Anda di halaman 1dari 9

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020


pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

PERBANDINGAN SOAL HOTS DAN LOTS PADA UJIAN


NASIONAL SEKOLAH DASAR SEDERAJAT DI
KABUPATEN SUMENEP

Uwais Bayquni Mahbubillah;


Tita Tanjung Sari;
Nisfil Maghfiroh Meita.
Universitas Wiraraja Sumenep
uwaisbayquni123@gmail.com
titatanjungfkip@wiraraja.ac.id;
nisfil@wiraraja.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesulitan tipe
HOTS dan LOTS dalam bentuk persentase pada soal ujian nasional mata pelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam waktu tiga tahun terakhir (2016-2017,
2017-2018 dan 2018-2019). Hasil penelitian yang didapatkan pada mata pelajaran
Matematika tahun 2016-2017 terdapat 16 soal berkriteria HOTS dan 24 berkriteria
LOTS, tahun 2017-2018 terdapat 12 soal berkriteria HOTS dan 18 berkriteria LOTS,
tahun 2018-2019 terdapat 14 soal berkriteria HOTS dan 16 berkriteria LOTS dan untuk
mata pelajaran Ipa tahun 2016-2017 terdapat 15 soal berkriteria HOTS dan 25
berkriteria LOTS, tahun 2017-2018 terdapat 15 soal berkriteria HOTS dan 20 berkriteria
LOTS, tahun 2018-2019 terdapat 17 soal berkriteria HOTS dan 18 berkriteria LOTS.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa soal berkriteria HOTS pada
mata pelajaran Matematika tertinggi pada tahun 2016-2017 dengan 16 butir soal
berkriteria HOTS sedangkan pada mata pelajaran Ipa tertinggi pada tahun 2018-2019
dengan 17 butir soal berkriteria HOTS.

Kata kunci: Soal HOTS dan LOTS Ujian Nasional, Sekolah Dasar.

Sejak dulu pemerintah selalu akankah guru berguna, dan pihak


mengupayakan peningkatan sekolah apakah mendukung
permasalah pendidikan. Pada terjadinya program pendidikan
dasarnya SDM (sumber daya dalam mencapai hasil yang secara
manusia) yang terdapat pada mutu optimal. Salah satu cara yang
pendidikan yaitu pengendalian dilakukan untuk dapat
dalam sistem tersebut. Perlunya mengendalikan mutu dalam
informasi mengenai keadaan siswa pendidikan adalah dengan
ini dibutuhkan dalam pengendalian melakukan Assessment (penilaian)
tersebut, adakah perubahan,

