Anda di halaman 1dari 97

SKRIPSI

PERAN SATGAS COVID-19 PINRANG DALAM KAMPANYE


PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI MEDIA ONLINE DI
KAB.PINRANG

OLEH:

AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM : 17.3100.053

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE

2021
PERAN SATGAS COVID-19 PINRANG DALAM KAMPANYE PENCEGAHAN

COVID-19 MELALUI MEDIA ONLINE DI KAB.PINRANG

OLEH

AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM: 17.3100.053

Skirpsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.sos)
pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Parepare

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE

2021

i
PERAN SATGAS COVID-19 PINRANG DALAM KAMPANYE PENCEGAHAN

COVID-19 MELALUI MEDIA ONLINE DI KAB.PINRANG

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai
Gelar Sarjana Sosial

Program studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam

Disusun oleh

AFRIZANTIKA DIANDINANTI
NIM: 17.3100.053

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE

2021

ii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING

Judul Skripsi : Peran Satgas COVID-19 Pinrang dalam Kampanye


Pencegahan COVID-19 Melalui Media Online di
Kab.Pinrang
Nama Mahasiswa : Afrizantika Diandinanti

Nomor Induk Mahasiswa : 17.3100.053

Fakultas : Ushuluddin, Adab dan Dakwah

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

No.B-2743/In.39.7/PP.00.9/10/2020

Disetujui oleh :

Pembimbing Utama : Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag (…..........…......)

NIP : 196804041993031005

Pembimbing Pendamping : Dr. Ramli, S.Ag., M.Sos.i (……..…...........)

NIP : 2031127605

Mengetahui:

Dekan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. H. Abd.Halim K, M.A.


NIP. 195590624199803100

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala

berkat hidayah, taufik dan karunia-Nya, penulis dapat meyelesaikan skripsi dengan judul

“Peran Satgas COVID-19 Pinrang dalam Kampanye Pencegahan COVID-19 Melalui

Media Online di Kab.Pinrang”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

meyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Sosial pada Fakultas Ushuluddin Adab

dan Dakwah” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Pertama-tama, penulis menyampaikan permohonan ampun dan rasa syukur kepada

Allah subhanahu wata’ala. sebagai ungkapan wujud limpahan karunia dengan

terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak

secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam

menyelesaikan tugas akademik tepat pada waktunya.

Selanjutnya penulis akan mengucapkan dan menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kepada kedua orang tua, Ayahanda tercinta Harisan dan Ibunda tercinta Nadira

Wahid yang telah memberikan do’a setulusnya dan juga memberikan dukungan

moril, spiritual maupun materil dalam menjalankan penelitian dan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si sebagai Rektor IAIN Parepare yang telah

bekerja keras mengelola pendidikan di IAIN Parepare.

3. Bapak Dr. H. Abd.Halim K, M.A. sebagai “Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan

Dakwah” dan Bapak Iskandar, S.Ag., M.sos.i sebagai “Wakil Dekan I FUAD” serta

iv
Bapak Dr. Musyarif, M.Ag. sebagai “Wakil Dekan II FUAD” atas pengabdiannya

telah menciptakan suasana pendidikan yang positif bagi mahasiswa(i) IAIN

Parepare.

4. Bapak Dr. H. Muhammad Saleh, M.Ag. selaku “Dosen Pembimbing Utama” dan

Bapak Dr. Ramli, S.Ag., M.Sos.i. selaku “Dosen Pembimbing Pendamping” atas

segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan baik secara offline maupun

online di tengah pandemi, penulis ucapkan terima kasih.

5. Ibu Nurhakki, S.sos.,M.Si. selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan

bapak, Ibu dosen Program Studi “Komunikasi dan Penyiaran Islam” yang telah

meluangkan waktu mereka dalam mendidik serta memberikan ilmu yang

bermanfaat selama menjalani studi di IAIN Parepare.

6. Bapak/Ibu Staff dan admin Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah yang membantu

segala bentuk urusan akademik.

7. Kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta seluruh staffnya yang telah

memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di IAIN Parepare.

8. Bapak Andi Matjtja Moenta, S.sos. selaku Pimpinan Dinas Kominfo Pinrang dan

Bapak Muh. Khiyar, S.Kom. selaku pimpinan bidang Publikasi di Dinas Kominfo

Pinrang dan juga seluruh informan yang telah meluangkan waktunya sebagai

informan untuk diwawancarai oleh penulis.

9. Semua teman-teman seperjuangan prodi Komunikasi dan Penyiaran islam dan juga

teman-teman seperjuangan di Organisasi LIBAM yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-satu yang memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

v
10. Terima kasih kepada Diri saya sendiri yang telah semangat dalam pembuatan

skripsi ini dan telah bertahan hingga akhhir.

Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan hingga skripsi ini dapat diselesaikan.Semoga Allah subhanahu

wata’ala memberikan balasan yang berlimpah baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.

Akhirnya penulis menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan saran

konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna akan tetapi besar harapan penulis

semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Parepare, 27 Februari 2021


Penulis,

Afrizantika Diandinanti
NIM. 17.3100.053

vi
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Afrizantika Diandinanti

Nomor Induk Mahasiswa : 17.3100.053

Fakultas : Ushuluddin Adab dan Dakwah

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi dengan judul “Peran Satgas

COVID-19 Pinrang dalam Kampanye Pencegaha COVID-19 Melalui Media Online di

Kab.Pinrang”. Benar-benar hasil karya sendiri dan jika dikemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atas keseluruhan skipsi dan hasil karya orang lain,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Parepare, 27 februari 2021

Penulis,-

Afrizantika Diandinanti

vii
ABSTRAK

AFRIZANTIKA DIANDINANTI. Peran Satgas Covid-19 Pinrang dalam Kampanye


Pencegahan COVID-19 melalui Media Online di Kab.Pinrang. (Dibimbing oleh Bapak
Muhammad Saleh dan Bapak Ramli).
Penelitian ini berfokus pada peran satgas Covid-19 Pinrang dalam kampanye
pencegahan Covid-19 melalui media online. Munculnya Covid-19 yang dapat menyebar
dengan cepat dan menginfeksi masyarakat membuat pemerintah membentuk satgas Covid-
19 sebagai penegak pencegahan Covid-19 di Pinrang. kampanye pencegahan Covid-19 di
Kab.Pinrang membentuk satgas Covid-19 Pinrang menggunakan media online sebagai
sarana pemberian informasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan
mengambil 15 informan yang terdiri dari 1 petugas satgas dan 14 masyarakat, teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi, wawancara dilakukan dengan
cara tidak terstruktur dengan mneggunakan pedoman wawancara, observasi dilakukan oleh
peneliti dan analisis data penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuai peran satgas Covid-19, pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19,
penggunaan media online dalam berkampanye dan juga respon masyrakat terkait
kampanye pencegahan Covid-19 melalui media online.
Hasil penelitian ini bahwa: (1) pelaksanaan kampanye oleh satgas Covid-19 di
media online ini informasi didapatkan dari dinas kesehatan dan dinas kepolisian di Pinrang
lalu disebar melalui media online dan dibantu oleh Kelompok Informasi Masyarakat. (2)
Media sosial yang digunakan Instagram, Facebook, Twiteer dan dengan strategi kampanye
(3) respon masyarakat tetang kampanye yang dilakukan sangat baik dan dapat membantu
masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi mengenai COVID-19. Berdasarkan hasil
wawancara yang didapatkan bahwa satgas Covid-19 telah ber peran dengan baik dan
melakukan kampanye pencegahan Covid-19 melalui mediaonline sebgai solusi dan dapat
membantu masyrakat menerima informasi pencegahan Covid-19 dengan mudah.

Kata Kunci : COVID-19, Peran, Kampanye, Satgas COVID-19, Media Online.

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................................ii

HALAMAN PESRSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................iii

KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................................vii

ABSTRAK........................................................................................................................viii

DAFTAR ISI....................................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................7
D. Kegunaan Penelitian.................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................8
A. Tinjauan Penelitian Relevan......................................................................8
B. Tinjauan Teoritis.....................................................................................10
1. Teori Peran..........................................................................................10
2. Teori Kampanye Sosial.......................................................................12
C. Kerangka Konseptual..............................................................................15
1. Pengertian Peran................................................................................15
2. Pengertian Kampanye.........................................................................19
3. Covid-19.............................................................................................32

ix
4. Media Online.......................................................................................34
D. Kerangka Pikir...........................................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................39
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian..............................................................39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................39
C. Fokus Penelitian......................................................................................40
D. Jenis dan Sumber Data Yang Digunakan................................................40
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data..................................41
F. Uji Keabsahan Data.................................................................................42
G. Teknik Analisis Data.................................................................................47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................................49
A. Hasil Penelitian.......................................................................................49
B. Pembahasan.............................................................................................54
BAB V PENUTUP...........................................................................................................80
A. Kesimpulan..............................................................................................80
B. Saran........................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................82
LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian 10

2 Kerangka Pikir 28

3 Data Satgas COIVD-19 dan Masyarakat 49

DAFTAR LAMPIRAN

xi
No. Lampiran Judul Lampiran

1 Surat Penelitian dari Kampus.

2 Surat Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan


terpadu Kab.Pinrang.

3 Surat Telah Melaksanakan Penelitian dari Dinas Kominfo


Kab.Pinrang

4 Data Informan

5 Pedoman Wawancara

6 Dokumentasi

7 Biografi Penulis

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Kemunculan Covid-19 corona virus disease 19 atau virus corona terdeteksi pertama

kali di negara China provinsi Hubei kota Wuhan pada awal Desember 2019, diduga virus

tersebut bersumber dari sebuah pasar hewan Huanan di kota wuhan pasar tersebut menjual

berbagai jenis daging binatang termasuk daging tidak layak untuk dikonsumsi seperti ular,

kelelawar dan berbagai jenis tikus. Virus tersebut diduga berasal dari hewan kelelawar yang

menular ke hewan lain sebelum dimakan dan ditulari ke manusia virus ini sebenarnya

sudah tidak asing lagi dalam dunia kesehatan hewan. Tetapi, hanya beberapa jenis gejala

yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi radang paru-paru. pada saat itu banyak

warga Wuhan yang terkena virus corona ini dan menunjukan gejala-gejala yang tidak

diketahui para dokter. Meski tingkat kesembuhan penyakit ini lebih dari jumlah warga yang

terinfeksi. Namun, Pihak berwenang China mengatakan 106 orang telah meninggal akibat

virus corona dan lebih dari 4.000 orang terinfeksi.1 Virus ini menular dengan sangat cepat

dan bahkan telah menyebar keseluruh negara di dunia termasuk Indonesia hanya dalam

waktu berapa bulan.

Akibat dari adanya Virus yang dapat menyerang siapa saja ini membuat pemerintah

diseluruh negara mempercepat penanganan untuk melawan Covid-19 termasuk Republik

Indonesia agar mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan oleh terinfeksi virus corona,

Penyebaran dari virus ini sangat memperlambat perekonomian baik secara nasional maupun

1
BBC News Indonesia, Virus corona: Di china, jumlah korban meninggal bertambah, pembatasan
perjalanan makin diperketat untuk meredam penyebaran, (Indonesia: bbc.com, 2020).
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51218012 (22 oktrber 2020).

1
2

seluruh dunia. Adanya virus corona membuat perekonomian di Indonesia menurun drastis

yang membuat sejumlah kalangan khawatir jika Presiden Joko Widodo lebih

memperhatikan dampak Covid-19 terhadap ekonomi dibanding meningkatkan sistem

kesehatan negara Indonesia. Regulator yang telah mengawasi lembaga keuangan Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) juga menyetakan bahwa munculnya virus Covid-19 tentu berdampak

kepada kinerja pada setiap lembaga jasa keuangan, tak terkecuali juga pada industri non-

bank yang termasuk asuransi di dalamnya.

Virus corona yang masih saja belum berhenti penyebarannya membuat pemerintah

Indonesia membuat upaya-upaya agar memperkecil angka manusia yang terinfeksi virus

corona di Indonesia, pemerintah Indonesia pun telah melakukan berbagai upaya demi

mencegah penyebaran Covid-19 mulai dari menjaga jarak atau physical distancing, kerja

dari rumah, belajar di rumah, hingga beribadah di rumah. Tetapi, masih saja upaya yang

dilakukan belum bisa membendung penyebaran virus corona yang membuat pemerintah

mengaktifkan 135 unit disetiap pintu kedatangan internasional di berbagai bandara yang

memungkinkan warga negara asing masuk ke Indonesia.2 tak hanya itu sejumlah

mekanisme pemeriksaan telah disiapkan dan akan dikenakan pada setiap pendatang yang

tiba di Indonesia.

Pemerintah menerbitkan peraturan larangan bagi orang asing masuk atau transit di

Indonesia, aturan ini dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia.

Aturan tersebut dimuat dalam peraturan mentri hukum dan hak asasi manusia Republik

Indonesia nomor 11 tahun 2020 tentang pelarangan sementara orang asing masuk ke

2
Luthfia Ayu Azanella, 4 Upaya Pemerintah Indonesia Cegah Masuknya Virus Corona (Indoneseia:
Kompas.com, 2020), http://indonesiabaik.id/infografis/langkah-pencegahan-virus-corona-di-indonesia (22
Oktober 2020).
3

wilayah negara Indonesia. Melihat perkembangan wabah dari virus corona yang telah

menjadi pandemi ini membuat pemerintah Republik Indonesia membuat aturan-aturan

untuk seluruh warga Indonesia agar selalu memakai masker kemanapun, menutup toko dan

pasar pada pukul 12 siang, hingga aturan untuk siswa dan mahasiswa melangsungkan

pembelajaran secara online.

Dalam Islam telah mengajarkan kita tentang pentingnnya menjaga kesehatan dan

kebersihan berdasarkan ayat Alquran berikut:

QS. Al-Maidah/3:6 :

‫وا‬۟ ‫ ُح‬FF‫س‬ َ ‫ق َوٱ ْم‬ ِ ِ‫وا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ٱ ْل َم َراف‬ ۟ ُ ‫سل‬
ِ ‫صلَ ٰو ِة فَٱ ْغ‬ َّ ‫ٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ٱل‬
‫فَ ٍر‬F‫س‬ َ ‫ ٰ ٓى أَ ْو َعلَ ٰى‬F‫ض‬ َ ‫وا ۚ َوإِن ُكنتُم َّم ْر‬ ۟ ‫ٱطَّهَّ ُر‬FFَ‫س ُك ْم َوأَ ْر ُجلَ ُك ْم إِلَى ٱ ْل َك ْعبَ ْي ِن ۚ َوإِن ُكنتُ ْم ُجنُبًا ف‬ ِ ‫بِ ُر ُءو‬
‫ا‬FFً‫ ِعيدًا طَيِّب‬F ‫ص‬ َ ‫وا‬F ۟ F‫ٓا ًء فَتَيَ َّم ُم‬FF‫ُوا َم‬ ۟ ‫ د‬F‫ٓا َء فَلَ ْم تَ ِج‬F ‫س‬َ ِّ‫تُ ُم ٱلن‬F ‫س‬ْ ‫ط أَ ْو ٰلَ َم‬F
ِ Fِ‫ ٌد ِّمن ُكم ِّمنَ ٱ ْل َغٓائ‬F‫ ٓا َء أَ َح‬F‫أَ ْو َج‬
‫ ُد لِيُطَ ِّه َر ُك ْم‬F‫ج َو ٰلَ ِكن يُ ِري‬ٍ ‫ َر‬F‫ َل َعلَ ْي ُكم ِّمنْ َح‬F‫س ُحوا بِ ُو ُجو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُكم ِّم ْنهُ ۚ َما يُ ِري ُد ٱهَّلل ُ لِيَ ْج َع‬
۟ َ ‫فَٱ ْم‬
َ‫ش ُك ُرون‬ ْ َ‫ولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهۥُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت‬.
َ
Terjemahannya :

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat,

maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)

kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika

kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau

menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah

dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah

tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan

menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.3

3
Kementrian Agama RI. Alquran & terjemahannya,1987.
4

Barang siapa menjaga kesehatan dan menikmati kesehatannya maka ia telah

bahagia. Dan sebaliknya barang siapa yang memanfaatkan keduannya dengan kegiatan

maksiat, maka mereka telah tertipu. Karena sesungguhnya waktu luang dan kesehatan yang

penuh dengan kesibukan membuat diri lupa beribadah kepada Allah maka ia telah merugi,

diri yang senantiasa menjaga kebersihan tubuh dan kesehatan sesunggunya telah

menjalannya sunnah Allah karena Allah mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan,

kesucian dan kesehatannya.

Penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang sempat terjadi dengan sangat cepat hingga

Kab.Pinrang pernah berada di zona merah, penyebaran yang terjadi dikarenakan

masyarakat yang yang masih sering keluar tanpa menggunakan protokol kesehatan sebagai

pencegahan Covid-19 dan masyrakat masih ada yang tidak percaya dengan adanya virus

Covid-19 ini, sehingga menganggap remeh dan tidak peduli dengan berita tentang virus

Covid-19. Yang membuat virus Covid-19 mudah tersebar di Kab.Pinrang. dengan melihat

masayrakat yang peduli dengan pentingnya pencegahan Covid-19, pemerintah Pinrang

membentuk satuan tugas Covid-19.

