Anda di halaman 1dari 6

Kontusio Paru

Cedera karena penumpukan cairan tanpa


kerusakan struktural

Etiologi Proses Diagnosis


Patofisiologi

• Kecelakaan lalu lintas


Memar,rusak kapiler Anamnesis Pemeriksaan fisik
• Trauma tumpul dengan fraktur Iga yg Hematom di Ventilasi terganggu respon
bocornya interstitial ke jaringan inflamasi sehingga surfaktan
multipel Area cedera
menurun lalu paru kolaps
• Takikardi
• Cedera ledakan atau gelombang kejut • Dyspnea
yang terkait dengan trauma penetrasi. • Nyeri dada
• batuk disertai sputum atau darah
• Organ yang paling rentan terhadap • Takipnea
Edem dan inflamasi Elasitisitas jaringan Cairan Semakin • suara nafas ronchi melemah
cedera ledakan adalah mereka yang • Perubahan Kesadaran
menyebar di area lain paru menurun menebal di alveoli
mengandung gas, seperti paru-paru. • Perkusi redup
• Krepitasi
• Hipoksemia (kadar O2 menurun yaitu < 60
mmHg
• Sianosis

Diagnosa Banding Diagnosa Banding


• Secondary Survey • Circulation • Breathing • Airway
1. Annamnesis = Alergi, Medikasi, Past illnes
• Pneumothorax 2. Pemeriksaan fisik : Menyeluruh preshock/shock? bila shock dilihat Gerakan dinding dada? otot- Bebaskan airway bila ada
- Asma 3. Review of sistem : penyebabnya apa ,pendarahan atau otot pernafasan? suara nafas takipnea atau stridor
- SOPT (Sindroma Obstruksi • ARDS o bibir bisa kebiruan karena cyanosis tidak? ?,RR?, Apabila RR > 35 kali
Pascatuberculososis) • Hematothorax
4. Chest examination permenit ber analgetik, jika
o Inspeksi : memar/kemerahan belum ada perbaikan pasang
- Pneumotoraks
• Flail Chest o Palpasi : nyeri tekan, taktil fremitus ETT dan periksa AGD jika
- Gagal jantung kronik menurun, bisa krepitasi
tekanan O2 < 60mmHG dan
- Penyakit paru dengan obstruksi saluran • Tension Pneumothorax o Perkusi : redup
tekanan CO2 > 55 mmHg
napas lain misal : bronkiektasis, destroyed o Auskultasi : bisa ronkhi SEGERA PASANG
lung 5. Abdomen examination : DBN VENTILATOR
Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi

CT Scan • Ringan = nyeri saja


Rontgen Thorax Menunjukkan Gambaran Kontusio
Adanya memar paru yang Berhubungan • Sedang = sesak napas, adanya ,mucus, adanya batuk tetapi tidak
dengan patah tulang rusuk dan emfisema mengeluarkan sekret

subkutan. • Berat = sesak napas hebat,takipneu, takikardi,sianosis,batuk


RO Thorax menunjukkan gambaran infiltrat, produktif dan kontinyu,sekret berbusa,berdarah
tanda infiltrat kadang tidak mnncul dalam USG Komplikasi
12-24 jam
Menunjukkan memar paru awal, pada
- Gagal napas
saat ini tidak terlihat pada radiografi.
sindrom intertisial dinyatakan dengan - ARDS
garis putih vertikal B-LINE

Tatalaksana
• Pemantauan : melihat keseimbangan cairan , fungsi
pernafasan
• oksigen tambahan dapat diberikan
• monitoring untuk komplikasi seperti sindrom
gangguan pneumonia dan pernafasan akut yang
sangat penting
• monitor ekg
• pasang kateter urin dan lambung
Aspirasi Benda asing

Etiologi Pathophysiology Diagnosis

Benda asing yang berada di mulut anak Anamnesis


• Etiologi • Definisi akan masuk menuju sfingter laring ketika
Ditemukan rasa mengganjal di dada
Masuknya Benda asing ke dalam saluran Masuknya benda asing ke dalam saluran anak tertawa dan inspirasi, dan
ataupun di leher
respiratorik sangat beragam dan dapat respiratorik umumnya sering terjadi pada menyebabkan mengi dan sianosis
digolongkan menurut jenis, asal, dan sifat anak anak dibawah 3 tahun Keluhan sesak nafas
FAKTOR RESIKO: Nyeri dada
• Faktor usia
Adanya riwayat tertelan benda asing
• Faktor anatomi
Setelah masuk ke dalam trakea atau
• Faktor sosial ekonomi bronkus fase asistomatik selama 24 jam
• Faktot pertahanan saluran atau lebih bergantung pada derajat
respiratorik
sumbatan

