Anda di halaman 1dari 16

Nama : Syavina Ade Ismayanti

NIM : 052011133203

Kelas : D

1. Buat garis besar fungsi sistem pencernaan.


Jawaban :
Memindahkan nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam
lingkunganinternal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber eneri atau bahan
yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel untuk menghasilkan ATP
untuk melaksanakan berbagai aktifitas yang memerlukan energi, misalnya transport
aktif, kontraksi, sintesis, dan ekresi.

2. Cari komponen saluran pencernaan dan organ pelengkap dan rangkum fungsinya
masing-masing.
Jawaban :

Saluran pencernaan

 Rongga mulut berfungsi pintu masuk ke saluran cerna


 Faring dan esofagus sebagai molalitas yang berkaitan dengan menelan
 Lambung berfungsi mencampur saliva, makanan dan cairan lambung ; berperan
sebagai tempat makana sebelum diteruskan ke usus; mensekresi cairan lambung yang
mengandung HCl ,pepsin,factor intrinsic, gastrik lipase; mensekresikan gastrin ke
dalam darah.
 Pancreas berfungsi mengeluarkan enzim pencernaan dan cairan encer alkalis.
 Hati berfungsi metabolism karbohidrat, lemak, dan protein; mengolah obat-obatan
dan hormone; ekresi bilirubin; sintesis garam empedu; aktivasi vitamin D
 Usus halus tempat utama proses absorpsi
 Usus besar berfungsi membawa sisa hasil pencernaan dari kolon ke rectum,
mengubah protein menjadi asam amino, melakukan absorpsi air, ion dan vitamin,
pembentukan feses, dan proses defekasi.
 Rectum dan anus tempat keluarnya feses

Organ pelengkap

 Gigi berfungsi memecah makanan secara fisika


 Lidah berfungsi membantu pada saat mengunyah dan menelan makanan
 Berbagai organ kelenjar (Kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pancreas)
berfungsi menghasilkan secret yang diairkan ke dalam GI Tract melalui suatu saluran
dan berperan dalam pemecahan makanan secara kimiawi
3. Bandingkan dan kontras pengaturan histologis dan karakteristik umum dari empat lapisan
saluran pencernaan.

Secara mikroskopis atau histologis, dinding


saluran cerna terdiri dari empat lapisan
(Gambar 1.2), yaitu:
1. Tunika mukosa, terdiri dari lapisan epitel
yang membatasi lumen saluran cerna,
lamina propria, dan tunika muskularis
mukosa yang memisahkan mukosa
dengan submukosa. Berbagai segmen
saluran cerna memiliki bentuk epitel yang
berlainan, tergantung pada fungsinya
masing-masing. Pada umumnya, sel
epitel memiliki banyak fungsi, yaitu
absorbsi (pertukaran air, elektrolit, serta
nutrien), sekresi enzim, serta sebagai
barier yang banyak mengandung sel
imun. Lamina propria merupakan lapisan
dibawah lapisan epitel yang banyak
mengandung saluran limfa, pembuluh
darah, dan ujung-ujung saraf aferen
maupun eferen.
Secara mikroskopis atau histologis, dinding
saluran cerna terdiri dari empat lapisan
(Gambar 1.2), yaitu:
1. Tunika mukosa, terdiri dari lapisan epitel
yang membatasi lumen saluran cerna,
lamina propria, dan tunika muskularis
mukosa yang memisahkan mukosa
dengan submukosa. Berbagai segmen
saluran cerna memiliki bentuk epitel yang
berlainan, tergantung pada fungsinya
masing-masing. Pada umumnya, sel
epitel memiliki banyak fungsi, yaitu
absorbsi (pertukaran air, elektrolit, serta
nutrien), sekresi enzim, serta sebagai
barier yang banyak mengandung sel
imun. Lamina propria merupakan lapisan
dibawah lapisan epitel yang banyak
mengandung saluran limfa, pembuluh
darah, dan ujung-ujung saraf aferen
maupun eferen.
Secara mikroskopis atau histologis, dinding saluran cerna terdiri dari empat lapisan yaitu:
1. Tunika mukosa, terdiri dari lapisan epitel yang membatasi lumen saluran cerna,
lamina propria, dan tunika muskularis mukosa yang memisahkan mukosa dengan
submukosa. Berbagai segmen saluran cerna memiliki bentuk epitel yang berlainan,
tergantung pada fungsinya masing-masing. Pada umumnya, sel epitel memiliki
banyak fungsi, yaitu absorbsi (pertukaran air, elektrolit, serta nutrien), sekresi enzim,
serta sebagai barier yang banyak mengandung sel imun. Lamina propria merupakan
lapisan dibawah lapisan epitel yang banyak mengandung saluran limfa, pembuluh
darah, dan ujung-ujung saraf aferen maupun eferen.
2. Lapisan submukosa yang terdiri dari jaringan ikat elastis serta pembuluh darah dan
limfa. Pada lapisan ini, juga terdapat pleksus saraf Meissner yang berfungsi untuk
mempersarafi lapisan epitel dan mukularis mukosa.
3. Tunika muskularis yang tersusun dari jaringan otot polos sirkuler dan longitudinal.
Di antara lapisan otot sirkuler dan longitudinal usus halus, terdapat kumpulan sel
ganglion yang disebut dengan plexus Auerbach’s