40
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
(Sutama et al, 2017) ialah salah satu Dalam penelitian dasar hasil
caranya dapat dilakukan. penilaian belajar sisiwa bertujuan
Mengingat pendidikan untuk memantau serta evaluasi
adalah sebuah usaha sadar dan dalam proses perbaikan hasil belajar
terencana untuk mewujudkan yang optimal. Kelulusan dalam
suasana belajar dan proses semua mata pelajaran adalah hasil
pembelajaran agar peserta didik penilaian belajar dari satuan
secara aktif mengembangkan pendidikan. Sedangkan kelulusan
potensi dirinya sehingga perlunya dengan mata pelajaran tertentu
penilaian-penilaian dalam adalah hasil penilaian dari
meperbaiki mutu pendidikan. pemerintah secara nasional. Proses
Sudijono (2013) pengumpulan dan pengolahan
mengemukakan bahwa tes informasi dibutuhkan dalam
merupakan cara yang digunakan penilaian pendidikan sehingga dapat
dalam mengukur pencapaian hasil menentukan pencapaian hasil
peserta didik sehingga dari data belajar siswa. Hasil penilaian belajar
yang diperoleh pada hasil dari seorang guru memakai segala
pengukuran tersebut dihasilkan nilai teknik penilaian contohnya tes,
yang mewakilkan tingkah laku observasi, penugasan perseorangan
keberhasilan peserta didik. atau kelompok, dan lainnya yang
Perkembangan atau pencapaian selaras dengan karakteristik
prestasi belajar siswa dapat dinilai kompetensi serta tingkat
melalui hasil penilaian standar yang perkembangan siswa (Salamah,
telah di tetapkan. Evaluasi dalam 2018).
pendidikan akan memberikan Ujian nasional menjadi
informasi tingkat pencapaian belajar kegiatan yang dilakukan untuk
peserta didik, kegiatan evaluasi ini mengukur pencapaian kompetensi
mempunyai peranan sangat penting peserta didik sebagai pengakuan
dalam pendidikan, begitu pula prestasi belajar dan penyelesaian
dengan proses pembelajaran karena dari suatu satuan pendidikan.
dengan evaluasi dapat di ketahui standar penilaian pendidikan
hasil dari kegiatan pembelajaran digunakan sebagai dasar dalam
yang telah di laksanakan dengan penilaian hasil belajar peserta didik
mempertimbangkan perbedaan- pada pendidikan dasar dan
perbedaan kesulitan dari tahun ke menengah. Keberhasilan ujian
tahun yag selanjutnya agar lebih di nasional bergantung bagaimana
perbaiki. pendidik mampu menuntaskan
41
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
materi pembelajaran sehingga dapat terbaik digunakan sehingga dapat
dikuasai dan dipahami oleh mengukur kemampuan siswa.
siswanya. Hal ini bisa dibuktikan Penyempurnaan standar isi
dari hasil ujian nasional, apakah dengan mengurangi materi yang
para siswa telah mampu mencapai tidak sesuai serta perluasan dalam
nilai standar yang sudah mendalami materi yang sesuai
ditentukankan atau belum. Nilai dengan siswa sehingga kebutuhan
tersebut, dapat menentukan siapa siswa diperkaya dengan cara
saja siswa yang dapat melanjutkan berpikir kritis dan analitis sesuai
pendidikan ke jenjang selanjutnya pada standar internasional. Penilaian
maupun yang tidak. Hasil dari ujian hasil belajar disemogakan bisa
nasional dapat dijadikan sebagai membantu siswa agar meningkatkan
salah satu evaluasi agar dapat kemampuan berpikir tingkat tinggi
meningkatkan kualitas pendidikan (Higher Order Thinking Skills)
pada tiap sekolah serta acuan untuk karena berpikir tingkat tinggi
pemerintah agar melihat kondisi dan berguna mendorong siswa bisa
kualitas pendidikan di Indonesia. berpikir secara luas dan
Hasil dari ujian nasional memperdalam tentang materi
akan di jadikan hasil observasi pelajaran (Widana, 2017).
dalam menentukan tingkat kesulitan Keterampilan dalam berpikir
dalam bentuk persentase pada soal tingkat tinggi adalah jalan keluar
ujian nasional, keberhasilan peserta agar dapat mengejar ketertinggalan.
didik dalam menghadapi ujian Agar dapat mengejar ketertinggalan
nasional tidak lepas dari tim itu seseorang dan harus bertahan,
penyusun butir-butir soal sebab tim yang mana seseorang harus mampu
penyusun soal harus memiliki daya memecahkan permasalahan yang
