OLEH:
AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM : 17.3100.053
2021
PERAN SATGAS COVID-19 PINRANG DALAM KAMPANYE PENCEGAHAN
OLEH
AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM: 17.3100.053
Skirpsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.sos)
pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Parepare
2021
i
PERAN SATGAS COVID-19 PINRANG DALAM KAMPANYE PENCEGAHAN
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai
Gelar Sarjana Sosial
Program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Disusun oleh
AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM: 17.3100.053
2021
ii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah
No.B-2743/In.39.7/PP.00.9/10/2020
Disetujui oleh :
NIP : 196804041993031005
NIP : 2031127605
Mengetahui:
Dekan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
iii
KATA PENGANTAR
berkat hidayah, taufik dan karunia-Nya, penulis dapat meyelesaikan skripsi dengan judul
Media Online di Kab.Pinrang”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
meyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Sosial pada Fakultas Ushuluddin Adab
terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam
1. Kepada kedua orang tua, Ayahanda tercinta Harisan dan Ibunda tercinta Nadira
Wahid yang telah memberikan do’a setulusnya dan juga memberikan dukungan
moril, spiritual maupun materil dalam menjalankan penelitian dan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si sebagai Rektor IAIN Parepare yang telah
3. Bapak Dr. H. Abd.Halim K, M.A. sebagai “Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah” dan Bapak Iskandar, S.Ag., M.sos.i sebagai “Wakil Dekan I FUAD” serta
iv
Bapak Dr. Musyarif, M.Ag. sebagai “Wakil Dekan II FUAD” atas pengabdiannya
Parepare.
4. Bapak Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag. selaku “Dosen Pembimbing Utama” dan
Bapak Dr. Ramli, S.Ag., M.Sos.i. selaku “Dosen Pembimbing Pendamping” atas
segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan baik secara offline maupun
5. Ibu Nurhakki, S.sos.,M.Si. selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan
bapak, Ibu dosen Program Studi “Komunikasi dan Penyiaran Islam” yang telah
6. Bapak/Ibu Staff dan admin Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah yang membantu
8. Bapak Andi Matjtja Moenta, S.sos. selaku Pimpinan Dinas Kominfo Pinrang dan
Bapak Muh. Khiyar, S.Kom. selaku pimpinan bidang Publikasi di Dinas Kominfo
Pinrang dan juga seluruh informan yang telah meluangkan waktunya sebagai
9. Semua teman-teman seperjuangan prodi Komunikasi dan Penyiaran islam dan juga
v
10. Terima kasih kepada Diri saya sendiri yang telah semangat dalam pembuatan
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
wata’ala memberikan balasan yang berlimpah baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.
konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna akan tetapi besar harapan penulis
semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Afrizantika Diandinanti
NIM. 17.3100.053
vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Kab.Pinrang”. Benar-benar hasil karya sendiri dan jika dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atas keseluruhan skipsi dan hasil karya orang lain,
Penulis,-
Afrizantika Diandinanti
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
ABSTRAK........................................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
ix
4. Media Online.......................................................................................34
D. Kerangka Pikir...........................................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................39
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..............................................................39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................39
C. Fokus Penelitian......................................................................................40
D. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakan................................................40
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data..................................41
F. Uji Keabsahan Data.................................................................................42
G. Teknik Analisis Data.................................................................................47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................................49
A. Hasil Penelitian.......................................................................................49
B. Pembahasan.............................................................................................54
BAB V PENUTUP...........................................................................................................80
A. Kesimpulan..............................................................................................80
B. Saran........................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................82
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
2 Kerangka Pikir 28
DAFTAR LAMPIRAN
xi
No. Lampiran Judul Lampiran
4 Data Informan
5 Pedoman Wawancara
6 Dokumentasi
7 Biografi Penulis
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemunculan Covid-19 corona virus disease 19 atau virus corona terdeteksi pertama
kali di negara China provinsi Hubei kota Wuhan pada awal Desember 2019, diduga virus
tersebut bersumber dari sebuah pasar hewan Huanan di kota wuhan pasar tersebut menjual
berbagai jenis daging binatang termasuk daging tidak layak untuk dikonsumsi seperti ular,
kelelawar dan berbagai jenis tikus. Virus tersebut diduga berasal dari hewan kelelawar yang
menular ke hewan lain sebelum dimakan dan ditulari ke manusia virus ini sebenarnya
sudah tidak asing lagi dalam dunia kesehatan hewan. Tetapi, hanya beberapa jenis gejala
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi radang paru-paru. pada saat itu banyak
warga Wuhan yang terkena virus corona ini dan menunjukan gejala-gejala yang tidak
diketahui para dokter. Meski tingkat kesembuhan penyakit ini lebih dari jumlah warga yang
terinfeksi. Namun, Pihak berwenang China mengatakan 106 orang telah meninggal akibat
virus corona dan lebih dari 4.000 orang terinfeksi.1 Virus ini menular dengan sangat cepat
dan bahkan telah menyebar keseluruh negara di dunia termasuk Indonesia hanya dalam
Akibat dari adanya Virus yang dapat menyerang siapa saja ini membuat pemerintah
Indonesia agar mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan oleh terinfeksi virus corona,
Penyebaran dari virus ini sangat memperlambat perekonomian baik secara nasional maupun
1
BBC News Indonesia, Virus corona: Di china, jumlah korban meninggal bertambah, pembatasan
perjalanan makin diperketat untuk meredam penyebaran, (Indonesia: bbc.com, 2020).
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51218012 (22 oktrber 2020).
1
2
seluruh dunia. Adanya virus corona membuat perekonomian di Indonesia menurun drastis
yang membuat sejumlah kalangan khawatir jika Presiden Joko Widodo lebih
kesehatan negara Indonesia. Regulator yang telah mengawasi lembaga keuangan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) juga menyetakan bahwa munculnya virus Covid-19 tentu berdampak
kepada kinerja pada setiap lembaga jasa keuangan, tak terkecuali juga pada industri non-
Virus corona yang masih saja belum berhenti penyebarannya membuat pemerintah
Indonesia membuat upaya-upaya agar memperkecil angka manusia yang terinfeksi virus
corona di Indonesia, pemerintah Indonesia pun telah melakukan berbagai upaya demi
mencegah penyebaran Covid-19 mulai dari menjaga jarak atau physical distancing, kerja
dari rumah, belajar di rumah, hingga beribadah di rumah. Tetapi, masih saja upaya yang
dilakukan belum bisa membendung penyebaran virus corona yang membuat pemerintah
mengaktifkan 135 unit disetiap pintu kedatangan internasional di berbagai bandara yang
memungkinkan warga negara asing masuk ke Indonesia.2 tak hanya itu sejumlah
mekanisme pemeriksaan telah disiapkan dan akan dikenakan pada setiap pendatang yang
tiba di Indonesia.
Pemerintah menerbitkan peraturan larangan bagi orang asing masuk atau transit di
Indonesia, aturan ini dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia.
Aturan tersebut dimuat dalam peraturan mentri hukum dan hak asasi manusia Republik
Indonesia nomor 11 tahun 2020 tentang pelarangan sementara orang asing masuk ke
2
Luthfia Ayu Azanella, 4 Upaya Pemerintah Indonesia Cegah Masuknya Virus Corona (Indoneseia:
Kompas.com, 2020), http://indonesiabaik.id/infografis/langkah-pencegahan-virus-corona-di-indonesia (22
Oktober 2020).
3
wilayah negara Indonesia. Melihat perkembangan wabah dari virus corona yang telah
untuk seluruh warga Indonesia agar selalu memakai masker kemanapun, menutup toko dan
pasar pada pukul 12 siang, hingga aturan untuk siswa dan mahasiswa melangsungkan
Dalam Islam telah mengajarkan kita tentang pentingnnya menjaga kesehatan dan
QS. Al-Maidah/3:6 :
وا۟ ُحFFس َ ق َوٱ ْم ِ ِوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ٱ ْل َم َراف ۟ ُ سل
ِ صلَ ٰو ِة فَٱ ْغ َّ ٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ٱل
فَ ٍرFس َ ٰ ٓى أَ ْو َعلَ ٰىFض َ وا ۚ َوإِن ُكنتُم َّم ْر ۟ ٱطَّهَّ ُرFFَس ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ٱ ْل َك ْعبَ ْي ِن ۚ َوإِن ُكنتُ ْم ُجنُبًا ف ِ بِ ُر ُءو
اFFً ِعيدًا طَيِّبF ص َ واF ۟ Fٓا ًء فَتَيَ َّم ُمFFُوا َم ۟ دFٓا َء فَلَ ْم تَ ِجF سَ ِّتُ ُم ٱلنF سْ ط أَ ْو ٰلَ َمF
ِ Fِ ٌد ِّمن ُكم ِّمنَ ٱ ْل َغٓائF ٓا َء أَ َحFأَ ْو َج
ُد لِيُطَ ِّه َر ُك ْمFج َو ٰلَ ِكن يُ ِريٍ َرF َل َعلَ ْي ُكم ِّمنْ َحFس ُحوا بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُكم ِّم ْنهُ ۚ َما يُ ِري ُد ٱهَّلل ُ لِيَ ْج َع
۟ َ فَٱ ْم
َش ُك ُرون ْ َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهۥُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت.
َ
Terjemahannya :
maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika
kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah
tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
3
Kementrian Agama RI. Alquran & terjemahannya,1987.
4
bahagia. Dan sebaliknya barang siapa yang memanfaatkan keduannya dengan kegiatan
maksiat, maka mereka telah tertipu. Karena sesungguhnya waktu luang dan kesehatan yang
penuh dengan kesibukan membuat diri lupa beribadah kepada Allah maka ia telah merugi,
diri yang senantiasa menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan sesunggunya telah
menjalannya sunnah Allah karena Allah mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan,
masyarakat yang yang masih sering keluar tanpa menggunakan protokol kesehatan sebagai
pencegahan Covid-19 dan masyrakat masih ada yang tidak percaya dengan adanya virus
Covid-19 ini, sehingga menganggap remeh dan tidak peduli dengan berita tentang virus
Covid-19. Yang membuat virus Covid-19 mudah tersebar di Kab.Pinrang. dengan melihat
yang wajib dipatuhi oleh warga yang berdomisili atau hanya melewati Kab.Pinrang untuk
selalu menjaga kebersihan dan keseharan agar mencegah penularan Covid-19, dihimbau
agar masyarakat tetap disiplin dalam memperhatikan protokol kebersihan dan kesehatan
agar dapat mengurangi dan mencegah munculnya Covid-19 di Kab.Pinrang, satgas Covid-
19 telah mengeluarkan aturan bahwa seluruh warga Pinrang harus menggunakan Masker
disaat keluar dari rumah dan selalu mencuci tangan hingga bersih atau menggunakan hand
sanitizer, satgas Covid-19 telah berupaya agar Kab.Pinrang tetap bersih dari virus corona
5
dan menjadi zona hijau. Harapan dari kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh
Covid-19 mempunyai beberapa strategi yang digunakan, selain secara langsung untuk
online dalam menyebarkan atau memberikan informasi kepada masyarakat terkait pada
mediaonline yang digunakan satgas Covid-19 Pinrang berbagai macam mulai dari twiteer,
facebook, instagram, dan lain sebagainya. Satgas Covid-19 Pinrang menggunakan media
terntang aturan dan upaya agar dapat mencegah meluasnya penyebaran virus corona ini di
Pinrang.
mematuhi aturan-aturan dan upaya yang dilakukan satgas Covid-19 dalam mencegah
luar rumah tanpa menggunakan masker dan masih sering berkumpul dengan jumlah yang
Kab.Pinrang masih sangat kurang memperhatikan dan menerima dengan baik informasi
mengenai aturan-aturan maupun upaya pencegahan virus corona yang telah disebar melalui
Dari penjelasan di atas, masalah yang ditekankan oleh peneliti adalah mengenai
seperti apa sebenarnya peran yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Kab.Pinrang dalam
6
mengkampanyekan pencegahan virus corona ini dengan melalui media online dan
memberikan informasi tentang upaya dan aturan dalam mencegah penyebaran virus corona
kepada seluruh masyarakat tentang aturan atau upaya-upaya dalam mencegah virus Covid-
19 melalui media online di Kab.Pinrang yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang. Hal
inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang judul “Peran Satgas Covid-19
B. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana sebenarnya peran yang
dilakukan oleh pihak satgas Covid-19 guna mengampanyekan pencegahan penularan dari
penularan virus corona di Indonesia. Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat
yang masih saja tidak mematuhi atau tidak mendapatkan informasi tentang aturan-aturan
pencegahan Covid-19 yang dibuat dan disebarkan melalui media online yang digunakan
Dari pokok permasalahan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
di Kab.Pinrang ?
