudah tidak bekerja lagi
sedangkan gaya pemesinan belum bekerja,
Matriks W p , W a , dan w k disusun
sehingga persamaan yang berlaku adalah :
berdasarkan arah gaya dan momen dari suatu
gaya tertentu dan terdiri dari tiga arah gaya
Fp  W p1 .Wa Fa ………….......................(9)
pada sumbu X, Y, dan Y (nx, ny, nz) dan tiga
momen terhadap sumbu X, Y, dan Y (mx, my,
mz). Dengan menghilangkan matriks
W p pada baris sebelah kiri dari persamaan

352
Teknoin Vol. 22 No 5 Desember 2016 : 350-360

Persamaan (9) harus menghasilkan


solusi non-negatif untuk F p , yang artinya
setiap lokator memiliki kontak dengan benda
kerja.
Pada tahap pemesinan, gaya potong dan gaya
pencekaman bekerja pada benda kerja,
sehingga persamaan yang berlaku adalah :

Fp = - +( )…...(10)

Persamaan (10) harus menghasilkan solusi


non-negatif untuk F p , yang artinya setiap
lokator memiliki kontak dengan benda kerja.
Gambar 1. Produk Cover On-Off.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan jig dan fixture dilakukan
untuk mempermudah proses pelubangan di
tiga permukaan yang pada kondisinya saat
ini menggunakan tiga alat bantu. Produk
yang menjadi objek penelitian perancangan
jig dan fixture adalah produk cover on-off
yang menjadi salah satu komponen
pengereman kereta api. Gambar 1 dan
gambar 2 merupakan gambar produk cover
on-off yang digunakan sebagai acuan dalam
pembuatan rancangan jig dan fixture.
Gambar 2. Gambar Teknik Produk
Proses pelubangan pada produk cover
Cover On-Off.
on-off untuk saat ini sudah dibantu dengan
penggunaan alat bantu jig dan fixture. Alat
Perancangan jig dan fixture untuk proses
bantu jig dan fixture yang digunakan saat ini
pelubangan cover on-off dilakukan untuk
terdiri dari tiga buah, yang masing - masing
memperbaiki alat bantu yang telah ada.
alat bantu tersebut digunakan untuk
Salah satunya yaitu untuk dapat membantu
memproses permukaan benda kerja yang
operator dalam melakukan proses
berbeda sehingga waktu setup yang
pelubangan. Selain itu, perancangan jig dan
dihasilkan menjadi lebih lama karena
fixture ini dapat mempercepat waktu setup
membutuhkan proses loading dan unloading
yang dilakukan oleh operator karena
pada masing-masing penggunaan alat bantu
penggunaan alat bantu yang lebih sedikit dan
jig dan fixture tersebut.
mudah di operasikan.

353
Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

3.1. Perancangan Jig dan Fixture


Dalam perancangan jig dan fixture yang
dilakukan ini hanya mencakup tiga buah
proses pelubangan dari empat proses
pelubangan yang dilakukan pada produk
cover on-off. Hal tersebut dilakukan karena
ketiga proses pelubangan ini memiliki
sumbu putar yang sama sehingga dapat di
lakukan proses dalam satu alat bantu seperti Gambar 4. Perancangan Baseplate Isometri.
rancangan yang dilakukan, kecuali proses
pelubangan dengan kemiringan 45°(derajat). 3.3. Perancangan Lokator
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan Lokator yang berfungsi untuk menahan
perancangan, salah satunya dengan beban benda kerja dan menjamin
melakukan pemilihan dan merancang penopangan yang kaku disebut support
komponen yang dibutuhkan dalam (penopang) sedangkan lokator yang
perancangan jig and fixture seperti baseplate berfungsi untuk menghasilkan titik / bidang
atau landasan, lokator, dan toogle-action referensi pada sisi benda disebut stopper.
clamp. Fixture yang dirancang menggunakan
prinsip 3-2-1 untuk penempatan lokatornya.,
3.2. Perancangan Base Plate dimana pada rancangan yang dibuat
Perancangan dudukan baseplate menggunakan 3 buah lokator yang berfungsi
dilakukan sebagai penopang utama dari sebagai penopangan benda kerja pada saat
fixture sehingga fixture yang dirancang proses permesinan nantinya, 3 buah
memungkinkan untuk dapat diputar 360° clamping yang berfungsi sebagai
(derajat). Dudukan baseplate dirancang pencekaman yang ditambahkan dengan
dengan berbentuk U yang pada kedua komponen tambahan sehingga nantinya 2
dinding sisinya tersebut memiliki lubang buah clamping tersebut menjadi satu
yang berfungsi sebagai tempat masuknya kesatuan, serta satu buah stopper yang
poros dengan bantalan bearing. Pada salah berfungsi sebagai titik acuan saat
satu dinding sisinya tersebut memiliki 2 penempatan benda kerja pada rancangan
buah lubang yang berfungsi sebagai tempat fixture. Rancangan lokator dapat dilihat pada
masuk pin pengunci agar pada saat di proses, gambar 5 dan 6.
fixture tersebut tidak bergerak. Gambar Support yang terdiri dari 3 buah ini
rancangan baseplate beserta dimensinya dirancang dengan bentuk tabung dimana 2
masing - masing dan bagian yang terdapat dari 3 support mengikuti titik center
pada baseplate dapat dilihat pada gambar 3 lingkaran yang akan di proses pada benda
dan gambar 4. kerja dan di posisikan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu pergerakan
pahat. Kemudian 1 dari 3 buah komponen
support diposisikan pada tengah-tengah dua
buah silinder yang akan di proses. Ketiga
support tersebut memiliki ukuran diameter
10 mm dan tinggi 7 mm.
Clamping yang digunakan untuk
mencekam benda kerja adalah jenis togle
action clamp, karena dilihat dari
pengoprasian clamping jenis ini yang cukup
sederhana. Selain pengoprasiannya yang
Gambar 3. Perancangan Baseplate sederhana, pemilihan tersebut dilakukan
Tampak Atas. sebagai salah satu langkah untuk

