Anda di halaman 1dari 215

8 PERATURAN ZONASI

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-1


8.1 DAFTAR KEGIATAN DI BWP MOTAMASIN
Daftar kegiatan merupakan ekloprasi dari kegiatan-kegiatan eksisting yang ada, dan kegiatan yang
berpeluang untuk berkembang hingga akhir tahun perencanaan. Daftar kegiatan disusun untuk mengetahui
rincian kegiatan yang ada, mungkin ada, atau prospektif dikembangkan pada suatu zona yang akan
ditetapkan di kawasan perkotaan Motamasin. Dengan karakteristik wilayah perbatasan yang masih rural,
kegiatan-kegiatan di kawasan perkotaan Motamasin secara umum masih berupa kegiatan non perkotaan dan
cenderung mendukung kegiatan pertanian sebagai basis sektor pada wilayah tersebut. Namun demikian
beberapa kegiatan perkotaan telah mulai berkembang, misalnya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
perdagangan dan jasa, perkantoran serta sarana pelayanan umum.
Dalam peraturan zonasi, daftar kegiatan akan diatur pemanfaatannya pada setiap zona peruntukan dan
dilengkapi pula dengan persyaratan teknis yang melekat pada setiap kegiatan pada zona yang diatur.
Kegiatan-kegiatan yang dimungkinkan tidak akan berkembang di wilayah perencanaan, dalam peraturan
zonasi tetap disertakan untuk kemudian secara jelas akan diketahui bahwa kegiatan-kegiatan tersebut tidak
diijinkan, hal tersebut dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang ditenggarai tidak cocok atau tidak berpeluang
berkembang secara tegas dinyatakan tidak diperbolehkan.
Karakteristik kegiatan di Kawasan Perkotaan Motamasin tidak sama dengan perkotaan pada umumnya,
dirancang berdasarkan pada pertimbangan ”Pengembangan Wilayah Perbatasan” yaitu sebagai kota kecil di
Beranda NKRI, yang didorong untuk memberikan pelayanan fasilitas umum yang berkualitas serta melalui
pengembangan Agro industri sebagai triger bagi pertumbuhan kota.
Daftar kegiatan disusun berdasarkan kelompok-kelompok kegiatan sebagai berikut : perumahan,
perdagangan dan jasa, pemerintahan, industri, sarana pelayanan umum, ruang terbuka hijau, ruang terbuka
non hijau, peruntukan lainnya, dan peruntukan khusus, dengan jumlah kegiatan pada setiap kelompok
kegiatan adalah sebagai berikut :

• Kelompok kegiatan perumahan : 15 kegiatan;


• Kelompok kegiatan perdagangan dan jasa : 61 kegiatan;
• Kelompok kegiatan pemerintahan : 15 kegiatan;
• Kelompok kegiatan industri : 23 kegiatan;
• Kelompok kegiatan sarana pelayanan umum : 48 kegiatan;
• Kelompok kegiatan ruang terbuka hijau : 8 kegiatan;
• Kelompok kegiatan ruang terbuka non hijau : 10 kegiatan;
• Kelompok kegiatan peruntukan lainnya : 18 kegiatan;
• Kelompok kegiatan peruntukan khusus : 13 kegiatan.

Sebagai penjelasan lebih lanjut, pada tabel berikut dapat dilihat rincian kegiatan pada setiap kelompok
kegiatan sebagaimana disebutkan di atas.
Tabel 8.1 Daftar Kegiatan di BWP Motamasin

NO KELOMPOK KEGIATAN NO KEGIATAN


I. PERUMAHAN
1 Rumah Tunggal
2 Rumah Kopel
3 Rumah Deret
4 Town House
5 Rumah Susun
6 Asrama
7 Rumah Kost
8 Panti Jompo
9 Panti Asuhan
10 Guest House
11 Paviliun

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-2


NO KELOMPOK KEGIATAN NO KEGIATAN
12 Rumah Dinas
13 Rumah Adat
14 Apartemen
15 Wisma
II. PERDAGANGAN DAN JASA
1 Ruko
2 Rukan
3 Warung
4 Toko
5 Pasar Tradisional
6 Pasar Lingkungan
7 Penyaluran Grosir/Perkulakan
8 Pusat Perbelanjaan
9 Minimarket
10 Hipermarket
11 Supermarket
12 Mal
13 Plaza
14 Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas
15 Penjualan Makanan dan Minuman
16 Penjualan Peralatan rumah tangga
17 Penjualan hewan peliharaan
18 Penjualan Alat dan Bahan Farmasi
19 Penjualan Pakaian dan assesories
20 Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian
21 Penjualan Tanaman
22 Penjualan Kendaraan bermotor & perlengkapannya
23 Foto Copy / Alat Tulis Kantor
24 Jasa Bangunan
25 Jasa Lembaga Keuangan/Bank
26 Jasa Komunikasi
27 Jasa Pemakaman
28 Jasa Riset dan pengembangan IPTEK
29 Jasa Perawatan/perbaikan/renovasi barang
30 Jasa Bengkel
31 SPBU
32 SPPBE
33 Jasa penyediaan ruang pertemuan
34 Jasa Boga / Catering
35 Jasa Travel dan pengiriman barang
36 Jasa pemasaran properti
37 Jasa perkantoran/bisnis lainnya
38 Jasa Biro Perjalanan Wisata
39 Jasa Periklanan
40 Taman hiburan
41 Taman Perkemahan
42 Bisnis lapangan dan olah raga
43 Studio keterampilan
44 Panti Pijat Kesehatan/Tradisional
45 Teather
46 Bioskop
47 Klab Malam, Bar dan Karaoke
48 Restoran / Kafé
49 Penginapan Hotel
50 Penginapan Losmen

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-3


NO KELOMPOK KEGIATAN NO KEGIATAN
51 Cottage
52 Salon - Pangkas Rambut
53 Laundry
54 Penitipan Hewan
55 Penitipan Anak
56 Pergudangan
57 Pasar Lintas Batas
58 Agro Trade Centre
59 Koperasi Tani
60 Pusat Kerajinan
61 Pasar Kuliner
III. PEMERINTAHAN
1 Kantor Pemerintah Pusat
2 Kantor Pemerintah Propinsi
3 Kantor Pemerintah Kabupaten
4 Kantor Kecamatan
5 Kantor Desa
6 Kodam
7 Kodim
8 Koramil
9 Polda
10 Polres
11 Polsek
12 Kantor Swasta
13 Kantor PLBN
14 Kantor Pos
15 Kantor Keimigrasian
IV. INDUSTRI
IV.1 Industri Kimia Dasar
1 Industri Kertas dan bahan dari kertas
2 Ind.tekstil dan pakaian
3 Ind. sepatu dan bahan kulit
4 Ind.kimia & bhn dari kimia
IV.2 Industri Mesin dan Logam Dasar
1 Ind.produk mineral non logam
2 Ind.produk logam dasar
3 Ind.produk logam olahan
4 Ind.mesin dan perlengkapannya
5 Ind.mesin dan peralatan kantor
6 Ind.peralatan rumah tangga
7 Ind.telekomunikasi
8 Ind.peralatan kedokteran & kesehatan
9 Ind. Karesori kendaraan
10 Ind.alat-alat kendaraan bermotor
IV.3 Industri Kecil
1 Industri makanan dan minuman
2 Industri kerajinan
IV.4 Aneka Industri
1 Kayu
2 Pakaian jadi
3 Pengemasan barang jadi
4 Karet dan plastik
5 Tembakau
6 Minyak dan batu bara
7 Aneka Industri bahan bangunan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-4


NO KELOMPOK KEGIATAN NO KEGIATAN
V. SARANA PELAYANAN UMUM
1 TK / Sederajat
2 SD / Sederajat
3 SMP / Sederajat
4 SLTA / Sederajat
5 Perguruan Tinggi/Akademi
6 Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan
7 Kursus/Bimbingan Belajar
8 Rumah Membaca/Perpustakaan
9 Museum
10 Rumah sakit Tipe A
11 Rumah sakit Tipe B
12 Rumah sakit Tipe C
13 Rumah sakit Tipe D
14 Rumah Sakit Khusus
15 Laboratorium Kesehatan
16 Puskesmas
17 Puskesmas Pembantu
18 Posyandu
19 Balai Pengobatan
20 Pos Kesehatan
21 Dokter Umum
22 Dokter Spesialis
23 Bidan Poliklinik
24 Klinik
25 Apotik
26 Lapangan Olah Raga
27 Gelanggang Olah Raga
28 Gedung Olah Raga
29 Stadion
30 Mesjid
31 Gereja
32 Kapel
33 Pura
34 Vihara
35 Klenteng
36 Mushalla
37 Pasantren
38 Gedung Pertemuan Lingkungan
39 Gedung Pertemuan Kota
40 Gedung Serba Guna
41 Balai pertemuan dan Pameran
42 Pusat informasi lingkungan
43 Lembaga Sosial/ormas
44 Terminal Type A
45 Terminal Type B
46 Terminal Type C
47 Lapangan /bangunan Parkir Khusus
48 Helipad
VI. RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
1 Hutan Kota
2 Jalur Hijau dan Pulau Jalan
3 Taman Kota
4 Tempat Pemakaman Umum (TPU)
5 Sempadan/Penyangga
6 Perkarangan
7 Taman Lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-5


NO KELOMPOK KEGIATAN NO KEGIATAN
8 Hutan Adat
VII. RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1 Lapangan
2 Pos Jaga
3 Halte
4 Lapangan golf
5 Toilet umum
6 Tempat Parkir
7 Taman Wisata Rohani
8 Hot Spot Area
9 Taman Bermain dan Rekreasi
10 Taman Tematik lainnya
VIII. PERUNTUKAN LAINNYA
1 Tambak
2 Pertanian Lahan Basah
3 Pertanian Lahan Kering
4 Perkebunan
5 Area Pembibitan Tanaman
6 Area Pengomposan Tanaman
7 Rumah Penggilingan Tanaman
8 Green House
9 Peternakan
10 Rumah potong hewan
11 Kolam
12 Tambang Pasir
13 Tambang Emas
14 Pengambilan Air Tanah
15 Wisata Alam
16 Wisata Buatan
17 Wisata Budaya
18 Waduk/dam
IX. PERUNTUKAN KHUSUS
1 Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
2 Daur Ulang Sampah
3 Pengolahan Sampah/limbah
4 Penimbunan Barang Bekas
5 BTS
6 Rumah Pompa
7 Pembangkit Listrik
8 Kawasan Militer
9 Pos Perbatasan TNI
10 Pos Perbatasan Polri
11 Mercusuar
12 Penangkaran Hewan
13 Batching Plan Ready Mix
Sumber : Hasil Rencana, 2017

8.2 KETENTUAN KEGIATAN DAN PEMFAATAN RUANG


Ketentuan kegiatan dan pemanfaatan ruang untuk setiap zona menunjukkan boleh tidaknya sebuah sistem
kegiatan dikembangkan dalam sebuah klasifikasi penggunaan lahan. Jika terdapat sebuah penggunaan yang
belum tercantum dalam kategori maupun sub-kategori pemanfaatan ruang, maka ijin untuk penggunaan
tersebut ditentukan menggunakan ketentuan yang berlaku. Jika penggunaan tersebut diperbolehkan, maka
penggunaan baru tersebut dapat ditambahkan pada Kategori dan/atau Sub-Kategori melalui ketentuan yang
berlaku.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-6


Peraturan tentang penggunaan-penggunaan ditetapkan dalam suatu matriks yang dinamakan Matriks
Kegiatan dan Pemanfaatan Ruang yang disusun daftar kegiatan pada baris-barisnya dan sub zona pada
kolom-kolomnya. Boleh tidaknya pemanfaatan ruang setiap zona teknis ditunjukkan dengan 4 indikator,
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 8.2 Deskripsi Indikator Pemanfaatan Ruang

SIMBOL DESKRIPSI
Pemanfaatan diizinkan, karena sesuai dengan peruntukkan tanahnya, yang berarti tidak
I
akan ada peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain dari pemerintah kota.
Pemanfaatan diizinkan secara terbatas atau dibatasi. Pembatasan dapat dengan standar
T pembangunan minimum, pembatasan pengoperasian, atau peraturan tambahan lainnya
baik yang tercakup dalam ketentuan ini maupun ditentukan kemudian oleh pemerintah kota.
Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat. Izin ini diperlukan untuk penggunaan-
penggunaan yang memiliki potensi dampak penting pembangunan di sekitarnya pada area
B
yang luas. Izin penggunaan bersyarat ini berupa AMDAL, UKL, UPL, Andalin, Development
Impac Fee, dll
X Pemanfaatan yang tidak diizinkan

A. Pemanfaatan Terbatas
Jika suatu pemanfaatan ruang memiliki tanda T atau merupakan peman-faatan yang terbatas, berarti
penggunaan tersebut mendapatkan ijin dengan diberlakukan pembatasan-pembatasan, seperti:

• Pembatasan Pengoperasian. Baik dalam bentuk pembatasan waktu ber-operasinya sebuah


pemanfaatan ataupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan ruang tersebut untuk kegiatan yang
diusulkan.

• Pembatasan Intensitas Ruang. Baik KDB, KLB, KDH, jarak bebas, atau-pun ketinggian bangunan.
pembatasan ini dilakukan oleh Pemerintah kabupaten dengan menurunkan nilai maksimum atau
meninggikan nilai minimum dari intensitas ruang.

• Pembatasan Jumlah Pemanfaatan. Jika pemanfaatan yang diusulkan telah ada, masih mampu
melayani, dan belum memerlukan tambahan (contoh, dalam sebuah kawasan perumahan yang
telah cukup jumlah masjidnya, tidak diperkenankan membangun masjid baru), maka peman-faatan
tersebut tidak boleh diijinkan, atau diijinkan dengan pertimbang-an-pertimbangan khusus.

• Pengenaan Aturan-aturan Tambahan, seperti disinsentif, keharusan menyediakan analisis damak


lalulintas dan sebagainya yang tercantum dalam bagian lain dokumen laporan ini.
B. Pemanfaatan Bersyarat
Jika sebuah pemanfaatan ruang memiliki tanda B atau merupakan peman-faatan bersyarat, berarti untuk
mendapatkan ijin, diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Persyaratan ini diperlukan mengingat
pemanfaatan tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sekitarnya, seperti :

• Penyusunan dokumen AMDAL.


• Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
• Penyusunan Analisis Dampak Lalu-lintas (ANDALIN).
• Mengenakan biaya dampak pembangunan (development impact fee), dan atau aturan disinsentif
lainnya.
Persyaratan ini dapat dikenakan secara bersamaan atau salah-satunya saja. Penentuan persyaratan
mana yang dikenakan ditentukan oleh Pemerintah kabupaten dengan mempertimbangkan besarnya
dampak bagi lingkungan sekitar-nya.
Penentuan I,T,B dan X untuk kegiatan dan penggunaan lahan pada suatu zonasi didasarkan pada:

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-7


1) Pertimbangan Umum
Pertimbangan Umum berlaku untuk semua jenis penggunaan lahan, antara lain yaitu : kesesuaian
dengan arahan dalam rencana tata ruang kabupaten/kota, keseimbangan antara kawasan lindung
dan budidaya dalam suatu wilayah, kelestarian lingkungan (perlindungan dan pengawasan
terhadap pemanfaatan air, udara dan ruang bawah tanah), toleransi terhadap tingkat gangguan dan
dampak terhadap peruntukkan yang ditetapkan, kesesuaian dengan kebijakan pemerintah daerah
kabupaten/kota diluar rencana tata ruang yang ada.
2) Pertimbangan Khusus
Pertimbangan Khusus berlaku untuk masing-masing karakteristik guna lahan, kegiatan atau
komponen yang akan dibangun dan dapat disusun berdasarkan rujukan terhadap ketentuan
maupun standar yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang, rujukan terhadap ketentuan dalam
peraturan bangunan setempat dan rujukan terhadap ketentuan khusus bagi unsur
bangunan/komponen yang dikembangkan.
Sebagai kawasan perkotaan di wilayah perbatasan, karakteristik pemanfaatan ruang di BWP Motamasin
memiliki kekhususan, berbeda dengan kawasan perkotaan pada umumnya. Beberapa pokok pengaturan
pemanfaatan ruang di BWP Motamasin antara lain :
▪ Zona-zona lindung tidak dapat diisi oleh kegiatan-kegiatan terbangun, namun masih diijinkan untuk yang
sifatnya strategis
▪ Kekhususan pada kegiatan strategis perbatasan negara (terkait hankam dan pelayanan lintas batas):
- Untuk pelayanan lintas batas difokuskan hanya di sub zona PLBN (KH-4)
- Untuk Hankam (pos pebatasan TNI/Polri, helipad, kawasan militer) : masih diberikan ijin pada zona-
zona lindung, diijinkan terbatas pada zona perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, dan
pertanian
▪ Kegiatan-kegiatan yang mencirikan kota besar/metropolitan belum dimungkinkan untuk dikembangkan ;
apartemen (x), hipermarket, supermarket, mal, dan plaza (diijinkan bersyarat pada zona yang masih
sesuai)
▪ Beberapa kegiatan hanya diijinkan pada sub zona yang sesuai : mercusuar di KH-5
▪ Kegiatan industri hanya diijinkan yang terkait dengan agroindustri dan diperuntukan pada sub zona yang
sesuai (I-3)
▪ Untuk mendorong Motamasin sebagai ”beranda depan” yang unggul, dimungkinkan untuk
pengembangan fasiltas pelayanan non kota kecil, misalnya : universitas/perguruan tinggi, rumah sakit
type A/B, terminal type C
Sebagai penjelasan lebih lanjut, pada halaman berikut dapat dilihat matrik Ketentuan Kegiatan dan
Penggunaan lahan untuk Kawasan Perkotaan Motamasin. Penjelasan rinci dari materi pengaturan yang
termuat dalam tabel tersebut, akan dibahas dalam Zoning Teks untuk setiap Sub Zona yang akan dijelaskan
pada bagian berikut dari bab ini.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-8