Satgas atau satuan tugas Covid-19 Kab.Pinrang telah menerapkan aturan-aturan

yang wajib dipatuhi oleh warga yang berdomisili atau hanya melewati Kab.Pinrang untuk

selalu menjaga kebersihan dan keseharan agar mencegah penularan Covid-19, dihimbau

agar masyarakat tetap disiplin dalam memperhatikan protokol kebersihan dan kesehatan

agar dapat mengurangi dan mencegah munculnya Covid-19 di Kab.Pinrang, satgas Covid-

19 telah mengeluarkan aturan bahwa seluruh warga Pinrang harus menggunakan Masker

disaat keluar dari rumah dan selalu mencuci tangan hingga bersih atau menggunakan hand

sanitizer, satgas Covid-19 telah berupaya agar Kab.Pinrang tetap bersih dari virus corona
5

dan menjadi zona hijau. Harapan dari kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh

satgas Covid-19 di Kab.Pinrang tentunya agar memutuskan matarantai dan menurunkan

penyebaran virus corona pada masyarakat Kab.pinrang.

Dalam mengkampanyekan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang satgas

Covid-19 mempunyai beberapa strategi yang digunakan, selain secara langsung untuk

menyampaikan aturan-aturan tersebut, satgas Covid-19 Pinrang juga menggunakan media

online dalam menyebarkan atau memberikan informasi kepada masyarakat terkait pada

aturan-aturan dan upaya untuk mencegah tersebarnya Covid-19 di Kab.Pinrang,

mediaonline yang digunakan satgas Covid-19 Pinrang berbagai macam mulai dari twiteer,

facebook, instagram, dan lain sebagainya. Satgas Covid-19 Pinrang menggunakan media

online agar memudahkan proses penyebaraan informasi kepada masyarakat di Kab.Pinrang

terntang aturan dan upaya agar dapat mencegah meluasnya penyebaran virus corona ini di

Pinrang.

Namun, pada kenyataannya masyarakat Kab.Pinrang masih sangat kurang untuk

mematuhi aturan-aturan dan upaya yang dilakukan satgas Covid-19 dalam mencegah

munculnya virus corona di Kab.Pinrang, Masyarakat masih sangat sering beraktivitas di

luar rumah tanpa menggunakan masker dan masih sering berkumpul dengan jumlah yang

banyak tanpa memperhatikan protokol kesehatan dan kebersihan. Para masyarakat di

Kab.Pinrang masih sangat kurang memperhatikan dan menerima dengan baik informasi

mengenai aturan-aturan maupun upaya pencegahan virus corona yang telah disebar melalui

media online milik satgas Covid-19 Pinrang.

Dari penjelasan di atas, masalah yang ditekankan oleh peneliti adalah mengenai

seperti apa sebenarnya peran yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Kab.Pinrang dalam
6

mengkampanyekan pencegahan virus corona ini dengan melalui media online dan

memberikan informasi tentang upaya dan aturan dalam mencegah penyebaran virus corona

kepada seluruh masyarakat tentang aturan atau upaya-upaya dalam mencegah virus Covid-

19 melalui media online di Kab.Pinrang yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang. Hal

inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang judul “Peran Satgas Covid-19

Pinrang dalam Kampanye Pencegahan Covid-19 Melalui Media Online di Kab.Pinrang”.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana sebenarnya peran yang

dilakukan oleh pihak satgas Covid-19 guna mengampanyekan pencegahan penularan dari

Covid-19 di Kab.Pinrang melalui media online sehingga dapat mengurangi tingginya

penularan virus corona di Indonesia. Namun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat

yang masih saja tidak mematuhi atau tidak mendapatkan informasi tentang aturan-aturan

pencegahan Covid-19 yang dibuat dan disebarkan melalui media online yang digunakan

oleh pihak satgas Covid-19 Kab.Pinrang.

Dari pokok permasalahan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang?

2. Bagaimana penggunaan Media online dalam kampanye pencegahan Covid-19

di Kab.Pinrang ?

3. Bagaimana respon masyarakat terhadap kampanye pencegahan Covid-19 di

Kab.Pinrang ?
7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian yang

ingin dicapai yaitu :

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 di

Kab.Pinrang.

2. Untuk mengetahui penggunaan Media online dalam kampanye pencegahan Covid-

19 di Kab.Pinrang.

3. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat mengenai kampanye yang dilakukan oleh

satgas dalam pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini diharapkan berguna dan dapat memberi

banyak menfaat, sebagai berikut :

1. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

kemampuan berfikir bagi peneliti.

2. Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan referensi

dan acuan peneliti-peneliti yang akan datang.

3. Dapat bermanfaat sebagai bahan acuan para petugas satgas Covid-19 dan

seluruh masyarakat di Kab.Pinrang.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Relevan

Penelitian terkait peran satgas Covid-19 dalam mengkampanyekan pencegahan

penularan Covid-19 melalui media online, sesungguhnya belum banyak dilakukan oleh

peneliti-peneliti sebelumnya. Namun, peneliti berusaha mencari bahan pustaka yang

memiliki substansi yang berkaitan dengan penelitian yang lain. Hasil dari penelusuran

kepustakaan yang dilakukan peneliti menunjukan beberapa penelitian yang mempunyai

relevansi dengan judul ini.

Adapun penelusuran kepustakaan yang dilakukan adalah :

Alinea pertama: Sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Udin Rosidin, Laili

Rahayuwati, Erna Herawati (vol.5, No.1 Juli 2020) yang berjudul “Perilaku dan

Peran Tokoh Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid-

19 di Desa Jayaraga, Kabupaten garut”. Penelitian ini menggambarkan perilaku

dan peran tokoh masayarat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi

Covid-19 Desa Jayaraga di Kabupaten garut. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif deskriptif eksploratoris. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

grup media sosial whatsapp, penelitian ini menggambarkan bagaimana pengetahuan

tokoh masyarakat dan sikap mereka pada Covid-19.4 Dalam penelitian di atas

terdapat persamaan dan perbedaan yang mendasar. Persamaannya yaitu terdapat

pada penelitian tentang peran tokoh masyarakat dalam mencegah penularan Covid-

4
Udin Rosidin, Laili Rahayuwati, Erna Herawati, “Perilaku dan Peran Tokoh Masyarakat dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Desa Jayaraga, Kabupaten garut” Indonesian
Journal of Anthropology 5, no.1, juli 2020), h.42.
9

19, serta sama-sama menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Adapun

perbedaannya yaitu peneliti di atas menambahkan metode penelitiannya

menggunakan metode eksploratoris, sedangkan peneliti tidak menggunakan metode

tersebut, serta peneliti terdahulu lebih memfokuskan terhadap pengetahuan tokoh

masyarakat tentang pencegahan Covid-19 sedangkan peneliti lebih fokus terhadap

pengetahuan masyarakat Kab.Pinrang mengenai aturan atau upaya pencegahan

Covid-19 yang disebarkan oleh satgas Covid-19 melalui media online, adapun

perbedaan lainnya yaitu lokasi penelitian yang berbeda peneliti terdahulu berlokasi

di Desa Jayaraga, di Kabupaten Garut sedangkan penelitian ini berlokasi di

Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.

Alinea Kedua: Sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Dyah Rahmi Astuti, Abdul

Aziz Ma’arif, Ahmad Faud, Paryati yang berjudul “Analisa Pengelolaan Kampanye

Public Relations tentang Pencegahan Covid-19 di Indonesia”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui cara pemerintah Indonesia mengelola kampanye public

relationtentang pencegahan Covid-19. Penelitian ini menggunakan paradigma

konstruktivistik dengan pendekatan interpretif dan metode analisis deskriptif,

dimana peneliti menganalisis fenomena sosial yang dikonstruksikan oleh

masyarakat berdasarkan realitas yang ada.5

Dalam penelitian diatas terdapat persamaan dan perbedaan yang mendasar.

Persamaannya yaitu terdapat pada penelitian tentang kampanye pencegahan Covid-

19 kepada masyarakat, adapun perbedaan antara penelitian diatas dengan penelitian

ini adalah metode penelitian yang digunakan penelitian diatas menggunakan metode

5
Dyah Rahmi Astuti, Abdul Aziz Ma’arif, Ahmad Faud, Paryati “Analisa Pengelolaan Kampanye
Public Relations tentang Pencegahan Covid-19 di Indonesia” Univ Padjajaran :2020).
10

paradigma konstruktivistik dan analisis deskriptif sedangkan penelitian ini tidak

menggunakan metode tersebut.

Gambar 1.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu


Persamaan Perbedaan

Membahas tentang peran tokoh Peneliti lebih fokus pada Satgas


masyarakat Covid-19

Membahas tentang kampanye Peneliti lebih fokus pada kampanye


pencegahan Covid-19 melalui media online
Menggunakan metode penelitian Metode penelitian terdahulu
kulaitatif deskriptif menambahkan konstruktivistik

B. Tinjauan Teoritis

Pada setiap penelitian tentunya membutuhkan beberapaa teori yang relevan untuk

mendukung studi penelitian ini yang berkaitan dengan judul penelitian. Berikut teori yang

digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Teori Peran

Teori peran menurut Poerwadarminta adalah “tindakan yang dilakukan seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa”6. Jadi jika kita lihat dari pendapat ini peran

adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

peristiwa, peran juga salah satu tingkah laku yang dimiliki oleh orang atau seseorang yang

mempunyai jabatan di masyarakat. Kedudukan dan peran sangatlah berhubungan satu sama

lain.

6
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka (Indonesia,
1995).
11

Peran sosial memiliki berbagai hak, kewajiban, harapan, norma dan perilaku

seseorang dipenuhi, mendasari dari pengamatan bahwa oarang yang bertindak dengan cara

berperan pasti membawakan suatu perilaku yang mempunyai kaitan dengan harapan dari

peran yang dipakai. Didalam teori peran ini pun terdapat beberapa kendala di dalamnya

antara lain :

a. Konflik peran (Role Conflict)

Konflik peran ini bisa terjadi karena peran dan tugas yang berbeda, sehingga

muncullah harapan-harapan yang tidak bersamaan. Menghadapi ketidak pastian pastian

terhadap pekerjaan yang diharapkan untuk menjalaninya. Konflik peran ini hasil dari tidak

konsistnnya harapan-harapan dari berbagai pihak atau pandangan seseorang dengan adanya

perbedaan antar tuntutan peran da kebutuhan serta individu dan lainnya. Konflik peran

dapat membuat individu tidak mengambil keputusan yang mana lebih baik di antara peran-

peran yang digunakan. Konflik peran ini muncul ketika seseorang memiliki dua atau lebih

peran yang harus dijalankan bersamaan, konflik peran akan memunculkan rasa tidak

nyaman kepada orang yang berperan dan secara tidak langsung dapat menurunkan kinerja

dari orang yang mempunyai peran.

b. Regangan Peran (Role Strain)

Hal ini biasa terjadi karena adanya harapan-harapan yang bertentangan dalm suatu

peran yang sama. Peran apapun itu pastinya sering menuntut untuk berinteraksi dengan

status lain yang berbeda dan harapan yang berbeda pula. Regangan peran ini disaat

seseorang mengalami masalah dalam suatu peran yang ia perankan, tidak dapat

menyeimbangkan tugas dalam peran tersebut ataupun dihadapkan dengan berbagai

keptusan yang saling bertentangan dalam peran yang sama.


12

Dapat disimpulkan dari teori peran di atas bahwa adanya harapan-harapan yang

ingin dicapai oleh orang yang berperan dari harapan tersebut untuk menjalani tanggung

jawabnya, contohnya untuk mengecilkan masalah suatu peristiwa yang terjadi.

2. Teori Kampanye sosial

Menurut Katler & Robert mengatakan bahwa kampanye sosial dibuat agar merubah

perilaku dan sikap masyarakat umum ataupun tertentu, kampanye komunikasi adalah

sebuah aktifitas terorganisir yang ditujukan untuk khalayak tertentu, di kerjakan dalam

jangka waktu yang ditentukan, dan tentunya untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Berdasarkan alasan di atas secara tegas menyatakan bahwa kampanye merupakan wujud

dari kegiatan komunikasi dan alasan kedua adalah dapat mencakup keseluruhan proses dan

fenomena praktik kampanye yang terjadi dilapangan setiap aktivitas kampanye komunikasi

akan mengandung 4 hal yaitu: tindakan kampanye mencuptakan efek atau dampak tertentu,

jumlah sasaran besar, dipusatkan pada kurun waktu tertentu, dan tentunya melalui

serangkaian kegiatan komunikasi. Kampanye pun tentunya mempunyai ciri-ciri antara lain :

sumber yang jelas, menjadi menggagas, perancang, penyampaian sekaligus penanggung

jawab suatu kegiatan kampanye.

Pesan yang terkandum dalam suatu kampanye harus memiliki keterbukaan untuk

didiskusikan, dasar-dasar pokok yang melatar belakangi diadakan kampanye pun harus

dibuka untuk dikritisi. Keterbukaan ini harus ada karena gagasan dan tujuan kampanye

pada dasarnya mempunyai dampak positif untuk publik. Tindakan dalam terselenggaranya

kampanye dilandasi oleh prinsip persuasi, yaitu mendorong dan mengajak publik atau

masyarakat untuk menerima dan melakukan sesuatu yang dianjurkan dalam suatu

kampanye.
13

a. Tujuan Kampanye Sosial.

Menurut Rogers dan Storey, kampanye merupakan “serangkaian tindakan

komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah

besar khalayak yang dilakukan secara keberlanjutan pada kurum waktu tertentu.7

Kampanye sosial merupakan suatu proses untuk memberikan pesan atau informasi

yang berisi tentang masalah sosial masyarakat dan bersifat non-komersial. Akan tetapi

tujuan umum dari kampanye sosial ini untuk menambah kesadaran masyarakat mengenai

permasalahan masyarakat yang sedang terjadi. Maka, kampanye sosial dapat dikatakan

sebagai proses dan tindakan komunikasi yang berencana untuk dapat menyampaikan pesan-

pesan secara efektif kepada masyarakat. Kampanye sosial juga merupakan proses

komunikasi yang terencana maka kampanye seosial harus memiliki strategi penyampaian

informasis yang efektif untuk menyampaikan informasi yang akan diberikan ke

masyarakat agar dapat menimbulkan kesadaran masyarakat tentang masalah sosial yang

sedang dihadapi.

b. Elemen Komunikasi Kampanye.

Elemen dalam komunikasi kampanye sangatlah penting dalam proses kampanye

sosial, adapun hal penting dalam suatu komunikasi kampanye adalah sebagai berikut:

1. The Intended Effect: Sebelum menemukan elemen pendukung kampanya, efek yang

diinginkan harus jelas terlebih dahulu agar pencapaian detail dan signifikan.

2. Competing communication: Perlu memperkirakan petensi yang akan mengganggu

jalannya proses kampanye serta penanganan agar kampanye berjalan dengan efektif.

7
Njoo Peni Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto, “Perancangan Kampanye
Sosial Tentang Pemahaman Eksistensi dan Esensi Keragaman Lintas Etnis disemarang”, (indonesia: neliti ,
2016), h.2.
14

3. The Communication Objective: Menetapkan tujuan jangka panjang karena dapat

menentukan arah pelaksanaan kampannye,

4. Target Population and the Receiving Group: Target populasi secara umum

mengacu pada seluruh kelompok yang dilayani dalam program yang dirancang.

5. The Channel: Saluran komunikasi yang digunakan harus terkait dengan pesan dan

keseharian kelompok penerima.

6. The Message: tahap ini kampanye memberikan persuasi atau pengaruh follow up

perilaku sasaran yang pada tahap akhir membentuk pola perilaku masyarakat.8

Berdasarkan dengan elemen-elemen di atas maka semua tahap elemen ini sangatlah

penting dalam kelancaran berlangsungnya sebuah proses kampanye sosial yang dilakukan,

mulai dari perancangan sebuah kampanye agar dapat berjalan dengan baik dan dapat

mencapai tujuan kampanye, proses pemantauan kampanye jika terjadi kesalahan akan

dievaluasi kembali, dan hingga mendapatkan hasil yang diinginkan dari sebuah kampanye

sosial yang dilakukan memiliki keterkaitan agar dapat mengsukseskan kampanye sosial

tersebut.

3. Kampanye sosial media online

Kampanye sosial media yang dapat dilakukan dengan melibatkan konsumen dalam

mempromosikan suatu produk atau merek dari sebuah perusahaan, istilah kampanye sosial

media dimaksud sebagai kegiatan kampanye kepada publish melalui media.9 Makna agar

mudah dipahami adalah kegiatan yang memberikan kontes ataupun promosi iklan,

perusahaan ataupun organisasi kepada khalayak atau khalayak sasaran. Pengaruh yang

8
Njoo Peni Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto, “Perancangan Kampanye
Sosial Tentang Pemahaman Eksistensi dan Esensi Keragaman Lintas Etnis disemarang”, (indonesia: neliti ,
2016), h.4.
9
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna ( Jakarta : Kencana, 2011), h.719.
15

diberikan melalui kampane sosial media, maupun melalui jaringan sosial hasilnya dapt

diartikan dan membuat kesetiaan konsumen pada produk atau ide yang di kampanyekan.

Adapun lima kampanye sosial media yaitu: kampanye blog, foto, video dan juga media

campuran.