4. Tunika serosa, yaitu jaringan ikat terluar yang menghasilkan cairan serous.

4. Jelaskan bagaimana makanan yang dicerna didorong melalui saluran pencernaan.


Jawab :
Fungsi motilitas melibatkan kontraksi otot polos yang bertujuan untuk mendorong
makanan melalui saluran cerna dan mencampur makanan dengan jus digesti guna
memfasilitasi proses digesti serta absorpsi. Secara berurutan, motilitas saluran cerna
mencakup proses ingesti(memasukkan makanan ke dalam mulut), mastikasi
(mengunyah), deglutisi (menelan), gerakan peristaltik (gerakan ritmis
saluran cerna), dan segmentasi (proses pencampuran di dalam usus).

Kata motilitas merujuk kepada kontraksi otor yang mencampur dan mendorong maju
isi saluran cerna. Seperti otot polos pembuluh darah, otot polos di dinding Selain itu,
sel-sel endokrin yang terletak di dinding saluran cerna mempertahankan suatu
kontraksi tingkat saluran cerna mensekresikan hormon pencernaan ke dalam rendah
yang menetap yang dikenal sebagai tonus. Tonus darah yang membantu pengontrolan
motilitas pencernaan penting untuk mempertahankan tekanan tetap pada isi saluran
cerna serta untuk mencegah dindingnya teregang permanen setelah mengalami
distensi.

Pada aktivitas tonus yang tetap ini terdapat dua tipe dasar motilitas saluran cerna:
gerakan mendorong (propulsif)dan gerakan mencampur.
- Gerakan propulsif ,mendorong majuisi saluran cerna, dengan kecepatan
pergerakan bervariasibergantung pada fungsi yang dilakukan oleh berbagai bagian
saluran cerna. Jadi, isi terdorong maju di suatu segmen dengan kecepatan yang sesuai
agar segmen tersebut dapat melaksanakan tugasnya. Sebagai contoh, transit makanan
melalui esofagus berlangsung cepat, yang sesuai karena struktur ini hanya berfungsi
sebagai saluran dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus - tempat
utama pencernaan dan penyerapan isi bergerak maju dengan lambat, menyediakan
waktu untuk penguraian dan penyerapan makanan.
- Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama,dengan mencampur
makanan dengan getah pencernaan, gerakan ini meningkatkan pencernaan
makanan. Kedua, gerakan ini mempermudah penyerapan dengan memajankan
semua bagian isi saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna.Pergerakan
bahan melalui sebagian besar saiuran cerna terjadi berkat kontraksi otot polos di
dinding organ-organ pencernaan. Pengecualiannya adalah di ujung-ujung saluran
mulut di bagian pangkal esofagus di awal dan sfingter anieksrernus di akhir – di
mana motiliras lebih melibatkan orot rangka daripada aktivitas otot polos. Karena
itu, tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunter
karena otot rangka berada di bawah kontrol sadar.Sebaliknya, motilitas di seluruh
saluran lainnya dilaksanakan oleh otot polos yang dikontrol oleh mekanisme
involunter kompleks.
5. Buat garis besar struktur anatomi kasar dan mikroskopis dari lidah, gigi, dan kelenjar
ludah serta lokasi dan fungsi dasarnya.
Jawaban :
- Lidah
• Merupakan organ pelengkap, terdiri dari otot skelet yang ditutupi oleh membran mukosa
• bagian permukaan atas dan bagian samping lidah ditutupi oleh papila, dimana sebagian
besar mengandung kuncup pengecap.
• kelenjar lingual pada lamina propria di lidah mensekresikan enzim lipase yang bekerja
memecah trigliserid.

Dasar lidah terletak di bagian sepertiga belakang. Bagian lidah ini terletak di mulut bagian
belakang yang dekat dengan tenggorokan. Berbeda dari bagian lidah lain, dasar lidah tidak
bisa digerakkan secara bebas. Bagian inilah yang menempel dengan tulang hyoid dan tulang
rahang bawah.

