SKRIPSI
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Semoga berkat dan rahmat-Nya selalu dilimpahkan kepada kita semua.
Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN PRODUK RAK SEPATU DENGAN
MENGGUNAKAN METODE AXIOMATIC HOUSE OF QUALITY”ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1) pada Fakultas
Teknik di Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih
kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Koen Irianto Uripan, SH., MM. dan Ibu Wiwik
Widjiastuti atas doa, kasih sayang, kedisiplinan, pelajaran dan didikan yang diberikan
selama ini, dukungan mental dan material, serta perjuangan yang tidak mengenal lelah
demi memberikan segalanya yang terbaik kepada penulis, serta kakak Elisabeth Artha
beserta suaminya mas Okta dan ponakan yang lucu sekali Brigita Fiona yang telah
memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ishardita Pambudi Tama, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Brawijaya, atas kesabaran dalam memberikan masukan, arahan, serta ilmu
yang sangat berharga bagi penulis.
3. Bapak Ir. Mochamad Choiri, MT. selaku dosen pembimbing I serta Dosen
Pembimbing Akademik, atas kesabaran dalam membimbing penulis, memberikan
masukan, mengarahkan, memotivasi dan semangat serta memberikan ilmu yang sangat
berharga dan bermanfaat bagi penulis.
4. Ibu Debrina Puspita Andriani, ST. M.Eng. selaku dosen pembimbing II, atas
kesabaran dalam membimbing penulis, memberikan masukan, mengarahkan,
memotivasi, serta memberikan ilmu yang sangat berharga dan bermanfaat bagi
penulis.
5. Bapak Sugiono, ST. MT., Ph.D. selaku Kepala Laboratorium Perancangan Kerja dan
Ergonomi Teknik Industri Universitas Brawijaya, atas kesabaran dalam membimbing
penulis, memberikan masukan, mengarahkan, memotivasi, serta memberikan ilmu
i
yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis selama menjadi asisten
laboratorium.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan Jurusan Teknik Industri yang telah membagi
ilmu akademik maupun non-akademik yang sangat berharga bagi penulis.
7. Sahabat Keluarga Asisten Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi 2013 Rizky
Tiovana Sutomo, Januar Ramadhoni, Danang Satriyono, Novan Bachtiar, Farah
Tsanyna’ila, Farida Risqi Nur Safitri, Vina Rahma Damayanti, Hanifah Firdausi Nuha,
dan Nadya Puspita yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan, motivasi, dan
kebersamaan yang tiada hentinya kepada penulis selama kuliah dan pengerjaan skripsi.
8. Sahabat tercinta Bayu, Mita, Nani, Andini, Firma, Ririn, Denis, dan Monic yang selalu
memberikan semangat, doa, dukungan, motivasi yang tiada hentinya kepada penulis
selama kuliah dan pengerjaan skripsi.
9. Asisten Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi angkatan 2012 dan 2014 yang
selalu memberikan bantuan, doa dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat perjuangan Danki Danton Periode 1 Ifur, Akhmad Aditya, Adib, Farhan, Baiq
Fani, Dini Aliszabeth, Erlyn, Jessica Bella, Inayati Roreng, dan Agus.
11. Seluruh keluarga angkatan 2013 Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya atas
kebersamaan, serta seluruh kebaikan yang diberikan untuk penulis.
12. Sahabat sejak SMA sampai kuliah di Universitas Brawijaya, Ni Nyoman Binar yang
selalu memberikan bantuan, doa dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat perjuangan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Brawijaya (Agutin, Rahel
Purba, Daniel, dan Rahel E.), Paduan Suara Mahasiswa Teknik UB, dan Paduan Suara
FTP UB “Floice” yang telah memberikan semangat penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
14. Mbak uz “Trijaya” yang sangat membantu dalam proses penge-print-an dan tak pernah
lelah untuk memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
15. Sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis atas
keterlibatan dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat diperlukan untuk kebaikan di masa depan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Malang, Juli 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... ix
RINGKASAN ................................................................................................................... xiii
SUMMARY ......................................................................................................................... xi
iii
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................................19
3.3 Prosedur Penelitian .............................................................................................. 19
3.3.1 Tahap Penelitian Pendahulu .......................................................................20
3.3.2 Tahap Perencanaan Penelitian ....................................................................20
3.3.3 Tahap Pelaksanaan dan Analisis Penelitian ................................................ 21
3.3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran .....................................................................23
3.4 Diagram Alir Penelitian ....................................................................................... 23
v
Halaman ini sengaja dikosongkan
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
x
RINGKASAN
FX. Berry Desrianto, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Juni2017, Perancangan Produk Rak Sepatu dengan Menggunakan Axiomatic House of
Quality Method. Dosen Pembimbing: Mochamad Choiri dan Debrina Puspita Andriani.
Perkembangan zaman semakin menuntut manusia untuk terus berusaha dan bekerja
keras dalam melakukan aktivitas atau kegiatan. kebersihan dan kerapian dari tempat
tinggal dapat menciptakan suasana yang nyaman serta kerapian dari tempat tinggal akan
memudahkan dalam mencari sesuatu. Namun terkadang seringkali dijumpai banyak sepatu
dan sandal yang berserakan. Menurut hasil survey dengan menggunakan kuesioner yang
disebarkan ke 30 responden di Kota Malang, 30% penyebab berserakannya sepatu dan
sandal karena adanya rasa malas untuk meletakan sandal atau sepatu ke rak dengan
menggunakan tangan dan harus membungkukkan badan. Selain itu juga karena rak sepatu
terbuka sehingga tidak dapat melindungi dari debu dan hujan, kemudian bahan tidak kokoh
yang membuat rak sepatu mudah rusak. Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan
adanya perancangan produk rak sepatu untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan dengan
menggunakan metode Axiomatic House of Quality (AHOQ). Kemudian menguji hasil
konsep produk yang terpilih dan menerapkan dimensi antropometri dalam perancangan
produk rak sepatu.
