Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SWOT UNTUK STRATEGI PENGEMBANGAN

OBJEK WISATA AIR TERJUN PARANG IJO


DI KECAMATAN NGARGOYOSO
(Studi Kasus : Objek Wisata Air Terjun Parang Ijo, Jl. Munggur Raya,
Mlinggur, Girimulyo, Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, 57793)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh :

CHAIRUNNISA ARLIA NURHIDAYAH


D 600 150 013

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
2
3
ANALISIS SWOT UNTUK STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
AIR TERJUN PARANG IJO DI KECAMATAN NGARGOYOSO

(Studi Kasus : Objek Wisata Air Terjun Parang Ijo, Jl. Munggur Raya,
Mlinggur, Girimulyo, Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, 57793)

Abstrak
Karanganyar adalah salah satu kota yang memiliki banyak tempat objek wisata.
Salah satunya yaitu objek wisata air terjun Parang Ijo. Parang Ijo merupakan objek
wisata yang masih kurang diminati dan dikenal masyarakat di luar Karanganyar.
Persoalan tersebut disebabkan kurang adanya promosi di sosial media maupun dari
berita, hingga jalan akses menuju tempat Parang Ijo yang kurang memadai dan naik di
lereng gunung Lawu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi apa
saja yang ada di Parang Ijo untuk dikembangkan, dan melihat kendala apa saja yang
ada di objek wisata tersebut untuk dapat dilakukan usaha pengembangan kawasan
objek wisata. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT dengan melihat indikator
penilaian dari ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award). Hasil dari penelitian ini
yaitu objek wisata Parang Ijo berada pada kuadran I dengan kondisi pertumbuhan
agresif (Growth Oriental Strategy) sehingga strategi yang dipilih adalah Strength-
Opportunity (SO).
Kata Kunci : Objek Wisata, Kemuning, SWOT, ISTA

Abstract
Karanganyar is a city that has many tourist attractions. One of them is a tourist
attraction Parang Ijo waterfall. Parang Ijo is a tourist attraction that is still less
desirable and known to people outside Karanganyar. Related to the lack of promotion
on social media and from the news, to the access road to Parang Ijo's location which
is inadequate and rises on the slopes of Mount Lawu. The purpose of this study is to
determine what potential exists in Parang Ijo to be developed, and see what
developments exist in these attractions to be able to develop a tourist attraction
business. The method used is a SWOT analysis by looking at the Assessment indicators
of the ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award). The results of this study are the
Parang Ijo attraction depends on quadrant I with growth progress (Oriental Growth
Strategy) so that the selected strategy is Strength-Opportunity (SO).

Keywords : Tourism Object, Kemuning, SWOT, ISTA

1
1. PENDAHULUAN
Industri pariwisata di Indonesia dapat menjadikan salah satu sumber devisa
Negara. Pengembangannya dapat mengembangkan perekonomian sosial maupun
budaya. Hal ini karena pariwisata merupakan industri yang mampu menumbuhkan
ekonomi dengan cepat dari sektor tenaga kerja, pendapatan, taraf hidup, dan sekor
lainnya (Wahab, 2003). Telah terbukti dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2015-2019 bersama sektor maritim,
pangan, industri, dan energi bahwa Indonesia mendapatkan salah satu sektor
pariwisata unggulan.
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu tempat yang memiliki potensi
wisata unggulan. Contohnya yaitu beberapa jenis objek wisata Air Terjun, tempat
kuliner, kebun teh, candi, hingga tempat outbond pun tersedia. Penelitian kali ini
akan mengkaji objek wisata yang berada di daerah Kemuning, Karanganyar, yaitu
objek wisata Air Terjun Parang Ijo. Objek wisata air terjun Parang Ijo merupakan
salah satu tempat wisata yang letaknya di lereng gunung Lawu. Parang Ijo
merupakan salah satu objek wisata air terjun yang terhitung masih sangat kurang
dalam pengembangannya. Dilihat dari pengunjung yang mengunjungi kawasan
tersebut sangatlah sedikit hingga fasilitas yang kurang memadai.
Metode penelitian menggunakan analisis SWOT dengan menggunkan
indikator penilaian ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award). ISTA
merupakan sebuah pedoman destinasi berkelanjutan dari peraturan Menteri
Pariwisata No. 14 tahun 2016. Memilih indikator penilaian ISTA bertujuan untuk
mempermudah mencari kriteria apa saja yang sudah ada di Parang Ijo dari segi
infrastruktur, organisasi, hingga fasilitas untuk dikembangkan maupun diperbaiki
jika memiliki kekurangan. Hal tersebut dapat dianalisis menggunakan analisis
SWOT untuk dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang hingga ancaman
yang ada di Parang Ijo.
Penelitian kali ini bertujuan untuk mengkaji potensi apa saja yang dapat
dikembangkan di Parang Ijo dengan melihat kendala yang ada untuk
menumbuhkan usaha pengembangan pariwisata.