Tabel 8.3 Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Motamasin

Perdagangan Peruntukan
PS RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Industri Khusus
dan Jasa Lainnya Campuran
NO ZONA/KEGIATAN
RTH RTH RTH RTH RTH SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU-
PS 1 PS 2 R3 R4 R5 K1 K3 KT1 KT2 I3 PL-1 PL-3 KH-1 KH-2 KH-4 C1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
I. PERUMAHAN
1 Rumah Tunggal X X X X X X X I I I I I T T I T T T T T I I I T X T I
2 Rumah Kopel X X X X X X X I I I T T T T X X X X X X I T T T X T I
3 Rumah Deret X X X X X X X I I I T T T T X X X X X X X T T T X T T
4 Town House X X X X X X X B B B B B B B X X X X X X X X X X X X X
5 Rumah Susun X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
6 Asrama X X X X X X X T T T T T T T T T T T T T X X X I X T T
7 Rumah Kost X X X X X X X I I I I I T T T T T T T T I X X X X X I
8 Panti Jompo X X X X X X X I I I I I T T T X X X X X X X X X X X I
9 Panti Asuhan X X X X X X X I I I I I T T T X X X X X X X X X X X I
10 Guest House X X X X X X X T T T T T I I T T T T T X X X I X X X I
11 Paviliun X X X X X X X I I I T T I I T T T T T T X T I T X X I
12 Rumah Dinas X X X X X X X I I I T T I I I I I I I I X I I I X I I
13 Rumah Adat X X X X X X X I I I T T T T X X X X I I X I I X X X I
14 Apartemen X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
15 Wisma X X X X X X X T T T T T T T T T T T T T X X X X X T T
II. PERDAGANGAN DAN JASA
1 Ruko X X X X X X X T T T I I I I X I X T T X X X T X X X I
2 Rukan X X X X X X X T T T I I I I X I X T T X X X T X X X I
3 Warung X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I X I I
4 Toko X X X X X X X T T T I I I I T I T T T T T T I X X T I
5 Pasar Tradisional X X X X X X X B B B I B B B X X X X X X X X B X X X B
6 Pasar Lingkungan X X X X X X X B B B I B B B X X X X X X X X B X X X B
7 Penyaluran Grosir/Perkulakan X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X X X B X X X I
8 Pusat Perbelanjaan X X X X X X X X X X I I B B X X X X X X X X X X X X I
9 Minimarket X X X X X X X B B B I I T T B I T I I T B X I X X X I
10 Hipermarket X X X X X X X X X X B B X B X X X X X X X X X X X X B
11 Supermarket X X X X X X X X X X B B X B X X X X X X X X X X X X B
12 Mal X X X X X X X X X X B B X B X X X X X X X X X X X X B
13 Plaza X X X X X X X X X X B B X B X X X X X X X X X X X X B
14 Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X X X X X X X I
15 Penjualan Makanan dan Minuman X X X X X X X T T T I I T T T I I I I I T T T X X X I
16 Penjualan Peralatan rumah tangga X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X X X X X X X I
17 Penjualan hewan peliharaan X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X X X X X X X I
18 Penjualan Alat dan Bahan Farmasi X X X X X X X T T T I I T T X T I X X X T X X X X X I
19 Penjualan Pakaian dan assesories X X X X X X X T T T I I T T X T X T T T X X I X X X I
20 Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X T I T X X X I
21 Penjualan Tanaman X X X X X X X T T T I I T T X T X X X X T I I X X X I
Penjualan Kendaraan bermotor &
22 X X X X X X X B B B I I T T X T X X X X X X X X X X I
perlengkapannya
23 Foto Copy / Alat Tulis Kantor X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I X I I X I I
24 Jasa Bangunan X X X X X X X T T T I I I I X X X X X X X X X X X X I
25 Jasa Lembaga Keuangan/Bank X X X X X X X T T T I I I I T I T T T T T X T X X I I
26 Jasa Komunikasi X X X X X X X T T T I I I I T I T T T T T X T X X I I
27 Jasa Pemakaman X X X X X X X T T T I I I I X X T X X X X X X X X X I
28 Jasa Riset dan pengembangan IPTEK X X X X X X X T T T I I I I T X X X X X X X X X X X I
29 Jasa Perawatan/perbaikan/renovasi barang X X X X X X X T T T I I I I X T X X X X X X X X X X I
30 Jasa Bengkel X X X X X X X T T T B B B B X T X X X X X X X X X X B
31 SPBU X X X X X X X X X X B B B B X B X X X X X X X X X X B
32 SPPBE X X X X X X X X X X B B B B X B X X X X X X X X X X B
33 Jasa penyediaan ruang pertemuan X X X X X X X T T T I I I I X T X T I X X X B X X X I

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-9


Perdagangan Peruntukan
PS RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Industri Khusus
dan Jasa Lainnya Campuran
NO ZONA/KEGIATAN
RTH RTH RTH RTH RTH SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU-
PS 1 PS 2 R3 R4 R5 K1 K3 KT1 KT2 I3 PL-1 PL-3 KH-1 KH-2 KH-4 C1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
34 Jasa Boga / Catering X X X X X X X T T T I I I I X T X T I X X X T X X X I
35 Jasa Travel dan pengiriman barang X X X X X X X T T T I I I I X I X T T T X X T X X T I
36 Jasa pemasaran properti X X X X X X X T T T I I I I X T X X X X X X X X X X I
37 Jasa perkantoran/bisnis lainnya X X X X X X X T T T I I I I X T X X X X X X X X X X I
38 Jasa Biro Perjalanan Wisata X X X X X X X T T T I I I I X I X T T X X X I X X X I
39 Jasa Periklanan X X X X X X X T T T I I I I X T X T T X X X T X X X I
40 Taman hiburan X X X X X X X B B B B B B B X X X X X X X B I X X X B
41 Taman Perkemahan B B T X X X T X X X X X X X X X X X X X X B I X X X X
42 Bisnis lapangan dan olah raga X X X X X X X X X X B B B B X X X X X X X X T X X X B
43 Studio keterampilan X X X X X X X T T T I I I I T X X T T X X X I X X X I
44 Panti Pijat Kesehatan/Tradisional X X X X X X X T T T T T T T X T T X X X X X I X X X I
45 Teather X X X X X X X X X X I I B B X B X B B X X X B X X X I
46 Bioskop X X X X X X X X X X I I B B X B X B B X X X B X X X I
47 Klab Malam, Bar dan Karaoke X X X X X X X X X X B B X X X B X B B X X X B X X X B
48 Restoran / Kafé X X X X X X X B B B I I T T B I B I I T X X I X X X I
49 Penginapan Hotel X X X X X X X B B B T T T T X B X X X X X X I X X X I
50 Penginapan Losmen X X X X X X X B B B T T T T X T X T T T X X I X X X I
51 Cottage X X X X X X X T T T B B T T X X X X X X X X I X X X B
52 Salon - Pangkas Rambut X X X X X X X T T T I I T T X T T T T X X X I X X X I
53 Laundry X X X X X X X T T T I I T T X T T T T X X X I X X X I
54 Penitipan Hewan X X X X X X X T T T T T B B X T X X X X X X X X X X I
55 Penitipan Anak X X X X X X X T T T I I I I I T T T T T X X I X X X I
56 Pergudangan X X X X X X X X X X I I B B X I X X X X T X X X X X I
57 Pasar Lintas Batas X X X X X X X X X X X X B B X X X X X X X B B X X I X
58 Agro Trade Centre X X X X X X X B B B I I T T B B X B B X B B B X X X I
59 Koperasi Tani X X X X X X X I I I I I I I T T B T T T I I I X X X I
60 Pusat Kerajinan X X X X X X X T T T I I T T T T B T T T B B I X X X I
61 Pasar Kuliner X X X X X X X T T T I I T T B B X T B T B B I X X X I
III. PEMERINTAHAN
1 Kantor Pemerintah Pusat X X X X X X X T T T T T I I B B B B B B B X B X X I T
2 Kantor Pemerintah Propinsi X X X X X X X T T T T T I I B B B B B B B X B X X X T
3 Kantor Pemerintah Kabupaten X X X X X X X T T T T T I I B B B B B B B X T X X X T
4 Kantor Kecamatan X X X X X X X T T T I I I I T T T T T T B X T X X X T
5 Kantor Desa X X X X X X X I I I I I I I T T T T T T B X T X X X T
6 Kodam X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X
7 Kodim X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 Koramil X X X X X X X I I I T T I I X X X X X X X X X I X X X
9 Polda X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
10 Polres X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X
11 Polsek X X X X X X X T T T T T I I X X X X X X X X X I X X T
12 Kantor Swasta X X X X X X X T T T I I I I X B B B B X X X B X X X I
13 Kantor PLBN X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X I X
14 Kantor Pos X X X X X X X T T T I I I I T T T T T T T X T T X I T
15 Kantor Keimigrasian X X X X X X X X X X X X I I X X X X X X X X X X X I X
IV. INDUSTRI
IV.1 Industri Kimia Dasar
1 Industri Kertas dan bahan dari kertas X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Ind.tekstil dan pakaian X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Ind. sepatu dan bahan kulit X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Ind.kimia & bhn dari kimia X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
IV.2 Industri Mesin dan Logam Dasar
1 Ind.produk mineral non logam X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Ind.produk logam dasar X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-10


Perdagangan Peruntukan
PS RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Industri Khusus
dan Jasa Lainnya Campuran
NO ZONA/KEGIATAN
RTH RTH RTH RTH RTH SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU-
PS 1 PS 2 R3 R4 R5 K1 K3 KT1 KT2 I3 PL-1 PL-3 KH-1 KH-2 KH-4 C1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
3 Ind.produk logam olahan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Ind.mesin dan perlengkapannya X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5 Ind.mesin dan peralatan kantor X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
6 Ind.peralatan rumah tangga X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
7 Ind.telekomunikasi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 Ind.peralatan kedokteran & kesehatan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
9 Ind. Karesori kendaraan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
10 Ind.alat-alat kendaraan bermotor X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
IV.3 Industri Kecil
1 Industri makanan dan minuman X X X X X X X B B B B B B B X B X X X X I X B X X X B
2 Industri kerajinan X X X X X X X B B B B B B B X B X X X X I X B X X X B
IV.4 Aneka Industri
1 Kayu X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
2 Pakaian jadi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
3 Pengemasan barang jadi X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
4 Karet dan plastik X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
5 Tembakau X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
6 Minyak dan batu bara X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
7 Aneka Industri bahan bangunan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X
V. SARANA PELAYANAN UMUM
1 TK / Sederajat X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I X T T X T I
2 SD / Sederajat X X X X X X X I I I T T T T I T T T T T I X T T X T T
3 SMP / Sederajat X X X X X X X I I I T T T T I B T T T B X X B B X X T
4 SLTA / Sederajat X X X X X X X I I I T T T T I B B T T B X X B B X X T
5 Perguruan Tinggi/Akademi X X X X X X X X X X T T T T I X B B B B X X X X X X T
6 Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan X X X X X X X T T T I I T T I T T T T T I X B I X X T
7 Kursus/Bimbingan Belajar X X X X X X X T T T I I T T I T T T T T X X B B X X I
8 Rumah Membaca/Perpustakaan X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I X T I X T I
9 Museum X X X X X X X T T T T T I I I B B B B B X X I I X T T
10 Rumah sakit Tipe A X X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X
11 Rumah sakit Tipe B X X X X X X X X X X B B B B X X I X X X X X X X X X X
12 Rumah sakit Tipe C X X X X X X X B B B B B B B X X I X X X X X X X X X B
13 Rumah sakit Tipe D X X X X X X X B B B B B B B X X I X X X X X X X X X B
14 Rumah Sakit Khusus X X X X X X X B B B B B B B X X I X X X X X X X X X B
15 Laboratorium Kesehatan X X X X X X X B B B T T T T X X I X X X X X X X X X T
16 Puskesmas X X X X X X X T T T T T I T X X I X X X I X X X X X T
17 Puskesmas Pembantu X X X X X X X T T T T T I T X X I X X X I X X X X X T
18 Posyandu X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I X I I X X I
19 Balai Pengobatan X X X X X X X T T T I I I I I I I T T T I X I I X I I
20 Pos Kesehatan X X X X X X X T T T I I I I I I I I I I I X I I X I I
21 Dokter Umum X X X X X X X T T T I I I I B T I T T T I X T T X T I
22 Dokter Spesialis X X X X X X X T T T I I I T B T I T T T T X B T X X I
23 Bidan Poliklinik X X X X X X X T T T I I I T B T I T T T T X B T X X I
24 Klinik X X X X X X X T T T T T I T B T I T T T I X T T X T I
25 Apotik X X X X X X X T T T T T I T B T I T T T I X T T X T I
26 Lapangan Olah Raga X X X X X X X I I I T T I I I I I I I I I I I I X T I
27 Gelanggang Olah Raga X X X X X X X B B B B B B B B B X I B X X X X I X X B
28 Gedung Olah Raga X X X X X X X B B B B B B B B B X I B X X X X I X X B
29 Stadion X X X X X X X X X X X X X X X X X I B X X X X X X X X
30 Mesjid X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
31 Gereja X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
32 Kapel X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
33 Pura X X X X X X X B B B T T T T T T X T T I X X X X X X B

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-11


Perdagangan Peruntukan
PS RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Industri Khusus
dan Jasa Lainnya Campuran
NO ZONA/KEGIATAN
RTH RTH RTH RTH RTH SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU-
PS 1 PS 2 R3 R4 R5 K1 K3 KT1 KT2 I3 PL-1 PL-3 KH-1 KH-2 KH-4 C1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
34 Vihara X X X X X X X B B B T T T T T T X T T I X X X X X X B
35 Klenteng X X X X X X X B B B T T T T T T X T T I X X X X X X B
36 Mushalla X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
37 Pasantren X X X X X X X T T T T T T T I T X T I I X X X X X X T
38 Gedung Pertemuan Lingkungan X X X X X X X I I I T T I I B T T T I B I X I I X X I
39 Gedung Pertemuan Kota X X X X X X X T T T T T I I X X X X I X X X T X X X T
40 Gedung Serba Guna X X X X X X X T T T T T I I B B B B I B I X T T X T T
41 Balai pertemuan dan Pameran X X X X X X X T T T T T I I B B B B I B I X I X X T T
42 Pusat informasi lingkungan X X X X X X X I I I I I I I I T T T I T I X I I I I I
43 Lembaga Sosial/ormas X X X X X X X I I I T T T T B B X B I B X X X X X X I
44 Terminal Type A X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X
45 Terminal Type B X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X X
46 Terminal Type C X X X X X X X X X X X X X X X I X X X X X X X X X X B
47 Lapangan /bangunan Parkir Khusus X X X X X X X X X X I I I I I I I I I I X I I X T I
48 Helipad X X X X X X B X X X B B B B X B X B B X B B B I X I B
VI. RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
1 Hutan Kota I I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Jalur Hijau dan Pulau Jalan I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
3 Taman Kota I I I I I I I X T T I I I I I I I I I I I I I I X T I
4 Tempat Pemakaman Umum (TPU) T T X X X I I B B B X X X X X X X X X X X I X X X X X
5 Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I X X X X I I I I I I I I I I I I X
6 Perkarangan X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I X I I
7 Taman Lingkungan I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
8 Hutan Adat I I I I I I I X T T X X X X X X X X X X X X X X X X X
VII. RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1 Lapangan X X X X X X X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
2 Pos Jaga I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
3 Halte X X X T T X I I I I I I I I I I I I I I I I I I X X I
4 Lapangan golf X X X X X X B X X X X X X X X X X B X X X X B X X X X
5 Toilet umum I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I X I I I
6 Tempat Parkir X X T T X I I I I I I I I I I I I I I I I I I I T I I
7 Taman Wisata Rohani B B B B B X B X B B T T X X B B X B I I B B I X X X X
8 Hot Spot Area T T T T T T T I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
9 Taman Bermain dan Rekreasi B B B B X X B T T T T T T T T T T I I X X B I B X T T
10 Taman Tematik lainnya B B B B B X B T T T T T T T T T T I I I X B I B X T T
VIII. PERUNTUKAN LAINNYA
1 Tambak X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X I B X X X X
2 Pertanian Lahan Basah X X X X X X I B B B X X X X X X X B B B X I B X X X X
3 Pertanian Lahan Kering X X X X X X I B B B X X X X X X X B B B B I B X X X X
4 Perkebunan X X X X X X I B B B X X X X X X X X X X B I B X X X X
5 Area Pembibitan Tanaman X X X X X X I X B B B X X X X X X X X X B I B X X X B
6 Area Pengomposan Tanaman X X X X X X I X B B B X X X X X X X X X B I B X X X B
7 Rumah Penggilingan Tanaman X X X X X X I X B B B X X X X X X X X X B I B X X X B
8 Green House X X X X X X I X B B B X X X X X X X X X B I B X X X B
9 Peternakan X X X X X X T B B B X X X X X X X X X X B I B X X X X
10 Rumah potong hewan X X X X X X T X B B B X X X X X X X X X B I X X X X X
11 Kolam I I T T X T I B B B X X X X B B B B B B B I I B X X X
12 Tambang Pasir X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
13 Tambang Emas X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
14 Pengambilan Air Tanah X X X X X X T B B B X X X X X X X X X X X I B X X X X
15 Wisata Alam B B B T X X T B B B X X X X X X X X X X X B I X X X X
16 Wisata Buatan X X X X X X T B B B T T B B X X X X X X X B I X X X T

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-12


Perdagangan Peruntukan
PS RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Industri Khusus
dan Jasa Lainnya Campuran
NO ZONA/KEGIATAN
RTH RTH RTH RTH RTH SPU- SPU- SPU- SPU- SPU- SPU-
PS 1 PS 2 R3 R4 R5 K1 K3 KT1 KT2 I3 PL-1 PL-3 KH-1 KH-2 KH-4 C1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
17 Wisata Budaya B B B T B X T T T T T T T T B B X B B B X B I B X X T
18 Waduk/dam X X X X X X I X X X X X X X X X X X X X X B X X X X X
IX. PERUNTUKAN KHUSUS
1 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) B B X X X X B B B B X X X X X B X X X X X B X X I X X
2 Daur Ulang Sampah B B X X X X B B B B X X X X X B X X X X X B X X B X X
3 Pengolahan Sampah/limbah B B X X X X B B B B X X X X X B X X X X X B X X B X X
4 Penimbunan Barang Bekas X X X X X X B B B B X X X X X X X X X X X B X X X X X
5 BTS X X B X X X B X X X B B B B X B X B X X B B B B X B B
6 Rumah Pompa B B B B X X B B B B B B B B B B B B B B B I B I I I B
7 Pembangkit Listrik X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 Kawasan Militer T T T T T T T T T T T T T T X X X X X X X I X I X I T
9 Pos Perbatasan TNI I I I I I I I T T T T T T T X X X X X X X I X I X I T
10 Pos Perbatasan Polri I I I I I I I T T T T T T T X X X X X X X I X I X I T
11 Mercusuar X I X X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
12 Penangkaran Hewan T T T T T T T X X X X X X X X X X X X X X X B X X X X
13 Batching Plan Ready Mix X X X X X X B X X X X X X X X X X X X X X X X X X T X

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-13


8.3 ZONING TEKS BWP MOTAMASIN
Zona Teks Sub Zona Sempadan Sungai (PS-1)
I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Hutan Kota, jalur hijau dan pulau jalan, Taman Kota, Sempadan/
Penyangga, Taman Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Toilet Umum, Kolam, Pos Perbatasan TNI,
Pos Perbatasan Polri.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Tempat Pemakaman Umum diijinkan terbatas :
a. Luas keseluruhan maksimal 10% dari luas peruntukan zoning sempadan sungai di dalam
blok,
b. Jenis vegetasi yang ditanam mempunyai kemampuan untuk meresap air,
c. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
d. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
2. Hot Spot Area, Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan Hot Spot Area diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan
sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :


1. Taman Perkemahan, Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik
Lainnya, Wisata Alam dan Wisata Budaya diijinkan dengan syarat:
a. Luas keseluruhan maksimal 10% dari luas peruntukan zoning perlindungan setempat di
dalam blok,
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
c. KDB maksimum 20% , KLB 0,2, KDH minimum 80%,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, kechik dan camat setempat.
2. Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah dan
Rumah Pompa diijinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di pinggir
jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran
c. Daur Ulang Sampah dan Pengolahan Sampah/Limbah : harus memiliki ruang penimbunan
barang bekas didalam bangunan tertutup
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, dan camat setempat.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-14


II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
• KDB Maksimum : 0%
• KLB Maksimum : 0
• KDH Minimum : 100%

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang terbuka hijau dapat berupa hutan kota, taman kota, jalur hijau sungai (sempadan sungai),
taman lingkungan dan zona penyangga;
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, dan toilet umum pemakaian material yang dapat
menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
Bangunan pada Sub Zona PS-1 harus menerapkan konsep green building

Zona Teks Sub Zona Sempadan Pantai (PS-2)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Hutan Kota, jalur hijau dan pulau jalan, Taman Kota, Sempadan/
Penyangga, Taman Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Toilet Umum, Kolam, Pos Perbatasan TNI,
Pos Perbatasan Polri dan Mercusuar.
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Tempat Pemakaman Umum diijinkan terbatas :
a. Luas keseluruhan maksimal 10% dari luas peruntukan zoning sempadan sungai di dalam
blok,
b. Jenis vegetasi yang ditanam mempunyai kemampuan untuk meresap air,
c. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
d. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-15


2. Hot Spot Area, Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan Hot Spot Area diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan
sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Taman Perkemahan, Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik
Lainnya, Wisata Alam dan Wisata Budaya diijinkan dengan syarat:
a. Luas keseluruhan maksimal 10% dari luas peruntukan zoning perlindungan setempat di
dalam blok,
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
c. KDB maksimum 20% , KLB 0,2, KDH minimum 80%,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, kechik dan camat setempat.
2. Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah dan
Rumah Pompa diijinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di pinggir
jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran
c. Daur Ulang Sampah dan Pengolahan Sampah/Limbah : harus memiliki ruang penimbunan
barang bekas didalam bangunan tertutup
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, dan camat setempat.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

• KDB Maksimum : 0%
• KLB Maksimum : 0
• KDH Minimum : 100%
III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.
IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-16


C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang terbuka hijau dapat berupa hutan kota, taman kota, jalur hijau sungai (sempadan sungai),
taman lingkungan dan zona penyangga;
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, dan toilet umum pemakaian material yang dapat
menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Bangunan pada Sub Zona PS-2 harus menerapkan konsep green building

Zona Teks Sub Zona Hutan Kota (RTH-1)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Hutan Kota, Jalur Hijau Jalan, Taman Kota, Sempadan/ Penyangga,
Taman Lingkungan, Hutan Adat, Toilet Umum, Pos Jaga, Pos Perbatasan TNI, dan Pos Perbatasan
Polri.
1.2 Pemanfaatan bersyarat bersyarat secara terbatas (T)
1. Hot Spot Area dan Tempat Parkir diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan Hot Spot Area diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan
sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
2. Taman Perkemahan, Kolam, Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
b. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
c. Taman Perkemahan dan Kawasan Militer menyediakan tong sampah sepanjang jalan di
dalam zona dengan radius 10 meter.
d. Taman Perkemahan dan Kawasan Militer : menyediakan tempat parkir sesuai ketentuan;
e. KDB maksimum 5% , KLB 0,1, KDH minimum 90%,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Wisata Alam dan
Wisata Budaya diijinkan bersyarat tertentu (B):
a. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
c. KDB maksimum 10% , KLB 0,2, KDH minimum 90%,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
2. Base Transceiver Station (BTS) dan Rumah Pompa diijinkan bersyarat tertentu (B) :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-17


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. Memiliki jaminan konstruksi
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
h. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


• KDB Maksimum : 10%
• KLB Maksimum : 0,2
• KDH Minimum : 90%

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, toilet umum, area parkir, taman bermain dan rekreasi,
dengan pemakaian material yang dapat menyerap air (permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
• Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH-1 harus memperoleh rekomendasi lingkungan
dari instansi terkait;
• Bangunan pada Sub Zona RTH-1 harus menerapkan konsep green building.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-18


Zona Teks Sub Zona Taman Kota (RTH-2)
I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Hutan Kota, Jalur Hijau Jalan, Taman Kota, Sempadan/Penyangga,
Taman Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Toilet Umum, Pos Perbatasan TNI, dan Pos Perbatasan
Polri..
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Halte, Tempat Parkir dan Hot Spot Area diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
2. Kolam, Wisata Alam, Wisata Budaya diijinkan terbatas:
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% , KLB 0,2, KDH minimum 90%,
c. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
d. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
e. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
3. Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
b. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
c. Kawasan Militer : menyediakan tempat parkir sesuai ketentuan;
d. KDB maksimum 5% , KLB 0,1, KDH minimum 90%,
e. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik lainnya diijinkan dengan
syarat :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% , KLB 0,2, KDH minimum 90%,
c. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
2. Rumah Pompa diijinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
c. Memiliki jaminan konstruksi
d. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


• KDB Maksimum : 10%
• KLB Maksimum : 0,2
• KDH Minimum : 80%

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-19


IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan dan
kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik
dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
• Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 2 harus memperoleh rekomendasi
lingkungan dari instansi terkait
• Bangunan pada Sub Zona RTH 2 harus menerapkan konsep green building;

Zona Teks Sub Zona Jalur Hijau/Pulau Jalan/Median Jalan (RTH-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Sempadan/ Penyangga,
Taman Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Toilet Umum, Pos Perbatasan TNI, dan Pos Perbatasan
Polri.
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Halte dan Hot Spot Area diijinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan bangunan halte maksimum 6,0 m2 dan atau disesuaikan dengan standar yang
berlaku.
2. Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas (T)
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
b. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
c. Kawasan Militer : menyediakan tempat parkir sesuai ketentuan;
d. KDB maksimum 5% , KLB 0,1, KDH minimum 90%,
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik lainnya dan Wisata Alam
diijinkan dengan syarat :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-20


a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% , KLB 0,2, KDH minimum 90%,
c. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
2. Wisata Budaya diijinkan dengan syarat :
a. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning jalur hijau/pulau jalan/median
jalan di dalam blok,
b. Memiliki akses yang baik berupa jaringan jalan lingkungan Rumuja 4 m yang dapat dilalui
mobil pemadam kebakaran.
c. KDB maksimum 30% ,
d. KLB maksimum 0,3,
e. KDH minimum 70%,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
• KDB Maksimum : 30%
• KLB Maksimum : 0,3
• KDH Minimum : 70%
III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.
IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa halte, dengan pemakaian material yang dapat menyerap air
(permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
• Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH-3 harus memperoleh rekomendasi
lingkungan dari instansi terkait;
• Bangunan pada Sub Zona RTH-3 harus menerapkan konsep green building.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-21


Zona Teks Sub Zona Pemakaman (RTH-4)
I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Tempat Pemakaman
Umum, Sempadan/Penyangga, Taman Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Toilet Umum, Tempat
Parkir, Pos Perbatasan TNI, dan Pos Perbatasan Polri.
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Hot Spot Area diijinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan Hot Spot Area diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan
sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
2. Kawasan Militer, Kolam dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas (T)
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
b. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
c. Kawasan Militer : menyediakan tempat parkir sesuai ketentuan;
d. KDB maksimum 5% , KLB 0,1, KDH minimum 90%,
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) : tidak ada
II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
• KDB Maksimum : 10%
• KLB Maksimum : 0,1
• KDH Minimum : 90%
III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.
IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan dan
kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat, orang
tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, toilet umum dan tempat parkir dengan pemakaian
material yang dapat menyerap air (permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik
dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-22


V. KETENTUAN TAMBAHAN
• Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 4 harus memperoleh rekomendasi
lingkungan dari instansi terkait
• Bangunan pada Sub Zona RTH 4 harus menerapkan konsep green building

Zona Teks Sub Zona Sabuk Hijau (RTH-5)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
alur Hijau Jalan, Taman Kota, Tempat Pemakaman Umum, Sempadan/Penyangga, Taman
Lingkungan, Hutan Adat, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Tambak, Pertanian Lahan
Basah, Pertanian Lahan Kering, Perkebunan, Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan
Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green House, Kolam, Waduk/Dam, Pos Perbatasan TNI
dan Pos Perbatasan Polri.
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Taman Perkemahan diijinkan Terbatas (T) ::
a. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning sabuk hijau di dalam blok,
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
c. KDB maksimum 5% ,
d. KLB maksimum 0,1,
e. KDH minimum 90%,
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
2. Hot Spot Area diijinkan Terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan Hot Spot Area diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan
sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
3. Peternakan, Rumah Potong Hewan, Pengambilan Air Tanah diijinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar,
b. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam blok untuk masing-masing kegiatan,
c. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
d. KDB ,maksimum 20%, KLB : 0,1, KDB mínimum : 80%
e. Memiliki akses yang baik, terletak di pinggir jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m
4. Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Budaya diijinkan dengan syarat :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% ,
c. KLB maksimum 0,2,
d. KDH minimum 90%,
e. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
5. Kawasan Militer dan Penangkaran Hewan diijinkan terbatas (T)
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar.
b. Luas keseluruhan maksimal 10 % dari luas peruntukan zoning hutan kota di dalam blok,
c. Kawasan Militer : menyediakan tempat parkir sesuai ketentuan;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-23


d. KDB maksimum 5% , KLB 0,1, KDH minimum 90%,
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Lapangan Golf dan Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Lapangan Golf dilengkapi fasilitas pendukung berupa : kantor, kantin, toilet umum, musholla,
tempat sampah dan gudang penyimpanan.
c. KDB maksimum 10% ,
d. KLB maksimum 0,2,
e. KDH minimum 90%,
f. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
g. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
h. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
j. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
2. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya diijinkan dengan
syarat :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% ,
c. KLB maksimum 0,2,
d. KDH minimum 90%,
e. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
h. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
j. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
3. Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah dan
Penimbunan Barang Bekas diijinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di pinggir
jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran
c. Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah dan Penimbunan Barang Bekas harus
memiliki ruang penimbunan barang bekas didalam bangunan tertutup
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, Pemerintah Daerah dan camat
setempat.
4. Base Transceiver Station (BTS), Rumah Pompa, Mercusuar, Batching Plan Ready Mix diijinkan
bersyarat tertentu (B) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. Memiliki jaminan konstruksi
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
h. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-24


II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

• KDB Maksimum : 10%


• KLB Maksimum : 0,2
• KDH Minimum : 80%

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, halte, toilet umum, tempat parkir dengan pemakaian
material yang dapat menyerap air (permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN

• Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH-5 harus memperoleh rekomendasi
lingkungan dari instansi terkait;
• Bangunan pada Sub Zona RTH-5 harus menerapkan konsep green building.

Zona Teks Sub Zona Rumah Kepadatan Sedang (R-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Deret, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan,
Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat,
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Koperasi Tani,
• Kantor Desa, Kodam, Kodim, Koramil, Pemerintah Daerah, TK/Sederajat, SD/ Sederajat,
SMP/Sederajat, SLTA/Sederajat, Rumah Membaca/Perpustakaan, Posyandu, Lapangan Olah
Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushalla,,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Pusat Informasi Lingkungan, Lembaga Sosial/Ormas,
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Sempadan/ Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-25


• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,Hot Spot Area..
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Asrama, Guest House dan Wisma diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. KDB maksimum sebesar 50 %
c. KLB maksimum sebesar 1,5
d. KDH minimal 40%
e. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
f. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
g. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perumahan kepadatan sedang (R3) di dalam blok
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang dilengkapi
komposter
2. Ruko, Rukan, Toko diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. KDB maksimum sebesar 50%
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 40%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perumahan kepadatan
sedang (R3) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-26


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
3. Penyalur Grosir/perkulakan, Penjualan bahan bangunan dan perkakas, penjulan makanan dan
minuman, penjualan peralatan rumah tangga, penjualan hewan peliharaan, penjualan alat dan
bahan farmasi, penjualan pakaian dan asesoris, penjualan peralatan dan pasokan pertanian,
penjualan tanaman, jasa bangunan, jasa lembaga keuangan, Jasa komunikasi, Jasa
pemakaman, Jasa Riset dan Pengembangan Iptek, Jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang,
Jasa Bengkel, jasa penyediaan ruang pertemuan, jasa boga/ catering, Jasa travel dan
pengiriman barang, jasa pemasaran properti, jasa perkantoran/bisnis lainnya, jasa biro
perjalanan wisata, jasa periklanan, studio keterampilan, panti pijat kesehatan/ tradisional,
cottege, salon/pangkas rambut, laundry, penitipan hewan, penitipan anak, pusat kerajinan, pasar
kuliner, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Pesantren dan
Museum diizinkan terbatas :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
c. KDB maksimum sebesar 50 %
d. KLB maksimum sebesar 1,0
e. KDH minimal 30 %;
f. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai.
g. Jarak bebas antar bangunan : 3 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. Kantor pemerintah pusat, kantor pemerintah provinsi, kantor pemerintah kabupaten, kantor
kecamatan, Polsek Kantor Swasta dan Kantor Pos diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 50 %
e. KLB maksimum sebesar 1,5
f. KDH minimal 30 %;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-27


g. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter
Spesialis, Bidan Poliklinik, Apotik, dan Klinik diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 50 %
e. KLB maksimum sebesar 1,5
f. KDH minimal 40 %;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
6. Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai Petemuan dan Pameran diizinkan terbatas
(T):

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-28


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 50 %
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 40 %;
f. Tinggi bangunan 3 lantai
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perumahan kepadatan
sedang (R-3) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, dan Wisata Budaya diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-29


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 6 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)
1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 10
i. KDH minimal 40% dari luas persil
a. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-30


yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Pasar Tradisional, Pasar Lingkungan, Mini Market, Penjualan kendaraan bermotor dan
perlengkapannya, Agro Trade Centre diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan
kolektor, maksimal 16 jam operasi per hari
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,5
j. KDH minimum 40%;
k. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
l. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung
ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-31


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
3. Taman Hiburan, Gelanggang Olahraga dan Gedung Olahraga diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,6
i. KDH minimum 60%;
j. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Taman Hiburan dan Gedung Olahraga dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
perumahan kepadatan sedang (R3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
4. Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen, Penginapan/Hotel diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 1,0
i. KDH minimum 30%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-32


j. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
k. Luas Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen, dan Penginapan/Hotel dalam blok adalah
maksimal 10% dari luas zona perumahan kepadatan sedang (R3) di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
5. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0
j. KDH minimum 40%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai; untuk hotel maksimal 4 (empat) lantai.
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perumahan kepadatan sedang (R3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-33


- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Rumah Sakit Tipe C dan Rumah Sakit Tipe D, Rumah Sakit Khusus, Laboratorium Kesehatan
diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melaksanakan penyusunan dokumen kajian lingkungan;
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 2,0;
j. KDH minimum 30%;
k. GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan)
• Jalan Arteri Primer adalah 14 m
• Jalan Arteri Sekunder adalah 12 m
• Jalan Kolektor adalah 10 m
• Jalan Lokal adalah 8 m
l. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan perpakiran on site didalam tapak yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan
atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- kebersihan, dan keindahan lingkungan
7. Pura, Vihara dan Kelenteng diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-34


e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 0,5
i. KDH minimum 40%;
j. Tinggi bangunan maksimum 1 (satu) lantai;
k. Jumlah Pura, Vihara, Klenteng maksimal 1 unit di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Tempat Pemakaman Umum (TPU), Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Perkebunan,
Peternakan, Kolam, Pengambilan Air Tanah, Wisata Alam,Wisata Buatan, Tempat Pembuangan
Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah, Penimbunan Barang
Bekas dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
c. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
d. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 70%.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-35


III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping pada bangunan deret berlaku pada unit paling ujung dari bangunan deret.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.

B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi bangunan maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi tinggi bangunan pada kawasan tersebut. (ketentuan Tinggi bangunan pada
intensitas maksimum 3 (tigal) lantaikontra produktif.

C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung


1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.

D. Tampilan Bangunan
1. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
2. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
3. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
4. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-36


B. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.

C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)


Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material yang
dapat menyerap air (permeable).