354
Teknoin Vol. 22 No 5 Desember 2016 : 350-360

meminimasi waktu setup pada penggunaan Clamping diposisikan berdasarkan


rancangan ini. Pada salah satu bagian daerah pencekaman pada daerah benda kerja
clamping pada rancangan ini di tambahkan yang tidak mengalami proses permesinan,
menggunakan komponen custom yang sehingga clamping yang di pasang tidak
nantinya akan dimemiliki bentuk persegi mengganggu pergerakan pahat, kerja
panjang yang mengikuti bentuk alur dari operator dan mampu mencekam benda kerja
benda kerja sehingga pada saat dilakukan dengan maksimal. Gaya pencekaman yang di
pencekaman dapat mencekam benda kerja berikan terdiri dari 2 (dua) arah, yaitu
dengan baik. pencekaman yang searah dengan sumbu Y,
Lokator lain yaitu stopper yang terdiri dan pencekaman yang mengarah pada sumbu
dari satu buah ini dirancang mengikuti X. dilihat dari besar gaya yang ditimbulkan
bentuk tabung yang terdapat pada benda oleh pencekaman, arah pencekaman yang
kerja bagian atas, namun ukuran silinder saling tegak lurus dengan sumbu Y
pada stopper ini dirancang lebih kecil karena menimbulkan gaya pencekaman yang paling
difungsikan agar stopper ini dapat masuk besar, karena clamping ini terdiri dari 2
kedalam silinder yang ada pada benda kerja. (dua) toggle action clamp yang dirakit
Ketiga jenis lokator tersebut menggunakan bersamaan pada sebuah komponen lain
bahan yang sama seperti halnya bahan untuk pencekaman, sehingga memungkinkan
baseplate yaitu ST-40 karena murah dari untuk digerakan bersamaan. Gaya
segi harga dan mudah di dapat. pencekaman ini mengarah pada set-block
dan stopper yang menahan arah gaya dan
menjaga kestabilan untuk benda kerja dari
gaya yang diberikan oleh clamping.
Gaya pencekaman lain yang
ditimbulkan adalah clamping yang
memberikan arah gaya pencekaman searah
dengan sumbu X, gaya yang di berikan oleh
clamping ini tidak sebesar gaya yang searah
dengan sumbu Y, karena gaya pencekaman
yang ditimbulkan hanya terdiri dari 1 (satu)
toggle action clamp. Gaya tersebut
mengarah pada set-block yang menahan arah
gaya dan menjaga kestabilan untuk benda
kerja dari gaya yang diberikan oleh
clamping. Persamaan perhitungan gaya
Gambar 5. Perancangan Support, Stopper, pencekaman tersebut dapat dilihat pada
Clamping. persamaan (2).

...........(11)

Gaya Pencekaman =

= 2304,03 Newton.

