Anda di halaman 1dari 23

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

I. BIODATA
Klien/Pasien
Nama : An. D
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : Play Group
Keluarga klien
Nama Orang Tua : Ny. E
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Perum Canggu, Permai

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama :
Ibu klien mengatakan anak panas disertai menggigil pada siang hari dan
malam hari. Dan jika melakukan aktivitas yang berlebihan seperti bermain
dan saat anak telat makan atau jajan sembarangan.
2. RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) :
Ibu klien mengatakan anak mulai panas kemarin sore, Ibu klien mengatakan
sebelumnya bermain dengan temannya dengan waktu yang cukup lama, dari
siang sampai sore hari baru pulang. Dan pada saat bermain, klien tidak sengaja
memakan snack serta minuman stick dari temannya. Setelah itu tiba – tiba
anak mengalami panas turun dan tidak nafsu makan. Klien mengalami panas
turun disertai menggigil pada siang hari dan panas kembali pada saat
sore/menjelang malam hari. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mengalami
penurunan BB yang dari awal yaitu 14 Kg menjadi 12 Kg semenjak masa
opname bulan lalu.
3. RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Ibu klien mengatakan 1 bulan yang lalu pada tanggal 1 April anak pernah
masuk ke Rumah Sakit dengan keluhan yang sama. Saat itu klirn mengalami
panas yang tidak kunjung turum meskipun sudak diberikan obat yaitu Sanmol,
namun panas tidak usai turun juga. Setelah itu, klien dibawah ke IGD terdekat
yaitu RS. Kuncup Ceria Margelo, Magersari. Setalah itu klien menjalani
opname kurang lebih 7 hari masa perawatan dan dilakukan uji lab yang
mengatakan klien mengalami Deman Tiffoid.
4. Riwayat Perkembangan Yang Lalu (yang berhubungan dengan penyakit
sekarang) :
a. Prenatal : Ibu klien mengatakan anak selalu mengonsumsi vitamin agar
nutrisi tercukupi.
b. Natal : Ibu klien mengatakan anak lahir dengan BB 3,5Kg secara SC.
c. Postnatal : Ibu Klien mengatakan pernah melakukan perawatan
payudara agar ASI lancar.
d. Imunisasi : Lengkap (BCG, Polio, Campak).
e. Pernahkah anak menderita penyakit seperti saat ini ?
Upaya yang dilakukan : Ibu klien mengatakn anak pernah mengalami
hal yang sama, lalu ibu klien langsung memeriksakan ke RS terdekat.

5. Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada
III. Kemampuan Fungsional
1. Pola Persepsi Kesehatan
Ibu klien mengatakan saat anak mulai sakit dan panas tidak kunjung turun,
langsung dibawa ke RS terdekat. Ibu klien juga mengatakan bahwa kurang
begitu faham tentang tindakan mandiri yang dilakukan ketika dirumah.
2. Pola Nutrisi – Metabolisme
 ASI : Berhenti sejak usia 2 tahun dan sekarang minum susu formula
dengan jumlah lebih sedikit dan jarang.
 DIIT Khusus : Makan Nasi Halus.
 Nafsu Makan : Berkurang.
 Masalah dengan makanan : tidak ada alergi makanan.
 Jumlah makanan yang dimakan : 2-3x sehari, biasanya ½ porsi dari porsi
biasanya.
 Cairan intra vena : Tidak Ada.
3. Pola Eliminasi
URI
 Kebiasaan (Frekuensi, Waktu, Jumlah) : klien sering BAK dengan kurang
lebih 5x/Hari. Pada saat bangun tidur, siang, sore dan malam hari.
 Masalah dengan berkemih (Disuri, Hematuri, Nocturi, Incontinensia, dll) :
Tidak ada masalah saat berkemih.
ALVI
 Kebiasaan (Konstipasi, diare, dengan bantuan, dll) :
Tidak ada masalah pada eliminasi Alvi.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Motorik (Motorik Kasar, Motorik Halus)
PERNAFASAN
Keluhan saat melakukan aktivitas : Sering merasakan peningkatan
suhu tubuh mendadak.
Riwayat Penyakit Pernapasan : Tidak Ada
Riwayat Penyakit Paru Dalam Keluarga : Tidak Ada
SIRKULASI
Keluhan Saat Melakukan Aktivitas : Merasa Lemas dan tidak nafsu
makan.
Riwayat Penyakit Jantung : Tidak Ada
Riwayat Penyakit Jantung Dalam Keluarga : Tidak Ada
Obat – obatan yang dipakai : Kloramfenikol, Tiamfenikol,
Sanmol.
5. Pola Tidur / Istirahat
Ibu klien mengatakan anak tidur ± 10 Jam yaitu dari jam 21:30 – 06:00.
6. Pola Kognitif – Perseptual
Pendengaran : Normal, tidak ada gangguan baik telinga kanan maupun kiri.
7. Persepsi Diri / Konsep Diri
Tidak Ada
8. Pola Peran – Hubungan
 Komunikasi (sesuai dengan usia/ tidak) : klien sudah mampu berbicara
dengan baik.
 Bahasa sehari hari : Bahasa Jawa
 Hubungan dengan orang lain (teman sebaya, ortu, dll) : Dapat berinteraksi
dengan baik.
 Dampak sakit terhadap diri : tidak bisa berkumpul dan bermain dengan
temannya. Badan sering merasa lemas.
 Keinginan untuk mengubah diri : Tidak Ada
 Gugup atau relaks (Nilai 1-5) : Nilai 3
9. Seksualitas / Reproduksi
Tidak Terkaji.
10. Koping / Toleransi Stress
 Stressor padatahun lalu : TidakAda
 Metode Koping yang biasa digunakan : Bermain HP (menonton Youtube
Kids).
 Sistem Pendukung : Orang Tua

Penggunaan Alkohol dan obat resep dokter

 Serta obat ilegal untuk mengatasi stress : Tidak Ada


 Efek penyakit terhadap tingkat stress : Tidak Ada.
11. Nilai / Kepercayaan
Menggambarkan sistem spiritual, nilai dan kepercayaan
 Agama (Spiritualitas) : Klien selalu mengikuti ibunya sholat.
 Kegiatan keagamaan dan budaya : Mengikuti mengaji TPQ di Musholla.
 Berbagi dengn orang lain : Ibu klien mengajarkan selalu memberi dengan
sesama teman, dan orang yang membutuhkan.
IV. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Umun
 Keadaan umum : Klien tampak lemas.
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda – Tanda Vital :
TD :-
Nadi : 110x/Menit.
Suhu : 38ᵒC
RR : 35x/mnt
BB : 12 Kg.

B. Head To Toe
1. Kepala
 Inspeksi : Bentuk kepala normal chepalus, rambut berwarna hitam,
persebaran rambut merata, kondisi kepala bersih, tidak ada lessi atau
massa, tidak ada ketombe
 Palpasi :tidak terkaji
2. Mata
 Inspeksi : Mata simetris kanan dan kiri, penyebaran bulu mata merata,
penyebaran alis merata, konjuntiva merah muda, pupil isokor kanan
dan kiri(+/+), sclera putih susu, mata tidak cowong
 Palpasi : bola mata teraba kenyal dan tidak ada nyeri tekaN
3. Hidung
 Inspeksi : Hidung tepat berada ditengah, tidak ada apendarahan , tidak
ada luka atau lessi, tidak tampak pernafasan cuping hidung, terdapat
secret.
 Palpasi :tidak ada nyeri tekan
4. Telinga
 Inspeksi : Telinga simetris kanan dan kiri, warna seperti sekitar, tidak
ada massa, tidak ada serumen, tidak ada pendarahan, telinga nampak
bersih.
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada telinga
5. Mulut
 Inspeksi : Terdapat jumlah gigi 9, tidak ada karies pada gigi, tidak ada
peradangan pada gusi, gusi berwarna merah, lidah kotor, mukosa bibir
kering dan pucat, tidak ada nyeri telan anak hanya bisa berbicara dan
menangis.
6. Kulit dan Kuku
 Inspeksi :Warna kulit putih pesebaran kulit merata, tidak ada luka
maupun lesi, kuku pendek dan bersih.
 Palpasi :Akral hangat, turgor kulit kembali < 2 detik
7. Leher
 Inspeksi : Tongsil tidakada pembesaran, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid.
 Palpasi : Kelenjar thyroid tidak teraba pembesaran, tidak teraba
pembesaran pada kelenjar limfe,