Benda higroskopik, melunak mengembang ->


Benda anorganik memberikan reaksi
iritasi mukosa bronkus -> edema -> radang ->
yang lebih ringan, benda asing yang
granulasi jaringan -> sumbatan hebat ->
berasal dari metal dan tipis
laringotrakeo bronchitis -> toksemia,batuk,
memberikan gejala batuk spasmodik
demam irregular
Pemeriksan penunjang Tata Laksana

Bronkoskopi
Foto toraks hiperinflasi unilateral karena adanya air trapping
yang jelas terlihat pada saat akhir ekspirasi Pemilihan instrument disesuaikan dengan lokasi dan jenis

Bronkoskopi Anorganik :

foto x-ray = untuk melihat dan menentukan posisi sumbatan keras, permukaan tidak rata -> grasping forcep
radioopak. Pada sumbatan di jalan napas bagian atas dilakukan
Keras, Permukaan bulat -> cup forcep
foto x-ray leher, namun bila dicurigai sumbatan ada di trakea
maka dilakukan foto x-ray toraks Telah lama tertanam -> granulasi -> argon plasma koagulasi /
laser terapi -> pengambilan benda asing
CT scan= sebagai pemeriksaan penunjang untuk konfirmasi
sumbatan benda asing yang tidak jelas terlihat. Organik :
Diagnosis Anamnesa

 GEJALA • Keluhan Khas


• Batuk
• Batuk berdahak • Batuk darah
• Sesak napas
• Batuk yang berkelanjutan
• Suara serak
• Mengi • Sakit dada
• Keluhan tidak khas
• Suara menjadi serak • Berat badan
berkurang
• Rasa nyeri di dada • Nafsu makan
menurun
• Sesak nafas • Demam
• Sindrom
paraneoplastik
Tumor Paru
Pemeriksaan Fisik Ddx Pem. Tatalaksana
Penunjang

 Pemeriksaan Fisik  DDx Foto Thorax  Terapi bedah


CT Scan
Definisi
1. Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) supraklavikula, leher dan aksila Etiologi
 Tuberkulosis  Batuk
PET Scan Patofisiologi Yang dilakukan pada Stadium I atau II
menandakan telah terjadi penyebaran ke KGB atau tumor di dinding dada, berdarah, kehilangan BB,
kehilangan nafsu makan,
Scintigrafi  Kemoterapi
kepala atau lokasi lain juga menjadi petanda penyebaran
Bronkoskopi
demam digunkan untuk stadium II
2. Sesak
Tumornapas denganpertumbuhan
temuan suarasel
napas
yangyang
tidakabnormal padajaringan
pemeriksaan Pemeriksaan Sputum
fisik
paru adalah normal pada
• Paparan zat karsinogen
 Pneumonia  Batuk (Batuk Pleura  Radioterapi
paru,didapat jika terdapat
dapat bersifat massa yang
jinak maupun besar,
ganas efusiHealth
(World pleuraOrganization,
atau atelectasis
2004). • Polusibisa berdarah), kehilangan
udara
Bilasan & sikatan Bronkus Digunakan pada beberapa kasus saja
3. Venektasi (pelebaran vena) di dinding dada dengan pembengkakan (edema) BJH,TT,TBLB
nafsu makan, demam yang tidak dapat dioperasi, biasanya
wajah,
Tumor leher dan lengan
paru secara umumberkaitan dengan
dibedakan bendungan pada vena kava superior
menjadi: • Perokok
(SVKS)  Abses paru  Batuk(sputum untuk mengurangi efek obstruksi
a. tumor paru primer, yaitu tumor yang berasal dari jaringan • Diet disertai darah), nyeri dada,
4. Sindromparu.
Horner sering terjadi
Dibedakan pada
menjadi tumor yangsifatnya
berdasarkan terletakjinak
di apeks
atau -10-
 Terapi Biologi & Gen
kehilangan nafsu makan,
(Pancoast tumor) • Genetik dapat menggunakan BCG,Interferon &
ganas.
 Tumor mediastinum Batuk
5. Thrombus
b. Tumor padaparu
venasekunder,
ekstremitas,
tumoryang ditandai
yang dengan
berasal edema
dari organ disertai nyeri
tubuh Interleukin
(Batuk disertai darah), nyeri
pada anggota gerak dan
lain kemudian gangguan sistem
bermatastasis hemostatis (peningkatan kadar D-
ke paru-paru. dada, demam, suara serak ,
dimer), menjadi gejala telah terjadinya bendungan vena dalam (DVT) nyeri dada
6. Tanda-tanda patah tulang patologik dapat terjadi pada kanker yang  Tumor metastasis ke paru
bermetastasis ke tulang batuk (Batuk disertai darah),
kehilangan berat badan,
7. Tanda-tanda gangguan neurologis akan didapat jika kanker sudah menyebar ke
mengi, nyeri dada
otak atau tulang belakang.

Anda mungkin juga menyukai