Analisis Indikator Stunting 1 SAMPE BAB 3 (DEsember 2020) 1
Analisis Indikator Stunting 1 SAMPE BAB 3 (DEsember 2020) 1
Capaian Program
1. Prevelensi Stunting (%)
45,98
1. Sausu 40,89 19,00
32,85
2. Balinggi 25,98 23,00 8,90 2,38
1
Grafik Presentasi Prevelensi Stunting
KABUPATEN
34.4 33.7
35.0
30.0
25.0 21.4
20.0
15.0 12.5
10.0
5.0
0.0
2
3
2. Cakupan Bumil KEK Yang Mendapatkan PMT Pemulihan
4
94.000 93.50
KABUPATEN
93.000
91.74
92.000
91.000 90.56
90.000
89.000
88.000 87.39
87.000
86.000
85.000
84.000
5
6. Lompentodea 45,65 96,34 91,10 78,4
6
Chart Title
80 74.65
72.33
70
61.49
60
53.5
50
40
30
20 KABUPATEN
10
0
2017 2018 2019 2020
1. Sausu 0 89,20 80 0
7
12. Tada 100 100 100 100,0
99.5
100
Chart Title
95.65
94.25
95
90
84.25
85
80
75
Presentasi Cakupan Balita Kurus yang mendapatkan PMT menunjukkan kecendurungan. Pada
Tahun 2017 cakupan balita kurus yang mendapatkan PMT sebanyak 95,65 % namun mengalami
8
5. Cakupan Kehadiran di Posyandu (D/S)
9
Kabupaten 73,42 65,33 73,5 66,9
Chart Title
73.42 73.5
74
72
70
68 66.9
65.33
66
64
62
60
Cakupan kehadiran di posyandu dari tahun 2017 sampai tahun 2019 di Kabupaten Parigi
Moutong mengalami kecenderungan . Pada Tahun 2017 cakupan kehadiran di posyandu
sebanyak 73,42 % namun mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi 65,33 % dan pada
tahun 2019 mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 73,5 % tetapi pada tahun 2020
mengalami penurunan menjadi 66,9 %
Hal ini di sebabkan karena faktor pemikiran ibu balita yang cenderung setelah umur anaknya
sudah 9 bulan atau setelah imunisasi campak balitanya sudah tidak di bawa datang ke posyandu.
Cakupan kehadiran di posyandu menjadi salah satu indikator yang di terapkan. Indikator ini
berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
rendahnya tingkat kehadiran balita ke posyandu kemungkinan disebabkan ibu tidak sempat/
terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah tangga, kurangnya penyerbaran informasi tentang manfaat
10
penimbangan sehingga ibu balita kurang atau tidak mengerti tentang arti dan manfaat
penimbangan, kurangnya dukungan dari pihak keluarga serta keadaan ekonomi yang kurang.
1. Puskesmas Pangi
1. Avolua 95,7
2. Toboli 81,4
4. Pangi 71,0
7. Pelawa 71,0
8. Binangga 76,0
9. Matalole 77,1
Total 77,4
11
6. Cakupan Ibu Hamil – K4
12
21 Bolano Lambunu 62,10 72,50 66,41
Kabupaten 80 73 73
Chart Title
80
78
76
74 80 73
73
72
70
68
Grafik di atas menunjukkan bahwa cakupan ibu hamil k4 dalam 3 tahun terkahir mengalami
penurunan. Dari 80% di tahun 2017 turun menjadi 73% di tahun 2018 dan 2019. Hal ini di
sebabkan oleh masih banyak ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal
Care (ANC) pertama kali pada usia kehamilan di atas usia kehamilan 12 minggu (3 bulan). Salah
satu upaya untuk menigkatkan cakupan ibu hamil k4 adalah dengan melakukan swiping ibu
hamil
Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat
hamil sampai sebelum melahirkan minimal 4 kali terdiri dari 1 kali pada usia kehamilan 1-3
bulan, 1 kali dari usia 4– 6 bulan dan 2 kali di usia kehamilan 7-9 bulan. Kunjungan ANC
selama kehamilan yang dilakukan oleh seorang ibu secara teratur dapat mendeteksi dini risiko
kehamilan terutama yang berkaitan dengan masalah nutrisinya. Kunjungan ANC yang tidak
terstandar dilihat dari bahwa ibu yang datang memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan
13
setelah usia kehamilan tiga bulan sehingga mendapatkan pelayanan yang tidak terstandar.
Konseling masalah kehamilan ibu seperti pemberian informasi mengenai gizi dari awal
kehamilan, penyakit kronis dan menular, informasi mengenai kelas ibu, HIV/AIDS dan
informasi mengenai kekerasan terhadap perempuan. Setiap kehamilan dalam perkembangannya
memiliki risiko mengalami komplikasi/penyulit sehingga ANC harus dilakukan secara rutin agar
mendapatkan pelayanan antenatal yang berkualitas dan memiliki keuntungan antara lain dapat
mendeteksi dini resiko kehamilan, menyiapkan proses persalinan menuju kelahiran dan
kesehatan ibu yang baik, berlanjut sampai dengan masa laktasi dan nifas.