Metode Axiomatic House of Quality merupakan usulan metode dengan memodifikasi
HOQ dengan tujuan mempersingkat waktu pengembangan dan mengurangi kesalahan hasil
spesifikasi produk yang disebabkan sulitnya menerjemahkan pernyataan pelanggan
menjadi sebuah kebutuhan produk. Pada garis besarnya AD dapat membantu agar proses
pengembangan produk menjadi lebih terstruktur dengan fokus pada design yang sesuai
dengan fungsi produk. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mengumpulkan
pernyataan pelanggan. Pernyataan tersebut didapatkan dari wawancara dengan pelanggan
dan penyebaran kuesioner terbuka. Langkah berikutnya, mengubah pernyataan pelanggan
menjadi customer attribute (CA). Kemudian menentukan functional requirements (FR),
constraints dan design parameter (DP). Setelah itu menyusun model axiomatic house of
quality. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan konsep dengan membuat alternatif
konsep berdasarkan tabel kombinasi. Kemudian memilih satu konsep terpilih
menggunakan matriks penyaringan konsep dan matriks penilaian konsep. Berikutnya
menguji konsep terpilih dengan mengumpulkan tanggapan langsung dari pihak terkait.
Langkah terakhir menentukan spesifikasi dan desain akhir produk rak sepatu.
Hasil dari penelitian ini berupa desain Rak sepatu yang memiliki sistem seperti
kincir angin yang dimana dengan bentuk tersebut seluruh sepatu dapat terlihat dan dapat
langsung diambil sesuai kebutuhan. Dimensi dari rak sepatu ini yaitu 100 x 112 x 45 cm.
Tinggi rak 100cm tersebut karena disesuaikan dengan tinggi siku sesuai dengan
antropometri penduduk indonesia dimana menggunakan persentil 50th. Material yang
digunakan pada rak sepatu ini adalah kayu plywood. berdasarkan simulasi pada software
ANSYS, produk ini juga memiliki tekanan maksimal sebesar 1,1336 MPa. Dan
dibandingkan dengan factor of safety didapatkan nilai 27,24 yang berarti aman untuk
dikembangkan.
xi
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xii
SUMMARY
The times increasingly demand people to continue to strive and work hard in doing
events or activities. cleanliness and tidiness of the place of residence can create a
comfortable atmosphere as well as the tidiness of the place of residence will help in
searching for something. But sometimes often found many shoes and slippers were
scattered. According to the results of a survey using a questionnaire that was distributed to
30 respondents in Malang, 30% causes scattered shoes and sandals lazy due to a sense to
put slippers or shoes to the rack by using the hand and to be bowed. In addition, because
the shoe shelf open so can't protect from dust and rain, and then the material is not solid
Rack that makes shoes easy to damage. Based on these problems, then the necessary
existence of the design of the product shelf shoe to meet customer satisfaction using the
Axiomatic House of Quality (AHOQ) method. Then test the results of the selected product
concept and implement product design in Anthropometry the dimensions of shelves of
shoes.
Axiomatic House of Quality method is a proposed method by modifying HOQ with
the objective of shorten the time and reduce development errors result product
specification caused difficult translate statements into a customers needs. On the outline of
the AD can help product development process became more structured with a focus on
design to suit the function of the product. The first step in the research is to collect
customer statement. The statement obtained from interviews with customers and the
dissemination of the questionnaire. The next step, modify the statement customers become
customer attribute (CA). Then specify the functional requirements (FR), constraints and
design parameter (DP). After that draw up models of axiomatic house of quality. The next
step is to develop the concept by creating an alternative concept based on table
combination. Then choose one concept selected using the matrix and matrix concept
screening assessment concepts. The next test of the selected concept with the collect
feedback directly from the related parties. The last step in determining the final design
specs and product shelf shoe.
The results of this research in the form of a shoe Rack design has a system like a
windmill where with the whole shape of the shoe can be seen and can be taken as needed.
The dimensions of the shoe shelf 100 x 112 x 45 cm. Height 100 cm shelf as adapted to the
high elbows in accordance with Indonesian population Anthropometry where using the
50th percentile. The material used on this shoe rack is wooden with plywood. based on
ANSYS software on simulation, these products also have a maximum stress of 1.1336
MPa. And compared to the factor of safety obtained value 27.24 meaning safe to be
developed.
xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
Lampiran 1
KUISIONER TERBUKA
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin : Pria/ Wanita*
Pekerjaan :
Usia :
B. Pertanyaan
1. Apakah anda memiliki rak sepatu?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Menurut anda apakah kelebihan rak sepatu yang ada dipasaran saat ini/yang anda miliki?
Jawab:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Menurut anda, apakah kekurangan dari rak sepatu yang pernah anda lihat atau yang anda
miliki?
Jawab:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Fungsi tambahan apa yang ingin anda berikan pada rak sepatu yang pernah anda lihat
atau yang anda miliki?
Jawab:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
5. Apa alasan anda ingin menambahkan fitur tambahan anda pada rak sepatu?
Jawab:
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
53
54
Lampiran 2
KUESIONER TERTUTUP
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Usia :
Merk rak sepatu yang anda gunakan :
B. Manakah model rak sepatu yang anda gunakan? Beri tanda cek list (√) pada kotak
yang tersedia!
1. 2. 3. 4. Lain-lain
..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
..........................
C. Pertanyaan
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Penting 4 = Setuju / Penting
2 = Tidak Setuju / Tidak Penting 5 = Sangat Setuju / Sangat Penting
3 = Kurang Setuju / Kurang Penting
Ekspetasi Anda
Rak Sepatu yang
No Pernyataan Kebutuhan terhadap Rak
Anda Miliki
Sepatu
1 Rak sepatu terbuat dari bahan yang kokoh 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Rak sepatu dapat melindungi dari hujan
2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dan debu
3 Rak sepatu memiliki sirkulasi udara 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Rak sepatu dapat menyimpan banyak
4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
sepatu
5 Rak sepatu yang tidak terlalu pendek 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6 Rak sepatu memiliki sekat 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
7 Rak sepatu dapat diletakkan pewangi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
8 Rak sepatu terbuat dari bahan yang ringan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lampiran 3
55
SKALA : DIGAMBAR : Fx Berry Desrianto PERINGATAN
1 : 20
SATUAN : mm DEPT : Teknik Industri
TANGGAL : DIPERIKSA :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam melakukan penelitian ini perlu dijelaskan hal-hal penting yang menjadi dasar
dalam pelaksanaanya. Bab ini akan memberikan penjelasan mengenai latar belakang
mengapa topik ini diangkat, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan penelitian, dan manfaat penelitian. Untuk lebih detailnya akan dipaparkan dibawah
ini.