2
2. METODE
Penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apa saja kendala yang ada di objek
wisata air terjun Parang Ijo, dan usaha apa saja yang dapata dilakukan untuk
memeperbaiki serta mengembangkan objek wisata tersebut. Penelitian tersebut
dapat dilakukan dengan beberapa tahapan seperti pada gambar 2.1.
Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur :
Studi Lapangan :
1. Artikel Penelitian
1. Observasi
2. Jurnal Mengenai Pariwisata
2. Wawancara
3. Berita mengenai Parang Ijo dan ISTA
4. Buku Pariwisata

Rumusan Masalah

Tujuan

Pengumpulan Data :
1. Wawancara
2. Kuesioner

Analisis dan Pembahasan :


1. Menransfer ke dalam kriteria penilaian ISTA
2. Mengelompokkan hasil kuesioner
3. Melakukan perhitungn IFAS & EFAS
4. Membuat diagram analisis SWOT
5. Menganalisa dengan hasil SWOT & ISTA

Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 1. Tahapan Penelitian


Dalam proses penelitian, penulis melalui beberapa tahap, pertama yaitu studi
lapangan untuk melihat gambaran umum dan wawancara dengan pengelola objek
wisata air terjun Parang Ijo. Kemudian melakukan studi literature untuk melihat
teori maupun beberapa refrensi mengenai penelitian yang mungkin pernah
dilakukan di Parang Ijo, atau sejenisnya. Ketiga melakukan pengambilan data
berupa kuesioner yang diajukan kepada pihak yang sudah ditentukan seperti
pengelola, Dinas Pariwisata Karanganyar, tokoh masyarakat, dan pengunjung

3
objek itu sendiri. Setelah melakukan pengambilan data, kemudian melakukan
analisa dan pembahsan dengan metode analisis SWOT menggunakan proses
perhitungan IFAS (Internal Strategy Factor Analysis) dan EFAS (External
Strategy Factor Analysis). Setelah pengolahan data dan analisa selesai, maka
selanjutnya yaitu menentukan kesimpulan dan saran.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan merupakan suatu strategi untuk mengembangkan objek
wisata air terjun parang Ijo dengan cara menganalisis faktor-faktor yang ada.
3.1 Data Pengunjung Tahun 2014 – 2018
Berdasarkan pengambilan data dan wawancara dengan pengelola objek
wisata Parang Ijo, jumlah pengunjung dari tahun 2014 – 2018 mengalami
penurunan. Pada tahun 2014 mencapai 40.225 tiket terjual, namun pada tahun
2018 hanya 30.597 tiket yang terjual. Faktor utama yang mengakibatkan
penurunan wisatawan yaitu karena akses jalan yang kurang memadai, dan
fasilitas yang kurang baik membuat wisatawan lebih memilih objek wisata
lain sejenis yang ada di Karanganyar.
3.2 Analisis SWOT
Tabel 1.Analisa Faktor Strategi Internal
NILAI
KODE FAKTOR INTERNAL STATUS
RATING
I1 Organisasi yang bertanggungjawab 3,5 Kekuatan
I2 Keterlibatan pihak swasta dan pemerintah 3,3 Kekuatan
I3 Evaluasi pengawasan kerja 1,8 Kelemahan
I4 Peraturan kebijakan penggunaan lahan 2,6 Kekuatan
I5 Fasilitas yang ada di tempat wisata 2 Kelemahan
I6 Pesan dalam promosi destinasi 2,4 Kelemahan
I7 Data jumlah pengunjung dan pendapatan 3,1 Kekuatan
I8 Souvenir khas Parang Ijo 2,4 Kelemahan
I9 Tenaga kerja dan kebijakannya 2,4 Kelemahan
I10 Peraturan pengunjung dan pemandu wisata 3,1 Kekuatan
I11 Perlindungan warisan budaya 3,4 Kekuatan
I12 Minat masyarakat mengenai tradisi yang ada 2,4 Kelemahan
I13 Sistem perlindungan ekosistem 2,2 Kelemahan
I14 Pengelolaan pengolahan limbah (cair/padat) 2,4 Kelemahan

