Anda di halaman 1dari 9

Materi Pertemuan ke 3a Konversi Energi Listrik 3.4.

2021

Latihan soal

Ekonomi Energi

Diasumsikan sebuah sistem pemanas rumah yang menggunakan daya energi surya
yang dibangun yang menghabiskan biaya Rp 16 juta guna melayani sebuah keperluan
pemanas rumah tersebut selama 20 tahun
Apabila biaya bunga (interest rate) adalah 8% yang digandakan setiap tahun , berapa
biaya efektif dari sistem pemanasan rumah ini?
Anggaplah harga sisa proyek lainya cukup sebagai konfensasi bagi perawatan dan biaya
oprasi selama masa operasionalnya (artinya harga sisa sistem atau proyek setelah
didepresiasikan nol)
Jawab:
Diketahui
A = 16 Juta
i = j=0,08 /thn
m=n= 1 tahun
top= 20 thn (masa operasi)
tc = construction time = 0
menurut rumus (1-5)
n .top
i
At= A 1+( ) n
1(20)
0,08
¿ 16 x 10 ( 1+
1 )
6

¿ 74,575 x 106 rph


 
Menurut rumus (1-10)
j n . top
At=
( )
1+
m
−1. s

0,08/1
j 1(20)
¿
1+( )
m
−1. s

0,08/1
74,575 x106 =45,762 s
74,762 s
s= =1,63 x 106 rph
45,752
S= biaya pemanasan pertahun
Soal :
Hitunglah biaya-biaya satuan daya modaldan bahan bakar yang mengangkut
sebuah pembangkit tenaga nuklir (PLTN) berkapasitas 1000 MWe apabila biaya
nominalnya adalah 1,68 juta per kWe, biaya diperhitungkan berganda setiap
triwulan dan bunga pertahun adalah 8%

Diasumsikan efisien sistem secara keseluruhan (th) =33% dengan “load faktor”
(faktor beban) 70% dan masa pemasangan konstruksi 10 tahun, masa operasional
sistem 40 tahun, biaya bahan bakar Rp525,-per juta Btu (British thermal unit) dan
periode pembayaran konsumsi adalah per triwulan, diasumsikan harga sisa proyek
pembangkit tidak ada dan diperlukan karyawan sebanyak 30 orang untuk
menjalankan pembangkit ini

Jawab:
Biaya setahun = Rp 1,68 juta/tahun per kwe

P maks = 106 kWe

M = n p = p pertahun (periode pembayaran)

top = masa oprasi = 40 thn

I = j = 0,08 pertahun (tingkat suku perbung)

th = 33% (efesiensi thermal sistem pembangkit secara keseluruhan)

LF = 70% (faktor beban atau “ load factor”)

Biaya modal, menurut rumus (1-12)

pembayaran biaya pemasangan kontruksi


R=
triwulan

( biaya satuan ) . Pmaks 1


= x
t2 p

=¿ ¿

= 0,42 x 1011 per triwulan

= 42 x 109 rph per triwulan

Biaya fasilitas keseluruhan sistem pada akhir masa pembangunan konstruksi = A


Menurut rumus (1-11)

i p .tc
(1+ ) −1. R
A= p
i/ p

0,08 4 (0 )
=
( 1+
4 ) −1
( 42 x 10 9 )
0,08
4

= 2,536,88 x 109

Menurut rumus (1-9)

Biaya modal total


n . top
i
AT = A 1+
n ( )
4(0)
0,08
= 2,536,88 x 109 1+ ( 4 )
= 60,3 x 1012 rph

Padahal menurut persamaan (1-10)


m .top
j
AT =
( ) 1+
m
−1. s

j
m

0,08 4 (0 )
=
( 1+
4 ) −1
.S
0,08
4

( 1,02 )160 −1
= .S
0,02

= 1.138,495 S

Pembayaran satuan daya per triwulan yang diperlukan untuk memenuhi biaya modal sistem
pangkat ;s

AT 60,3 X 1012 9
S= = =52,964 X 10 rph pertriwulan
1.138,495 1.138,495

 
Energi output pertriwulan

jam
tahun
E Q=Daya xLFx
triwulan
4
tahun

860 jam
¿ 106 kwe ¿ ( 0,7 ) ( )
4 triwulan

¿ 1,512 x 109 kwh/triwulan

Biaya modal per kwh

pembayaran satuan daya pertriwulan


¿
energi output pertriwulan

s
¿
EQ

52,9646 X 10 9 /triwulan
¿
1,512 X 109 /triwulan

¿ 35 rph/kwh

 Biaya operasional

= biaya satuan daya beban bakar + upah karyawan +biaya modal perkwh

biaya satuan daya beban bakar menurut rumus (1-13)

