Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN OKSIGENASI (SESAK)

Dosen Bembimbing :

Ernawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :

NAMA :Siti Rafiah

NIM :11409719071

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA

BANJARMASIN

2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan keperawatan dasar dengan gangguan oksigenasi pada


Ny.A di desa guntung ujung gambut ,Telah di setujui oleh pembimbing
akedemik.

Banjarmasin,19 Sebtember 2020

Mengetahui

Pembimbing akademik Mahasiswa

Ernawati S.kep.Ns,.M.Kep Siti rafiah

NIP/NIRA : 014637120 NIM :11409719071


LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR TEORI


A. Definisi

Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²).


Kebutuhanfisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untukkelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan hidupnya, dan untukaktivitas berbagai organ atau sel.
Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapat kanoksigen maka akan
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki
dan biasanya pasien akan meninggal. Kebutuhan oksigenasi merupakan keb
utuhan dasarmanusia yang di gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel
tubuhmempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Dalam
keadaan biasamanusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen setiap hari (24
jam) atau sekitar 0,5 cctiap menit. Respirasi berperan dalam mempertahakan
kelangsungan metabolisme sel.Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang
adekuat. Respirasi juga berarti gabunganaktifitas mekanisme yang berperan
dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh dan pembuangan CO² (hasil
pembakaran sel). Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan
dalam mempertahankan oksigenasi. Tujuan dari terapi oksigenadalah untuk
memberikan transpor oksigen yang adekuat dalam darah sambilmenurunkan
upaya bernafas dan mengurangi stress pada miokardium.

B. Klarifikasi
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi didalam tubuh terdiri atas 3 tahapan
yaitu ventilasi,difusi dan transportasi.
1. Vestilasi
merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer .yang mana proses ini di pengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu: adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
semakin tingginya suatu tempat,maka tekanan udaranya semakin
rendah,adanya kondisi jalan napas yang baik,dan adanya kemampuan
toraks dan alveoli pada paru-paru untuk mengembang.
1. Difusi
Merupakan gas pertukaran O3 dari alveoli ke kapiler paru-paru
dan CO2 dari kapiler ke alveoli.di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
luasnya permukaan paru-paru,tebal membran respirasi/permeabilitas
yang terdiri atas epitel alveoli interstisial keduanya dapat mepengaruhi
proses defusi apabia terjadi peroses penebalan dan perbedaan tekanan
dan konsentrasi O2 hal ini dapat dapat terjadi sebagaimana O2 dari
alveoli masuk ke dalam secara berdifusi,dan yang terakhir afinitas gas
yaitu kemampuan untuk menembus darah vena vulmonaris.
2. Transportasi gas
Merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh
dan CO2 ke jaringan tubuh kapiler.yang di pengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu : curah jantung (kardiak output ),frekuensi denyut nadi,dan
kondisi pembuluh darah ,latihan pembandingan sel darah dengan darah
secara keseluruhan (hematokrin),serta eletrosit ,dan kadar Hb.

C. Anatomi dan fisiologi


1) Sistem pernapasan Atas
 Hidung : Pada hidung, udara yang masuk akan mengalami proses
penyaringan,humidifikasi dan penghangatan.
 Faring : Faring merupakan saluran yang terbagi dua, untuk udara
dan makanan.
 Laring :Laring merupakan struktur menyerupai tulang rawan yang
biasa disebut jakun.Selain berperan dalam menghasilkan suara,
laring berfungsi mempertahan kankepatenan jalan napas dan
melindungi jalan napas bawah dari air dan makanan yang masuk. 
2) Sistem Pernapasan Bawah.
 Trakea :Merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-
cincin kartilago yang menghubungkan laring dan bronkus utama
kanan dan kiri.