Berdasarkan perhitungan besar gaya


Gambar 6. Posisi Penempatan Support, yang akan diterima oleh benda kerja pada
Stopper, Clamping. saat permesinan, membuat pemakaian clamp

355
Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

harus memberikan gaya yang lebih besar Besar momen yang terdapat didalam
dibandingkan gaya yang akan timbul. Pada perhitungan ini ialah berdasarkan momen
dasarnya setiap jenis toggle action clamp terbesar yang terjadi pada rancangan.
memiliki besar kekuatan gaya maksimum
yang dapat di timbulkan, sehingga pemilihan M = Beban x Jarak (mm)
clamp disesuaikan dengan besar gaya yang = 15 kg x 220 mm
diinginkan. Jenis toggle action clamp yang = 3.300 kg mm
akan dipilih adalah jenis toggle yang
memiliki kekuatan cekam maksimum
sebesar 2450 N. Jenis tersebut dipilih untuk =
pencekaman yang nantinya akan dirakit = 27,2325 mm.
dengan menggunakan komponen tambahan,
yang dirancang menggunakan 2 (dua) buah Diameter poros yang direkomendasikan
toggle sehingga total gaya yang akan di dengan bahan baku ST-40 agar dapat
berikan adalah sebesar 4900 N. menopang beban seberat 15 kg adalah
minimal 2,8 cm.
3.4. Perancangan Poros
Rancangan diameter poros ini berdasar 3.5. Matriks Gaya Penempatan,
pada baseplate yang dirancang tersebut Pencekaman dan Permesinan
dapat berputar 360o. Pada dasarnya Perhitungan matriks ini dilakukan untuk
perhitungan poros ini terdapat 2 (dua) mengetahui apakah rancangan yang
kondisi dimana rumus yang digunakan untuk dilakukan sudah baik atau belum, dilihat dari
perhitunganpun berdasarkan kondisi yang perhitungan matriks penempatan,
terjadi pada rancangan yang di buat. Kondisi pencekaman dan permesinan tidak bernilai
yang pertama, poros yang memiliki beban negatif. Perhitungan yang dilakukan
sebesar 15 kg (beban fixture dan benda melibatkan titik locator (support, set-block,
kerja), akan mendapatkan gaya sebesar N dan stopper), yaitu titik yang saling
ketika poros dalam keadaan berputar. memotong ataupun saling berlawanan
sehingga dapat digunakan persamaan (2.18) dengan arah gaya berat dari benda kerja,
dan persamaan (2.19). Kondisi kedua, poros maupun yang berlawanan dengan arah
memiliki beban sebesar 15 kg, akan pencekaman, titik pencekaman (clamping),
mendapatkan gaya sebesar N ketika poros yaitu gaya pencekaman, serta titik
dalam keadaan diam. Poros menerima gaya permesinan yaitu gaya permesinan. Gambar
sebesar N ketika poros tersebut berada dalam penempatan lokator dapat dilihat pada
keadaan diam, karena pada saat dilakukan gambar 5. Gambar titik koordinat peletakan
pemrosesan, baseplate tersebut akan dikunci benda kerja dari tampak atas dapat dilihat
sehingga pergerakan rotasi pada fixture dapat pada gambar 7. Calon titik lokator (set-
diredam. Besar diameter poros yang di block, Support, dan stopper) yang
sarankan untuk estimasi beban sebesar 15 kg bersentuhan langsung dengan benda kerja
dapat diselesaikan dengan persamaan (12). sesuai dengan koordinat pada rancangan
dapat dilihat pada tabel 1.
Matriks penempatan ini, setiap lokator
= …………...…..……..(12) akan diuji dengan menggunakan perhitungan
Dimana : matriks tanpa melibatkan gaya pencekaman
ataupun permesinan. Setelah memodifikasi
= titik locator, langkah selanjutnya adalah
= 1,667 melakukan perhitungan matriks. Apabila
hasil perhitungan menghasilkan nilai negatif,
maka peletakan locator pada rancangan yang
dibuat tersebut harus di modifikasi kembali

356
Teknoin Vol. 22 No 5 Desember 2016 : 350-360

sampai dengan hasil perhitungan matriks Fp bernilai non-negatif, hal tersebut


tidak bernilai negatif. Berikut ini merupakan menandakan bahwa terjadi kontak antara
perhitungan matriks penempatan dengan benda kerja dan lokator pada saat benda
nilai Wp, Wl, Fl ,dan Fp : kerja di tempatkan. Benda kerja dalam
keadaan seimbang atau gaya yang diterima
oleh lokator dapat menahan gaya berat dari
benda kerja.
Pada tahap pencekaman ini setiap
lokator diuji apakah terjadi kontak dan
bekerja dengan benda kerja selama tahap
pencekaman ini. Setiap titik lokator diuji
menggunakan perhitungan matriks. Untuk
menentukan besarnya gaya yang
berlangsung selama pencekaman maka
dilakukan perhitungan gaya pencekaman.
Besar gaya pencekaman yang diperoleh
adalah 2304,033 Newton. Berikut ini
merupakan perhitungan matriks pencekaman
dengan nilai Wa, Fa ,dan Fp :