= 0,003413 x/th

di mana x = Rp 525/MBTU

525
0,003413 MBTU /kWh( )
= MBTU
0,33

= 5,43 Rph / kWh 

Upah karyawan biaya satuan daya karyawan menurut rumus (1-4)

1,14 x 10−5 N ( AS)


=
P maks( LF)

1,14 x 10−5 ( 30 ) x 4,8 x 106 rph


=
1000(0,7)

= 2,35 rph/kWh
Sehingga biaya total (di luar pajak dan laba dan sebagainya)

= 35 + 5,43 + 2,35

= 42,78 rph /kWh

Latian soal
Peluluhan radioktif
Atom-atom uranium 235 menjalani proses peluluhan alfa (helium-u) dengan emisi berupa
sinar gama sebanyak 0,17 MeV
Hitun g EK (energi kinetik)dari inti dan partikel alfa yang dihasilkan
Jawab
Reaksi peluluhan radioaktif
235 u → 23 Th+ 4 He+0,17 MeV gamina
dari lampiran II mempunyai massa otomik,
92 90 2
didapatkan
Mu-235 =235 ,0439 amu
MTh- 23 = 231 ,0347 amu
Mhe-u = 4,0026 Amu

Rutherford (ahli) fisika menduga bahwa , ketika bumi pertama kali diciptakan ,ia
mengandung u-235 dan u-238 dalam jumlah yang sama. Kini ada sejumlah 137,88Atom u-
238

Untuk setiap Atom u-235

Taksirlah berapa tahun usia bumi?

Jawab: menggunakan rumus (2-20)

N=N o e−T t

di mana :

N = jumlah total inti pada waktu “t” tahun

No = jumlah total inti pada waktu t= 0

t = perkiraan usia bumi


−0,693
e .t
Nu-235 = No u-235 T1
u−235
2
−0,693
e .t
Nu-238 = No u-235 T1
u−238
2
Nu−235 137,08
= diduga ketika pertama kali bumi terbentuk No u-235 = No u-238
Nu−238 1

Diperoleh persamaan
−0,693
.t
T1
u−238
2
No u−238. e
−0,693
=137,88
.t
T1
u−235
2
No u−235 e
No=u−235
−0,693
.t
4,54
e
−0,693
=137,8
8
.t
78 x10
e

−9 −8

e−0,159658 x10 t +0,097606 x 10


=137,88
−9 −9

e−0,159658 x10 t +0,097606 x 10


=137,88
−9

e 0,822402 x 10 =ln 137,88=4,926 348

0,822402 x 10−9 t=4,928384


4,926384
t=
0,822402 x 10−9

= 5,99x109 thn

= 5,99 milyar tahun

Bahan Bakar Utama


Kimia Hidrokarbon
Kabanyakan gas alam terdiri dari gabungan metana (CH ¿¿ 4) ¿ dan etana

(C ¿ ¿ 2 H 6 ),¿ propana (C ¿ ¿ 2 H 8 )¿ dan butana (C ¿ ¿ 4 H 10 ), ¿ membentuk gas minyak tanah

yang dicairkan

Oktana adalah senyawa umum gasoline. Struktur yang pasti dari molekul H C

(Hydro carbon) berpengaruh pada sifat-sifat fisik dan kimianya, apabila awalan “n” (yang

berarti normal) berada didepan nama HC (Hidro Karbon) berarti bahwa “semua atom karbon

terhubung dalam sebuah rantai panjang”, awalan”iso” didepan nama gugusan HC berarti

bahwa terdapat cabang-cabang atom karbon [biasanya kelompok metil, ¿ ¿] yang terhubung

ke rantai utama.

Sebagai contoh, mengenai penggunaan awalan “n” dan “iso” adalah sebagai berikut :

Isooktana yang diperlihatkan di sini disebut 2,2,4 trimetil pentana , karena terdapat 3
kelompok metil (trimetil) tersangkut ke rantai pentana dasar, pada posisi atom carbon (C)
yang ke-dua (2), ke-dua (2) dan ke-empat (4). Kedua molekul ini memiliki rumus kimia dasar

yang sama yaitu C8 H18, tetapi keduanya memilliki sifat-sifat fisik dan kimia yang sangat