C. Kerangka Konseptual

1. Pengertian Peran

Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti yaitu pemain

sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Peran dalam hal sosial

mempunyai makna yang berbeda, peran sosial adalah rangkaian harapan, norma,

kewajiban, hak dan perilaku seseorang atau suatu lembaga yang harus dijalani dan

dihadapi. Kelakuan seseorang dijalani tergantung pada konteksnya, sesuai dengan posisi

sosial dan sebab-sebab lainnya. Peran sosial terdapat beberapa bagian pertama peran ideal,

peran ini sesuai dengan ekspetasi kalangan masyarakat, kedua peran yang diinginkan yaitu

peran seseorang karena keinginnannya sendiri, ketiga peran yang dikerjakan yaitu peran

yang sesuai dengan tugas dan tujuannya masing-masing.

Menurut Abu Ahmadi (1982) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia

terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang

berdasarkan status dan fungsi sosialnya10.

Aspek dinamis pada peran merupakan kedudukan/status, jika seseorang telah

melaksanakan kewajiban dan haknya sesuai dengan jabatannya, maka telah menjalankan

10
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1982), h.50.
16

suatu peran. Hakekat dalam suatu peran pun dapat dilihat sebagai suatu rangkaian perilaku

atau kepribadian seseorang yang berbeda-beda.

Peran diartikan pada karakterisasi yang disandang untuk dibawakan oleh seorang

aktor dalam sebuah pentas drama, yang dalam konteks sosial peran diartikan sebagai suatu

fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu posisi dalam struktur sosial.

Peran seorang aktor adalah batasan yang dirancang oleh aktor lain, yang kebetulan sama-

sama berada dalam suatu penamplan/ unjuk peran( role perfomance )11. Dalam suatu peran

memiliki perilaku dan posisinya masing-masing yang mempunyai keterkaitan dengan

orang-orang yang mempunyai perannya tersendiri, pelaku dari peran itu sendiri menjadi

dasar akan struktur sosial yang didudukinya. Maka itu seseorang yang mempunyai peran

selalu berusaha untuk membentuk harapan yang baik untuk diberikan kepada masyarakat.

Peran yang dijalankan oleh suatu kelompok atau seseorang mempunyai ciri khas tersendiri

untuk membedakan diri dengan peran yang dimiliki orang atau kelompok lain.

a. Aspek-Aspek Peran

Biddle dan Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam

empat golongan, yaitu:

1. Orang-orang yang mempunyai peran dalam interaksi sosial

2. Perbuatan yang timbul dalam interaksi tersebut

3. Mempunyai kedudukan dalam perilaku

4. Berkaitan antar perilaku dan orang yang mendapatkan peran.12

11
Edy Suhardono, Teori Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya), (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h.3.
12
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori- Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),h.215.
17

Dalam teori ini orang-orang yang berperan harus mempunyai interaksi sosial yang

baik pada masyarakat, dengan interaksi yang baik orang yang berperan mempunyai

perilaku atau tindakan yang dimunculkan guna melakukan interaksi sosial, orang yang

mempunyai peran sosial tentu mempunyai kaitan dengan perilaku dan orang yang

menjalankan peran tersebut.

b. Orang-Orang yang berperan

Orang-orang yang mempunyai peran dalam interaksi sosial terdapat dibagi menjadi

dua golongan yaiitu :

1. Aktor atau pelaku, adalah orang yang sedang berperilaku atau menjadi suatu

peran tertentu.

2. Targer (sasaran) atau orang lain, adalah orang-orang yang mempunyai hubungan

dengan pelakunya.13

Seorang yang berperan ataupun target bisa berupa individu atau kelompok.

Hubungan antar individu atau kelompok misalnya terjadi saat suatu kelompok presentasi di

dalam kelas (orang yang berperan) dan penerima materi (target). Biasanya juga istilah

orang yang berperan disebut person, ego, atau self. Sedangkan target disebut dengan alter-

ego.

Dengan begitu dapat dilihat bahwa teori peran digunakan untuk menganalisis setiap

hubungan antar dua orang atau banyak orang. Hubungan antara pelaku dan terget adalah

bentuk dari identitias pelaku yang dalam hal ini dipengaruhi oleh penilaian atau sikap

target. Peran sosial yang dijalankan juga mempunyai harapan yang ingin dicapai.

Niah Mufiddin,Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran dalam
13

Pengembangan Pelayanan Publik tingkat desa di Kabupaten Gresik (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017),
h.24.
18

c. Perilaku dalam peran

Indikator tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran yaitu :

1. Harapan tentang peran, harapan-harapan orang lain tentang perilaku yang diberikan

seseorang yang mempunyai peran tertentu. Harapan ini bisa berlaku umum, dan bisa

juga berupa haapa dari satu orang tertentu. Harapan terbagi menjadi dua yaitu,

pertama: Harapan bersifat meramalkan atau harapan tentang suatu perilaku yang

akan terjadi. Kedua: harapan normatif yaitu harapan yang tetap ada walau tidak

diucapkan, dan harapan yang diucapkan. Harapan ini terkadang tidak selalu dapat

dicapai harapan yang sangat banyak dari orang yang menyaksikan peran tersebut

membuat orang yang berperan mengalami konflik peran maupun renggang peran

atau dimana orang yang memiliki peran merasa tergangung dengan banyaknya

peran yang akan dijalankan.

2. Wujud Perilaku dalam Peran, peran dilihat dari wujudnya dari tujuan atau hasil

akhirnya, dari cara mencapai tujuan dan hasil tersebut. Tetapi, tidak meutup

kemungkinan adanya cara-cara tertentu dalam suatu peran yang mendapat sanksi

dari masyarakat.wujud dalam peran adalah tujuan dan hasil yang akan dicapai,

setiap orang yang berperan mempunyai tujuan tertentu dan tujuan ini bisa saja

secara umum ataupun khusus, tercpainya suatu tujuan adalah bukti bahwa adanya

wujud dari perilaku dalam peran

3. Kedudukan dan perilaku orang dalam peran, sekumpulan orang yang secara kolektif

diakui perbedaannya dari kelompok-kelompok yang lain berdasarkan sifat-sifat

yang dimiliki. Perilaku orang yang mmiliki peran pastinya memiliki peredaan
19

dengan peran yang lain tergantung pada apa tujuan dan harapan yang ingin

didaptkan dari adanya peran yang dijalankan.

4. Kaitan orang dan perilaku, hubungan yang dapat dibuktikan dan dapat diperkirakan

keadaannya adalah kaitan antar orang dengan perilaku, dan perbuatan dengan

perbuatan.14

Peran dilihat wujudnya dari bagaimana tujuan dasarnya dan hasil akhir yang

diharapkan, terlepas dari harapan atau hasil tersebut. Akan teapi tidak menutup

kemungkinan adanya cara tertentu dalam suatu peran yang dapat dilihat dari masyarakat

suatu peran penting dalam meujudkan peran yang dinamis. Saat cara tersebut bertolak

belakang dengan aspek lain dari peran. Maka, orang berperan menentukan caranya sendiri

selama tidak bertentangan dengan aspek dari peran ada pada dirinya.

Menjalani suatu peran harus mempunyai harapan atau tujuan yang ingin didaptkan

tujuan atau harapan ini bisa berupa umum dan juga bisa berupa khusus tergantung pada

peran apa yang sedang dijalankan, dalam berperan juga tidak selamanya berjalan dengan

lancar butuh keahlian dalam menjalankan peran, biasanya orang yang diberikan peran

disesuaikan dengan karakter, kepribadiaan, jabatan dan perkerjaan agar dapat dijalankan

dengan baik jika peran tersebut diberikan pada ahli bidang perang tersebut.

b. Pengertian kampanye

Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa IndonesIa adalah gerakan tindakan

serentak untuk melawan, mengadakan aksi, atau kegiatan yang dilaksanakan oleh

organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan

Niah Mufiddin,Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran dalam
14

Pengembangan Pelayanan Publik tingkat desa di Kabupaten Gresik (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017),
h.25-26
20

sebagainya untuk mendapatkan dukungan massa pemilihan dalam suatu pemungut suara.

Kampanye berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihn umum anggota dewa

perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah dan dewan perwakilan daerah pada

pasal 1 ayat 2615. Bahwa kegiatan peserta pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan

menawarkan visi, misi, misi dan program peserta pemilu. Kampanye juga merupakan salah

satu tindakan komunikasi yang telah direncanakan dengan tujuan untuk menciptakan efek

tertentu pada khalayak yang dilaksanakan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Kampanye merupakan usahan ataupun tindakan yang mempunyai tujuan untuk

mendapatkan pencapaian dukungan, kampanye bisa dilakukan secara kelompok ataupun

perorangan untuk mendapat mempengaruhi, penghambatan ataupun pembelokan

pencapaian.

1. Jenis-Jenis Kampanye

Pada umunya kampanye dilakukan dengan adanya barang cetakan, pembicara dan

slogan. Kampanye juga biasa dilakukan melalui sarana internet untuk memberikan

informasi terkait kampanye tersebut agar lebih mudah pencakupannya.

Kampanye juga mempunyai beberapa jenis-jenis kampanye menurut beberapa

sumber sebagai berikut.

a. Pepduct Oriented ampaigns, merupakan kampanye yang mempromosikan suatu

produk, umumnya terjadi di lingkungan perbisnisan, berorientasi komersial, seperti

muncunya produk baru di suatu pabrik, kampanye ini juga biasanya bermuat

kepentingan untuk membangun kesan positif terhadap produk.

15
UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD.
21

b. Candidate Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada kandidiat,

biasanya dimotivasikan karena keinginan untuk kepentingan politik. Contohnya :

kampanye pemilu, kampanye penggalangan dana.

c. Ideologically Or cause Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada

tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi sosial, yakni

kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui

perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait. Contohnya : kampanye AIDS,

keluarga berencana dan donor darah.

c. Attacking Campin, Kampanye yang bersifat menyerang terbagi menjadi dua.

Pertama. Kampanye hitam : kampanye bersifat buruk atau jahat dengan cara

menjatuhkan lawan politik untuk mendapatkan keuntungan. Kedua. Kampanye

negatif : Menyerang pihak lain melalui sejumlah data atau fakta yang bisa

diverifikasi dandiperdebatkan.16

Pada umumnya semua jenis atau bentuk kampanye komunikasi selalu menggunakan

media sebagai saluran pengirim pesan yang telah ditata dengan baik kepada audience yang

telah direncanakan sebelumnya. Menurut Weiss & Tschirhart (1994) dalam Venus, tujuan

kampane tidak dapat jika tidak ingin mencapai tujuan tertentu, perubahan sikap dan

perilaku dari sejumlah besar individu yang akan dijadikan sasaran kampanye 17. Dasarnya

berbagai jenis kampanye yang tidak termasuk dalam kategori politik dan produk dapat

16
Dan Nimmo. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media ( Bandung: Rosda, 2009), h 48-
49.
17
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 672.
22

dimasukan ke dalam kampanye sosial. Cakupan jenis kampanye ini daro kampanye bidang

kesehatan, lingkungan, pendidikan, lalu lintas, ekonomi, dan kesehatan.

Media yang biasa digunakan dalam berkampanye salah satunya melalui media

online karena dapat diterima oleh kalangan mana saja mulai dari anak-anak,remaja dewasa

hingga lanjut usia pun mudah mendapatkan informasi tersebut jika dikampanye tersebut

menggunakan media online, karena pada masa kini hakikatnya orang lebih sering

beraktifitas menggunakan gawai dan tentunya didalam gawai tersebut kita bisa sangat

mudah mendapatkan informasi termasuk informasi mengenai kampanye yang sedang

berlangsung.

2. Model-Model Kampanye.

Model-model kampanye yang dibahas dalam literatur komunikasi umumnya

memusatkan perhatian pada penggambaran tahapan proses kegiatan kampanye. Boleh

dikatakan tidak ada model yang berupay amenggambarkan proses kampanye berdasarkan

proses komunikasi. Karena itu menampilkan model kampanye dengan menggambarkan

unsur-unsur yang terdapat didalamnya menjadi penting. Tujuannya adalah agar dapat

memahami fenomena kampanye bukan hanya dari tahapan kegiatannya, tetapi juga dari

interaksi antar komponen yang terdapat didalamnya.

Model kampanye hanyalah gambaran mengnai realitas atau fenomena yang telah

disederhanakan. Model hanya mengambil dari bebrapa asperk dan ciri-ciri tertentu dari

realitas yang telah dianggap biasa saja atau dianggap umum, penting dan relevan. Alasan

inilah membuat sebuah kontruksi model tidak pernah sempurna. Tetapai walau begit model

juga memiliki manfaat yang sangat penting untuk memudahkan pemahaman dari suatu

proses kamapnye yang sedang berlangsung.


23

Adapun model-model kampanye sebagai berikut :

a. Model Komponensial Kampanye

Model ini mempunyai komponen-komponen penting yang terdapat dalam suatu

proses penerimaan dan pengiriman pesan kampanye. Unsur yang terdapat di dalamnya

terdiri dari : pesan, penerima kampanye, efek dan umpan balik, sumber kampanye, dan

media. Unsur ini memiliki satu kesatuan.

Model ini juga dapat dengan mudah didefinisikan menggunakan pendekatan

transmisi alasannya karena yang mendasari model ini bahwa kampanye adalah kegiatan

komunikasi yang direncana, bersifat bertujuan dan sedikit membuka peluang untuk saling

bertukan fikiran dan informasi kepada khalayak. Model ini merupakan kegiatan kampanye

yang bersifat persuasif dimana pembicara secara aktif mempengaruhi penerima yang

berposisi pasif Karena perbedaan ini maka proses bertukar pesan selama kampanye

berlangsung menjadi sangat terbatas.

Ketika pesan-pesan diterima khalayak diharapkan muncul efek perubahan pada diri

mereka. Terjadi atau tidaknya efek perubahan tersebut dapat diidentifikasi dari umpan balik

yang diterima sumber. Umpan balik untuk efektivitas kampanye dapat muncul dari pesan

itu sendiri, saluran yang digunakan atau respons penerima. Akhirnya dapat dikatakan

bahwa keseluruhan proses kampanye tidak terlepas dari gangguan (noise). Sumber dapat

mengidentfikasikan potensi gangguan tersebut pada semua komponen yang ada. 18

Maka itu kampanye pada umumnya dapat diartikan sebagai metode dan teknin yang

terbaik dalam aktifitas mengirim dan bertukaar informasi yang tujuannya untuk mengajak

atau membujuk khalayak untuk menerima informasi yang dilakukan pada saat kampanye
18
Antar Venus Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.14.
24

berlangsung. Kampanye pun mempunyai beberapa tujuan misalnya melakukan lobi,

mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku tertentu yang mempunyai resiko

atau dampak bagi banyak orang.

b. Model Kampanye Ostegaard

Sebuah program kampanye haruslah selalu dimulai dari mengidentifikasikan sebuah

masalah secara jernih, langkah ini disebut prakampanye. Jadi langkah awal yang harus

dilakukan adalah identifikasi masalah faktual yang dirasaka sebuah kampanyn jika telah

menganalisis maka jika masalah tersebut perlu untuk dikampanyekan maka kegiatan

kampanye perlu diadakan. Tahap kedua adalah merancang mulai dari pelaksanaan hingga

evaluai. Pada tahap pengelolaan program kampanye diarahkan untuk dapat mempengaruhi

aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan khalayak sasaran.

Tahap pertama dari model ini adalah dilakukan dari sumber kampanye

mengidentifikasi atau mencari tau masalah yang daktuan dan mencari jalan keluar dari

masalah yang sedang dihadapi banyak orang. Masalah tersebut dapat direda melalui

pelaksanaan kampanye maka itu kegiatan dari kampanye perlu dilaksanakn agar dapat

segera menyelesaikan masalah tersebut.

Masuk pada tahap yang kedua pastinya pengelolaan kampanye yang berlangsung

mulai dari merancang kampanye, pelaksanaan kampanye hingga evaluasi kampanye yang

telah dilakukan. Untuk tahap ini sasarannya dalah menyusun pesan, pembicara pada

kampanye, dan seluruh yang ada di dalam rancangan program kampanye tersebut.

Tahap pengelolaan semua isi program kerja dari kampanye diarakan untuk

mempengaruhi aspek pengetahuan, sikap dan kebiasaan dari khalayak masayrakat. Dari

semua aspek ini dipercaya menjadi prasyarat dalam pengetahuan sikap. Tahap terakhir
25

dari model ini adalah tahap evaluasi dimana tahap ini melihat permasalahan yang terjadi

pada saat kampanye berlangsung apakah kampanye berjalan dengan efektif atau tidak.

c. The Five Functional Stages Development Model

Menurut Larson (1993) dalam Venus, model ini dikembangkan oleh tim peneliti dan

praktisi kampanye di Yale University AS pada awal tahun1960-an. Model ini dianggap

yang paling populer dan banyak diterapkan diberbagai belahan dunia. Kepopuleran ini

tidak terlepas dari fleksibilitas model untuk diterapkan, baik pada candidate oriented

campaign, product oriented atau cause or idea oriented campaign. Fokus model ini adalah

pada tahapan kegiatan kampanye, bukan pada proses pertukaran pesan antara campaigner

dan campaignee.19

Tahap identifikasi adalah tahap dimana penciptaan identitas kampanye yang akan

mudah dikenali oleh masyarakat. Hal yang umum digunakan sebagai identitas kampanye

adalah, warna, lagu, simbol dan jingle, dan seragam. Kemudia tahap selanjutnya adalah

legitimasi, hal di terjadi ketika seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota

legislatif atau kandidiat presiden yang kuat dalam pemilihan yang dilakukan lembaga

independen.