8. Thorax
 Inspeksi : Bentuk dada normal chest, irama pernafasan regular, tidak
ada otot bantu pernafasan frekuensi nafas 26x pernafasan dangkal.
 Palpasi : Pergerakkan dada simetris, tidak ada massa, taktil fremitus
tidak terkaji, tidak ada retraksi dada.
 Perkusi :sonor kedua lapang paru.
 Auskultasi : tidak ada kelainan dan tidak terdapat bunyi nafas
tambahan seperti ronchi.
9. Abdomen
 Inspeksi : Warna kulit normal, tida ada bekas luka, bentuk perut supel.
 Auskultasi : Bising usus 11 x / menit.
 Palpasi : Tidak ada hepatomegali, tidak ada nyeri tekan.
 Perkusi : Terdengar timpani pada semua kuadran
10. Ekstremitas
 Inspeksi : simetris antara ekstermitas kanan dan kiri, tidak ada benjolan
atau bekas luka.
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat oedema, akral
hangat. Integumen : turgor kulit < 2 detik, akral hangat, CRT kembali<
2 detik tidak ada lesi tau pun luka.
11. Kekuatan otot
5 5
5 5

12. Genetalia dan Anus


Tidak terkaji

3.2 Diagnosa Keperawatan

A. Analisa Data
Nama : An. D

No Data Etiologi Masalah


1. Ds :
- Ibu klien mengatakan anak Proses penyakit Hipertermia
mulai panas kemarin sore (Salmonella
sehabis bermain dengan Typhi)
temannya.
- Ibu klien mengatakan klien
mulai panas sejak bermain
dengan temannya dan saat
memakan jajanan
sembarangan.
Do :
- Tanda – Tanda Vital :
TD :-
Nadi : 110x/Menit.
Suhu : 38ᵒC
RR : 35x/mnt
BB : 12 Kg.
- Kulit terasa Hangat.
2. Ds :
- Ibu mengatakan anak Faktor psikologis Defisit Nutrisi
mengalami penurunan nafsu (keengganan untuk
makan. makan)
- Ibu mengatakan makan 2-3
kali sehari kadang cuman
menghabiskan ½ porsi dari
sebelumnya.
- Ibu mengatakan anak
mengalami penurunan berat
badan dari sebelum sakit
berat badan 14kg sesudah
sakit menjadi 12Kg.
- Ibu mengatakan anak rewel
saat makan. Dan sering
mengatakan selalu cepat
kenyang saat makan.
Do :
- BB turun : dari 14Kg
menjadi 12 kg
- Klien tampak lemas
- Membran mukosa pucat.
- Bising usus Hiperaktif.
3. Ds :
- Ibu mengatakan belum Kurangnya Defisit
pernah mendapatkan terpapar pengetahuan.
informasi tentang. informasi.
demam typhoid.
- Ibu mengatakan kurang
mengetahaui tindakan
mandiri yang bisa
dilakukan dirumah.
Do :
- Ibu klien terlihat selalu
bertanya mengenai Demam
Typhoid.
- Ibu klien terlihat sedikit
bingung.
- Ibu klien sedikit menyangkal
pada informasi yang sudah
dijelaskan.