Kab.Pinrang ?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian yang
Kab.Pinrang.
19 di Kab.Pinrang.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini diharapkan berguna dan dapat memberi
2. Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan referensi
3. Dapat bermanfaat sebagai bahan acuan para petugas satgas Covid-19 dan
penularan Covid-19 melalui media online, sesungguhnya belum banyak dilakukan oleh
memiliki substansi yang berkaitan dengan penelitian yang lain. Hasil dari penelusuran
Alinea pertama: Sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Udin Rosidin, Laili
Rahayuwati, Erna Herawati (vol.5, No.1 Juli 2020) yang berjudul “Perilaku dan
dan peran tokoh masayarat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi
tokoh masyarakat dan sikap mereka pada Covid-19.4 Dalam penelitian di atas
pada penelitian tentang peran tokoh masyarakat dalam mencegah penularan Covid-
4
Udin Rosidin, Laili Rahayuwati, Erna Herawati, “Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Desa Jayaraga, Kabupaten garut” Indonesian
Journal of Anthropology 5, no.1, juli 2020), h.42.
9
Covid-19 yang disebarkan oleh satgas Covid-19 melalui media online, adapun
perbedaan lainnya yaitu lokasi penelitian yang berbeda peneliti terdahulu berlokasi
Alinea Kedua: Sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Dyah Rahmi Astuti, Abdul
Aziz Ma’arif, Ahmad Faud, Paryati yang berjudul “Analisa Pengelolaan Kampanye
ini adalah metode penelitian yang digunakan penelitian diatas menggunakan metode
5
Dyah Rahmi Astuti, Abdul Aziz Ma’arif, Ahmad Faud, Paryati “Analisa Pengelolaan Kampanye
Public Relations tentang Pencegahan Covid-19 di Indonesia” Univ Padjajaran :2020).
10
Gambar 1.1
B. Tinjauan Teoritis
Pada setiap penelitian tentunya membutuhkan beberapaa teori yang relevan untuk
mendukung studi penelitian ini yang berkaitan dengan judul penelitian. Berikut teori yang
1. Teori Peran
atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”6. Jadi jika kita lihat dari pendapat ini peran
adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
peristiwa, peran juga salah satu tingkah laku yang dimiliki oleh orang atau seseorang yang
mempunyai jabatan di masyarakat. Kedudukan dan peran sangatlah berhubungan satu sama
lain.
6
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka (Indonesia,
1995).
11
Peran sosial memiliki berbagai hak, kewajiban, harapan, norma dan perilaku
seseorang dipenuhi, mendasari dari pengamatan bahwa oarang yang bertindak dengan cara
berperan pasti membawakan suatu perilaku yang mempunyai kaitan dengan harapan dari
peran yang dipakai. Didalam teori peran ini pun terdapat beberapa kendala di dalamnya
antara lain :
Konflik peran ini bisa terjadi karena peran dan tugas yang berbeda, sehingga
terhadap pekerjaan yang diharapkan untuk menjalaninya. Konflik peran ini hasil dari tidak
konsistnnya harapan-harapan dari berbagai pihak atau pandangan seseorang dengan adanya
perbedaan antar tuntutan peran da kebutuhan serta individu dan lainnya. Konflik peran
dapat membuat individu tidak mengambil keputusan yang mana lebih baik di antara peran-
peran yang digunakan. Konflik peran ini muncul ketika seseorang memiliki dua atau lebih
peran yang harus dijalankan bersamaan, konflik peran akan memunculkan rasa tidak
nyaman kepada orang yang berperan dan secara tidak langsung dapat menurunkan kinerja
Hal ini biasa terjadi karena adanya harapan-harapan yang bertentangan dalm suatu
peran yang sama. Peran apapun itu pastinya sering menuntut untuk berinteraksi dengan
status lain yang berbeda dan harapan yang berbeda pula. Regangan peran ini disaat
seseorang mengalami masalah dalam suatu peran yang ia perankan, tidak dapat
Dapat disimpulkan dari teori peran di atas bahwa adanya harapan-harapan yang
ingin dicapai oleh orang yang berperan dari harapan tersebut untuk menjalani tanggung
Menurut Katler & Robert mengatakan bahwa kampanye sosial dibuat agar merubah
perilaku dan sikap masyarakat umum ataupun tertentu, kampanye komunikasi adalah
sebuah aktifitas terorganisir yang ditujukan untuk khalayak tertentu, di kerjakan dalam
jangka waktu yang ditentukan, dan tentunya untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Berdasarkan alasan di atas secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud
dari kegiatan komunikasi dan alasan kedua adalah dapat mencakup keseluruhan proses dan
fenomena praktik kampanye yang terjadi dilapangan setiap aktivitas kampanye komunikasi
akan mengandung 4 hal yaitu: tindakan kampanye mencuptakan efek atau dampak tertentu,
jumlah sasaran besar, dipusatkan pada kurun waktu tertentu, dan tentunya melalui
serangkaian kegiatan komunikasi. Kampanye pun tentunya mempunyai ciri-ciri antara lain :
Pesan yang terkandum dalam suatu kampanye harus memiliki keterbukaan untuk
didiskusikan, dasar-dasar pokok yang melatar belakangi diadakan kampanye pun harus
dibuka untuk dikritisi. Keterbukaan ini harus ada karena gagasan dan tujuan kampanye
pada dasarnya mempunyai dampak positif untuk publik. Tindakan dalam terselenggaranya
kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mendorong dan mengajak publik atau
masyarakat untuk menerima dan melakukan sesuatu yang dianjurkan dalam suatu
kampanye.
13
komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah
besar khalayak yang dilakukan secara keberlanjutan pada kurum waktu tertentu.7
Kampanye sosial merupakan suatu proses untuk memberikan pesan atau informasi
yang berisi tentang masalah sosial masyarakat dan bersifat non-komersial. Akan tetapi
tujuan umum dari kampanye sosial ini untuk menambah kesadaran masyarakat mengenai
permasalahan masyarakat yang sedang terjadi. Maka, kampanye sosial dapat dikatakan
sebagai proses dan tindakan komunikasi yang berencana untuk dapat menyampaikan pesan-
pesan secara efektif kepada masyarakat. Kampanye sosial juga merupakan proses
komunikasi yang terencana maka kampanye seosial harus memiliki strategi penyampaian
masyarakat agar dapat menimbulkan kesadaran masyarakat tentang masalah sosial yang
sedang dihadapi.
sosial, adapun hal penting dalam suatu komunikasi kampanye adalah sebagai berikut:
1. The Intended Effect: Sebelum menemukan elemen pendukung kampanya, efek yang
diinginkan harus jelas terlebih dahulu agar pencapaian detail dan signifikan.
jalannya proses kampanye serta penanganan agar kampanye berjalan dengan efektif.
7
Njoo Peni Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto, “Perancangan Kampanye
Sosial Tentang Pemahaman Eksistensi dan Esensi Keragaman Lintas Etnis disemarang”, (indonesia: neliti ,
2016), h.2.
14
4. Target Population and the Receiving Group: Target populasi secara umum
mengacu pada seluruh kelompok yang dilayani dalam program yang dirancang.
5. The Channel: Saluran komunikasi yang digunakan harus terkait dengan pesan dan
6. The Message: tahap ini kampanye memberikan persuasi atau pengaruh follow up
perilaku sasaran yang pada tahap akhir membentuk pola perilaku masyarakat.8
Berdasarkan dengan elemen-elemen di atas maka semua tahap elemen ini sangatlah
penting dalam kelancaran berlangsungnya sebuah proses kampanye sosial yang dilakukan,
mulai dari perancangan sebuah kampanye agar dapat berjalan dengan baik dan dapat
mencapai tujuan kampanye, proses pemantauan kampanye jika terjadi kesalahan akan
dievaluasi kembali, dan hingga mendapatkan hasil yang diinginkan dari sebuah kampanye
sosial yang dilakukan memiliki keterkaitan agar dapat mengsukseskan kampanye sosial
tersebut.
Kampanye sosial media yang dapat dilakukan dengan melibatkan konsumen dalam
mempromosikan suatu produk atau merek dari sebuah perusahaan, istilah kampanye sosial
media dimaksud sebagai kegiatan kampanye kepada publish melalui media.9 Makna agar
mudah dipahami adalah kegiatan yang memberikan kontes ataupun promosi iklan,
perusahaan ataupun organisasi kepada khalayak atau khalayak sasaran. Pengaruh yang
8
Njoo Peni Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto, “Perancangan Kampanye
Sosial Tentang Pemahaman Eksistensi dan Esensi Keragaman Lintas Etnis disemarang”, (indonesia: neliti ,
2016), h.4.
9
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna ( Jakarta : Kencana, 2011), h.719.
15
diberikan melalui kampane sosial media, maupun melalui jaringan sosial hasilnya dapt
diartikan dan membuat kesetiaan konsumen pada produk atau ide yang di kampanyekan.
Adapun lima kampanye sosial media yaitu: kampanye blog, foto, video dan juga media
campuran.
C. Kerangka Konseptual
1. Pengertian Peran
Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti yaitu pemain
sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Peran dalam hal sosial
mempunyai makna yang berbeda, peran sosial adalah rangkaian harapan, norma,
kewajiban, hak dan perilaku seseorang atau suatu lembaga yang harus dijalani dan
dihadapi. Kelakuan seseorang dijalani tergantung pada konteksnya, sesuai dengan posisi
sosial dan sebab-sebab lainnya. Peran sosial terdapat beberapa bagian pertama peran ideal,
peran ini sesuai dengan ekspetasi kalangan masyarakat, kedua peran yang diinginkan yaitu
peran seseorang karena keinginnannya sendiri, ketiga peran yang dikerjakan yaitu peran
Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia
terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang
melaksanakan kewajiban dan haknya sesuai dengan jabatannya, maka telah menjalankan
10
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1982), h.50.
16
suatu peran. Hakekat dalam suatu peran pun dapat dilihat sebagai suatu rangkaian perilaku
Peran diartikan pada karakterisasi yang disandang untuk dibawakan oleh seorang
aktor dalam sebuah pentas drama, yang dalam konteks sosial peran diartikan sebagai suatu
fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu posisi dalam struktur sosial.
Peran seorang aktor adalah batasan yang dirancang oleh aktor lain, yang kebetulan sama-
sama berada dalam suatu penamplan/ unjuk peran( role perfomance )11. Dalam suatu peran
orang-orang yang mempunyai perannya tersendiri, pelaku dari peran itu sendiri menjadi
dasar akan struktur sosial yang didudukinya. Maka itu seseorang yang mempunyai peran
selalu berusaha untuk membentuk harapan yang baik untuk diberikan kepada masyarakat.