1
2
adanya rasa malas untuk meletakan sandal atau sepatu ke rak dengan menggunakan tangan
dan harus membungkukkan badan.
Pada umumnya rak sepatu yang ada berbentuk rak bertingkat dan terbuka, serta
terdapat 3 sampai 4 tingkat yang hanya dapat menampung 6 sampai 8 pasang sepatu.
Kelemahan dari rak tersebut adalah membuat bau ruangan tidak sedap serta sepatu dan
sandal menjadi mudah kotor karena rak tidak dilengkapi dengan penutup. Berikut
merupakan gambar rak sepatu yang ada sekarang yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Dari masalah tersebut, peneliti membuat produk rak sepatu yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen seperti yang disebutkan diatas.
Untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan pelanggan, peneliti telah menyebarkan
kuesioner terbuka yang disebarkan ke pengguna rak sepatu di Kota Malang. Responden
yang diambil merupakan pengguna rak sepatu di Kota Malang yang menjadi sampel
pengguna rak sepatu. Berikut merupakan Kuesioner Terbuka yang disebarkan peneliti yang
ada pada Lampiran 1.
Berdasarkan hasil kuesioner yang peneliti sebar ke 30 responden, penulis telah
merekap hasil kuesioner terbuka yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Rekap Hasil Kuesioner Terbuka
Pertanyaan Jawaban
Apakah anda memiliki rak
Ya (100%)
sepatu?
Menurut anda apakah 1. Dapat memuat banyak sepatu (27%)
kelebihan rak sepatu yang 2. Dapat dilipat (3%)
ada dipasaran saat ini atau 3. Tertutup dan dapat melindungi dari debu (13%)
yang anda miliki? 4. Ringan (13%)
5. Banyak variasi warna (7%)
6. Pintu transparan (3%)
3
Tabel 1.1
Rekap Hasil Kuesioner Terbuka (Lanjutan)
Pertanyaan Jawaban
Menurut anda apakah
7. Harga terjangkau (7%)
kelebihan rak sepatu yang
8. Model menarik (10%)
ada dipasaran saat ini atau
9. Praktis (17%)
yang anda miliki?
Menurut anda apakah 1. Terbuka dan tidak terlindung dari debu dan hujan (27%)
kekurangan dari rak sepatu 2. Tidak ada sirkulasi (10%)
yang pernah anda miliki? 3. Bahan tidak kokoh (20%)
4. Menyimpan sedikit sepatu (7%)
5. Desain tidak menarik (7%)
6. Desain kurang ergonomis (30%)
Apa harapan anda untuk rak 1. Desain yang lebih bagus dan menarik (3%)
sepatu yang anda inginkan? 2. Dapat melindungi dari debu (23%)
3. Dapat menyimpan banyak sepatu (10%)
4. Terdapat sirkulasi udara (20%)
5. Terdapat sekat setiap pasangnya (7%)
6. Dapat diletakkan pewangi (13%)
7. Dapat dilipat (7%)
8. Terbuat dari material yang ringan dan kokoh (3%)
9. Desain lebih ergonomis (13%)
Apa alasan anda terhadap 1. Agar lebih menarik (3%)
harapan anda tersebut? 2. Lebih melindungi sepatu dari debu, lebih awet dan tetap
nyaman (30%)
3. Supaya sepatunya tidak mudah bau dan lembab (23%)
4. Agar tidak memakan banyak tempat (13%)
5. Agar lebih rapi (3%)
6. Agar praktis dan mudah meletakkan sepatu (13%)
7. Agar harum (13%)
Berdasarkan rekap kuesioner pada Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa rak sepatu yang
berada saat ini masih kurang efisien terhadap penggunaannya. Maksud dari efisien yang
diinginkan pelanggan yaitu karena desain dari rak sepatu itu masih kurang ergonomis yang
dapat dilihat pada hasil kuesioner diatas yaitu sebesar 30% dikarenakan banyak hal salah
satunya adalah bentuknya yang terlalu pendek sehingga pengguna merasa malas untuk
meletakkan sepatu pada rak tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan kenyamanan
pengguna dalam penggunaan rak sepatu yaitu dengan Antropometri yang dimana ukuran
tersebut menyesuaikan dengan dimensi tubuh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, penulis
akan membuat rak sepatu yang ergonomis untuk meningkatkan efisiensi dari kegunaan rak
sepatu tersebut.
Menurut Kotler (2012) segmentasi merupakan pasar yang terdiri dari sekelompok
pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa. Segmentasi
pasar dari rak sepatu sangatlah luas, semua kalangan dapat menggunakan produk tersebut,
mulai dari menengah ke bawah sampai menengah ke atas. Rak sepatu merupakan salah
4
satu kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat meletakkan sepatu ataupun sandal dengan
rapi.
Perancangan dan pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang
dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan keinginan pelanggan terhadap
suatu produk. Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada
kemampuan untuk mengindentifikasi kebutuhan konsumen, kemudian secara cepat
menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah.
Oleh karena itu, beberapa pokok yang harus menjadi perhatian yaitu kualitas produk, biaya
manufaktur produk yang kompetitif, waktu pengembangan yang relatif singkat, biaya
pengembangan dan kapabilitas pengembangan yang baik. Salah satu metode yang dapat
digunkan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk adalah Quality Function
Deployment (QFD).