Peristiwa bernapas terdiri dari 2 bagian yaitu :

 Menghirup udara (inpirasi )


Inpirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui
saluran pernapasan sampai ke paru-paru .proses inpirasi :volume rongga
dada naik/lebih besar ,tekanan rongga dada turun/lebih kecil.
 Menghembuskan udara (ekspirasi )
Tidak banyak menggunakan tenaga,karena ekspirasi adalah suatu
gerakan pasif yaitu terjadi relaksasi otot-otot pernapasan ,proses
ekspirasi :voleme rongga dada turun lebih kecil,tekanan rongga naik/lebih
besar.
D. Etiologi
 Faktor Fisiologi
1. Menurunnya kemampuan mengikatO 2 seperti pada anemia
2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada Obstruksi
saluran pernafasan
bagian atas
3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan
terganggunya
oksigen(O2)
4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam luka, dll
5. kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas,
muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis seperti TBC paru.
 Faktor Perilaku
1. Nutrisi, misalnya gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat
oksigen berkurang.
2. Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan Oksigen.
3. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer
dan koroner
4. Alkohol dan obat-obatan menyebankan intake nutrisi /Fe
mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi
pusat pernafasan.
5. kecemasan ; menyebabkan metabolisme meningkat.
E. Tanda dan gejala
Pola napas abnormal (irama, frekuensi, kedalaman)
 Sulit bicara
 Kelelahan
 Dispnea
 Suara napas abnormal
 Penggunaan otot tambahan pernapasan
 Takhipnea

F. Patopisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan
trasportasi.Proses ventilasi (proses ventilasi jumlah oksigen yang masuk
dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat
obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan
tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang
menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen dari
alveoli ke jaringan) yang terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan
pertukaran gas (brunner &suddarth,2002).
Virus masuk melalui saluran pernapasan dan berada pada alveolus.
Hasil ini langsung membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit
memfagosit bakteri namun tidak membunuh,sesudah hari-hari pertama
leukosit di ganti dengan magropag.alveoli yang terserang mengalami
konsilidasi. Magropag yang mengalami infiltrasi bersatu menjadi sel
tuberkel epiteloid. Jaringan mengalami nekrosis keseosa dan jaringan
granulasi menjadi lebih fibrosa dan membentuk jaringan parut
kolaganosa,respon radang lainya adalah pelepasan bahan tuberkel ke
trakeobronkiale sehingga menyebabkan secret. Tuberculosis sekunder
muncul bila kuman yang dormant aktif kembali di kerenakan uminitas
yang menurun (price dan Lorraine,2007:amin dan aslir,20007).
G. Pathaway

Faktor lingkungan(udara,bakteri,virus

,jamur).masuk melalui saluran nafas atas

Terjadi infeksi dan proses


peradangan

Hipersekresi kelenjar Kontraksi otot-otot polos


mukosa saluran pernapasan

Akumulasi secret berlebih


Penyempitan saluran
pernapasan
Secret mengental di jalan
napas Keletihanan otot
pernapasan

Gangguaan penerimaan O2 Obtruksi jalan napas  Dispenia


dan pengeluaran CO2  Gas darah arteri
 Abnormal
 Hiperkapnia
Ketidakseimbangan  Batuk yang  Hipoksemia
ventilasi dan ferpusi tidak efektif  Hipoksia
 Penurunan  Konfusi
bunyi napas  Napas cuping
 Dispenia
 Sputum hidung
 Fase ekspirasi  Pola pernapasan
dalam jumlah
memanjang  Abnormal(kecepata
yang berlebih
 Ortopnea n),irama,kedalaman
 Suara
 Penurunan  sianosis
tambahan
kapasitas paru
 Pernapasan sukar

Ketidakefektifan Ketidak efektifan pola


Gangguan pertukaran gas bersihan jalan napas napas
H. Data penunjang
Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas
secara efisien.
a. Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler
alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
b. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
c. Pemeriksaan sinar X dada
Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses
abnormal.
d. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda
asing yang menghambat jalan nafas.
e. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
f. Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung dan
kontraksi paru
g. CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.
I. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan non medis
b. Menghitung pernapasan
a. Memposisikan pasien fowler dan semifowler
b. Melatih nafas dalam
c. Melatih batuk efektif
2.Penatalaksanaan medis
a. Pemantauan Hemodinamika
b. Pengobatan bronkodilator
c. Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter,
misal: nebulizer, kanula nasal, masker untuk membantu pemberian
oksigen jika diperlukan
3. Penatalaksanaan non medis
d. Menghitung pernapasan
e. Memposisikan pasien fowler dan semifowler
f. Melatih nafas dalam
g. Melatih batuk efektif
4. Penatalaksanaan medis
d. Pemantauan Hemodinamika
e. Pengobatan bronkodilator 