Peran yang dijalankan oleh suatu kelompok atau seseorang mempunyai ciri khas tersendiri
untuk membedakan diri dengan peran yang dimiliki orang atau kelompok lain.
a. Aspek-Aspek Peran
11
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya), (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h.3.
12
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),h.215.
17
Dalam teori ini orang-orang yang berperan harus mempunyai interaksi sosial yang
baik pada masyarakat, dengan interaksi yang baik orang yang berperan mempunyai
perilaku atau tindakan yang dimunculkan guna melakukan interaksi sosial, orang yang
mempunyai peran sosial tentu mempunyai kaitan dengan perilaku dan orang yang
Orang-orang yang mempunyai peran dalam interaksi sosial terdapat dibagi menjadi
1. Aktor atau pelaku, adalah orang yang sedang berperilaku atau menjadi suatu
peran tertentu.
2. Targer (sasaran) atau orang lain, adalah orang-orang yang mempunyai hubungan
dengan pelakunya.13
Seorang yang berperan ataupun target bisa berupa individu atau kelompok.
Hubungan antar individu atau kelompok misalnya terjadi saat suatu kelompok presentasi di
dalam kelas (orang yang berperan) dan penerima materi (target). Biasanya juga istilah
orang yang berperan disebut person, ego, atau self. Sedangkan target disebut dengan alter-
ego.
Dengan begitu dapat dilihat bahwa teori peran digunakan untuk menganalisis setiap
hubungan antar dua orang atau banyak orang. Hubungan antara pelaku dan terget adalah
bentuk dari identitias pelaku yang dalam hal ini dipengaruhi oleh penilaian atau sikap
target. Peran sosial yang dijalankan juga mempunyai harapan yang ingin dicapai.
Niah Mufiddin,Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran dalam
13
Pengembangan Pelayanan Publik tingkat desa di Kabupaten Gresik (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017),
h.24.
18
1. Harapan tentang peran, harapan-harapan orang lain tentang perilaku yang diberikan
seseorang yang mempunyai peran tertentu. Harapan ini bisa berlaku umum, dan bisa
juga berupa haapa dari satu orang tertentu. Harapan terbagi menjadi dua yaitu,
pertama: Harapan bersifat meramalkan atau harapan tentang suatu perilaku yang
akan terjadi. Kedua: harapan normatif yaitu harapan yang tetap ada walau tidak
diucapkan, dan harapan yang diucapkan. Harapan ini terkadang tidak selalu dapat
dicapai harapan yang sangat banyak dari orang yang menyaksikan peran tersebut
membuat orang yang berperan mengalami konflik peran maupun renggang peran
atau dimana orang yang memiliki peran merasa tergangung dengan banyaknya
2. Wujud Perilaku dalam Peran, peran dilihat dari wujudnya dari tujuan atau hasil
akhirnya, dari cara mencapai tujuan dan hasil tersebut. Tetapi, tidak meutup
kemungkinan adanya cara-cara tertentu dalam suatu peran yang mendapat sanksi
dari masyarakat.wujud dalam peran adalah tujuan dan hasil yang akan dicapai,
setiap orang yang berperan mempunyai tujuan tertentu dan tujuan ini bisa saja
secara umum ataupun khusus, tercpainya suatu tujuan adalah bukti bahwa adanya
3. Kedudukan dan perilaku orang dalam peran, sekumpulan orang yang secara kolektif
yang dimiliki. Perilaku orang yang mmiliki peran pastinya memiliki peredaan
19
dengan peran yang lain tergantung pada apa tujuan dan harapan yang ingin
4. Kaitan orang dan perilaku, hubungan yang dapat dibuktikan dan dapat diperkirakan
keadaannya adalah kaitan antar orang dengan perilaku, dan perbuatan dengan
perbuatan.14
Peran dilihat wujudnya dari bagaimana tujuan dasarnya dan hasil akhir yang
diharapkan, terlepas dari harapan atau hasil tersebut. Akan teapi tidak menutup
kemungkinan adanya cara tertentu dalam suatu peran yang dapat dilihat dari masyarakat
suatu peran penting dalam meujudkan peran yang dinamis. Saat cara tersebut bertolak
belakang dengan aspek lain dari peran. Maka, orang berperan menentukan caranya sendiri
selama tidak bertentangan dengan aspek dari peran ada pada dirinya.
Menjalani suatu peran harus mempunyai harapan atau tujuan yang ingin didaptkan
tujuan atau harapan ini bisa berupa umum dan juga bisa berupa khusus tergantung pada
peran apa yang sedang dijalankan, dalam berperan juga tidak selamanya berjalan dengan
lancar butuh keahlian dalam menjalankan peran, biasanya orang yang diberikan peran
disesuaikan dengan karakter, kepribadiaan, jabatan dan perkerjaan agar dapat dijalankan
dengan baik jika peran tersebut diberikan pada ahli bidang perang tersebut.
b. Pengertian kampanye
serentak untuk melawan, mengadakan aksi, atau kegiatan yang dilaksanakan oleh
organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan
Niah Mufiddin,Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran dalam
14
Pengembangan Pelayanan Publik tingkat desa di Kabupaten Gresik (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017),
h.25-26
20
sebagainya untuk mendapatkan dukungan massa pemilihan dalam suatu pemungut suara.
Kampanye berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihn umum anggota dewa
perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah dan dewan perwakilan daerah pada
pasal 1 ayat 2615. Bahwa kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan
menawarkan visi, misi, misi dan program peserta pemilu. Kampanye juga merupakan salah
satu tindakan komunikasi yang telah direncanakan dengan tujuan untuk menciptakan efek
tertentu pada khalayak yang dilaksanakan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
pencapaian.
1. Jenis-Jenis Kampanye
Pada umunya kampanye dilakukan dengan adanya barang cetakan, pembicara dan
slogan. Kampanye juga biasa dilakukan melalui sarana internet untuk memberikan
muncunya produk baru di suatu pabrik, kampanye ini juga biasanya bermuat
15
UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD.
21
perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait. Contohnya : kampanye AIDS,
Pertama. Kampanye hitam : kampanye bersifat buruk atau jahat dengan cara
negatif : Menyerang pihak lain melalui sejumlah data atau fakta yang bisa
diverifikasi dandiperdebatkan.16
Pada umumnya semua jenis atau bentuk kampanye komunikasi selalu menggunakan
media sebagai saluran pengirim pesan yang telah ditata dengan baik kepada audience yang
telah direncanakan sebelumnya. Menurut Weiss & Tschirhart (1994) dalam Venus, tujuan
kampane tidak dapat jika tidak ingin mencapai tujuan tertentu, perubahan sikap dan
perilaku dari sejumlah besar individu yang akan dijadikan sasaran kampanye 17. Dasarnya
berbagai jenis kampanye yang tidak termasuk dalam kategori politik dan produk dapat
16
Dan Nimmo. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media ( Bandung: Rosda, 2009), h 48-
49.
17
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 672.
22
dimasukan ke dalam kampanye sosial. Cakupan jenis kampanye ini daro kampanye bidang
Media yang biasa digunakan dalam berkampanye salah satunya melalui media
online karena dapat diterima oleh kalangan mana saja mulai dari anak-anak,remaja dewasa
hingga lanjut usia pun mudah mendapatkan informasi tersebut jika dikampanye tersebut
menggunakan media online, karena pada masa kini hakikatnya orang lebih sering
beraktifitas menggunakan gawai dan tentunya didalam gawai tersebut kita bisa sangat
berlangsung.
2. Model-Model Kampanye.
dikatakan tidak ada model yang berupay amenggambarkan proses kampanye berdasarkan
unsur-unsur yang terdapat didalamnya menjadi penting. Tujuannya adalah agar dapat
memahami fenomena kampanye bukan hanya dari tahapan kegiatannya, tetapi juga dari
Model kampanye hanyalah gambaran mengnai realitas atau fenomena yang telah
disederhanakan. Model hanya mengambil dari bebrapa asperk dan ciri-ciri tertentu dari
realitas yang telah dianggap biasa saja atau dianggap umum, penting dan relevan. Alasan
inilah membuat sebuah kontruksi model tidak pernah sempurna. Tetapai walau begit model
juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk memudahkan pemahaman dari suatu
proses penerimaan dan pengiriman pesan kampanye. Unsur yang terdapat di dalamnya
terdiri dari : pesan, penerima kampanye, efek dan umpan balik, sumber kampanye, dan
transmisi alasannya karena yang mendasari model ini bahwa kampanye adalah kegiatan
komunikasi yang direncana, bersifat bertujuan dan sedikit membuka peluang untuk saling
bertukan fikiran dan informasi kepada khalayak. Model ini merupakan kegiatan kampanye
yang bersifat persuasif dimana pembicara secara aktif mempengaruhi penerima yang
berposisi pasif Karena perbedaan ini maka proses bertukar pesan selama kampanye
Ketika pesan-pesan diterima khalayak diharapkan muncul efek perubahan pada diri
mereka. Terjadi atau tidaknya efek perubahan tersebut dapat diidentifikasi dari umpan balik
yang diterima sumber. Umpan balik untuk efektivitas kampanye dapat muncul dari pesan
itu sendiri, saluran yang digunakan atau respons penerima. Akhirnya dapat dikatakan
bahwa keseluruhan proses kampanye tidak terlepas dari gangguan (noise). Sumber dapat
Maka itu kampanye pada umumnya dapat diartikan sebagai metode dan teknin yang
terbaik dalam aktifitas mengirim dan bertukaar informasi yang tujuannya untuk mengajak
atau membujuk khalayak untuk menerima informasi yang dilakukan pada saat kampanye
18
Antar Venus Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.14.
24
mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku tertentu yang mempunyai resiko
masalah secara jernih, langkah ini disebut prakampanye. Jadi langkah awal yang harus
dilakukan adalah identifikasi masalah faktual yang dirasaka sebuah kampanyn jika telah
menganalisis maka jika masalah tersebut perlu untuk dikampanyekan maka kegiatan
kampanye perlu diadakan. Tahap kedua adalah merancang mulai dari pelaksanaan hingga
evaluai. Pada tahap pengelolaan program kampanye diarahkan untuk dapat mempengaruhi
Tahap pertama dari model ini adalah dilakukan dari sumber kampanye
mengidentifikasi atau mencari tau masalah yang daktuan dan mencari jalan keluar dari
masalah yang sedang dihadapi banyak orang. Masalah tersebut dapat direda melalui
pelaksanaan kampanye maka itu kegiatan dari kampanye perlu dilaksanakn agar dapat
Masuk pada tahap yang kedua pastinya pengelolaan kampanye yang berlangsung
mulai dari merancang kampanye, pelaksanaan kampanye hingga evaluasi kampanye yang
telah dilakukan. Untuk tahap ini sasarannya dalah menyusun pesan, pembicara pada
kampanye, dan seluruh yang ada di dalam rancangan program kampanye tersebut.
Tahap pengelolaan semua isi program kerja dari kampanye diarakan untuk
mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap dan kebiasaan dari khalayak masayrakat. Dari
semua aspek ini dipercaya menjadi prasyarat dalam pengetahuan sikap. Tahap terakhir
25
dari model ini adalah tahap evaluasi dimana tahap ini melihat permasalahan yang terjadi
pada saat kampanye berlangsung apakah kampanye berjalan dengan efektif atau tidak.