Penelitian sebelum ini mengungkapkan pendapat tentang kelemahan QFD
diantaranya, pada QFD kerap dijumpai kesulitan dalam menentukan hubungan antara
kebutuhan customer dan technical properties menurut Dale, Boaden, Wilcox & McQuarter
(1998). Menurut Bouchereau & Rowlands (1999), QFD adalah metode kualitatif, sehingga
sering terjadi keambiguan dalam menentukan voice of customer dan sulit untuk
mengkategorikan menjadi kebutuhan pelanggan. Noel (2001) mengungkapkan
permasalahan utama dalam pembuatan HOQ adalah dibutuhkan waktu yang tidak sebentar
dalam proses pengembangannya sehingga besar kemungkinan untuk kehilangan pelanggan
dan hasil akhir yang belum sesuai dengan spesifikaasi yang dibutuhkan pelanggan.
Kesimpulan dari pendapat yang diungkapkan sebelumnya adalah perlu adanya modifikasi
metode QFD yang selama ini digunakan dalam pengembangan produk.
Evans & Linsay (2001) mengungkapkan untuk mendapatkan konsep desain suatu
produk dibutuhkan 2 fase HOQ dalam QFD dan jika sampai manufaktur dibutuhkan
keempat fase nya. Sedangkan kenyataan yang sering dijumpai untuk mendapatkan suatu
konsep desain produk hanya membuat 1 fase HOQ pada QFD, akibatnya hasil yang
diperoleh terkait spesifikasi dan targetnya belum sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian
(Noel, 2001) dinyatakan bahwa dengan integrasi HOQ dan axiomatic design (AD) dalam
proses pengembangan produk dapat mengurangi waktu dan biaya, metode ini disebut
Axiomatic House of Quality (AHOQ). AHOQ merupakan usulan metode dengan
memodifikasi HOQ dengan tujuan mempersingkat waktu pengembangan dan mengurangi
kesalahan hasil spesifikasi produk yang disebabkan sulitnya menerjemahkan pernyataan
pelanggan menjadi sebuah kebutuhan produk. AHOQ merangkum 2 fase HOQ pada QFD
menjadi 1 bentuk model dengan urutan-urutan yang sistematis untuk mendaptkan
5
spesifikasi dan target suatu konsep desain. AD pada AHOQ dapat membuat logika proses
desain. Ada banyak kesamaan antara HOQ dam AD yang dapat diulas untuk membangun
model baru. Pada garis besarnya AD dapat membantu agar proses pengembangan produk
menjadi lebih terstruktur dengan fokus pada design yang sesuai dengan fungsi produk.
Berdasarkan berbagai pertimbangan yang diperoleh dari integrasi antara HOQ dan AD
sebelumya, maka dilakukan perencanaan dan pengembangan produk rak sepatu dengan
menggunakan model integrasi antara HOQ dan AD serta dengan menggunakan
antropometri. Harapannya dalam tahap pengembangan produk rak sepatu dapat
menghasilkan desain yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan.
Dengan menggunakan metode AHOQ dan Antropometri dalam pengembangan produk
dapat membantu untuk memaksimalkan potensi pengembangan produk yang sesuai dengan
yang diinginkan konsumen dan dapat membantu agar proses pengembangan produk
menjadi lebih terstruktur dengan fokus pada desain yang sesuai dengan fungsi produk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa teori atau referensi yang nantinya
digunakan untuk menjadi dasar dalam pengerjaan penelitian ini. Oleh karena itu, pada bab
II akan menjelaskan tentang beberapa teori atau literatur yang mendukung penelitian ini.
Untuk lebih detailnya akan dipaparkan dibawah ini.
7
8
Tujuan dari desain didefinisikan dalam domain functional requirement (FRs). Dalam
rangka memperoleh kebutuhan fungsi yang memuaskan, dibuatlah satu domain lagi yaitu
design parameters (DPs). Sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar diatas, proses desain
berdasarkan dari pemetaan (mapping) FRs dari domain fungsi ke DPs untuk menciptakan
produk, proses, sistem atau suatu gabungan yang memenuhi kebutuhan. Proses pemetaan ini
tidak khusus, sehingga akan ada lebih dari satu desain yang dapat dihasilkan dari
pengembangan DPs untuk memenuhi FRs. Namun hasil yang diperoleh tetaplah berdasarkan
kreatifitas desainer. Desain aksioma menyediakan prinsip-prinsip yang membuat pemetaan
DPs ke FRs menghasilkan desain yang baik.
Proses pemetaan dari domain yang satu ke domain yang lain dapat dinotasikan secara
matematis dalam bentuk vektor yang menyatakan bagaimana hubungan antara tujuan desain
dan solusi desain. Mula-mula kita membuat set FRs yang sudah diketahui pada domain FRs.
Kemudian kita melakukan hal yang serupa pada set DPs (solusi dari FRs) dan meletakkannya
14
pada domain DPs. Hubungan yang dibentuk ditulis dalam persamaan berikut:
{FR} = [A] { DP } (2.1)
Sumber: Suh (2001)
[A] adalah design matriks yang menjadi karakter dari desain. Persamaan 2.1 disebut
juga persamaan desain. Untuk design matrix dengan 3 FRs dan 3 DPs, maka bentuk
persamaannya adalah:
Pada matriks desain, ada dua kasus khusus: matriks diagonal dan matriks triangular.
Pada matriks diagonal, seluruh Aij =0 kecuali dimana i=j.
Pada matriks desain triangular ada dua kondisi: lower triangular (LT) dan upper
triangular (UT).
Suatu desain dinyatakan memenuhi aksioma pertama bila design matriks berbentuk
salah satu dari diagonal atau triangular. Ketika matriks desain berbentuk diagonal, maka
setiap fungsinya (FRs) berkorespondensi dengan DPs secara terpisah dan satu-satu. Dalam
axiomatic design, hal ini dinamakan dengan uncoupled design. Ketika matriks desain
berbentuk triangular, maka independensi FRs dapat dijamin jika dan hanya jika DPs
ditentukan dalam urutan yang benar. Kondisi seperti ini dikatakan sebagai decoupled
design.
Dalam hal kaitannya dengan bagaimana FRs berinteraksi terhadap DPs, maka desain
terbagi tiga:
1. Uncoupled Design / Ideal Design
Ketika jumlah DPs = FRs, maka desain merupakan desain yang ideal. Artinya setiap
FRs yang harus dipenuhi fungsinya, berkorespondensi satu-satu dengan DPs sebagai
solusi domain fisiknya.