Tahap ketiga adalah partisipasi, tahap ini dalam prakteknya relatif sulit dibedakan

dengan tahap legitimasi karena ketika seseorang kandidat, produk atau gagasan

mendapatkan legitimasi, pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipatif

mengalir dari khalayak. Partisipasi inibisa bersifat nyata atau simbolik Partisipasi nyata

ditunjukkan oleh keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamflet, brosur atau

postur, menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan sebuah lembaga swadaya

19
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Sosial),
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.19
26

masyarakat atau memberikan sumbangan untuk perjuangan partai sementara partisipasi

simbolik bersifat tidak langsung.20

Tahap distribusi atau tahap pembuktian. Pada tahap ini tujuan kampanye pada

umumnya terlah tercapai, kandidat politik atau gagasan yang diberikan kemasyarakat telah

mendaptkan hal yang menjadi tujuan diadakan kampanye.akan tetapi jika hal ini tidak

didapatkan maka akibat fatal bagi keberlangsungan jabatan atau gagasan yang telah

diterima masyarakat. Pada tahap ini juga masyarakat sangat berperan untuk memilih dan

menentukan yang baik untuk mereka dan yang mana yang tidak baik jika tidak dipilih atau

dijalankan gagasan tersebut.

d. The Communicative Functions Mode

Pada tahap ini pula khalayak akan melakukan evaluasi awal terhadap citra kandidat

secara umum. Dengan kata lain khalayak akan melakukan uji citra publik terhadap kandidat

tersebut. Tahap berikutnya dalam model ini adalah tahap primary. Pada tahap ini seseorang

berupaya untuk memfokuskan perhatian khalayak pada kandidat, gagasan atau produk

yang telah dimunculkan diarena persaingan. Pada tahap ini kita mulai melibatkan khalayak

untuk mendukung kampanye yang dilaksanakan. Dalam konteks politik inilah tahap yang

paling kritis dan paling mahal. Dikatakan kritis karena di sini secara ketat bersaing dengan

kandidat-kandidat lain dimana dalam proses persaingan itu mungkin saja dia dapat

menghamburkan janji-janji yang kemudian tidak dapat dipenuhi. Dikatakan mahal karena

pada tahap inilah sesungguhnya kita bersaing untuk dapat menjadi nominator yang

selanjutnya akan dipilih khalayak.

20
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.20.
27

e. Model Kampanye Nowak dan Warneryd

Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak dicapai dan

diakhiri dengan efek yang diinginkan. Model ini merupakan deskripsi dari bermacam-

macam proses kerja dalam kampanye. Di dalamnya juga terdapat sifat normatif, yang

menyarankan bagaimana bertindak secara sistematis dalam meningkatkan efektivitas

kampanye yang perlu diperhatikan dalam model ini adalah masing-masing elemennya

yang saling berhubungan.

Perubahan yang terjadi pada satu elemen akan mengakibatkan perubahan pada

elemen lainnya. Hal ini terutama terjadi bila yang berubah adalah efek atau tujuan yang

dikehendaki. Tujuan kampanye pada model ini tidak bersifat rigrid, tetapi dapat berubah,

meskipun kampanye sedang berlangsung.21

f. The Difussion Of Innovation Model

Kampanye ini merupakan kampanye yang menerapkan periklanan dan kampanye ini

juga berorienasi pada perubahan sosial. Ilmu komunikasi sangat penting dalam model

kampanye ini. Terdapat empat tahap pada kampanye ini yaitu.

Tahap pertama adalah tahap informasi. Tahap ini khalayak diberikan informasi

mengenai hal yang ingin di kampanyekan yang diangggap baru. Pemberian informasi yang

terus menerus dikemas dalam bentuk pesan yang menarik agar dapat mengambil perhatian

para khalayak dan menimbulkan rasa ingin tahu tantang hal yang dikampanyekan. Saat

khalayak mencari tentang hal yang dikampanyekan dan mendapatkannya makamulailah

tahp kedua yaitu persuasif.

Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan


21

Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.20.


28

Tahap selanjutnya adalah membuat keputusan untuk mencoba (decision, adoption,

and trial) yang didahului oleh proses menimbang-nimbang tentang berbagai aspek produk

tersebut. Tahap ini akan terjadi ketika orang telah mengambil tindakan dengan cara

mencoba produk tersebut.

Terakhir adalah tahap konfirmasi atau re-evaluasi. Tahap ini hanya dapat terjadi bila orang

telah mencoba produk atau gagasan yang ditawarkan. Berdasarkan pengalaman mencoba,

khalayak mulai mengevaluasi dan mempertimbangkan kembali tentang produk tersebut.

3. Kampanye dan Manajemen Kampanye.

Kegiatan kampanye tentunya mempunyai suatu tujuan yang akan di capai, untuk

mencapai tujuan terebut pastinya pasrlu adanya tindakan yang secara sistematis dan

strategis, hal tersebut haru didasari oleh pengelompokan tindakan agar dapat berjalan

lancar.

Dalam hal ini Johnson-Cartee dan Copland dalam Venus, menyebut kampanye

sebagai an organized beehaviour, atau kampanye harus direncanakan dan dikerjakan

secara sistematis dan harus berhati-hati. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan kampanye

membutuhkan sentuhan manajemen yakni kemampuan mengendalikan, merancang,

melaksanakan,dan mengevaluasi program kerja secara realistis, efisien, efektif, dan

rasional.

Manajemen kegiatan kampanye tentulah bukan hal yang baru, sejak mulainya

kegiatan kampamye harus melalui tahap perencanaan, penyelenggaraan hingga evaluasi.

Istilah manajemen kampanye yakni proses pengelolaan kegiatan kampanye secara efisien

dan efektif tentunya memanfaatkan seluruh sumber anggota yang mempunyai kegunaannya
29

masing-masing. dengan manajemen pengelolaan kampanye diharapkan memberi peluang

keberhasilan terhadap hal yang ingin dicapai.

4. Pengaruh Pesan terhadap Keberhasilan Kampanye

Untuk mencapai keberhasilan kampanye pastinya mempunyai perancangan pesan

yang kreatif dan sensitif. Perancangan pesan ini biasanya harus memiliki kepekaan saat

mengidentifikasikan ciri khas dari khalayak. Hal yang perlu diperhatikan pada saat

menyusun pesan yang ingin disampaikan meliputi dua hal yaitu :

a. Isi Pesan

Banyak hal yang terkait dengan isi pesan, mulai dari materi pendukungnya,

visualisasi pesan, isi negatif pesan, pendekatan emosional, pendekatan rasa takut,

kreeativitas dan humor, serta pendekatan kelompok rujukan. Banyak peneitian menemukan

bahwa material pendukung seperti ilustrasi dan kejadian bersejarah dalam sebuah pesan

sangat mempengaruhi perubahan sikap orang yang menerima pesan tersebut.22

Pesan kampanye harus mempunyai visualisasi tentang dampak positif atas respon

yang ditimbulkan oleh khalayak sasaran, semakin nyata visualisasi pesan maka akan

semakin mudah pula khalayak memahami isi pesan kampanye, maka kahalayak akan

menentukan sikap untuk menerima atau menolak isi pesan kampanye.Pelaku kampanye

harus nelihat pesan dengan pendekatan emosiaonal khalayak, khalayak akanlebih mudah

menerima pesan berdasarkan perasaan yang dimiliki. Jika seseorang merasa terancam maka

tidak akan menimbulkan respon baik terhadap isi pesan kampanye.

b. Struktur Pesan

22
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.71-72.
30

Sisi pesan memperlihatkan bagaimana argumentasi yang mendasari suatu pesan

persuasif disajikan kepada khalayak. Bila pelaku kampanye (secara pihak) hanya

menyajikan pesan-pesan yang mendukung posisinya maka ia menggunakan pola pesan satu

sisi (one sided fashoin).Disini kelemahan posisi pelaku kampanye atau kekuatan posisi

pihak lawan tidak pernah dinyatakan secara ekslisit. Bila pelaku kampanye juga

menyajikan sebagian dari kelemahan posisinya atau seagian kelebihan dari posisi pihak lain

maka ia menggunakan pola pesan dua sisi (twosided message). Meski dua sisi pesan

disajikan, namun tentu sajapenyajian kekurangan diri dan kelebihan pihak lain tersebut

harus dilakukan secara proporsional agar tidak merugikan posisi pelaku kampanye.23

Argumentasi mempunyai dua sisi yang dapat memperkuat kualitas pelaku

kampanye, khalayak akan menimbulkan tanggapan terhadap pesan menjadi dua sisi lebih

jujur dan dapat terpercaya. Kejujuran bukanlah satu-satunya akkasan yang membuat juru

kampanye memilih pesan dua sisi. Pola ini hanyalah untuk meyakini khalayak bahwa

gagasan sebagiamna pihak lain memiliki kelebihan dan kekurangan.

5. Tindakan dan Pemantauan Kampanye

Kegiatan yang terprogram dan direncanakan dengan baik, maka segala tindakan

dalam kampanye harus dipantau agar tidak keluar dari arah yangditetapkan. Dalam

praktiknya akan banyak kendala yang dihadapi untukmembuat tindakan kampanye pada

jalur yang benar. Untuk itu harusdipahami bahwa tindakan kampanye bukanlah tindakan

yang kaku danparsial, tetapi bersifat adaptif, antisipatif, integratif dan berorientasi pada

pemecahan masalah.24
23
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial) (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2009), h.75.
24
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009), h.205.
31

a. Adaptif

Adaptif adalah kampanye yang bersifat keterbukaan terhadap masukan baru atau

bukti-bukti yang ditemukan dilpaangan. Sumber informasi yang digunakan sebagai dasar

penyesuaian tindakan seperti buku laporan kemajuan kampanye

b. Antisipatif

Kampanye yang bersifat antisipatif, yang di artikan disini adalah kegiatan harus

selalu diperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan muncul nantinya pada saat

kegiatan kampanye berlangsung.

c. Orientasi Pemecahan Masalah

Kampanye ini bersifat tindakan yang ada dalam proses kampanye diarahkan untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Bila upaya tersbut memunculkan masalah hal tersebut

akan menghambat pencapaian tujuan, maka upaya yang harus dilakukan dalam benak

pelaku kampanye adalah bagaimana cara memecahkan suatu masalah tersebut, pelaku

kampanye harus memikirkan cara agar dapt menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

d. Integratif dan Koordinatif

Kegiatan kampanye bukanlah tindakan one man showmelainkan kegiatan yang

didasarkan pada kerja tim. Keberhasilankampanye ditentukan oleh bagaimana pelaksana

kampanye bertindak secara integratif dan koordinatif. Koordinasi ini tidak hanya dilakukan

dengan sesama pelaksana kampanye melainkan juga dengan berbagai pihak terkait yang

akan turut mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan pencapaian tujuan kampanye. 25

Pemantauan dan pelaksanaan dari suatu kampanye pada dasarnya sama dengan proses
25
Antar Venus, Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktis dalamMengefektifkan
Kampanye Sosial), (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2009), h.206.
32

evaluasi yang dimana evaluasi yang akan dilaksanakan ketika suatu kampanye sedang

berlangsung. Proses pemantauan ini meliputi melaksanakan pertemuan dengan staff utuk

mendapatkan umpan balik dan mengumpulkan informasi yang belum terungkap pada saat

proses rapat evaluasi.

Pada masa kegiatan pemantauan juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan

rencana atau mengubah rencana sebagai perkembangan atas kampanye yang diadakan.

Pelaksana kampanye juga harus mempunyai otoritas untuk memutuskan rencana darurat

dan melaksanakan tanggung jawabnya melangsungkan rencana darurat jika memang hal

tersebut diperlukan.

Dengan demikian ada semacam kesadaran bahwa dalam kegiatan kampanye segala

wujud pikiran dan energi kolektif harus dicurahkan untuk memecahkan masalah yang

diduga akan timbul pada setiap langkah realisasi rencana kampanye.

3. Covid-19

Covid-19 atau virus corona merupakan virus yang ditulari oleh hewan kemanusia

virus ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, dimulai dari gejala ringan seperti

flu, hingga infeksinya paru-paru. Vrius ini merupakan penyakit baru yang di sebabkan

karena gaya hidup yang kurang bersih dan memakan hewan yang tidak layak untuk

dikonsumsi. Penyakit ini awal kemunculnya terjadi di kota China tepatnya pasar wuhan

pada akhir 2019. Virus ini sangat cepat menular hingga telah membunuh jutaan jiwa.

Virus ini bersumber dari sebuah pasar hewan Huanan di kota wuhan pasar tersebut

menjual berbagai jenis daging binatang termasuk daging tidak layak untuk dikonsumsi

seperti ular, kelelawar dan berbagai jenis tikus. Virus tersebut diduga berasal dari hewan
33

kelelawar yang menular ke hewan lain sebelum dimakan dan ditulari ke manusia virus ini

sebenarnya sudah tidak asing lagi dalam dunia kesehatan hewan.

a. Gejala Covid-19

Gejala awal jika seseorang terinffeksi Covid-19 bisa brupa flu,pilek, demam, batuk,

sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Gejala ini pun juga bisa sembuh sendiri atau justuh

tambah berat dan dapat menulari orang lain. Penderita gejala berat bisa merasakan demam

tinggi, batu berdahak atau berdarah, nyeri dada, dan sesak nafas. Umumnya 3 gejala yang

bisa saja menandakan terinfeksi Covid-19 yaitu : demam, batuk kering, sesak nafas. Gejala

Covid-19 ini biasanya muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah orang tersebut

terinveksi.

b.. Pencegahan dan Pengobatan Covid-19

Hal pertama yang harus dilakukan pada saat seseorang telah terinveksi oleh Covid-

19 maka yang terinfeksi harus segera di isolasi elama dua minggu atau abhkan bisa lebih

jika pasien tersebut belum pula sembuh, kedua. Harus selalu menjaga kebersihan, ketiga.

Banyak meminum air putih, keempat. Mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter. Dan

untuk mencegah tubuh dari virus Covid-19, seseorang harus selalu menjaga kebersihan,

memakai masker dan harus selalu menjaga jarak. Dengan cara ini seseorang akan tidak

mudah terkena virus Covid-19 dimana kita ketahui bahwa virus yang sangat mudah tersebar

dan menginfeksi ke manusia lainnya. Pengobatan yang harus dilakukan saat terkena Covid-

19, harus isolasi mandiri dan konsumsi makanan yang sehat.

4. Media online

1. Pengertian Media Online


34

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Associatin

for Education and Communication Tecnology (AECT) mendefiniikan media sebagai segala

bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. sebagai benda yang

dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang

dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat dipergunakan

efektifitas program instruksional26. Media online dapat disebut juga sebagai sarana dalam

berkomunikasi secara online bisa melalui website ataupun aplikasi yang hanya bisa

digunakan melalui akses internet yang bisa berisi video, foto dan teks sekalipun, pada

dasarnya media online ini dapat mencakupi semua jenis situs aplikasi dan website,

begitupun dengan situs berita, instansi, dan perusahaan.

Menurut Asep Syamsul M. Romli Media online adalah Media massa yang tersaji

secara online di situs web (website) internet, Media online bisa dikatakan sebagai “generasi

ketiga” setelah Media cetak koran, tabloid, majalah, Buku dan Media elektronik melalui

radio, televisi dan film/video27.

Umumnya Media Online dapat diartikan sebagai jenis atau informasi secara media

yang hanya bisa diakses menggunakan internet yang berisi teks, video, foto, dan juga suara.

Media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komuikasi secara online. Dengan begitu

media online secara umum menggunakan email, whatsapp, website, SMS, dan media sosial

lainnya yang kategorinya menggunakan akses internet.

2. Jenis-Jenis Media Online

26
Erlina Setiyorini, Web media dakwah: studi deskriptife situs resmi PCNU kota surabaya
(Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017), h.12.
27
Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (Bandung: PT.
Nuansa Cendekian, 2015), h.34.
35

Media Online merupakan media yang berbasis multimedia dan juga telekomunikasi

(komputer dan internet), kategori dari media online adalah portal, website, dan juga media

sosial seperti facebook dan Twiteer, radion online, TV online.

Media online dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

a. Situs berita berupa “Edisi Online” dari media cetak surat kabar atau majalah. Situs

ini diambil dari sebuah surat kabar atau majala dalam publish dan diubah menjadi

media cetak.

b. Situs beita berupa “Edisi Online” Media penyiaran. Situs ini berasal dari saluran

radio, tetap dinikmati secara online, cntohnya secara live di facebook.

c. Situs berita obline murni yang tidak terikat dengan cetak atau elektronik. Situs

berita ini tidak memiliki keterkaitan dengan cetak ataupun elektronik, situs ini

murni dari media online contohnya seperti media online viva.co.id.

d. Situs “Indeks Berita” yang hanya memuat link-link dari berita lain. Situs ini tidak

memiliki tim redaksi dalam pembbuatan berita, situs ini hanya mengambil berita

dari link situs berita lain contohnya yahoo, google news.28

Berdasarkan jenis-jenis dari Media Online bisa kita lihat bahwa media online

memiliki beberapa pembagian, cara kerja dari penyebaran informasi media online tentunya

mengunakan akses internet dan jaringan, meski beberapa jenis Media Online memiliki

keterkaitan dengan media elektronik dan cetak. Namun, jika telah dibaca ataupun nikmati

melalui akses jaringan dan internet maka telah masuk dalam Media Online. Penggunaan

media online sangat mudah digunkaan saat ini karena perkembangan teknologi di dunia.

3. Karakteristik Media Online

Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online (Bandung: PT.
28

Nuansa Cendekian, 2015), h.36.