Menurut Larson (1993) dalam Venus, model ini dikembangkan oleh tim peneliti dan
praktisi kampanye di Yale University AS pada awal tahun1960-an. Model ini dianggap
yang paling populer dan banyak diterapkan diberbagai belahan dunia. Kepopuleran ini
tidak terlepas dari fleksibilitas model untuk diterapkan, baik pada candidate oriented
campaign, product oriented atau cause or idea oriented campaign. Fokus model ini adalah
pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada proses pertukaran pesan antara campaigner
dan campaignee.19
Tahap identifikasi adalah tahap dimana penciptaan identitas kampanye yang akan
mudah dikenali oleh masyarakat. Hal yang umum digunakan sebagai identitas kampanye
adalah, warna, lagu, simbol dan jingle, dan seragam. Kemudia tahap selanjutnya adalah
legitimasi, hal di terjadi ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota
legislatif atau kandidiat presiden yang kuat dalam pemilihan yang dilakukan lembaga
independen.
Tahap ketiga adalah partisipasi, tahap ini dalam prakteknya relatif sulit dibedakan
dengan tahap legitimasi karena ketika seseorang kandidat, produk atau gagasan
mendapatkan legitimasi, pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipatif
mengalir dari khalayak. Partisipasi inibisa bersifat nyata atau simbolik Partisipasi nyata
19
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Sosial),
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.19
26
Tahap distribusi atau tahap pembuktian. Pada tahap ini tujuan kampanye pada
umumnya terlah tercapai, kandidat politik atau gagasan yang diberikan kemasyarakat telah
mendaptkan hal yang menjadi tujuan diadakan kampanye.akan tetapi jika hal ini tidak
didapatkan maka akibat fatal bagi keberlangsungan jabatan atau gagasan yang telah
diterima masyarakat. Pada tahap ini juga masyarakat sangat berperan untuk memilih dan
menentukan yang baik untuk mereka dan yang mana yang tidak baik jika tidak dipilih atau
Pada tahap ini pula khalayak akan melakukan evaluasi awal terhadap citra kandidat
secara umum. Dengan kata lain khalayak akan melakukan uji citra publik terhadap kandidat
tersebut. Tahap berikutnya dalam model ini adalah tahap primary. Pada tahap ini seseorang
berupaya untuk memfokuskan perhatian khalayak pada kandidat, gagasan atau produk
yang telah dimunculkan diarena persaingan. Pada tahap ini kita mulai melibatkan khalayak
untuk mendukung kampanye yang dilaksanakan. Dalam konteks politik inilah tahap yang
paling kritis dan paling mahal. Dikatakan kritis karena di sini secara ketat bersaing dengan
kandidat-kandidat lain dimana dalam proses persaingan itu mungkin saja dia dapat
menghamburkan janji-janji yang kemudian tidak dapat dipenuhi. Dikatakan mahal karena
pada tahap inilah sesungguhnya kita bersaing untuk dapat menjadi nominator yang
20
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.20.
27
Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan
diakhiri dengan efek yang diinginkan. Model ini merupakan deskripsi dari bermacam-
macam proses kerja dalam kampanye. Di dalamnya juga terdapat sifat normatif, yang
kampanye yang perlu diperhatikan dalam model ini adalah masing-masing elemennya
Perubahan yang terjadi pada satu elemen akan mengakibatkan perubahan pada
elemen lainnya. Hal ini terutama terjadi bila yang berubah adalah efek atau tujuan yang
dikehendaki. Tujuan kampanye pada model ini tidak bersifat rigrid, tetapi dapat berubah,
Kampanye ini merupakan kampanye yang menerapkan periklanan dan kampanye ini
juga berorienasi pada perubahan sosial. Ilmu komunikasi sangat penting dalam model
Tahap pertama adalah tahap informasi. Tahap ini khalayak diberikan informasi
mengenai hal yang ingin di kampanyekan yang diangggap baru. Pemberian informasi yang
terus menerus dikemas dalam bentuk pesan yang menarik agar dapat mengambil perhatian
para khalayak dan menimbulkan rasa ingin tahu tantang hal yang dikampanyekan. Saat
and trial) yang didahului oleh proses menimbang-nimbang tentang berbagai aspek produk
tersebut. Tahap ini akan terjadi ketika orang telah mengambil tindakan dengan cara
Terakhir adalah tahap konfirmasi atau re-evaluasi. Tahap ini hanya dapat terjadi bila orang
telah mencoba produk atau gagasan yang ditawarkan. Berdasarkan pengalaman mencoba,
Kegiatan kampanye tentunya mempunyai suatu tujuan yang akan di capai, untuk
mencapai tujuan terebut pastinya pasrlu adanya tindakan yang secara sistematis dan
strategis, hal tersebut haru didasari oleh pengelompokan tindakan agar dapat berjalan
lancar.
Dalam hal ini Johnson-Cartee dan Copland dalam Venus, menyebut kampanye
secara sistematis dan harus berhati-hati. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan kampanye
rasional.
Manajemen kegiatan kampanye tentulah bukan hal yang baru, sejak mulainya
Istilah manajemen kampanye yakni proses pengelolaan kegiatan kampanye secara efisien
dan efektif tentunya memanfaatkan seluruh sumber anggota yang mempunyai kegunaannya
29
yang kreatif dan sensitif. Perancangan pesan ini biasanya harus memiliki kepekaan saat
mengidentifikasikan ciri khas dari khalayak. Hal yang perlu diperhatikan pada saat
a. Isi Pesan
Banyak hal yang terkait dengan isi pesan, mulai dari materi pendukungnya,
visualisasi pesan, isi negatif pesan, pendekatan emosional, pendekatan rasa takut,
kreeativitas dan humor, serta pendekatan kelompok rujukan. Banyak peneitian menemukan
bahwa material pendukung seperti ilustrasi dan kejadian bersejarah dalam sebuah pesan
Pesan kampanye harus mempunyai visualisasi tentang dampak positif atas respon
yang ditimbulkan oleh khalayak sasaran, semakin nyata visualisasi pesan maka akan
semakin mudah pula khalayak memahami isi pesan kampanye, maka kahalayak akan
menentukan sikap untuk menerima atau menolak isi pesan kampanye.Pelaku kampanye
harus nelihat pesan dengan pendekatan emosiaonal khalayak, khalayak akanlebih mudah
menerima pesan berdasarkan perasaan yang dimiliki. Jika seseorang merasa terancam maka
b. Struktur Pesan
22
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.71-72.
30
persuasif disajikan kepada khalayak. Bila pelaku kampanye (secara pihak) hanya
menyajikan pesan-pesan yang mendukung posisinya maka ia menggunakan pola pesan satu
sisi (one sided fashoin).Disini kelemahan posisi pelaku kampanye atau kekuatan posisi
pihak lawan tidak pernah dinyatakan secara ekslisit. Bila pelaku kampanye juga
menyajikan sebagian dari kelemahan posisinya atau seagian kelebihan dari posisi pihak lain
maka ia menggunakan pola pesan dua sisi (twosided message). Meski dua sisi pesan
disajikan, namun tentu sajapenyajian kekurangan diri dan kelebihan pihak lain tersebut
harus dilakukan secara proporsional agar tidak merugikan posisi pelaku kampanye.23
kampanye, khalayak akan menimbulkan tanggapan terhadap pesan menjadi dua sisi lebih
jujur dan dapat terpercaya. Kejujuran bukanlah satu-satunya akkasan yang membuat juru
kampanye memilih pesan dua sisi. Pola ini hanyalah untuk meyakini khalayak bahwa
Kegiatan yang terprogram dan direncanakan dengan baik, maka segala tindakan
dalam kampanye harus dipantau agar tidak keluar dari arah yangditetapkan. Dalam
praktiknya akan banyak kendala yang dihadapi untukmembuat tindakan kampanye pada
jalur yang benar. Untuk itu harusdipahami bahwa tindakan kampanye bukanlah tindakan
yang kaku danparsial, tetapi bersifat adaptif, antisipatif, integratif dan berorientasi pada
pemecahan masalah.24
23
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2009), h.75.
24
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.205.
31
a. Adaptif
Adaptif adalah kampanye yang bersifat keterbukaan terhadap masukan baru atau
bukti-bukti yang ditemukan dilpaangan. Sumber informasi yang digunakan sebagai dasar
b. Antisipatif
Kampanye yang bersifat antisipatif, yang di artikan disini adalah kegiatan harus
selalu diperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan muncul nantinya pada saat
Kampanye ini bersifat tindakan yang ada dalam proses kampanye diarahkan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Bila upaya tersbut memunculkan masalah hal tersebut
akan menghambat pencapaian tujuan, maka upaya yang harus dilakukan dalam benak
pelaku kampanye adalah bagaimana cara memecahkan suatu masalah tersebut, pelaku
kampanye harus memikirkan cara agar dapt menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
kampanye bertindak secara integratif dan koordinatif. Koordinasi ini tidak hanya dilakukan
dengan sesama pelaksana kampanye melainkan juga dengan berbagai pihak terkait yang
Pemantauan dan pelaksanaan dari suatu kampanye pada dasarnya sama dengan proses
25
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2009), h.206.
32
evaluasi yang dimana evaluasi yang akan dilaksanakan ketika suatu kampanye sedang
berlangsung. Proses pemantauan ini meliputi melaksanakan pertemuan dengan staff utuk
mendapatkan umpan balik dan mengumpulkan informasi yang belum terungkap pada saat
Pada masa kegiatan pemantauan juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan
rencana atau mengubah rencana sebagai perkembangan atas kampanye yang diadakan.
Pelaksana kampanye juga harus mempunyai otoritas untuk memutuskan rencana darurat
dan melaksanakan tanggung jawabnya melangsungkan rencana darurat jika memang hal
tersebut diperlukan.
Dengan demikian ada semacam kesadaran bahwa dalam kegiatan kampanye segala
wujud pikiran dan energi kolektif harus dicurahkan untuk memecahkan masalah yang
3. Covid-19
Covid-19 atau virus corona merupakan virus yang ditulari oleh hewan kemanusia
virus ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, dimulai dari gejala ringan seperti
flu, hingga infeksinya paru-paru. Vrius ini merupakan penyakit baru yang di sebabkan
karena gaya hidup yang kurang bersih dan memakan hewan yang tidak layak untuk
dikonsumsi. Penyakit ini awal kemunculnya terjadi di kota China tepatnya pasar wuhan
pada akhir 2019. Virus ini sangat cepat menular hingga telah membunuh jutaan jiwa.
Virus ini bersumber dari sebuah pasar hewan Huanan di kota wuhan pasar tersebut
menjual berbagai jenis daging binatang termasuk daging tidak layak untuk dikonsumsi
seperti ular, kelelawar dan berbagai jenis tikus. Virus tersebut diduga berasal dari hewan
33
kelelawar yang menular ke hewan lain sebelum dimakan dan ditulari ke manusia virus ini
a. Gejala Covid-19
Gejala awal jika seseorang terinffeksi Covid-19 bisa brupa flu,pilek, demam, batuk,
sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Gejala ini pun juga bisa sembuh sendiri atau justuh
tambah berat dan dapat menulari orang lain. Penderita gejala berat bisa merasakan demam
tinggi, batu berdahak atau berdarah, nyeri dada, dan sesak nafas. Umumnya 3 gejala yang
bisa saja menandakan terinfeksi Covid-19 yaitu : demam, batuk kering, sesak nafas. Gejala
Covid-19 ini biasanya muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah orang tersebut
terinveksi.
Hal pertama yang harus dilakukan pada saat seseorang telah terinveksi oleh Covid-
19 maka yang terinfeksi harus segera di isolasi elama dua minggu atau abhkan bisa lebih
jika pasien tersebut belum pula sembuh, kedua. Harus selalu menjaga kebersihan, ketiga.
