Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS INOVASI EKONOMI

Vol. 02 Issue 01, 2016


ISSN : 2528-6269

IbM Warung Makan

Dra. Siti Zubaidah,. MM,. Ak,. CA Gina Harventy,. SE,. Ak,. CA


Prodi Akuntansi FEB UMM Prodi Akuntansi FEB UMM
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang
+6285855015780 +6285334060763
zubaidah.hasan17@gmail.com ginaharventy@gmail.com

ABSTRACT usaha kuliner yang menyediakan menu masakan untuk


Tujuan pengabdian ini adalah Tumbuhnya kesadaran dan mahasiswa.
pengembangan jiwa enterprenuership untuk menjaga Mitra Program IbM ini adalah Warung Makan Mbak Ina dan
eksistensi usaha secara berkelanjutan, adanya peningkatan Warung Makan Mbak Win. Warung Makan Mbak Ina ini
penjualan setelah dilakukannya pelatihan pemasaran, adanya didirikan pada tanggal 5 Agustus 2009 yang dimiliki oleh
peningkatan skill dan keterampilan dalam pembukuan perseorangan. Warung Makan Mbak Win didirikan tanggal 8
keuangan usaha, adanya pengemasan produk yang lebih baik Februari 2008 yang juga dimiliki oleh perseorangan. Warung
dan higienis. Metode pendekatan yang dilakukan adalah Makan Mbak Ina dan Warung Makan Mbak Win ini masih
pelatihan dan pendampingan. Adapun upaya untuk belum ada pengembangan usaha yang tajam tetapi masih
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam bertahan atau stagnan dan manajemen usaha masih belum
penerapan ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang
pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan baik. Pemilik usaha belum mendapatkan pembinaan secara
pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan berkesinambungan dan berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan
: Penyampaian materi secara klasikal, penyampaian materi kemampuan masing-masing pengusaha sehingga pendapatan
keterampilan dalam bentuk praktek/demonstrasi, rancangan tidak meningkat, tetapi apabila dilakukan perbaikan
evaluasinya adalah mitra diminta untuk menyusun pembukuan manajemen dan dikembangkan dengan baik melalui
dan mengelola manajemen baru yang lebih baik dan pelaksana pendampingan secara kontinu dari dinas perindustrian
pengabdian akan mengevaluasi dan mendampingi setiap maupun Perguruan Tinggi maka pendapatan usaha kuliner
bulan. Melakukan penilaian perkembangan mitra, dan diharapkan akan meningkat.
memberikan masukan-masukan. Setelah dilakukan pelatihan
tersebut adanya pPengembangan manajemen usaha dan jiwa Berikut Tabel dan Grafik Omzet Penjualan dalam
Kewirausahaan, pengembangan pengetahuan tentang tahun 2012 yang diperoleh oleh kedua mitra IbM kami :
pemasaran produk secara online dan offline, pengembangan
pengetahuan tentang Pembukuan dan pengelolan keuangan a. Warung Mbak Ina (Tlogomas)
yang optimal, peningkatan pengetahuan tentang pengemasan Tabel 1. Data Penjualan tahun 2013
produk yang menarik dan higienis. Bulan Jumlah Omzet
Penjualan
Keywords : Warung makan, enterpreneurship, pengemasan Januari Rp. 5.475.000,00
produk, pembukuan Februari Rp. 5.650.000,00
Maret Rp. 5.700.000,00
1. PENDAHULUAN April Rp. 5.845.000,00
a. Analisis Situasi Mei Rp. 5.540.000,00
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Juni Rp. 5.450.000,00
merupakan sebuah industri yang ikut serta bersaing dalam Juli Rp. 3.200.000,00
memajukan perekonomian Indonesia. Keberadaan Usaha Agustus Rp. 2.700.00,000
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan September Rp. 4.200.000,00
penting karena dinilai dapat menyediakan lapangan pekerjaan Oktober Rp. 5.250.000,00
bagi penduduk Indonesia, sehingga kondisi tersebut dapat November Rp. 5.400.000,00
mengurangi angka pengangguran. Selain itu UMKM juga Desember Rp. 5.655.000,00
mampu bertahan dalam menghadapi terpaan badai krisisi
global yang dialami Indonesia saat ini, sehingga sektor Usaha b. Warung Mbak Win (Dermo)
Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) ini berperan cukup besar Tabel 2. Data Penjualan tahun 2013
dalam menunjang kestabilan perekonomian Indonesia. Bulan Jumlah Omzet
Seiring dengan itu, pertumbuhan warung makan di Penjualan
Tlogomas Malang sangat pesat. Akan tetapi umumnya masih Januari Rp. 5.825.000,00
tergolong usaha mikro dan dilakukan oleh perseorangan Februari Rp. 6.730.000,00
dengan modal yang sangat kecil dan dengan manajemen Maret Rp. 6.552.000,00
seadanya. Hal ini menyebabkan perkembangan usahanya
April Rp. 5.440.000,00
menjadi lambat. Pesaingpun sangat banyak seiring dengan
Mei Rp. 4.760.000,00
pertumbuhan jumlah mahasiswa di Malang, tumbuh pula
Juni Rp. 5.550.000,00