B. Diagnosa keperawatan

Tanggal No Diagnosa Keperawatan TTD


17 – 05 – 1 Hipertermia b/d proses penyakit (Salmonella thypi)
2021 ditandai dengan Ibu mengatakan anak mulai panas
kemarin sore sehabis bermain dengan temannya, Ibu
klien mengatakan bahwa klien lemas dan klien mulai
panas sejak bermain dengan temannya dan saat
memakan jajanan sembarangan.

17 – 05 – 2 Defisit nutrisi b/d faktor psikologis (keengganan untuk


2021 makan) ditandai dengan Ibu mengatakan anak
mengalami penurunan nafsu makan, makan 2-3 kali
sehari kadang cuman menghabiskan ½ porsi dari
sebelumnya. Serta anak mengalami penurunan berat
badan dari 14Kg menjadi 12 Kg.

17 – 05 – 3 Defisit pengetahuan b/d kurangnya terpapar informasi


2021 ditandai dengan ibu mengatakan belum pernah
mendapatkan informasi tentang demam typhoid, tidak
mengetahui mengatakan kurang mengetahaui
tindakan mandiri yang bisa dilakukan dirumah.

3.3 Intervensi Keperawatan

Nama Pasien : An.D

No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan (SIKI)


Keperawatan (SLKI)
(SDKI)
1. Hipertermia b.d. Luaran Utama : Menagement hipertermia (I.15506)
proses infeksi Termoregulasi (L.14134)
(Salmonella Observasi :
Typoid). Luaran Tambahan: 1. Identifikasi penyebab hipertemia
(D.0130) Perfusi Perifer, Status (mis. Dehidrasi, terpapar
Kenyamanan, Status lingkungan panas, penggunaan
Nutrisi. incubator)
2. Monitor suhu tubuh.
Tujuan :
Setelah dilakukan Terapeutik :
tindakan keperawatan 1. Sediakan lingkungan yang dingin
selama 1 minggu dengan 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3 kali pertemuan 3. Lakukan pendinginan eksternal
diharapkan Hipertemia (mis. Selimut atau kompres dingin
menurun. pada dahi, leher, dada, abdomen,
aksila)
Kriteria Hasil : Edukasi :
- Kulit merah 1. Anjurkan tirah baring.
menurun.
- Pucat menurun.
- Suhu tubuh
membaik.
- Suhu kulit
membaik.

2 Defisit nutrisi Luaran Utama : Manajemen Nutrisi (I.03119)


b/d faktor Status Nutrisi (L.03030)
psikologis Observasi :
(keengganan Luaran Tambahan: - Identifikasi status nutrisi.
untuk makan). Nafsu makan, Berat - Identifikasi makanan yang
Badan. disukai.
- Monitor Berat badan.
Tujuan : - Monitor asupan makanan.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan Terapeutik :
selama 1 minggu dengan 1. Sajikan makanan secara
3 kali pertemuan menarik dan suhu sesuai.
diharapkan Status Nutrisi 2. Berikan makanan tinggi serat
dapat terpenuhi. untuk mencegah konstipasi.
3. Berikan makanan tinggi kalori
Kriteria Hasil : dan tinggi protein.
- Porsi makanan
dihabiskan. Edukasi :
- Perasaan cepat - Anjurkan posisi duduk, jika
kenyang menurun. mampu.
- Nafsu makan
membaik.
- Berat badan
membaik.
- Frekuensi makan
membaik.
3 Defisit Luaran Utama : Edukasi Kesehatan (I.12383)
pengetahuan b/d Tingkat Pengetahuan
kurangnya (L.12111) Observasi :
terpapar - Identifikasi kesiapan dan
informasi. Luaran Tambahan: mampu menerima informasi.
Motivasi, proses
Informasi, Tingkat Terapeutik :
Kepatuhan. - Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan.
Tujuan : - Berikan kesempatan untuk
Setelah dilakukan bertanya.
tindakan keperawatan Edukasi :
selama 1 minggu dengan - Jelaskan faktor resiko yang
3 kali pertemuan dapat mempengaruhi
diharapkan tingkat kesehatan.
pengetahuan dapat - Ajarkan perilaku hidup bersih
meningkat. dan sehat.
- Ajarkan strategi yang dapat
Kriteria Hasil : digunakan untuk meningkatkan
- Perlaku sesuai perilaku hidup bersih dan
pengetahuan sehat.
meningkat.
- Verbalisasi minat
dalam belajar
meningkat.
- Pertanyaan
tentang masalah
yang dihadapi
menurun.
- Persepsi yang
keliru terhadap
masalah menurun.

