Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
Untuk jenis ini masih dibolehkan ada toleransi kemiringan / slope , karena fungsinya tidak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi, hal ini disebabkan karena kendaraan yang lewat, memiliki
energi sendiri. Namun demikian seperti layaknya jalan raya / jalan kereta api, maka diperlukan
fasilitas-fasilitas seperti : penerangan, rambu-rambu, blower, dan lain sebagainya.
Di banyak negara yang maju, transportasi umum sudah banyak yang dilayani dengan terowongan
(subway). Negara-negara yang belum maju nanti arahnya juga akan menuju penggunaan subway
untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di permukaan. Namun demikian rencana subway tersebut
dapat menghadapi kesulitan pelaksanaan, bila pola pembangunan infrastrukturnya tidak
direncanakan dengan baik. Bila kondisinya sudah demikian, maka biasanya alternatifnya adalah
penggunaan jalan layang (flyover), untuk mengatasi kemacetan-kemacetan lalu lintas yang
terjadi.
2. Transportasi Khusus
Disini terowongan berfungsi untuk sarana transportasi barang khusus, misalnya hasil tambang.
Bila suatu hasil tambang diinginkan dan letaknya jauh didalam tanah, maka untuk
mengeksploitasinya diperlukan terowongan untuk mencapai lokasi tambang yang menjadi
sasaran tersebut .
Oleh karena itu, bila ada suatu kondisi dimana hasil tambang sudah muncul di permukaan, atau
di kedalaman yang relatif dangkal, maka hasil tambang dapat di exploitasi dengan cara open cut,
dan tidak memerlukan terowongan . Keadaan ini sangat menguntungkan sekali , karena
pembuatan terowongan selain biayanya mahal juga problem-nya tidak mudah.
Untuk terowongan jenis ini, biasanya tidak dibuat permanen, tetapi cukup kuat dan aman.
Fasilitas yang diperlukan juga tidak sebagus terowongan untuk transportasi umum. Bahkan bila
hasil tambang yang digali sudah dinyatakan habis atau tidak ekonomis lagi untuk ditambang ,
maka terowongan tersebut ditutup kembali, atau tidak difungsikan.
3. Terowongan Air
Disini terowongan berfungsi untuk sarana transportasi air, yang biasanya merupakan bagian dari
saluran air yang terbuka, atau sungai buatan untuk suplesi sungai yang satu kepada yang lain,
atau untuk mengatasi banjir (kelebihan debit sungai), dimana aligment-nya menemui suatu
bukit .Terowongan yang mengangkut air ini kadang juga dimanfaatkan sebagai pembangkit
energi , bila kedua titik lokasi yang dihubungkan oleh terowongan tersebut memiliki beda tinggi
yang cukup, sehingga dapat dimanfaatkan tekanan air akibat beda ketinggian tersebut untuk
membangkitkan suatu energi ( listrik ) .
Untuk terowongan jenis ini (saluran air) diperlukan ketelitian kemiringan/ slope dari dasarnya,
karena dalam fungsinya mengalirkan air, sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kesalahan
kemiringan dasar terowongan dapat menyebabkan kegagalan fungsi terowongan yang cukup
fatal. Untuk terowongan jenis ini tentunya tidak memerlukan fasilitas seperti pada terowongan
jenis yang diatas.
Sedang khusus untuk terowongan pembangkit energi tidak terikat dengan slope tertentu, dan
bahkan secara teori tegakpun tidak menjadi masalah, karena semakin pendek suatu terowongan
berarti biayanya akan lebih murah. Terowongan jenis ini, seluruh permukaan dindingnya
bertekanan tinggi, sehingga strukturnya tentu berbeda dengan terowongan yang tidak bertekanan.
Ditempatkan pada batuan atau daerah yang Keadaan batuan (Ground condition) dalam
memerlukan eksplorasi lebih terperinci pertambangan lebih terindentifikasi karena
aktivitas penambangan sudah berlangsung selama
bertahun-tahun
Biaya penyelidikan terowongan sipil jauh Biaya penyelidikan lebih kecil dibanding
lebih besar karena tuntutan masalah terowongan sipil
keamanan
2) Terowongan angkutan
Terowongan stasiun pembangkit listrik air, air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau
reservoir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik di sebuah stasiun pembangkit yang
letaknya lebih rendah. Terowongan ini dapat dikategorikan pada suatu grup utama
berdasarkan kegunaannya.