49
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
3. Adanya peningkatan skill dan keterampilan dalam
Juli Rp. 4.370.000,00 pembukuan keuangan usaha.
Agustus Rp. 2.260.000,00 4. Adanya peningkatan variasi menu masakan.
September Rp. 4.625.000,00 5. Adanya pengemasan produk yang lebih baik dan
Oktober Rp. 6.370.000,00 higienis.
November Rp. 5.290.000,00 d. Manfaat Kegiatan
Desember Rp. 5.750.000,00 Manfaat bagi khalayak sasaran adalah:
1. Dari sisi ekonomi, dapat meningkatnya omzet penjualan
b. Identifikasi dan rumusan masalah dan manajemen usaha yang lebih baik
Permasalahan mitra dapat disimpulkan bahwa: 2. Dari sisi IPTEKS, pengetahuan dan skill mitra tentang
1. Lemahnya jiwa kewirausahaan pemilik.
manajemen usaha (pemasaran, keuangan, variasi menu,
2. Dari sisi pemasaran, belum dilakukan pemasaran atau
jiwa kewirausahaan, pengemasan produk) lebih baik
usaha untuk memperkenalkan warung ini pada khalayak
dari sebelumnya.
masyarakat.
3. Dari sisi keuangan, belum ada pembukuan yang baik
untuk keuangan usaha, kebanyakan keuangan usaha masih
3. MATERI DAN METODE
campur dengan keuangan rumah tangga. PELAKSANAAN
4. Dari sisi produk, menu masakan kurang bervariasi a. Kerangka Pemecahan Masalah
5. Pengemasan Produk belum baik. Berdasarkan pada analisis situasi dan permasalahan
Beberapa permasalahan tersebut kemudian yang terjadi sebagaimana telah dibahas, maka kerangka
dirumuskan lebih lanjut berdasarkan kesepakatan antara Tim pemecahan masalah dengan metode pendekatan pelatihan dan
IbM bersama mitra untuk mendapatkan prioritas yang harus pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan
ditangani sebagai berikut : permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan
1. Perlu adanya pemberian semangat meningkatkan jiwa ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah
kewirausahaan pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan
2. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan
:
memasarkan produk dengan cara online dan offline.
1. Penyampaian materi secara klasikal
3. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang
2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk
pembukuan yang baik untuk keuangan usaha.
praktek/demonstrasi
4. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan dalam
Pelaksanaan penerapan ipteks secara umum dilakukan sebagai
pengemasan produk berikut :
Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha A. Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal
merupakan masalah mendasar dalam kegiatan pemberdayaan yang berhubungan dengan :
ekonomi masyarakat. Karena itu sebagai upaya untuk
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa
membantu mengatasi masalah tersebut, maka mitra perlu
pendampingan dan pembinaan dalam melaksanakan usaha Kewirausahaan
hingga mandiri dan menjaga keberlanjutan usahanya. Melalui 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran
kegiatan IbM ini diharapkan mampu membantu mitra dalam produk secara online dan offline
menjaga eksistensinya dan pengembangan usahanya. 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan
Berlandaskan pada uraian diatas, maka yang dan pengelolan keuangan yang optimal.
menjadi prioritas kegiatan Ipteks bagi masyarakat adalah
4. Peningkatan variasi menu masakan
masyarakat tidak hanya membutuhkan teknologi budaya
semata, tetapi lebih penting dari itu adalah pembinaan dan 5. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan
pendampingan secara berkelanjutan untuk mengembangkan produk yang menarik dan higienis.
usahanya mulai dari manajemen usaha, mengelola produksi B. Pendampingan dan pelatihan :
dan organisasi, pemasaran dan penguatan jejaring bisnis. 1. Tentang memasarkan produk dengan cara online
Semua ini dapat terwujud dengan melalui kegiatan pembinaan dan offline.
dan pendampingan secara berkelanjutan. 2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan
c. Tujuan Kegiatan usaha.
Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra 3. Tentang variasi menu masakan.
warung makan melalui program IbM, maka target luaran 4. Tentang pengemasan produk yang menarik dan
yang diharapkan adalah :
higienis.
1. Tumbuhnya kesadaran dan pengembangan jiwa
Demikian solusi yang ditawarkan dalam penerapan
enterprenuership untuk menjaga eksistensi usaha secara
ipteks bagi mitra di Tlogomas dan Dermo Malang. Adapun
berkelanjutan peran tim IbM UMM adalah memberikan bantuan pembinaan
2. Adanya peningkatan penjualan setelah dilakukannya dan pendampingan berkelanjutan untuk mengatasi masalah
pelatihan pemasaran baik secara online maupun offline mitra sesuai dengan rencana diatas.