3.4 Implementasi

Nama Pasien : An.D

No Hari/Tangga Jam Diagnosa Pelaksanaan TTD


l Keperawatan
1. Senin, 17 – 09:00 Hipertermia b.d. 1. Mengidentifikasi penyebab
05 – 2021. proses infeksi hipertemia (mis. Dehidrasi,
(Salmonella terpapar lingkungan panas,
Typoid). penggunaan incubator)
2. Memonitor suhu tubuh.

09:30 Hipertermia b.d. 1. Menyediakan lingkungan


proses infeksi yang dingin.
(Salmonella 2. Melonggarkan atau
Typoid). lepaskan pakaian.
3. Melakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen,
aksila)
09:40 Hipertermia b.d. 1. Menganjurkan tirah baring
proses infeksi
(Salmonella
Typoid).
2 Senin, 17 – 09:50 Defisit nutrisi b/d 1. Mengidentifikasi status
05 – 2021. faktor psikologis nutrisi.
(keengganan untuk 2. Mengidentifikasi makanan
makan). yang disukai.

10:00 Defisit nutrisi b/d 1. Memonitor Berat badan.


faktor psikologis 2. Memonitor asupan
(keengganan untuk makanan.
makan).
10:25 Defisit nutrisi b/d 1. Menyajikan makanan
faktor psikologis secara menarik dan suhu
(keengganan untuk sesuai.
makan). 2. Memberikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
3. Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein.

10:30 Defisit nutrisi b/d 1. Menganjurkan posisi


faktor psikologis duduk.
(keengganan untuk
makan).
3 Senin, 17 – 10:37 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan
05 – 2021. pengetahuan b/d dan mampu menerima
kurangnya terpapar informasi.
informasi.
10:45 Defisit 1. Menyediakan materi dan
pengetahuan b/d media pendidikan
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
10:48 Defisit 1. Menjelaskan faktor resiko
pengetahuan b/d yang dapat mempengaruhi
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
3. Mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

No Hari/Tangga Jam Diagnosa Pelaksanaan TTD


l Keperawatan
1. Selasa, 18 – 09:00 Hipertermia b.d. 1. Memonitor suhu tubuh.
05 – 2021. proses infeksi
(Salmonella
Typoid).
09:15 Hipertermia b.d. 1. Menyediakan lingkungan
proses infeksi yang dingin.
(Salmonella 2. Melonggarkan atau
Typoid). lepaskan pakaian.
3. Melakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen,
aksila)
09:35 Hipertermia b.d. 1. Menganjurkan tirah baring
proses infeksi
(Salmonella
Typoid).
2 Selasa, 18 – 09:40 Defisit nutrisi b/d 1. Memonitor Berat badan.
05 – 2021. faktor psikologis 2. Memonitor asupan
(keengganan untuk makanan.
makan).

09:50 Defisit nutrisi b/d 1. Menyajikan makanan


faktor psikologis secara menarik dan suhu
(keengganan untuk sesuai.
makan). 2. Memberikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
3. Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein.
10:20 Defisit nutrisi b/d 1. Menganjurkan posisi
faktor psikologis duduk.
(keengganan untuk
makan).
3 Selasa, 18 – 10:30 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan
05 – 2021. pengetahuan b/d dan mampu menerima
kurangnya terpapar informasi.
informasi.
10:45 Defisit 1. Menyediakan materi dan
pengetahuan b/d media pendidikan
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
10:48 Defisit 1. Menjelaskan faktor resiko
pengetahuan b/d yang dapat mempengaruhi
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
3. Mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