Banyak meminum air putih, keempat. Mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Dan
untuk mencegah tubuh dari virus Covid-19, seseorang harus selalu menjaga kebersihan,
memakai masker dan harus selalu menjaga jarak. Dengan cara ini seseorang akan tidak
mudah terkena virus Covid-19 dimana kita ketahui bahwa virus yang sangat mudah tersebar
dan menginfeksi ke manusia lainnya. Pengobatan yang harus dilakukan saat terkena Covid-
4. Media online
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Associatin
for Education and Communication Tecnology (AECT) mendefiniikan media sebagai segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. sebagai benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat dipergunakan
efektifitas program instruksional26. Media online dapat disebut juga sebagai sarana dalam
berkomunikasi secara online bisa melalui website ataupun aplikasi yang hanya bisa
digunakan melalui akses internet yang bisa berisi video, foto dan teks sekalipun, pada
dasarnya media online ini dapat mencakupi semua jenis situs aplikasi dan website,
Menurut Asep Syamsul M. Romli Media online adalah Media massa yang tersaji
secara online di situs web (website) internet, Media online bisa dikatakan sebagai “generasi
ketiga” setelah Media cetak koran, tabloid, majalah, Buku dan Media elektronik melalui
Umumnya Media Online dapat diartikan sebagai jenis atau informasi secara media
yang hanya bisa diakses menggunakan internet yang berisi teks, video, foto, dan juga suara.
Media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komuikasi secara online. Dengan begitu
media online secara umum menggunakan email, whatsapp, website, SMS, dan media sosial
26
Erlina Setiyorini, Web media dakwah: studi deskriptife situs resmi PCNU kota surabaya
(Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017), h.12.
27
Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (Bandung: PT.
Nuansa Cendekian, 2015), h.34.
35
Media Online merupakan media yang berbasis multimedia dan juga telekomunikasi
(komputer dan internet), kategori dari media online adalah portal, website, dan juga media
a. Situs berita berupa “Edisi Online” dari media cetak surat kabar atau majalah. Situs
ini diambil dari sebuah surat kabar atau majala dalam publish dan diubah menjadi
media cetak.
b. Situs beita berupa “Edisi Online” Media penyiaran. Situs ini berasal dari saluran
c. Situs berita obline murni yang tidak terikat dengan cetak atau elektronik. Situs
berita ini tidak memiliki keterkaitan dengan cetak ataupun elektronik, situs ini
d. Situs “Indeks Berita” yang hanya memuat link-link dari berita lain. Situs ini tidak
memiliki tim redaksi dalam pembbuatan berita, situs ini hanya mengambil berita
Berdasarkan jenis-jenis dari Media Online bisa kita lihat bahwa media online
memiliki beberapa pembagian, cara kerja dari penyebaran informasi media online tentunya
mengunakan akses internet dan jaringan, meski beberapa jenis Media Online memiliki
keterkaitan dengan media elektronik dan cetak. Namun, jika telah dibaca ataupun nikmati
melalui akses jaringan dan internet maka telah masuk dalam Media Online. Penggunaan
media online sangat mudah digunkaan saat ini karena perkembangan teknologi di dunia.
Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (Bandung: PT.
28
jenisMedia yang lain. Pada karakteristik Media online ini memiliki beberapa ciri yaitu :
dengan media lainnya penggunaan media online sangatlah secapat tersebar dan
lama.
b. Pembaruan Informasi : pembaruan informasi ini tidak mengenal waktu dan tempat
berita atau informasi dapat langsung diperbarui dimana saja dan kapan saja.
c. Timbal Balik: jika menggunakan media cetak atau media elektronik hanya memiliki
komunikasi satu arah saja dimana penerima hanay dapat menrima informasi itu saja
dan tidak dapat membalas, akan tetapi jika media online penerima dapat membalas
d. Kapasitas tidak terbatas: dalam media online dapat menampun berbagai informasi
dan berita dalam jumlah yang banyak hingga dapat mengakses informasi yang
diakses melalui jaringan atau internet, karakteristik dari Media Online ini menjadi
keunggulan atau kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan media cetak dan elektronik
lainnya.
D. Kerangka Pikir
29
RN Saputri, Pembingkaian Isu Pengesahan Perppu kebiri melalui pemberitahuan portal berita
online (Indonesia: UMM Malang, 2017), h.12.
37
Selatan Kab.Pinrang termasuk wilayah yang besar dan memiliki jumlah penduduk yang
tugas atau Satgas Covid-19 sebagai kelompok yang menjalankan tugas sebagai memberikan
Kab.Pinrang.
Kab.Pinrang agar dapat mematuhi aturan yang telah dibuat oleh satgas Covid-19 dan
informasi terkait uapaya-upaya dan aturan-aturan agar turunnya tingkat penyebaran virus
corona di Kab.Pinrang dan dapat mencegah virus corona ke seluruh Indonesia. adanya
media online dapat membuat Satgas Covid-19 di Pinrang dapat dengan mudah memberikan
informasi yang akurat kepada masyarakat Kab.Pinrang karena media online sangat mudah
Covid-19 melalui media online, peneliti juga akan membahas mengenai media onlineyang
di gunakan atau pengelolaan media online, dan mendapatkan respon masyarakat terhadapat
kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui media
online.
Adapun kerangka pikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
38
Gambar 1
Kerangka Pikir
Kampanye Covid-19
-Twiteer
Covid-19
BAB III
39
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian ilmu sosial yang menganalisis dan
mengumpulkan data berupa kata-kata secara tulisan maupun lisan, dan perbuatan-perbuatan
manusia serta peneliti tidak berusaha untuk mengkuantifkan data kualitatif yang telah
yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menuturkan dan
menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang
terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya pada saat proses
penelitian berlangsung.
penelitianyang akan dilakukan. Lokasi penelitian ini berada di Dinas Komunikasi dan
Peneliti mengambil lokasi tersebut karena kantor dari petugas satgas Covid-19 yang
informasi di Kab.Pinrang.
Waktu penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti untuk merampungkan penelitian ini
C. Fokus Penelitian
30
Subana Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.89.
40
Fokus penelitian sangat diperlukan agar penelitian yang akan dilakukan memiliki
batasan tertentu. Berdasarkan pada judul yang diangkat oleh peneliti maka peneliti akan
memfokuskan pada peran satgas Covid-19 Pinrang dalam kamapanye pencegahan Covid-
Dalam penelitian ini peneliti membagi data menjadi dua jenis yaitu data primer dan
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang didapatkan langsung dari objek yang
langsung dari lokasi penelitian berupa observasi ataupun berupa wawancara tentang
media sosial.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh dari buku-buku
yang berhubungan dengan objek penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis,
dan disertasi.32 Adapun Data pendukung yang peneliti dapatkan dalam penelitian
ini adalaha buku-buku, jurnal, hasil dari studi kepustakaan, dan internet.
Pada penelitian ini peneliti terlibat langsung di lokasi penelitian atau tempat
penelitian untuk memperoleh data-data yang mempunyai hubungan dengan judul penelitian
ini dan mengadakan Penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
1. Observasi
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode pengumpulan
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang
akan diteliti dengan melihat secara langsung ditempat penelitian yaitu di Dinas
Kesehatan Kab.Pinrang.
2. Wawancara
(Data) dari responden denagan cara bertanya langsung secara bertatap muka. 34Saat
menggunakan alat bantu untuk merekam agar memudahkan dalam proses penyimpanan
dan pengolahan data. Penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak-
pihak tertentu yaitu pada pengurus Satgas Covid-19 dan beberapa masyarakat di
Kab.Pinrang.
3. Dokumentasi
33
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 53.
34
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metodologi penelitian sosial (Jakarta: Kencana, 2007), h.69.
42
Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-
catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang tersedia dalam catatan dokumen yang berfungsi
sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara yang mendalam.35 Teknik dokumentasi ini dengan mencari
beberapa referensi dari artikel, jurnal, dan buku penelitian terdahulu maupun internet
yang dituduh pada peneliti kualitatif mengatakan bahwa tidak ilmiah, dan merupakan
bagian unsur yang tidak terpisah dari ilmu pengeahuan penelitian kualitatif. Keabsahan data
juga dilakukan untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
benar-benar merupakan penelitian ilmiah dan karya sendiri. Uji kebsahan data dalam
dan confirmability. Agar data dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dapat
dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah. Adapun beberapa uji keabsahan data
yaitu:
1. Credibility
Uji Credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian
yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai
35
Basrowi Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Indah, 2008), h.158.
43
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/ kepercayaan
hubungan antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin akrab,
kredibilitas data penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah
diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau
tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data
data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam dengan baik,
disajikan sudah benar atau belum. Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat
yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat
44
dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin
berkualitas.
c. Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
data, dan waktu36. Jadi dari sini kita bisa lihat bahwa triangulasi adalah usaha
untuk mengecek kebenaran data ataupun informasi yang di dapat oleh peneliti
pada saat melakukan penelitian dari berbagai pendapat atau pendangan dari
informan.
1) Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga
dengan tiga sumber data. Triangulasi sumber juga dapat dikatakan merupakan mengecek
ulang data yang didapatkan dari informan dan peneliti melakukan analisis pada data sumber
hingga mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
ke informan.
2) Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa
melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Bandung:Alfabeta
(Indonesia, 2007).
45
tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
3) Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel.
Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik
lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau
bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang
berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti masih mendapatkan data-data yang
bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah
temuannya.
Yang dimaksud referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan
perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat
dipercaya.
Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar
46
informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa
2. Transferability
populasi di mana sampel tersebut diambil. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer
sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai
transfer sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan
dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Dependability
Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain beberapa
percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama. Penelitian yang
dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh
orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.
proses penelitian. Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen
mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, terjun ke
lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
4. Confirmability
47
Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak
orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan
dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.
Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh
oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga
Analisis data merupakan usaha untuk memberikan interpretasi terhadap data yang
telah tersusun untuk mendapatkan kesimpulan yang valid. Dalam menganalisis data
menggunakan data deduktif yaitu cara berfikir dengan cara menganalisa data-data yang
bersifat umum yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi beserta dokumentasi,
kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang
bersifat umum mengenai suatu fenomena dan mengeneralisasikan kebenaran tersebut pada
suatu peristiwa atau data tertent yang berindikasi sama dengan fenomena yang
bersangkutan.37
Proses menyusun dan mencari data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan, dengan cara membagi data ke alam
kategori, memilih mana yang penting dan akan dipelajri, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh calon peneliti sendiri maupun orang lain. Ada tiga langkah
37
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Jakarta: Pustaka pelajar, 2000), h.40.
48
1. Reduksi Data
Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, fokus pada hal
penting. Hingga data yang direduksi akan menimbulkan gambaran yang lebih jelas
dan memudahkan calon peneliti untuk mengumpulkan data. Reduksi data terjadi
lengkap tersusun.