50
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
2. Pengelolaan Keuangan menjadi rata-rata Rp.
b. Realisasi Pemecahan Masalah yang kuran baik 400.000,- per hari
Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal yang 3. Kegiatan Operasional 2. Adanya nota penjualan
berhubungaN dengan : sehari-hari hanya dan buku harian untuk
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa dilakukan oleh pemilik pengelolaan keuangan
Warung warung sehingga dapat
Kewirausahaan
4. Menu masakan kurang diketahui penerimaan
2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk bervariasi karena dan pengeluaran uang
secara online dan offline terbatasnya tenaga dan setiap harinya.
3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengetahuan pemilik 3. Tumbuhnya kesadaran
pengelolan keuangan yang optimal. 5. Kurang fahamnya dan pengembangan
4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk pemilik tentang jiwa enterpreneurship
yang menarik dan higienis. pentingnya peralatan untuk menjaga
dan ruang yang bersih eksistensi usaha secara
Pendampingan dan pelatihan :
dan higienis. berkelanjutan
1. Tentang memasarkan produk dengan cara online dan
6. Pengemasan produk 4. Meningkatnya
offline. yamng kurang bagus pemahaman tentang
2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan usaha. dan higienis. pentingnya peralatan
3. Tentang pengemasan produk yang menarik dan dan ruang yang bersih
higienis. dan higienis.
5. Adanya pengemasan
c. Khalayak Sasaran produk yang lebih
Khalayak sasarannya adalah pemilik kedua mitra
bagus
yaitu pemilik warung makan mbak Ina dan warung makan
Mbak Win.
A. Materi Pengetahuan dan Pelatihan Kewirausahaan
d. Metode Kegiatan 1. Pengetahuan Jiwa Kewirausahaan
Metode pendekatan yang dilakukan adalah pelatihan
dan pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk
permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang
ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang
pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi
pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau
: pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan
1. Penyampaian materi secara klasikal persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan
2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk resiko, Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang,
Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.
praktek/demonstrasi.
3. Pendampingan Kreativitas
e. Monitoring dan Evaluasi Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru
Rancangan evaluasinya adalah mitra diminta untuk yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah yang
menyusun pembukuan dan mengelola manajemen baru yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi terhadap
lebih baik dan pengabdi akan mengevaluasi dan mendampingi usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Reinventing the
setiap bulan. Melakukan penilaian perkembangan mitra, dan Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis
memberikan masukan-masukan. pendidikan yang dapat menciptakan kretaivitas dalam suatu
masyarakat informasi baru. Mereka menyebutnya dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN proses TLC (Teaching, Learning, and creativity) yaitu suatu
proses pembelajaran bagaiman berpikir (learning how to
Dengan adanya pelatihan ini mitra memiliki: think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa learn), dan pembelajaran bagaimana menciptakan sesuatu
Kewirausahaan (learning how to create).
2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan
secara online dan offline sebagai berikut;
3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan 1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat
pengelolan keuangan yang optimal. kemampuan yang kecil maupun besar)
4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk 2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif
yang menarik dan higienis. yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut
3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa
HASIL YANG DICAPAI bersama pengalaman yang tidak berhubungan
SEBELUM SESUDAH sebelumnya.
1. Penjualan yang tidak 1. Omzet Penjualan 4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas
meningkat dengan meningkat dari rata- 5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara
tajam rata Rp.300.000,- yang holistic