beda yang baik dalam membuat dihadapi dalam berpikir tingkat
soal. Adapun ini menjadi tugas tinggi. Miri, Ben-Chaim, dan Zoller
amanah yang erat kaitannya (dalam Sajidan dan Afandi, 2017)
terhadap penyusun soal ujian reformasi sistem pendidikan yang
nasional agar membuat soal yang disebutkan bukan tentang perubahan
baik serta berkualitas sehingga tidak kurikulum, melainkan pada
merugikan siswa untuk mencapai perubahan pedagogik, yang berarti
kelulusan sekolah. Karena itu pula bertindak dari simple action ke arah
dperlukannya analisis tekait butir- comprehensive action serta yang
butir soal ujian nasional untuk yang bersifat non-algoritmik dan
menekan pada keterampilan berpikir
42
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
tingkat rendah sehingga menuju Persentase kelulusan pada sekolah
pada pembelajaran yang menitik dasar yaitu 75% pada ujian sekolah
beratkan keterampilan berpikir dan 25% pada ujian nasional,
tingkat tinggi. keberadaan nilai hasil ujian nasional
Penelitian Hamzah dan peserta didik yang mencakup tiga
Masri (Ariani, 2014) menghasilkan mata pelajaran yaitu; Bahasa
jika seseorang menggunakan Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam
keterampilan berpikir pasti lebih dan Matematika tidak lagi menjadi
mudah dalam menyelesaikan suatu penentu kelulusan bagi peserta
pekerjaan dibandingkan dengan didik, namun sejajar dengan mata
orang yang kurang mengaplikasikan pelajaran lain yang tidak di ujian
keterampilan berpikir. Pola nasionalkan sebagai salah satu
keterampilan berpikir yang tepat pertimbangan kelulusan bagi satuan
bermula dari berpikir tingkat rendah pendidikan. Soal ujian nasional
hingga ke tingkat tinggi. sekolah dasar menjadi tolak ukur
Tercapainya keterampilan berpikir dalam penelitian ini dalam waktu
tingkat tinggi tentu harus telah tiga tahun terakhir sehingga peneliti
memahami keterampilan berpikir ingin mengetahui perbandingan
tingkat redah. Aspek mengingat kesulitan pada soal ujian nasional
sampai mengaplikasikan masih selama tiga tahun terakhir dengan
terdapat pada keterampilan berpikir tipe Hots dan Lots. Dalam penelitian
tingkat rendah sedangkan aspek ini peneliti ingin mengetahui
menganalisis, evaluasi serta persentase kesulitan pada soal ujian
mencipta sudah terdapat pada nasional sekolah dasar selama tiga
berpikir tingkat tinggi (Ariani, tahun terakhir dengan tipe berpikir
2014). tingkat tinggi dan berpikir tingkat
Nur Hidayah (2013), rendah atau bias di sebut dengan
berpendapat bahwa peserta ujian Hots dan Lots.
mengerjakan tes dalam kondisi yang
sama; sementara tidak ada yang METODE
dapat menjamin para peserta ujian Bentuk skema penelitian
ujian berada dalam kondisi yang digunakan pada saat proses
psikologis yang sama pada saat penelitian yaitu peneliti
ujian berlangsung, maka muncul menganalisis soal ujian nasional
persoalan bahwa tes yang sekolah dasar hasil analisis peneliti
distandarkan dapat menimbulkan di validasi ke para ahli yaitu guru
kecemasan pada diri peserta ujian. dan dosen agar memvalidkan hasil
43
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
analisis peneliti. Deskriptif Instrument soal ujian
kuantitatif yang dipakai oleh nasional didapatkan dari Sekolah
peneliti dalam menjabarkan hasil Dasar Negeri Kalimook I dan MI
analisis soal ujian nasional karena An-Najah. Hal ini dilakukan peneliti
peneliti hanya menganalisis tingkat dengan membandingkan soal ujian
kesulitan pada soal ujian nasional nasional dari sekolah dasar negeri
selama tiga tahun terakhir. Soal dan madrasah apakah terdapat
ujian nasional di dapat disekolah perbedaan pada butir-butir soal
dasar negeri Kalimook I sebagai ujian nasional. Soal ujian nasional
sampel soal ujian nasional bagi yang telah di peroleh dari dua
peneliti. Tujuan dalam penelitian ini sekolah berbeda ternayata tidak ada
untuk mengukur tingkat kesulitan yang berdeda dalam materi yang
soal ujian nasional dalam tiga tahun telah dirangkum dalam butir-butir
terakhir dalam bentuk persentase soal ujian nasional. Pada tahap
pada kesulitan soal yang telah selanjutnya peneliti melakukan