2. Redundant Design
Redundant design atau terkadang dapat diartikan sebagai overdesign terjadi, ketika
15
jumlah DPs yang diperlukan sebagai solusi domain fisik lebih besar dari jumlah FRs.
Jika A31 dan A32 bernilai 0, maka FR3 tidak dapat terpenuhi. Konsekuensinya desain
tidak berfungsi.
2.7 Prototype
Ulrich & Eppinger (2001) mengatakan bahwa Prototype didenifisikan sebagai tiruan
dari produk berhubungan dengan satu atau lebih dimensi kepentingan. Dimensi
kepentingan tersebut meliputi fungsi, penampilan, manfaat dan keamanan produk jika telah
digunakan oleh konsumen.
Prototype dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu berdasarkan alam / sifatnya dan
berdasarkan cakupannya:
1. Berdasarkan alam/sifatnya.
Berdasarkan alam/sifatnya prototipe dapat dibedakan dalam dua kategori utama,
yaitu:
a. Prototype fisik: merupakan obyek yang tangible yang dapat dilihat dan dipegang.
16
2.8 Ergonomi
Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaannya. Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dari kemampuan
manusia dalam berinteraksi dengan teknologi atau produk-produk buatannya. Aspek-aspek
ergonomi dalam suatu proses perancangan produk merupakan suatu hal yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan banyak produk yang telah diciptakan tetapi tidak sesuai
dengan pemakaiannya. Beberapa diantaranya justru pemakainyalah yang harus
menyesuaikan diri dengan produk tersebut. Ergonomi dalam perancangan produk berfungsi
lebih efektif dan efisien harus dipandang sebagai system manusia-mesin (produk) yang
terpadu.
Menurut Wignjosoebroto (2003), Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari
kata Yunani yaitu “Ergo” yang berarti kerja dan “Nomos” yang berarti hukum. Dengan
demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia
dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Jadi dengan menelaah arti dasar kata tersebut maka
dapat diartikan bahwa ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari
manusia dengan pekerjaannya (produk-produknya). Nurmianto (2008) mengatakan ada
pula beberapa ahli yang mendefinisikan ergonomi sebagai studi tentang aspek-aspek
manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen, dan desain atau perancangan.
Maksud dan tujuan disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang
utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produk-
produknya, sehingga didapatkan suatu rancangan sistem manusia-mesin (produk) yang
optimal untuk meningkatkan efisiensi produk..
17
2.9 Antropometri
Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang
memiliki arti ukuran. Survey (2009) mengatakan Antropometri adalah sebuah studi tentang
pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak.
Menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991), antropometri adalah satu kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk,
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Antropometri adalah pengukuran manusia dan lebih cenderung terfokus pada dimensi
tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai antropometri berkembang terutama dalam
konteks antropologi. Antropometri berkembang sebagai ilmu yang mempelajari klasifikasi
dan identifikasi perbedaan ras manusia dan efek dari diet serta kondisi lingkungan hidup
pada pertumbuhan. Menurut Kurniawan (2009) dewasa ini antropometri menjadi sangat
penting dan berkembang ke wilayah ilmu ergonomi, ilmu yang menyesuaikan mesin dan
lingkungan kerja untuk orang yang menggunakannya (Kurniawan, 2009).
Menurut Wignjosoebroto (2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh
manusia yang berbeda seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan
tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya. Data antropometri tersebut
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan
desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi
anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.
Berikut merupakan dimensi dari pengukuran antropometri yang digunakan pada
penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2
Dimensi Antropometri
Dimensi Dimensi
No. Definisi No. Definisi
Tubuh Tubuh
1 Dimensi tinggi 2 Dimensi lebar
siku Kaki
Jarak vertikal dari
lantai ke titik Jarak antara kedua sisi
terbawah di sudut paling luar kaki.
siku bagian kanan.
18
Tabel 2.2
Dimensi Antropometri Tubuh (Lanjutan)
Dimensi
No. Definisi
Tubuh
3 Dimensi panjang
kaki Jarak horizontal
dari bagian
belakang kaki
(tumit) ke depan
paling ujung dari
kaki kanan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
20
Mulai
Tahap Penelitian
Studi Lapangan
Pendahuluan
Studi Literatur
Mengidentifikasi Permasalahan
Merumuskan Masalah
Tahap Perencanaan
Menentukan Tujuan Dan Penelitian
Manfaat Penelitian
Mengidentifikasi Kebutuhan
Pelanggan
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai data atau informasi yang telah
dikumpulkan dan pengolahan data dengan meggunakan metode yang telah dijelaskan
sebelumnya. Kemudian analisis dan pembahasan dari hasil penelitian.