Lidah terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunter, gerakan lidah penting sebagai
indra indra pengecap dalam menurunkan makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah dan
menelan serta berperan penting dalam berbicara. 

rasa pada lidah dapat diketahui bahwa ujung lidah peka terhadap rasa manis, bagian pangkal
lidah peka terhadap rasa pahit, bagian samping lidah depan peka terhadap rasa asam, dan
bagian samping lidah belakang peka terhadap rasa asin.

- Gigi
A - dental pulp
E - stratum intermedium/ODE
B - dentin F - capil aries
C - enamel G - artifactual space
D - ameloblasts
H - alveolar bone socket

• gigi memiliki tiga bagian utama yaitu mahkota (crown), leher (Neck) dan akar ( root).
Bagiannya terdiri dari enamel, dentin,pulpa dan summary

• dentin penyusun utama gigi yang ditutupi oleh enamel terdiri dari kalsium fosfat dan
kalsium karbonat.

gigi terletak menempel pada tulang atau berada di dalam daging gusi/ menempel pada dalam
daging gusi yang berada di dalam mulut.
Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.

- Kelenjar ludah

• Kelenjar yg mensekresikan saliva ke dlm rongga mulut


• Fungsi : membasahi membran mukosa pd mulut & faring; membersihkan
mulut & gigi; dan memulai pemecahan makanan secara kimiawi
• Ketika makanan masuk melalui mulut, sekresi saliva bertambah yg akan
melumasi dan melarutkan makanan yg kemudian memulai pemecahan
makanan secara kimiawi

Terdapat 3 psg kelenjar saliva


1. Kelenjar parotid, terletak di bagian inferior & anterior telinga, diantara kulit &
otot maseter
2. Kelenjar submandibular, terletak di dasar mulut
3. Kelenjar sublingual, terletak di bawah lidah dan di atas kel. submandibular
Fungsi kelenjar ludah

1. Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses


mengunyah dan menelan makanan
2. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair
ataupun cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan
3. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman
4. Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer
5. Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin
(amilase ludah) dan lipase ludah
6. Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena
terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva
7. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang
keseimbangan air dalam tubuh.
8. membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah)
6. Jelaskan struktur umum dan fungsi faring dan proses menelan.
Jawaban :

Faring terbagi menjadi tiga bagian, yaitu


1. nasofaring (bagian atas, terdiri dari langit-langit mulut lunak dan keras) berfungsi sebagai
tempat respirasi.
2. orofaring (bagian tengah, terdiri dari uvula dan amandel) berfungsi beli respirasi dan
pencernaan.
3.laringofaring (bagian bawah, terdiri dari epiglotis dan saluran menuju esofagus atau laring)
fungsi sebagai respirasi dan pencernaan.

Proses menelan dibagi menjadi 4 fase yaitu: 1) fase persiapan oral yaitu makanan
sebelum dimasukan ke mulut; 2) fase oral yaitu setelah makanan sudah berada di
mulut; 3) fase faringeal yaitu mendorong makanan dari mulut ke esofagus serta tahap
proteksi saluran pernapasan dari makanan tahapan ini berlangsung cepat; dan 4) fase
esofageal yaitu ketika makanan sudah mulai akan masuk ke lambung. Selama fase
persiapan oral makanan dimanipulasi dan dikunyah.

7. Buat garis besar anatomi kasar dan mikroskopis, histologi, dan fungsi esofagus.
Jawaban :
- Anatomi kasar dan mikroskopis esophagus :
Esofagus adalah saluran yang berotot yang terdiri dari tunika mukosa, tunika sub mukosa,
tunika muscularis, dan adventisia. Tunika mukosa terdiri dari epitel squamosum kompleks
non keratin, terdapat lamina propia, dan muskolaris mukosa. Tunika sub mukosa terdiri dari
jaringan ikat longgar yang mengandung lemak, terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar
esophageal propia. Tunika muscularis terdiri dari otot sirkuler ( bagian dalam) dan otot
longitudinal ( bagian luar), antar otot sedikit dipisah oleh jaringan ikat. Adventisia merupakan
bagian terluar dari esophagus bagian atas sedangkan serosa merupakan lapisan esophagus
bagian bawah. Pada adventisia terdapat pembuluh darah.
- Histologi esophagus
Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar
adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot polos), serta bagian
inferior (terutama terdiri dari otot polos).

- Fungsi esophagus : untuk mentranspor makanan dan air dari mulut ke dalam lambung,
mensekresi mukus.