berbeda

Sub- kelompok alkena (olefin,c n H 2 n ¿ dan alkena (asetilen,c n H cn−1 ¿ dari kelompok
hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh (artinya mempunyai paling tidak
2 atom c yang berbagi ikatan rangkap). Hidrokarbon alkena juga disebut rangkaian olefin,
mempunyai atom C dengan ikatan ganda rantainya; rumus umum kelompok ini antara lain
adalalah :
• C 2 H 4 etana
• C 3 H 6 propana
• C 4 H 8 butana
• C 5 H 10 pentana
• C 6 H 12 heksana
Hidrokarbon alkena juga disebut sebagai rangkain asetilen, memiliki sebuah atom C dengan
ikatan rangkap 3 dalam rantai karbonnya, rumus umunya c n H 2( n−1), beberapa senyawa yang
khas antara lain: asetilen (c 2 H 2) dan etilasetilen c 4 H 6 ¿
Dua buah hidrokarbon alifatik tak jenuh ditunjukkan di bawah ini :
H H H H H
C C C H H C  C C C H
H H H H
Propilena etilasetilen
Dua kelompok utama di hidrokarbon lainnya, senyawa alisiklik dan aromatik disebut
hidrokarbon “cincin” sebab melekulnya tersusun seperti cincin-cincin atom karbon;
hidrokarbon alisiklik adalah jenis cincin yang jenuh dan rumus kimia umumnya sama degan
kelompok alkena pada hidrokarbon alifatik yaitu c n H 2 n sebutan atau namanya mengikuti
nama yang diberikan kepada kelompok alkena dengan tambahan “siklo”
di depannya jadi akan ada H H
• Siklo propana (c 3 H 6) H C H
• Siklo butana (c 4 H 8 ) C C
• Siklo pentana (c 5 H 10) H C H
• Dan lain-lainnya H H
siklobutana
• Hidrokarbon aromatik tersusun dengan basis cincin ini berupa cincin karbon enam
atom dengan ikatan ganda di antara setiap atom karbon lainnya. Rumus umumnya
c n H 2 n−12 untuk molekul cincin ganda, di antara senyawa aromatik ini adalah

“benzena” (c 6 H 6) toluena (c 7 H 8) xylena (c 8 H 10) dan naptalena (c 10 H 8) senyawa


ini dibentuk dengan menambahkan kelompok metil ke cincin-cincin dasar. Cincin
dasar digambarkan berikut ini:
• Bahan-bahan standar

• Ada sejumlah senyawa HC (hidrokarbon) dasar yang digunakan sebagai bahan bakar standar
bagi motor bakar. Bahan bakar untuk motor bakar bensin, digolongkan berdasarkan
“bilangan oktana nya” sedangkan bahan bakar standar untuk motor bakar diesel di
golongkan berdasarkan “bilangan cetananya”

• Bahan bakar standar oktana 100 adalah 2,2,4 trimetil pentana sementara bahan
bakar standar oktana 0 adalah n-heptana. Bilangan oktana suatu bahan bakar yang belum
diketahui ditentukan dengan cara “membakar bahan bakar dimaksud dalam mesin CFR
(cooperative fuels research engine) dan perbandingan kompresi dinaikkan perlahan –lahan
sampai diperoleh “ketukan” (knocking) tertentu atau pembacaan detonasi dari sebuah
detektor vibrasi; kemudian campuran-campuran bahan standar dibakar pula dengan
angka kompresi yang sama hingga diperoleh kira-kira pembacaan ketukan yang sama.
Persentase volume bahan bakar oktana 100 dalam campuran tersebut adalah bilangan
oktana dari bahan bakar yang dites ini. Bilangan oktana bahan bakar gasoline (bensin) yang
paling banyak dipakai berkisar antara 85 s/d 95.

• Beberapa jenis gasolin premium memiliki bilangan oktana yang lebih besar dari 100,
bilangan oktana demikian ini (100) dapat diperoleh dengan menggunakan “Hidrokarbon”
yang lebih ringan dan atau menambahkan “aditif” (bahan tambahan) seperti “tetra etil lead
(TEL) ke dalam bahan bakar dasar. Bahan bakar jenis ini kadang-kadang digolongkan
berdasarkan angka performansi atau unjuk kerja “bukan” bilangan oktannya; sebagai
contoh bahan bakar dengan angka ferpormansi (performance)”S. Memiliki karakteristik
pembakaran yang sama dengan campuran 1 galon oktan 100 dan 5 cm 3 TEL.

• Cetana 100 untuk bahan bakar diesel standar adalah n-heksadekana ( C 16 H 34 ¿ yang kadang-

kadang disebut dengan n-cetana. Standar “cetana 0” adalah alfa-metilnaftalena (C 11 H 10 )


yang serupa dengan molekul naftalena yang disinggung sebelumnya, kecuali bahwa satu dari
atom H nya yang berada pada posisi “alfa” (yaitu salah satu dari kedua atom yang di atas
atau di bawah gambar) digantikan oleh kelompok metil ¿ ¿

• Angka “cetana” suatu bahan bakar diesel tertentu adalah sama dengan persentase volume
n-heksadekana dalam suatu campuran bahan bakar standar yang mempunyai
karakterisistik pembakaran yang sama di dalam mesin diesel CFR. Kebanyakan bahan bakar
diesel mempunyai bilangan cetana antara 30 s/d 60 . 

Anda mungkin juga menyukai