Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Pesawat

McDonnell Douglas DC-9 merupakan salah satu pesawat sipil yang


menggunakan mesin ganda (twin engine) di bagian belakang fuselage dan
memiliki ekor yang menyerupai huruf “T” atau yang dikenal juga dengan “T-Tail
aircraft”. Konfigurasi yang digunakan oleh Douglas DC-9 yaitu susunan kursi 5
kolom. McDonnell Douglas DC-9 juga merupakan dasar dari pembuatan pesawat
MD-80, MD-90 dan Boeing 717.

Spesifikasi yang dimiliki oleh pesawat McDonnell Douglas DC-9 adalah


sebagai berikut:

Model Number : McDonnell Douglas DC-9

Power plant engines : Twin engine 14,500 lb of thrust P&W JT8D

Maximum cruise speed : 789 km/h (430 knot)

Maximum range : 3,095 km

Capacity :- 105 passengers

- 2 flight crews

Wing Span : 28.47 m

Length : 36.37 m

Height : 8.36 m

21
22

4.2 Pembahasan ATC Transponder

ATC Transponder adalah perangkat elektronik yang menghasilkan respon


ketika menerima sinyal radio interogasi dari ATC. Jadi ATC Transponder bekerja
ketika ATC meminta dan mengirim sinyal melalui secondary surveillance radar
(SSR) untuk mengetahui informasi mengenai jarak, ketinggian, dan arah terbang
pesawat pada frekuensi carrier 1030 Mhz dengan cara mengirim 4 digit kode
identifikasi (squawk number) yang diberikan oleh ATC, setelah pilot memasukan
kode tersebut kedalam ATC Transponder dan dikirim melalui antenna, ATC
mendapatkan informasi mengenai pesawat tersebut.

Gambar 4.1 ATC Transponder pesawat DC-9

(Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:DC9_ATC_Transponder.JPG)

ATC Transponder terpasang pada cockpit pesawat. ATC Transponder


menggunakan spektrum Very High Frequency (VHF) sebagai media pengirim dan
penerima sinyal modulasi pada frekuensi carrier 1090 Mhz. Berdasarkan
kemampuan data yang dapat dikirim, sistem ATC transponder pada pesawat
umumnya dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya ATC mode A
transponder dan ATC mode C transponder.
23

Gambar 4.2 ATC Transponder Control Panel DC-9

(Sumber: AMM DC-9 chapter 34-42-0)

ATC Transponder memiliki beberapa control panel yang terdiri dari :

1. Function Selector :

a. OFF, untuk mematikan sistem

b. STANDBY, menyediakan daya ke ATC Transponder, tetapi tidak dapat


mengirimkan balasan menuju sinyal interogasi

c. ON, memberi daya penuh pada ATC Transponder untuk mengirim dan
menjawab kepada sinyal interogasi

d. LO/SENSE, mengurangi sensitivitas penerima untuk mencegah


pemicuan oleh sinyal yang menyimpang
24

2. Mode Select :

a. A, menandakan ke menara ATC bahwa sedang berada pada


pengoperasian yang normal

b. B, menandakan ke menara ATC bahwa sedang berada pada


pengoperasian yang normal

c. C, meminta data untuk informasi pelaporan ketinggian – membutuhkan


data terkait pelaporan ketinggian

3. Code Select - Left Control :

a. Rotate, memilih angka pertama dan angka kedua yang telah diberikan
oleh ATC

4. Code Select – Right Control :

a. A.Rotate, memilih angka ketiga dan angka keempat yang telah


diberikan oleh ATC

5. NORM – TEST :

a. Normal, lampu monitor menyala ketika ATC Transponder sedang


berada pada sinyal ground station

b. Center, lampu monitor tidak beroperasi

c. C. Test, mensimulasikan lampu monitor ground signal ATC


Transponder yang akan menyala jika sistem beroperasi dengan benar
25

6. IDENTIFICATION :

a. IDENT, hanya digunakan atas dasar permintaan ground controller

7. ALTITUDE REPORTING :

a. ALT RPTG, mengaktifkan interlock circuit dengan informasi data di


udara untuk memberikan informasi kepada ground control mengenai
ketinggian pesawat tersebut

4.3 Prosedur Pengerjaan

Replacement pada ATC Transponder dapat dilakukan apabila terjadi


malfunction dalam proses self-test dan harus dibawa kebagian shop unit.
Kerusakan pada ATC Transponder yang terjadi dan harus di replace biasanya
karena sinyal pemancar yang tidak berfungsi dengan baik dan terjadi hambatan
dalam proses komunikasi dengan ATC melalui secondary surveillance radar
(SSR) yang menyebabkan ATC Transponder harus di remove dan diganti dengan
yang telah di perbaiki dari shop unit. Pada proses replacement, perlu dilakukan
proses adjustment agar ATC Trasnponder bekerja dengan baik. Proses
replacement dan adjustment adalah sebagai berikut:

4.3.1 Proses Removal

1. Putuskan sambungan dan tandai semua sambungan listrik pada


konektor panel depan. Longgarkan ground strap yang
menghubungkan ATC Transponder ke Airframe ground.