4
Tabel 2. Analisa Faktor Strategi Eksternal

NILAI
KODE FAKTOR EKSTERNAL STATUS
RATING
E1 Infrastruktur jalan menuju lokasi 2,3 Ancaman
E2 Transportasi umum 3,1 Peluang
E3 Adanya wisata sejenis di Karanganyar 1,6 Ancaman
E4 Jarak lokasi dengan kota 2,4 Ancaman
E5 Cuaca di musim hujan membuat sepi 2,2 Ancaman
E6 Kurang tertariknya pengunjung 2,4 Ancaman
E7 Menarik investor 3 Peluang
E8 Dukungan pengrajin lokal/petani sekitar 3,4 Peluang
E9 Hak kepemilikan tanah di kawasan wisata 2,4 Ancaman
E10 Pemanfaatan kembali fasilitas yang ada 3,5 Peluang
E11 Pertunjukan atraksi budaya 3,2 Peluang
E12 Kepedulian masyarakat 2,5 Ancaman
E13 Lingkungan yang masih alami 3,7 Peluang

Berdasarkan analisa faktor stratetgi internal dan eksternal diatas, maka dapat
menentukan faktor kekuatan dan kelemahan serta peluang dan acaman dengan
memisahkan dari faktor internal dan eksternal yang sudah ditetapkan tersebut. Proses
identifikasi tersebut berdasarkan pada hasil rekapitulasi jawaban kuesioner dari hasil
Rating. Ketentuan pemisahan tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Apabila nilai rata-rata (mean) lebih besar dari titik pembagi yaitu 2,5 maka
dikategorikan sebagai kekuatan dan peluang bagi objek wisata Parang Ijo.
2) Apabila nilai rata-rata (mean) lebih kecil dari, atau sama dengan titik pembagi
yaitu 2,5 maka dikategorikan sebagai kelemahan dan ancaman bagi objek
wisata Parang Ijo.
(Rinna Mahargiyani. 2005).

5
Tabel 3.Perhitungan IFAS (Internal Faktor Analysis Summary)
PERHITUNGAN NILAI SCORE FAKTOR INTERNAL
NO KODE KEKUATAN BOBOT RATING SCORE
1 I1 Organisasi yang bertanggungjawab 0,177 3,5 0,620
Keterlibatan pihak swasta dan
2 I2 0,189 3,3 0,625
pemerintah
Peraturan kebijakan penggunaan
3 I4 0,180 2,6 0,467
lahan
Data jumlah pengunjung dan
4 I7 0,121 3,1 0,376
pendapatan
Peraturan pengunjung dan pemandu
5 I10 0,160 3,1 0,497
wisata
6 I11 Perlindungan warisan budaya 0,172 3,4 0,586
SUBTOTAL 1 3,171

