NAMA KELOMPOK
LALU PILAR SANGGA ARISTA
BAIQ NATASYA PUTRI
MILA MAULINA
ALFINA HAYATI
PENDAHULUAN
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang
yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Menurut arah getarnya
gelombang dikelompokkan menjadi : gelombang transversal dan longitudinal. Gelombang transversal
adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah rambatannya. Satu gelombang
terdiri atas satu lembah dan satu bukit, misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan,
dsb. Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan dengan arah
getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa rapatan dan renggangan. Contoh
gelombang longitudinal seperti slingki / pegas yang ditarik ke samping lalu dilepas.
Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang
longitudinal).
Gelombang juga dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya medium perambatan
gelombang: gelombang mekanik dan elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
memerlukan medium perambatan. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat baik melalui medium maupun vakum ( tanpa medium).
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus menerus. Ada beberapa
gejala gelombang yang berlaku umum, baik untuk gelombang mekanik maupun gelombang
elektromagnetik. Ada 6 gejala gelombang umum yaitu pemantulan, pembiasan, dispersi, difraksi,
interferensi, dan polarisasi.
Pada makalah kali ini, kami akan membahas tentang salah satu gejala gelombang yang berlaku
umum, yaitu dispersi gelombang.
PEMBAHASAN
DISPERSI GELOMBANG
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat pada suatu
medium. Medium nyata yang gelombangnya merambat dapat disebut sebagai medium non dispersi.
Dalam medium non dispersi, gelombang mempertahankan bentuknya. Contoh medium non disperse
adalah udara sebagai medium perambatan dari gelombang bunyi.
Gelombang-gelombang cahaya yang terdapat dalam vakum adalah nondispersi secara sempurna.
Cahaya putih (polikromatik) yang dirambatkan pada prisma kaca mengalami dispersi sehingga
membentuk spektrum warna-warna pelangi. Dispersi gelombang yang terjadi dalam prisma kaca terjadi
karena kaca termasuk medium dispersi untuk gelombang cahaya.
Dispersi cahaya adalah penguraian cahaya putih atas komponen - komponen warna pelangi. Dalam
percobaan di laboratorium, penguraian cahaya tersebut menggunakan sebuah kotak sinar dan sebuah
prisma kaca. Jika sebuah sinar yang keluar dari kotak diarahkan ke salah satu bidang pembias prisma,
maka sinar yang keluar dari bidang prisma lainnya akan terpisah menjadi 7 warna pelangi. Dalam
kehidupan sehari hari , contoh penerapan dispersi adalah pembentukan pelangi.selain itu, dispersi juga
mempunyai pengertian sebagai berikut:
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal
itu membuktikan bahwa cahaya putih terdiri atas harmonisasi berbagai cahaya warna dengan panjang
gelombang yang berbeda – beda.
Pelangi adalah spektrum cahaya matahari yang diuraikan oleh butir - butir air. Pelangi hanya dapat
terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas sinar matahari
mengenai butir - butir air yang besar, maka sinar itu akan dibiaskan oleh bagian depan permukaan air.
Sinar akan memasuki butir air. Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang butir air.
Selanjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan dibiaskan oleh permukaan depan. Karena
sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas spektrum spektrum matahari.
Ketika cahaya merambat dalam suatu medium, maka kecepatan rambat gelombang umumnya
bergantung pada frekuensinya. Dalam kaca misalnya, kecepatan rambat makin kecil bila panjang
gelombang nya makin kecil. Cahaya warna ungu merambat lebih lambat daripada cahaya warna merah.
Jika cahaya putih jatuh pada bidang batas 2 medium dengan sudut tertentu, maka gelombang yang
masuk ke medium kedua mengalami pembiasan. Besarnya sudut bias bergantung pada kecepatan
rambat cahaya dalam medium tersebut.
Karena gelombang dengan frekuensi berbeda mempunyai v ( kecepatan) yang berbeda, maka
gelombang dengan frekuensi berbeda akan memiliki sudut bias yang berbeda pula. Akibatnya, dalam
medium kedua, berkas dengan frekuensi yang berbeda bergerak dalam arah yang berbeda. Peristiwa
tersebut dapat dikatakan sebagai penguraian cahaya putih dari spektrum - spektrum yang memiliki
frekuensi yang berbeda atau disebut dispersi.
Sebuah prisma atau kisi kisi mempunyai kemampuan untuk menguraikancahaya menjadi warna
warna spektralnya. Indeks cahaya suatu bahanmenentukan panjang gelombang cahaya yang
dapat diuraikan menjadikomponen - komponennya. Untuk cahaya ultraviolet digunakan
prisma dariKristal, untuk cahaya putih digunakan prisma dari kaca, dan
untuk cahayainfrarot digunakan prisma dari garam batu.
Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap warna cahaya.
Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil sedangkan warna ungumengalami deviasi terbesar.
RUMUS – RUMUS DISPERSI
Setiap warna mengalami pembiasan yang berbeda. Setiap warna mengalami deviasi dari arah semula.
Sudut yang dibentuk oleh sinar yang keluar dengan sinar datang dinamakan sudu devisiasi .
Selisih sudut devisiasi ungu dengan sudut devisiasi merah dinamakan sudut dispersi . untuk kondisi
dimana terjadi devisiasi menimum (D) dan sudut pembias kecil, maka berlaku hubungan sebagai
berikut :
Devisiasi minimum = ungu ( Du)
Devisiasi minimum = merah (Dm)
Sudut dispersi untuk kondisi ini adalah :
Keterangan :
m = sudut deviasi merah
u = sudut deviasi ungu
nu = indeks bias untuk warna ungu
nm = indeks bias untuk warna merah
Catatan :
Untuk menghilangkan dispersi antara sinar ungu dan sinar merah kita gunakan susunan Prisma
Akhromatik.
Untuk menghilangkan deviasi suatu warna, misalnya hijau, kita gunakan susunan prisma pandang lurus.
Pada tahun 1666, Isaac Newton mendapatkan bahwa cahaya matahari dapat dipisahkan
menjadi beberapa warna. Ia membuat sebuah lubang di daun jendela sebuah ruamg gelap. Kemudian ia
meletakkan sebuah prisma di depan lubang. Ketika cahaya mataharimemasuki lubang dan jatuh pada
prisma, sebuah spektrum warna pelangi terlihat pada layar di letakkan pada sisi lain prisma.