divalidasi oleh ahlinya. Hots dan rubrik penilaian sesuai dengan ujian
Lots yang di analisis oleh peneliti di nasional yang akan diteliti.
dalam soal ujian nasional sekolah Pengambilan soal dilakukan di dua
dasar di Kabupaten Sumenep. sekolah berbeda bertujuan untuk
pembandingan antara satu sekolah
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan sekolah yang lain.
Penelitian ini adalah Selanjutnya instrumen soal yang
penelitian deskriptif kuantitatif yang telah diperoleh kemudian dianalisis
mana hasil analisis peneliti dalam secara kualitatif menggunakan
soal ujian nasional sekolah dasar acuan taksonomi bloom revisi
dijabarkan dengan cara deskriptif Anderson untuk mengetahui tingkat
kuantitatif. Tujuan dalam penelitian kesulitan butir soal berdasarkan
ini mengukur tingkat kesulitan soal ranah kognitif. Selanjutnya
ujian nasional dalam bentuk instrument soal yang telah dianalisis
persentase selama tiga tahun dilakukan pengujian validitas yang
terakhir dengan tipe Higher Order dilakukan oleh guru dan dosen pada
Thinking Skills (Hots) dan Low tanggal 26 Agustus 2019 untuk
Order Thinking Skills (Lots). validasi soal IPA kepada dosen ahli
Berdasarkan hasil penelitian yang Kimia dan pada tanggal 27 Agustus
telah dipaparkan di atas, berikut ini 2019 peneliti melakukan validasi
akan dibahas lebih lanjut beberapa kepada guru ahli di SDN Kalimook.
hal sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk soal ujian nasional
44
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
matematika peneliti melakukan Jadi, hasil analisis data
validasi pada tanggal 28 Agustus berdasarkan hasil kesulitan yang
2019 kepada dosen ahli Matematika ditinjau dari kriteria soal tipe Hots
dan pada tanggal 27 Agustus 2019 dan Lots diketahui bahwa tingkat
peneliti melakukan validasi soal kesulitan soal yang paling tinggi
Matematika pada guru Matematika terdapat pada tahun ajaran 2018-
di SDN Patean II. Alasan peneliti 2019 dengan persentase 53%
memvalidasi di SDN Patean II selanjutnya pada tahun ajaran 2016-
supaya peneliti lebih mudah dalam 2017 dengan persentase 45% dan
memvalidasi soal ujian nasional selanjutnya pada tahun 2017-2018
Matematika, Peneliti melakukan dengan persentase 37%.
validasi menguji kelayakan atau Berdasarkan hasil analisis
tidaknya instrumen yang telah data soal ujian nasional di sekolah
dianalisis oleh peneliti. dasar pada mata pelajaran
Soal Ujian Nasional Mata Matematika dari tiga tahun terakhir
Pelajaran Matematika (2016-2017, 2017-2018, 2018-2019)
Berdasarkan hasil analisis yang ditinjau melalui tingkat
data soal ujian nasional di sekolah kesulitan soal berdasarkan tipe soal
dasar pada mata pelajaran Hots dan Lots. Dapat diketahui
Matematika dari tiga tahun terakhir bahwa soal ujian nasional
(2016-2017, 2017-2018, 2018-2019) matematika pada tahun pelajaran
yang ditinjau melalui tingkat 2016-2017 terdapat 14 butir soal
kesulitan soal berdasarkan tipe soal yang berkriteria Hots dan terdapat
Hots dan Lots. Dapat diketahui 26 butir soal yang berkriteria Lots.
bahwa soal ujian nasional Dan pada tahun pelajaran 2017-
matematika pada tahun pelajaran 2018 terdapat 10 butir soal yang
2016-2017 terdapat 18 butir soal berkriteria Hots dan terdapat 20
yang berkriteria Hots dan terdapat butir soal yang berkriteria Lots. Dan
16 butir soal yang berkriteria Lots. pada tahun pelajaran 2018-2019
Dan pada tahun pelajaran 2017- terdapat 14 butir soal yang
2018 terdapat 11 butir soal yang berkriteria Hots dan terdapat 16
berkriteria Hots dan terdapat 19 butir soal yang berkriteria Lots.
butir soal yang berkriteria Lots. Dan Jadi, hasil analisis data
pada tahun pelajaran 2018-2019 berdasarkan hasil kesulitan yang
terdapat 16 butir soal yang ditinjau dari kriteria soal tipe Hots
berkriteria Hots dan terdapat 14 dan Lots diketahui bahwa tingkat
butir soal yang berkriteria Lots kesulitan soal yang paling tinggi
45
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
terdapat pada tahun ajaran 201-2019 selanjutnya pada tahun ajaran 2017-
