49
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
3. Adanya peningkatan skill dan keterampilan dalam
Juli Rp. 4.370.000,00 pembukuan keuangan usaha.
Agustus Rp. 2.260.000,00 4. Adanya peningkatan variasi menu masakan.
September Rp. 4.625.000,00 5. Adanya pengemasan produk yang lebih baik dan
Oktober Rp. 6.370.000,00 higienis.
November Rp. 5.290.000,00 d. Manfaat Kegiatan
Desember Rp. 5.750.000,00 Manfaat bagi khalayak sasaran adalah:
1. Dari sisi ekonomi, dapat meningkatnya omzet penjualan
b. Identifikasi dan rumusan masalah dan manajemen usaha yang lebih baik
Permasalahan mitra dapat disimpulkan bahwa: 2. Dari sisi IPTEKS, pengetahuan dan skill mitra tentang
1. Lemahnya jiwa kewirausahaan pemilik.
manajemen usaha (pemasaran, keuangan, variasi menu,
2. Dari sisi pemasaran, belum dilakukan pemasaran atau
jiwa kewirausahaan, pengemasan produk) lebih baik
usaha untuk memperkenalkan warung ini pada khalayak
dari sebelumnya.
masyarakat.
3. Dari sisi keuangan, belum ada pembukuan yang baik
untuk keuangan usaha, kebanyakan keuangan usaha masih
3. MATERI DAN METODE
campur dengan keuangan rumah tangga. PELAKSANAAN
4. Dari sisi produk, menu masakan kurang bervariasi a. Kerangka Pemecahan Masalah
5. Pengemasan Produk belum baik. Berdasarkan pada analisis situasi dan permasalahan
Beberapa permasalahan tersebut kemudian yang terjadi sebagaimana telah dibahas, maka kerangka
dirumuskan lebih lanjut berdasarkan kesepakatan antara Tim pemecahan masalah dengan metode pendekatan pelatihan dan
IbM bersama mitra untuk mendapatkan prioritas yang harus pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan
ditangani sebagai berikut : permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan
1. Perlu adanya pemberian semangat meningkatkan jiwa ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah
kewirausahaan pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan
2. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan
:
memasarkan produk dengan cara online dan offline.
1. Penyampaian materi secara klasikal
3. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan tentang
2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk
pembukuan yang baik untuk keuangan usaha.
praktek/demonstrasi
4. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan dalam
Pelaksanaan penerapan ipteks secara umum dilakukan sebagai
pengemasan produk berikut :
Permasalahan yang dihadapi oleh pemilik usaha A. Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal
merupakan masalah mendasar dalam kegiatan pemberdayaan yang berhubungan dengan :
ekonomi masyarakat. Karena itu sebagai upaya untuk
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa
membantu mengatasi masalah tersebut, maka mitra perlu
pendampingan dan pembinaan dalam melaksanakan usaha Kewirausahaan
hingga mandiri dan menjaga keberlanjutan usahanya. Melalui 2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran
kegiatan IbM ini diharapkan mampu membantu mitra dalam produk secara online dan offline
menjaga eksistensinya dan pengembangan usahanya. 3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan
Berlandaskan pada uraian diatas, maka yang dan pengelolan keuangan yang optimal.
menjadi prioritas kegiatan Ipteks bagi masyarakat adalah
4. Peningkatan variasi menu masakan
masyarakat tidak hanya membutuhkan teknologi budaya
semata, tetapi lebih penting dari itu adalah pembinaan dan 5. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan
pendampingan secara berkelanjutan untuk mengembangkan produk yang menarik dan higienis.
usahanya mulai dari manajemen usaha, mengelola produksi B. Pendampingan dan pelatihan :
dan organisasi, pemasaran dan penguatan jejaring bisnis. 1. Tentang memasarkan produk dengan cara online
Semua ini dapat terwujud dengan melalui kegiatan pembinaan dan offline.
dan pendampingan secara berkelanjutan. 2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan
c. Tujuan Kegiatan usaha.
Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh mitra 3. Tentang variasi menu masakan.
warung makan melalui program IbM, maka target luaran 4. Tentang pengemasan produk yang menarik dan
yang diharapkan adalah :
higienis.
1. Tumbuhnya kesadaran dan pengembangan jiwa
Demikian solusi yang ditawarkan dalam penerapan
enterprenuership untuk menjaga eksistensi usaha secara
ipteks bagi mitra di Tlogomas dan Dermo Malang. Adapun
berkelanjutan peran tim IbM UMM adalah memberikan bantuan pembinaan
2. Adanya peningkatan penjualan setelah dilakukannya dan pendampingan berkelanjutan untuk mengatasi masalah
pelatihan pemasaran baik secara online maupun offline mitra sesuai dengan rencana diatas.
50
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
2. Pengelolaan Keuangan menjadi rata-rata Rp.
b. Realisasi Pemecahan Masalah yang kuran baik 400.000,- per hari
Memberikan materi yang bersifat tutorial secara klasikal yang 3. Kegiatan Operasional 2. Adanya nota penjualan
berhubungaN dengan : sehari-hari hanya dan buku harian untuk
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa dilakukan oleh pemilik pengelolaan keuangan
Warung warung sehingga dapat
Kewirausahaan
4. Menu masakan kurang diketahui penerimaan
2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk bervariasi karena dan pengeluaran uang
secara online dan offline terbatasnya tenaga dan setiap harinya.
3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan pengetahuan pemilik 3. Tumbuhnya kesadaran
pengelolan keuangan yang optimal. 5. Kurang fahamnya dan pengembangan
4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk pemilik tentang jiwa enterpreneurship
yang menarik dan higienis. pentingnya peralatan untuk menjaga
dan ruang yang bersih eksistensi usaha secara
Pendampingan dan pelatihan :
dan higienis. berkelanjutan
1. Tentang memasarkan produk dengan cara online dan
6. Pengemasan produk 4. Meningkatnya
offline. yamng kurang bagus pemahaman tentang
2. Tentang pembukuan yang baik untuk keuangan usaha. dan higienis. pentingnya peralatan
3. Tentang pengemasan produk yang menarik dan dan ruang yang bersih
higienis. dan higienis.
5. Adanya pengemasan
c. Khalayak Sasaran produk yang lebih
Khalayak sasarannya adalah pemilik kedua mitra
bagus
yaitu pemilik warung makan mbak Ina dan warung makan
Mbak Win.
A. Materi Pengetahuan dan Pelatihan Kewirausahaan
d. Metode Kegiatan 1. Pengetahuan Jiwa Kewirausahaan
Metode pendekatan yang dilakukan adalah pelatihan
dan pendampingan. Adapun upaya untuk menyelesaikan Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk
permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam penerapan menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang
ipteks bagi masyarakat dilakukan langkah-langkah untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang
pembelajaran dalam bentuk pelatihan secara intensif dan inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi
pendampingan berkelanjutan kepada mitra dengan ketentuan besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau
: pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan
1. Penyampaian materi secara klasikal persaingan. Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan
2. Penyampaian materi keterampilan dalam bentuk resiko, Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang,
Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.
praktek/demonstrasi.
3. Pendampingan Kreativitas
e. Monitoring dan Evaluasi Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru
Rancangan evaluasinya adalah mitra diminta untuk yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Kreativitas inilah yang
menyusun pembukuan dan mengelola manajemen baru yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi terhadap
lebih baik dan pengabdi akan mengevaluasi dan mendampingi usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Reinventing the
setiap bulan. Melakukan penilaian perkembangan mitra, dan Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis
memberikan masukan-masukan. pendidikan yang dapat menciptakan kretaivitas dalam suatu
masyarakat informasi baru. Mereka menyebutnya dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN proses TLC (Teaching, Learning, and creativity) yaitu suatu
proses pembelajaran bagaiman berpikir (learning how to
Dengan adanya pelatihan ini mitra memiliki: think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to
1. Pengembangan manajemen usaha dan jiwa learn), dan pembelajaran bagaimana menciptakan sesuatu
Kewirausahaan (learning how to create).
2. Pengembangan pengetahuan tentang pemasaran produk Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan
secara online dan offline sebagai berikut;
3. Pengembangan pengetahuan tentang Pembukuan dan 1. Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat
pengelolan keuangan yang optimal. kemampuan yang kecil maupun besar)
4. Peningkatan pengetahuan tentang pengemasan produk 2. Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu perspektif
yang menarik dan higienis. yang baru. Paling tidak baru untuk orang tersebut
3. Perspektif yang baru ini dicapai dengan membawa
HASIL YANG DICAPAI bersama pengalaman yang tidak berhubungan
SEBELUM SESUDAH sebelumnya.
1. Penjualan yang tidak 1. Omzet Penjualan 4. Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas
meningkat dengan meningkat dari rata- 5. Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara
tajam rata Rp.300.000,- yang holistic
51
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
d. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan
6. Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat berdiri
berpikir sendiri(Harper,1991)
7. Orang yang kretaif bersikap spontan, fleksibel, dan Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari
terbuka terhadap pengalaman situasi pasar maupun keadaan industri yang akan dimasuki.
8. Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para
pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki,
(Ibid)
mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era
Atribut orang yang kreatif .(Roe, dikutip dari Kao, 1989) orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan
adalah; segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan
1. Terbuka terhadap pengalaman (competition era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi
2. Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara kekuatan-kekuatan pesaing yang adadi pasar dengan cermat.
yang tidak biasa Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima
3. Kesungguhan kekuatan persaingan yang menentukan di sektor industri yaitu
4. Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang :
bertentangan a) Ancaman dari pendatang baru
5. Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas b) Ancaman dari barang atau jasa substitusi
6. Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan c) Kekuatan tawar menawar dari pemasok
bertindak d) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan
7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi e) Persaingan diantara para pesaing yang ada
8. Percaya diri Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri
tersebut Porter juga mengemukakan beberapa dasar strategi
9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali
yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih
kelompok luas dapat diterapkan strategi :
10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan a) Produk yang berbeda (product differentiation)
11. Gigih b) Keunggulan biaya (cost leadership)
Memahami bagaimana memulai usaha kecil dan mengerti c) Biaya fokus (cost focus)
masalah yang dihadapi usaha kecil d) Perbedaan fokus (focused differentiation)
Usaha kecil (small business) merupakan tiang
Perusahaan dapat meluncurkan produk yang
penyangga ekonomi suatu negara. Sebagai contoh di negara
berbeda dari pesaing lainnya dengan memproduksi produk
adidaya seperti Amerika ; lebih dari 80 % usahanya
inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih
merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam ceramahnya pada
bermanfaat dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.
global entrepreneur forum 95 di singapura mengungkapkan
Strategi lain adalah dengan memanfaatkan keunggulan biaya.
adanya kecenderungan-kecenderungan menjelang tahun 2000.
Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi
kecenderungn itu meliputi pergeseran aktivitas dunia dan
kita lebih rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang
pemain-pemain besar (konglomerat) ke arah pemain-pemain
lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk pasar industri dengan
kecil yang menggunakan usaha dalam skala kecil dan
target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi
menengah . Ia menyebutkan pula bahwa pemainpemain kecil
dengan memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan
itulah yang akn menjadi pemain utama dalam ekonomi yang
differensiasi produk pada segmen pasar tertentu yang mampu
besar ini.
dikuasai.
Usaha adalah semua aktivitas yang mencari
Adapun masalah yang dihadapi usaha kecil dan menengah :
keuntungan denga mengusahakan kebutuhan barang dan jasa
1. Permodalan dan akumulasinya
kepada orang lain (Nickles, McHugh, dan McHugh, 1996)
Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88,) adalah 2. Memperoleh informasi pasar
usaha yang dimiliki secara independen dimana kegiatan yang 3. Mendapatkan alih teknologi
dibidanginya tersebut tidak dominan dan memenuhi standar 4. Manajemen
tertentu. 5. Peluang pasar
Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana 6. Inovasi
yang matang mengenai perencanaan nya. Rencana tersebut 7. Kesempatan dalam mengembangkan
mencakup;Business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau
8. Skala ekonomi
membeli suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan
dimana pasar untuk produk atau servisnya. Memulai suatu 9. Kekuatan tukar menukar(bargaining power)
tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang Memahami kunci sukses usaha kecil dan mengetahui
harus dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita sebab-sebab kegagalan usaha
memerlukan : Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik
a. Adanya peluang usaha yang sangat solid yang dikemukakan oleh kalangan akademik maupun dari para
b. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard
University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai
akan ditekuninya.
berikut:
c. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan a) Pengembalian resiko yang tepat
b) Kerja keras
c) Penentuan sasaran yang tepat
52
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
d) Orientasi prestasi
e) Inovasi Dan mengenai proses siklus akuntansi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Ciri-ciri, sifat kewirausahaan dan aplikasinya di dunia
usaha
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan,
maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki Laporan Keuangan Ayat Jurnal Balik
sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha
adalah:
Neraca Lajur
1. Percaya diri Berorientasikan tugas dan hasil
Transaksi
2. Pengambil risiko Kepemimpinan Keorisinilan
3. Berorientasi ke masa depan penutupan
4. Jujur dan tekun
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, Penyesuaian
optimisme.
Bukti
2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang Neraca Saldo
kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada Pencatatan
tantangan. pengikhtisaran
7. REFERENSI
4. Neraca Lajur 1. Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Formal dan Informal,
Output 5. Laporan
Keuangan
53
STUDI KASUS INOVASI EKONOMI
Vol. 02 Issue 01, 2016
ISSN : 2528-6269
54