W1 W2
nx 0 0
ny -1 0
Gambar 7. Gambar Titik Koordinat Wa = mz 7 0
nz 0 -1
Peletakan Benda Kerja. mx -9,45 -7
my 0 5
Tabel 1. Calon Titik Lokator Fa =
f1 2304,033
Pada Rancangan f2 0,45
nx 1323,40
Locator X Y Z ny 5,85
1 6,46 1,94 0 Fp = mz 975,24
nz 0,00
2 6,46 6,48 0
mx 0,00
3 1,12 3,12 0 my 2304,03
4 6,7 0 4,2
5 0,9 0 4,2 Fp bernilai non-negatif, hal tersebut
6 0,9 7 4,2 menandakan bahwa terjadi kontak antara
benda kerja selama bekerjanya gaya
1 2 3 4 5 6 pencekaman. Pada tahap permesinan ini
nx 0 0 0 1 1 0
ny 0 0 0 1 1 1
setiap locator diuji apakah terjadi kontak dan
Wp = mz 0 0 0 6,7 -0,9 -7 bekerja dengan benda kerja selama tahap
nz 1 1 1 0 0 -1
mx 1,94 6,48 3,12 0 0 7 permesinan ini. Berikut ini merupakan
my -6,46 -6,46 -1,12 4,2 4,2 4,2 perhitungan matriks gaya pemesinan :
F1 F2 F3
nx 0 0 -1
ny -1 0 0 W1 nx -118,20
WL = mz 0 0 0 nx 0
ny 389,22
nz 0 -1 0 ny 0
Wk = mz 0
Fp = mz 101,98
mx 0 2,5 -5 nz 0,00
nz -1
my 0 0 1,12
mx -7 mx 0,00
nx 0,72
my 5 my 0,00
ny 0,07
Fp = mz 0,21
1 nz 0,12
FL = 1 mx 0,88
1 ....................... my 0,00

357
Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

nx 3655,46 Hasil rancangan utuh dan benda kerja,


ny 603,30 dengan kondisi clamping tertutup dapat
fk = f1 373
Fp = mz 3027,70
nz 0,00
dilihat pada gambar 10.
mx 0,00
my 6912,10

Fp bernilai non-negatif, hal tersebut


menandakan bahwa terjadi kontak antara
benda kerja dan lokator selama bekerjanya
gaya permesinan.
Dari hasil pengujian menunjukkan
secara matematik bahwa rancangan jig dan
fixture dapat memberikan posisi benda kerja Gambar 10 Rancangan Utuh Tampak
yang rigid selama proses pemesinan, Isometri dan Benda Kerja Dengan
sehingga usulan jig dan fixture dapat Clamping Tertutup.
digunakan. Berikut merupakan rancangan
pada saat jig and fixture dalam keadaan utuh 3.6. Analisis Waktu Penggunaan Jig and
dan dalam keadaan tanpa benda kerja pada Fixture
tampak isometri dapat dilihat pada gambar 8 Rancangan jig dan fixture yang
dan gambar 9. dilakukan mampu menghasilkan waktu setup
yang lebih kecil dibandingkan dengan waktu
setup alat bantu sebelumnya yang secara
tidak langsung akan berdampak pada waktu
pengerjaan suatu komponen menjadi lebih
cepat. Perhitungan waktu menggunakan
metode motion time measurement baik pada
setup sebelum menggunakan alat bantu jig
dan fixture saat ini maupun waktu setup
menggunakan usulan rancangan jig dan
fixture yang dilakukan. Perbandingan waktu
untuk kedua alat bantu tersebut dapat dilihat
Gambar 8. Rancangan Utuh Jig and Fixture pada tabel 2 dan tabel 3.
Tampak Isometri Tanpa Benda Kerja.
Tabel 2 Waktu Penggunaan
Alat Bantu Sekarang
Jumlah
Waktu Benda
(Menit) Kerja
(Unit)
Waktu Setup Loading
2,55
& Unloading
Waktu Permesinan 3,00 1
Total Waktu Setup 5,55

Gambar 9. Rancangan Utuh Tampak Isometri


dan Benda Kerja Dengan Clamp Terbuka.