8. Jelaskan anatomi kasar dan mikroskopis lambung, usus kecil, dan usus besar, serta
fungsinya
Jawaban :

Lambung

- Fungsi :
1. Mencampur saliva, makanan, dan cairan lambung (gastric juice) membentuk
Chyme
2. Berperan sbg tempat penampungan makanan sebelum diteruskan menuju usus
halus
3. Mensekresikan cairan lambung (gastric juice) yg mengangung HCl (membunuh
bakteri & denaturasi protein); pepsin (memulai pencernaan protein); faktor intrinsik
(membantu penyerapan Vit B12); gastrik lipase (membantu pencernaan trigliserid)
4. Mensekresikan gastrin ke dalam darah fungsi gastrin: menstimulasi sekresi HCl dan
sekresi pepsinogen; menstimulasi kontraksi spincter edofagus dan relaksasi spincter
pilorus; meningkatkan motilitas lambung

- Anatomi kasar :
Lambung merupakan organ muskular yang berbentuk seperti kantong, bentuk
seperti huruf J, terhubung dengan esofagus & duodenum. Terbagi menjadi 4 bagian:
cardia, fundus, tubuh (body), pylorus, terdapat kelenjar penghasil sekret yang
membantu pencernaan : asam lambung, pepsin, gastrin, terdapat kelenjar penghasil
sekret pelindung : mukus, dapar (sekresi distimulasi oleh prostaglandin), terdapat otot
polos sirkular, longitudinal dan oblique (menyebabkan proses pengadukan yang kuat),
dan terdapat katup pilorus yang mengatur masuknya chymus ke usus halus.

- Anatomi mikroskopis lambung

(a) Lapisan dinding perut (bagian membujur). (b) Tampilan lubang lambung yang
diperbesar. (c) Lokasi dari HCl tersebut memproduksi sel parietal dan pepsin kepala
rahasia sel di lubang lambung.

Usus kecil/ halus


- Fungsi : tempat utama proses adsorpsi, tempat proses pencernaan : karbohidrat,
protein, lemak hingga siap diabsorpsi. Sebagian besar proses digesti kimia dan
absorpsi terjadi di dalam usus halus.

- Anatomi kasar dan mikroskopis :

Usus halus merupakan tabung yang memiliki panjang kurang-lebih 6 – 7


meter dan terdiri atas duodenum (20 cm), jejunum (1.8 m), serta ileum Usus halus
memiliki permukaan yang luas dengan adanya plika (lipatan mukosa), vili (tonjolan
mukosa seperti jari atau jonjot usus), serta mikrovili atau brush border. Vili
mengandung banyak kapiler dan pembuluh limfa (central lacteal) yang memiliki
peran sentral dalam proses absorbsi. Selain itu, vili juga bergerak seperti tentakel
gurita yang membantu proses pergerakan zat makanan di dalam rongga usus halus.
Modifikasi struktural usus kecil yang meningkatkannya luas permukaan untuk
pencernaan dan penyerapan. (a) Pembesaran beberapa lipatan melingkar,
menunjukkan vili mirip jari. (b) Struktur villus. (c) Dua sel penyerap yang
menunjukkan mikrovili secara bebas (luminal) permukaan. (d) Fotomikrograf
mukosa, menunjukkan vili (80×)

Usus besar

- Fungsi : Membawa sisa hasil pencernaan dari kolon menuju rectum, bakteri yg
terdapat di kolon mengubah protein menjadi asam amino, merombak asam amino, dan
menghasilkan vitamin B7 (biotin) dan vitamin K 3. Melakukan absorpsi air, ion dan
vitamin 4. Pembentukan feses . Proses defekasi (pengosongan rektum)

- Anatomi kasar dan mikroskopis :


Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum yang
keseluruhannya memiliki panjang kurang-lebih 5 kaki. Kolon terdiri dari tiga segmen,
yaitu kolon asenden, transversum, serta desenden. Usus besar terhubung dengan usus
halus melalui katup ileosekal yang berfungsi untuk mengendalikan kecepatan
masuknya makanan dari usus halus ke usus besar dan mencegah refluks sisa makanan
dari usus besar ke usus halus. Katup ileosekal membuka ke bagian usus besar yang
disebut sekum (caecum), yaitu segmen yang berfungsi menerima sisa makanan.
Bagian sekum yang menonjol disebut apendiks. Posisi apendiks yang eksentrik
mengakibatkan sisa makanan mudah berakumulasi di rongga tersebut dan dapat
mengakibatkan peradangan atau apendisitis.

