B. ETIOLOGI
Faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan pre term
(prematur) atau berat badan lahir rendah adalah :
Faktor Ibu :
Umur ibu pada dibawah 20 tahun dan diatas 35 th
Perdarahan antepartum
Bahan teratogonik ( alcohol, radiasi, obat )
C. PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum
cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi
lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya
lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.
Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu
dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan
plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai
makanan ke bayi jadi berkurang.
Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat
normal. Dengan kondisi kesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak
menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat
hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan
kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada
masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian
yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di bawah
normal. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling
sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
D. GEJALA KLINIK
Menurut Sacharin tanda dan gejalanya sebagai berikut :
1. Sistem Pernafasan
a. Apnea
b. Ritme dan dalamnya pernafasan cenderung tidak teratur
c. Timbul sianosis
d. Kecepatan pernafasan dapat 60-80.
2. Sistem Sirkulasi
a. Kerja jantung lemah lembut dan lambat
b. Sirkulasi perifer seringkali buruk dan dinding pembuluh darah juga lemah
c. Tekanan darah lebih rendah(sistolik 45-60mmHg,diastolic 30-45mmHg)
d. Nadi bervariasi antara 100 dan 160/menit
e. Cenderung ditemukan aritmia
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan
Titer Torch sesuai indikasi
Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi
Pemantauan elektrolit
Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan ( missal : foto thorax )
G. KOMPLIKASI
Komplikasi BBLR sangat tergantung dari klasifikasi dari BBLR itu sendiri
yaitu :
1. Pada bayi kurang bulan, system fungsi dan struktur organ tubuh masih
sangat muda/imatur,muda/premature belum berfungsi optimal sehingga
akan muncul komplikasi/penyakit sebagai berikut :
Asphiksia perinatal
H. PENCEGAHAN
Persalinan preterm dapat dicegah dengan upaya :
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama
kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang
diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi
BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan
kesehatan yang lebih mampu.
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama
kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang
dikandung dengan baik
I. PERAWATAN BBLR
Dengan memperhatikan gambaran klinik diatas dan berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi pada bayi BBLR, maka perawatan dan
pengawasan bayi BBLR ditujukan pada pengaturan panas badan , pemberian
makanan bayi, dan menghindari infeksi.
1. Pengaturan suhu tubuh bayi BBLR
Bayi BBLR mudah dan cepat sekali menderita Hypotermia bila berada di
lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh
bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya
jaringan lemak dibawah kulit dan kekurangan lemak coklat ( brown fat).
Untuk mencegah hipotermi, perlu diusahakan lingkungan yang cukup hangat
untuk bayi dan dalam keadaan istirahat komsumsi oksigen paling sedikit,
sehingga suhu tubuh bayi tetap normal. Bila bayi dirawat dalam inkubator,
maka suhunya untuk bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gr adalah 35
K. MEMULANGKAN BAYI
Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik dengan botol
maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan berkisar antara 10 – 30
gram / hari dan suhu tubuh tetap normal diruang biasa. Biasanya bayi
dipulangkan dengan berat badan lebih dari 2000 gram dan semua masalah berat
sudah teratasi.
C. RENCANA KEPERAWATAN.
DX I Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan absorpsi
Tujuan : Mencerna masukan nutrisi adekuat untuk penambahan berat badan.
Kriteria hasil :
Berat badan meningkat 750 – 1000 gr / bulan
Berat badan naik 30 gr / hari
Intervensi Rasional
1. Kaji pola minum bayi dan 1. Untuk menentukan berapa
kebutuhan-kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi bayi perhari
- Kaji volume, durasi dan upaya atau kebutuhan minum (cc/
selama pemberian minum, kaji KgBb ) sehingga dapat
respon bayi. diberikan nutrisi sesuai dengan
- Kaji masukan kalori / nutrisi kebutuhannya dengan tidak
yang lalu, kenaikan / penurunan terlepas dari intervensi yang
BB selalu dicatat lain yang dapat meningkatkan
kenaikan berat badan bayi.
2. Ajarkan pada orang tua tentang 2. Setelah pulang nanti orang tua
DX III Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang
belum sempurna.
Tujuan : Bebas dari tanda – tanda infeksi
Kriteria :
DX IV Pola napas tidak efektif berhubungan dengan suplai oksigen yang tidak
efektif
Tujuan : Mempertahankan pola pernapasan periodik ( periode apneik berakhir 5 –
10 detik diukuti dengan periodik pendek ventilasi cepat).
Kriteria :
Membran mukosa merah muda
Prekwensi jantung normal.
Intervensi Rasional
1. Kaji frekwensi pernapasan dan 1. Membantu dalam membedakan
pola pernapasan, perhatikan periode perputaran pernapasan
adanya apnea dan perubahan normal dari serangan apneik
frekwensi jantung tonus otot dan sejati, yang terutama sering
warna kulit berkenaan dengan terjadi sebelum gestasi minggu
prosedur atau perawatan ke 30
2. Isap jalan napas sesuai kebutuhan. 2. Menghilangkan mukus yang
menyumbat jalan napas
3. Tinjau ulang riwayat ibu terhadap 3. Magnesium sulfat dan narkotik
obat – obatan yang dapat menekan pusat pernapasan dan
memperberat depresi pernapasan aktivitas SSP
pada bayi
DAFTAR PUSTAKA
Bobak Irene M dan Jensen Margaret D, Perawatan Maternitas dan Ginekologi II.