Anda di halaman 1dari 29

Routing 2

• Routing protocol digunakan oleh router untuk menemukan semua


jaringan di dalam internetwork secara dinamis dan memastikan
bahwa semua router memiliki routing table yang sama. Contoh
routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP dan OSPF.
• Routed protocol digunakan untuk mengirimkan data user melalui
jaringan yang sudah ada. Contoh routed protocol adalah IP.
Keuntungan & Kerugian Routing Statis
⁺ CPU router tidak mengalami overhead
⁺ Tidak memerlukan bandwidth di antara router
⁺ Dari sisi keamanan, administrator dapat memilih untuk mengizinkan
akses routing ke jaringan tertentu saja.

⁻ Jika ada sebuah jaringan baru yang dihubungkan maka administrator


harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual
⁻ Tidak cocok digunakan untuk jaringan berskala besar (sehingga statis
digunakan untuk network skala kecil)
Keuntungan & Kerugian routing dinamis
⁺ Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan router.
⁺ Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
⁺ Bila terjadi penambahan suatu network baru hanya router-router yang
berkaitan yang melakukan konfigurasi.

⁻ Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada
setiap waktu tertentu.
⁻ Kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table cukup lama karena router
membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok sehingga setelah
konfigurasi harus menunggu saat agar setiap router mendapat semua
alamat IP yang ada.
1. RIP (Routing Information Protocol)
• Protokol yang banyak digunakan.
• Ada beberapa versi yang biasanya digunakan, yaitu RIPv1 dan RIPv2
• Diimplementasikan pada network yang memiliki skala besar.
• Kapan menggunakan RIP? Ketika perubahan tabel routing sering
terjadi.
• Menggunakan distance vector
RIPv1
• Protocol routing jenis classfull
• Mengirimkan tabel routing secara broadcast
• Ketika mengirimkan tabel routing ke router tetangga, RIPv1 tidak
mengirimkan subnetmask.
• Yang dikirimkan hanya network address.
RIPv2
• Protocol routing jenis classless
• Mengirimkan tabel routing ke router tetangga dengan menyertakan
subnetmask
• Dapat bekerja dengan menerapkan subnetting
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
• Menggunakan distance vector
• Untuk menangani kekurangan RIP (max 15 hop/lompatan)
• Memiliki 255 hop max
• Menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan
routing berdasarkan system, interior atau exterior
3. OSPF (Open Shortest Path First)
• Untuk menggantikan RIP
• Menggunakan link state
• Menentukan rute terbaik
• Digunakan untuk jaringan yang sangat besar
Latihan 1 (RIPv1)
• Buatlah topologi seperti ini
• Kemudian setting router kiri dengan CLI
• Setting router kanan dengan CLI
• Apa yang terjadi?

• Router kiri memiliki ip 192.168.1.1 untuk fa0/0 netmask


255.255.255.0 dan 192.168.2.1 untuk fa1/0 netmask 255.255.255.0
• Router kanan memiliki ip 192.168.2.2 untuk fa0/0 netmask
255.255.255.0 dan 192.168.3.1 untuk fa1/0 netmask 255.255.255.0

• Kita setting ip komputernya setelah itu.


• Bisa diperhatikan untuk CLI nya
seperti pada gambar pada kolom
equivalent IOS commands.
• Bisa diperhatikan untuk CLI
nya seperti pada gambar pada
kolom equivalent IOS
commands.
Uji konektivitas
Latihan 2 (RIPv2)
• Untuk konfigurasi RIPv2 ini sedikit berbeda dengan RIPv1.
• Kita akan bermain-main di CLI dan GUI seperti latihan sebelumnya.
• Ingat, RIPv2 menggunakan subnetting.
• Terdapat 2 network
• Network A membutuhkan 50 host
• Network C membutuhkan 30 host
• Ip 192.168.2.0
• Tentukan subnettingnya terlebih dahulu!
• Gunakan 1st usable ip pada subnet-nya untuk ip gateway pada
network A.
• Gunakan 1st usable ip pada subnet-nya untuk ip gateway pada
network C.
• Gunakan 2nd dan 3rd usable ip pada subnet-nya untuk mewakili
komputer di Network A.
• Gunakan 2nd dan 3rd usable ip pada subnet-nya untuk mewakili
komputer di Network C.
• Lakukan teknik subnetting Vlsm
• Berapa subnet-nya? Berapa host-nya? Berapa block-nya?
• Buatlah tabel subnetting akhirnya!

• Ip 192.168.2.0
• 50 host
• Prefix yang di dapat = /26 = 255.255.255.192
• Subnet = 4
• Host = 62
• Blok = 64
• 30 host
• Prefix yang di dapatkan = /27 = 255.255.255.224
• Subnet = 8
• Host = 30
• Blok = 32

Lakukan pengecekkan apakah terdapat kesalahan?


• Sehingga didapatkan tabel
Subnet 192.168.2.0 192.168.2.64
1st host 192.168.2.1 192.168.2.65
Last host 192.168.2.62 192.168.2.94
broadcast 192.168.2.63 192.168.2.95
Netmask 255.255.255.192 255.255.255.224

• Selanjutnya buat topologinya di cisco


• Sehingga untuk tabel ip address:
Device Kabel IP Netmask
PC0 Fa0/0 192.168.2.2 255.255.255.192
PC2 Fa0/0 192.168.2.3 255.255.255.192
PC1 Fa0/0 192.168.2.67 255.255.255.224
PC3 Fa0/0 192.168.2.66 255.255.255.224
• Setting PC Network A
• Setting PC network C
Kemudian kita setting routernya dengan CLI:

En
Conf t
Router rip
Version 2
Network ....
ex
Uji konektivitas
• Tabel uji konektivitas
Device PC0 PC2 PC1 PC3
PC0 v v v v
PC2 ? ? ? ?
PC1 ? ? ? ?
PC3 ? ? ? ?
Latihan 3 (Routing Dinamis)
• Bagaimana kalau seperti ini menggunakan routing dinamis?

B
Lembar kerja
• Sebuah perusahaan memiliki 192.168.100.0/24 dan akan
membangun jaringan dengan 3 divisi. Masing-masing divisi:
• A = 50 host
• B = 30 host
• C = 24 host
• Buatlah rancangan jaringan dari kasus di atas! (menggunakan paket
tracer)
Router ke router beri ip sesuai pemberian kamu.

Anda mungkin juga menyukai