25
26
Segmentasi
Identitas Responden
37%
Ibu Rumah Tangga
63%
Mahasiswa/Pelajar
Tabel 4.2
Customer Attribute dari Observasi Langsung dan Wawancara
No Pernyataan Customer Attribute
Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan
1 Rak sepatu terlalu pendek
antropometri
2 Pengguna malas mengambil sepatu Rak sepatu terdapat bantuan mekanis
Tabel 4.3
Customer Attribute dari Kuesioner Terbuka
No Pernyataan Customer Attribute
Rak sepatu dapat memuat banyak
1 Rak sepatu memiliki kapasitas yang besar
sepatu
28
Tabel 4.3
Customer Attribute dari Kuesioner Terbuka (Lanjutan)
No Pernyataan Customer Attribute
Rak sepatu dapat melindungi dari
2 Rak sepatu tertutup
debu dan hujan
3 Rak sepatu tidak kokoh Rak sepatu dibuat dari bahan yang kokoh
4 Rak sepatu tidak ada sirkulasi udara Rak sepatu memiliki sirkulasi udara
Rak sepatu tidak terdapat sekat setiap Rak sepatu terdapat sekat disetiap
5
pasangnya pasangnya
Rak sepatu memiliki tempat untuk
6 Dapat diletakkan penghilang bau
diletakkan penghilang bau
7 Bahan rak sepatu ringan Rak sepatu terbuat dari bahan yang ringan
mungkin diselesaikan secara terpisah dari functional requirements yang lain. FR dibentuk
berdasarkan 9 customer attribute yang telah ditentukan sebelumnya pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Penentuan functional requirements
Customer Attribute Functional Requirement (I)
Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri Memberikan kemudahan dalam
menyimpan, menghemat energi
Rak sepatu terdapat bantuan mekanis
secara aman dan nyaman
Rak sepatu tertutup
Rak sepatu memiliki sirkulasi udara Menjaga sepatu tetap awet,
Rak sepatu memiliki tempat untuk pewangi bersih, dan nyaman
Rak sepatu memiliki sekat disetiap pasangnya
Rak sepatu terbuat dari material yang ringan Memberikan kenyamanan agar
Rak sepatu dibuat dari material yang kokoh rak sepatu tidak mudah rusak
Ditentukan dalam penentuan
Rak sepatu memiliki kapasitas besar
constraints
Berdasarkan pernyataan customer attribute didapatkan tiga fungsi utama yang harus
dipenuhi dan masing-masing bisa diselesaikan secara terpisah dengan prinsip independensi
fungsi. Maka ketiga fungsi tersebut harus didekomposisi untuk memperjelas tujuan desain
yang hendak dicapai menjadi functional requirements (I,i). Berikut merupakan keterangan
FR yang berdasarkan Tabel 4.5:
FR1 : Memberikan kemudahan dalam menyimpan sepatu
FR11 : Kemudahan dalam mengoperasikan yang menghemat energi secara aman dan
nyaman
FR2 : Menjaga agar sepatu tetap awet dan bersih
FR21 : Memastikan sepatu dapat terlindung dari hujan dan debu
FR22 : Memastikan rak sepatu agar tidak bau
FR23 : Memastikan sepatu selalu bersih
FR3 : Memberikan kenyamanan agar rak sepatu tidak mudah rusak
FR31 : Memastikan material yang digunakan ringan dan kokoh
Tabel 4.6
Constraints
No Customer Attribute Constraints
1 Dimensi rak sepatu disesuaikan dengan antropometri 100 cm
2 Rak sepatu memiliki kapasitas besar > 12 pasang
Berikut merupakan penjelasan customer attribute yang membutuhkan constraints
tertentu pada Tabel 4.5:
1. Dimensi tinggi rak sepatu
Dimensi tinggi rak sepatu menggunakan dimensi antropometri yaitu tinggi siku ketika
posisi berdiri. Hal ini dikarenakan agar pengguna tidak merasa kelelahan ketika
mengoperasikan rak sepatu. Nurmianto (2005) mengatakan bahwa nilai rata-rata tinggi
siku masyarakat indonesia ketika posisi berdiri yaitu sebesar 1003mm ≈ 100cm.
2. Kapasitas rak sepatu
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan, jumlah rak sepatu minimal yang
diinginkan adalah 12 pasang. Dan pada penelitian ini jumlah rak sepatu dapat memuat
13 pasang. Hal ini didapatkan dari pembagian keliling lingkaran dengan lebar dua
sepatu.
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 2𝜋𝑟 2 𝑥 3,14 𝑥 50𝑐𝑚
= (2 𝑥 9,6𝑐𝑚)+5𝑐𝑚 = = 12,9 ≈ 13 pasang
(2 𝑥 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑘𝑖)+𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 24,2 𝑐𝑚
Tabel 4.7
Design Parameter (Lanjutan)
No Functional Requirements No Design Parameter
FR23 Memastikan sepatu selalu bersih DP23 Sekat sepatu
Memberikan kenyamanan agar rak
FR3 DP3 Sistem kerangka kuat
sepatu tidak mudah rusak
Memastikan material yang
FR31 DP31 Material ringan dan kokoh
digunakan ringan dan kokoh
∑ skala merk lion star = 24. Total nilai penjumlahan skala yang didapatkan dari
masing-masing objek rak sepatu adalah
a. Lion Star : 24
b. Olympic : 35
c. Napolly : 24
d. Shinpo : 20
e. Maspion : 22
f. Gantung : 24
Objek rak sepatu kompetitor dengan merk Olympic memiliki nilai penjumlahan skala
terbesar yaitu 35 dan kemudian akan dijadikan referensi dalam pemilihan konsep
desain produk.
5. Evaluasi model AHOQ
AHOQ merupakan gabungan atau integrasi antara axiomatic design dengan HOQ.
Model lengkap AHOQ dapat dilihat pada lampiran 2.
a. Desain matrik pada model AHOQ yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 telah
menunjukkan bahwa merupakan konsep desain yang independen karena masing-
masing FR telah dijawab oleh satu DP.
b. Desain constraints pada model AHOQ yang dapat dilihat pada Gambar 4.2
dihubungkan dengan DP yang digunakan untuk mejawab setiap FR, hasilnya ada
beberapa constraints yang harus diperhatikan dalam merealisasikan DP. Dan DP
tersebut adalah yang bertanda “Y”
c. Benchmarking terhadap beberapa produk kompetitor yang berguna sebagai desain
pembanding konsep desain yang akan dibuat, memberikan informasi mengenai
sales point dan pertimbangan daqlam menentukan DP. Sales point ditentukan jika
FR dan constraints belum terpenuhi atau masih kurang jauh dari ekspetasi FR dan
constraints tersebut.