2. Display Data
Saat data telah di reduksi, maka tahap selanjutnya yangakan dilakukan calon
peneliti adalah display data atau penyajian data, dengan mendisplay data maka akan
3. Verifikasi Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49
A. HASIL PENELITIAN
1. Data Masyarakat dan Satgas Covid-19
Berikut ini merupakan data dari Satgas Covid-19 Pinrang dan
masyarakat dalam penelitian ini :
Gambar 2
b. Facebook
facebook ini lebih bertuju kesemua usia masyarakat karena facebook digunakan oleh semua
usia mulai remaja hingga lanjut usia.
c. Twiteer
pencegahan Covid-19 melalui media online yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang
dan telah mengikuti semua akun @pemkabpinranghadir mulai dari faceboo, instagram
twiteer, akan tetapi ada juga beberapa informan yang menyatakan bahwa tidak mengetahui
adanya kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui
mengenai pencegahan Covid-19 akan tetapi buakn dari satgas Pinrang melaikan dari
53
pemerintah infonesia, adapun masyarakat yang tidak mengetahui kampanye tersebut karena
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar
informan menyatakan bahwa sangat puas atas semua informasi yang disebarkan melalui
media online yang dilakukan pleh satgas Covid-19 karena dapat sangat membantu
dan masyarakat juga menyatakan bahwa spelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 ini
juga sangat dapat menjadi solusi bagi masyarakat karena masyarakat tidak perlu lagi
informasi tersebut. Akan tetapi ada juga masyarakat yang kurang puas pada informasi yang
diberikan karena informasi yang disebarkan lebih banyak terkait tabel perkembangan
Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap masyarakat menyatakan
agar dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang secara luas, dalam penerimaan
informasi masyarakat tidak memiliki kendala karena sebagian besar masyarakat telah
memiliki kendala dalam menjalani beberapa aturan seperti menjaga jarak dan mencuci
tangan, salah satu informan menyatakan bahwa sulitnya menjalankan aturan menjaga
jarak karena jika kepasar atau berada di tempat umum melakukan jaga jarak sedikt susah.
Akn tetapi untuk beberapa aturan lainnya masayrakat telah menjalankan perannya sebagai
penerima pesan kampanye dan memberikan efek ataupun timbal balik dalam sikap,
B. PEMBAHASAN
Kab-Pinrang sama artinya dengan mengetahui pelaksanaan dan hal-hal yang dilakukan
oleh satgas Covid-19 pinrang sebelum menyebar luaskan informasi mengenai Covid-19 di
media sosial yang digunakan. Dalam wawancara ini peneliti memfokuskan pada
informasi kepada masyarakat. Hasil dari wawancara yang peneliti lakukan kepada yang
diwawancarai atau informan petugas Satgas Covid-19 ialah bagaimana pengumpulan data
dilakukan oleh Satgas Covid-19 Pemberian informasi dari Dinas Kesehatan Pinrang
mengenai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan juga tabel angka
masyarakat yang terkena atau terinfeksi oleh virus corona, dan juga pemberian informasi
55
dinas kepolisian Pinrang mengenai mengkontrol masyarakat untuk tetap mematuhi aturan
protokol kesehatan. Berikut ini adalah pernyataan dari informan petugas Satgas Covid-19
“iya jadi dari kami petugas satgas Covid-19 bagian pemebrian informasi yah kami
apakah ini berisi tentang meningkatnya masyarakat yang terkena virus corona
ataupun penurunan angka yang terkena virus dan angka kematian ataupun
masyarakat yang telah sembuh dari dari virus ini, dan juga dari leading sector dinas
mendapatkan informasi dari satgas Covid-19 yang berada di dinas kesehatan dan juga
dinas kepolisian.
bidang masing-masing untuk informasi protokol kesehatan dan angka naik turunnya
masyarakat yang terkena virus Covid-19 berasal dari dinas kesehatan dan juga tentang
38
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021
56
informasi yang akan dipublikasi kemasyarakat yang akan menjadi bahan acuan untuk
masyarakat dapat mematuhi aturan dan juga mengetahui informasi yang di berikan oleh
satgas Covid-19 kepada masyarakat Pinrang. Berikut adalah pernyataan dari petugas
sendiri dari bidang publikasi. Nah, di bidang publikasi ini saya punya anggota ada
yang mengedit video dan poster dan ada juga yang mengumpulkan data, dan
tentunya juga ada yang mengunggah informasi tersebut ke media sosial yang
digunakan”39.
Dari hasil wawancara diatas jawaban yang diberikan oleh informan dapat
disimpulkan bahwa informasi yang telah didapatkan dari dinas kesehatan dan dinas
kepolisian kemudia akan diedti atau dibuatkan berupa video ataupun poster yang akan
digunakan atau diterapkan oleh petugas satgas Covid-19 dalam kelancaran kampanye
pencegahan Covid-19 di Kab-Pinrang. Berikut adalah jawaban dari petugas satgas Covid-
19 atau informan :
39
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021
57
“Terkait strategi yang digunakan yah menurut saya memberikan informasi tentang
Covid-19 kepada masyarakat melalui media sosial ini juga merupakan salah satu
strategi dan upaya, karena kita tahu keadaan seperti ini pandemi masyarakat lebih
Karena untuk kampanye yang secara langsung kemasyarakat itu dari kepolisian
langsung juga biasa, karena dari kepolisian yang kejalanan dan memberikan
seerti yang saya katakan tadi bahwa disini ada anggota yang lebih intens dalam
menyebarkan informasi40.
Dari hasil wawancara diatas kepada informan dapat disimpulkan bahwa, strategi
yang digunakan oleh petugas satgas Covid-19 Pinrang ada yang melalui secara langsung
dan juga ada pula yang melalui media sosial, untuk secara langsung dilakukan oleh dinas
kepolisian yang langsung mengkontrol masyarakat jika ada masyarakat yang tidak
mematuhi aturan, dan untuk yang melalui media online dilakukan oleh petugas satgas
Covid-19 yang berada di dinas kominfo. Adapun strategi atau proses penyebaran
informasi melalui media online untuk disampaikan kemasyarakat anggota dari bidang
publikasi di kominfo yang akan mengunggah atau menyebar luaskan informasi mengenai
Kemudian peneliti menanyakan lebih lanjut tentang jawaban yang di berikan oleh
informan tentang strategi yang dilakukan oleh petugas satgas Covid-19 Pinrang,
pertanyaan yang peneliti lontarkan mengenai langkah apa yang tieraplkan dalam
kelancara strategi yang dilakukan melihat banyak masyarakat yang kurang mematuhi
aturan-aturan protokol kesehatan yang telah dikampanyekan oleh stgas Covid-19 pinrang,
“untuk kelancaran strategi kampanye yang kami gunakan biasanya kami lebih intens
informasi yang kami berikan, terutama jika melihat perilaku masyarakat yang
banyak tidak mematuhi aturan protokol kesehatan, biasanya dari dinas kepolisian
Dari hasil jawaban yang diberikan oleh informan satgas Covid-19 bahwa
sebenarnya mereka telah berusahan agar melancarkan strategi yang dilakukan, dan dinas
kepolisian yang lebih memerhatikan atau mengontrol masyarakat agar lebih mematuhi
kurang mematuhi protokol kesehatan satgas Covid-19 Pinrang lebih sering memerikan
41
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
59
pencegahan Covid-19 petugas satgas Covid-19 Pinrang melakukan pelaksaan dengan cara
sistematis, berawal dari mengumpulkan informasi terkait Covid-19 yang diberikan oleh
dinas kesehatan dan dinas kepolisian di Pinrang, setelah mendapatkan informasi tersebut
kemudia petugas satgas Covid-19 di kominfo mengedit atau membuat video dan poster lalu
disebarkan melalui media online yang digunakan setelah peneliti mengetahui proses dari
Dalam hal ini untuk mengetahui penggunaan dari media online yang digunakan oleh
hal ini sama halnya peneliti membahas mengenai penelolaan media online yang digunakan.
Dalam wawancara ini peneliti memfokuskan pertanyaan untuk menggali informasi seperti
apa penggunaan atau pengelolaan media online petugas satgas Covid-19 apakah strategi
penggunaan media online yang digunakan telah efektif dan dapat menjadi model kampanye
yang dapat membuat masyarakat ikut andil dalam upaya satgas Covid-19 untuk mencegah
penyebar virus ini. Hasil dari penelitian ini petugas satgas menggunakan beberapa media
pinrang antara lain instagram, facebook, twiteer, bahkan menggunakan website dan
youtube juga akan tetapi lebih sering menggunakan media sosial yang mudah digunakan
oleh kalangan masyarakat. Berikut ini adalah pernyataan dari petugas satgas Covid-19
yang memegang media online untuk kampanye pencegahan Covid-19 ketika peneliti
melontarkan pertanyaan , pertanyaan ini berfokus pada media online yang digunakan oleh
“kalau terkait media yang kami gunakan pemegang akun resmi pemerintah
Kab.Pinrang itu ada beberap macam, tetapi khusus untuk yang intens setiap hari itu
ada tiga, ada akun instagram, akun facebook, dan akun twiteer itu kalau ada tabel
update, kita selalu update kesitu. dan semua akun yang kami gunakan memakai
menggunakan berbagai media sosial akan tetapi yang paling sering digunakan oleh petugas
satgas Covid-19 yaitu instagram, facebook, twiterr dan semua nama akun yang digunakan
hanya satu yaitu @pemkabpinranghadir, pada media online itu sebenarnya digunakan untuk
komunikasi dua arah antara pemerintah ke masyarakatakan tetapi petugas satgas Covid-19
juga gunkana akun itu untuk memasukan tabel atau informasi angka masyarakat yang
disebarkan kemasyarakat terkait informasi yang telah diberikan dari dinas kesehatan dan
informan tentang bagaimana petugas satgas Covid-19 memanfaatkan media online yang
“Ia kami sangat memanfaatkan media sosial ini karenakita tahu bahwa media
tradisional kayak media cetak itu sudah terlalu banyak ditinggalkan oleh masyarakat
itu, dan masyarakat sekarang inikan bisa dibilang kaum milenial dan semua rata-rata
42
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
61
menggunakan media sosial jadi semua media sosial yang kita anggap bisa
instagram”43.
Dari jawaban yang diberikan oleh informan petugas satgas yang memegang media
online untuk kampanye pencegahan Covid-19 dapat disimpul bahwa petugas satgas Covid-
19 telah sangat memanfaatkan media online yang digunakan pada kebiasaan masyarakat
sekarang yang lebih banyak membaca berita melalui media sosial dibandingkan media
elektronik dan media cetak, terlebih saat ini saat kita mendapatkan informasi terkini media
sosial dapat lebiih cepat menyebrkan informasi terseut ketimbang media cetak dn juga
elektronik, maka itu petugas satgas Covid-19 sangat-sangat memanfaat segala sesuatu yang
bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat pinrang untuk mendapatkan informasi
mengenai Covid-19. Dengan menggunakan media sosial ini juga dimanfaatkan oleh
petugas satgas Covid-19 Pinrang karena semua kalaangan dari yang anak sekolah dasar
hinggah lansia juga dapat menggunakan media sosial yang bisa membuat mereka dengan
mudah membaca informasi disebar luaskan.untuk twiteer petugas satgas Covid-19 gunakan
juga untuk menjangkau masyarakat, dan khusus media sosial instagram petugas satgas
covid-19 lebih merujuk kepada anak-anak remaja karena anak remaja zaman sekarang lebih
aktif ke penggunaakn akun instagram akan tetap banyak juga masyarakat yang bukan anak
remaja sering menggunakan instagram. Media sosial yang digunakan juga melakukan
interaksi kepada masyarakat saling berkomentar di kolom komentar postingan, akan tetapi
petugas satgas tidak menjawab semua komentar yang diberikan oleh masyarakat di sosial
43
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
62
media dan ada juga masyarakat yang memberikan komentar secara chat pribadi pada akun
yang digunakan.
selama kampanye pencegahan Covid-19 melalui media online ini. Dari pertanyaan ini
informan petugas satgas Covid-19 yang memegan media online dari semua akun untuk
berkampanye bahwa, sebenaranya banyak kendala akan tetapi tidak ada kendala yang begiu
serius akan tetapi beberapa komentar yang dilontarkan dari feetback masyarakat yang
terkadang membuat petugas satgas kewalah dan terkadang merasakan ketidak enakan saat
satgas Covid-19.