D. Utilitas Perkotaan
1. Penyediaan utilitas perkotaan sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan hidran umum sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dan hidran
umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan;
3. Memiliki kemudahan akses yang dapat dilewati Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Sipil,
dengan lebar RUMIJA minimum 6 (enam) meter;
4. Wajib menyediakan tempat sampah yang dibedakan atas sampah organik dan anorganik:
a. Tempat sampah untuk rumah/bangunan tunggal dan kopel ditempatkan di depan persil
atau jalur hijau jalan;
b. Tempat sampah untuk rumah/bangunan deret ditempatkan setiap jarak 30 (tiga puluh)
meter di depan persil atau jalur hijau jalan.
5. Setiap bangunan harus memiliki tangki septik kedap air yang ditempatkan pada bagian depan
atau belakang bangunan serta berjarak minimum 10 (sepuluh) meter dari sumber air tanah.
Zona Perumahan Kepadatan Sedang (R-3) diarahkan menggunakan tangki septik komunal;
6. Setiap bangunan wajib membuatminimum 1 (satu) sumur resapan dan dianjurkan untuk
membuat biopori.
E. Prasarana Lingkungan
1. Menyediaan elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan;
2. Menyediakan pos jaga atau pos keamanan lingkungan;
3. Menyediakan balai pertemuan warga.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan maksimum 3 (tiga) lantai harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil pada setiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Rumah Kepadatan Rendah (R-4)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Deret, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan,
Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat,
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Koperasi Tani,
• Kantor Desa, Kodam, Kodim, Koramil, Pemerintah Daerah, TK/Sederajat, SD/ Sederajat,
SMP/Sederajat, SLTA/Sederajat, Rumah Membaca/Perpustakaan, Posyandu, Lapangan Olah
Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushalla,,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-37


• Gedung Pertemuan Lingkungan, Pusat Informasi Lingkungan, Lembaga Sosial/Ormas,
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Sempadan/ Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,Hot Spot Area.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Asrama, Guest House dan Wisma diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. KDB maksimum sebesar 40 %
c. KLB maksimum sebesar 1,2
d. KDH minimal 50%
e. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
f. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
g. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perumahan kepadatan rendah (R4) di dalam blok
h. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang dilengkapi
komposter
2. Ruko, Rukan, Toko diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. KDB maksimum sebesar 40%
d. KLB maksimum sebesar 1,2
e. KDH minimal 40%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perumahan kepadatan
rendah (R4) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-38


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
3. Penyalur Grosir/perkulakan, Penjualan bahan bangunan dan perkakas, penjulan makanan dan
minuman, penjualan peralatan rumah tangga, penjualan hewan peliharaan, penjualan alat dan
bahan farmasi, penjualan pakaian dan asesoris, penjualan peralatan dan pasokan pertanian,
penjualan tanaman, jasa bangunan, jasa lembaga keuangan, Jasa komunikasi, Jasa
pemakaman, Jasa Riset dan Pengembangan Iptek, Jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang,
Jasa Bengkel, jasa penyediaan ruang pertemuan, jasa boga/ catering, Jasa travel dan
pengiriman barang, jasa pemasaran properti, jasa perkantoran/bisnis lainnya, jasa biro
perjalanan wisata, jasa periklanan, studio keterampilan, panti pijat kesehatan/ tradisional,
cottege, salon/pangkas rambut, laundry, penitipan hewan, penitipan anak, pusat kerajinan, pasar
kuliner, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Pesantren dan
Museum diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
c. KDB maksimum sebesar 40 %
d. KLB maksimum sebesar 0,8
e. KDH minimal 40 %;
f. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai.
g. Jarak bebas antar bangunan : 3 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. Kantor pemerintah pusat, kantor pemerintah provinsi, kantor pemerintah kabupaten, kantor
kecamatan, Polsek Kantor Swasta dan Kantor Pos diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 40 %
e. KLB maksimum sebesar 1,2
f. KDH minimal 40 %;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-39


g. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter
Spesialis, Bidan Poliklinik, Apotik dan Klinik diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 40 %
e. KLB maksimum sebesar 1,2
f. KDH minimal 40 %;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
6. Gelanggang Olah Raga, Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai Petemuan,
Pameran dan Wisata Budaya diizinkan terbatas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-40


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 50 %
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 40 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perumahan kepadatan
rendah (R4) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Taman Kota, Hutan Adat dan Wisata
Budaya diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-41


- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Kawsan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 6 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 40%
h. KLB maksimum sebesar 0,8
i. KDH minimal 50% dari luas persil
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-42


dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam
yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Pasar Tradisional, Pasar Lingkungan, Mini Market, Penjualan kendaraan bermotor dan
perlengkapannya, Agro Trade Centre diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan kolektor,
maksimal 16 jam operasi per hari
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. KDB maksimum sebesar 40%
i. KLB maksimum sebesar 1,2
j. KDH minimum 50%;
k. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
a. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
b. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site di dalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-43


- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
3. Taman Hiburan, Taman Wisata Rohani, Gelanggang Olahraga dan Gedung Olahraga diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,6
i. KDH minimum 60%;
j. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
k. Luas Taman Hiburan dan Gedung Olahraga dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
perumahan kepadatan rendah (R4) di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
4. Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen, Penginapan/Hotel diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 40%

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-44


h. KLB maksimum sebesar 0,8
i. KDH minimum 50%;
j. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai; untuk hotel maksimum 4 (empat) lantai.
c. Luas Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen dan Hotel dalam blok adalah maksimal 10% dari
luas zona perumahan kepadatan rendah (R4) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
5. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 40%
i. KLB maksimum sebesar 1,2
j. KDH minimum 50%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perumahan kepadatan rendah (R4) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-45


• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Rumah Sakit Tipe C dan Rumah Sakit Tipe D, Rumah Sakit Khusus, Laboratorium Kesehatan
diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melaksanakan penyusunan dokumen kajian lingkungan;
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. Tinggi bangunan maksimum 4 (empat) lantai;
h. KDB maksimum 40%;
i. KLB maksimum 1,6;
j. KDH minimum 50%;
k. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan
atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
7. Pura, Vihara dan Kelenteng diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 40%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 60%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-46


j. Tinggi bangunan maksimum 1 (satu) lantai;
k. Jumlah Pura, Vihara, Klenteng maksimal 1 unit di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Tempat Pemakaman Umum (TPU), Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering,
Perkebunan, Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah
Penggilingan Tanaman, Green House, Peternakan, Rumah Potong Hewan, Kolam,
Pengambilan Air Tanah, Wisata Alam,Wisata Buatan, Tempat Pembuangan Sementara
(TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan Sampah/Limbah, Penimbunan Barang Bekas dan
Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 50%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,5;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 40%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-47


III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, Minimum 8 (delapan) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, Minimum 6 (enam) meter;
e. Gang buntu dan atau lorong keluarga, GSB samping berimpit dengan batas Rencana
RUMIJA, dengan ketentuan lebar Rencana RUMIJA minimum 6 (enaam) meter.
2. GSB samping
• GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
• GSB Samping pada bangunan deret berlaku pada unit paling ujung dari bangunan deret.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Tinggi Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Tinggi bangunan maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi Tinggi bangunan pada kawasan tersebut. (ketentuan Tinggi bangunan pada
intensitas maksimum 3 (tigal) lantaikontra produktif.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
2. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
3. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
4. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
B. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-48


2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
D. Utilitas Perkotaan
1. Penyediaan utilitas perkotaan sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan hidran umum sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dan hidran
umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan;
3. Memiliki kemudahan akses yang dapat dilewatiPemadam Kebakaran dan Perlindungan Sipil,
dengan lebar RUMIJA minimum 6 (enam) meter;
4. Wajib menyediakan tempat sampah yang dibedakan atas sampah organik dan anorganik:
c. Tempat sampah untuk rumah/bangunan tunggal dan kopel ditempatkan di depan persil
atau jalur hijau jalan;
d. Tempat sampah untuk rumah/bangunan deret ditempatkan setiap jarak 30 (tiga puluh)
meter di depan persil atau jalur hijau jalan.
5. Setiap bangunan harus memiliki tangki septik kedap air yang ditempatkan pada bagian
depan atau belakang bangunan serta berjarak sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) meter dari
sumber air tanah. Zona Perumahan Kepadatan Rendah (R-3) diarahkan menggunakan tangki
septik komunal;
6. Setiap bangunan wajib membuat minimum 1 (satu) sumur resapan dan dianjurkan untuk
membuat biopori.
E. Prasarana Lingkungan
1. Menyediaan elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan;
2. Menyediakan pos jaga atau pos keamanan lingkungan;
3. Menyediakan balai pertemuan warga.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Rumah Kepadatan Sangat Rendah (R-5)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Deret, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan,
Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat,
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Koperasi Tani,
• Kantor Desa, Kodam, Kodim, Koramil, Pemerintah Daerah, TK/Sederajat, SD/ Sederajat,
SMP/Sederajat, SLTA/Sederajat, Rumah Membaca/Perpustakaan, Posyandu, Lapangan Olah
Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushalla,,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Pusat Informasi Lingkungan, Lembaga Sosial/Ormas,
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Sempadan/ Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,Hot Spot Area.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-49


1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Asrama, Guest House dan Wisma diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. KDB maksimum sebesar 30 %
c. KLB maksimum sebesar 0,9
d. KDH minimal 60%
e. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
f. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 6 m
• Bangunan deret 0 m
g. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perumahan kepadatan sangat rendah (R5) di dalam blok
h. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang dilengkapi
komposter
2. Ruko, Rukan, Toko diizinkan terbatas (T):
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. KDB maksimum sebesar 30%
d. KLB maksimum sebesar 0,9
e. KDH minimal 60%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
g. Jarak bebas antar bangunan : 6 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perumahan kepadatan
rendah (R4) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-50


pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
3. Penyalur Grosir/perkulakan, Penjualan bahan bangunan dan perkakas, penjulan makanan dan
minuman, penjualan peralatan rumah tangga, penjualan hewan peliharaan, penjualan alat dan
bahan farmasi, penjualan pakaian dan asesoris, penjualan peralatan dan pasokan pertanian,
penjualan tanaman, jasa bangunan, jasa lembaga keuangan, Jasa komunikasi, Jasa
pemakaman, Jasa Riset dan Pengembangan Iptek, Jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang,
Jasa Bengkel, jasa penyediaan ruang pertemuan, jasa boga/ catering, Jasa travel dan
pengiriman barang, jasa pemasaran properti, jasa perkantoran/bisnis lainnya, jasa biro
perjalanan wisata, jasa periklanan, studio keterampilan, panti pijat kesehatan/ tradisional,
cottege, salon/pangkas rambut, laundry, penitipan hewan, penitipan anak, pusat kerajinan, pasar
kuliner, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Pesantren dan
Museum diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
c. KDB maksimum sebesar 40 %
d. KLB maksimum sebesar 0,8
e. KDH minimal 50 %;
f. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai.
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. Kantor pemerintah pusat, kantor pemerintah provinsi, kantor pemerintah kabupaten, kantor
kecamatan, Polsek Kantor Swasta dan Kantor Pos diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 30 %
e. KLB maksimum sebesar 0,9
f. KDH minimal 50 %;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-51


i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter
Spesialis, Bidan Poliklinik, Apotik dan Klinik diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 30 %
e. KLB maksimum sebesar 0,9
f. KDH minimal 50 %;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 5 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
6. Gelanggang Olah Raga, Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai Petemuan,
Pameran dan Wisata Budaya diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-52


c. KDB maksimum sebesar 30 %
d. KLB maksimum sebesar 0,9
e. KDH minimal 60 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 6 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perumahan kepadatan
sangat rendah (R5) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Taman Kota, Hutan Adat dan Wisata
Budaya diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 30%;
e. KLB maksimum 0,6;
f. KDH minimum 60%;
g. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
h. Jarak bebas antar bangunan 6 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 60% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 6 (enam) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-53


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Kawsan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 30%;
e. KLB maksimum 0,6;
f. KDH minimum 60%;
g. Jarak bebas antar bangunan 6 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,6
i. KDH minimal 60% dari luas persil
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-54


yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Pasar Tradisional, Pasar Lingkungan, Mini Market, Penjualan kendaraan bermotor dan
perlengkapannya, Agro Trade Centre diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan kolektor,
maksimal 16 jam operasi per hari
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. KDB maksimum sebesar 30%
i. KLB maksimum sebesar 0,9
j. KDH minimum 60%;
k. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
e. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site di dalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-55


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
3. Taman Hiburan, Taman Wisata Rohani, Gelanggang Olahraga dan Gedung Olahraga diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,6
i. KDH minimum 60%;
j. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
k. Luas Taman Hiburan dan Gedung Olahraga dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
perumahan kepadatan rendah (R4) di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
4. Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen, Penginapan/Hotel diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,6
i. KDH minimum 60%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-56


j. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai; untuk hotel maksimum 4 (empat) lantai.
f. Luas Restoran/Kafe, Penginapan/Losmen dan Hotel dalam blok adalah maksimal 10% dari
luas zona perumahan kepadatan sangat rendah (R5) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
5. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 30%
i. KLB maksimum sebesar 0,9
j. KDH minimum 60%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perumahan kepadatan sangat rendah (R5) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-57


- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Rumah Sakit Tipe C dan Rumah Sakit Tipe D, Rumah Sakit Khusus, Laboratorium Kesehatan
diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melaksanakan penyusunan dokumen kajian lingkungan;
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. Tinggi bangunan maksimum 4 (empat) lantai;
h. KDB maksimum 30%;
i. KLB maksimum 1,2;
j. KDH minimum 60%;
k. Jarak bebas antar bangunan : 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan
atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
7. Pura, Vihara dan Kelenteng diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 30%
h. KLB maksimum sebesar 0,3
i. KDH minimum 60%;
j. Tinggi bangunan maksimum 1 (satu) lantai;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-58


k. Jumlah Pura, Vihara, Klenteng maksimal 1 unit di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
8. Tempat Pemakaman Umum (TPU), Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering,
Perkebunan, Peternakan, Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah
Penggilingan Tanaman, Green House, Kolam, Pengambilan Air Tanah, Wisata Alam,Wisata
Buatan, Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, Pengolahan
Sampah/Limbah, Penimbunan Barang Bekas dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,2;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 50%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 40%.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-59


III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, Minimum 8 (delapan) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, Minimum 6 (enam) meter;
e. Gang buntu dan atau lorong keluarga, GSB samping berimpit dengan batas Rencana
RUMIJA, dengan ketentuan lebar Rencana RUMIJA minimum 6 (enaam) meter.
2. GSB samping
• GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
• GSB Samping pada bangunan deret berlaku pada unit paling ujung dari bangunan deret.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 2 (dua) meter dan setiap kenaikan satu
lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas terjauh
minimum 4 (empat) meter dari batas persil.

B. Tinggi Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Tinggi bangunan maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi Tinggi bangunan pada kawasan tersebut. (ketentuan Tinggi bangunan pada
intensitas maksimum 3 (tigal) lantaikontra produktif.

C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung


1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.

D. Tampilan Bangunan
1. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
2. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
3. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
4. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-60


B. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
D. Utilitas Perkotaan
1. Penyediaan utilitas perkotaan sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan hidran umum sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dan hidran
umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan;
3. Memiliki kemudahan akses yang dapat dilewatiPemadam Kebakaran dan Perlindungan Sipil,
dengan lebar RUMIJA minimum 6 (enam) meter;
4. Wajib menyediakan tempat sampah yang dibedakan atas sampah organik dan anorganik:
a. Tempat sampah untuk rumah/bangunan tunggal dan kopel ditempatkan di depan persil
atau jalur hijau jalan;
b. Tempat sampah untuk rumah/bangunan deret ditempatkan setiap jarak 30 (tiga puluh)
meter di depan persil atau jalur hijau jalan.
5. Setiap bangunan harus memiliki tangki septik kedap air yang ditempatkan pada bagian
depan atau belakang bangunan serta berjarak sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) meter dari
sumber air tanah. Zona Perumahan Kepadatan Rendah (R-3) diarahkan menggunakan tangki
septik komunal;
6. Setiap bangunan wajib membuat minimum 1 (satu) sumur resapan dan dianjurkan untuk
membuat biopori.
E. Prasarana Lingkungan
1. Menyediaan elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan;
2. Menyediakan pos jaga atau pos keamanan lingkungan;
3. Menyediakan balai pertemuan warga.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Perdagangan dan Jasa Tunggal (K-1)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan,
• Ruko, Rukan, Warung, Toko, Pasar Tradisional, Pasar Lingkungan, Penyaluran
Grosir/Perkulakan, Pusat Perbelanjaan, Minimarket, Penjualan Bahan Bangunan dan
Perkakas, Penjualan Makanan dan Minuman, Penjualan Peralatan rumah tangga, Penjualan
hewan peliharaan, Penjualan Alat dan Bahan Farmasi, Penjualan Pakaian dan assesories,
Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian, Penjualan Tanaman, Penjualan Kendaraan
bermotor & perlengkapannya,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-61


• Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Bangunan, Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa
Komunikasi, Jasa Pemakaman, Jasa Riset dan pengembangan IPTEK, Jasa
Perawatan/perbaikan/renovasi barang, Jasa penyediaan ruang pertemuan, Jasa Boga /
Catering, Jasa Travel dan pengiriman barang, Jasa pemasaran properti, Jasa
perkantoran/bisnis lainnya, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan, Studio Keterampilan,
Teather, Bioskop, Restoran/Kafé, Salon/Pangkas Rambut, Laundry, Penitipan Anak,
Pergudangan, Agro Trade Centre, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan, Pusat Kuliner,
• Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Swasta, Kantor Pos,
• TK/Sederajat, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Rumah
Membaca/Perpustakaan, Museum.
• Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik,
Klinik;
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushalla,
• Pusat Informasi Lingkungan, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus.
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Rumah Kopel dan Rumah Deret diizinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 50%;
d. KLB maksimum 1,5;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Panjang suatu blok bangunan rumah kopel dan rumah deret maksimum 60 (enam puluh)
meter, selebihnya harus dipisahkan dengan jarak minimum 4 (empat) meter;
h. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Asrama, Guest House, Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-62


c. KDB maksimum 50%;
d. KLB maksimum 1,5;
e. KDH minimum 40%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 60%;
g. KLB maksimum 1,2;
h. KDH minimum 20%;
i. Luas Panti Pijat kesehatan/tradisional dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-63


- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Tempat Penitipan Hewan, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi/Akademi, Pesantren, Museum, dan
Gedung Pertemuan Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
5. Losmen/Penginapan dan Penginapan/Hotel diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-64


• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Pemerintah Kabupaten, Koramil,
Polsek, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Apotik, dan Klinik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m;
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-65


- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
7. Pura, Vihara, Kelenteng, Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota, Gedung
Serba Guna, Balai pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/ormas diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 60 %
d. KLB maksimum sebesar 1,2
e. KDH minimal 30 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 2 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perdagangan dan jasa
tunggal (K1) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
8. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Wisata Budaya,
dan Wisata Buatan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-66


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
9. Kawsan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0;
f. KDH minimum 40%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujjuan dari Pemerintah Daerah dan camat setempat,
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. KDB maksimum sebesar 50%
f. KLB maksimum sebesar 1,0
g. KDH minimal 30%
h. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai
i. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-67


j. Luas townhouse maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perdagangan dan jasa
tunggal (K1) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
2. Hypermarket, Supermarket, Mal dan Plaza diizinkan bersyarat:
a. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. Tinggi bangunan maksimum 6 (enam) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 3,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam
yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-68


- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
3. Jasa Bengkel diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Menyatu dengan bangunan utama
f. KDB maksimum sebesar 50 %
g. KLB maksimum sebesar 1,0
h. KDH minimal 30 %;
i. GSB minimum 6 (enam) meter;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Taman Hiburan, Bisnis lapangan dan Olah Raga, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
▪ Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
▪ Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-69


• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
5. SPBU dan SPPBE diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
6. Klab Malam, Bar dan Karaoke, Cottage diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 2,0;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-70


k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 5 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang
sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk
tanaman yang tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada
media tanam yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak
memerlukan banyak air, jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
7. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0
j. KDH minimum 30%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-71


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
8. Rumah Sakit Type B, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D, Rumah Sakit Khusus diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan, kecuali untuk Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
9. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-72


h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
10. Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Helipad dapat berada di foof top gedung yang khusus diperuntukan bagi helipad dan tidak
ada kegiatan lain pada lantai tersebut.
c. Jarak minimal dengan bangunan terdekat : 6 meter,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
g. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat
11. ,Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman,
Green House Rumah Potong Hewan dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
12. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-73


b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
d. Menyediakan dokumen kajian lingkungan hidup
e. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
f. Memiliki jaminan konstruksi
g. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
h. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
i. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 70%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 60%.
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 4,2;
2. Di Luar kawasan perdagangan 3,6.
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) Minimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 10%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 20%.
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) Maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 70%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 60%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil/bangunan adalah 0 (nol) meter,
atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
b. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan lokal/lingkungan, dengan lebar
RUMIJA di atas 6 (enam) meter adalah minimum 4 (empat) meter;
c. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan lokal/lingkungan, dengan lebar
RUMIJA maksimum 6 (enam) meter adalah minimum 2 (dua) meter;
d. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan setapak (lorong/gang yang lebarnya
sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) meter, GSB samping minimum 1 (satu) meter dari
batas Rumija;
e. GSB Samping bangunan pada persimpangan gang buntu dan atau lorong keluarga,
GSB samping berimpit dengan batas rencana Rumija, dengan ketentuan lebar rencana
RUMIJA minimum 5 (lima) meter.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-74


B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik dan
dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir dan Bongkar Pasang
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
4. Menyediakan area bongkar muat di dalam persil, minimum pada area parkir di dalam persil.
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-75


V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang.
D. Pura, Vihara dan Kelenteng yang semula tidak diijinkan di Sub Zona Perdagangan dan Jasa
Tunggal, menjadi diijinkan secara terbatas untuk kegiatan eksisting yang sudah ada;
E. Warung, Ruko, Rukan dan Toko harus melepaskan hak atas tanahnya sebatas GSB yang
ditetapkan;

Zona Teks Sub Zona Perdagangan dan Jasa Deret (K-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan,
• Ruko, Rukan, Warung, Toko, Pasar Tradisional, Pasar Lingkungan, Penyaluran
Grosir/Perkulakan, Pusat Perbelanjaan, Minimarket, Penjualan Bahan Bangunan dan
Perkakas, Penjualan Makanan dan Minuman, Penjualan Peralatan rumah tangga, Penjualan
hewan peliharaan, Penjualan Alat dan Bahan Farmasi, Penjualan Pakaian dan assesories,
Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian, Penjualan Tanaman, Penjualan Kendaraan
bermotor & perlengkapannya,
• Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Bangunan, Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa
Komunikasi, Jasa Pemakaman, Jasa Riset dan pengembangan IPTEK, Jasa
Perawatan/perbaikan/renovasi barang, Jasa penyediaan ruang pertemuan, Jasa Boga /
Catering, Jasa Travel dan pengiriman barang, Jasa pemasaran properti, Jasa
perkantoran/bisnis lainnya, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan, Studio Keterampilan,
Teather, Bioskop, Restoran/Kafé, Salon/Pangkas Rambut, Laundry, Penitipan Anak,
Pergudangan, Agro Trade Centre, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan, Pusat Kuliner,
• Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Swasta, Kantor Pos,
• TK/Sederajat, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Rumah
Membaca/Perpustakaan, Museum.
• Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik,
Klinik;
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushalla,
• Pusat Informasi Lingkungan, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus.
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Rumah Kopel dan Rumah Deret diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-76


• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Asrama, Guest House, Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-77


- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 70%;
g. KLB maksimum 1,4;
h. KDH minimum 20%;
i. Luas Panti Pijat kesehatan dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona perdagangan
dan jasa deret (K3) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Tempat Penitipan Hewan, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi/Akademi, Pesantren, Museum, dan
Gedung Pertemuan Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 70%;
f. KLB maksimum 1,4;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-78


pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.Memiliki ketersediaan
sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan faktor-faktor
kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan.
5. Losmen/Penginapan dan Penginapan/Hotel diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,8;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Pemerintah Kabupaten, Koramil,
Polsek, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Apotik dan Klinik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-79


d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m;
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
9. Pura, Vihara, Kelenteng, Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota, Gedung
Serba Guna, Balai pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/ormas diizinkan terbatas
k. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
l. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
m. KDB maksimum sebesar 60 %
n. KLB maksimum sebesar 1,2
o. KDH minimal 30 %;
p. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
q. Tinggi bangunan 2 lantai
r. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
s. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perdagangan dan jasa
tunggal (K1) di dalam blok
t. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-80


- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Wisata Budaya,
dan Wisata Buatan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
8. Kawsan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0;
f. KDH minimum 40%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-81


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujjuan dari Pemerintah Daerah dan camat setempat,
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. KDB maksimum sebesar 60%
f. KLB maksimum sebesar 1,2
g. KDH minimal 30%
h. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai
i. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
j. Luas townhouse maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perdagangan dan jasa
deret (K3) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
2. Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 1,5
i. KDH minimum 30%;
j. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
k. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-82


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30%
dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung
ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
3. Hypermarket, Supermarket, Mal dan Plaza diizinkan bersyarat:
a. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. Tinggi bangunan maksimum 6 (enam) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 3,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam
yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-83


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
4. Jasa Bengkel, diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Menyatu dengan bangunan utama
f. KDB maksimum sebesar 50 %
g. KLB maksimum sebesar 1,0
h. KDH minimal 30 %;
i. GSB minimum 6 (enam) meter;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya kebakaran
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Taman Hiburan, Bisnis lapangan dan Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-84


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
▪ Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
▪ Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
6. SPBU dan SPPBEdiizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (toga) pohon pelindung
ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
7. Klab Malam, Bar dan Karaoke, Cottage diizinkan bersyarat:

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-85


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 60%;
j. KLB maksimum 2,4;
k. KDH minimum 30%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang
sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk
tanaman yang tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada
media tanam yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak
memerlukan banyak air, jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
8. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0
j. KDH minimum 30%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perdagangan dan jasa deret (K3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-86


• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
9. Rumah Sakit Type B, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D, Rumah Sakit Khusus diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan minimal berupa UKL-UPL, kecuali
untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-87


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
10. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
11. Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
h. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
i. Helipad dapat berada di foof top gedung yang khusus diperuntukan bagi helipad dan tidak
ada kegiatan lain pada lantai tersebut.
j. Jarak minimal dengan bangunan terdekat : 6 meter,
k. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
l. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
m. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
n. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat
12. Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green
House Rumah Potong Hewan dan Rumah Pompa diizinkan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-88


c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. KDB maksimum sebesar 20%
g. KLB maksimum sebesar 0,4
h. KDH minimum 80%;
i. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
13. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
d. Menyediakan dokumen kajian lingkungan hidup.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
g. Memiliki jaminan konstruksi
h. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
i. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
j. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 80%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 70%.
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 4,8;
2. Di Luar kawasan perdagangan 3,6.
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 10%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 15%.
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum:
1. Kawasan pusat perdagangan 80%;
2. Di Luar kawasan perdagangan 70%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-89


a. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
b. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan lokal/lingkungan, dengan lebar
RUMIJA di atas 6 (enam) meter adalah minimum 4 (empat) meter;
c. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan lokal/lingkungan, dengan lebar
RUMIJA maksimum 6 (enam) meter adalah minimum 2 (dua) meter;
d. GSB Samping bangunan pada persimpangan jalan setapak (lorong/gang yang lebarnya
sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) meter, GSB samping minimum 1 (satu) meter dari
batas Rumija;
e. GSB Samping bangunan pada persimpangan gang buntu dan atau lorong keluarga,
GSB samping berimpit dengan batas rencana Rumija, dengan ketentuan lebar rencana
Rumija minimum 5 (lima) meter.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggimaksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas Antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir dan Bongkar Muat
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
4. Menyediakan area bongkar muat di dalam persil, minimum pada area parkir di dalam persil.
B. Jalur Pejalan Kaki

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-90


1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang.
D. Pura, Vihara dan Kelenteng yang semula tidak diijinkan di Sub Zona Perdagangan dan Jasa
Tunggal, menjadi diijinkan secara terbatas untuk kegiatan eksisting yang sudah ada;
E. Warung, Ruko, Rukan dan Toko harus melepaskan hak atas tanahnya sebatas GSB yang
ditetapkan;

Zona Teks Sub Zona Perkantoran Pemerintahan (KT-1)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Guest House, Paviliun, Rumah Dinas;
• Warung, Toko, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Lembaga Keuangan/Perbankan, Jasa
Komunikasi, Jasa Pemakaman, Jasa Riset dan Pengembangan IPTEK, Jasa Penyediaan
Ruang Pertemuan, Jasa Boga/Catering, Jasa Travel/Pengiriman Barang, Jasa Pemasaran
Properti, Jasa Perkantoran/ Bisnis Lainnya, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan,
Studio Keterampilan, Penitipan Anak, Koperasi Tani,
• Kantor Pemerintahan Pusat, Kantor Pemerintahan Propinsi, Kantor Pemerintahan Kabupaten,
Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Koramil, Polsek, Kantor Swasta, Kantor PLBN, Kantor Pos,
Kantor Keimigrasian, Museum,
• Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter
Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Apotik dan Klinik,
• Lapangan Olah Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala,
• TK, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Rumah Membaca,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai
Pertemuan dan Pameran, Pusat Informasi Lingkungan, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus;
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Pekarangan, Taman Lingkungan;
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-91


1.4 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Rumah Kopel dan Rumah Deret diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Asrama, Guest House, Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-92


pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 70%;
g. KLB maksimum 1,4;
h. KDH minimum 20%;
i. Luas Panti Pijat kesehatan dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona perdagangan
dan jasa deret (K3) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Tempat Penitipan Hewan, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi/Akademi, Pesantren, Museum, dan
Gedung Pertemuan Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 70%;
f. KLB maksimum 1,4;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-93


i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.Memiliki ketersediaan
sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan faktor-faktor
kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan.
5. Losmen/Penginapan dan Penginapan/Hotel diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,8;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-94


- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Pemerintah Kabupaten, Koramil,
Polsek, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Klinik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m;
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
10. Pura, Vihara, Kelenteng, Pesantren, Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota,
Gedung Serba Guna, Balai pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/ormas diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 60 %
d. KLB maksimum sebesar 1,2
e. KDH minimal 30 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 2 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perdagangan dan jasa
tunggal (K1) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-95


• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Wisata Budaya,
dan Wisata Buatan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
8. Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0;
f. KDH minimum 40%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-96


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.2 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujjuan dari Pemerintah Daerah dan camat setempat,
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. KDB maksimum sebesar 60%
f. KLB maksimum sebesar 1,2
g. KDH minimal 30%
h. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai
i. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
j. Luas townhouse maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perdagangan dan jasa
deret (K3) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
2. Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-97


f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 1,5
i. KDH minimum 30%;
j. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
k. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30%
dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung
ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila
kapasitas ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
3. Hypermarket, Supermarket, Mal dan Plaza diizinkan bersyarat:
a. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. Tinggi bangunan maksimum 6 (enam) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 3,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-98


tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam
yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan
banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
4. Jasa Bengkel, diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Menyatu dengan bangunan utama
f. KDB maksimum sebesar 50 %
g. KLB maksimum sebesar 1,0
h. KDH minimal 30 %;
i. GSB minimum 6 (enam) meter;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya kebakaran
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Taman Hiburan, Bisnis lapangan dan Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-99


c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
▪ Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
▪ Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
6. SPBU dan SPPBEdiizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu
lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (toga) pohon pelindung
ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-100


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
7. Klab Malam, Bar dan Karaoke, Cottage diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 60%;
j. KLB maksimum 2,4;
k. KDH minimum 30%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang
sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari
luas persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk
tanaman yang tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada
media tanam yang terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak
memerlukan banyak air, jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
8. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-101


j. KDH minimum 30%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perdagangan dan jasa deret (K3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
9. Rumah Sakit Type B, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D, Rumah Sakit Khusus diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan minimal berupa UKL-UPL, kecuali
untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua)

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-102


pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
10. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari
luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat)
pohon pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah
dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
11. Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Helipad dapat berada di foof top gedung yang khusus diperuntukan bagi helipad dan tidak
ada kegiatan lain pada lantai tersebut.
c. Jarak minimal dengan bangunan terdekat : 6 meter,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-103


e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
g. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat
12. Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green
House Rumah Potong Hewan dan Rumah Pompa diizinkan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. KDB maksimum sebesar 20%
g. KLB maksimum sebesar 0,4
h. KDH minimum 80%;
i. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
13. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
d. Menyediakan dokumen kajian lingkungan hidup.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
g. Memiliki jaminan konstruksi
h. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
i. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
j. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 2,4;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 60%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-104


2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas Antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-105


C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan bangunanan gedung
hijau;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasmaksimum 20% dari luas
keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Perkantoran Swasta (KT-2)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Guest House, Paviliun, Rumah Dinas;
• Warung, Toko, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Bangunan, Jasa Lembaga
Keuangan/Perbankan, Jasa Komunikasi, Jasa Pemakaman, Jasa Riset dan Pengembangan
IPTEK, Jasa Perawatan/Perbaikan/Renovasi Barang, Jasa Penyediaan Ruang Pertemuan, Jasa
Boga/Catering, Jasa Travel/Pengiriman Barang, Jasa Pemasaran Properti, Jasa Perkantoran/
Bisnis Lainnya, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan, Studio Keterampilan, Penitipan
Anak, Koperasi Tani,
• Kantor Pemerintahan Pusat, Kantor Pemerintahan Propinsi, Kantor Pemerintahan Kabupaten,
Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Koramil, Polsek, Kantor Swasta, Kantor PLBN, Kantor Pos,
Kantor Keimigrasian, Museum,
• Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum
• Lapangan Olah Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala,
• TK, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Rumah Membaca,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai
Pertemuan dan Pameran, Pusat Informasi Lingkungan, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus;
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Pekarangan, Taman Lingkungan;
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-106


1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Rumah Kopel dan Rumah Deret diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari
luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah
pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Asrama, Guest House, Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. KDB maksimum 60%;
d. KLB maksimum 1,8;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perdagangan dan jasa tunggal (K1) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi
dengan sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-107


pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 70%;
g. KLB maksimum 1,4;
h. KDH minimum 20%;
i. Luas Panti Pijat kesehatan dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona perdagangan
dan jasa deret (K3) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Tempat Penitipan Hewan, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi/Akademi, Pesantren, Museum, dan
Gedung Pertemuan Lingkungan diizinkan terbatas:
j. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
k. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
l. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
m. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
n. KDB maksimum 70%;
o. KLB maksimum 1,4;
p. KDH minimum 30%;
q. Jarak bebas antar bangunan 4 m
r. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-108


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.Memiliki ketersediaan
sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan faktor-faktor
kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan.
5. Losmen/Penginapan dan Penginapan/Hotel diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,8;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-109


6. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Pemerintah Kabupaten, Koramil,
Polsek, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Dokter Spesialis, Bidan
Poliklinik, Apotik dan Klinik diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Jarak bebas antar bangunan 4 m;
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
11. Pura, Vihara, Kelenteng, Pesantren, Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Pertemuan Kota,
Gedung Serba Guna, Balai pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/ormas diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 60 %
d. KLB maksimum sebesar 1,2
e. KDH minimal 30 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 2 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perdagangan dan jasa
tunggal (K1) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-110


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
7. Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Wisata Budaya,
dan Wisata Buatan diizinkan terbatas:
i. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
j. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. KDB maksimum 40%;
m. KLB maksimum 0,8;
n. KDH minimum 50%;
o. Jarak bebas antar bangunan 4 m
p. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
8. Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0;
f. KDH minimum 40%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-111


pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Town House diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujjuan dari Pemerintah Daerah dan camat setempat,
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. KDB maksimum sebesar 60%
f. KLB maksimum sebesar 1,2
g. KDH minimal 30%
h. Tinggi bangunan maksimum 2 lantai
i. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
j. Luas townhouse maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perdagangan dan jasa
deret (K3) di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
2. Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 1,5
i. KDH minimum 30%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-112


j. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
k. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
3. Hypermarket, Supermarket, Mal dan Plaza diizinkan bersyarat:
a. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. Tinggi bangunan maksimum 6 (enam) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 3,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang tidak terlalu
besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang terbatas serta
tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air.
• Menyediakan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-113


• Menyediakan parkir on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya tidak
mengganggu kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
4. Jasa Bengkel, diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Menyatu dengan bangunan utama
f. KDB maksimum sebesar 50 %
g. KLB maksimum sebesar 1,0
h. KDH minimal 30 %;
i. GSB minimum 6 (enam) meter;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya kebakaran
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Taman Hiburan, Bisnis lapangan dan Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-114


i. KDH minimum 80%;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
▪ Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
▪ Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
6. SPBU dan SPPBEdiizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (toga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-115


7. Klab Malam, Bar dan Karaoke, Cottage diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 60%;
j. KLB maksimum 2,4;
k. KDH minimum 30%;
l. Jarak bebas antar bangunan 6 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
8. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0
j. KDH minimum 30%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perdagangan dan jasa deret (K3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-116


• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
9. Rumah Sakit Type B, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D, Rumah Sakit Khusus diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan minimal berupa UKL-UPL, kecuali
untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-117


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
10. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
11. Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Helipad dapat berada di foof top gedung yang khusus diperuntukan bagi helipad dan tidak
ada kegiatan lain pada lantai tersebut.
c. Jarak minimal dengan bangunan terdekat : 6 meter,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
g. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat
12. Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green
House Rumah Potong Hewan dan Rumah Pompa diizinkan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-118


c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. KDB maksimum sebesar 20%
g. KLB maksimum sebesar 0,4
h. KDH minimum 80%;
i. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
13. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
d. Menyediakan dokumen kajian lingkungan hidup.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
g. Memiliki jaminan konstruksi
h. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
i. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
j. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 2,4;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 60%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-119


GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas Antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-120


1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan bangunanan gedung
hijau;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasmaksimum 20% dari luas
keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Industri Kecil (I-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Kost;
• Warung, Foto Copy, Koperasi Tani, Penitipan Anak, Pergudangan,
• Industri makanan dan minuman, industri kerajinan, industri pengolahan kayu, Pakaian jadi,
Pengemasan barang jadi, Karet dan plastik, Tembakau, Minyak dan batu bara, Aneka Industri
bahan bangunan
• TK.Sederajat, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Rumah Membaca/ Perpustakaan,
• Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter
Umum, Klinik dan Apotik,
• Mesjid, Gereja, Kapel dan Mushalla
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Serbaguna, Balai pertemuan dan Pameran, Pusat
Infromasi Lingkungan,
• Lapangan/bangunan parkir khusus, Jalur Hijau Jalan dan Pulau Jalan, Sempadan/ Penyangga,
Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Toko, Penjualan Makanan dan Minuman, Penjualan Alat dan Bahan Farmasi, Penjualan peralatan
dan pasokan pertanian, Penjualan tanaman, Jasa Lembaga keuangan/Bank, jasa komunikasi,
pergudangan diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. KDB maksimum sebesar 50%
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 40%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona industri kecil (I-3) di
dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-121


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
2. Kantor Pos, Dokter Spesialis dan Bidan Poliklinik diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 50 %
e. KLB maksimum sebesar 1,5
f. KDH minimal 30 %;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Mini Market, Agro Trade Centre, Pasar Kerajinan, Pasar Kuliner diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan
kolektor, maksimal 16 jam operasi per hari
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-122


f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,5
j. KDH minimum 40%;
k. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
l. Jumlah Pasar Kerajinan dan Pasar Kuliner dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Pemerintah Kabupaten, Kantor
Kecamatan, Kantor Desa diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Kepala Desa/Lurah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai, khusus untuk Akademi, ketinggian bangunan
dapat melebihi 3 (tiga) lantai dengan KLB maksimum 2,4
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona perkantoran swasta (KT
2) di dalam blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-123


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
3. Helipad diizinkan bersyarat:
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Helipad dapat berada di foof top gedung yang khusus diperuntukan bagi helipad dan tidak
ada kegiatan lain pada lantai tersebut.
c. Jarak minimal dengan bangunan terdekat : 6 meter,
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
g. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat
4. Taman Wisata Rohani, Pertanian Lahan Kering, Perkebunan, Area Pembibitan Tanaman, Area
Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green House, Peternakan, Rumah
Potong Hewan, Kolam diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Kepala Desa/Lurah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-124


- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
5. Rumah Pompa dan Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat rekomendasi Kepala Desa/Lurah dan camat setempat.
f. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
g. Memiliki jaminan konstruksi
h. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
i. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
j. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 60%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol) meter,
atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.