Terowongan penyediaan air, terowongan ini hampir sama dengan terowongan stasiun
pembangkit listrik air, perbedaannya hanya pada fungsi kedua terowongan
tersebut.Fungsi dari terowongan penyediaan air adalah menyalurkan air dari mata air ke
tempat penyimpanan air di dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan
tersebut.
Terowongan untuk saluran air kotor, terowongan ini dibuat untuk membuang air kotor
dari kota atau pusat industri ke tempat pembuangan yang sudah disediakan.
Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum, terowongan ini
biasanya dibuat di daerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listrik dan telepon, pipa
gas dan air, dan juga pipa – pipa lainnya yang penting, dibuat di bawah saluran air, jalan
raya,jalan kereta api, blok bangunan untuk memudahkan inspeksi secara
kontinyu, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu – waktu kalau ada kerusakan
1. Metoda Pelaksanaan Terowongan yang dibangun pada tanah lunak biasanya bisa
digali dengan menggunakan tenaga manusia, dengan metode cut and cover dan dengan
menggunakan jacking. Sedangkan pada batuan penggalian terowongan harus dilakukan dengan
bantuan peralatan-peralatan khusus. Penggunaan bahan peledak, pemboran dengan menggunakan
road header, ataupun menggunakan Tunnel Boring Machine merupakan beberapa alternatif
dalam pembangunan terowongan pada batuan.
2. Material lokasi dibangunnya terowongan Secara umum kita ketahui bahwa batuan lebih kuat
dari tanah. Kekuatan batuan selain ditentukan oleh materialnya sendiri juga ditentukan oleh
kondisi geologinya. Kondisi-kondisi seperti rekahan, patahan, dan retakan akan membentuk
bidang-bidang lemah pada struktur batuan. Sedangkan untuk tanah, karena tidak memiliki
karakteristik seperti batuan,maka kekuatannya hanya ditentukan oleh material penyusun tanah itu
sendiri.
2 4
σ
[ ( ) ( ) ]
r r
σ θθ= v ( 1+ K ) 1+ i2 +( 1−K ) 1+3 i4 cos 2θ
2 r r
2 4
σ rθ =
σv
2 [ ( ) ] r r
( 1−K ) 1+2 i2 −3 i4 sin 2 θ
r r
dimana K=h/v
Kalau ada tekanan radial sebesar pi, maka persamaan rr dan diatas menjadi
2 2 4 2
σ rr =
σv
2 [ ( ) r
r ( r
r
r
r ) r
]
( 1+ K ) 1− i2 −( 1−K ) 1−4 i2 +3 i4 cos 2θ + pi i2
r
2 4 2
σ
2 [ ( ) r
r (r
r ) r
σ θθ = v ( 1+ K ) 1+ i2 +( 1−K ) 1+3 i4 cos 2θ − pi i2
r ]
Metode Kirsch mengabaikan pengaruh gravitasi pada bagian atas terowongan, maka dari itu
stress pada muka terowongan sama dengan yang lain. Berdasarkan hal ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode Kirsch lebih cocok untuk digunakan pada terowongan di tambang
dibandingkan dengan terowongan sipil dikarenakan adanya perbedaan kedalam pada masing-
masing terowongan tersebut.
Ada syarat jika ingin menggunakan metode Kirsch diantaranya ialah penampang terowongan
harus merupakan lingkaran dan harus berada pada bidang horizontal. Setelah itu terowongan
terletak dibawah 10 kali diameter, terowongan sangat Panjang sehingga menggunakan hipotesa
regangan bidang dengan keadaan batuan pada kondisi kontinu, homogen dan isotrop.
5. Kumpulkan persamaan elemen untuk mendapatkan persamaan global atau total dan memperkenalkan
kondisi batas