“kalau kendala pastinya banyak apalagi media online kita semua tahu bahwa media
online sudah tidak ada batasan lagi semua masyarakat bebas berpendapat terkadang
jika ditujukan kepemerintah karena kami ini kan sudah berusaha untuk
pengggunakaan media sosial untuk berkampanye juga memiliki kendala meskipun kendala
tersebut bukanlah kendala yang begitu serius akan tetapi membuat masyarakat bebas
menyatakan bahwa pemerintah belum terlalu baik dalam usaha pencegahan penyebaran
44
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
63
ataupun petugas satgas Covid-19, meskipun bukan kendala besar akan tetapi sakan-akan
Kemudia peneliti menyanyakan lebih dalam lagi terkait solusi yang dilakukan pada
kendala-kendala yang dirasakan pada saat kampanye pencegahan Covid-19 melalui media
online, berikut jawaban dari informan tentang solusi dari kendala yang dihadapi.
“kalau solusinya yang pertama ialah jika seumpama kami bisa jawab pertanyaannya
yah kami jawab, tetapi jika tidak kami serahkan kepada yang lebih berkompeten
pada pertanyaan yang diberikan, ataupun biasanya juga ada masyarakat lain yang
menjawab di kolom komentar itu, karena adanya interaksi di sosial media itu.45”
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa petugas satgas Covid-19
Pinrang mengelola media yang digunakan untuk kampanye penceghan Covid-19 juga
mempunya kendala dan solusinya, solusi yang dilakukan oleh satga Covid-19 pirang dalam
diberikan oleh masyarakat, petugas satgas Covid-19 sangat berhati-hati dalam menjawab
masyarakat yang hanya kan membuat kendala yang dihadapi akan menjadi lebih buruk dan
jawaban-jawab yang sesuai dengan kondisi dan keadaan tanpa membuat jawaban yang
hanya membohongi publik karena masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih
lanjut terkait berita yang di sebarkan, dan jika petugas satgas Covid-19 tidak bisa untuk
45
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
64
menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat, petugas satgas Covid-19 akan
memberikan kepada orang yang lebih mampu atau berkompeten dalam menjawab hal yang
ditanyakan oleh masyarakat, dan juga terkadang masyarakat lain juga ikut menjawab
komentar-komentar yang di ada di kolom komentar yang ada di akun instagram, facebook
twiteer. Dengan adanya interaksi di media sosial itu membuat munculnya transparansi
antara masyarakat dan petugas satgas Covid-19. Dan ketika ineraksi ini di jalankan dengan
baik maka akan ada dapat menimbulkan hal positif dan juga dappat membangun
kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah pun juga petugas satgas Covid-19, dan juga
tentunya para masyarakat, petugas satgas Covid-19 dan pemerintah bisa saling bekerja
sama dan saling mendukung dalam menghadapi virus ini dan sama-sama berusaha agar
Kab.Pinrang ini dapat membuat penyebaran informasi lebih efisien dan mudah dilakukan
di masa-msa pandemi seperti ini, disaat masyarakat lebih sering berada dirumah, dan
tentunya juga harus saling menjaga jarak agar tidak membuat penyebaran Covid-19 di
Pinrang lebih meluas. Terlebih lagi adanya tim KIM atau kelompok informasi masyarakat,
yang diharapkan bisa dapat lebih memudah dan kelancaran kampanye pencegahan Covid-
19 ini.
Efisiensi dari penggunaan media sosial dalam kampanye pencegahan Covid-19 ini
dapat terjadi pada saat petugas satgas Covid-19 dan KIM bekerja sama dalam berkampanye
masyarakat melalui media sosial dan KIM menyebarkan informasi secara langsung kepada
65
Covid-19.
”kalau untuk saat ini sih masih sangat efisien, apalagi dibantu yang namanya
sumber daya komunikasi ata KIM jadi KIM ini kepanjangan dari kelompok
informasi masyarakat dikelola oleh rekan saya di sini, jadi kami harapakan selain
kami menyentuh masyarakat melalui media onlin kami juga dapat menyentuh
masyarakat atau memberikan masyarakat informasi secara langsung juga dan itu
Dari pernyataan informan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kampanye
pencegahn Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang juga dibantu oleh KIM
atau kelompok informasi masyarakat untuk kelancaran dan kemudahan masyarakat untuk
Dengan adanya kerja sama ini masyarakat yang tidak mempunyai media sosial pun
ikut dapat menerima informasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media sosial,
penerimaan informasi yang di berikan oleh KIM secara langsung kemasyarakat tentunya
Kab.Pinrang. dengan selain itu juga, adapun dari dinas kepolisian yang ikut patroli kepada
para masyarakat yang akan diberikan informasi secara langsung. Meskipun kampanye
secara langsung yang dilakukan oleh KIM ini informasinya sama dengan yang disebarkan
oleh Sargas Covid-19 di media sosial akan tetapi informasi ini sangat berguna untuk
masyarakat yang tidak mempunyai sosial media, dan tidak menutup kemungkinan juga
46
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
66
mesi ada masyarakat yang mempyunya media sosial tetapi tidak pernah mendapatkan
sosial ini tidak hanya fokus pada pencegahan covid-19 saja tetapi juga tentang informasi
Covid-19 lainnya seperti angka kematian, masyarakat yang terinfeksi ataupun aturan jam
malam, dan informasi mengenai vaksinasi, petugas satgas Covid-19 di dinas kominfo juga
hanya menunggu intruksi dari pusat yang akan harus ada informasi disebarkan maka bagian
publikasi ini akam mempublis informasinya ke media sosial, jadi di akun sosial media yang
digunakan tidak hanya untuk informasi pencegahan Covid-19 saja tetapi juga memiliki
media sosial kampanye pencegahn Covid-19 mengenai isi informasi yang di sebarkan
kemasayrakat apakah bermacam-macam, dan berikut pernyataan dari petugas satgas Covid-
19.
“kami hanya ikut petunjuk dari pusat saja, jika ada informasi yang diharapkan dari
pusat kementrian kominfo, kementrian kesehatan dan juga dari BPBD, jadi kadang
juga ada informasi yang harus disampaikan kemasyarakat melalui media sosial”47.
Pinrang tidak hanya pencegahan Covid-19 saja akan tetap banayk informasi lainnya tentang
pasien ataupun jumlah angka kematian, di dalam informasi dimedia sosial yang digunakan
petugas satgas Covid-19 juga berisi tentang aturan-aturan jam malam ataupun pembatasan
Satgas Covid-19 Pinrang pun dalam mengeluarkan inbformasi tidak serta merta
hanya mengeluarkan informasi sembarang, akan tetapi satgas Covid-19 menunggu intruksi
dari pusan kementrian kesehatan, kementrian kominfo dan juga BPBD jika ada informasi
yang harus diketahui atau diberikan kemasayrakat setelah mendapatkan intruksi atau
informasi yang harus diberikan kemasyarakat maka satgas Covid-19 bagian publikasi akan
infromasi yang akan diberikan pun bukan hanya tentang pencegahan Covid-19 saja.
terkait perilku masyarakat yang kurang mengikuti aturan-aturan pencegahan Covid-19 yang
telah disebarkan ke media sosial yang digunakan, berikut pernyataan dari informan petugas
satgas Covid-19.
“kalau tanggapan kami yah namanya kami ini selaku pemerintah hanya
informasi saja, kalau ada kebijakan dari pemerintah seperti pembatasan jam dipasar,
pelarangan hajatan, kafe, warkop dan restoran ada satgasnya sendiri namnya satgas
penegakan hukum, jadi kalau kami disini hanya memberikan informasi melalui
48
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
68
Pinrang, akan tetapi jika masih saja ada masyarakat yang belum mematuhi aturan mereka
hanya sekedang menghimbau karena untuk mematuhi aturan kembali lagi pada individu
masyrakat, karena untuk yang menegur atau memberikan sanksi kepada masyarakat yang
tidak mematuhi aturuan yang menindak lanjuti dari satgas penegakaan hukum di pinrang,
jadi satgas penegakan hukum ini merekalah yang akan memberikan sanki kepada
masayrakat yang melanggar aturan pencegahan Covid-19 seperti keluar rumah tidak
juga kafe,restoran yang tidak mematuhi jam malam yang telah dikeluarkan oleh satgas
Covid-19.
informasi ke masyarakat tmelalui media online saja, mereka tidak memiliki wewenang
untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan, karena yang akan
memberikan sanksi kepada masayrakat bagian tugas dari satgas Covid-19 bidang
penegakan hukum.
mengenai tabel angka masyarakat yang terkena virus corona ini mempunyai waktu
informasi lainnya mengenai Covid-19 tidak ada waktu tertentu jika ada informasi
yang harus di publikasi maka kami akan segera mempublikasi, tetapi kalau khusus
69
untuk tabel angka masayrakat yang terkena Covid-19 itu ada waktunya setiap hari
tertentu, jika ada informasi dari dinas kesehatan dan kepolisi, petugas satgas Covid-19
bagian publikasi akan langsung segera mempublikasi informasi tersebut. Akan tertapi
berbeda lagi jika informasi table yang akan disebarkan, unuk tabel yang disebrkan akan
tiap hari disebar dan setiap jam satu siang, adapun isi dari tabelnya yaitu, jumlah
masyarakat yang terkena Covid-19, jumlah masyarakat yang seumbu, jumlah masyarakat
yang meninggal dunia karena Covid-19, dan juga memperlihatkan apakah Kab.Pinrang
berada dizona merah, kuning atau hitam, dan untuk saaat ini Kab.Pinrang akan masuk ke
zona hijau yaitu zona dimana kab.Pinrang mulai sedikit aman dari virus Covid-19.
Kesimpulan dari informan petugas satgas Covid-19 yang memegang media sosial
ini, telah berusaha memainkan perannya sebagai satgas Covid-19 untuk menyebarkan
Kab.Pinrang. mulai dari pengguaan media sosial facebook, instagram, twiteer hingga
bekerja sama dengan KIM atau kelompok informasi masayarakat agar mempermudah
masayrakat yang tidak memiliki media sosial tetap dapat menjangkau informasi yang
diberikan,
pencegahan saja, tetapi jug angka kematian, dan masayrakat yang terkena virus Covid-19,
agar masyrakat dapat lebih berhati-hati saat keluar dari rumah maupun saat berosialsisasi
di manapun berada.
agar Kab.Pinrang akan selalu bebas dari virus yang dapat mematikan ini dan mudah
tugas dan kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan petugas satgas. Mulai dari
dan juga masyarakat yang berperan agar bisa mengikuti anturan agar dapat memutus
sama artinya dengan memberikan pendapat masyarakat tentang peran kampanye yang
wawancara ini peneliti memfokuskan pertanyaan dan diskusi mengenai peran satgas Covid-
19 Pinrang dalam kampanye pencegahan Covid-19 agar dapat menggali lebih dalam
pengetahuan masyarkat mengenai kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalu
media online, bahwasanya selama ini adanya kegiatan kampanye yang dilakukan oleh
71
satgas Covid-19 meski melalui media online, dan adapun respon yang dimunculkan oleh
masyarakat bermacam-macam. Hasil dari penelitian ini lebih banyak informan yang
akan tetapi ada juga masyarakat yang belum mengetahui kampanye ini. Berikut ini
pernyataan dari beberapa hal yang disampaikan oleh informan ketika peneliti
“iya saya tahu adanya satgas Covid-19 di Kab.Pinrang, Melihat kondisi yang terjadi
saat ini informasi persoalan pencegahan Covid-19 itu pasti ada hingga sekarang pun
ada akan tetapi, tidak sering saya mendapatkan informasi di media sosial saya hanya
sesekali”50.
“iya tahu, kalau satgas Covid-19 di Pinrang itu pimpinannya Bupati Pinrang itu
sendiri kemudian ada dari dinas kesehatan, dan juga ada dari Polri juga TNI,
“saya tidak mengetahui adanya kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19
Pinrang, dan saya tidak mengetahui bahwa adanya satgas Covid-19 Kab.Pinrang
ini”52.