36

Setiap Media memiliki karakteristiknya masing-masing untuk membedakan dengan

jenisMedia yang lain. Pada karakteristik Media online ini memiliki beberapa ciri yaitu :

a. Kecepatan Informasi: Internet sebagai media memiliki keunggulan dibanding

dengan media lainnya penggunaan media online sangatlah secapat tersebar dan

dapat dengan cepat diterima informasinya oleh masyarakat tangppa menunggu

lama.

b. Pembaruan Informasi : pembaruan informasi ini tidak mengenal waktu dan tempat

berita atau informasi dapat langsung diperbarui dimana saja dan kapan saja.

c. Timbal Balik: jika menggunakan media cetak atau media elektronik hanya memiliki

komunikasi satu arah saja dimana penerima hanay dapat menrima informasi itu saja

dan tidak dapat membalas, akan tetapi jika media online penerima dapat membalas

informasi tersebut dimanapun dan kapanpun.

d. Kapasitas tidak terbatas: dalam media online dapat menampun berbagai informasi

dan berita dalam jumlah yang banyak hingga dapat mengakses informasi yang

sudha lama sekalipun.

e. Multimedia Capabillity: komunikator dapat menggunakan teks, video, foto, dan

suara dalam laman informasi.29

Media Online merupakan media informasi dengan menggunakan media yang

diakses melalui jaringan atau internet, karakteristik dari Media Online ini menjadi

keunggulan atau kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan media cetak dan elektronik

lainnya.

D. Kerangka Pikir

29
RN Saputri, Pembingkaian Isu Pengesahan Perppu kebiri melalui pemberitahuan portal berita
online (Indonesia: UMM Malang, 2017), h.12.
37

Kabupaten Pinrang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi

Selatan Kab.Pinrang termasuk wilayah yang besar dan memiliki jumlah penduduk yang

cukup besar, munculnya Covid-19 di Indonesia membuat Kab.Pinrang membentuk satuan

tugas atau Satgas Covid-19 sebagai kelompok yang menjalankan tugas sebagai memberikan

informasi kepada masyarakt di Kab.Pinrang untuk mencegah tersebarnya virus Covid-19 di

Kab.Pinrang.

Dalam pembentukan Satgas Covid-19 di Kab.Pinrang guna tidak tersebarnya virus

di kab.Pinrang tentunya petugas Satgas Covid-19 mempunyai usaha dalam

mengkampanyekan aturan-aturan atau upaya-upaya kepada seluruh masyarakat di

Kab.Pinrang agar dapat mematuhi aturan yang telah dibuat oleh satgas Covid-19 dan

memutus mata rantai atau mengurangi tersebarnya virus Covid-19 di Indonesia.

Dengan menggunakan akses media online satgas Covid-19 berusaha memberikan

informasi terkait uapaya-upaya dan aturan-aturan agar turunnya tingkat penyebaran virus

corona di Kab.Pinrang dan dapat mencegah virus corona ke seluruh Indonesia. adanya

media online dapat membuat Satgas Covid-19 di Pinrang dapat dengan mudah memberikan

informasi yang akurat kepada masyarakat Kab.Pinrang karena media online sangat mudah

dijangkau oleh anak-anak, remaja, dewasa bahkan lanjut usia.

Berawal dari mencari tahu bagaimana pelaksanaan dari kampanye pencegahan

Covid-19 melalui media online, peneliti juga akan membahas mengenai media onlineyang

di gunakan atau pengelolaan media online, dan mendapatkan respon masyarakat terhadapat

kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui media

online.

Adapun kerangka pikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
38

Gambar 1

Kerangka Pikir

Peran Satgas Covid-19

Kampanye Covid-19

Teori Tahap Kampanye Covid-19 Media Online

-Peran -Pencegahan -Facebook


-Kampanye Sosial -Pelaksanaan -Instagram

-Twiteer

Respon Masyarakat Pinrang

Terhadap Kampanye Pencegahan

Covid-19

BAB III
39

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian ilmu sosial yang menganalisis dan

mengumpulkan data berupa kata-kata secara tulisan maupun lisan, dan perbuatan-perbuatan

manusia serta peneliti tidak berusaha untuk mengkuantifkan data kualitatif yang telah

diperoleh peneliti dengan demikian tidak menganalisis angka-angka30. Desain penelitian

yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menuturkan dan

menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel dan fenomena yang

terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya pada saat proses

penelitian berlangsung.

B Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau objek untuk mengadakan suatu

penelitianyang akan dilakukan. Lokasi penelitian ini berada di Dinas Komunikasi dan

Informatika jl. Macorawalie, Watang Sawitto, Kab.Pinrang Sulawesi Selatan, Indonesia.

Peneliti mengambil lokasi tersebut karena kantor dari petugas satgas Covid-19 yang

memegang dan mengelola media online @pemkabpinranghadir bertempat di Dinas

Kominfo Kab.Pinrang. dinas Kominfo juga merupakan tempatmengelola penyebaran

informasi di Kab.Pinrang.

Waktu penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti untuk merampungkan penelitian ini

kurang lebih dalam jangka waktu 2 bulan.

C. Fokus Penelitian

30
Subana Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h.89.
40

Fokus penelitian sangat diperlukan agar penelitian yang akan dilakukan memiliki

batasan tertentu. Berdasarkan pada judul yang diangkat oleh peneliti maka peneliti akan

memfokuskan pada peran satgas Covid-19 Pinrang dalam kamapanye pencegahan Covid-

19 melalui Media online di kab.Pinrang.

D. Jenis dan Sumber Data yang digunakan

Dalam penelitian ini peneliti membagi data menjadi dua jenis yaitu data primer dan

sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang didapatkan langsung dari objek yang

diteliti.Informan adalah orang-orang yang dikategorikan sebagai sampel dalam

penelitian yang merespon pernyataan-pernyataan peneliti.31 Data primer didapatkan

langsung dari lokasi penelitian berupa observasi ataupun berupa wawancara tentang

peran satgas Covid-19 Pinrang dalam mencegah tersebarnya penularan Covid-19

melalui Media online kepada masyarakat kab.pinrang. peneliti menetapkan

informan yaitu 1 Petugas satgas Covid-19, dan 14 masyarakat yang menggunakan

media sosial.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh dari buku-buku

yang berhubungan dengan objek penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis,

dan disertasi.32 Adapun Data pendukung yang peneliti dapatkan dalam penelitian

ini adalaha buku-buku, jurnal, hasil dari studi kepustakaan, dan internet.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengelolaan Data


31
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV. Alfabeta, 2002), h.34.
32
Zainuddin Ali, Metode Penelitan Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.106.
41

Pada penelitian ini peneliti terlibat langsung di lokasi penelitian atau tempat

penelitian untuk memperoleh data-data yang mempunyai hubungan dengan judul penelitian

ini dan mengadakan Penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Observasi

Metode observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode pengumpulan

data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian yang dapat

dilaksanakan secara lansung maupun tidak langsung.33

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang

akan diteliti dengan melihat secara langsung ditempat penelitian yaitu di Dinas

Kesehatan Kab.Pinrang.

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi

(Data) dari responden denagan cara bertanya langsung secara bertatap muka. 34Saat

melakukan wawancara, peneliti menggunakan bantuan pedoman wawancara agar

mempermudah dan memfokuskan pertanyaan yang akan disampaikan. Peneliti juga

menggunakan alat bantu untuk merekam agar memudahkan dalam proses penyimpanan

dan pengolahan data. Penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak-

pihak tertentu yaitu pada pengurus Satgas Covid-19 dan beberapa masyarakat di

Kab.Pinrang.

3. Dokumentasi
33
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 53.
34
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metodologi penelitian sosial (Jakarta: Kencana, 2007), h.69.
42

Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-

catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan data yang tersedia dalam catatan dokumen yang berfungsi

sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui

observasi dan wawancara yang mendalam.35 Teknik dokumentasi ini dengan mencari

beberapa referensi dari artikel, jurnal, dan buku penelitian terdahulu maupun internet

yang berkaitan dengan penelitian ini.

F. Uji Keabsahan Data

Pada dasarnya pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk menyanggah balik

yang dituduh pada peneliti kualitatif mengatakan bahwa tidak ilmiah, dan merupakan

bagian unsur yang tidak terpisah dari ilmu pengeahuan penelitian kualitatif. Keabsahan data

juga dilakukan untuk membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

benar-benar merupakan penelitian ilmiah dan karya sendiri. Uji kebsahan data dalam

penelitian kualitatif mempunyai beberapa yaitu: credibility, transferability, dependability,

dan confirmability. Agar data dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dapat

dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah. Adapun beberapa uji keabsahan data

yaitu:

1. Credibility

Uji Credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian

yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai

sebuah karya ilmiah dilakukan.

35
Basrowi Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Indah, 2008), h.158.
43

a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/ kepercayaan

data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui

maupun sumber data yang lebih baru. Perpanjangan pengamatan berarti

hubungan antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin akrab,

semakin terbuka, saling timbul kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh

semakin banyak dan lengkap. Perpanjangan pengamatan untuk menguji

kredibilitas data penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah

diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau

tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data

yang telah diperoleh sudah dapat dipertanggungjawabkan/benar berarti kredibel,

maka perpanjangan pengamatan perlu diakhiri

b. Meningkatkan kecermatan dalam penelitian

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan maka kepastian

data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam dengan baik,

sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu cara

mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan

disajikan sudah benar atau belum. Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat

dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi, buku, hasil penelitian

terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait dengan membandingkan hasil penelitian

yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat
44

dalam membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin

berkualitas.

c. Triangulasi

Wiliam Wiersma mengatakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu36. Jadi dari sini kita bisa lihat bahwa triangulasi adalah usaha

untuk mengecek kebenaran data ataupun informasi yang di dapat oleh peneliti

pada saat melakukan penelitian dari berbagai pendapat atau pendangan dari

informan.

1) Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check)

dengan tiga sumber data. Triangulasi sumber juga dapat dikatakan merupakan mengecek

ulang data yang didapatkan dari informan dan peneliti melakukan analisis pada data sumber

hingga mendapatkan suatu kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

ke informan.

2) Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa

melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Bandung:Alfabeta
(Indonesia, 2007).
45

tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

3) Triangulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel.

Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik

lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda,

maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

4). Analisis Kasus Negatif

Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau

bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang

berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti masih mendapatkan data-data yang

bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah

temuannya.

5). Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah

ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan

perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat

dipercaya.

6). Mengadakan cek anggota

Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar
46

informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa

yang dimaksud sumber data atau informan.

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas

eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke

populasi di mana sampel tersebut diambil. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer

sampai saat ini masih dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai

transfer sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan

dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih

dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dependability

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain beberapa

percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama. Penelitian yang

dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila penelitian yang dilakukan oleh

orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.

Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian. Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang independen

mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, terjun ke

lapangan, memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data,

sampai pada pembuatan laporan hasil pengamatan.

4. Confirmability
47

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji confirmability penelitian.

Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak

orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan

dengan proses yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability.

Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara data yang diperoleh

oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada objek penelitian sehingga

keabsahan data yang telah disajikan dapat dipertanggung jawabkan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan usaha untuk memberikan interpretasi terhadap data yang

telah tersusun untuk mendapatkan kesimpulan yang valid. Dalam menganalisis data

menggunakan data deduktif yaitu cara berfikir dengan cara menganalisa data-data yang

bersifat umum yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi beserta dokumentasi,

kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang

bersifat umum mengenai suatu fenomena dan mengeneralisasikan kebenaran tersebut pada

suatu peristiwa atau data tertent yang berindikasi sama dengan fenomena yang

bersangkutan.37

Proses menyusun dan mencari data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan, dengan cara membagi data ke alam

kategori, memilih mana yang penting dan akan dipelajri, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh calon peneliti sendiri maupun orang lain. Ada tiga langkah

dalam analisis yaitu:

37
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Jakarta: Pustaka pelajar, 2000), h.40.
48

1. Reduksi Data

Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, fokus pada hal

penting. Hingga data yang direduksi akan menimbulkan gambaran yang lebih jelas

dan memudahkan calon peneliti untuk mengumpulkan data. Reduksi data terjadi

secara terus-menerus hingga sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir

lengkap tersusun.

2. Display Data

Saat data telah di reduksi, maka tahap selanjutnya yangakan dilakukan calon

peneliti adalah display data atau penyajian data, dengan mendisplay data maka akan

mudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan tahap selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Verifikasi Data

Pengumpulan data pada tahap awal (studi pustaka) menghasilkan kesimpulan

sementara yang apabila dilakukan verifikasi (penemuan bukti-bukti atau fakta-fakta

yang terjadi di lapangan) dapat menguatkan kesimpulan awal atau menghasilkan

kesimpulan yang baru. Kesimpulan-kesimpulan akan ditangani dengan longgar,

tetap terbuka, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
49

A. HASIL PENELITIAN
1. Data Masyarakat dan Satgas Covid-19
Berikut ini merupakan data dari Satgas Covid-19 Pinrang dan
masyarakat dalam penelitian ini :
Gambar 2

Data satgas Covid-19 dan Masyarakat


NO NAMA UMUR JENIS PEKERJAAN
KELAMIN
1 Muhammad khiyar, 36 thn Laki-Laki ASN
S.Kom
2 Murniati, S.ST 42 thn Perempuan PNS/Bidan

3 Takdir 37 thn Laki-Laki Wiraswasta


4 Hartono 35 thn Laki-Laki Pegawai Swasta
5 Helmiati 39 thn Perempuan IRT
6 Alfia Amsi 20 thn Perempuan Bisnis Online
7 Nurhana 21 thn Perempuan Mahasiswa
8 Nuraliza 21 thn Perempuan Mahasiswa
9 Nadia 21 thn Perempuan Mahasiswa
10 Andi Asri Bhr 21 thn Perempuan Mahasiswa
Makkulasse

11 Islamiyanti Hersyam 23 thn Perempuan Mahasiswa

12 Nurpadilla 21 thn Perempuan Mahasiswa

13 Attahira 22 thn Perempuan Mahasiswa


14 ST.Aisyah 22 thn Perempuan Mahasiswa
15 Nur Ainun Ilyas 22 thn Perempuan Mahasiswa

16 Nurhikmah 19 thn Perempuan Mahasiswa


50

2. Pelaksanaan Kampanye Pencegahan Coviid-19


a. Jenis Kampanye
Dalam Pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan oleh
satgas Covid-19 Pinrang melalui meia online ini, petugas satgas Covid-19 menggunakan
jenis kampanye Ideologi dan Misi Sosial (Ideologi Or Cause Oriented Campaigns), dimana
jenis kampanye ini berorientasi pada tujuan maupun misi khusus yang berdimensi sosial,
yakni bertujuan untuk menanganani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap
masyarakat agar dapat mengikuti ideologi atau informasi yang di berikan saat
berkampanye.
b. Model Kampanye

Pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 melalui media online ini menggunakan


model komponensial kampanye dimana kampanye yang dilakukan merupakan komunikasi
terrencana dan sumberk kampanye lebih akitif mempengaruhi penerima pesan agar dapat
mengikuti dan menerima hal yang dikampanyekan, satgas Covid-19 sebagai sumber pesan
lebih akitf mengirimkan informasi pencegahan Covid-19 melalui media online agar
masyarakat dapat mematuhi aturan tersebut, dan masyarakat sebagai penerima kampanye
memberikan umpan balik melalui kolom komentar di akun sosial media yang digunakan
suntuk kampanye pencegahan Covid-19, dan tentunya mengharapkan efek yang terjadi
kepada masayrakat saat telah menerima informasi tersebut. Dalam model ini pesan,
penerima kampanye, sumber kampanye, efek, umpan balik dan media yang digunakan
memiliki keterkaitan.
c. Strategi Kampanye

Strategi yang digunakan petugas satgas Covid-19 menjalakan pelaksanaan


kampanye penccegahan Covid-19 melalui media online memiliki struktural dimana petugas
satgas mempunyai tugasnya masing-masing bagian Dinas Kesehatan memberikan informasi
terkait kondisi masyarakat yang terkena virus Covid-19, Dinas Kepolisian yang
51

memberikan informasi tentang adanya potroli Pencegahan Covid-19, dan informasi-


informasi tersebut di berikan kepada petugas satgas Covid-19 yang berada di Dinas
Kominfo kemudia di kelola dan disebarkan melalui media online agar dapat diterima oleh
masyarakat, adapun satgas Covid-19 dibantu oleh KIM atau Kelompok Informasi
Masyarakat yang akan secara langsung berkampanye atau memberikan informasi kepada
masayrakt secara langsung.

