JOMBANG
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kegawat Daruratan. Makalah ini
dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman
belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar mengenai Kegawat Daruratan
ini khususnya tentang CVA (cidera serebro vascular). Makalah ini dibuat sedemikian
rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang cidera
serebro vascular.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang cidera serebro vascular. Jangan segan bertanya jika
pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................6
A. Definisi................................................................................................................................6
C. Tanda dan Gejala................................................................................................................9
D. Patofisiologi......................................................................................................................11
E. Diagram Alir.....................................................................................................................12
BAB 3.......................................................................................................................................25
ASUHAN KEPERAWATAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)......................25
BAB IV....................................................................................................................................30
PENUTUP................................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
3
CVA atau cidera serebro vascular adalah gangguan suplai darah otak secara
mendadak sebagai akibat oklusi pembulu darah parsial atau total, atau akibat pecahnya
pembulu darah otak. Gangguan pada aliran darah ini akanmenggurangi suplai oksigen,
gllukosa dan nuutrien lain kebagian otak yang disuplai oleh pembulu darah yang terkena
dan mengakibatkan gangguan pada sejumlah fungsi otak (Hartono, 2010). Akibat
penurunan cerebral blood flow (CBF) regional suatu daerah otak terisolasi dari jangkauan
aliran darah, yang mengangkut O2 dan glucose yang sangat diperlukan untuk
metabollisme oksidatif serebral. Daerah yang terisolasi itu btidak berfungsi lagi dank
arena itu timbulah manifestasi deficit neuorologik yang biasanya berupa hemiparalisis,
hemihipestesia, hemiparasesia yang bisa juga disertai deficit fungsi luhur seperti afasia
(Mardjono & Sidharta 2014)
Angka Kejadian stroke menurut taksiran world health Organization (WHO), stroke
menempati posisi ketiga sebagai penyakit utama penyebab kematian didunia. Sementara
di Eropa dijumpai 650.000 kasus stroke setiap tahunya (WHO & Nurfaida, dkk 2013).
Duapertiga stroke terjadi di Negara berkempang. Pada masyarakat bara, 80% penderita
mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring bertambahnya usia
(Rahayu, 2016). Di Indonesia Jumlah insiden stroke semakin meningkat. Pada tahun
2007 penderita stroke naik 8,3 menjadi 12,1 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Pada
tahun 2013 penderita stroke naik dari 7% menjadi 10,9% (RISKEDAS, 2018).
Terdapat Sejumlah fakto yang menyebabkan seseorang beresiko terhadap stroke.
Faktor resiko ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang tidak dapat dikendalikan dan
yang dapat dikendalikan. Faktor yang tidak dapat dikendalkan yaitu factor yang tidak
dimodifikasi seperti usia, ras , etnis dan riwayat stroke adalam keluarga. Sedangkan factor
yang dapat diubah sesuai dengan perilaku masin- masing adalah tekanan darah tinggi,
kadar kolestrol, obesitas, life style, stress, penyakt kardiovaskkuler, diabetes miletus
merokok dan alkohol ( Farida & Amilia, 2009).
Stroke iskemik biasanya disebabkan adanya gumpalan yang menyumbat pembulu
darah dan menimbulkan hilangnya suplai darah keotak. Gumpalan dapat berkembang dari
akumulasi lemak atau plak aterosklerotik di dalam pembulu darah ( Terry & Weafer,
2013)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud CVA?
2. Apa saja Gejala CVA?
3. Apa penyebab terjadinya CVA?
4
4. Apa saja factor resiko CVA?
5. Bagaimana penatalaksaan CVA?
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud CVA?
2. Agar mengetahui saja Gejala CVA?
3. Agar mengetahui apa penyebab terjadinya CVA?
4. Agar mengetahui apa saja factor resiko CVA?
5. Agar mengetahui bagaimana penatalaksaan CVA?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
5
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
2002).
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala
tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Susilo, 2000)
yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak
2. Stroke Hemoragik
6
3. Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak)
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit
6. Diabetes
7. Kontrasepsi oral
8. Merokok
9. Penyalahgunaan obat
7
11. Hipertensi
14. Obesitas
16. Diabetes
18. Merokok
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat,
dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). Fungsi otak yang rusak
1. Kehilangan motorik
2. Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi.
berikut:
8
a) Disartria (kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara
3. Gangguan persepsi
9
D. Patofisiologi
berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang
stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Oklusi
10
cerebrovaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembangcerebral.
Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat revensibel untuk jangka waktu 4-6
menit. Perubahan irreversible dapat anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebtal dapat
terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi, salah satunya cardiac arrest.