14
95,
19. Ongka 106,88 91,76 86,86 2
93,
20. Lambunu 1 80,42 87,55 84,60 6
86,
21. Lambunu 2 89,96 0 71,43 2
99,
22. Taopa 93,32 55,93 99,46 1
94,
23. Moutong 96,19 109,82 94,27 0
Kabupaten 84,297 85,92 90,54 92,0
Chart Title
92
92
90.54
90
88
85.92
86
84.3
84
82
80
.
1. Puskesmas Pangi
Februari Agustus
1. Avolua 88,0
2. Toboli 92,0
4. Pangi 95,7
15
5. Sakina Jaya 94,4
7. Pelawa 100,0
8. Binangga 100,0
9. Matalole 100,0
Total 94,8
16
7. Pangi n/a 100 97,63 0,0
17
Chart Title
77.9
78
76
74
72
70
67.72
68
65.43
66
64
62
60
58
2018 2019 2020
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa cakupan remaja putri tahun 2018 sampai tahun
2019 mengalami peningkatan dari 65,43 % menjadi 77,9 %.
Pemberian tablet tambah darah bagi remaja bertujuan mencegah anemia atau kekurangan zat
besi. Jika remaja putri itu anemia dan hamil maka berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh
pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Anemia merupakan persoalan serius
sebab remaja putri nantinya akan menikah. Ibu dengan anemia berpontensi akan melahirkan
anak stunting. Pemberian TTD pada kalangan remaja putri dilaksanakan rutin setiap bulan untuk
mencegah anemia. Selama ini, perempuan kerap kali menstruasi dan banyak membuang darah,
sehingga diperlukan asupan mineral dan vitamin yang baik terpenuhi.oleh sebab itu tablet
tambah darah sangat penting bagi remaja putri.
18
1. Puskesmas Pangi
No Puskesmas
Februari Agustus
1. Avolua 0 100
2. Toboli 0 100
3. Toboli Barat 0 0
4. Pangi 0 100
5. Sakina Jaya 0 0
6. Pelawa Baru 0 0
7. Pelawa 0 100
8. Binangga 0 100
9. Matalole 0 0
10. Jononunu 0 0
11. Petapa 0 0
0 100
Total
19
CAKUPAN LAYANAN IBU NIFAS
NO PUSKESMAS
2017 2018 2019
13 Sigenti 92 91,40
Kabupaten 79 71 72
20
GRAFIK CAKUPAN LAYANAN IBU NIFAS
Chart Title
80
78
76
74
79
71
72
70
72
68
66
bahwa terjadi penurunan capaian di tahun 2018 (71 %) dari tahun sebelumnya 2017 (79%) namu
ditahun 2019 naik 1% menjadi 72%. Angka ini juga belum mencapai target SPM (Standar
Pelayanan Minimal) 100% hal ini disebabkan masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun.
Sehingga kunjungan nifas tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan cakupan layanan niifas adalah dengan melakukan kemitraan bidan dan
dukun
21
Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilakukan minimal 3 kali. Kunjungan
pertama 6 jam – 3 hari setelah melahirkan, lalu kunjungan ke dua 4- 28 hari setelah melahirkan,
dan kunjungan ketiga 29-42 setelah melahirkan. Pelayanan yang diberikan selama masa nifas
antara lain pemeriksaan tanda-tanda vital, pemberian Vitamin A dan memberikan KIE tentang
perawatan bayi dan pemberian ASI Ekslusif serta gizi selama masa nifas. Ibu nifas yang sering
berpindah alamat tempat tinggal tidak dapat menerima pelayanan kesehatan secara maksimal.
Hal ini sangat berpengaruh pada pola asuh anak dan pemantauan pemberian ASI Ekslusif.
Asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan akan membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak. Sebaliknya asupan gizi yang kurang dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga satunya
dapat menyebabkan stunting.
10. Cakupan Kelas Ibu Hamil (Ibu Mengikuti Konseling Gizi Dan Kesehatan)
22
17 Tomini 100 9,30 89,50
18 Mepanga 95,8 0,00 100,00
19 Ongka 89,4 0,00 91,60
20 Lambunu 1 83,9 83,23 100,00
21 Lambunu 2 n/a 78,29 98,80
22 Taopa 100 79,91 94,60
23 Moutong 38,5 5,00 98,00
Kabupaten 68 59 92
Chart Title
100
92
90
80
70
59
60
50
40
67.64
30
20
10
23
Grafik diatas menunjukkan gambaran kelas ibu hamil di tahun 2019 mengalami peningkatan
yang signifikan sebesar 92%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil sudah
menyadari tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil.