dengan persentase 47% selanjutnya 2018 dengan persentase 43% dan
pada tahun ajaran 2016-2017 selanjutnya pada tahun 2017-2018
dengan persentase 35% dan dengan persentase 37,5%.
selanjutnya pada tahun 2017-2018 Berdasarkan hasil analisis
dengan persentase 33%. data soal ujian nasional di sekolah
Soal Ujian Nasional Mata dasar pada mata pelajaran Ilmu
Pelajaran Ipa Pengetahuan Alam dari tiga tahun
Berdasarkan hasil analisis terakhir (2016-2017, 2017-2018,
data soal ujian nasional di sekolah 2018-2019) yang ditinjau melalui
dasar pada mata pelajaran Ilmu tingkat kesulitan soal berdasarkan
Pengetahuan Alam dari tiga tahun tipe soal Hots dan Lots. Dapat
terakhir (2016-2017, 2017-2018, diketahui bahwa soal ujian nasional
2018-2019) yang ditinjau melalui ilmu pengetahuan alam pada tahun
tingkat kesulitan soal berdasarkan pelajaran 2016-2017 terdapat 15
tipe soal Hots dan Lots. Dapat butir soal yang berkriteria Hots dan
diketahui bahwa soal ujian nasional terdapat 25 butir soal yang
ilmu pengetahuan alam pada tahun berkriteria Lots. Dan pada tahun
pelajaran 2016-2017 terdapat 15 pelajaran 2017-2018 terdapat 14
butir soal yang berkriteria Hots dan butir soal yang berkriteria Hots dan
terdapat 25 butir soal yang terdapat 21 butir soal yang
berkriteria Lots. Dan pada tahun berkriteria Lots. Dan pada tahun
pelajaran 2017-2018 terdapat 15 pelajaran 2018-2019 terdapat 17
butir soal yang berkriteria Hots dan butir soal yang berkriteria Hots dan
terdapat 20 butir soal yang terdapat 18 butir soal yang
berkriteria Lots. Dan pada tahun berkriteria Lots.
pelajaran 2018-2019 terdapat 16 Jadi, hasil analisis data
butir soal yang berkriteria Hots dan berdasarkan hasil kesukaran yang
terdapat 19 butir soal yang ditinjau dari kriteria soal tipe Hots
berkriteria Lots. dan Lots diketahuai bahwa tingkat
Jadi, hasil analisis data kesulitan soal yang paling tinggi
berdasarkan hasil kesukaran yang terdapat pada tahun ajaran 2018-
ditinjau dari kriteria soal tipe Hots 2019 dengan persentase 49%
dan Lots diketahuai bahwa tingkat selanjutnya pada tahun ajaran 2017-
kesulitan soal yang paling tinggi 2018 dengan persentase 40% dan
terdapat pada tahun ajaran 2018- selanjutnya pada tahun 2017-2018
2019 dengan persentase 46% dengan persentase 37,5%.
46
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
Hasil pemaparan di atas
maka dapat disimpulkan dalam
waktu tiga tahun terakhir perbedaan
tingkat kesulitan soal pada mata
pelajaran IPA dan Matematika
kategori Hots dan Lost yaitu pada
soal Matematika dengan persentase
Sumber : Data Primer
Hots sebesar 42% dan Lots sebesar
Gambar 4.8 Diagram Pie hasil
58%. Dan pada mata pelajaran IPA
persentase Ujian Nasional IPA Hots
dengan persentase Hots sebesar
dan Lots selama tiga tahun.
42% dan Lots 58%.
Berdasarkan gambar 4.8
Berikut ini adalah diagram
Diargram Pie maka dapat
pie hasil persentase soal Ujian
disimpulkan hasil persentase soal
Nasional Matematika dan IPA
pada ujian nasional mata pelajaran
dalam tingkatan Hots dan Lots
IPA dengan kategori Hots sebesar
dalam tiga tahun terakhir (2016-
42% sedangkan Lots 58% dalam
2017, 2017-2018, 2018-2019).
waktu tiga tahun (2016-2017, 2017-
2018, 2018-2019).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah
diuraikan hasil analisis yang telah
Sumber : Data Primer dilakukan maka diketahui untuk
Gambar 4.7 Diagram Pie hasil mata pelajaran Matematika tingkat
persentase Ujian Nasional kesulitan soal yang paling tinggi
Matematika Hots dan Lots selama terdapat pada tahun ajaran 2018-
tiga tahun. 2019 dengan persentase 43,33%
Berdasarkan gambar 4.7 selanjutnya pada tahun ajaran 2016-
Diargram Pie maka dapat 2017 dengan persentase 35% dan
disimpulkan hasil persentase soal selanjutnya pada tahun 2017-2018
pada ujian nasional mata pelajaran dengan persentase 33,33%. Dan
Matematika dengan kategori Hots untuk mata pelajaran IPA tingkat
sebesar 42% sedangkan Lots 58% kesukaran soal yang paling tinggi
dalam waktu tiga tahun (2016-2017, terdapat pada tahun ajaran 2018-
2017-2018, 2018-2019). 2019 dengan persentase 42,5%