B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;

C. Jarak Bebas Antar Bangunan Gedung


1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan satu
dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-125


D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan elemen-
elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sudah mempertimbangkan kebutuhan ruang untuk bongkar muat dan
sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan dan
kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat, orang
tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan bangunanan gedung
hijau;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasmaksimum 20% dari luas
keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-126


Zona Teks Sub Zona Pendidikan (SPU-1)
I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Dinas
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Penitipan Anak,
• TK, SD, SMP, SLTA, Perguruan Tinggi/Akademi, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan,
Kursus/Bimbingan Belajar, Museum,
• Pos Kesehatan, Posyandu,
• Mesjid, Mushala, Pesantren,
• Lapangan Olah Raga, Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/ Penyangga, Pekarangan, Taman
Lingkungan,
• Lapangan/Bangunan Parkir Khusus, Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Asrama, Guest House, dan Paviliun diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 30%;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Toko, Penjualan makanan dan minuman, Jasa Lembaga Keuangan, Jasa Komunikasi, Jasa Riset
dan Pengembangan Iptek, Studio Keterampilan diizinkan terbatas:

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-127


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Kantor Kecamatan, Kantor Pemerintah Daerah, Pura, Vihara, Kelenteng, Pesantren, Pusat
Informasi Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-128


- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Mini Market, Restoran/Kafe diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. KDB maksimum sebesar 60%
f. KLB maksimum sebesar 1,8
g. KDH minimal 40%;
h. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
i. Jarak bebas antar bangunan : 3 m
j. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan (SPU 1) di dalam blok
k. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan
kolektor, maksimal 16 jam operasi per hari.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-129


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
2. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten, Agro
Trade Centre, Pasar Kuliner diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinikdiizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 50%;
g. KLB maksimum 1,0

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-130


h. KDH maksimum 30%
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga, Taman Wisata Rohani diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
5. Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-131


b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
6. Kolam, Pengambilan Air Tanah, Wisata Budaya, dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan kajian lingkungan hidup,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas untuk wisata budaya,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 50%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 2,0;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 40%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-132


a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-133


2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
E. Selain GSB yang ditetapkan dalam ketentuan Tata Bangunan, ketentuan GSB pada jalan tertentu
ditetapkan sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
• GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter
• GSB 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) meter
2. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
• GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter;
• GSB 4 (empat) sampai 10 (sepuluh) meter.

Zona Teks Sub Zona Transportasi (SPU-2)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Dinas, Ruko, Rukan, Warung, Toko, Mini Market, Penjualan Makanan dan Minuman,
Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Lembaga Keuangan, Jasa Komunikasi, Jasa
Travel/Pengiriman Barang, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Restoran/Cafe, Pergudangan.
• Pos Kesehatan, Lap angan Olah Raga,
• TK/Sederajat, Rumah Membaca, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala, Posyandu, Balai
Pengobatan, Pos Kesehatan, ;
• Terminal Type A, Terminal Type B, Terminal Type C, Lapangan/Bangunan Khusus Parkir;
• Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan Olahraga, Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-134


1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Rumah Tunggal, Rumah Kos, Paviliun Wisma, Asrama, Guest House diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
c. KDB maksimum 50%;
d. KLB maksimum 1,0 ;
e. KDH minimum 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
a. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
g. Prasarana dan sarana minimum
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Penyaluran/Grosir, Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas, Penjualan Peralatan rumah
tangga, Penjualan hewan peliharaan, Penjualan Alat dan Bahan Farmasi, Penjualan Tanaman,
Penjualan kendaraan bermotor dan perlengkapannya, Penjualan Pakaian dan assesories.
Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian, Penjualan Tanaman, Penjualan Kendaraan bermotor
dan perlengkapannya, Jasa Perawatan/perbaikan/renovasi barang, Jasa Bengkel, Jasa
Penyediaan Ruang Pertemuan, Jasa Boga/Catering, Jasa pemasaran properti, Jasa
perkantoran/bisnis lainnya, Jasa Periklanan, Panti Pijat kesehatan/tradisionil,
Penginapan/Losmen, Salon/Pangkas rambut, Laundry, Penitipan Hewan, Penitipan Anak,
Koperasi TAni, Pusat Kerajinan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-135


- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Pos, Pura, Vihara, Kelenteng, Pesantren, , Gedung
Pertemuan Lingkungan dan Pusat Informasi Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. SD, Pesantren, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/ Bimbingan Belajar diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-136


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinik, Apotik diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
6. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-137


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. SPBU dan SPBE diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-138


- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Penginapan/Hotel, Theater, Bioskop, Klab Malam, Bar dan Karaoke, Agro Trade Centre, Pasar
Kuliner diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 2,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 5 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
3. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten dan
Kantor Swasta diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-139


g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
4. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0
j. KDH minimum 30%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perdagangan dan jasa deret (K3) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-140


- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
5. SMP, SLTA dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
6. Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/Ormas diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-141


• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
7. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga, Taman Wisata Rohani Wisata Buday a diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
8. Kolam, Pengambilan Air Tanah dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-142


d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. KDB maksimum sebesar 20%
f. KLB maksimum sebesar 0,4
g. KDH minimum 80%;
h. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
9. Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Daur Ulang Sampah, dan Pengolahan Sampah/ Limbah
diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di
pinggir jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam
kebakaran
c. Daur Ulang Sampah dan Pengolahan Sampah/Limbah harus memiliki ruang penimbunan
barang bekas didalam bangunan tertutup
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, Pemerintah Daerah dan camat
setempat.
10. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga
terkait.
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
e. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
f. Memiliki jaminan konstruksi
g. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
h. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
i. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (dua belas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter.
2. GSB samping
a. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA maksimum 6
(enam) meter adalah 2 (dua) meter;
b. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA di atas 6 (enam)
meter adalah 4 (empat) meter;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-143


c. GSB samping bangunan pada persimpangan jalan setapak (lorong/gang yang lebarnya
sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) meter, GSB samping minimum 1 (satu) meter dari
batas RUMIJA;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 1 (satu) meter, dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh maksimum 4 (empat) meter dari batas persil.

B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.

C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung


1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.

D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;

B. Jalur Pejalan Kaki


1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-144


C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.

D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)


Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).

E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang.
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Kesehatan (SPU-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Dinas.
• Warung, Penjualan Makanan dan Minuman, Penjualan alat dan bahan farmasi, Foto Copy/Alat
Tulis Kantor,
• TK, Rumah Membaca, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala,;
• Rumah Sakit Type A, Rumah Sakit Type B, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D, Rumah
Sakit Khusus, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Balai
Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan/Poliklinik, Klinik, Apotik.
• Lapangan Olahraga, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus,
• Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Rumah Tunggal, Asrama, Rumah Kost, Guest House, Paviliun dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 30%;
g. Jarak bebas antar bangunan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-145


• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Toko dan Mini Market diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
c. KDB maksimum sebesar 50%
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 30%;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
g. Jarak bebas antar bangunan : 3 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona sarana pelayanan umum
kesehatan (SPU 3) di dalam blok
i. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan
kolektor, maksimal 16 jam operasi per hari.
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-146


- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
3. Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa Komunikasi, Jasa Pemakaman, Salon/ pangkas rambut,
laundry, dan penitipan anak diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan :
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
4. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 50%;
g. KLB maksimum 1,0
h. KDH minimum 30%;
i. Jarak bebas antar bangunan 4 m
j. Jumlah dibatasi maksimal hanya 1 unit di dalam blok
k. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-147


pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
5. Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Pos, Gedung Pertemuan Lingkungan dan Pusat
Informasi Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
6. SD, SMP, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/ Bimbingan Belajar diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-148


i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
7. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, diizinkan terbatas:
i. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
j. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. KDB maksimum 40%;
m. KLB maksimum 0,8;
n. KDH minimum 50%;
o. Jarak bebas antar bangunan 4 m
p. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Restoran/Café, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan, Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah
Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten dan Kantor Swasta diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-149


d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
2. SLTA, Perguruan Tinggi dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-150


- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
3. Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
4. Kolam diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. KDB maksimum sebesar 20%
f. KLB maksimum sebesar 0,4
g. KDH minimum 80%;
h. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
5. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di
pinggir jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam
kebakaran

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-151


c. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
f. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, Pemerintah Daerah dan camat
setempat.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-152


4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik;
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Olahraga (SPU-4)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Rumah Dinas
• Warung, Mini market, Penjualan Makanan dan Minuman, Foto Copy/ Alat Tulis Kantor,
Restoran/Cafe,
• TK, Rumah Membaca/Perpustakaan, Posyandu, Pos Kesehatan, Lapangan Olah Raga,
Gelanggang Olahraga,Gedung Olahraga, Stadion;
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-153


• Lapangan/Bangunan Parkir Khusus, Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,
Hot Spot Area, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya;
• Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Rumah Tunggal, Asrama, Rumah Kos, Guest House, Paviliun dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 30%;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Ruko, Rukan, Toko, Penjualan Pakaian dan Asesoris, Jasa Lembaga Keuangan, Jasa
Komunikasi, Jasa Penyediaan Ruang Pertemuan, Jasa Boga/Catering, Jasa Travel dan
Pengiriman Barang, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan, Studio Keterampilan,
Penginapan Losmen, Salon/Pangkas Rambut, Laundry, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan, Pasar
Kuliner diijinkan terbatas (T), :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 meter
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-154


• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
3. Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Pos, Pura, Vihara, Kelenteng, ,Gedung Pertemuan
Lingkungan dan Pusat Informasi Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. SD, SMP, SLTA, Pesantren, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/ Bimbingan Belajar
diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-155


e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Balai Pengobatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinik dan Apotik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Theater, Bioskop, Klab Malam, Bar dan Karaoke, Agro Trade Centre, Wisata Budaya diizinkan
bersyarat:

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-156


a.Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b.Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c.Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d.Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e.Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f.Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g.Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h.Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i.KDB maksimum 50%;
j.KLB maksimum 2,0;
k.KDH minimum 40%;
l.Jarak bebas antar bangunan 5 m
m.Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten dan
Kantor Swasta diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-157


• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Perguruan Tinggi dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
4. Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, Lembaga Sosial/Ormas, diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-158


h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
5. Lapangan Golf dan Helipad diijinkan bersyarat tertentu :
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Lapangan Golf dilengkapi fasilitas pendukung berupa : kantor, kantin, toilet umum, musholla,
tempat sampah dan gudang penyimpanan.
c. KDB maksimum 10% ,
d. KLB maksimum 0,2,
e. KDH minimum 90%,
f. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
g. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
h. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
j. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
6. Taman Wisata Rohani, Pertanian Lahan Kering, Pertanian Lahan Basah, Kolam,Pengambilan Air
Tanah dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. KDB maksimum sebesar 20%
f. KLB maksimum sebesar 0,4
g. KDH minimum 80%;
h. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
7. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
e. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
f. Memiliki jaminan konstruksi

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-159


g. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
h. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
i. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-160


4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Sosial Budaya (SPU-5)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Rumah Dinas, Rumah Adat;
• Warung, Mini market, Penjualan Makanan dan Minuman, Jasa Penyediaan ruang pertemuan,
Jasa Boga/Catering, Foto Copy/ Alat Tulis Kantor, Restoran/Café, Restoran/Cafe,
• TK, Rumah membaca/Perpustakaan, Posyandu, Pos Kesehatan, Lapangan Olah Raga;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-161


• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala, Pesantren
• Gedung Pertemuan lingkungan, Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai
Pertemuan dan Pameran, Pusat Informasi Lingkungan, Lembaga Sosial/Ormas;
• Lapangan/Bangunan Parkir Khusus, Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir,
Taman Wisata Rohani, Hot Spot Area, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya;
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman
Lingkungan,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)


1. Rumah Tunggal, Asrama, Rumah Kost, Guest House, Paviliun dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 30%;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Ruko, Rukan, Toko, Penjualan Pakaian dan Asesoris, Jasa Lembaga Keuangan, Jasa
Komunikasi, Jasa Travel dan Pengiriman Barang, Jasa Penyediaan Ruang Pertemuan, Jasa
Boga/Catering, Jasa Travel dan Pengiriman Barang, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa
Periklanan, Studio Keterampilan, Penginapan Losmen, Salon/Pangkas Rambut, Laundry,
Penitipan Anak, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-162


f. KDH maksimum 30%
g. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
3. Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Pos, Pura, Vihara, Kelenteng, diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
4. SD, SMP, SLTA, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar diizinkan
terbatas:

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-163


a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Balai Pengobatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinik, Apotik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-164


1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)
1. Theater, Bioskop, Klab Malam, Bar dan Karaoke, Agro Trade Centre, Wisata Kuliner diizinkan
bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 2,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 5 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten dan
Kantor Swasta diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-165


k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
3. Perguruan Tinggi dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
4. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga dan Stadion diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-166


d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan.
5. Helipad diijinkan bersyarat terbatas (B):
a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. KDB maksimum 10% ,
c. KLB maksimum 0,2,
d. KDH minimum 90%,
e. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
h. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
i. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
6. Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Kolam, Wisata Budaya dan Rumah Pompa
diizinkan bersyarat (B):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. KDB maksimum sebesar 20%
f. KLB maksimum sebesar 0,4
g. KDH minimum 80%;
h. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
j. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-167


II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-168


IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM
A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Peribadatan (SPU-6)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Rumah Dinas, Rumah Adat.
• Warung, Penjualan Makanan dan Minuman, Foto Copy/Alat Tulis Kantor,
• TK, Rumah Membaca/Perpustakaan, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan,
• Mesjid, Gereja, Kapel, Pura, Vihara, Kelenteng, Mushala, Pesantren,
• Posyandu, Pos Kesehatan,
• Lapangan Olahraga, Lapangan/Bangunan Parkir Khusus,
• Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Taman Wisata Rohani, Hot Spot Area,
Taman Tematik Lainnya

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-169


1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Rumah Tunggal, Asrama, Rumah Kost, Paviliun dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
c. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 30%;
g. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. Toko, Mini Market, Penjualan Pakaian dan Asesoris, Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa
Komunikasi, Jasa Travel dan Pengiriman Barang, Penitipan Anak, Koperasi Tani diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. KDB maksimum sebesar 50%
c. KLB maksimum sebesar 1,5
d. KDH minimal 30%;
e. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai,
f. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
g. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona sarana pelayanan umum
peribadatan (SPU 6) di dalam blok
h. Pembatasan jam operasi untuk mini market yang terletak bukan pada jalan arteri dan
kolektor, maksimal 16 jam operasi per hari.
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-170


• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- enyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
3. Pusat Kerajinan, Pasar Kuliner, Restoran/Cafe dan Penginapan Losmen diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
4. Kantor Kecamatan, Kantor Desa, Kantor Pos dan Pusat Informasi Lingkungan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
e. KDB maksimum 50%;
f. KLB maksimum 1,5
g. KDH maksimum 40%
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-171


• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
5. SD, Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
6. Balai Pengobatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinik, Apotik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-172


d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0
f. KDH maksimum 30%
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)


1. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, dan Kantor Pemerintah Kabupaten
diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-173


- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
2. SMP, SLTA, Perguruan TInggi dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil;
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
3. Gedung Pertemuan Lingkungan, Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, dan
Lembaga Sosial/Ormas, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-174


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
4. Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Kolam, Pengambilan Air Tanah, Wisata Budaya
dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas untuk wisata budaya,
f. KDB maksimum sebesar 20%
g. KLB maksimum sebesar 0,4
h. KDH minimum 80%;
i. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
j. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 50%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
a. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
b. GSB Samping bangunan yang berbatasan dengan persil / bangunan adalah 0 (nol)
meter, atas dasar kesepakatan dengan tetangga yang saling berbatasan;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-175


B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-176


V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersysrat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Pertanian (PL-1)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :

• Rumah Tunggal, Rumah Dinas, Rumah Adat


• Warung, Penjualan Peralatan dan Pasokan Pertanian, Penjualan Tanaman; Koperasi Tani,
• Lapangan Olahraga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala;
• Jalur hijau dan pulau jalan, Taman Kota, Tempat Pemakaman Umum (TPU),
Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan;
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area;
• Tambak, Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Kolam, Kebun, Area Pembibitan
Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green House,
Peternakan; Rumah Potong Hewan,
• Rumah Pompa, Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri, Pengolahan Air
Tanah.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T) :


1. Rumah Kopel, Rumah Deret, Paviliun, diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
2. Toko, Penjualan Makanan dan Minumn diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Menyediakan tong sampah;
h. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10% dari luas zona petanian (PL 1) di
dalam blok

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-177


1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)
1. Taman Hiburan, Taman Perkemahan, Pasar Lintas Batas, Agro Trade Centre, Pusat Kerajinan,
Pusat Kuliner, Taman Wisata Rohani, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya,
Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Budaya diizinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Mendapat rekomendasi lurah/kepala desa dan camat setempat;
e. KDB maksimum 60%;
f. KLB maksimum 1,2;
g. KDH minimum 30%;
h. Memiliki akses yang baik berupa jaringan jalan lingkungan Rumija 4 m yang dapat dilalui
mobil pemadam kebakaran.
i. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
j. Taman dapat dilengkapi fasilitas pendukung dan keamanan lingkungan;
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
2. Waduk/Dam, Tempat Pembuangan Sementara, Daur Ulang Sampah, Pengolahan
Sampah/Limbah, Penimbunan Barang Bekas, diizinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum, terletak di
pinggir jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 m dan dapat dilalui kendaraan pemadam
kebakaran
c. Pengolahan Sampah/Limbah harus memiliki ruang penimbunan barang bekas didalam
bangunan tertutup
d. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL.
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, kepala desa/lurah dan camat
setempat
3. Base Transceiver Station (BTS), dan Helipad diizinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Helipad : memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
c. BTS : harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
d. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. Mendapat rekomendasi lurah/kepala desa dan camat setempat.
h. Memiliki jaminan konstruksi
i. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
j. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
k. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG

• KDB Maksimum : 10%


• KLB Maksimum : 0,2
• KDH Minimum : 80%

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-178


III. KETENTUAN TATA BANGUNAN
Ketentuan tata bangunan sesuai dengan ketentuan kegiatan yang disyaratkan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, halte, toilet umum, tempat parkir dengan pemakaian
material yang dapat menyerap air (permeable).