2. Penggunaan Media Online dalam Kampanye Pencegahan Covid-19


a. Instagram

Penggunaan Instagram dalam kampanye pencegahan Covid-19 melalui media


online menggunakan alamat akun yaitu @pemkabpinranghadir, penyebaran informasi di
akun ini tidak menentu jika petugas satgas Covid-19 menerima informasi dari Dinas
Kesehatan dan Dinas Kepolisian maka petugas satgas yang berada di Dinas Kominfo akan
langsung mengirim informasi tersebut ke akun instagram. Akan tetapi untuk update tabel
Covid-19 di pinrang diupload tiap hari jam 13-00. Di akun instagram ini petugas satgas
lebih menujukan kepada Remaja karena penggunaan instagram lebih tinggi populasi pada
usia-usia remaja ataupun anak-anak milenial.

b. Facebook

Penggunaan facebook pada kampanye pencegahan Covid-19 sama halnya dengan


penggunaan instagram dengan proses yang sama mulai dari pengumpulan informasi
hingga penyebarannya diakun facebook ini juga sama menggunakan alamat
@pemkabpinranghadir, akan tetap ada sedikit perbedaan di akun facebook ini yaitu di akun
facebook ini isi informasinya lebih beragam tidak hanay tentang Covid-19 akan tetapi
semua informasi-informasi terkait Kab.Pinrang ada di akun facebook, pada penggunaan
52

facebook ini lebih bertuju kesemua usia masyarakat karena facebook digunakan oleh semua
usia mulai remaja hingga lanjut usia.
c. Twiteer

Penggunaan twiteer dalam kampanye pencegahan Covid-19 memiliki penggunaan


yang sama dengan akun instagram dan facebook dimana sama-sama digunakan untuk
memberikan informai kepada masyarakat terkait pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang
mulai dari pengumpulan informasi tentang Coid-19 dan juga penyebaran informasinya,
diakun twiteer juga menggunakan alamat akun @pemkabpinranghadir.
Informasi yang dimasukan pada akun facebook, instagram, twiteer memiliki
informasi yang sama, jadi, satu informasi hanya disebarkan secara online di akun-akun
yang digunakan untuk kampanye pencegahan Covid-19.

3. Respon Masyarakat terhadap Kampanye Pencegahan Covid-19

a. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kampanye Pencegahan


Covid-19 melalui Media Online
Dari hasil wawancara yang telah peneliti pada masyarakat meyatakan bahwa

beberapa informan mengungkapkan bahwa mengetahui jika adanya Kampanye

pencegahan Covid-19 melalui media online yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang

dan telah mengikuti semua akun @pemkabpinranghadir mulai dari faceboo, instagram

twiteer, akan tetapi ada juga beberapa informan yang menyatakan bahwa tidak mengetahui

adanya kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui

media online, informan tersebut menyatakan bahwa pernah mendapatkan informasi

mengenai pencegahan Covid-19 akan tetapi buakn dari satgas Pinrang melaikan dari
53

pemerintah infonesia, adapun masyarakat yang tidak mengetahui kampanye tersebut karena

tidak memgikuti akun-akun @pemkabpinranghadir.

b. Kepuasan Masyarakat Terhadap Informasi Kampanye

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar

informan menyatakan bahwa sangat puas atas semua informasi yang disebarkan melalui

media online yang dilakukan pleh satgas Covid-19 karena dapat sangat membantu

masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait perkembangan Covid-19 di Kab.Pinrang,

dan masyarakat juga menyatakan bahwa spelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 ini

juga sangat dapat menjadi solusi bagi masyarakat karena masyarakat tidak perlu lagi

mengadakan perkumpulan untuk mendapatkan informasi mengenai Covid-19, karena

dengan menggunakan media sosial masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan

informasi tersebut. Akan tetapi ada juga masyarakat yang kurang puas pada informasi yang

diberikan karena informasi yang disebarkan lebih banyak terkait tabel perkembangan

masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19.

c. Peran Masyarakat dalam Menjalani Pencegahan Covid-19

Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap masyarakat menyatakan

bahwa masyarakat telah melaksanakan dan mematuhi aturan-aturan pencegahan Covid-19

agar dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang secara luas, dalam penerimaan

informasi masyarakat tidak memiliki kendala karena sebagian besar masyarakat telah

mengetahui adanya kampanye yang dilakukan melalui media online.


54

Dalam pelaksanaan atau menjalankan pencegahan Covid-19 ini masyarakat

memiliki kendala dalam menjalani beberapa aturan seperti menjaga jarak dan mencuci

tangan, salah satu informan menyatakan bahwa sulitnya menjalankan aturan menjaga

jarak karena jika kepasar atau berada di tempat umum melakukan jaga jarak sedikt susah.

Akn tetapi untuk beberapa aturan lainnya masayrakat telah menjalankan perannya sebagai

penerima pesan kampanye dan memberikan efek ataupun timbal balik dalam sikap,

perilaku dan kebiasaan masayrakat yang hidup lebih bersih.

B. PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Kampanye Pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang


Pada hal ini untuk mengetahui pelaksanaan kampanye pencegahan Covid-19 di

Kab-Pinrang sama artinya dengan mengetahui pelaksanaan dan hal-hal yang dilakukan

oleh satgas Covid-19 pinrang sebelum menyebar luaskan informasi mengenai Covid-19 di

media sosial yang digunakan. Dalam wawancara ini peneliti memfokuskan pada

pertanyaan-pertanyaan yang merujuk pada bagaimana pengumupan informasi yang


didapatkan oleh Petugas satgas Covid-19 pinrang bagian bisang mempublikasikan

informasi kepada masyarakat. Hasil dari wawancara yang peneliti lakukan kepada yang

diwawancarai atau informan petugas Satgas Covid-19 ialah bagaimana pengumpulan data

yang akan disebarkan dan pelaksanaan kampanye Covid-19 di Kab-Pinrang yang

dilakukan oleh Satgas Covid-19 Pemberian informasi dari Dinas Kesehatan Pinrang

mengenai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan juga tabel angka

masyarakat yang terkena atau terinfeksi oleh virus corona, dan juga pemberian informasi
55

dinas kepolisian Pinrang mengenai mengkontrol masyarakat untuk tetap mematuhi aturan

protokol kesehatan. Berikut ini adalah pernyataan dari informan petugas Satgas Covid-19

di Kab-Pinrang ketika peneliti mengungkapkan pertanyaan, pertanyaan tersebut

menjelaskan mengenai bagaimana proses mengumpulan informasi-informasi yang akan

dimasukan ke media online yang digunakan untuk mengkampanyekan pencegahan

penyebaran Covid-19 di Kab-Pinrang.

“iya jadi dari kami petugas satgas Covid-19 bagian pemebrian informasi yah kami

cuma menunnggu saja informasi-infomasi yang diberikan dari dinas kesehatan

apakah ini berisi tentang meningkatnya masyarakat yang terkena virus corona

ataupun penurunan angka yang terkena virus dan angka kematian ataupun

masyarakat yang telah sembuh dari dari virus ini, dan juga dari leading sector dinas

komunikasi biasanya memberikan juga informasi tentang protokol kesehatan”38.

Dari penyataan diatas menjelaskan bahwa petugas satga Covid-19 Pinrang

mendapatkan informasi dari satgas Covid-19 yang berada di dinas kesehatan dan juga

dinas kepolisian.

Dari penyataan diatas juga dapat disimpulkan bahwa, pelaksanaan dari

mendapatkan informasi yang akan dikampanyekan kepada masyarakat sudah sangat

akurat karena didapatkan langsung dari departemen-departemen yang diseseaikan dengan

bidang masing-masing untuk informasi protokol kesehatan dan angka naik turunnya

masyarakat yang terkena virus Covid-19 berasal dari dinas kesehatan dan juga tentang

38
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021
56

pengawasan kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan-aturan pencegahan Covid-19

informasinya didapatkan dari dinas kepolisian.

Kemudia peneliti kembali memberikan pertanyaan mengenai seperti apa pembuatan

informasi yang akan dipublikasi kemasyarakat yang akan menjadi bahan acuan untuk

masyarakat dapat mematuhi aturan dan juga mengetahui informasi yang di berikan oleh

satgas Covid-19 kepada masyarakat Pinrang. Berikut adalah pernyataan dari petugas

Satgas Covid-19 Pinrang sebagai berikut :

“kebetulan di kominfo ini mempunyai beberapa bidang masing-masing dan saya

sendiri dari bidang publikasi. Nah, di bidang publikasi ini saya punya anggota ada

yang mengedit video dan poster dan ada juga yang mengumpulkan data, dan

tentunya juga ada yang mengunggah informasi tersebut ke media sosial yang

digunakan”39.

Dari hasil wawancara diatas jawaban yang diberikan oleh informan dapat

disimpulkan bahwa informasi yang telah didapatkan dari dinas kesehatan dan dinas

kepolisian kemudia akan diedti atau dibuatkan berupa video ataupun poster yang akan

dibaca oleh masayrakat pinrang.

Kemudian peneliti kembali melontarkan lebih lanjut terkait strategi-strategi yang

digunakan atau diterapkan oleh petugas satgas Covid-19 dalam kelancaran kampanye

pencegahan Covid-19 di Kab-Pinrang. Berikut adalah jawaban dari petugas satgas Covid-

19 atau informan :

39
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021
57

“Terkait strategi yang digunakan yah menurut saya memberikan informasi tentang

Covid-19 kepada masyarakat melalui media sosial ini juga merupakan salah satu

strategi dan upaya, karena kita tahu keadaan seperti ini pandemi masyarakat lebih

mudah mendapatkan informasi lewat handphone saja, ketimbang kita berikan

informasi tentang Covid-19 atau mengkampanye aturan-aturan pencegahn Covid-19

secara langsung kepada masayrakat, takutnya jika kampanye langsung dan

mengumpulkan masyarakat akan justru memudahkan penyebaran virus corona ini.

Karena untuk kampanye yang secara langsung kemasyarakat itu dari kepolisian

langsung juga biasa, karena dari kepolisian yang kejalanan dan memberikan

informasi kepada masyarakat ataupun secara langsung menegur masyarakat yang

tidak mematuhi protokol kesehatan, untuk mengenai strategi dari pelaksanaannya

seerti yang saya katakan tadi bahwa disini ada anggota yang lebih intens dalam

menyebarkan informasi40.

Dari hasil wawancara diatas kepada informan dapat disimpulkan bahwa, strategi

yang digunakan oleh petugas satgas Covid-19 Pinrang ada yang melalui secara langsung

dan juga ada pula yang melalui media sosial, untuk secara langsung dilakukan oleh dinas

kepolisian yang langsung mengkontrol masyarakat jika ada masyarakat yang tidak

mematuhi aturan, dan untuk yang melalui media online dilakukan oleh petugas satgas

Covid-19 yang berada di dinas kominfo. Adapun strategi atau proses penyebaran

informasi melalui media online untuk disampaikan kemasyarakat anggota dari bidang

publikasi di kominfo yang akan mengunggah atau menyebar luaskan informasi mengenai

kampanye pencegahan Covid-19 agar dapat dibaca oleh masyarakat.


40
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021
58

Kemudian peneliti menanyakan lebih lanjut tentang jawaban yang di berikan oleh

informan tentang strategi yang dilakukan oleh petugas satgas Covid-19 Pinrang,

pertanyaan yang peneliti lontarkan mengenai langkah apa yang tieraplkan dalam

kelancara strategi yang dilakukan melihat banyak masyarakat yang kurang mematuhi

aturan-aturan protokol kesehatan yang telah dikampanyekan oleh stgas Covid-19 pinrang,

berikut jawaban dari informan petugas satgas Covid-19 pinrang.

“untuk kelancaran strategi kampanye yang kami gunakan biasanya kami lebih intens

memberikan informasi kepada masyarakat agar masayarakat tahu bahwa pentingnya

informasi yang kami berikan, terutama jika melihat perilaku masyarakat yang

banyak tidak mematuhi aturan protokol kesehatan, biasanya dari dinas kepolisian

yang lebih lanjut kejalanan untuk patroli kemasyarakat”41.

Dari hasil jawaban yang diberikan oleh informan satgas Covid-19 bahwa

sebenarnya mereka telah berusahan agar melancarkan strategi yang dilakukan, dan dinas

kepolisian yang lebih memerhatikan atau mengontrol masyarakat agar lebih mematuhi

aturan-aturan pencegahan Covid-19, mengenai dengan melihat perilaku masyarakat yang

kurang mematuhi protokol kesehatan satgas Covid-19 Pinrang lebih sering memerikan

informasi kemasyarakat agar masyarakat tahu pentingnya kampanye pencegahan Covid-

19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang ini.

2. Penggunaan Media Online dalam Kampanye Pencegahan Covid-19


di Kab.Pinrang

41
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
59

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan tentang pelaksanaan dari kampanye

pencegahan Covid-19 petugas satgas Covid-19 Pinrang melakukan pelaksaan dengan cara

sistematis, berawal dari mengumpulkan informasi terkait Covid-19 yang diberikan oleh

dinas kesehatan dan dinas kepolisian di Pinrang, setelah mendapatkan informasi tersebut

kemudia petugas satgas Covid-19 di kominfo mengedit atau membuat video dan poster lalu

disebarkan melalui media online yang digunakan setelah peneliti mengetahui proses dari

pelaksanaan dari kampanye pencegahan Covid-19 peneliti melanjutnya penelitian mengenai

penggunaan media online yang digunakan.

Dalam hal ini untuk mengetahui penggunaan dari media online yang digunakan oleh

satgas Covid-19 Pinrang dalam kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang, dengan

hal ini sama halnya peneliti membahas mengenai penelolaan media online yang digunakan.

Dalam wawancara ini peneliti memfokuskan pertanyaan untuk menggali informasi seperti

apa penggunaan atau pengelolaan media online petugas satgas Covid-19 apakah strategi

penggunaan media online yang digunakan telah efektif dan dapat menjadi model kampanye

yang dapat membuat masyarakat ikut andil dalam upaya satgas Covid-19 untuk mencegah

penyebar virus ini. Hasil dari penelitian ini petugas satgas menggunakan beberapa media

sosial untuk memberikan informasi atau mengkampanyekan pencegahan Covid-19 di

pinrang antara lain instagram, facebook, twiteer, bahkan menggunakan website dan

youtube juga akan tetapi lebih sering menggunakan media sosial yang mudah digunakan

oleh kalangan masyarakat. Berikut ini adalah pernyataan dari petugas satgas Covid-19

yang memegang media online untuk kampanye pencegahan Covid-19 ketika peneliti

melontarkan pertanyaan , pertanyaan ini berfokus pada media online yang digunakan oleh

satgas Covid-19 dibagian informasi.


60

“kalau terkait media yang kami gunakan pemegang akun resmi pemerintah

Kab.Pinrang itu ada beberap macam, tetapi khusus untuk yang intens setiap hari itu

ada tiga, ada akun instagram, akun facebook, dan akun twiteer itu kalau ada tabel

update, kita selalu update kesitu. dan semua akun yang kami gunakan memakai

nama ”pemkab Pinrang hadir”42.

Dari pernyataan di atas menjelaskan, bahwa petugas satgas Covid-19 Pinrang

menggunakan berbagai media sosial akan tetapi yang paling sering digunakan oleh petugas

satgas Covid-19 yaitu instagram, facebook, twiterr dan semua nama akun yang digunakan

hanya satu yaitu @pemkabpinranghadir, pada media online itu sebenarnya digunakan untuk

komunikasi dua arah antara pemerintah ke masyarakatakan tetapi petugas satgas Covid-19

juga gunkana akun itu untuk memasukan tabel atau informasi angka masyarakat yang

terkena virus Covid-19 dan juga kampanye-kampanye pencegahan Covid-19 untuk

disebarkan kemasyarakat terkait informasi yang telah diberikan dari dinas kesehatan dan

dinas kepolisian Pinrang.

Kemudian peneliti kembali menanyakan terkait jawaban yang diberikan oleh

informan tentang bagaimana petugas satgas Covid-19 memanfaatkan media online yang

dugunakan untuk kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang, berikut jawaban dari

petugas satgas Covid-19.

“Ia kami sangat memanfaatkan media sosial ini karenakita tahu bahwa media

tradisional kayak media cetak itu sudah terlalu banyak ditinggalkan oleh masyarakat

itu, dan masyarakat sekarang inikan bisa dibilang kaum milenial dan semua rata-rata
42
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
61

menggunakan media sosial jadi semua media sosial yang kita anggap bisa

menjangkau atau mencapai masyarakat kita gunakan, seperti facebook dan

instagram”43.

Dari jawaban yang diberikan oleh informan petugas satgas yang memegang media

online untuk kampanye pencegahan Covid-19 dapat disimpul bahwa petugas satgas Covid-

19 telah sangat memanfaatkan media online yang digunakan pada kebiasaan masyarakat

sekarang yang lebih banyak membaca berita melalui media sosial dibandingkan media

elektronik dan media cetak, terlebih saat ini saat kita mendapatkan informasi terkini media

sosial dapat lebiih cepat menyebrkan informasi terseut ketimbang media cetak dn juga

elektronik, maka itu petugas satgas Covid-19 sangat-sangat memanfaat segala sesuatu yang

bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat pinrang untuk mendapatkan informasi

mengenai Covid-19. Dengan menggunakan media sosial ini juga dimanfaatkan oleh

petugas satgas Covid-19 Pinrang karena semua kalaangan dari yang anak sekolah dasar

hinggah lansia juga dapat menggunakan media sosial yang bisa membuat mereka dengan

mudah membaca informasi disebar luaskan.untuk twiteer petugas satgas Covid-19 gunakan

juga untuk menjangkau masyarakat, dan khusus media sosial instagram petugas satgas

covid-19 lebih merujuk kepada anak-anak remaja karena anak remaja zaman sekarang lebih

aktif ke penggunaakn akun instagram akan tetap banyak juga masyarakat yang bukan anak

remaja sering menggunakan instagram. Media sosial yang digunakan juga melakukan

interaksi kepada masyarakat saling berkomentar di kolom komentar postingan, akan tetapi

petugas satgas tidak menjawab semua komentar yang diberikan oleh masyarakat di sosial
43
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
62

media dan ada juga masyarakat yang memberikan komentar secara chat pribadi pada akun

yang digunakan.