2. Longgarkan clamp hingga terlepas dari shockmount.


26

3. Tarik ATC Transponder secara perlahan hingga terlepas dari


shockmount. Lalu cabut kabel konekor dan guide pinns.

4.3.2 Proses Installation

1. Posisikan ATC Transponder pada shockmount.

2. Hati-hati dalam menggeser ATC Transponder kedalam shockmount


agar pas dalam memasang kabel konektor dan guide pinns.

3. Periksa kabel konektor dan pin apakah terpasang kedalam posisi


yang tepat sehingga tidak terjadi kerusakan pada konektor dan pin.

4. Apabila sudah aman, pasang safety wire dan clamps lalu tahan
sampai terpasang dengan baik.

5. Hubungkan ground strap ATC Transponder agar terhubung ke


airframe ground.

4.3.3 Proses Adjustment


27

Tabel 4.1 Transponder Cicuit Breaker Panel

1. Sistem transponder memberi tenaga elektrik dengan memosisikan


circuit breaker pada posisi close.

2. Tes ini berlaku untuk ATC Transponder -1 atau -2. Pemilihan


operasi yang diinginkan, dilakukan dengan menempatkan tombol
transfer(TFR) dari panel kontrol ATC (pada pedestal pesawat) ke -1
atau -2 untuk masing-masing pengoperasian ATC Transponder.

a. Pilih lokasi pengoperasian untuk area test set ATC Transponder


(alat penguji) dalam jarak 50 kaki dari pesawat pada area yang
radiasinya tidak terhalang antara antena test set dan antena ATC
Transponder pesawat. Kontrol panel test set menghadap timur
pada kokpit pesawat untuk membantu operator melakukan
indikasi visual dari hasil respons pengujian yang dilakukan secara
berurutan.

b. Melakukan prosedur tes equipment, kalibrasi ketinggian, dan


redaman desibel sebagaimana telah tercantum dalam
pengoperasian test equipment.

c. Sesuaikan test set pada CODE select dan MODE select pada salah
satu kode yang telah diberikan dalam tabel 4.2.

d. Pindahkan tombol pada function selector transponder ke ON


(biarkan dinyalakan selama 5 menit). Putar CODE select dan
MODE select ATC Transponder hingga sesuai dengan test set
yang telah dipilih sebelumnya (pada langkah c). Ketika CODE
select dan MODE select pada test set dan ATC Transponder telah
sesuai, lampu yang menunjukkan CODE select dan MODE select
pada test set akan menyala.
28

e. Melakukan Equipment self test sebagai berikut :

1. Pindahkan tombol NORM-TEST pada panel kontrol ATC ke


posisi TEST (atau tekan tombol SELF-TEST pada panel depan
transceiver). Periksa apakah lampu interogasi pada panel
kontrol ATC dan/atau lampu monitor pada panel depan
transceiver menyala. Lampu akan tetap menyala dengan
singkat setelah tombol SELF-TEST dan/atau tombol NORM-
TEST dimatikan.

2. Kembalikan tombol NORM-TEST ke posisi OFF (tengah),


(atau matikan tombol SELF-TEST). Periksa apakah lampu
interogasi dan/atau lampu monitor mati setelah delay beberapa
saat.

3. Lakukan langkah e (1) dan (2) pada ATC Transponder -1 dan


-2.
29

Tabel 4.2 ATC Transponder Mode dan Code Test

f. Putar knobs pada CODE select ATC Transponder ke kode


pengujian yang merupakan pelengkap dari kode yang dipilih
sebelumnya (langkah c). Untuk menemukan kode pelengkap,
kurangi pengaturan kode yang pertama dipilih dari angka 77:
jawaban yang dihasilkan akan menjadi kode pelengkap yang akan
digunakan untuk kode kedua yang akan dipilih. Ketika knobs
diputar untuk memilih kode pelengkap yang baru, lampu yang
30

menunjukkan kode pengujian harus mati, dan ketika kode


pelengkap telah dipilih, periksa bahwa lampu kode pada panel
kontrol pengujian menyala.

1. Tekan tombol IDENT (identification) pada panel kontrol ATC


Transponder beberapa saat. Periksa apakah lampu IDENT pada
panel kontrol pengujian menyala dalam 1 detik dan tetap
menyala selama sekitar 15 detik.

g. Kode pengujian yang dipilih dalam langkah ke 2 (poin c) sampai


langkah ke 5 memberikan kemampuan pengujian yang lengkap
airborne equipment untuk mengirim sinyal informasi yang
diperlukan untuk menangkap sinyal interogasi ground radar
controller.

3. Langkah terakhir pengujian ATC transponder

a. Mengembalikan posisi circuit breaker dan panel kontrol ATC


kembali ke posisi semula.

b. Lepaskan semua alat uji.


31

Anda mungkin juga menyukai