51
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
d. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat berdiri
berpikir sendiri(Harper,1991)
7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari
terbuka terhadap pengalaman situasi pasar maupun keadaan industri yang akan dimasuki.
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para
pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki,
(Ibid)
mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era
Atribut orang yang kreatif .(Roe, dikutip dari Kao, 1989) orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan
adalah; segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan
1. Terbuka terhadap pengalaman (competition era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi
2. Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara kekuatan-kekuatan pesaing yang adadi pasar dengan cermat.
yang tidak biasa Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima
3. Kesungguhan kekuatan persaingan yang menentukan di sektor industri yaitu
4. Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang :
bertentangan a) Ancaman dari pendatang baru
5. Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas b) Ancaman dari barang atau jasa substitusi
6. Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan c) Kekuatan tawar menawar dari pemasok
bertindak d) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan
7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi e) Persaingan diantara para pesaing yang ada
8. Percaya diri Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri
tersebut Porter juga mengemukakan beberapa dasar strategi
9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali
yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih
kelompok luas dapat diterapkan strategi :
10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan a) Produk yang berbeda (product differentiation)
11. Gigih b) Keunggulan biaya (cost leadership)
Memahami bagaimana memulai usaha kecil dan mengerti c) Biaya fokus (cost focus)
masalah yang dihadapi usaha kecil d) Perbedaan fokus (focused differentiation)
Usaha kecil (small business) merupakan tiang
Perusahaan dapat meluncurkan produk yang
penyangga ekonomi suatu negara. Sebagai contoh di negara
berbeda dari pesaing lainnya dengan memproduksi produk
adidaya seperti Amerika ; lebih dari 80 % usahanya
inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih
merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam ceramahnya pada
bermanfaat dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
global entrepreneur forum 95 di singapura mengungkapkan
Strategi lain adalah dengan memanfaatkan keunggulan biaya.
adanya kecenderungan-kecenderungan menjelang tahun 2000.
Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi
kecenderungn itu meliputi pergeseran aktivitas dunia dan
kita lebih rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang
pemain-pemain besar (konglomerat) ke arah pemain-pemain
lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk pasar industri dengan
kecil yang menggunakan usaha dalam skala kecil dan
target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi
menengah . Ia menyebutkan pula bahwa pemainpemain kecil
dengan memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan
itulah yang akn menjadi pemain utama dalam ekonomi yang
differensiasi produk pada segmen pasar tertentu yang mampu
besar ini.
dikuasai.
Usaha adalah semua aktivitas yang mencari
Adapun masalah yang dihadapi usaha kecil dan menengah :
keuntungan denga mengusahakan kebutuhan barang dan jasa
1. Permodalan dan akumulasinya
kepada orang lain (Nickles, McHugh, dan McHugh, 1996)
Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88,) adalah 2. Memperoleh informasi pasar
usaha yang dimiliki secara independen dimana kegiatan yang 3. Mendapatkan alih teknologi
dibidanginya tersebut tidak dominan dan memenuhi standar 4. Manajemen
tertentu. 5. Peluang pasar
Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana 6. Inovasi
yang matang mengenai perencanaan nya. Rencana tersebut 7. Kesempatan dalam mengembangkan
mencakup;Business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau
8. Skala ekonomi
membeli suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan
dimana pasar untuk produk atau servisnya. Memulai suatu 9. Kekuatan tukar menukar(bargaining power)
tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang Memahami kunci sukses usaha kecil dan mengetahui
harus dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita sebab-sebab kegagalan usaha
memerlukan : Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik
a. Adanya peluang usaha yang sangat solid yang dikemukakan oleh kalangan akademik maupun dari para
b. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard
University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai
akan ditekuninya.
berikut:
c. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan a) Pengembalian resiko yang tepat
b) Kerja keras
c) Penentuan sasaran yang tepat