Kemudian peneliti kembali mennyakan terkait kendala-kendala yang dihadapi

selama kampanye pencegahan Covid-19 melalui media online ini. Dari pertanyaan ini

informan petugas satgas Covid-19 yang memegan media online dari semua akun untuk

berkampanye bahwa, sebenaranya banyak kendala akan tetapi tidak ada kendala yang begiu

serius akan tetapi beberapa komentar yang dilontarkan dari feetback masyarakat yang

terkadang membuat petugas satgas kewalah dan terkadang merasakan ketidak enakan saat

membaca komentar-komentar dari masyarakat. Berikut jawaban dari informan petugas

satgas Covid-19.

“kalau kendala pastinya banyak apalagi media online kita semua tahu bahwa media

online sudah tidak ada batasan lagi semua masyarakat bebas berpendapat terkadang

kendalanya seperti itu, masyarakat memberikan pertanyaan yang seolah-olah

menyalahkan pemerintah dan memberikan komentar-komentar yang disemestinya

jika ditujukan kepemerintah karena kami ini kan sudah berusaha untuk

meminimalisir penyebaran Covid-19”44.

Berdasarkan hasil daripenyataan informan diatas dapat diartikan bahwa dalam

pengggunakaan media sosial untuk berkampanye juga memiliki kendala meskipun kendala

tersebut bukanlah kendala yang begitu serius akan tetapi membuat masyarakat bebas

berpendapat dikolom komentar yang terkadang komentar yang diberikan seolah-olah

menyatakan bahwa pemerintah belum terlalu baik dalam usaha pencegahan penyebaran
44
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
63

Covid-19 di Kab.Pinrang. kendala-kendala seperti inilah yang dihadapi oleh pemerintah

ataupun petugas satgas Covid-19, meskipun bukan kendala besar akan tetapi sakan-akan

meremehkan atau tidak menghargai usaha dari pemerintah.

Kemudia peneliti menyanyakan lebih dalam lagi terkait solusi yang dilakukan pada

kendala-kendala yang dirasakan pada saat kampanye pencegahan Covid-19 melalui media

online, berikut jawaban dari informan tentang solusi dari kendala yang dihadapi.

“kalau solusinya yang pertama ialah jika seumpama kami bisa jawab pertanyaannya

yah kami jawab, tetapi jika tidak kami serahkan kepada yang lebih berkompeten

pada pertanyaan yang diberikan, ataupun biasanya juga ada masyarakat lain yang

menjawab di kolom komentar itu, karena adanya interaksi di sosial media itu.45”

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa petugas satgas Covid-19

Pinrang mengelola media yang digunakan untuk kampanye penceghan Covid-19 juga

mempunya kendala dan solusinya, solusi yang dilakukan oleh satga Covid-19 pirang dalam

kampanye pencegahan Covid-19 melihat dai prilaku atau komentar-komentar yang

diberikan oleh masyarakat, petugas satgas Covid-19 sangat berhati-hati dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat agar tidak menimbulkan kesalah pahaman kepada

masyarakat yang hanya kan membuat kendala yang dihadapi akan menjadi lebih buruk dan

parah, melihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan petugas satgas membrikan

jawaban-jawab yang sesuai dengan kondisi dan keadaan tanpa membuat jawaban yang

hanya membohongi publik karena masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi lebih

lanjut terkait berita yang di sebarkan, dan jika petugas satgas Covid-19 tidak bisa untuk
45
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
64

menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat, petugas satgas Covid-19 akan

memberikan kepada orang yang lebih mampu atau berkompeten dalam menjawab hal yang

ditanyakan oleh masyarakat, dan juga terkadang masyarakat lain juga ikut menjawab

komentar-komentar yang di ada di kolom komentar yang ada di akun instagram, facebook

twiteer. Dengan adanya interaksi di media sosial itu membuat munculnya transparansi

antara masyarakat dan petugas satgas Covid-19. Dan ketika ineraksi ini di jalankan dengan

baik maka akan ada dapat menimbulkan hal positif dan juga dappat membangun

kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah pun juga petugas satgas Covid-19, dan juga

tentunya para masyarakat, petugas satgas Covid-19 dan pemerintah bisa saling bekerja

sama dan saling mendukung dalam menghadapi virus ini dan sama-sama berusaha agar

dapat melakukan pencegahan penyebaran dari virus Covid-19 ini.

Dengan adanya metode kampanye pencegahan Covid-19 melalu media online di

Kab.Pinrang ini dapat membuat penyebaran informasi lebih efisien dan mudah dilakukan

di masa-msa pandemi seperti ini, disaat masyarakat lebih sering berada dirumah, dan

tentunya juga harus saling menjaga jarak agar tidak membuat penyebaran Covid-19 di

Pinrang lebih meluas. Terlebih lagi adanya tim KIM atau kelompok informasi masyarakat,

yang diharapkan bisa dapat lebih memudah dan kelancaran kampanye pencegahan Covid-

19 ini.

Efisiensi dari penggunaan media sosial dalam kampanye pencegahan Covid-19 ini

dapat terjadi pada saat petugas satgas Covid-19 dan KIM bekerja sama dalam berkampanye

pencegahan Covid-19, berawal dari satgas Covid-19 menyebarkan informasi kepada

masyarakat melalui media sosial dan KIM menyebarkan informasi secara langsung kepada
65

masyarakat. Berikut pernyataan dari informan terkait efisennya kampanye pencegahan

Covid-19.

”kalau untuk saat ini sih masih sangat efisien, apalagi dibantu yang namanya

sumber daya komunikasi ata KIM jadi KIM ini kepanjangan dari kelompok

informasi masyarakat dikelola oleh rekan saya di sini, jadi kami harapakan selain

kami menyentuh masyarakat melalui media onlin kami juga dapat menyentuh

masyarakat atau memberikan masyarakat informasi secara langsung juga dan itu

semua di bantu oleh KIM”46.

Dari pernyataan informan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam kampanye

pencegahn Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang juga dibantu oleh KIM

atau kelompok informasi masyarakat untuk kelancaran dan kemudahan masyarakat untuk

memperoleh informasi terkait kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

Dengan adanya kerja sama ini masyarakat yang tidak mempunyai media sosial pun

ikut dapat menerima informasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media sosial,

penerimaan informasi yang di berikan oleh KIM secara langsung kemasyarakat tentunya

dengan menggunakan protokol kesehatan guna tidak mudahnya penyebaran corona di

Kab.Pinrang. dengan selain itu juga, adapun dari dinas kepolisian yang ikut patroli kepada

para masyarakat yang akan diberikan informasi secara langsung. Meskipun kampanye

secara langsung yang dilakukan oleh KIM ini informasinya sama dengan yang disebarkan

oleh Sargas Covid-19 di media sosial akan tetapi informasi ini sangat berguna untuk

masyarakat yang tidak mempunyai sosial media, dan tidak menutup kemungkinan juga

46
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
66

mesi ada masyarakat yang mempyunya media sosial tetapi tidak pernah mendapatkan

informasi kampanye pencegahan Covid-19 di sosia media yang mereka miliki.

Dengan penyebaran informasi atau kampanye pencegahan Covid-19 melalui media

sosial ini tidak hanya fokus pada pencegahan covid-19 saja tetapi juga tentang informasi

Covid-19 lainnya seperti angka kematian, masyarakat yang terinfeksi ataupun aturan jam

malam, dan informasi mengenai vaksinasi, petugas satgas Covid-19 di dinas kominfo juga

hanya menunggu intruksi dari pusat yang akan harus ada informasi disebarkan maka bagian

publikasi ini akam mempublis informasinya ke media sosial, jadi di akun sosial media yang

digunakan tidak hanya untuk informasi pencegahan Covid-19 saja tetapi juga memiliki

informasi terkait Covid-19 lainnya.

Peneliti mengajukan pertanya kepada petugas satgas Covid-19 yang memegang

media sosial kampanye pencegahn Covid-19 mengenai isi informasi yang di sebarkan

kemasayrakat apakah bermacam-macam, dan berikut pernyataan dari petugas satgas Covid-

19.

“kami hanya ikut petunjuk dari pusat saja, jika ada informasi yang diharapkan dari

pusat kementrian kominfo, kementrian kesehatan dan juga dari BPBD, jadi kadang

juga ada informasi yang harus disampaikan kemasyarakat melalui media sosial”47.

Dari pernyataan informan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi-informasi yang

disebarkan oleh petugas satgas Covid-19 mengenai kampanye pencegahan Covid-19 di

Pinrang tidak hanya pencegahan Covid-19 saja akan tetap banayk informasi lainnya tentang

Covid-19, mulai dari perkembangan penyembuhan pasien terinfeksi Covid-19, peningkatan


47
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
67

pasien ataupun jumlah angka kematian, di dalam informasi dimedia sosial yang digunakan

petugas satgas Covid-19 juga berisi tentang aturan-aturan jam malam ataupun pembatasan

waktu terbukanya pasar dan juga informasi lainnya.

Satgas Covid-19 Pinrang pun dalam mengeluarkan inbformasi tidak serta merta

hanya mengeluarkan informasi sembarang, akan tetapi satgas Covid-19 menunggu intruksi

dari pusan kementrian kesehatan, kementrian kominfo dan juga BPBD jika ada informasi

yang harus diketahui atau diberikan kemasayrakat setelah mendapatkan intruksi atau

informasi yang harus diberikan kemasyarakat maka satgas Covid-19 bagian publikasi akan

memasukan informasi tersebut ke seosial media pemerintah kabupaten Pinrang hadir,

infromasi yang akan diberikan pun bukan hanya tentang pencegahan Covid-19 saja.

Kemudian peneliti mendalami pertanyaan kepada informan petugas satgas Covid-19

terkait perilku masyarakat yang kurang mengikuti aturan-aturan pencegahan Covid-19 yang

telah disebarkan ke media sosial yang digunakan, berikut pernyataan dari informan petugas

satgas Covid-19.

“kalau tanggapan kami yah namanya kami ini selaku pemerintah hanya

menghimbau, terutama kami satgas Covid-19 di kominfo ini hanya memberikan

informasi saja, kalau ada kebijakan dari pemerintah seperti pembatasan jam dipasar,

pelarangan hajatan, kafe, warkop dan restoran ada satgasnya sendiri namnya satgas

penegakan hukum, jadi kalau kami disini hanya memberikan informasi melalui

media online saja”48.

48
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
68

Tanggapan dari satgas Covid-19 bidang publikasi tentunya sangat mengharapkan

masyarakat mematuhiaturan-aturan yang telah diberikan demi kebaikan masyarakat

Pinrang, akan tetapi jika masih saja ada masyarakat yang belum mematuhi aturan mereka

hanya sekedang menghimbau karena untuk mematuhi aturan kembali lagi pada individu

masyrakat, karena untuk yang menegur atau memberikan sanksi kepada masyarakat yang

tidak mematuhi aturuan yang menindak lanjuti dari satgas penegakaan hukum di pinrang,

jadi satgas penegakan hukum ini merekalah yang akan memberikan sanki kepada

masayrakat yang melanggar aturan pencegahan Covid-19 seperti keluar rumah tidak

memakai masker, melakukan hajatan yang mengundang banyaknya perkumpulan, dan

juga kafe,restoran yang tidak mematuhi jam malam yang telah dikeluarkan oleh satgas

Covid-19.

Sehingga petugas satgas Covid-19 bidang publikasi ini hanyalah memberikan

informasi ke masyarakat tmelalui media online saja, mereka tidak memiliki wewenang

untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar aturan, karena yang akan

memberikan sanksi kepada masayrakat bagian tugas dari satgas Covid-19 bidang

penegakan hukum.

Dengan penyebaran informasi terkait kampanye pencegahan Covid-19 di sosial

media tentunya memiliki waktu untuk disampaikan kepada masyarakat, terutama

mengenai tabel angka masyarakat yang terkena virus corona ini mempunyai waktu

tertentu, berikut penyataan dari petugas satgas Covid-19.

“kalau mengenai informasi kampanye pencegahan Covid-19 dan informasi-

informasi lainnya mengenai Covid-19 tidak ada waktu tertentu jika ada informasi

yang harus di publikasi maka kami akan segera mempublikasi, tetapi kalau khusus
69

untuk tabel angka masayrakat yang terkena Covid-19 itu ada waktunya setiap hari

dan jam satu siang saja di publikasi”49

Dari penyataan informan diatas dapat disipulkan bahwa untuk memberikan

informasi kampanye pencegahan Covid-19 kepada masyarakat tidak memiliki waktu

tertentu, jika ada informasi dari dinas kesehatan dan kepolisi, petugas satgas Covid-19

bagian publikasi akan langsung segera mempublikasi informasi tersebut. Akan tertapi

berbeda lagi jika informasi table yang akan disebarkan, unuk tabel yang disebrkan akan

tiap hari disebar dan setiap jam satu siang, adapun isi dari tabelnya yaitu, jumlah

masyarakat yang terkena Covid-19, jumlah masyarakat yang seumbu, jumlah masyarakat

yang meninggal dunia karena Covid-19, dan juga memperlihatkan apakah Kab.Pinrang

berada dizona merah, kuning atau hitam, dan untuk saaat ini Kab.Pinrang akan masuk ke

zona hijau yaitu zona dimana kab.Pinrang mulai sedikit aman dari virus Covid-19.

Kesimpulan dari informan petugas satgas Covid-19 yang memegang media sosial

ini, telah berusaha memainkan perannya sebagai satgas Covid-19 untuk menyebarkan

informasi atau mengkampanyekan pencegahan Covid-19 melalui media online di

Kab.Pinrang. mulai dari pengguaan media sosial facebook, instagram, twiteer hingga

bekerja sama dengan KIM atau kelompok informasi masayarakat agar mempermudah

masayrakat yang tidak memiliki media sosial tetap dapat menjangkau informasi yang

diberikan,

Hingga memanfaatkan media online yang digunakan agar dapat menjadi

sumberinformasi kepada masayrakat agar dapat sama-sama melawan penyebaran Covid-


49
Muhammad khiyar (petugas satgas Covid-19 Pinrang), Macorawalie Kab-Pinrang, wawancara
oleh peneliti , 24 februari 2021.
70

19 di Kab.Pinrang. informasi-informasi yang diberikan pun tidak hanya mengenai

pencegahan saja, tetapi jug angka kematian, dan masayrakat yang terkena virus Covid-19,

agar masyrakat dapat lebih berhati-hati saat keluar dari rumah maupun saat berosialsisasi

di manapun berada.

Dengan upaya memerankan perannya sebagai Satgas Covid-19 Pinrang

mengharapkan masyarakat untuk selalu mengikut aturan-aturan pencegahan Covid-19

agar Kab.Pinrang akan selalu bebas dari virus yang dapat mematikan ini dan mudah

menyebar ke orang lain. Dengan adanya peran masaing-masing dalam melaksanakan

tugas dan kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan petugas satgas. Mulai dari

pemerintah mengeluarkan aturan, petugas satgas Covid-19 yang memberikaninformasi

dan juga masyarakat yang berperan agar bisa mengikuti anturan agar dapat memutus

matarantai Covid-19 di Kab.Pinrang.

3. Respon Masyarakat terhadap Kampanye Pencegahan Covid-19


Melalui Media Online di Kab.Pinrang
Dalam hal ini untuk mengetahui respond atau penilaian masyarakat Kab.Pinrang

terhadapat peran Satgas Covid-19 dalam kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang,

sama artinya dengan memberikan pendapat masyarakat tentang peran kampanye yang

dilakukan oleh satgas Covid-19 guna pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang. Pada

wawancara ini peneliti memfokuskan pertanyaan dan diskusi mengenai peran satgas Covid-

19 Pinrang dalam kampanye pencegahan Covid-19 agar dapat menggali lebih dalam

pengetahuan masyarkat mengenai kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalu

media online, bahwasanya selama ini adanya kegiatan kampanye yang dilakukan oleh
71

satgas Covid-19 meski melalui media online, dan adapun respon yang dimunculkan oleh

masyarakat bermacam-macam. Hasil dari penelitian ini lebih banyak informan yang

mengetahui adanya kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang melalui media online

akan tetapi ada juga masyarakat yang belum mengetahui kampanye ini. Berikut ini

pernyataan dari beberapa hal yang disampaikan oleh informan ketika peneliti

mengungkapkan pertanyaan, pernyataan informan menjelaskan tentng pengetahuan mereka

tentang adanya kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

“iya saya tahu adanya satgas Covid-19 di Kab.Pinrang, Melihat kondisi yang terjadi

saat ini informasi persoalan pencegahan Covid-19 itu pasti ada hingga sekarang pun

ada akan tetapi, tidak sering saya mendapatkan informasi di media sosial saya hanya

sesekali”50.

“iya tahu, kalau satgas Covid-19 di Pinrang itu pimpinannya Bupati Pinrang itu

sendiri kemudian ada dari dinas kesehatan, dan juga ada dari Polri juga TNI,

kebetulan saya mengikuti akun yang mereka gunakan”51.

“saya tidak mengetahui adanya kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19

Pinrang, dan saya tidak mengetahui bahwa adanya satgas Covid-19 Kab.Pinrang

ini”52.

50
Attahira (Mahasiswa), Soreang kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 3 maret 2021.
51
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
52
Ismayani Hersyam (Mahasiswa), Masolo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 februari 2021.
72

“iya, saya pernah mendengar adanya kampanye Pencegahan Covid-19 di media

sosial saya tetapi lebih sering di instagram”53.