No Hari/Tangga Jam Diagnosa Pelaksanaan TTD


l Keperawatan
1. Rabu, 19 – 09:00 Hipertermia b.d. 1. Memonitor suhu tubuh.
05 – 2021. proses infeksi
(Salmonella
Typoid).
09:15 Hipertermia b.d. 1. Menyediakan lingkungan
proses infeksi yang dingin.
(Salmonella 2. Melonggarkan atau
Typoid). lepaskan pakaian.
3. Melakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen,
aksila)
09:35 Hipertermia b.d. 1. Menganjurkan tirah baring
proses infeksi
(Salmonella
Typoid).
2 Rabu, 19 – 09:40 Defisit nutrisi b/d 1. Memonitor Berat badan.
05 – 2021. faktor psikologis 2. Memonitor asupan
(keengganan untuk makanan.
makan).

09:50 Defisit nutrisi b/d 1. Menyajikan makanan


faktor psikologis secara menarik dan suhu
(keengganan untuk sesuai.
makan). 2. Memberikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi.
3. Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein.
10:20 Defisit nutrisi b/d 1. Menganjurkan posisi
faktor psikologis duduk.
(keengganan untuk
makan).
3 Rabu, 19 – 10:30 Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan
05 – 2021. pengetahuan b/d dan mampu menerima
kurangnya terpapar informasi.
informasi.
10:45 Defisit 1. Menyediakan materi dan
pengetahuan b/d media pendidikan
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
10:48 Defisit 1. Menjelaskan faktor resiko
pengetahuan b/d yang dapat mempengaruhi
kurangnya terpapar kesehatan.
informasi. 2. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat.
3. Mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

3.5 Evaluasi

No. Hari/Tangga Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD


l
1. Senin, 17 – Hipertermia S :
05 – 2021. b.d. proses - Ibu klien mengatakan anak
infeksi mulai panas kemarin sore
(Salmonella sehabis bermain dengan
Typoid). temannya.
- Ibu klien mengatakan klien
mulai panas sejak bermain
dengan temannya dan saat
memakan jajanan sembarangan.

O:
- Tanda – Tanda Vital :
TD :-
Nadi : 110x/Menit.
Suhu : 38ᵒC
RR : 35x/mnt
- Kulit terasa Hangat.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
1. Menonitor suhu tubuh.
2. Menyediakan lingkungan yang
dingin.
3. Melonggarkan atau lepaskan
pakaian.
4. Melakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila).
5. Menganjurkan tirah baring.
Senin, 17 – Defisit S:
05 – 2021. nutrisi b/d - Ibu mengatakan anak
faktor mengalami penurunan nafsu
psikologis makan.
(keengganan - Ibu mengatakan makan 2-3 kali
untuk sehari kadang cuman
makan). menghabiskan ½ porsi dari
sebelumnya.
- Ibu mengatakan anak
mengalami penurunan berat
badan dari sebelum sakit berat
badan 14kg sesudah sakit
menjadi 12Kg.
- Ibu mengatakan anak rewel saat
makan. Dan sering mengatakan
selalu cepat kenyang saat
makan.
O:
- BB turun : dari 14Kg menjadi
12 kg
- Klien tampak lemas
- Membran mukosa pucat.
- Bising usus Hiperaktif.

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi Dilanjutkan
1. Memonitor Berat badan.
2. Memonitor asupan makanan.
3. Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu sesuai.
4. Memberikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi.
5. Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein.
6. Menganjurkan posisi duduk.
Senin, 17 – Defisit Ds :
05 – 2021. pengetahuan - Ibu mengatakan belum
b/d pernah mendapatkan
kurangnya informasi tentang. demam
terpapar typhoid.
informasi. - Ibu mengatakan kurang
mengetahaui tindakan
mandiri yang bisa
dilakukan dirumah.
Do :
- Ibu klien terlihat selalu bertanya
mengenai Demam Typhoid.
- Ibu klien terlihat sedikit
bingung.
- Ibu klien sedikit menyangkal
pada informasi yang sudah
dijelaskan.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi kesiapan dan
mampu menerima informasi.
2. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan.
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya.
4. Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
5. Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
6. Mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat

No. Hari/Tangga Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD


l
1. Selasa, 18 – Hipertermia S :
05 – 2021. b.d. proses - Ibu klien mengatakan anak
infeksi sudah sedikit tidak panas.
(Salmonella - Ibu klien mengatakan anak
Typoid). sudah tidak rewel.
O:
- Tanda – Tanda Vital :
TD :-
Nadi : 100x/Menit.
Suhu : 37,1ᵒC
RR : 34x/mnt
- Kulit masih terasa Hangat.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
1. Menonitor suhu tubuh.
2. Menyediakan lingkungan yang
dingin.
3. Melonggarkan atau lepaskan
pakaian.
4. Melakukan pendinginan
eksternal (mis. Selimut atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila).
5. Menganjurkan tirah baring.
Selasa, 18 – Defisit S:
05 – 2021. nutrisi b/d - Ibu mengatakan nafsu makan
faktor anak sudah mulai meningkat.
psikologis - Ibu mengatakan anak terkadang
(keengganan makan habis 1 porsi dalam 3
untuk x/hari.
makan). - Ibu mengatakan anak tidak
begitu rewel saat makan.
- Ibu mengatakan anak tidak
selalu cepat kenyang saat
makan.

O:
- BB naik 2 ons dari sebelumnya,
yaitu 12,2Kg.
- Klien tampak sedikit lemas.
- Membran mukosa pucat.

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi Dilanjutkan
1. Memonitor Berat badan.
2. Memonitor asupan makanan.
3. Menyajikan makanan secara
menarik dan suhu sesuai.
4. Memberikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi.
5. Memberikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein.
6. Menganjurkan posisi duduk.
Selasa, 18 – Defisit Ds :
05 – 2021. pengetahuan - Ibu mengatakan sudah
b/d mulai memahami Demam
kurangnya Typhoid.
terpapar - Ibu mengatakan sudah
informasi. sedikit mengetahaui
tindakan mandiri yang bisa
dilakukan dirumah.
Do :
- Ibu klien terlihat selalu bertanya
mengenai Demam Typhoid.
- Ibu klien terlihat sedikit
memahami.
- Ibu klien sedikit tidak lagi
menyangkal pada informasi yang
sudah dijelaskan.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan Intervensi
1. Mengidentifikasi kesiapan dan
mampu menerima informasi.
2. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan.
3. Memberikan kesempatan untuk
bertanya.
4. Menjelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
5. Mengajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
6. Mengajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat

No. Hari/Tangga Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD


l
1. Rabu, 19 – Hipertermia S :
05 – 2021. b.d. proses - Ibu klien mengatakan anak
infeksi sudah mulai membaik dan tidak
(Salmonella panas lagi.
Typoid). - Ibu klien mengatakan anak
sudah tidak rewel.
O:
- Tanda – Tanda Vital :
TD :-
Nadi : 97x/Menit.
Suhu : 36,4ᵒC
RR : 34x/mnt
- Kulit tidak terasa hangat.

A : Masalah teratasi.

P : Intervensi Dihentikan.
Rabu, 19 – Defisit S:
05 – 2021. nutrisi b/d - Ibu mengatakan nafsu makan
faktor anak sudah mulai meningkat.
psikologis - Ibu mengatakan anak sering
(keengganan makan habis 1 porsi dalam 3
untuk x/hari.
makan). - Ibu mengatakan anak tidak
begitu rewel saat makan.
- Ibu mengatakan anak suka
ketika makan.