D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib
menyediakan tempat sampah di bagian depan dan dibedakan untuk tiap jenis sampah
(organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Bangunan pada Sub Zona Pertanian harus menerapkan konsep green building;

Zona Teks Sub Zona Pariwisata (PL-2)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Guest House, Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat,
• Warung, Toko, Mini Market, Penjualan Pakaian dan Asesoris, Penjualan Tanaman, Foto
Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Taman Hiburan, Taman Perkemahan,
Studio Keterampilan, Panti Pijat Kesehatan/Tradisional, Restoran/Café, Penginapan Hotel,
Penginapan Losmen, Cottage, Salon/Pangkas Rambut, Laundry, Penitipan Anak, Koperasi
Tani, Pusat Kerajinan, Pasar Kuliner.
• Museum, Posyandu, Balai Kesehatan, Pos Kesehatan, Lapangan Olahraga,
Lapangan/Bangunan Parkir Khusus,
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Balai Pertemuan dan Pameran, Pusat Informasi
Lingkungan,
• Lapangan/Bangunan Parkir Khusus, Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota,
Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-179


• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Taman Wisata Rohani, Taman
Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya,
• Kolam, Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Budaya,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T) :


1. Rumah Kopel, Rumah Deret diijinkan dengan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 (empat) meter
i. Prasarana dan sarana minimum
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang
dilengkapi komposter
2. Ruko, Rukan, Penjualan Makanan dan minuman; Penjualan Peralatan dan Pasokan
Pertanian, Jasa Lembaga Keuangan, Jasa Komunikasi, Jasa Boga/Catering, Jasa Travel dan
Pengiriman Barang, Jasa Periklanan, Bisnis Lapangan dan olah raga, diijinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. Tata letak bangunan tidak mengganggu destinasi wisata.
e. Jumlah unit dibatasi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pengelola
kawasan.
f. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 0,8;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 (empat) meter
k. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
l. Prasarana dan sarana minimum
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-180


• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang
dilengkapi komposter;
- Ruko dan Rukan harus meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam
persil.
3. Kantor Pemerintah Kabupaten, Kantor Kecamatan, Kantor Pemerintah Desa, Kantor Pos, TK,
SD, Rumah Membaca/Perpustakaan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
d. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tata letak bangunan tidak mengganggu destinasi wisata.
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2
i. KDH maksimum 50%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya terintegrasi dengan sistem
keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
4. Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Dokter Umum, Klinik, Apotik diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8
f. KDH maksimum 50%
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-181


• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan.

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :


1. Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 40%
h. KLB maksimum sebesar 1,2
i. KDH minimum 50%;
j. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
k. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan
perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-182


2. Theater, Bioskop, Klab Malam, Bar dan Karaoke, Pasar Lintas Batas, Agro Trade Centre
diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 2,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 5 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem
pengolahannya) dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan
sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan
tingkat kebutuhan
3. Kantor Pemerintah Pusat, Kantor Pemerintah Propinsi, Kantor Swasta, SMP, SLTA, Balai
Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kursus/Bimbingan Belajar, Dokter Spesialis, Bidan/Poliklinik
diizinkan terbatas tertentu :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
f. KDB maksimum 40%;
g. KLB maksimum 1,2
h. KDH maksimum 50%
i. Jarak bebas antar bangunan : 4 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-183


j. Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 6 (enam) meter.
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya kebakaran
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Jaringan sanitasi menggunakan sistem off site
4. Industri makanan dan minuman, Industri Kerajinan diizinkan terbatas tertentu:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Melaksanakan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
e. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
f. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 0,8
i. KDH minimum 40%
j. Jarak antar bangunan : 4 meter
k. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal
10% dari luas zona pariwisata (PL3) di dalam blok
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia baik yang
dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media
kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki instalasi pengolahan limbah sesuai dengan ketentuan;
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
5. Lapangan Golf dan Helipad diijinkan bersyarat tertentu :

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-184


a. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
b. Lapangan Golf dilengkapi fasilitas pendukung berupa : kantor, kantin, toilet umum,
musholla, tempat sampah dan gudang penyimpanan.
c. KDB maksimum 10% ,
d. KLB maksimum 0,2,
e. KDH minimum 90%,
f. Melakukan kajian lingkungan hidup berupa UKL-UPL,
g. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
h. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
i. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
j. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
6. Tambak, Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Perkebunan, Area Pembibitan
Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman, Green House,
Peternakan, Pengambilan Air Tanah, dan Rumah Pompa diizinkan terbatas tertentu :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Melakukan kajian lingkungan hidup,
c. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. KDB maksimum 5% ,
f. KLB 0,1 maksimum,
g. KDH minimum 90%,
h. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
i. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
j. Daur Ulang Sampah dan Pengolahan Sampah/Limbah harus memiliki ruang
penimbunan barang bekas didalam bangunan tertutup
7. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat tertentu (B) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan kajian lingkungan hidup.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. Memiliki jaminan konstruksi
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan
tower dari instansi berwenang
h. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki
ijin mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 2,0;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 40%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (dua belas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter.
2. GSB samping

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-185


a. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA maksimum 6
(enam) meter adalah 2 (dua) meter;
b. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA di atas 6 (enam)
meter adalah 4 (empat) meter;
c. GSB samping bangunan pada persimpangan jalan setapak (lorong/gang yang lebarnya
sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) meter, GSB samping minimum 1 (satu) meter dari
batas RUMIJA;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 1 (satu) meter, dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh maksimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-186


C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Pertahanan dan Keamanan (KH-1)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Asrama, Rumah Dinas,
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor ,
• Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Rumah Membaca, Posyandu, Balai Kesehatan, Pos
Kesehatan,
• Koramil, Polres, Polsek;
• Lapangan Olahraga, Gelanggang Olahraga, Gedung Olahraga, Lapangan/ Bangunan Parkir
Khusus,
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala, Museum,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Pusat Informasi Lingkungan,
• Jalur Hijau, Taman Kota, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Helipad, Lapangan, Pos Jaga, Halte, Tempat Parkir, Hot Spot Area, Taman Tematik Lainnya.
• Rumah Pompa dan Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri,

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T) :


1. Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Deret, dan Paviliun diijinkan dengan syarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-187


f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
h. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang
dilengkapi komposter
2. Kantor Pos, TK, SD diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 1,2
f. KDH maksimum 50%
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Tinggi bangunan 3 lantai.
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
3. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik, Klinik, Apotik, Gedung Serba Guna, diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8
f. KDH maksimum 40%
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-188


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan.

1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :


1. SMP, SLTA, Kursus/Bimbingan Belajar, Museum, Dokter Spesialis, Bidan/ Poliklinik diizinkan
terbatas tertentu :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
f. KDB maksimum 40%;
g. KLB maksimum 1,2
h. KDH maksimum 40%
i. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
2. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya diijinkan bersyarat tertentu:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
e. KDB maksimum 40%;
f. KLB maksimum 0,8;
g. KDH minimum 50%;
h. Memiliki akses yang baik berupa jaringan jalan lingkungan Rumuja 4 m yang dapat
dilalui mobil pemadam kebakaran.
i. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
j. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-189


k. Taman dapat dilengkapi fasilitas pendukung dan keamanan lingkungan;
l. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
3. Kolam, Wisata Budaya diizinkan terbatas tertentu :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
e. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
f. KDB maksimum 5% ,
g. KLB 0,1 maksimum,
h. KDH minimum 90%,
i. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
j. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum,
4. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat tertentu (B) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. Memiliki jaminan konstruksi
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan
tower dari instansi berwenang
h. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki
ijin mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 2,0;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 40%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (dua belas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter.
2. GSB samping
a. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA maksimum 6
(enam) meter adalah 2 (dua) meter;
b. GSB samping bangunan pada persimpangan dengan lebar RUMIJA di atas 6 (enam)
meter adalah 4 (empat) meter;
c. GSB samping bangunan pada persimpangan jalan setapak (lorong/gang yang lebarnya
sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) meter, GSB samping minimum 1 (satu) meter dari
batas RUMIJA;
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 1 (satu) meter, dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh maksimum 4 (empat) meter dari batas persil.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-190


B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-191


V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona TPST (KH-3)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala;
• Pusat Informasi Lingkungan,
• Jalur Hijau, Sempadan/Penyangga, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga; Toilet Umum, Hot Spot Area
• Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Rumah Pompa
1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T) : -
1. Tempat Parkir diizinkan terbatas :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Penempatan diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan lingkungan sekitar;
c. Jumlahnya maksimum 1 (satu) unit dalam satu blok untuk masing– masing kegiatan;
d. Luasan área terbangun dibatasi dan atau disesuaikan dengan standar yang berlaku
1.3 Pemanfaatan Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :
1. Daur Ulang Sampah dan Pengolahan Sampah/Limbah, diizinkan bersyarat:
a. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
b. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
c. Malkukan penyusunan dokumen kajian lingkungan;
d. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;`
e. KDB maksimum 30%;
f. KLB maksimum 0,6;
g. KDH minimum 20%;
h. Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 6 (enam) meter.
i. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 20%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 0,2;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 70%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 20%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (dua belas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-192


2. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 1 (satu) meter, dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh maksimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir dan Bongkar Muat
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Untuk parkir on street hanya diizinkan pada rumija minimum 8 (delapan) meter;
4. Lokasi-lokasi parkir on street ditentukan melalui keputusan instansi berwenang;
5. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
6. Menyediakan area bongkar muat di dalam persil, minimum pada area parkir di dalam persil.
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-193


D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona PLBN (KH-4)


I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Dinas;
• Warung, Foto Copy/Alat Tulis Kantor, Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa Komunikasi,
Pasar Lintas Batas,
• Kantor Pemerintah Pusat, Kantor PLBN, Kantor Pos, Kantor Keimigrasian,
• Balai Pengobatan, Pos Kesehatan,
• Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala;
• Pusat Informasi Lingkungan,
• Helipad,
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Sempadan/Penyangga, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area;
• Kawasan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri,
• Rumah Pompa.

1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T) : -


1. Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Deret, Asrama, Wisma diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
h. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-194


i. Prasarana dan sarana minimum
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang
dilengkapi komposter
2. Toko, Jasa Travel dan Pengiriman Barang diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar;
b. Bentuk bangunan menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
d. Tata letak bangunan tidak mengganggu destinasi wisata.
e. Jumlah unit dibatasi sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pengelola
kawasan.
f. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 0,8;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 (empat) meter
k. Menyediakan lahan parkir sesuai stándar,
l. Prasarana dan sarana minimum
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang
dilengkapi komposter;
- Ruko dan Rukan harus meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam
persil.

3. TK, SD, Rumah Membaca, Museum, Dokter Umum, Klinik, Apotik diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 1,2
f. KDH maksimum 50%
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Tinggi bangunan 3 lantai.
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-195


• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
4. Lapangan Olah Raga, Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran,
Lapangan/bangunan tempat parkir, diijinkan terbatas (T):
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 40 %
d. KLB maksimum sebesar 0,8
e. KDH minimal 60 %;
f. Menyediakan tong sampah sepanjang jalan di dalam zona dengan radius 10 meter.
g. Tinggi bangunan 2 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona PLBN (KH4) di dalam
blok
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan
komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
5. Taman Kota, Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, Batching Plan Ready
MIx diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 30%;
e. KLB maksimum 0,6;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-196


f. KDH minimum 60%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah
dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan

1.3 Pemanfaatan Pemanfaatan bersyarat tertentu (B) :


1. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat tertentu (B) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan.
d. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
e. Memiliki jaminan konstruksi
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan
tower dari instansi berwenang
h. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki
ijin mendirikan bangunan.

II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG


A. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 40%;
B. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 0,8;
C. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 50%;
D. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 40%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (dua belas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter.
2. GSB belakang

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-197


GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) adalah 1 (satu) meter, dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh maksimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 4 (empat) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan atau Rencana
RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Area Parkir dan Bongkar Muat
1. Menyediakan ruang parkir sesuai dengan standar dan ketentuan, baik parkir di dalam persil
maupun gedung parkir;
2. Perkerasan area parkir di dalam persil menggunakan material yang mampu menyerap air
(permeable);
3. Untuk parkir on street hanya diizinkan pada rumija minimum 8 (delapan) meter;
4. Lokasi-lokasi parkir on street ditentukan melalui keputusan instansi berwenang;
5. Penyediaan parkir tidak boleh mengurangi daerah-daerah penghijauan dan harus
memperhatikan kelancaran sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, keamanan, keselamatan
dan kenyamanan;
6. Menyediakan area bongkar muat di dalam persil, minimum pada area parkir di dalam persil.
B. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
C. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-198


D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material
yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Setiap jarak 20 (dua puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan konsep “green
roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Zona Teks Sub Zona Campuran, Perumahan dan Perdagangan Jasa (C-1)
I. KETENTUAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN (KETENTUAN ITBX)

1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) :


• Rumah Tunggal, Rumah Kopel, Rumah Kost, Panti Jompo, Panti Asuhan, Guest House,
Paviliun, Rumah Dinas, Rumah Adat,
• Ruko, Rukan, Warung, Toko, Penyalur Grosir/Perkulakan, Pusat Perbelanjaan, Minimarket,
Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas, Penjualan Makanan dan Minuman, Penjualan
Peralatan Rumah Tangga, Penjualan Hewan Peliharaan, Penjualan Alat dan Bahan Farmasi,
Penjualan Pakaian dan Asesoris, Penjualan Peralatan dan Pasokan Pertanian, Penjualan
Tanaman, Penjualan Kendaraan Bermotor dan Perlengkapannya, Foto Copy/Alat Tulis Kantor,
Jasa Bangunan, Jasa Lembaga Keuangan/Bank, Jasa Komunikasi, Jasa Pemakaman, Jasa
Riset dan Pengembangan IPTEK, Jasa Perawatan/Perbaikan/Renovasi Barang, Jasa Penyedia
Ruang Pertemuan, Jasa Boga/Catering, Jasa Travel dan Pengiriman Barang, Jasa Pemasaran
Properti, Jasa Perkantoran/Bisnis Lainnya, Jasa Biro Perjalanan Wisata, Jasa Periklanan,
• Studio Keterampilan, Theater, Bioskop, Restoran/Kafe, Penginapan/Hotel,
Penginapan/Losmen, Salon/Pangkas Rambut, Laundry, Penitipan Anak, Penitipan Hewan,
Pergudangan, Agro Trade Centre, Koperasi Tani, Pusat Kerajinan, Pasar Kuliner.
• Kantor Swasta, TK/Sederajat, Kursus/Bimbingan Belajar, Rumah Membaca/ Perpustakaan,
Posyandu, Balai Pengobatan, Pos Kesehatan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan Poliklinik,
Klinik, Apotik,
• Lapangan Olah Raga, Mesjid, Gereja, Kapel, Mushala,
• Gedung Pertemuan Lingkungan, Pusat Informasi Lingkungan, Lembaga Sosial/Ormas,
Lapangan/Bangunan Parkir Khusus.
• Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota, Pekarangan, Taman Lingkungan,
• Lapangan, Pos Jaga, Halte, Toilet Umum, Tempat Parkir, Hot Spot Area, .

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-199


1.2 Pemanfaatan bersyarat secara terbatas (T)
1. Rumah Deret, Asrama dan Wisma diizinkan terbatas:
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga,
b. KDB maksimum sebesar 50 %
c. KLB maksimum sebesar 1,5
d. KDH minimal 40%
e. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
f. Jarak bebas antar bangunan
• Bangunan tunggal dan kopel : 4 m
• Bangunan deret 0 m
g. Luas lahan penggunaan asrama dan guest house maksimal dalam blok adalah 10% dari
luas zona perumahan kepadatan sedang (R2) di dalam blok
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Penyediaan sistem parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong di sekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan,
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R melalui penyediaan bak sampah yang dilengkapi
komposter
2. Panti Pijat Kesehatan/Tradisional diijinkan terbatas (T) :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
f. KDB maksimum 60%;
g. KLB maksimum 1,2;
h. KDH minimum 20%;
i. Luas Panti Pijat kesehatan/tradisional dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
campuran (C1) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak diperkenankan
beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-200


• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 10% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan.
3. Kantor pemerintah pusat, kantor pemerintah provinsi, kantor pemerintah kabupaten, kantor
kecamatan, kantor desa, Polsek Kantor Pos diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 50 %
e. KLB maksimum sebesar 1,5
f. KDH minimal 30 %;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 lantai
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di halaman muka yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
4. SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, Perguruan Tinggi/Akademi, Balai/Pusat
Pendidikan dan Pelatihan, Museum, Laboratorium Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, dan Pesantren diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum sebesar 50 %
e. KLB maksimum sebesar 1,5
f. KDH minimal 40 %;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-201


h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
5. Gedung Pertemuan Kota, Gedung Serba Guna, Balai Petemuan, Pameran dan Wisata Budaya
diizinkan terbatas
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
c. KDB maksimum sebesar 50 %
d. KLB maksimum sebesar 1,5
e. KDH minimal 40 %;
f. Tinggi bangunan 3 lantai
g. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
h. Luas keseluruhan maksimal dalam blok adalah 10 % dari luas zona perumahan kepadatan
sedang (R-3) di dalam blok
i. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
6. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Tematik Lainnya, dan Wisata Buatan diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-202


b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
7. Kawsan Militer, Pos Perbatasan TNI, Pos Perbatasan Polri diizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,0;
f. KDH minimum 40%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-203


1.3 Pemanfaatan bersyarat tertentu (B)
1. Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana
transportasi umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 1,5
i. KDH minimum 40%;
j. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
k. Jumlah Pasar Tradisional dan Pasar Lingkungan dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Penyediaan sistem parkir off site dengan menyewa lahan kosong disekitar, bila kapasitas
ruang parkir tidak memenuhi volume kendaraan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
2. Hypermarket, Supermarket, Mall, Plaza diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Memiliki akses yang baik, berada dipinggir jalan lokal dan terjangkau oleh sarana transportasi
umum
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 50%
h. KLB maksimum sebesar 2,0
i. KDH minimum 40%;
j. Tinggi bangunan maksimum 4 (empat) lantai;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-204


k. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk setiap blok.
l. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia baik yang
dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil dan lantai basement yang sirkulasinya tidak
mengganggu kelancaran arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
3. Jasa Bengkel diizinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Menyatu dengan bangunan utama
f. KDB maksimum sebesar 50 %
g. KLB maksimum sebesar 1,0
h. KDH minimal 30 %;
i. GSB minimum 6 (enam) meter;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 20% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-205


- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. SPBU dan SPPBE diijinkan bersyarat :
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan;,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
h. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
i. KDB maksimum 40%;
j. KLB maksimum 0,8;
k. KDH minimum 50%;
l. Menyediakan ruang untuk sirkulasi kendaraan yang memadai;
m. Menyediakan fasilitas keamanan dan pendukung lainnya sesuai dengan standar dan
ketentuan;
n. Jarak bebas antar bangunan 6 m
o. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi kelancaran arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan jaringan listrik dan telekomunikasi sesuai dengan tingkat
kebutuhan
5. Taman Hiburan, Bisnis lapangan dan Olah Raga, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-206


• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
▪ Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
▪ Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
6. Klab Malam, Bar dan Karaoke, Cottage diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan;
g. Tampilan dan peil bangunan harus serasi dengan bangunan sekitar;
h. Tinggi bangunan dapat melebihi 4 (empat) lantai;
i. KDB maksimum 50%;
j. KLB maksimum 2,0;
k. KDH minimum 40%;
l. Jarak bebas antar bangunan 5 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
• Menyediakan perpakiran on site didalam persil dan atau lantai basement yang sirkulasinya
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 40% dari luas
persil dengan penyediaan taman atap bangunan (roof garden) dalam bentuk tanaman yang
tidak terlalu besar dan dengan perakaran yang mampu tumbuh pada media tanam yang
terbatas serta tahan terhadap hembusan angin dan relatif tidak memerlukan banyak air,
jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 3 (tiga) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
7. Industri makanan dan minuman, industri kerajinan diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
e. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
f. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
g. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
h. KDB maksimum sebesar 50%
i. KLB maksimum sebesar 1,0

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-207


j. KDH minimum 40%;
k. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
l. Luas Industri makanan dan minuman, industri kerajinan dalam blok adalah maksimal 10%
dari luas zona perumahan kepadatan sedang (R2) di dalam blok
m. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
8. Rumah Sakit Tipe C dan Rumah Sakit Tipe D, Rumah Sakit Khusus diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
c. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas;
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melaksanakan penyusunan dokumen kajian lingkungan;
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. Tinggi bangunan maksimum 4 (empat) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 2,0;
j. KDH minimum 30%;
k. GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan)
• Jalan Arteri Primer adalah 14 m
• Jalan Arteri Sekunder adalah 12 m
• Jalan Kolektor adalah 10 m
• Jalan Lokal adalah 8 m
l. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
m. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan perpakiran on site didalam tapak yang sirkulasinya tidak mengganggu
kelancaran arus lalu lintas,
• Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-208


• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran), media kimia
baik yang dijalankan secara manual berupa APAR maupun otomatis
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan
9. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 40%;
h. KLB maksimum 1,2;
i. KDH minimum 50%;
j. Jarak bebas antar bangunan 6 m
k. Prasarana dan sarana minimum :
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 10 (sepuluh) meter;
• Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus lalu lintas,
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 50% dari luas
persil dengan jumlah pohon pelindung yang harus disediakan minimal 4 (empat) pohon
pelindung ditambah dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem pengolahannya)
dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat kebutuhan.
10. Pura, Vihara dan Kelenteng diijinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat persetujuan tetangga
c. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat;
d. Menyesuaikan dengan bangunan sekitarnya;
e. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
f. Mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait
g. KDB maksimum sebesar 40%
h. KLB maksimum sebesar 0,5
i. KDH minimum 50%;
j. Tinggi bangunan maksimum 1 (satu) lantai;
k. Jumlah Pura, Vihara, Klenteng maksimal 1 unit di dalam blok

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-209


l. Prasarana dan sarana minimum
• Menyediakan parkir on site yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran arus jalan
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan’
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;Jalur pejalan kaki :
menyatu dengan badan jalan,
• Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga terintegrasi dengan
sistem keamanan lingkungan
• RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya menyiapkan 30% dari luas
persil dengan penambahan pot-pot tanaman pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon
pelindung yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
• Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem terpisah dan
terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan bahaya
kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan memperhatikan
faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan, kebersihan, dan keindahan
lingkungan
11. ,Area Pembibitan Tanaman, Area Pengomposan Tanaman, Rumah Penggilingan Tanaman,
Green House dan Rumah Pompa diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil tetangga
d. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
e. Melakukan penyusunan dokumen kajian lingkungan,
f. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
g. KDB maksimum sebesar 20%
h. KLB maksimum sebesar 0,4
i. KDH minimum 80%;
j. Jumlah dibatasi hanya 1 unit untuk masing masing kegiatan di dalam blok
k. Prasarana dan sarana minimum
• Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
• Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter;
• Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait.
• Menyediakan parkir on site didalam persil yang sirkulasinya tidak mengganggu kelancaran
arus jalan
12. Base Transceiver Station (BTS) diijinkan bersyarat
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Harus merupakan menara bersama minimal 3 provider
c. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dari Dinas/Lembaga terkait.
d. Menyediakan dokumen kajian lingkungan hidup
e. Mendapat rekomendasi Pemerintah Daerah dan camat setempat.
f. Memiliki jaminan konstruksi
g. Mendapat ijin gangguan atau ijin HO (High Ordinantie)
h. Memperoleh surat rekomendasi pembangunan, pengoperasian dan tinggi bangunan tower
dari instansi berwenang
i. Menara telekomunikasi yang berada di atas bangunan, bangunan dasar harus memiliki ijin
mendirikan bangunan.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-210


II. KETENTUAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimum 60%;
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimum 1,8;
c. Koefisien Dasar Hijau (KDH) minimum 30%;
d. Koefisien Tapak Basement (KTB) maksimum 70%.

III. KETENTUAN TATA BANGUNAN


A. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
1. GSB depan
a. Jalan Arteri Primer, minimum 12 (duabelas) meter;
b. Jalan Arteri sekunder, minimum 10 (sepuluh) meter;
c. Jalan Kolektor, minimum 6 (enam) meter;
d. Jalan Lokal/lingkungan, minimum 4 (empat) meter;
e. Jalan setapak, lorong dan gang buntu minimum 2 (dua) meter;
2. GSB samping
c. GSB samping untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap
kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai
jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
d. GSB Samping pada bangunan deret berlaku pada unit paling ujung dari bangunan deret.
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan setiap kenaikan
satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter sampai mencapai jarak bebas
terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil bangunan di
sekitarnya;
2. Tinggi bangunan maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan karakteristik
dan dominasi tinggi bangunan pada kawasan tersebut. (ketentuan Tinggi bangunan pada
intensitas maksimum 3 (tigal) lantaikontra produktif.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar massa/blok bangunan
satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah) meter sesuai dengan besaran GSB yang
ditetapkan terhadap bangunan tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi kawasan dengan
mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan arsitektur bangunan gedung di
sekitarnya;
2. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan bangunannya harus
bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan atau dinding yang telah ada di
sebelahnya;
3. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui pengolahan
elemen-eleman fisik bangunan;
4. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.

IV. KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMUM


A. Jalur Pejalan Kaki
1. Menyediakan jalur pejalan kaki atau pedestrian sesuai dengan standar dan ketentuan;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-211


2. Penyediaan jalur pejalan kaki harus memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang cacat,
orang tua, dan anak-anak.
B. Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1. Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau jalan (sempadan jalan), jalur hijau sungan (sempadan
sungai), taman, hutan kota, zone penyangga;
2. Di dalam persil wajib dilengkapi dengan penanaman tanaman, minimum tanaman dalam pot.
C. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa area parkir, plaza, dan halaman dengan pemakaian material yang
dapat menyerap air (permeable).
D. Utilitas Perkotaan
1. Penyediaan utilitas perkotaan sesuai dengan standar dan ketentuan;
2. Penyediaan hidran umum sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dan hidran
umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan;
3. Memiliki kemudahan akses yang dapat dilewati Pemadam Kebakaran dan Perlindungan Sipil,
dengan lebar RUMIJA minimum 6 (enam) meter;
4. Wajib menyediakan tempat sampah yang dibedakan atas sampah organik dan anorganik:
a. Tempat sampah untuk rumah/bangunan tunggal dan kopel ditempatkan di depan persil
atau jalur hijau jalan;
b. Tempat sampah untuk rumah/bangunan deret ditempatkan setiap jarak 30 (tiga puluh)
meter di depan persil atau jalur hijau jalan.
5. Setiap bangunan harus memiliki tangkiseptik kedap air yang ditempatkan pada bagian depan
atau belakang bangunan serta berjarak minimum 10 (sepuluh) meter dari sumber air tanah.
Zona Perumahan Kepadatan Sedang (R-2) diarahkan menggunakan tangki septik komunal;
6. Setiap bangunan wajib membuatminimum 1 (satu) sumur resapan dan dianjurkan untuk
membuat biopori.
E. Prasarana Lingkungan
1. Menyediaan elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan;
2. Menyediakan pos jaga atau pos keamanan lingkungan;
3. Menyediakan balai pertemuan warga.

V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh lantai bangunan
minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan maksimum 3 (tiga) lantai harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui ketentuan dari
instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan bersyarat maksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-212


8.4 KETENTUAN LAINNYA
Ketentuan Pelaksanaan
A. Pembangunan yang sesuai dengan peraturan zonasi ini akan diberikan insentif berupa
kemudahan perizinan pembangunan dan keringanan pajak. Pengaturan pelaksanaan insentif
diatur melalui Peraturan Bupati;
B. Pembangunan yang tidak sesuai dengan peraturan zonasi ini namun sudah memiliki izin yang
diperoleh sebelum disahkannya peraturan zonasi ini dan belum dilaksanakan pembangunannya,
maka harus disesuaikan terlebih dahulu dengan peraturan ini;
C. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai dan kegiatan yang diizinkan terbatas/bersyarat
sebelum peraturan ini ditetapkan, maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan akan
dibatasi perkembangannya;
D. Untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan dikenakan disinsentif berupa peningkatan pajak dan
tidak diterbitkan lagi perizinan operasi, serta dicabutnya izin setelah 5 (lima) tahun dengan
memberikan ganti rugi kepada pihak yang bersangkutan;
E. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan dan tidak memiliki
izin yang sah harus segera disesuaikan dalam waktu paling lama 5 (lima) tahun;

Ketentuan Perubahan Peraturan Zona


A. Perubahan kecil yaitu kurang dari 10% (sepuluh persen) dari fungsi Sub Zona Rumah Kepadatan
Tinggi (R-1) diizinkan melalui Keputusan Bupati setelah mendapat rekomendasi Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah (BKPRD).
B. Perubahan penggunaan lahan yang bersifat sementara dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan dinamika perkembangan kota sepanjang tidak melampaui nilai peruntukan
tanah awal dengan masa berlaku maksimum 5 (lima) tahun dan luas lahan kurang dari 5.000 m2
(lima ribu meter persegi), serta melalui Keputusan Bupati setelah mendapat rekomendasi Badan
Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).

Ketentuan Khusus
A. Sub Zona Cagar Budaya
Apabila ditemukan situs Purbakala dan Cagar Budaya pada Sub Zona Cagar Budaya (CB), maka:
1. Situs Purbakala dan Cagar Budaya hasil temuan tersebut harus disesuaikan dengan situs
purbakala atau cagar budaya utama;
2. Pada zona tersebut tidak boleh diubah menjaadi zona lainnya dan akan berlaku ketentuan
Sub Zona Cagar Budaya.
Aturan mengenai bangunan cagar budaya di Sub Zona Rumah Kepadatan Tinggi (R-1), dengan
aturan:
1. Umum
a. Kawasan/bangunan cagar budaya harus dilegalisasi melalui Peraturan Daerah dan atau
Peraturan Bupati;
b. Pengelolaan kawasan cagar budaya melibatkan pihak pemilik dan pengelola objek cagar
budaya, Pemerintah Kabupaten serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang
bergerak di bidang cagar budaya.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-213


2. Tim Penilai
Dalam rangka pengelolaan kawasan cagar budaya, pemerintah daerah Kabupaten Malaka
membentuk tim penilai berkaitan dengan pengelolaan kawasan cagar budaya dengan tugas:
a. Memberikan pertimbangan, saran dan usul kepada Bupati dalam peningkatan
penyelenggaraan pengelolaan serta pemugaran dan pemulihan kawasan dan atau
bangunan cagar budaya;
b. Melaksanakan penelitian, pengkajian, pemantauan, evaluasi dan pengendalian umum
kebijakan dan program upaya peningkatan penyelenggaraan pelestarian, perlindungan,
pemeliharaan, pemanfaatan, pemugaran dan pemulihan kawasan dan atau bangunan
cagar budaya;
c. Menyusun standar penilaian sebagai parameter pemberian klasifikasi/penggolongan
pada Bangunan Cagar Budaya; dan
d. Melakukan inventarisasi bangunan yang diduga Bangunan cagar Budaya;
e. Memberikan rekomendasi penataan dan pengelolaan;
f. Pembentukan tim penilai cagar budaya didasarkan pada Keputusan Wailkota.
3. Upaya Pelestarian:
a. Bangunan dilarang dibongkar secara sengaja, dan apabila kondisi fisik bangunan buruk,
roboh, terbakar atau tidak layak tegak harus dibangun kembali sama seperti semula
sesuai dengan aslinya;
b. Perubahan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah karakter bangunan serta
dengan mempertahankan detail dan ornamen bangunan yang penting;
c. Dalam upaya rehabilitasi dan revitalisasi dimungkinkan adanya perubahan fungsi dan
tata ruang dalam asalkan tidak mengubah karakter struktur utama bangunan;
d. Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya bangunan
tambahan yang menjadi suatu kesatuan dengan bangunan utama;
e. Perubahan/pemugaran harus mendapat rekomendasi tim penilai dan persetujuan
Bupati;
f. Untuk kawasan cagar budaya ini berlaku pengalihan hak membangun (Transfer
Development Right/TDR). Pengaturan pelaksanaan TDR melalui keputusan Bupati.
4. Upaya Perubahan dan Penambahan Bangunan
a. Pada prinsipnya perubahan yang dilakukan terhadap bangunan cagar budaya tidak
diperkenankan bila hasilnya akan memberi dampak bagi keaslian tampak bangunan
serta hilangnya elemen bangunan penting yang menjadi ciri bangunan cagar budaya;
b. Penambahan atau perluasan bangunan dengan cara menambah bangunan baru
diperbolehkan untuk dilakukan dalam persil/tapak bangunan cagar budaya sepanjang
tidak mengganggu integritas, skala dan karakter bangunan asli. Penambahan bangunan
dapat memenuhi kriteria tersebut apabila:
1) Letaknya tersembunyi dari sisi depan jalan bangunan;
2) Terpisah dengan bangunan asli dengan jarak minimum 3 (tiga) meter dari tampak
belakang bangunan asli;
3) Menghargai bentuk, ukuran, proporsi dan material bangunan asli tanpa harus
meniru gaya bangunan asli;
4) Dirancang dengan gaya sederhana dan tidak mencolok sehingga tidak bersaing
dengan bangunan asli;
5) Perubahan dan penambahan yang dilakukan secara visual tidak tampak atau tidak
berpotensi untuk tampak dari sisi jalan dan ketinggiannya tidak melebihi ujung atap
bangunan asli;
6) Bangunan tambahan dapat dihubungkan dengan bangunan asli dengan selasar
lebar maksimum 3 (tiga) meter dan tidak merusak arsitektur bangunan asli;
7) Upaya rehabilitasi dan revitalisasi melalui perubahan tata ruang dalam
diperbolehkan selama tidak merubah struktur yang utuh dengan bangunan utama;

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-214


8) Perubahan tata ruang dalam bangunan tidak berlaku bagi ruang yang harus
dilestarikan seperti lobby dan hall utama, serta ruang-ruang lain yang merupakan
bagian arsitektur yang penting dari bangunan yang bersangkutan;
9) Dalam kaitannya dengan kegiatan rehabilitasi bangunan cagar budaya, tim penilai
cagar budaya berwenang menentukan ruang-ruang yang harus dilestarikan;
10) Garis Sempadan Bangunan (GSB) harus sama dengan kondisi saat ini.
5. Upaya Pemulihan
a. Apabila pemilik, penghuni dan atau pengelola kawasan dan atau bangunan cagar
budaya dengan sengaja menelantarkan bangunannya sehingga mengakibatkan
kerusakan baik ringan maupun berat, yang bersangkutan berkewajiban untuk
memulihkan keadaan bangunannya seperti semula;
b. Pemilik, penghuni dan atau pengelola kawasan dan atau bangunan cagar budaya yang
melakukan perubahan kawasan dan atau bangunan cagar budaya yang tidak sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, diwajibkan memulihkan kawasan dan
atau bangunan ke keadaan semula dengan biaya sendiri;
c. Apabila pemulihan tidak dilaksanakan maka tidak akan diterbitkan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku;
d. Untuk bangunan yang sudah terlanjur diubah dilakukan upaya untuk menyeseuaikan
dengan suasana cagar budaya yang ditetapkan;
e. Untuk bangunan yang sudah dibangun dan tidak sesuai dengan karakter bangunan asal,
diwajibkan untuk melakukan penyesuaian minimum pada fasade dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sejak peraturan ini diundangkan.
6. Upaya Pembangunan Baru
a. Mengingat banyak bangunan yang sudah dalam kondisi buruk, maka pemilik diizinkan
untuk melaksanakan pembangunan baru;
b. Desain arsitektur bangunan baru harus sama dengan bangunan asli;
c. Untuk bangunan baru desainnya harus disesuaikan dengan tema penataan rujukan
terutama fasade dan komponen lainnya seperti ornamen, atap, dan lainnya;
d. Desain bangunan baru harus mendapat rekomendasi tim penilai;
e. Garis Sempadan Bangunan (GSB) sesuai dengan kondisi yang ada saat ini.
B. Sub Zona Rawan Bencana Alam
1. Kawasan Perbatasan Motamasin merupakan sub zona rawan bencana gempa, oleh karenanya
konstruksi bangunan harus mengikuti standar dan ketentuan pembangunan bangunan tahan
gempa;
2. Untuk kawasan yang juga termasuk sub zona rawan bencana banjir, maka:
a. Konstruksi bangunan harus mengikuti standar dan ketentuan pembangunan bangunan
tahan bencana banjir;
b. Menyediakan ruang evakuasi berupa escape building yang penyediaanya sesuai standar
dan ketentuan yang berlaku.
3. Untuk kawasan yang termasuk sub zona rawan bencana kebakaran, maka menyediakan ruang
evakuasi yang didasarkan pada jarak antar bangunan, system penanganan bahaya kebakaran
pada bangunan dan sebagainya yang penyediaanya sesuai standar dan ketentuan yang
berlaku.

Buku Rencana | Bab 08 Peraturan Zonasi 8-215

Anda mungkin juga menyukai