Anda di halaman 1dari 7

Asuhan keperawatan Stroke pada Mr.

Disusun olah :

Puteri Agus Setiyowati 202002010042

Keperawatan Dasar

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2021
Kasus :
Mr. T, umur 55 tahun , mengatakan sakit stroke sudah 1 tahun yang lalu,
sebelumnya menderita hipertensi sekitar 10 tahun. Keluhan yang dirasakan
sekarang adalah tangan dan kaki tidak bisa di gerakan tapi masih merasakan bila
dicubit/diraba. Aktifitas dilakukan dengan kursi roda,kebutuhan sehari-hari dibantu
keluarga klien tidak pernah melakukan gerakan apapun. Klien mengatakan sedih
karena tidak dapat melakukan aktivitas dan bekerja seperti dulu.

A. Pengkajian Keperawatan
Hasil pengkajian yang di dapatkan pada klien yang menderita Stroke dan
Hipertensi. Dengan tidak bisa menggerakan tangan dan kaki tetapi masih bisa merasakan
bila diraba/ dicubit, klien tidak pernah melakukan gerakan apapun.

 Pengelompokan Data
 Riwayat penyakit : Stroke dan Hipertensi
 DS :
o kaki dan tangan tidak bisa digerakan tetapi masih bisa merasakan bila
diraba/dicubit.
o kebutuhan sehari-hari dibantu keluarga klien.
 DO :
o Aktivitas menggunakan kursi roda
o tidak melakukan gerakanan apapun.

 Analisis Kasus

Data Penyebab Masalah


1. DS : kaki dan Gangguan Gangguan mobilitas
tangan tidak bisa Neuromuskular fisik
digerakan tetapi
masih bisa
merasakan bila
diraba/dicubit.
DO : Aktivitas
menggunakan
kursi roda dan
tidak melakukan
gerakanan
apapun.

2. DS : Kelemahan Defisit Perawatan Diri


kebutuhan sehari-
hari dibantu
keluarga klien.
DO :
Aktivitas
menggunakan
kursi roda dan
tidak melakukan
gerakanan
apapun.
3.

 Diagnosis Keperrawatan

1. Gangguan mobilitas fisik (P), b.d Gangguan Neuromuskular (E). ditandai dengan
(S):
 DS : kaki dan tangan tidak bisa digerakan tetapi masih bisa merasakan
bila diraba/dicubit.
 DO : Aktivitas menggunakan kursi roda dan tidak melakukan
gerakanan apapun.

2. Defisit Perawatan Diri (P), b.d Kelemahan (E), ditandai dengan (S):
 DS : kebutuhan sehari-hari dibantu keluarga klien.
 DO : Aktivitas menggunakan kursi roda dan tidak melakukan
gerakanan apapun.

B. Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)


keperawatan
1. Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan
Fisik motorik
pemeriksaan 2x24 jam
2. Ajarkan pasien
diharapkan : untuk melakukan
ROM minimal 4x
Kriteria Hasil:
perhari bila
1. Peningkatan
mungkin
aktifitas fisik
3. Bila pasien di
2. Tidak ada
tempat tidur,
kontraktur otot
lakukan tindakan
3. Tidak ada ankilosis
untuk meluruskan
pada sendi
postur tubuh:
4. Tidak terjadi
a. Gunakan
penyusutan otot
papan kaki
b. Ubah posisi
sendi bahu
tiap 2-4 jam
c. Sanggah
tangan dan
pergelangan
pada
kelurusan
alamiah

4. Observasi daerah
yang tertekan,
termasuk warna,
edema atau tanda
lain gangguan
sirkulasi
5. Inspeksi kulit
terutama pada
daerah tertekan,
beri bantalan
lunak
6. Lakukan massage
pada daerah
tertekan
7. Konsultasikan
dengan ahli
fisioterapi
8. Kolaborasi
stimulasi elektrik
9. Kolaborasi dalam
penggunaan
tempat tidur anti
dekubitus

2. Defisit Perawatan Setelah dilakukan 1. Monitor


Diri
pemeriksaan 2x24 jam kemampuan
diharapkan : pasien untuk
Kriteria Hasil : perawatan diri
 Pasien terbebas yang mandiri .
dari bau badan 2. Monitor
 Menyatakan kebutuhan pasien
terhadap untuk alat alat
kemampuan untuk bantu untuk
melakukan ADLs kebersihan diri,
Kriteria Hasil : berpakaian, dan
1. Menyatakan makan.
terhadap 3. Sediakan bantuan
kemampuan untuk sampai klien
melakukan ADLs mampu secara
utuh untuk
melakukan self-
care.
4. Dorong pasien
untuk melakukan
aktivitas sehari-
hari yang normal
sesuai
kemampuan.
5. Ajarkan pasien
dan keluarga
untuk mendorong
kemandirian .
6. Berikan aktivitas
rutin sehari hari
sesuai
kemampuan.
7. Pertimbangan
usia klien jika
mendorong
pelaksanaan
aktivitas sehari-
hari.
C. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan untuk hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kelemahan anggota gerak adalah
 monitor nilai kekuatan otot.
 melatih mobilisasi dengan ROM.
 Definisi: Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi
yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana
klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan
normal baik secara aktif ataupun pasif.
 Tujuan: memelihara fleksibilitas dan kemampuan gerak sendi,
mengurangi rasa nyeri, mengembalikan kemampuan klien
menggerakkan otot melancarkan peredaran darah.
 Manfaat: .
Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot,
Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan dan
Mencegah kontraktur, kelainan bentuk dan kekakuan pada sendi.
 mengatur posisi nyaman pada pasien.
 miring kanan-kiri setiap 2 jam.
 mengajarkan pada keluarga bagaimana cara merubah posisi serta memasang
pagar tempat tidur setiap selesai melakukan tindakan.
 Ajarkan klien tentang dan pantau pengunaan alat bantu.

D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap hari selama 5 hari pada masing-masing pasrtisipan.
nilai kekuatan otot pasien bertambah, dan juga keluarga dapat merubah posisi pasien
setiap 2 jam tanpa bantuan perawat serta pasien papat melakukan ADLs.

Anda mungkin juga menyukai