Sales point pada produk ini yang sebaiknya di improve dari objek penelitan
berdasarkan model AHOQ diatas adalah
1) Memberikan kemudahan dalam menyimpan sepatu
2) Menjaga agar sepatu tetap awet dan bersih
3) Memastikan raksepatu tidak bau
4) Material yang digunakan ringan dan kokoh
Dan hubungan DP dari benchmarking FR dan constraints dapat membantu dalam
penentuan alternatif konsep pada tahap selanjutnya
35
Tabel 4.9
Kombinasi Alternatif 1
(DP1) (DP11) (DP2) (DP21) (DP22) (DP23) (DP3) (DP31)
Dimensi Sistem Sistem Rak sepatu Tempat Sekat Sistem Material
rak rak sirkulasi tertutup pewangi sepatu rangka ringan
sepatu sepatu udara kuat dan
kokoh
Antropo- Manual Lubang Kotak Lubang Polos Pen Bulat Kayu
metri Ø 1cm
Semi Kasa Agak Berlubang Sekrup PVC
otomatis melengkung Lubang
Ø 2cm Lem
Tabel 4.10
Kombinasi Alternatif 2
(DP1) (DP11) (DP2) (DP21) (DP22) (DP23) (DP3) (DP31)
Dimensi Sistem Sistem Rak sepatu Tempat Sekat Sistem Material
rak rak sirkulasi tertutup pewangi sepatu rangka ringan
sepatu sepatu udara kuat dan
kokoh
Antropo- Manual Lubang Kotak Lubang Polos Pen Bulat Kayu
metri Ø 1cm
Semi Kasa Agak Berlubang Sekrup PVC
otomatis melengkung Lubang
Ø 2cm Lem
Tabel 4.11
Kombinasi Alternatif 3
(DP1) (DP11) (DP2) (DP21) (DP22) (DP23) (DP3) (DP31)
Dimensi Sistem Sistem Rak sepatu Tempat Sekat Sistem Material
rak rak sirkulasi tertutup pewangi sepatu rangka ringan
sepatu sepatu udara kuat dan
kokoh
Antropo- Manual Lubang Kotak Lubang Polos Pen Bulat Kayu
metri Ø 1cm
Semi Kasa Agak Berlubang Sekrup PVC
otomatis melengkung Lubang
Ø 2cm Lem
Tabel 4.12
Kombinasi Alternatif 4
(DP1) (DP11) (DP2) (DP21) (DP22) (DP23) (DP3) (DP31)
Dimensi Sistem Sistem Rak sepatu Tempat Sekat Sistem Material
rak rak sirkulasi tertutup pewangi sepatu rangka ringan
sepatu sepatu udara kuat dan
kokoh
Antropo- Manual Lubang Kotak Lubang Polos Pen Bulat Kayu
metri Ø 1cm
Semi Kasa Agak Berlubang Sekrup PVC
otomatis melengkung Lubang
Ø 2cm Lem
penilaian diatas, didapatkan konsep 2 yang mendapatkan total nilai paling besar sehingga
menjadi konsep terpilih untuk dikembangkan ke tahap selanjutnya.
Setelah dilakukan perhitungan Factor of safety dari desain rak sepatu diatas,
didapatkan nilai sebesar 27,24 yang dimana nilai tersebut telah berada diatas 1,5 sesuai
yang diungkapkan oleh Hoek & Bray (1999) sebagai nilai minimal. Sehingga dapat
dikatakan desain rak sepatu diatas aman untuk dikembangkan.
3. Lain-lain = 20.000
Total Biaya Produksi = 618.000
- Laba yang diinginkan penulis: 25% yaitu 154.500
Sehingga harga jual produk adalah 618.000 + 25% = Rp 772.500
memutar tuas yang terdapat pada bagian atas rak sepatu yang kemudian rak sepatu tersebut
akan secara otomatis menutup. Jika pengguna ingin mengambil sepatu, pengguna dapat
menarik tuas pada pintu tiap rak sepatu. Rak sepatu ini hanya dapat digunakan untuk
sepatu yang berukuran 35 hingga 44.
karena constraints ini sendiri akan menjadi kontrol dalam penentuan DP. DP
ditentukkan untuk mempresentasikan elemen fisik yang memenuhi FR dan selanjutnya
akan dikembangkan pada tahap pembuatan morphology chart pada pengembangan
konsep desain produk.
4. Axiomatic House of Quality (AHOQ)
Penyusunan model AHOQ terdiri dari 5 tahap. Tahap pertama adalah perumusan matriks
FR dan DP. Semua matriks pada setiap tingkatan level berbentuk diagonal yang
menunjukkan desain axiomatic design telah memenuhi aksioma pertama. Langkah kedua
adalah korelasi antar desain parameter, hasilnya menunjukkan bahwa ada 1 DP yang
berkorelasi positif, 1 berkorelasi negatif dan tidak ada korelasi. Hubungan antara rak
sepatu tertutup dengan sistem sirkulasi udara adalah korelasi yang negatif, hal ini karena
jika rak sepatu tertutup yang dapat melindungi hujan dan debu perlu juga diperhatikan
sistem sirkulasi udara pada rak sepatu. Selanjutnya adalah penambahan constraints pada
model AHOQ beserta hubungannnya dengan DP. Jika hubungannya memiliki simbol
“Y” maka dalam pembuatan DP harus memperhatikan constraints yang berhubungan.
Contohnya pada DP Dimensi rak sepatu akan menggunakan dimensi sesuai
antropometri yaitu tinggi siku ketika berdiri karena hubungannya bersimbol “Y”.
Langkah selanjutnya adalah benchmarking FR dan constraints terhadap objek
penelitian, tujuannya adalah untuk mengetahui sales point dan sebagai referensi dalam
menentukan alternatif komponen. Benchmarking ditentukkan dengan skala linkert 1 –
5 berdasarkan hasil kuesioner tertutup dan hasilnya produk kompetitor dengan merk
Olympic memliki total nilai skala terbesar yang akan dijadikan sebagai referensi. Ada
4 sales point yang didapatkan dari melihat objek penelitian yang kemudian menjadi
fokus utama dalam pengembangan konsep produk dengan pemberian bobot yang lebih
besar pada saat pembuatan mariks penilaian konsep. Dengan begitu sudah terbentuk
AHOQ seperti yang terdapat pada lampiran 2. Informasi yang sekiranya dapat
membantu dalam perencanaan dan pengembangan konsep diantaranya adalah
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan DP karena hubungannya
dengan sesama DP lainnya dan constraints, sales point dan benchmarking objek
penelitian yang dapat membantu pemilihan komponen.
Integrasi HOQ dengan AD atau yang disebut dengan AHOQ memberikan keuntungan
dalam proses pengembangan produk yaitu: pertama, mempersingkat waktu
pengembangan produk karena AHOQ dapat meringkas fase pertama HOQ dan matriks
kedua pada metode QFD dalam memunculkan sebuah konsep. Kedua, dengan
47
pernyataan pelanggan dan hasil observasi. Hasil menunjukkan semua customer attributes
dengan baik dapat terselesaikan pada konsep produk terpilih.