PERHITUNGAN NILAI SCORE FAKTOR INTERNAL


NO KODE KELEMAHAN BOBOT RATING SCORE
1 I3 Evaluasi pengawasan kerja 0,127 1,8 0,228
2 I5 Fasilitas yang ada di tempat wisata 0,161 2 0,321
3 I6 Pesan dalam promosi destinasi 0,147 2,4 0,352
4 I8 Souvenir khas Parang Ijo 0,076 2,4 0,183
5 I9 Tenaga kerja dan kebijakannya 0,129 2,4 0,308
Minat masyarakat mengenai tradisi
6 I12 0,129 2,4 0,308
yang ada
7 I13 Sistem perlindungan ekosistem 0,110 2,2 0,243
Pengelolaan pengolahan limbah
8 I14 0,122 2,4 0,294
(cair/padat)
SUBTOTAL 1 2,238

Tabel 4. Perhitungan EFAS (External Faktor Analysis Summary)


PERHITUNGAN NILAI SCORE FAKTOR EKSTERNAL
NO KODE PELUANG BOBOT RATING SCORE
1 E2 Transportasi umum 0,156 3,1 0,483
2 E7 Menarik investor 0,156 3 0,467
3 E8 Dukungan pengrajin lokal/petani sekitar 0,189 3,4 0,641
4 E10 Pemanfaatan kembali fasilitas yang ada 0,129 3,5 0,453
5 E11 Pertunjukan atraksi budaya 0,175 3,2 0,561
6 E13 Lingkungan yang masih alami 0,195 3,7 0,722
SUBTOTAL 1 3,327

6
PERHITUNGAN NILAI SCORE FAKTOR EKSTERNAL
NO KODE ANCAMAN BOBOT RATING SCORE
1 E1 Infrastruktur jalan menuju lokasi 0,096 2,3 0,220
2 E3 Adanya wisata sejenis di Karanganyar 0,148 1,6 0,237
3 E4 Jarak lokasi dengan kota 0,151 2,4 0,363
4 E5 Cuaca di musim hujan membuat sepi 0,096 2,2 0,210
5 E6 Kurang tertariknya pengunjung 0,139 2,4 0,333
Hak kepemilikan tanah di kawasan
6 E9 0,188 2,4 0,452
wisata
7 E12 Kepedulian masyarakat 0,182 2,5 0,455
SUBTOTAL 1 2,271

Hasil perhitungan dari IFAS dan EFAS yang telah dilakukan menunjukkan
nilai skor sebagai berikut :
1) Faktor Kekuatan (Strengths) : 3,171
2) Faktor Kelemahan (Weakness) : 2,238
3) Faktor Peluang (Opportunities) : 3,327
4) Faktor Ancaman (Threats) : 2,271
Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa untuk faktor
kekuatan memperoleh nilai skor 3,171 dan skor nilai kelemaha yaitu 2,238
dengan selisih skor +0,933.kemudian faktor peluang memperoleh skor nilai
3,327 dan skor nilai ancaman yaitu 2,271 dengan selisish +1,056. Dari hasil
identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut, maka dapat
digambarkan dalam diagram SWOT.

7
Peluang
3,327
III. Turnaround I. Growth
(+0,933 , +1,056)

Kelemahan 2,238 3,171 Kekuatan


n 0

II. Diversifikasi
IV. Divense
2,271

Ancaman
Gambar 2. Hasil Diagram SWOT
Analisis :
Berdasarkan gambar diagram cartesius diatas menunjukkan bahwa objek wisata air
terjun Parang Ijo berada pada kuadran I dimana kondisi objek wisata tersebut sangat
menguntungkan perusahaan karena memiliki kekuatan dan peluang, jika dapat
memanfaatkannya dengan baik. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriental Strategy).
Walaupun sebenarnya, objek wisata tersebut memiliki beberapa kelemahan dan
ancaman yang cukup besar juga, namun sebenarnya objek wisata tersebut dapat
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada untuk membuat objek wisata tersebut
bertahan dan berkembang.