II. Konsep Asuhan Keperawatan


A. Pengkajan
1. Data Pasien
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
b. Riwayat Penyakit Dahulu
c. Riwayat Penyakit Keluarga
3. Penampilan umum pasien
4. Frekuensi
5. Waktu atau Lama
6. Lingkungan pasien
7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak pucat/ kesakitan/ memegang dada
Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah
2. Nadi
3. Respirasi

B. Diagnosa Keperawatan
Terdapat beberapa diagnosa untuk kebutuhan oksigenasi yaitu:
1. Bersihan jalan napas tidakefektif
2. pola napas tidakefektif
3. gangguan penyapihan ventilator
4.gangguan pertukaran gas
5. gangguan ventilasi spontan
6.resiko aspirasi
7.penumpukan secret berlebih
C. Intervensi
Tujuan yang diharapkan :
1. tidak ada suara napas abnormal
2. Tidak menunjukan tanda-tanda sesak
3. mampu melatih napas dalam sendiri/ batuk efektif sendiri
Rencana Tindakan :
Intervensi Rasional
Kaji fungsi Mengetahui apakah ada keluhan
pernapasan(bunyi,frekuensi,kecep lain, frekuensi, kapan sesaknya
atan,kedalaman,penggunaan otot dirasakan
assseroris)
Mengajarkan teknik relaksasi Untuk mengajarkan klien apabila
kepada klien timbul rasa sesak nya
Memberikan analgetik sesuai Untuk mengurangi rasa sesak
program
Observasi tanda-tanda vital Untuk mengetahui keadaan umum
klien
Mengatur posis klien semifowler Agar oksigen lebih mudah masuk
Mengajarkan tehnik napas dalam Membantu mengurangi sesak dan
melebarkan jalan napas
Mengajarkan batuk efektif Mengurangi sesak
napas,memberikan kenyamanan
dan membantu mengeluarkan
sputum
Menganjurkan minum air hangat Memperlancarkan dan membantu
banyak keluarnya sputum
Edukasi tentang latihan napas Agar klien dan keluarga mengetahui
dalam dan batuk efektif kepada manfaat dar tindakan tersebut dan
klien dan keluarga. di harapkan mampu melakukan
secara mandiri ke depanya.
Mengatur lingkungan klien Mengantisipasi faktor yang memicu
terjadinya sesak terhadap klien.

DAFTAR PUSTAKA
Ekaputri,rafaeel, 2018 , laporan pendahuluan gangguan oksigenasi.
https://www.academia.edu/19848014/LP_OKSIGENASI(di akses tanggal
16,09,2020).

widyadayanti,pungky,2019 laporan pendahuluan oksigenisasi

https://www.academia.edu/40592095/LP_oksigenasi,(di akses pda 18-09-2020).

https://www.slideshare.net/kaurikauri/oksigenasi-32129875

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny.A DENGAN GANGUAN OKSIGENISASI DI DESA GUNTUNG
UJUNG GAMBUT

Dosen Bembimbing :

Ernawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :

NAMA :Siti Rafiah

NIM :11409719071

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA

BANJARMASIN

2019/2020

LEMBAR PENGESAHAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini telah menyelesaikan asuhan
keperawatan pada Ny.A dengan gangguan oksigenisasi di desa gunjung ujung
gambut.

Banjarmasin,21,sebtember 2020

Mengetahui

Pembimbim akademik Mahasiswa

Ernawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep Siti rafiah


NIP/NIRA : 014637120 NIM :11409719071

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DASAR DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI

I .Pengkajian

a. Identitas
1. Nama : Ny.A
2. Usia/tanggal lahir : 42 (01-20-1978)
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : desa guntung ujung ,gambut
5. Agama/keyakinan : islam
6. Pendidikan : SLTP
7. Pekerjaan/sumber pendapat : Pedagang
8. Suku/bangsa : banjar
9. Diagnose medis : asma,hiper
10. Tanggal masuk : --
11. Tanggal pengkajian : 21-09-2020 (07.30)
b. Penanggung jawab
1. Nama : Tn.J
2. Usia : 35 (09-12-1985)
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : desa guntung ujung (gambut)
5. Pekerjaan : Pedagang
6. Hubungan dengan klien : Suami