52
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269

d) Orientasi prestasi
e) Inovasi Dan mengenai proses siklus akuntansi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Ciri-ciri, sifat kewirausahaan dan aplikasinya di dunia
usaha
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki Laporan Keuangan Ayat Jurnal Balik
sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
Neraca Lajur
1. Percaya diri Berorientasikan tugas dan hasil
Transaksi
2. Pengambil risiko Kepemimpinan Keorisinilan
3. Berorientasi ke masa depan penutupan
4. Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, Penyesuaian
optimisme.
Bukti
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang Neraca Saldo
kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada Pencatatan
tantangan. pengikhtisaran

4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan Pemindah


orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang Bukuan
membangun. Jurnal Buku Besar
5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba
Gambar b : Proses Akuntani
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi
pada masa depan. 5. KESIMPULAN & SARAN
7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja Dengan adanya pengabdian ini pengabdi merasakan
keras. adanya peningkatan pengetahuan atau skill para
Pengelolaan keuangan secara optimal wirausahawan dalam mengembangkan usaha mereka
Pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan terutama dalam hal:
keuangan sebagaimana dijelaskan berikut ini : Laporan 1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa
keuangan lahir melalui sistem akuntansi, proses akuntansi, Kewirausahaan
siklus atau prosedur akuntansi. Proses lahirnya laporan
2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk
keuangan dimulai dari adanya transaksi sebagai input
sampai akhir laporan keuangan sebagai output. Hal ini dapat secara online dan offline
dilihat dari gambar berikut : 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan
pengelolan keuangan yang optimal.
Gambar a : Siklus Akuntansi 4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk
yang menarik dan higienis.
Input 1.Bukti Transaksi
6. UCAPAN TERIMAKASIH
(ACKNOWLEDGMENTS)
Ucapan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah
2. Jurnal Malang yang telah membantu pendanaan demi terlaksanya
pengabdian ini, dan Fakultas ekonomi yang memberikan
kebijakan dalam penggunaan dana blocgrant serta PPEBK
Proses yang membantu pelaksanaan pengabdian ini melalui sistem
3. Buku Besar pengabdian blocgrant ini

7. REFERENSI
4. Neraca Lajur 1. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Informal,

Output 5. Laporan
Keuangan
53
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269

Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Buku 1


Panduan Pelatihan Kewirausahaan.
2. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Informal,
Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Buku 3
Konsep Dasar Kewirausahaan.
3. Syam Dahiel (2013). Pengantar Akuntansi 1 dan 2.
UMM Press. Malang

54

Anda mungkin juga menyukai