8
Tabel 5. Pengisian Matriks SWOT
Berikut merupakan beberapa strategi yang dihasilkan melalui analisis SWOT dengan matriks yang sudah diuraikan strateginya
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESS)
Organisasi yang bertanggungjawab Evaluasi pengawasan kerja
Keterlibatan pihak swasta dan pemerintah Fasilitas yang ada di tempat wisata
Peraturan kebijakan penggunaan lahan Pesan dalam promosi destinasi
IFAS/EFAS Data jumlah pengunjung dan pendapatan Souvenir khas Parang Ijo
Peraturan pengunjung dan pemandu wisata Tenaga kerja dan kebijakannya
Minat masyarakat mengenai tradisi yang ada
Perlindungan warisan budaya Sistem perlindungan ekosistem
Pengelolaan pengolahan limbah (cair/padat)
PELUANG
STRATEGI-SO STRATEGI-WO
(OPPORTUNITIES)
Dengan adanya organisasi di dalam pengelolaan objek
wisata, dapat membentuk suatu kerja sama dengan Membangun kembali fasilitas beserta membuat souvenir khas
Transportasi umum pihak Dinas Perhubungan untuk memberikan jalur daerahParang Ijo untuk menarik daya tarik investor
transportasi umum yang lebih memudahkan wisatawan
Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk
Adanya keterlibatasan pihak swasta dan pemerintah, menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya pengelolaan
Menarik investor dapat memudahkan bekerja sama dengan perusahaan bersama objek wisata untuk meningkatkan faktor ekonomi
swasta maupun pemerintahan untuk menarik investor maupun melestarikan budaya sebagai ciri khas daerah untuk
menambah daya tarik wisatawan
Kebijakan penggunaan lahan yang berhubungan dengan
Mengadakan kerja sama dengan dinas kebersihan maupun dinas
Dukungan pengrajin kawasan objek wisata, dapat disewakan untuk
pengelolaan limbah untuk membantu menjaga lingkungan
lokal/petani sekitar pembuatan usaha penjualan kerajinan lokal khas desa
Parang Ijo agar tetap bersih dan alami
Girimulyo

9
Hidupnya kembali fasilitas ruko yang sudah ada, dapat
Pemanfaatan kembali
membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar
fasilitas yang ada dalam penjualan
Adanya peraturan untuk pengunjung, berfungsi untuk
Pertunjukan atraksi budaya menjaga keadaan lingkungan agar tetap alami
Menetapkan jadwal evaluasi kerja internal (lingkup Parang Ijo),
Membuat kegiatan pameran budaya seperti pertunjukan dan meminta masukan serta saran kepada pihak terkait untuk
Lingkungan yang masih wayang daerah, maupun pameran barang-barang khas memberikan evaluasi minimal setiap 3 bulan sekali.
alami pengrajin di sekitar lingkungan objek wisata untuk
melestarikan budaya
ANCAMAN (THREATS) STRATEGI-ST STRATEGI-WT
Mengajukan kerja sama dalam pembangunan
Infrastruktur jalan menuju Memperbaiki dan menghidupkan fasilitas yang ada agar tidak
infrastruktur dengan dinas perhubungan dan pihak
lokasi kalah dengan wisata sejenis lainnya yang lebih unggul
pengelola Parang Ijo
Melibatkan pihak swasta maupun pemerintah dalam
Membuat promosi yang menarik melalui iklan instagram di
Adanya wisata sejenis di penentuan objek tujuan wisatawan yang berkunjung di
akun daerah, akun info lainnya, untuk membuat penasaran
Karanganyar Karanganyar, untuk memilih Parang Ijo sebagai salah
masyarakat agar tertarik berkunjung ke Parang Ijo
satu tujuan wisata