9. Diskusikan anatomi kasar dan mikroskopis dari hati, kandung empedu, dan pankreas,
fungsinya, dan hormon yang mengatur aktivitasnya.
Jawaban :
 Hati
a. Anatomi kasar: terdapat Gallbladder (vesica biliaris), Cystic artery, Right lobe
liver, Cystic duct, Portal vein, Inferior vena cava, bare area of liver, caudate lobe
(lobus caudatus), porta hepatis, hepatic artery proper, common bileduct (ductus
choledochus), quadrate lobe of liver (lobus quadratus), round ligamen of liver
(ligamentum teres), dan falciform ligament of liver.
b. Anatomi mikroskopis : terdapat duktus biliaris, kanalikulus biliaris, genjel
hepatosit, jaringan ikat, sel kupffer, sinusoid, dan lempeng hati.
c. Fungsi :
1) Memproses secara metabolis ketiga kategori utama utrien (karbohidrat,
protein, dan lemak) setelah zat-zat ini diserap dari saluran cerna.
2) Mendetoksifikasikan atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat
dan senyawa asing lain.
3) Membentuk protein plasma, rermasuk protein yang dibutuhkan untuk
pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon steroid dan tiroid serta
kolesterol dalam darah.
4) Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak viramin.
5) Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan hati bersama dengan ginjal.
6) Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua, berkat adanya makrofag
residennya.
7) Mengekskresikan kolesterol dan bilirubin.

 Kantung Empedu
a. Anatomi:
Kandung empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah pir yang terletak di
bagian sebelah dalam hati (scissura utama hati) di antara lobus kanan dan lobus
kiri hati. Panjang kurang lebih 7,5–12 cm, dengan kapasitas normal sekitar 35-
50ml(Williams, 2013). Kandung empedu terdiri dari fundus, korpus,
infundibulum, dankolum. Fundus mempunyai bentuk bulat dengan ujung yang
buntu. Korpus merupakan bagian terbesar dari kandung empedu yang sebagian
besar menempel dan tertanam didalam jaringan hati sedangkan Kolum adalah
bagian sempit dari kandung empedu(Williams, 2013; Hunter, 2014). Kandung
empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum viseral, tetapi infundibulum kandung
empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan peritoneum. Apabila
kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan oleh batu, bagian
infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut kantong Hartmann
(Sjamsuhidayat, 2010).

b. Fungsi : reservoir(wadah) dari cairan empedu sedangkan fungsi primer dari


kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan absorpsi air dan natrium.
c. Hormon : Zat lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum akan
merangsang mukosa sehingga hormon Cholecystokininakan terlepas. Hormon ini
yang paling besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu.
 Pankreas

a. Anatomi : di perut bagian atas di belakang perut. Pankreas adalah bagian


dari sistem pencernaan yang membuat dan mengeluarkan enzim
pencernaan ke dalam usus, dan juga organ endokrin yang membuat dan
mengeluarkan hormon ke dalam darah untuk mengontrol metabolisme
energi dan penyimpanan seluruh tubuh (Longnecker, 2014).

Jaringan penyusun pankreas (Guyton dan Hall, 2006) terdiri dari:


Jaringan eksokrin, berupa sel sekretorik yang berbentuk seperti anggur
yang disebut sebagai asinus/Pancreatic acini merupakan jaringan yang
menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum.
Jaringan endokrin yang terdiri dari pulau-pulau Langerhans/Islet of
Langerhans yang tersebar di seluruh jaringan pankreas, yang menghasilkan
insulin dan glukagon ke dalam darah.
b. Fungsi : Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon,
yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat
pelepasan dari hati, Meregulasi gula darah, Pengurangan kadar gula dalam
darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran
glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang
hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.
c. Hormon :
 Insulin= Hormon ini dibuat di dalam sel pankreas yang dikenal sebagai sel beta. Sel
beta membentuk sekitar 75 persen dari sel hormon pankreas. Tanpa insulin yang
cukup, kadar gula dalam darah dapat meningkat yang mungkin menjadi pertanda
penyakit diabetes.
 Glukagon = Sel alfa membentuk sekitar 20% sel di pankreas, salah satunya
menghasilkan glukagon. Jika gula darah terlalu rendah, glukagon membantu
meningkatkannya dengan mengirimkan pesan ke hati untuk melepaskan cadangan
gula yang tersimpan.

 Gastrin dan amylin. Gastrin dibuat di sel G di perut, tetapi beberapa juga dibuat di
pankreas. Hormon ini merangsang perut untuk membuat asam lambung. Sedangkan
amylin dibuat dalam sel beta dan berfungsi untuk membantu mengontrol nafsu makan
serta pengosongan perut.

10. Terakhir, buatlah gambar diagram sistem pencernaan lengkap dengan semua organ
asesorisnya.

Anda mungkin juga menyukai