BAB I
PENDAHULUAN
3. Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya
terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan
segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup,
mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.
Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi,
sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
2) Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi diletakkan
di atas benda – benda tersebut
3) Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin, co/ ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin, hembusan
udara melalui ventilasi, atau pendingin ruangan.
4) Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda –
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena
benda – benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung)
Mencegah kehilangan panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan
taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut
atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan
dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah
kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1)
jam pertama kelahiran
A. Kesimpulan
Bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan
berat badan 2500-4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstrautern. Beralih dari ketergantungan mutlak
pada ibu menuju kemandirian fisiologi. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi
dan proses vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi. Selain itu pengaruh
kehamilan dan proses persalinan mempunyai peranan penting dalam morbiditas dan
mortalitas bayi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan cepat
berlangsung adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi, kemampuan menghasilkan sumber
glukosa
B. Saran
Ibu dan keluarga diharapkan dapat memiliki kemandirian fisiologis dalam
mempersiapkan dan menghadapi bayi baru lahir dan dapat mendeteksi dini jika
ditemukan kelainan serta melakukan perawatan yang baik untuk bayinya
DAFTAR PUSTAKA
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
DepKes RI, 2005 Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks keluarga
JNPK-KR/POGI, APN, (2007)
Sulisyawati,Ari,dkk. 2010. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta : salemba
medika
Sudarti, M.Kes,2010. Asuhan kebidanan neonates, bayi, dan anak balita.yogyakarta :
nuha medika