O:
- BB naik 3 ons dari sebelumnya,
yaitu 12,2Kg menjadi 12,5Kg.
- Klien tampak ceria dan tidak
lemas.
- Membran mukosa berwarna
merah muda.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi Dihentikan.
Rabu, 19 – Defisit Ds :
05 – 2021. pengetahuan - Ibu mengatakan sudah
b/d mulai memahami Demam
kurangnya Typhoid.
terpapar - Ibu mengatakan sudah
informasi. mengetahui tindakan
mandiri yang bisa
dilakukan dirumah dan
mepraktekkannya sendiri.
Do :
- Ibu klien terlihat sangat
memahami.
- Ibu klien sedikit tidak lagi
menyangkal pada informasi yang
sudah dijelaskan.

A : Masalah teratasi.

P : Intervensi Dihentikan.
H.

DEMAM TIFOID

(THYPUS ABDOMINALIS)

TANDA & GEJALA

1) Gejala pada anak : Inkubasi antara 5-40 hari dengan


rata-rata 10-14 hari
2) Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
3) Demam turun pada minggu PENGERTIANke empat, kecuali
Disusun oleh : demam tidak tertangani akan menyebabkan syok,
Stupor dan Koma
RISKA LUMFATUL LAILIA 4) Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan
A.
(201804076) selama 2-3 hari Demam Tifoid
merupakan suatu
B.5) Nyeri kepala, nyeri perut
penyakit
6) Kembung, mual, muntah, diare, infeksi sistemik
konstipasi
(infeksi yang ada di
C. 7) Pusing, bradikardi, nyeri otot
8) Batuk dalam tubuh) bersifat
9) Epitaksis akut yang disebabkan
MAHASISWA D3 oleh bakteri Salmonella
10) Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan
KEPERAWATAN ujung merah serta tremor) Thypi. Bakteri ini
STIKES BINA SEHAT PPNI biasanya
11) Hepatomegali, Splenomegali, ditemukan di air
Meteroismus
MOJOKERTO atau makanan yang
12) Gangguan mental berupa somnolen
13) Delirium atau psikosis terkontaminasi.
2021 14) Dapat timbul dengan gejala yang tidak tipikal
terutama pada bayi muda sebagai penyakit demam
D. akut dengan disertai syok dan hipotermia

E.
CARA PENULARAN PENANGANAN
KOMPLIKASI

1. PerdarahanCara
usus : sekitar 2% mengalami
mengatasi Demam Tifoid di rumah :
perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi
1. Istirahat minimal 7 – 14 hari
pada minggu2. ketiga
Mengkonsumsi makanan rendah
serat dan tinggi protein misal : ikan,
2. Perforasi usus telur,
: terjadiayam,
pada 1-2% penderita
tahu, bubur dan
beras,
lontong
menyebabkan nyeri perut yang hebat karena isi
3. Apabila anak mual/muntah anjurkan
usus menginfeksi
untukrongga perut
makan dan(peritonitis)
minum sedikit tapi
Penularan Salmonella thypi sering
dapat ditularkan melalui 3. Pneumonia4.: bisa terjadi pada
Makanan minggu
pertama, kedua atau
diberikan bubur
berbagai cara yang dikenal saringpneumokokus
kemudian bubur kasar dan
ketiga akibat infeksi
dengan 5F : akhirnya nasi sesuai dengan tingkat
1. Food (Makanan) 4. Infeksi kandungkesembuhan pasien
kemih dan hati
2. Fingers (Jari tangan/kuku) 5. Hindari makan buah
3. Fomitus (Muntah) 5. 6. (bakteremia),
Infeksi darah Banyak minum dan makan
infeksi tulang
4. Fly (Lalat)
5. Feses (Tinja) (osteomielitis), infeksi katup jantung (endocarditis),
Perawatan lanjutan :
infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal
Mencari
(glomerulitis) pengobatan
atau infeksi lanjutan.
saluran kemih Segera ke
puskesmas atau rumah sakit, apabila
PENCEGAHAN kondisi belum membaik dalam 3 hari

1. Menjaga kebersihan
lingkungan
2. Menjaga kebersihan
makanan dan minuman
3. Menjaga kebersihan diri
4. Menjaga daya tahan
tubuh
Documentasi :

Pengkajian

Implementasi 1
Implementasi 2
Implementasi 3

Anda mungkin juga menyukai