Kelas ibu hamil merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk menyebarkan
informasi yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan ibu hamil dan ibu nifas. Sikap dan perilaku
ibu selama hamil didukung oleh pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Seorang ibu yang
memiliki pengetahuan dan sikap tentang gizi yang kurang akan sangat berpengaruh terhadap
status gizinya. Pengetahuan yang baik terkait menu gizi seimbang akan mempengaruhi status
gizi ibu hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
C. KEGIATAN PUSKESMAS
24
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
25
Satua
Vol Jumlah Realisasi Dana
n
26
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
27
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo Realisasi
Satuan Jumlah
l Dana
1,
Kunjungan Bumil K4 1 Paket Rp 17.150.000 Rp 7.350.000
1
4,
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 1 Paket Rp 46.200.000 Rp 21.300.000
1
4,
Cakupan D/S 1 Paket Rp 46.050.000 Rp 9.750.000
2
4, Rp
Cakupan N/D 1 Paket Rp -
3 -
28
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
Rp
4 Cakupan N/D 1 Paket Rp -
-
b. Tahun 2020
29
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
4,
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 1 Paket Rp 39.600.000 Rp 10.800.000
1
4,
Cakupan D/S 1 Paket Rp 19.800.000 Rp 5.400.000
2
4,
Cakupan N/D 1 Paket Rp - Rp -
3
30
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
b. Tahun 2020
31
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
4,
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 1 Paket Rp 39.600.000 Rp 10.800.000
1
4,
Cakupan D/S 1 Paket Rp 19.800.000 Rp 5.400.000
2
4,
Cakupan N/D 1 Paket Rp - Rp -
3
32
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
33
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
34
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo Satua
Jumlah Realisasi Dana
l n
35
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
b. Tahun 2020
36
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
37
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
b. Tahun 2020
38
c. Tahun 2020
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
Rp 13.700.000 Rp 7.300.000
1,1 Kunjungan Bumil K4 1 Paket
39
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo Realisasi
Satuan Jumlah
l Dana
Rp
4 Pelayanan Kesehatan Balita Rp 138.580.000
138.580.000
Rp Rp
4,2 Cakupan D/S 1 Paket
- -
Rp Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket
- -
b. Tahun 2020
40
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Satua
Vol Jumlah Realisasi Dana
n
41
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo Realisasi
Satuan Jumlah
l Dana
Rp
1,1 Kunjungan Bumil K4 1 Paket Rp 6.300.000
6.300.000
Rp Rp
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
52.050.000 49.666.000
Rp Rp
4 Pelayanan Kesehatan Balita
28.800.000 27.663.000
Rp Rp
4,2 Cakupan D/S 1 Paket
16.800.000 16.300.000
Rp Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket
- -
Rp Rp
PAGU TOTAL
96.910.000 90.069.000
b. Tahun 2020
42
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
43
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo Satua Realisasi
Jumlah
l n Dana
Rp
4,1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita 1 Paket Rp 24.200.000
24.200.000
Rp
4,2 Cakupan D/S 1 Paket Rp 24.750.000
24.750.000
Rp Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket
- -
b. Tahun 2020
44
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
45
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket Rp -
-
b. Tahun 2020
46
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
47
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU Realisasi
Vol Satuan Jumlah
Dana
Rp
4,2 Cakupan D/S 1 Paket Rp 26.000.000
26.000.000
Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket Rp -
-
b. Tahun 2020
48
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
49
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
50
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
51
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
52
a. Tahun 2019
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
Rp
4,2 Cakupan D/S 1 Paket Rp -
-
Rp
4,3 Cakupan N/D 1 Paket Rp -
-
b. Tahun 2020
53
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
54
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
55
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
56
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
b. Tahun 2020
57
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
Rp 900.000 Rp 900.000
Cakupan Ibu Hamil dapat TTD
1,2
Minimal 90 Tablet
Rp 23.800.000 Rp 11.900.000
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
Rp 1.800.000 Rp 900.000
Komplikasi Kebidanan yang
2,2 1 Paket
Ditangani (PKO)
Rp 54.300.000 Rp 26.200.000
4 Pelayanan Kesehatan Balita
58
a. Tahun 2019
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
59
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
60
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
61
a. Tahun 2019
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
62
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
63
a. Tahun 2019
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
b. Tahun 2020
64
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
65
a. Tahun 2019
NO MENU
Vol Satuan Jumlah Realisasi Dana
b. Tahun 2020
66
PAGU ANGGARAN REALISASI
NO MENU
Vo
Satuan Jumlah Realisasi Dana
l
BAB III
67
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Masalah gizi merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara
terpadu dengan berbagai sector, bukan hanya dengan pendekatan medis.
b. Stunting termasuk salah satu masalah gizi yang sedang di hadapi Indonesia.
c. Prevalensi stunting 3 tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan dari
tahun 2017 sebesar 34,4 %, tahun 2018 sebesar 33,7 % dan 2019 sebesar 21,4 %.
Hal ini menunjukkan keberberhasilan dalam penanganan masalah stunting baik itu
intervensi secara spesifik maupun sensitif. Untuk itu penanganan masalah stunting
perlu di tingkatkan lagi yang lebih memperiotaskan ibu hamil, ibu menyusui dan
anak usia 0-23 bulan, remaja putri, wanita usia subur, anak usia 24-59 bulan.
3.2 Saran
a. Partisipasi masyarakat sangat diharapkan demi terbangunnya tanggung jawab
bersama dalam upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting.
b. Penurunan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui
sinkronisasi program di tingkat pusat maupun daerah.
68