6. Desain dan spesifikasi akhir
Berdasarkan beberapa langkah penelitian yang telah ditentukan maka didapatkan
desain dan spesifikasi produk yang terlihat pada gambar 4.8, sedangkan gambar
proyeksi dan ukuran produk terlihat pada Lampiran 3.
Rak sepatu yang dibuat memiliki tinggi 100 cm mengikuti tinggi siku sesuai dengan
Antropometri Indonesia dimana menggunakan persentil 50th. Material yang digunakan
adalah plywood. Untuk pintu dari rak sepatu terbuat dari akrilik sehingga untuk
memudahkan pengguna dalam mencari dan menemukan sepatu yang hendak pengguna
pakai. Sistem dari rak sepatu ini seperti bianglala yang berputar secara horizontal yang
dimana dapat memudahkan pengguna dalam meletakkan dan mengambil sepatu. Dan
terdapat pengganjal pada luar rak agar rak sepatu tersebut tidak dapat berputar ke arah
sebaliknya. Melainkan berputar ke arah kanan saja. Rak sepatu ini hanya dapat
digunakan untuk sepatu yang berukuran 35 hingga 44.
49
BAB V
PENUTUP
Pada bagian penutup akan dibahas mengenai kesimpulan berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan dan saran yanng diperlukan untuk penelitian berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah:
1. Model axiomatic house of quality (AHOQ) pada produk rak sepatu yang telah dibuat
telah sesuai dengan prinsip axiomatic design. Desain matriks pada model AHOQ yang
terdiri dari functional requirements dan design parameter menunjukkan bahwa desain
fisik produk yang independen dan semua FR sudah dijawab oleh masing-masing DP.
Ada beberapa hal dalam pembuatan DP yang harus diperhatikan karena hal tersebut
dapat mempengaruhi constraints yang merupakan kontrol utama dalam pembuatan
AHOQ. Pada AHOQ juga dilakukan benchmarking terhadap produk yang menjadi
kompetitor produk. Hasil dari benchmarking tersebut adalah 4 sales point yang
kemudian dalam pemberian bobot pada saat pembuatan mariks penilaian konsep
diberikan nilai yang lebih besar. Benchmarking ini juga membantu memberikan
referensi dalam penentuan alternatif konsep.
2. Uji konsep yang dilakukan pada penelitian ini adalah simulasi software ANSYS dan uji
menggunakan customer attributes. Hasil simulasi software ANSYS pada konsep desain
rak sepatu terpilih didapatkan tekanan maksimal yang akan terjadi dengan beban massa
13 Kg adalah 1,1336 MPa hal ini kemudian dibandingkan dengan yield strength material
yang dipakai yaitu plywood sebesar 30,88 MPa. Hasilnya adalah 27,24 berarti lebih dari
1,5 yang merupakan batas aman produk dikembangkan. Uji konsep yang kedua
menggunakan customer attributes dan hasilnya menunjukkan semua customer
attributes dengan baik dapat terselesaikan pada konsep produk terpilih. Spesifikasi pada
produk rak sepatu adalah memiliki dimensi 100 x 112 x 45 cm. Rak tersebut memiliki
dimensi tinggi sebesar 100cm yang menggunakan dimensi tinggi siku ketika berdiri
dengan menggunakan persentil 50th. Dengan maksimal jumlah sepatu adalah 13 pasang.
Material yang digunakan adalah plywood. Rak sepatu ini hanya dapat digunakan untuk
sepatu yang berukuran 35 hingga 44.
49
50
3. Dimensi tinggi desain rak sepatu pada penelitian ini menggunakan dimensi tinggi siku
ketika berdiri. Hal ini dimaksudkan agar pengguna merasa nyaman dan mudah dalam
mengoperasikan rak sepatu.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan adalah:
1. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya dapat membangun kerjasama dengan pihak
perusahaan yang memproduksi produk rak sepatu secara langsung. Sehingga akan lebih
banyak mendapatkan informasi yang berkaitan dengan proses produksi rak sepatu
51
DAFTAR PUSTAKA
Benner, M., Linnemann, A. R., Jongen, W. M. F. & Folstar, P. (2002). Quality Function
Deployment (QFD)-Can It Be Used To Develop Food Product?. Journal Department
of Agrotechnology Wageningen University. Vol. 14(4):327-339
Cesaria, A. (2016). Perancangan Sarana Penyimpanan Alas Kaki (Sepatu dan Sandal)
Untuk Kamar Kos. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Bandung: Universitas Telkom
Dale, B., Boaden, R., Wilcox, M. & McQuarter, R. (1998). Use of Quality Management
Techniques and Tools: An Examination Of Some Keys Issues. International Journal
of Technology Management. Vol.16, No.4-6. 305-325
Danim, Sudarwan. (2000). Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara
Dayanara. D. (2016). Integrasi House of Quality (HOQ) dengan Axiomatic Design dalam
Perencanaan dan Pengembangan Produk Shopping Trolley. Skripsi. Tidak
dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya
Evans, James R.&Lindsay. W. M., (2001). The Management and Control of Quality, 5 th
ed, Ohio: Thomson Learning
Gay, L.R. & Diehl, P.L. (1992). Research Methods for Business and Management. New
York: Macmillan.
Kiat Ng, & Shen Ng. (2015). Usability Improvement with an Ergonomix Automated Shoe
Rack. Malaysia: Lap Lambert
Kotler, Philip & Kevin L. K. (2012). Marketing Management 13. New Jersey: Pearson
Prentice Hall Inc.
51
52
Nurmianto, Eko. (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Prima
Printing
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Widodo, Imam Djati. (2004). Perencanaan Dan Pengembangan Produk. ed: 2: Salemba
Teknika
Wijaya, Tony. (2011). Manajemen Kualitas Jasa: Desain Servqual, QFD, dan Kano
disertai Contoh Aplikasi dalam Kasus Penelitian. Jakarta: PT. Indeks