47
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075
selanjutnya pada tahun ajaran 2016- Pendidikan. Universitas
2017 dengan persentase 42,85% dan Gadjah Mada Yogyakarta.
selanjutnya pada tahun 2017-2018
Hidayah, N. (2013). Enha Kid’s
dengan persentase 37,5%.
Parent’s Hand Books.
Maka dapat disimpulkan Surakarta: PG-TKIT Nur
bahwa hasil penelitian yang telah Hidayah
dilakukan peneliti terjadi penurunan
tingkat kesulitan yang terjadi pada Salamah, U. (2018). “Penjamin
ujian nasional tahun 2017 menuju Mutu Penilaian Pendidikan”.
tahun 2018, hal ini terjadi adanya Journal Evaluasi. 2 (1): 274-
293
perubahan jumlah butir soal yang di
gunakan, sebagai contoh pada tahun Sajidan dan Afandi. (2017).
2017 untuk mata pelajaran “Pengembangan Model
matematika berjumlah 40 butir Pembelajaran Ipa Untuk
namun pada tahun 2018 turun Memberdayakan
menjadi 30 butir soal. Namun Keterampilan Berpikir
setelah nya terjadi peningkatan pada Tingkat Tinggi”. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
tahun 2018 menuju tahun 2019 Sains (SNPS) 2017. 1 (2). 13
dengan jumlah butir soal yang sama hlm.
sebanyak 30 untuk mata pelajaran
matematika. Sudijono, Anas. (2013), Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Raja Grafindo Persada.
Ariani. E. (2014). “Analisis
Keterampilan Berpikir Berda- Sutama, G.A. Sandi, dan Fuandi.
sarkan Taksonomi Anderson (2017). Pengelolaan
Pada Siswa Gaya Belajar Penilaian Autentik kurikulum
Assimilator dalam Menye- 2013 Mata Pelajaran
lesaikan Soal Eksponen dan Matematika di SMA. Jurnal
Logaritma Kelas X SMA Manajemen Pendidikan. 12
Negeri 3 Kota Jambi”. Jambi: (10): 105-114.
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi. Widana, I. (2017). Modul
Penyusunan Soal Higher
Order Thinking Skills (HOTS).
Chandra, Fransisca.(2009). “Peran Direktorat Pembinaan SMA
Partisipasi Kegiatan Anak di Ditjen Pendidikan Dasar dan
Alam Masa Anak dan Menengah. Jakarta. 46 hlm

48

Anda mungkin juga menyukai