II .KELUHAN UTAMA

1. Klien mengatakan sesak napas dan batuk yang di sertai dahak yang sulit
keluar

III .RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan sekarang


Pada tanggal 21-09-2020, klien mengatakan sesak napas pada
dada sebelah kiri dan batuk yang di sertai dahak yang sulit
keluar,aukustasi: terdengar suara pernapasan weezing dan ronkhi. Klien
mengatakan saat terkena asap obat nyamuk dan udara yang
dingin(malam,subuh),menyebabkan rasa sesak muncul secara tiba-tiba.
Klien mengatakan keadaan penyakitnya lebih baik dari sebelumnya
karena dulu klien batuk sampai mengeluarkan darah tetapi tidak sembuh
secara total tapi untuk saat ini klien mengatakan sudah tidak ada lagi
batuk berdarah hanya batuk berdahak biasa saja kadang sulit
mengeluarkan dahak seperti tertahan di tenggorokan . Klien mengatakan
bila sesak itu muncul klien duduk menyandarkan diri ke dinding dan
langsung mengonsumsi obat sesak napas seperti napacin.
B. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun selain
asma dan penyakit hiper yang mana sejak tahun 2000 (20 tahun) yang
lalu sudah mulai mengalami asma tetapi sekarang sudah tidak terlalu
parah lagi semenjak klien mengonsumsi daging buaya( nenek klien lah
yang menganjurkan hal ini ucap klien). Klien mengatakan tidak pernah
memiliki penyakit infeksi dari anak-anak sampai sekarang,klien
megatakan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013 (7
tahun) yang lalu tetapi tidak parah. Klien mengatakan alergi dengan
udang dan telor ayam , jika asma klien kambuh klien mengonsumsi obat-
obatan bebas yang di beli di warung seperti: napacin, jika klien batuk
maka klien juga mengonsumsi obat-obatan bebas seperti :mixadin dan
mixagrib .
C. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan almarhum ayah klien juga memiliki riwayat
asma ,beliaupun meninggal di kerenakan penyakit asama yang di
deritanya ucap klien dengan raut wajah lesu, dan almarhum ibu klien
memiliki riwayat strok,hipertensi,kencing manis,sedangkan saudara-
saudara klien hanya kaka tertua klien yang juga memiliki asma dan yang
lain tidak ada riwayat penyakit apapun. Klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang terkena alergi ataupun infeksi apapun. Klien
mengatakan tidak ada anggota keluarga klien yang memiliki riwayat
penyakit gangguan jiwa .

D. Genogram
= Perempuan = Meninggal = Pernikahan

= Laki-laki = Klien = Serumah

VI. KEADAAN UMUM KLIEN


A.Penampilan umum

Tidak terdapat tanda distress,penampilan rapi sesuai umur klien,terlihat


ekperesi datar,agak lesu dan pucat ,berbicara agak lambat,kesadaran
compormetris GCS=15 (Er 4,VS,MG ).Tinggi badan :158,berat badan :
67kg,terlihat gaya berjalan klien santai ,terlihat sesekali klien memegang dada
dan batuk.