Pernyataan di atas menjelaskan, bahwasanya banyak dari kalangan masyarakat yang

mengetahui adanya kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pirang yang dilakukan secara

melalui media online. Bahwa peran yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang dalam

mengkampanyekan pencegahan Covid-19 telah dapat membantu masyarakat dalam

penerimaan informasi mengenai Covid-19 di Kab.Pinrang. dari pernyataan beberapa

informan di atas dapat disimpulkan bahwasanya kampanye yang dilakukan oleh satgas

Covid-19 dapat memberikan kemudahan informasi kepada masyarakat, dan masayarakat

mampu memberikan pendapat mereka mengenai peran yang dilakukan oleh satgas Covid-

19 ini, sehingga dapat menjadikan hasil pengetahuan masayrakat mengenai pencegahan

Covid-19 di Kab.Pinrang.

Masyarakat Kab.Pinrang menganggap bahwa dengan adanya kampanye satgas

Covid-19 ini bisa dapat memudahkan pengetahuan atau informasi terkait Covid-19 di

Pinrang. Terlebih informasi yang di berikan dapat menjadi hal positf untuk masayrakat agar

dapat bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang. dan masyarakat

berharap bahwa kampanye melalui media online yang dilakukan ini dapat menjadi solusi

yang sangat baik sebagai metode penyebaran informasi kepada masyarakat.

Informasi mengenai kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas

Covid-19 sangat diterima dengan baik oleh masyarakat, meski adapun masyarakat yang

kurang puasa dengan infromasi yang diberikan atau disebarkan melalui media sosial,

karena informasi yang disebarkan lebih sering tentang angka tabel naik turunya masyarakat

53
Andi Asri Bhr Makkulasse (Mahasiswa), Salo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 Maret 2021.
73

yang terpapar Covid-19 dan juga, salah satu informan menyatakan bahwa informasi yang di

berikan masih kurang, berikut penyataan dari informan tersebut.

“Menurut saya informasi yang disebarkan masih kurang dan juga informasinya

masih banyak yang membuat banyak kalangan belum mengetahui secara detail

pencegahan Covid-19, karena kebanyakan informasi yang di berikan yang saya

dapat hanay sebatas jumlah orang yang terpapar Covid-19”54.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasannya ada beberapa masyrakat

yang mengharapkan informasi yang disebarkan dapat lebih berinofasi lagi terkait kampanye

pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang, agar masyarakat bisa lebih mudah lagi untuk

memahami dan menerima informasi yang berada di meida sosial.dan mengharapkan agar

petugas satgas Covid-19 bisa lebih sering lagi mengkampanyekan pencegahan Covid-19

mellau media sosial.

Kemudian peneliti memberikan kembali pertanyaan terkait informasi yang

dikampanyekan oleh satgas Covid-19 Pinrang dapat menjadi solusi atas pencegahan Covid-

19 di Kab.Pinrang, pernyataan dari informan masyarakat pun menyatakan bahwa solusi ini

sangat tepat untuk dilakukan pada masa pandemi seperti ini, dikarenakan di masa ini

masyarakat sangat membutuh informasi terkait pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

terlebih lagi masyarakat lebih sering berada di rumah masing-masing sehingga untuk

mengikuti kampanye yang dilakukan secara langsung akan sangat sulit dilakukan karena

demi kebaikan masyarakat Pinrang masyarakat menyatakan bahwa solusi kampanye

pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh satgas Covid-19 sangat menjadi solusi yang

54
Nurkimah (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 februari 2021.
74

sangat baik. Dan masyarakat mendapatkan informasi tersebut dengan mengikuti media

online yang digunakan oleh petugas satgas Covid-19. Berikut prnyataan masyarakat terkait

kampanye pencegahan Covid-19 yang dilakukan ini sangat dapat menjadi solusi dalam

pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

“iya tentu saja dapat menjadi solusi pencegahan Covid-19, karena yang dilakukan

yah salah satu usaha pemerintah untuk menurunkan angkat masyarakat yang terkena

Covid-19. Dan kita sebagai masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan yang

telah diberikan”55.

“sebenarnya untuk informasi yang disebarkan oleh satgas Covid-19 ini masih

kurang efektif, seberapa banyak pun informasi yang keluarkan di media sosial, akan

tetapi jika masyarakt yang kurang mengikuti aturan tersebut, akan tetapi terkait

kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 Pinrang nii sudah sangat baik, dan

sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang Covid-19 itu

sendiri”56.

“pastinya sangat menjadi solusi untuk pencegahan Covid-19 karena memberikan

informasi yang cukup baik untuk masyrakt dan menjadi langkah awal pencegahan

Covid-19”57.

Dari pernyataan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa kampanye

yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui media online sudah sangat menjadi usaha

55
Murniati (PNS/Bidan), Tasokkoe Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
56
Andi Asri Bhr Makkulasse (Mahasiswa), Salo Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 Maret 2021.
57
Lisa (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 5 februari 2021.
75

pemerintah dan solusi yang sangat baik untuk memberikan informasi kepada masyarakat.

Masyarakt berharap dari pihak satgas Covid-19 dapat memberikan informasi yang lebih

lagi terkait pencegahan Covid-19 dan lebih intens lagi agar masyrakt dapt selalu ingat

bahwa untuk menghilangkan Covid-19 di Kab.Pinrang ini butuh kerja sama antar

masyrakat dan tentunya juga petugas satgas Covid-19. Akan tetapi usaha yang dilakukan

ini tidak akan berjalan dengan lancar jika masyarakat itu sendiri masih ada yang tidak

mematuhi aturan-aturan untuk mencegah Covid-19.

Dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Pinrang sesungguhanya masyarakat

sudah sangat paham mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat

memutuskan mata rantai dari Covid-19 ini, karena infromasi yang diberikan oleh satgas

Covid-19 ini terkait pencegahan Covid-19 ada informasi yang sangat umum dan

masyarakat pun sudah sangat sering mendengarkan maupun menerima upaya-upaya agar

mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, menjaga

kesehatan dan lain sebagainya. Akan tetapi masyarakat masih ada yang acuh tak acuh pada

aturan ini. Berikut pernyataan yang diberikan oleh informan terkait pengetahuan mereka

tentang mencegah penyebaran Covid-19.

“Menurut saya pencegahan awal dimulai dari diri kita sendiri, dengan cara selalu

menjaga kebersihan, dari hal-hal yang terkecil misalnya, mencuci tangan sebelum

makan, menjaga jarak. Akan tetapi untuk menjaga jarak itu sendiri memang agak

sulit untuk di lakukan”58.

“sesuai dengan arahan pemerintah bahwa untuk selalu memakai masker, jaga jarak,

mengurangi aktifitas di luar kecuali hal yang sangat penting”59.


58
Lisa (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 5 februari 2021.
59
Nadia (Mahasiswa), Lembang Pinrang, wawancara oleh peneliti, 3 februari 2021.
76

“dalam pencegahan Covid-19 itu sendiri pastinya kita tahu semua yah pastinya jaga

jara, pakai masker fdan juga atuhi protokol kesehatan”60.

Kesimpulan dari pernyataan yang diberikan oleh informan bisa peneliti ambil

kesimpulan bahwasanya seluruh masyrakat sudah sangat paham betul apa yang harus

dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Akan tetapi kesadar dari masyarakt itu

sendiri yang yang tertanam dalam pikiran dan dijalani dengan sesama agar dapat membantu

program dari satgas Covid-19 untuk mencegah tersebarnya lebih luas virus Covid-19 yang

sangat mudah terinfeksi kepada orang-orang.

Kemudian peneliti memberikan kembali pertanyaan mengenai kesediaan masyarakat

untk turun andil dalam melakukan hal yang dapat mencegah penyebaran Covid-19, jawaban

dari informan masyarakat pun beragam terkait kesediaan mereka untuk mengikut sertakan

diri dalam pencegahan Covid-19 DI Kab.Pinrang. berikut pernyataan dari informan sebagai

berikut.

“ya Alhamdulillah selama ini saya sebagai orang yang pernah terinfeksi Covid-19

setidaknya saya punya pengalaman mengenai pencegahan Covid-19 tersebut dan saya bisa

membantu gteman-teman yang masih ragu dengan adanya Covid-19 bahwa Covid-19 ini

bukan hanya isu dan penyakit biasa”61.

“iya tentu saja saya harus turut andil dalam hal selalu menggunakan masker dan juga

menjaga jara jika keluar rumh”62.

60
Takdir (wiraswasta), Awang-Awag Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
61
Murniati (PNS/Bidan), Tasokkoe Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februari 2021.
62
Lisa (Mahasiswa), Pinrang, wawancara oleh peneliti, 5 februari 2021.
77

“Menurut saya dengan saya melakukan protokol kesehatan menjaga jarak dan

memakai masker saya telah turut andil dalam membantu satgas Covid-19 untuk

mencegah penyebaran Covid-19 di Pinrang”63.

Dari pernyataan di atas seluruh masyarakat telah turut andil dalam mencegah

pecegahan penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang, dengan mengikuti protokol kesehatan

masyarakat yang diberikan oleh Satgas Covid-19 di Kab.Pinrang, masyarakat telah

mengikut sertakan dirinya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Meski masyarakat telah

mengikuti peraturan pncegahan Covid-19 tetap saja masyarakat masih sulit untuk

mengikuti beberapa peraturan yang ada, dikarenakan belum terbiasa. Berikut pernyataan

dari informan masyrakat.

“kalau untuk ikut serta dalam mencegah penyebaran Insya Allah saya telah ikut serta

untuk beberapa aturan, akan tetapi jika untuk menjaga jarak agak susah karena kalau

kita kepasar itu sangat sulit dilakukan”64.

“Kalau untuk menjaga jarak, memakai masker da juga menjaga kesehatan itu sudah

pasti saya lakukan, tetapi untuk mencuci tangan di tempat umum itu agak sulit,

karena terkadang tidak saya dapat tempat cuci tangan”65.

63
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
64
Alfia (Penjual Online), Awang-Awang Pinrang, wawancara oleh peneliti, 28 februai 2021.
65
St.Aisyah (Mahasiswa), Soreang Kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 1 maret 2021.
78

“untuk mematuhi aturan pakai masker yah sudah saya lakukan, akan tetapi untuk

menjaga jarak agak sulit, tetapi yah setelah kita dekat sama orang kita bisa langsung

mencuci tangan untuk pencegahan Covid-19”66.

Dari pernyataan informan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa masyarakat telah

melakukan semua anjuran-anjuran yang disebarkan oleh satgas Covid-19 untuk mencegah

penularan Covid-19 di Kab.Pinrang. akan tetapi masyarakat memiliki kendala yang

dihadapi selama mengikuti aturan pencegahan Covid-19 yang dikampanyekan oleh petugas

satgas Covid-19 Pinrang melalui media online, dan dengan adanya informasi atau anjuran

yang diberikan di media online, masyarakat dapat dengan mudah menerima informasi

mengenai Covid-19 dan membentuk fikiran pada masyrakat bahwasahnya Covid-19 ini

bukan sekedar penyakit biasa yang bisa dianggap remeh, dengan semua pernyataan

masyarakat bahwa kampanye yang dilakukan sangatlah menjadi solus yang baik.

Kesimpulan yang dapat peneliti simpulkan pada penelitian ini bahwa peran yang

dilakukan oleh satgas Covid-19 sangatlah penting dan telah dijalankan dengan dengan

penuh tanggung jawab. Dengan kampanye yang dilakukan oleh satgas Covid-19 melalui

media online guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang. dengan kesadaran dan

pengetahuan masyarakat terkait informasi yang diberikan melalui media online. Membuat

masyarakat dengan mudah dan menjalankan perannya sebagai masyarakat untuk mematuhi

aturan atau anjuran untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang demi kebaikan

bersama masyarakat Kab.Pinrang. walaupun dalam menjalankan aturan tersebut masyarakat

sedikit merasakan kesultan manum, dengan memanfaatkan media sosial yang digunakan
66
Attahira (Mahasiswa), Soreang kota Parepare, wawancara oleh peneliti, 3 maret 2021.
79

satgas Covid-19 dalam berkampanye bisa membuat masyarakat lebih sadar bahwa

pentinnya mengikuti aturan tersebut, walaupun memiliki kesulitan. Akan tetapi pada

dasarnya respon dari masyarakat ini baik dan sangat percaya pada petugas satgas Covid-19

Pinrang dalam mencegah Covid-19 dengan strategi kampanye media sosial yang digunakan

membuat keberhasilan dari kampanye pencegahan Covid-19 di Kab.Pinrang.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini yang menggunakan metode penelitian

kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan dari kampanye pencegahan Covid-19 yang melalui media online, mulai

dari mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Kepolisian, kemudian

diProses dengan mengedit video dan posternya, lalu di sebar luaskan melalui media

online yang di pegang oleh satgas Covid-19 di Dinas Kominfo dan juga di bantu

oleh KIM atau Kelompok Informasi Masyarakt yang akan berkampanye secara

langsung kemasyarakat.

2. Penggunaan dari media online yang digunakan oleh petuga satgas Covid-19

merupakan salah satu solusi tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di

Kab.Pinrang, petugas satags Covid-19 memakai media sosial dalam kampanye

pencegahan Covid-19 yaitu Instagram,Facebook, Twiteer.dengan menggunakan

satu nama akun yaitu @pemkabpinranghadir.

3. Respon dari masyarakat terhadap kampanye yang dilakukan satgas Covid-19

melalui media online sangat dapat membantu masyarakat dalam menerima


80

informasi terkait pencegahan dan juga informasi angka naik turunnya masyarakat

yang terpapar Covid-19. Dengan adanya kampanye ini masyarakat telah mengikuti

aturan-aturan yang telah diberikan melalui media online untuk mencegah

penyebaran Covid-19 di Kab.Pinrang.

B. Saran

1. Pihak satgas Covid-19 seharusnya sering memberikan informasi mengenai

pencegahan Covid-19 lebih intens agar masyarakat lebih sadar akan penitingnya

Puntuk mencegah tersebarnya Covid-19 ini di Kab.Pinrang. dan lebih mengelola

media online yang dgunakan lebih diluar jangkauan lagi, dikarenakan masih ada

masyarakat yang belum mengetahui adanya media sosial yang digunakan dalam

berkampanye pencegahan Covid-19.

2. Masyarakat harusnya lebih inisiatif dalam menanggapi informasi yag diberikan oleh

petugas satgas Covid-19 mengenai pencegahan Covid-19, dan tidak berkomentar

yang tidak sepantasnya di media sosial untuk kampanye pencegahan Covid-19.


81

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1982.

Ali, Zainuddin. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Al-Quran Al-karim.1987.

Astuti, Dyah Rahmi, Abdul Aziz Ma’arif, Ahmad Fuad dan Prayati. 2020. “Analisis

Pengelolaan Kampanye Public Relation Pencegahan COVID-19 di Indonesia.”

Univ Padjajaran

Azzanella, Luthfia Ayu. 2020. 4 Upaya Pemerintah Indonesia Cegah Masuknya Virus

Corona. Indonesia: Kompas.com. http://indonesiabaik.id/infografis/langkah-

pencegahan-virus-corona-di-indonesia (diakses pada tanggal 22 Oktober 2020).

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Indonesia, BBC News. 2020. Virus corona: Di china, jumlah korban meninggal

bertambah, pembatasan perjalanan makin diperketat untuk meredam penyebaran.

Indonesia: bbc.com. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-51218012 (diakses pada

22 oktrber 2020).

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group
82

Mufiddin, Niah. 2017. Peran Pemuda dalam Pengembangan Pelayann Publik Studi Peran

dalam Pengembangan Pelayanan Publik tingkat desa di Kabupaten Gresik.

Surabaya: UIN Sunan Ampel

Nimmo, Dan. Komunikasi, Pesan dan Media. Bandung: Rosda, 2009.

Peni Njoo Lupita Ardiana, Maria Nala Damajanti, Cindy Muljosurto. 2016. Perancangan

Kampanye Sosial Tentang Pemahaman Eksistensi dan Esensi Keragaman Lintas

Etnis disemarang. Indonesia: neliti

Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka,

Indonesia, 1995.

Rosidin, Udin, Laili Rahayuwati dan Erna Herawati. 2020. “Perilaku dan Peran Tokoh

Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi COVID-19 di Dea

Jayaraga Kabupaten Garut.” Indonesia Journalof Anthropology 5, no.1

Saputri, RN. 2017. Pembingkaian Isu Pengesahan Perppu kebiri Melalui pemberitahuan

Portal berita Online. Indonesia: UMM Malang

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2015. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers

Setiyorini, Erlina. 2017. Web media dakwah: studi deskriptife situs resmi PCNU kota

surabay. Surabaya: UIN sunan Ampel.

Suandi, Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Indah, 2008.

Sudrajat, Subana. Dasar-Dasar Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, 2002.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta,

Indonesia, 2007.
83

Suhardono, Edy. Teori Peran (Konsep, Devinisi dan Implikasinya. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 1994.

Suryanto, Bagong, dan Sutinah. 2007. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

Sutopo, H.B. 2002. Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS

press.

Syamsul, Asep M.Romli. 2015. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online.

Bandung: PT.Nuansa Cendekian

Tanzeh, Ahmad. Penganter Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras, 2009.

UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD

Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye (Panduan Teoritis dan Praktif dalam

Mengefektifkan Kampanye Sosial). Bandung : Simbiosa Rekatama Media


84

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai