Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

CIRI KOMPETENSI PERSONAL

OLEH :
RENALDO HADJI
532417054

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring dikeluarkannya undang-undang nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen, pasal 10 ayat 1 yang meyatakan “kompetensi guru
sebagaimana dimaksud pada pasal 8 meliputi kompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi”. Kesemua kompetensi tersebut
haruslah dimiliki oleh guru yang professional.
Kompetensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
dengan keweenangan atau kekuasaan untuk menentukan sesuatu. Menurut
Kepmendiknas 045/U/45 adalah seperangkat tindakan cerdas penuh
tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakatdalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu. Secara sederhana, kompetensi merupakan penguasaan
seseorang terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap yang terefleksi
dalam pemikiran menjadi pedoman bertindak dan menjalankan tugas
keprofesiannya.
Kompetensi guru merupakan kemampuan atau kecakapan yang
mesti dikuasai guru baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun
sikap yang menunjukkan keprofesiannya sebagai guru sehingga dapat
menjalankan tugasnya untuk mendidik, melatih, menilai dan mengevaluasi
yang kaitannya dengan profesinya sebagai guru agar dapat dilaksanakan
dengan tepat dan efektif. 
Guru merupakan sosok yang memiliki peran strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia dimanapun dan sampai kapanpun.
Dalam kenyataannya yang dinamakan Guru pasti memiliki ciri khusus
yang membedakan pribadi seorang guru dengan orang lain yang bukan
guru. Guru merupakan pribadi yang memiliki posisi sentral dalam
pendidikan. Hal ini tidak lain karena guru akan selalu menjadi pusat
perhatian murid-muridnya. Dari sini kemudian guru menjadi sosok yang
selalu dijadikan contoh oleh murid-muridnya.
Untuk selanjutnya guru akan memiliki pengaruh terhadap peserta
didiknya, hal ini terjadi melalui interaksi guru dengan peserta didik yang
tentunya dari proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak
langsung. Baik yang disadari guru maupun yang tidak . biasanya dari
sikap, gaya bicara, penampilan dan sebagainya.
Jadi kepribadian guru sangatlah penting, karena guru menjadi
sosok yang ditiru perilaku kesehariannya tidak hanya ketika di dalam kelas
menagajar murid-muridnya namun juga di luar kelas dan bahkan di luar
sekolah guru harus mampu menunjukkan kepribadian yang layak ditiru,
pantas dijadikan teladan baik bagi murid maupun bagi masyarakat pada
umumnya. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai akan terwujud jika guru
yang mengajar memiliki kepribadian yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut. Misalnya tuajuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan sikap
demokratis pada diri peserta didik tentunya tidak akan tercapai jika guru
yang mengajar bersikap dictator.

1.2 Rumusan masalah


Apakah yang dimaksud dengan kemampuan atau kompetensi
personal/kepribadian guru dan apa saja cakupannya?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kemampuan atau
kompetensi personal/kepribadian guru dan apa saja cakupannya
BAB II
PEMBAHASAN

Kompetensi Personal Guru


Menurut Hamzah B.Uno, Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian
yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subyek. Dalam
hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan
kepemimpinan yang dikiemukakan Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung
Tulada, Ing Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani”.1
Kompetensi personal adalah kompetensi yang dikembangkan untuk
membantu siswa mampu membentuk dan mengembangkan kepribadiannya
sebagai makhluk personal atau individu dalam konteks kehidupan keseharian
personal, sosial dan kultural. Dengan kata lain, pembentukan dan pengembangan
kompetensi personal dimaksudkan pada upaya mengenalkan dan memahamkan
siswa atas identitas dirinya, dan membangun “kesadaran diri” (self awarenes)
siswa pada dirinya sebagai makhluk pribadi, (homo persona) dengan segala
keunikan dan keutuhan pribadinya yang senantiasa akan terus berkembang
(Hasan, 1993; Sumaatmadja, 2003; Wiriaatmadja, 2003).
Menurut Hamzah B. Uno karakteristik kompetensi guru dibagi menjadi
lima yaitu:
a) Motif yaitu sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan
sesuatu.
b) Sifat yaitu karakteristik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi dan
informasi.
c) Konsep diri yaitu sikap, nilai, dan image diri seseorang.
d) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.
e) Keterampilan yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan
dengan fisik fan mental.2
Mohamad Ali (2000:4-7) mengemukakan tiga macam tugas utama guru,
yakni (a) merencanakan tujuan proses belajar mengajar, bahan pelajaran, proses

1 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di


Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 69
2 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 63
belajar mengajar yang efektif dan efisien, menggunakan alat ukur untuk mencapai
tujuan pengajaran tercapai atau tidak, (b) melaksanakan pengajaran , (c)
memberikan balikan (umpan balik).
Dalam jurnal Pengembangan Kepribadian Guru (Nursyamsi, 2014)
Kartono (2005:9) menjelaskan bahwa kepribadian itu secara langsung
berhubungan dengan kapasitas psikis seseorang, berkaitan dengan nilai-nilai etis
atau kesusilaan dan tujuan hidup. Kepribadian itu manusia itu juga selalu
mengandung unsur dinamis, yaitu ada kemajuan-kemajuan atau progress menuju
suatu integrasi baru tapi system psikofisis tersebut tidak pernah akan sempurna
bisa terintegrasi dengan sempurna. Kepribadian ini mencakup kemampuan
adaptasi (menyesuaikan diri) yang karakteristik terhadap lingkungan.
Menurut Hasan (2002) Kompetensi personal ini selama perkembangan
kurikulum Pendidikan Sosial tingkat SD pada tahun 1964-1994, tampak
terpinggirkan, tidak dinyatakan secara eksplisit. Karena kompetensi personal yang
dikembangkan pada saat itu berdasarkan standar isi dan standar kompetensi
lulusan SD adalah kemampuan memahami identitas diri dalam konteks kehidupan
sosial (Permendiknas no. 23, 2006). Kompetensi ini dikembangkan pada diri
siswa melalui pembentukan kemampuan: mengidentifikasi identitas diri;
menceritakan pengalaman diri; menceritakan kembali peristiwa penting yang
dialami sendiri di lingkungan keluarga; memelihara dokumen dan koleksi benda
berharga miliknya; menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran
dalam anggota keluarga (Permendiknas no. 22, 2006).
Kompetensi kepribadian atau yang sering disebut dengan kompetensi
personal merupakan kompetensi yang berkaitan dengan kepribadian guru yang
tentunya merupakan kepribadian yang luhur tercermin dalam perilaku sehari-hari
guru. Kepribadian terdiri dari unsur psikis dan fisik.  Disinilah perlunya guru
menatap dan memahami konsep dirinya. Menyadari bahwa dirinya adalah sosok
yang diijadikan panutan dijadikan teladan, digugu lan ditiru.
Menurut penjelasan Undang-Undang RI no 14 tahun 2005 yang
dikmaksud dengan kompetensi personal atau kepribadian guru adalah kemampuan
kepribadian mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, serta menjadi teladan
bagi peserta didik. Menurut Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, kompetensi kepribadian terdiri dari:
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.
4. Menuunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung kode etik profesi guru.
Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal, yang
artinya harus dimliki guru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk
individu (pribadi) yang menunjang terhadap keberhasilan tugas guru yang
diembannya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian:
(1) mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma
hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga sebagai guru; inilah
yang dimaksud sebagai sikap istiqomah, tidak mudah berubah dan tidak
mudah terpengaruh. Guru mempunyai kepribadian mantap stabil tidak mudah
goyah ketika dihadapkan pada permasalahan. Keistiqomahan inilah yang
membantu guru dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik dan professional,
selain itu juga guru juga tetap istiqomah terhadap nilai-nilai terpuji yang
digunakan guru sebagai nilai yang dicontohkan pada siswa. Guru yang tidak
memiliki kepribadian mantap dan emosi yang stabil akan mudah berubah
suasana hatinya, dan tentunya tercermin lewat perilakunya yang tentunya juga
tidak baik dan tidak beraturan. Dampaknya guru kuurang memperhatikan
siswa begitu juga siswa kurang bisa memahami kemauan guru. Komunikasi
guru dan siswa terganggu siswa akan kesulitan mnyelesaikan tugas yang
diberikan guru dll.
(2) dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru; sadar akan tanggungjawabnya
sebagai guru. Ciri pribadi dewasa adalah mampu mengenal resiko dari
perbuatannya dan mampu bertanggung jawab atas perbuatannya. Guru yang
penuh tanggung jawab tidak akan setengah-setengah dalam memberikan
layanan terhadap siswa, tidak mau mengambil resiko dengan bertindak atau
berperilaku kurang baik di depan siswa.
(3) arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak, menampilkan tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat;
(4) berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif
terhadap peserta didik; meski membangun hubungan yang dekat dengan siswa
namun hal itu tidak mengurangi rasa hormat siswa terhadap guru. Guru yang
berhubugan dekat dengan murid namun malah membuat murid tidak lagi
menghormatinya berarti guru tersebut tidak bisa memaknai kewibawaannnya.
(5) memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik, bertindak sesuai norma religious, jujur, ikhlas, dan suka
menolong. Guru harus mampu senantiasa menunjukkan akhlak mulia dalam
tiap langkahnya baik di dalam maupun di luar kelas. Gurulah yang dijadikan
teladan, murid akan mempraktekkan akhlak mulia dalam kesehariannya jika
gurunya sebagai tokoh panutan memberikan contoh terlebih dahulu.
Menurut Djam’an, dkk. kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru
antara lain sebagai berikut
1. Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berkewajiban
untukmeningkatkan iman dan ketakwaannya kepada Tuhan, sejalan
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
2. Guru memiliki kelebihan ibandingkan yang lain. Oleh Karena itu
perlu dikembangkan rasa prcaya pada diri sendiri dan tanggung jawab
bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan
mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya.
3. Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berberbeda dan
beragam keunikan dari peserta didik dan masyarakatnya maka guru
perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam
menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan
peserta didik maupun masyarakat.
4. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh
kembangkan budaya berpikir kritis di masyarakat, saling menerima
dalam perbedaan pendapat dan menyepakatinya untuk mecapai tujuan
bersama maka dituntut seorang guru untuk bersikap demokratis dalam
menyampaikan dan menerima gagasan-gagasan mengenai
permaslahan yang ada di sekitarnya sehingga guru menjadi terbuka
dan tidak mentup diri dari hal-hal yang berada di luar dirinya.
5. Menjadi guru yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan,
hal ini menuntut kesabaran dalam mencapainya. Guru diharapkan
dapat sabar dalam arti tekun dan ulet melaksaakan proses pendidikan
tidak langsung dapat dirasakan saat itu tetapi membutuhkan proses
yang panjang.
6. Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan,
baik dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya.
7. Guru mapu menghayati tujuan-tujuan pendidikan baik secara
nasional, kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang
diberikannya.
8. Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat
berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara
satu dengan yang lainnya.
9. Pemahaman diri, yaitu kemampuan untuk memahami berbagai aspek
dirinya baik yang positif maupun yang negative.
10. Guru mampu melakukan perubahan-perubahan dalam
mengembangkan profesinya sebagai innovator dan kreator.
Gumelar dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for
Teacher Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi (1) pengetahuan
tentang adat istiadat baik sosial maupun agama, (2) pengetahuan tentang budaya
dan tradisi, (3) pengetahuan tentang inti demokrasi, (4) pengetahuan tentang
estetika, (5) memiliki apresiasi dan kesadaran sosial, (6) memiliki sikap yang
benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan, (7) setia terhadap harkat dan martabat
manusia. Sedangkan kompetensi guru secara lebih khusus lagi adalah bersikap
empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab dan mampu menilai diri pribadi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Hamzah B.Uno, Kompetensi Personal, artinya sikap
kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber intensifikasi
bagi subyek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas
diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan yang dikiemukakan Ki
Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Mangun Karsa. Tut
Wuri Handayani”.
Kompetensi kepribadian itu adalah hal yang bersifat universal,
yang artinya harus dimliki guru dalam menjalankan fungsinya sebagai
makhluk individu (pribadi) yang menunjang terhadap keberhasilan tugas
guru yang diembannya.
Menurut Hamzah B. Uno karakteristik kompetensi guru dibagi
menjadi lima yaitu:
a) Motif yaitu sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang
menyebabkan sesuatu.
b) Sifat yaitu karakteristik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi dan
informasi.
c) Konsep diri yaitu sikap, nilai, dan image diri seseorang.
d) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang
tertentu.
e) Keterampilan yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang
berkaitan dengan fisik fan mental.
Daftar Pustaka

(Hamzah B. Uno, 2010. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi


Pendidikan di Indonesia. Bumi Aksara)

(Uno, H. B. 2012. Assessment pembelajaran. Bumi Aksara.)

(Uno, Hamzah & Nina Lamatenggo. 2013. Landasan Pendidikan. Kota


Gorontalo: Ideas Publishing)

Anda mungkin juga menyukai