Tanda-tanda vital

1. Suhu :38,5c
2. Nadi : 80x/menit
3. RR : 35x/menit
4. TD :130/80mmHg

V. PENGKAJIAN KEBUTUHAN OKSIGEN DAN KARBONDIOGSIDA

1. Respirasi dan pernapasan


Klien mengatakan setiap sesak napas suaranya selalu terdengar
seperti udara yang keluar dari tempat sempit kesulitan bernapas atau
(weezing) dan kadang seperti suara dengkuran(ronkhi),dalam beberapa
saat ini suara seperti itu selalu muncul ucap klien.dan batuk berdahak
yang agak sulit keluar.
2. Gangguan pernapasan
Klien mengatakan sering mengalami batuk, pilek dan saat ini pun
klien masih dalam keadaan batuk berdahak, klien mengatakan bila batuk
paling lama sampai satu minggu dan klien biasanya meminum obat bebas
yg di beli di warung-warung seperti :mixagrib,dan mixadin, dan untuk
sesak klien mengonsumsi obat bebas yang juga di beli di warung-warung
seperti :napacin.klien mengatakan ketika udara dingin(malam,subuh,ujan)
frekuensi batuk dan sesak napas klien muncul dan meningkat.klien
mengatakan warna dahaknya adalah putih dan kadang bening dengan
tektur kental . klien mengatakan tidak merokok dan di dalam keluarga
tidak ada yang merokok. Klien mengatakan selain klien ada almarhum
ayah klien dan kaka tertua klien yang memiliki riwayat asma .klien
mengatakan sakitnya seperti di tusuk-tusuk dan seperti tertimpa benda
berat di dada(tertahan). Klien mengatakan pernah menjalani pengobatan
non medis (tradisional) yang mana di anjurkan oleh nenek klien untuk
mengonsumsi daging buaya dan akhirnya penyakit asma klien mulai
membaik,klien mengatakan juga pernah memakan cacing yang di
panggang untuk mengurangi sesak napasnya hal itu di lakukan klien
selama sebulan rutin dan memberikan efek baik pada diri klien,dan saat
ini dalam 2 tahun ini klien sudah tidak mengonsumsi pengobatan
teradisional itu lagi .klien sekarang hanya mengobati sesak dan batuknya
dengan obat-obatan bebas di warung. Menurut klien penyakitnya sudah
tidak separah dulu lagi tetapi klien masih merasa terganggu dengan
penyakitnya yang kadang menghambat aktivitas klien.
3. Faktor yang meringankan
Klien mengatakn biasanya bila rasa sesak itu muncul klien langsung
meminum obat napacin dan duduk dengan menyandarkan diri ke dinding-
dinding rumah serta kadang membaringkan diri ke kasur klien.

VI. PEMERIKSAAN DIGNOSTIK

A. Laboratorium : tidak ada


B. Foto rontgen : tidak ada
C. EKG : tidak ada
D. Pemeriksaan lain : tidak ada

I .Diognosa keperawatan

Klien mengeluh sesak napas pada dada sebelah kiri terdengar suara
(weezing) dan kadang timbul suara seperti dengkuran(ronkhi) dan batuk yang di
sertai dahak yang agak sulit keluar,. Klien terlihat lesu ,pucat ,bicara agak pelan
dan kadang memegangi dada dan tenggorokan. Maka diagnosa yang muncul
menurut analisi penulis adalah :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan


secret.

VII. ANALISA DATA


NO DATA FOKOS PENYEBAB MASALAH
1. DS: Klien mengatakan sesak Penumpukan sekret Ketidakefektifan
napas pada dada sebelah kiri bersihan jalan napas
dan batuk di sertai dahak
yang agak sulit keluar
P: sekret berlebih
Q: seperti di tusuk-
tusuk,seperti tertimpa
sesuatu yang berat(tertahan)
R: di dada kiri dan agak gatal
di tenggorokan
S: 5(0-10)
T: hilang timbul,tiba-tiba(saat
udara dingin)
DO:
Suhu :38,5c
Nadi : x/80menit ,
RR :35x/menit
TD :130/90mmHg
Tampak lesu,pucat,bbicara
lambat kadang terlihat
memegangi dada dan
tenggorokan,terdengar suara
(ronkhi dan weezing)

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


NO
1. Setelah di lakukan 1 Memonitor tanda- 1. Mengetahui keadaan
tindakan selama tanda vital. umum klien.
1x24 jam di 2 Kaji pernapasan 2. Mengetahui apakah
harapkan masalah (bunyi,frekuensi, ada keluhan lain,
gangguan kedalaan,kecepatan frekuensi, kapan
pernapasan klien dan pengunaan otot sesaknya dirasakan.
(sesak) berkurang assesorios. 3. Mengantisipasi faktor
dan penumpukan 3 .mengatur posisi yang memicu
secret dapat klien semifowler terjadinya sesak
teratasi.Dengan 4 Edukasi kepada klie terhadap klien
kriteria hasil : klien ndan keluarga 4. Agar klien dan
merasa untuk tindakan keluarga mengetahui
nyaman,senang,dan napas dalam dan manfaat dar itindakan
dapat melakukan batuk efektif tersebut dan di
aktivitas dengan 5 Mengajarkan tehnik harapkan mampu
nyaman dan aman. napas dalam melakukan secara
6 Mengajarkan tehnik mandiri ke depanya.
batuk efektif 5. Membantu
7 Menganjurkan klien mengurangi sesak
minum air hangat dan melebarkan jalan
yang banyak. napas.
8 Mengatur 6. Mengurangi sesak
lingkungan klien. napas,memberikan
kenyamanan dan
membantu
mengeluarkan
sputum.
7. Memperlancarkan
dan membantu
keluarnya sputum.
8. Mengantisipasi faktor
pemicu terjadinya
sesak napas pada
klien.