E. Diagram Alir
11
F. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Phase Akut :
dexamethason.
serebral berkurang
2. Program fisiotherapi
13
G. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian Keluarga
a. Definisi keluarga
bersama.
b. Simpulan Pengertian
adalah:
14
6) berinteraksi di antara sesame anggota keluarga
2. Tipe Keluarga
Terdiri dari:
wanita dan pria lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti
15
b) Keluarg adengan kelahiran anak pertama dimulai dari kehamilan
besar.
16
h) Keluarga dengan masa tua. Masa tua bisa dihinggapi, masa
kesepian, sehingga pada tahap ini perlu saling menjaga dan saling
kehidupan ini.
yaitu:
gejala stroke
gmenderita stroke
17
5. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga,
yaitu:
adanya stress.
dan hipertensi.
H. Asuhan Keperawatan
yang diberikan oleh seorang perawat yang ditujukan pada keluarga sebagai
18
1. Pengkajian
3) Faktor lingkungan
4) Riwayat kesehatan
masalah kesehatan.
19
c. Pengkajian tahap II pada Ny. T dengan stroke adalah
obyektif
20
Dalam penyusunan masalah kesehatan perawatan keluarga menurut
keluarga, yaitu:
b) Risiko (ancaman)
c) Aktual (nyata)
3. Perencanaan
4) Menonjolnya masalah
Skor x Bobot
Angka Tertinggi
21
1) Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
b) Tujuan
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
pemeliharaan kesehatan
22
c) Rencana Tindakan
masalah keperawatan.
mengenai masalah
diketahui
2007).
d) Pelaksanaan
2007).
e) Evaluasi
hasil.
23
Evaluasi mengungkapkan tiga masalah atau kemungkinan, yaitu
Kelemahan tiba-tiba pada wajah, lengan, atau tungkai salah satu sisi tubuh
Mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai salah satu sisi tubuh
24
Sakit kepala berat mendadak tanpa penyebab jelas, dan hilang kesadaran atau pingsan
Pengenalan dini untuk masyarakat awam terhadap adanya tanda dan gejala stroke
dengan cepat dapat menggunakan Cincinnati Prehospital Stroke Scale (CPSS) yang
meliputi fascial droop (salah satu sisi wajah tidak dapat digerakkan seperti sisi satunya),
arm drift (salah satu lengan sulit atau tidak dapat digerakkan), dan speech (bicara pelo,
sulit atau tidak dapat berbicara, mengguankan kata-kata yang salah), atau FAST (face,
Arm, Speech, Time). Time yang dimaksud adalah segera menghubungi pusat layanan
gawat darurat untuk transportasi ke sarana kesehatan
Bila seseorang dicurigai terkena serangan stroke, maka selayaknya segera panggil
ambulans gawat darurat. Ambulans gawat darurat sangat berperan penting dalam
pengiriman pasien ke fasilitas yang tepat untuk penanganan stroke. Semua tindakan dalam
transportasi pasien hendaknya berpedoman kepada protokol. Staf ambulans berperan
dalam menilai apakah pasien dicurigai menglami stroke akut dengan mengevaluasi
melalui metode FAST atau CPSS dan jika pemeriksaannya positif, segera menghubungi
petugas terkait di rumah sakit terdekat.
Fasilitas ideal yang harus ada dalam ambulans yaitu petugas yang terlatih, mesin
EKG, peralatan dan obat-obat resusitasi dan gawat darurat, oksigen transport, obat-obat
neuroprotektor, telemedisin (alat komunikasi audiovisual), pemeriksaan kadar gula darah,
kadar saturasi oksigen
25
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (CVA)
26
3.3 RENCANA KEPERAWATAN
27
melalui gambar 4. Berikan arahan / perintah
3. dapat mengekspresikan yang sederhana setiap
perasaannya secara verbal interaksi dengan klien
maupun nonverbal 6
3.3 IMPLEMENTASI
28
N TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF
O
Pemberian obat
pemberian antibiotik
pemberian obat
Pemberian obat
Pemberian obat
29
3.4 EVALUASI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
30
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C.,
2002). Stroke diklasifikasikan menjadi dua : Stroke Non Hemoragik dan
Stroke Hemoragik.
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), penatalaksanaan stroke dapat dibagi
menjadi dua, yaitu : Phase Akut dan Post phase akut
B. Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa itu Stroke atau cedera
cerebrovaskuler, pemberian asuhan keperawatan harus disesuaikan dengan
respon dan kondisi pasien .
Seorang perawat diharapkan untuk lebih ingat serta menambah
pengetahuan lebih dalam lagi akan perkembangan penyakit dan dapat
memberikan asuhan keperawaan yang sesuai dengan penyakit tersebut.
31