50
Attahira (Mahasiswa), Soreang kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 3 maret 2021.
51
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
52
Ismayani Hersyam (Mahasiswa), Masolo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 februari 2021.
72
melalui media online. Bahwa peran yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang dalam
informan di atas dapat disimpulkan bahwasanya kampanye yang dilakukan oleh satgas
mampu memberikan pendapat mereka mengenai peran yang dilakukan oleh satgas Covid-
Covid-19 di Kab.Pinrang.
Covid-19 ini bisa dapat memudahkan pengetahuan atau informasi terkait Covid-19 di
Pinrang. Terlebih informasi yang di berikan dapat menjadi hal positf untuk masayrakat agar
berharap bahwa kampanye melalui media online yang dilakukan ini dapat menjadi solusi
Covid-19 sangat diterima dengan baik oleh masyarakat, meski adapun masyarakat yang
kurang puasa dengan infromasi yang diberikan atau disebarkan melalui media sosial,
karena informasi yang disebarkan lebih sering tentang angka tabel naik turunya masyarakat
53
Andi Asri Bhr Makkulasse (Mahasiswa), Salo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 Maret 2021.
73
yang terpapar Covid-19 dan juga, salah satu informan menyatakan bahwa informasi yang di
“Menurut saya informasi yang disebarkan masih kurang dan juga informasinya
masih banyak yang membuat banyak kalangan belum mengetahui secara detail
yang mengharapkan informasi yang disebarkan dapat lebih berinofasi lagi terkait kampanye
pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang, agar masyarakat bisa lebih mudah lagi untuk
memahami dan menerima informasi yang berada di meida sosial.dan mengharapkan agar
petugas satgas Covid-19 bisa lebih sering lagi mengkampanyekan pencegahan Covid-19
dikampanyekan oleh satgas Covid-19 Pinrang dapat menjadi solusi atas pencegahan Covid-
19 di Kab.Pinrang, pernyataan dari informan masyarakat pun menyatakan bahwa solusi ini
sangat tepat untuk dilakukan pada masa pandemi seperti ini, dikarenakan di masa ini
terlebih lagi masyarakat lebih sering berada di rumah masing-masing sehingga untuk
mengikuti kampanye yang dilakukan secara langsung akan sangat sulit dilakukan karena
pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 sangat menjadi solusi yang
54
Nurkimah (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 februari 2021.
74
sangat baik. Dan masyarakat mendapatkan informasi tersebut dengan mengikuti media
online yang digunakan oleh petugas satgas Covid-19. Berikut prnyataan masyarakat terkait
kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan ini sangat dapat menjadi solusi dalam
“iya tentu saja dapat menjadi solusi pencegahan Covid-19, karena yang dilakukan
yah salah satu usaha pemerintah untuk menurunkan angkat masyarakat yang terkena
Covid-19. Dan kita sebagai masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yang
telah diberikan”55.
“sebenarnya untuk informasi yang disebarkan oleh satgas Covid-19 ini masih
kurang efektif, seberapa banyak pun informasi yang keluarkan di media sosial, akan
tetapi jika masyarakt yang kurang mengikuti aturan tersebut, akan tetapi terkait
kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang nii sudah sangat baik, dan
sendiri”56.
informasi yang cukup baik untuk masyrakt dan menjadi langkah awal pencegahan
Covid-19”57.
yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui media online sudah sangat menjadi usaha
55
Murniati (PNS/Bidan), Tasokkoe Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
56
Andi Asri Bhr Makkulasse (Mahasiswa), Salo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 Maret 2021.
57
Lisa (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 5 februari 2021.
75
pemerintah dan solusi yang sangat baik untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Masyarakt berharap dari pihak satgas Covid-19 dapat memberikan informasi yang lebih
lagi terkait pencegahan Covid-19 dan lebih intens lagi agar masyrakt dapt selalu ingat
bahwa untuk menghilangkan Covid-19 di Kab.Pinrang ini butuh kerja sama antar
masyrakat dan tentunya juga petugas satgas Covid-19. Akan tetapi usaha yang dilakukan
ini tidak akan berjalan dengan lancar jika masyarakat itu sendiri masih ada yang tidak
sudah sangat paham mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat
memutuskan mata rantai dari Covid-19 ini, karena infromasi yang diberikan oleh satgas
Covid-19 ini terkait pencegahan Covid-19 ada informasi yang sangat umum dan
masyarakat pun sudah sangat sering mendengarkan maupun menerima upaya-upaya agar
mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, menjaga
kesehatan dan lain sebagainya. Akan tetapi masyarakat masih ada yang acuh tak acuh pada
aturan ini. Berikut pernyataan yang diberikan oleh informan terkait pengetahuan mereka
“Menurut saya pencegahan awal dimulai dari diri kita sendiri, dengan cara selalu
menjaga kebersihan, dari hal-hal yang terkecil misalnya, mencuci tangan sebelum
makan, menjaga jarak. Akan tetapi untuk menjaga jarak itu sendiri memang agak
“sesuai dengan arahan pemerintah bahwa untuk selalu memakai masker, jaga jarak,
“dalam pencegahan Covid-19 itu sendiri pastinya kita tahu semua yah pastinya jaga
Kesimpulan dari pernyataan yang diberikan oleh informan bisa peneliti ambil
kesimpulan bahwasanya seluruh masyrakat sudah sangat paham betul apa yang harus
dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Akan tetapi kesadar dari masyarakt itu
sendiri yang yang tertanam dalam pikiran dan dijalani dengan sesama agar dapat membantu
program dari satgas Covid-19 untuk mencegah tersebarnya lebih luas virus Covid-19 yang
untk turun andil dalam melakukan hal yang dapat mencegah penyebaran Covid-19, jawaban
dari informan masyarakat pun beragam terkait kesediaan mereka untuk mengikut sertakan
diri dalam pencegahan Covid-19 DI Kab.Pinrang. berikut pernyataan dari informan sebagai
berikut.
“ya Alhamdulillah selama ini saya sebagai orang yang pernah terinfeksi Covid-19
setidaknya saya punya pengalaman mengenai pencegahan Covid-19 tersebut dan saya bisa
membantu gteman-teman yang masih ragu dengan adanya Covid-19 bahwa Covid-19 ini
“iya tentu saja saya harus turut andil dalam hal selalu menggunakan masker dan juga
60
Takdir (wiraswasta), Awang-Awag Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
61
Murniati (PNS/Bidan), Tasokkoe Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
62
Lisa (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 5 februari 2021.
77
“Menurut saya dengan saya melakukan protokol kesehatan menjaga jarak dan
memakai masker saya telah turut andil dalam membantu satgas Covid-19 untuk
Dari pernyataan di atas seluruh masyarakat telah turut andil dalam mencegah
mengikut sertakan dirinya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Meski masyarakat telah
mengikuti peraturan pncegahan Covid-19 tetap saja masyarakat masih sulit untuk
mengikuti beberapa peraturan yang ada, dikarenakan belum terbiasa. Berikut pernyataan
“kalau untuk ikut serta dalam mencegah penyebaran Insya Allah saya telah ikut serta
untuk beberapa aturan, akan tetapi jika untuk menjaga jarak agak susah karena kalau
“Kalau untuk menjaga jarak, memakai masker da juga menjaga kesehatan itu sudah
pasti saya lakukan, tetapi untuk mencuci tangan di tempat umum itu agak sulit,
63
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
64
Alfia (Penjual Online), Awang-Awang Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februai 2021.
65
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
78
“untuk mematuhi aturan pakai masker yah sudah saya lakukan, akan tetapi untuk
menjaga jarak agak sulit, tetapi yah setelah kita dekat sama orang kita bisa langsung
Dari pernyataan informan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa masyarakat telah
melakukan semua anjuran-anjuran yang disebarkan oleh satgas Covid-19 untuk mencegah
dihadapi selama mengikuti aturan pencegahan Covid-19 yang dikampanyekan oleh petugas
satgas Covid-19 Pinrang melalui media online, dan dengan adanya informasi atau anjuran
yang diberikan di media online, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi
mengenai Covid-19 dan membentuk fikiran pada masyrakat bahwasahnya Covid-19 ini
bukan sekedar penyakit biasa yang bisa dianggap remeh, dengan semua pernyataan
masyarakat bahwa kampanye yang dilakukan sangatlah menjadi solus yang baik.
Kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan pada penelitian ini bahwa peran yang
dilakukan oleh satgas Covid-19 sangatlah penting dan telah dijalankan dengan dengan
penuh tanggung jawab. Dengan kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui
media online guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang. dengan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat terkait informasi yang diberikan melalui media online. Membuat
masyarakat dengan mudah dan menjalankan perannya sebagai masyarakat untuk mematuhi
aturan atau anjuran untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang demi kebaikan
sedikit merasakan kesultan manum, dengan memanfaatkan media sosial yang digunakan
66
Attahira (Mahasiswa), Soreang kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 3 maret 2021.
79
satgas Covid-19 dalam berkampanye bisa membuat masyarakat lebih sadar bahwa
pentinnya mengikuti aturan tersebut, walaupun memiliki kesulitan. Akan tetapi pada
dasarnya respon dari masyarakat ini baik dan sangat percaya pada petugas satgas Covid-19
Pinrang dalam mencegah Covid-19 dengan strategi kampanye media sosial yang digunakan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan dari kampanye pencegahan Covid-19 yang melalui media online, mulai
dari mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Kepolisian, kemudian
diProses dengan mengedit video dan posternya, lalu di sebar luaskan melalui media
online yang di pegang oleh satgas Covid-19 di Dinas Kominfo dan juga di bantu
oleh KIM atau Kelompok Informasi Masyarakt yang akan berkampanye secara
langsung kemasyarakat.
2. Penggunaan dari media online yang digunakan oleh petuga satgas Covid-19
informasi terkait pencegahan dan juga informasi angka naik turunnya masyarakat
yang terpapar Covid-19. Dengan adanya kampanye ini masyarakat telah mengikuti
B. Saran
pencegahan Covid-19 lebih intens agar masyarakat lebih sadar akan penitingnya
media online yang dgunakan lebih diluar jangkauan lagi, dikarenakan masih ada
masyarakat yang belum mengetahui adanya media sosial yang digunakan dalam
2. Masyarakat harusnya lebih inisiatif dalam menanggapi informasi yag diberikan oleh
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-karim.1987.
Astuti, Dyah Rahmi, Abdul Aziz Ma’arif, Ahmad Fuad dan Prayati. 2020. “Analisis
Univ Padjajaran
Azzanella, Luthfia Ayu. 2020. 4 Upaya Pemerintah Indonesia Cegah Masuknya Virus
Indonesia, BBC News. 2020. Virus corona: Di china, jumlah korban meninggal
22 oktrber 2020).
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
82
Mufiddin, Niah. 2017. Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran
Peni Njoo Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto. 2016. Perancangan
Indonesia, 1995.
Rosidin, Udin, Laili Rahayuwati dan Erna Herawati. 2020. “Perilaku dan Peran Tokoh
Saputri, RN. 2017. Pembingkaian Isu Pengesahan Perppu kebiri Melalui pemberitahuan
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2015. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers
Setiyorini, Erlina. 2017. Web media dakwah: studi deskriptife situs resmi PCNU kota
Indonesia, 2007.
83
Suhardono, Edy. Teori Peran (Konsep, Devinisi dan Implikasinya. Jakarta: PT Gramedia
Suryanto, Bagong, dan Sutinah. 2007. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.
press.
Syamsul, Asep M.Romli. 2015. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.
UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD
Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktif dalam
LAMPIRAN-LAMPIRAN