IMPLEMENTASI
NO TANGGAL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI
1. Senin Ketidakefektifan 14.50 1. Memonitor tanda-
20-09-2020 bersihan jalan napas wita tanda vital.
berhubungan dengan Suhu :38,5c
penumpukan secret. Nadi : 80x/menit
RR : 35x/menit
TD :130/80mmHg
2. Mengkaji pernapasan
15.00 (bunyi,frekuensi,
Wita kedalaan,kecepatan
dan pengunaan otot
assesorios.
3. Memposisikan klien
15.15 semifowler(setengah
Wita duduk)
4. Memberikan edukasi
kepada klien dan
keluarga untuk
15.30 tindakan napas dalam
Wita dan batuk efektif
5. Mengajarkan tehnik
napas dalam
15.50 6. Mengajarkan tehnik
Wita batuk efektif dan
mempraktekan secara
mandiri
7. Memberi klien minum
air hangat.
8. Mengatur lingkungan
klien
X. CATATAN PERKEMBANGAN

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI


1. Ketidakefektifan bersihan jalan S: klien mengatakan sesaknya
Rabu
napas berhubungan dengan masih sering muncul tetapi
23-09-2020
penumpukan secret. frekuensi sakitnya
(14.50 wita)
berkurang,batuk klien juga sudah
mulai membaik dan dahak mudah
keluar
O: klien terlihat masih lesu tetapi
sudah tidak pucat lagi,klien sudah
tidak memengangi dada dan
tenggorokan lagi,tidak terdengar
bunyi weezing dan ronchi lagi
Ttv :
Suhu :36,5c
Nadi : 78x/menit
RR : 29x/menit
TD :130/80mmHg
A:masalah belum teratasi
P:intervensi di lanjutkan

2. Kamis Ketidakefektifan bersihan jalan S : klien mengatakan rasa sesak


24-09-2020 napas berhubungan dengan sudah jarang muncul,batuk klien
(08.05 wita) penumpukan secret. sudah mulai hilang dan tidak
berdahak lagi,klien mengatakan
bila sesak dan batuk klien sudah
mampu mengatas nya dengan
teknik napas dalam dan batuk
efektif secara mandiri
O : klien terlihat segar ,sudah
tidak pucat lagi dan terlihat
bersemangat juga tidak terlihat
batuk dan sesak lagi,klien
tersenyum.
Ttv :
Suhu :35,8c
Nadi : 75x/menit
RR : 22x/menit
TD :120/80mmHg
A : masalah teratasi
P :intervensi di hentikan

FORMAT PENCAPAIAN KOMPENTENSI

Nama : siti rafiah


Nim :11409719071

No Hari /Tanggal Keterampilan tindakan Tanda tangan


pembimbing
1. rabu 1. Memonitor tanda-tanda vital.
23-09-2020 2. Mengkaji pernapasan
(07.30 wita) (bunyi,frekuensi,kecepatan dll).
3. Mengajarkan tehnik batuk efektif.
4. Mengajarkan tehnik napas dalam..
5. Memberi klien minum air hangat.
6. Memposisikan klien
semifowler(setengah duduk)
Dokomentasi

Monitor tanda-tanda vital Mengatur posisi semifowler

Melatih batuk efektik Memberi minum air hangat


2. kamis
1. Memonitor tanda-tanda vital.
24-09-2020
2. Memposisikan klien
(08 .05 wita)
semifowler(setengah duduk)
3. Mengajarkan tehnik batuk efektif dan
mempraktekan secara mandiri
4. Mengajarkan tehnik napas dalam
5. Memberi klien minum air hangat.
6. Memberi klien minum air hangat.
7. Mengatur lingkungan klien

Memonitor tanda-tanda vital Mengukur suhu

Melatih napas dalam Memberikan minum air hangat

Anda mungkin juga menyukai