Jarak lokasi dengan kota Menyewa stand tenda pada musim hujan, untuk Membuat kebijakan secara tertulis dan di-sahkan oleh pihak
mengantisipasi ketidakinginan wisatawan berkunjung terkait yang berwewenang untuk menetapkan kepemilikan
Cuaca di musim hujan pada musim hujan tanah, dan kebijakan untuk pemberdayaan tenaga kerja
membuat sepi
Kurang tertariknya
Membuat MOU dalam penanganan hak kepemilikan
pengunjung Mengajak masyarakat sekitar untuk ikut berkontribusi dalam
tanah antara objek wisata Parang Ijo dengan masyarakat
Hak kepemilikan tanah di perlindungan lahan maupun ekosistem kawasan objek wisata
sekitar
kawasan wisata
Kepedulian masyarakat Melibatkan masyarakat dalam perlindungan warisan
Membuatkan transportasi umum menuju ke jalan utama objek
Lahan masyarakat yang budaya baik untuk objek wisata Parang Ijo maupun
wisata agar masyarakat tidak kesulitan menjangkau tujuan
berdekatan untuk kepentingan wilayah sekitar
(Shobirin, Ahmad. 2016).

10
4. PENUTUP
Hasil dan pembahasan yang telah dilakukan untuk merancang strategi
pengembangan objek wisat air terjun Parang Ijo didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada objek wisata air terjun
Parang Ijo untuk mengetahui apa saja kendala yang ada disana dan potensi
yang dapat dikembangkan dengan analisis SWOT, maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1) Objek wisata air terjun Parang Ijo memiliki beberapa potensi untuk
pengembangan pariwisata berkelanjutan. Potensi tersebut yaitu
perlindungan warisan budaya, pemanfaatan fasilitas kembali, lingkungan
yang masih sangat alami, dan dukungan masyarakat sekitar untuk
mengembangkan usaha bersama.
2) Berdasarkan hasil dari diagram cartesius yang sudah dihitung
menunjukkan bahwa objek wisata air terjun Parang Ijo berada pada
kuadran I yaitu Strategi SO (Strengths – Opportunities) atau Growth
Oriental Strategy yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
yang berarti memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada untuk
membuat objek wisata tersebut bertahan dan berkembang.
3) Objek wisata Parang Ijo memiliki beberapa kendala yang dapat diperbaiki
antara lain adalah belum adanya evaluasi kerja secara rutin, belum
memaksimalkan pemanfaatan fasilitas ruko yang ada, kurangnya media
promosi, akses jalan menuja Parang Ijo rusak, dan kurangnya dana dalam
pembangunan maupun pengelolaan objek wisata tersebut. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan maka diharpakan penelitian ini dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan potensi objek
wisata air terjun Parang Ijo agar dapat berkembang dan bersaing dengan
objek wisata lainnya.

11
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Pengelola objek wisata Parang Ijo membuat kerja sama dengan pihak lain,
misalnya pengelola objek wisata lain untuk meminta agar objek wisata
Parang Ijo sebagai salah satu pilahan wisatawan jika mengadakan kunjungan
berkala.
2) Memberikan fasilitas lain seperti outbond, agar dapat bekerja sama dengan
pihak komunitas maupun sekolahan dalam ketertarikan mereka dalam
berkunjung dengan tujuan yang dapat terfasilitasi.
3) Memperbaiki akses jalan berupa anak tangga yang layak, untuk menuju bukit
Parang Ijo sebagai objek lain, untuk para wisatawan melihat pemandangan
Kemuning dan sekitarnya jika dilihat dari atas bukit.
4) Membuat MOU dengan semua pihak yang bekerja sama dengan Parang Ijo
yang berisi perjanjian kerja sama dalam membentuk pariwisata berkelanjutan
untuk meningkatkan pendapatan Parang Ijo.

DAFTAR PUSTAKA
Mahargiyani, Rinna. 2005. Analisis Strategi Pemasaran pada CV. Bhumi Mandiri
Yogyakarta.Yogyakarta
Shobirin, Ahmad. 2016. Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Parang
Ijo di Kabupaten Karanganyar. Surakarta : perpustakaanuns.ac.id
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : Pradnya Paramita.

12

Anda mungkin juga menyukai