Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lazaerus raynaldy pratama

Nim : D081191029

Tugas 3 EFISIENSI MESIN DIESEL


Sebuah FPSO menggunakan mesin diesel Type empat langkah, in-line, delapan silinder dengan sistem
pembakaran tekanan konstan dan perbandingan kompresi 16 serta langkah toraknya 20 cm. Dalam
pengoperasian mesin tersebut melakukan suatu daur untuk menghasilkan power yang digunakan untuk
menggerakkan FPSO.
1.Jelaskanlah pengertian dari mesin diesel empat langkah, Type in-line ?
2.Jelaskan prinsip kerja mesin yang digunakan tersebut ?
3.Gambar dan jelaskan diagram p – V mesin tersebut ?
4.Apakah yang dimaksud dengan ;
a. Mesin diesel 4L
b. Langkah torak
c. Perbandingan Kompresi
d. Pembakaran tekanan konstan
5.Jika tekanan efektif rata-rata udara sebesar 50 kg/cm2 dan putaran mesin 700 rpm, berapakah daya
yang dihasilkan oleh mesin FPSO tersebut ?
6. Mengapa mesin diesel banyak digunakan sebagai penggerak pada BLP ?
7. Apakah manfaat penekanan pengisian udara sebelum menginjeksikan bahan bakar ?
JAWAB
1. Mesin diesel empat langkah type in-line merupakan mesin yang menggunakan empat langkah
pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan
membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan kedalam ruang bakar. Typr in-line menggunakan
filter dengan element yang terbuat dari kertas.

2. Langkah pertama dinamakan langkah hisap. Proses ini ketika piston bergerak dari titik mati atas
(TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang menyebabkan pembesaran ruang bakar. Saat langkah ini,
katup hisap terbuka dan udara dari intake manifold masuk ke ruang bakar.
Langkah kedua dinamakan langkah kompresi, prosesnya saat piston bergerak dari TMB ke
TMA. Pada langkah kompresi, katup hisap dan buang tertutup rapat. Geraknya piston
membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi, suhu dan tekanannya naik.
Ketiga, yaitu langkah usaha, ketika piston sudah ada di TMA, suhu dan tekanan udara sudah
sangat tinggi. Saat ini pula, solar disemprotkan dari injektor ke ruang bakar. Hasilnya, solar
terbakar karena suhu udara melebihi titik nyala solar. Pembakaran ini menciptakan gaya
yang mendorong piston ke TMB.
Langkah terakhir yaitu pembuangan, piston bergerak dari TMB ke TMA dengan katub buang
yang terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa pembakaran keluar. Kemudian
kembali ke langkah yang pertama, langkah hisap.
3.

Langkah pertama dinamakan langkah hisap. Proses ini ketika piston bergerak dari titik mati atas
(TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang menyebabkan pembesaran ruang bakar. Saat langkah ini,
katup hisap terbuka dan udara dari intake manifold masuk ke ruang bakar.
Langkah kedua dinamakan langkah kompresi, prosesnya saat piston bergerak dari TMB ke
TMA. Pada langkah kompresi, katup hisap dan buang tertutup rapat. Geraknya piston
membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi, suhu dan tekanannya naik.
Ketiga, yaitu langkah usaha, ketika piston sudah ada di TMA, suhu dan tekanan udara sudah
sangat tinggi. Saat ini pula, solar disemprotkan dari injektor ke ruang bakar. Hasilnya, solar
terbakar karena suhu udara melebihi titik nyala solar. Pembakaran ini menciptakan gaya
yang mendorong piston ke TMB.
Langkah terakhir yaitu pembuangan, piston bergerak dari TMB ke TMA dengan katub buang
yang terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa pembakaran keluar. Kemudian
kembali ke langkah yang pertama, langkah hisap.

4. Mesin diesel 4L merupakan mesin yang menggunakan empat langkah pembakaran dalam yang
menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang
telah diinjeksikan kedalam ruang bakar

Langkah torak adalah jarak yang ditempuh torak dalam silinder yang diukur dari TMA ke TMB

Perbandingan kompresi merupakan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di
titik terendah dengan posisi piston pada titik paling atas. Semakin tinggi perbandingannya berarti
udara yang terkompresi makin banyak, artinya bahan bakar yang terbakar bisa semakin banyak.

Pembakaran tekanan konstan adalah siklus ideal untuk mesin torak pengapian-kompresi yang
pertama kali dinyatakan oleh Rudolph Diesel tahun 1890. Prinsip kerjanya sama halnya dengan
mesin torak pengapian-nyala, yang dinyatakan oleh Nikolaus A. Otto tahun 1876, hanya
perbedaan utamanya dalam hal metode inisiasi pembakarannya.
5. Dik: q’=50 kg/cm2
n = 700 rpm
dit: P=?
peny:

P = q’/n
P = 50/700
P = 14 kg/cm2

6. Karena lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.

7. Manfaatnya yaitu untuk mempermudah proses pembakaran menggunakan udara yang masuk
kedalam tempat pembakaran.

Anda mungkin juga menyukai