358
Teknoin Vol. 22 No 5 Desember 2016 : 350-360

Tabel 3 Waktu Penggunaan Usulan Penggunaan usulan rancangan jig and


Rancangan Jig and Fixture fixture menghasilkan nilai produktivitas
Jumlah yang lebih besar karena total waktu proses
Waktu
Benda benda kerja cover on-off menjadi lebih cepat
(Menit)
` Kerja (Unit) yang berbeda dengan alat bantu yang saat ini
Waktu Setup digunakan. Pada usulan rancangan pun tidak
Loading & 0,76 perlu operasi tambahan yang mengharuskan
Unloading 1 operator melakukan pengaturan atau
Waktu Permesinan 3,00 pemposisian benda kerja terhadap jig
Total Waktu Setup 3,76 maupun fixture seperti pada alat bantu
sebelumnya.
Waktu yang dihasilkan oleh
penggunaan usulan rancangan jig dan fixture 3.8. Analisis Kelayakan Ekonomis Alat
lebih kecil dibandingkan waktu penggunaan Bantu Produksi
alat bantu yang saat ini digunakan. Hal Analisis kelayakan ekonomis dilakukan
tersebut dapat dikarenakan pada alat bantu untuk melihat apakah Jig dan fixture yang
sebelumnya terdiri dari tiga buah alat bantu dibuat cukup layak secara ekonomis. Hasil
yang pastinya membutuhkan waktu lebih analisis kelayakan ekonomis dapat
lama pada saat kegiatan setup alat bantu perbandingan dapat dilihat pada tabel 5.
dilakukan, sedangkan pada alat bantu yang
dirancang hanya terdiri dari satu buah alat Tabel 5 Perbandingan Ongkos antara Jig dan
bantu yang dapat melakukan tiga proses Fixture yang Lama dan yang Baru
dengan permukaan benda kerja yang Jig dan Jig dan
berbeda. Kriteria fixture yang fixture
lama Usulan
3.7. Analisis Produktivitas penggunaan Jig
Ukuran Lot
dan fixture 12.000 unit 12.000 unit
Produksi
Perbandingan produktivitas yang
dihasilkan berdasarkan penggunaan jig and Jumlah Benda
10,80 unit/ jam 15,95 unit/ jam
fixture sebelum dan penggunaan jig dan kerja per Jam
fixture usulan dapat dilihat pada tabel 4. Ongkos Tenaga
Rp. 15.268.055 Rp. 10.344.922
Kerja
Tabel 4 Perbandingan Produktivitas Ongkos
Rp. 1.788,74 Rp. 1.267,42
Penggunaan Alat Bantu Sekarang dan pembuatan/unit
Usulan
Jumlah Jumlah Jumlah Hasil perbandingan menunjukkan bahwa
Produk / Produk / Produk penggunaan jig dan fixture usulan dapat
Jam Hari / Bulan meningkatkan volume produksi yang
(Unit) (Unit) (Unit) berakibat pada penurunan biaya pembuatan
Alat Bantu produk.
10,80 86,46 1729,10
Sekarang
Alat Bantu
15,95 127,6 2551,98
Usulan

359
Rancangan Jig dan Fixture Pembuatan Produk Cover On-Off (Hendro Prassetiyo dkk)

4. KESIMPULAN
Rancangan Jig dan Fixture yang dibuat
dapat digunakan sebagai alat bantu produksi
pembuatan produk cover on-off. Rancangan
Jig dan Fixture dapat memberikan
penurunan total waktu pembuatan produk,
peningkatan kualitas produk, peningkatan
produktivitas dan penghematan biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Chou et al, A Mathematical Aproach To


Automatic Conviguration Of Machining
Fixture : Analysis and Syinthesis,
Transaction of The ASME, Journal of
Engineering For Industry, 1989.
Hoffman, Edward G, JIG AND FIXTURE
DESIGN Fourth Edition, Delmar
Publisher, 1996.
Rizki, Ahmad, Perancangan Fixture
Berbantuan Komputer Untuk Benda
Kerja Prismatik Pada Mesin Milling
Vertikal, Tugas Akhir Sarjana,
Departemen Teknik Industri, Institut
Teknologi Bandung, 2003.
Sularso, Kiyokatsu Suga, Dasar Perencanaan
Dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan
ke dua belas, PT.Pradnya Paramita,
Jakarta, 2008.

360

Anda mungkin juga menyukai