PENGANTAR TEKNOLOGI
PROMOSI KESEHATAN
Peminatan Promkes
21
0
BAB I
PENGANTAR TEKNOLOGI PROMOSI KESEHATAN
1
Adapun tujuan dari penggunaan media promosi kesehatan adalah (Notoatmodjo,
2005)
1. Media dapat mempermudah penyampaian infomasi
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3. Media dapat memperjelas informasi yang disampaikan
4. Media dapa mempermudah pengertian
5. Media dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik
6. Media dapat menampilkan objek yang dapat ditangkap dengan mata
7. Media dapat memperlancar komunikasi, dan lain-lain
2
5. Organization
Dukungan organisasi atau instansi
6. Novelty
Kebaruan media yang digunakan, semakin baru media maka akan semakin
menarik
Pada suatu media, pesan yang disampaikan haruslah efektif dan kreatif, maka
dari itu harus memenuhi hal-hal berikut :
1. Command attention, adalah mengembangkan satu ide/pesan pokok yang dapat
direfleksikan menjadi suatu pesan
2. Clarify the massage, pesan yang digunakan haruslah mudah dimengerti,
sederhana dan jelas
3. Create trust. pesan yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak bohong dan
terjangkau
4. Communicate a benefit, pesan yang disampaikan dapat memberikan
keuntungan terutama bagi kedua belah pihak
5. Consistency, pesan yang disampaikan harus memiliki satu pesan utama di
media apapun
6. Cater to the heart and head. pesan yng disampaikan dapat menyentuh akal
dan rasa (emosi) sasaran
7. Call to actiorr pesan yang disampaikan dapat mendorong dan mempengaruhi
saran untuk bertindak ke hal positif
3
Berdasarkan jenisnya media promosi kesehatan dapat ditinjau dari beberapa
aspek, diantaranya yaitu (Notoatmodjo, 2005)
1. Berdasarkan bentuk umum penggunaanya
Berdasarkan penggunaannya media promosi kesehatan dibedakan menjadi
a. Bahan bacaan, diataranya seperti modul, buku, folder, leaflet, majalah,
buletin dan lain sebagainya
b. Bahan peragaa, poster tunggal, poster seri, flipchart, tranparan, slide, film,
dan lain-lain
2. Berdasarkan cara produksi
Berdasakan cara produksinya media promosi kesehatan dibagi menjadi
a. Media cetak
Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesan-pesan
visual. Contohnya yaitu poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar,
lembar balik dan sticker.
Kelebihan dari media cetak yaitu tahan lama, mencakup banyak orang,
biaya tidak tinggi, tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-mana, dapat
mengungkit rasa keindahan, mempermudah pemahaman, meningkatkan
gairah belajar. Sedangkan kelemahannya adalah media tidak
dapat menstimulir efek suara dan gerak kemudian media mudah terlihat
b. Media elektronika
Media elektronika yaitu media yang dapat bergerak dan dinamis,
contohnya seperti TV, radio, film, video film, cassete, CD, dab VCD.
Kelebihan dari media elektronika adalah sudah dikenal masyarakat,
mengikutsertakan panca indera, dan lebih mudah dipahami. Kelemahanya
yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik, perlu alat canggih
untuk produksinya, dan perlu persiapan yang matang.
c. Media luar ruangan
Media luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar
ruang umum, contohnya seperti papan reklame, spanduk,
pameran, banner dan TV layar lebar.
Kelebihan dari media luar adalah sebagai informmasi umum dan hiburan,
mengikutsertakan semua panca indera, lebih mudah dipahami, lebih
menarik karena ada suara dan gambar, bertatap muka, penyajian dapat
dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar. Kelemahannya adalah biaya
tinggi, sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik, ada yang memerlukan
4
alat canggih, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang, perlu
keterampilan penyimpanan dan perlu keterampilan dalam
pengoperasiannya.
5
Penelitian ini mengembangkan produk yang telah ada. Seperti telah dikemukakan
bahwa R & D yang bersifat pengembangan adalah menyempurnakan yang telah ada,
baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Tahap pertama pada level ini adalah
mengkaji produk yang telah ada, selanjutnya peneliti melakukan studi literatur,
kemudian peneliti membuat rancangan produk yang bersifat menyempurnakan atau
mengambangkan produk yang telah ada.
4. Penelitian dan pengembangan pada level 4 adalah peneliti melakukan penelitian
untuk menciptakan produk baru membuat produk dan menguji
keefektifitasan produk tersebut.
Penelitian ini dapat menciptakan produk baru yang kreatif, original dan teruji.
Menciptakan produk baru yang kreatif berarti membuat produk baru yang
memiliki nilai tambah dan belum pernah ada. Original berarti asli, belum ada yang
lain yang membuatnya. Teruji berarti produk tersebut telah terbukti secara empiris
kualitasnya melalui berbagai pengujian lapangan.
C. Rangkuman
Media promosi kesehatan merupakan sebuah sarana yang berguna untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan ke komunikator. Media
promosi kesehatan bertujuan agar sasaran dapat mendapatkan pengetahuan dan kemudian
mampu merubah perilaku sasaran menjadi lebih positif.
Media promosi kesehatan dibagi menjadi beberapa macam, yaitu media cetak,
media elektronik, dan media luar ruangan. Media cetak terdiri dari booklet, leaflet, rubik
dan poster. Media elektronik terdiri dari TV, radio, film, vidio film, cassete, CD, dan
VCD. Sedangkan media luar ruangan terdiri dari papan reklame, spanduk, pameran,
banner dan TV layar lebar. Media tersebut memiliki kriterianya masing-masing. Pada
metodenya, media promosi kesehatan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu metode
promosi kesehatan individu, kelompok dan massa. Metode promosi kesehatan individu
digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang sudah tertarik
akan perubahan kearah yang positif. Meotde promosi kesehatan kelompok
dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah, kemudian menetapkan masalaj, bertukar
pikiran hingga mendorong partisipasi peserta. Sedangkan metode promosi kesehatan
massa digunakan untuk menyampaikan pesank kesehatan yang bersifat pubik, maka dari
itu kriteria media promosi kesehatan massa tidak membedakan umur, jenis kelamin,
pekeijaan dan lain-lain.
6
Pada pengembangan media promosi kesehatan, terdapat metode penelitian dan
pengembangan (R&D). penelitian dan pengambangan (R&D) berfungsi untuk
memvalidasi dan mengembangkan produk. Terdapat empat level, level satu yaitu peneliti
melakukan penelitian untuk mendapatkan rancangan tetapi tidak membuat produk dan
mengujinya. Level dua yaitu peneliti tidak melakukan penelitian tetapi langsung menguji
produk yang sudah ada. Level tiga peneliti melakukan penelitian untuk
mengembangkan produk yang telah ada, membuat produk dan menguji keefektifitasan
produk tersebut. Kemudian level empat peneliti melakukan penelitian untuk
menciptakan produk baru membuat produk dan menguji keefektifitasan produk tersebut.