Anda di halaman 1dari 6

PAPER

AKUNTANSI MANAJEMEN

Strategi Bisnis Industri Asuransi di Masa Pandemi

Disusun Oleh :
Jessica Angelina Sitohang (1932131)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Covid-19 pertama kali di deteksi di Wuhan pada tanggal 31 Desember 2019.Virus ini
kemudian menyebar keseluruh dunia,yaitu salah satunya adalah Indonesia. Meskipun
terjadinya pandemi yang disebabkan oleh virus baru tidak mengejutkan bagi ahli
virus, langkah-langkah pengendalian infeksi seperti jarak sosial (Glass, Glass,
Beyeler, & Min, 2006) yang diambil untuk memperlambat penyebaran COVID-19
memberikan tekanan luar biasa pada sebagian besar ekonomi negara. Sebagian besar
pelaku sentral dalam membentuk ekonomi akan mengakui pandemi saat ini sebagai
peristiwa angsa hitam metaforis, yaitu, peristiwa mengejutkan yang tidak terduga
yang sangat penting dan konsekuensi parah yang secara dramatis mengubah
lingkungan politik dan ekonomi (Winston, 2020).
Pada masa-masa saait ini sangat penting bagi setiap bisnis ekonomi
mengambil strategi-strategi apa saja yang akan di pakai agar bisnis mereka mampu
bertahan dalam situasi seperti ini. Saat ini virus ini sudah berlangsung selama 1 tahun
lebih,yang berarti tidak mungkin setiap bisnis yang ada berhenti akibat
pandemi,namun harus menyesuaikan bisnis mereka dengan situasi yang ada.Oleh
karena itu saya mengambil salah satu bisnis yang menyiapkan beberapa stategi
sehingga mampu bertahan dalam situasi pandemic sekarang ini,yaitu industri asuransi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan di
bahas adalah :
1. Apa itu Industri Asuransi ?
2. Apakah dampak pandemi masa ini dengan bisnis industri asuransi ?
3. Apa strategi yang digunakan agar bisnis mampu bertahan pada saat pandemi ini?

1.3 Tujuan Penelitian


Ada pun yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Memahami apa itu industry asuransi
2. Dampak pandemi masa ini dengan industri asuransi
3. Strategi yang digunakan agar bisnis mampu bertahan pada saat pandemi ini
BAB II
Pembahasan

1.1 Pengertian Industri Asuransi


Asuransi berasal dari bahasa Inggris, yakni insurance yang berarti jaminan dan
perlindungan. Di mana, dalam produk penanggulangan risiko, asuransi menjadi
mekanisme yang dapat mengalihkan risiko yang mungkin menimpa tertanggung
kepada penanggung atau pihak asuransi.Pengalihan risiko ini dilakukan dengan
pembayaran klaim yang diberikan oleh pihak asuransi kepada pihak tertanggung
yang mendapat kerugian dari peristiwa atau keadaan yang diasuransikan.

Menurut Wikipedia : Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara


dua belah pihak, di mana pihak satu berkewajiban membayar
iuran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban memberikan
jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan
perjanjian yang sudah dibuat.

Subekti menyebutkan bahwa pengertian asuransi ialah bentuk perjanjian yang


bersifat saling menguntungkan, di mana perjanjian ini didasarkan atas kejadian
yang belum pasti akan terjadi di masa mendatang. Perjanjian ini didasarkan atas
kebijakan yang belum tentu terjadi di kemudian hari dan menentukan untung
ruginya dari kedua belah pihak. Emmy Pangaribuan menyebutkan bahwa asuransi
merupakan perjanjian di mana penanggung dengan nasabah mengikat diri
melalui agreement yang berkaitan dengan tanggung jawab hukum untuk
membebaskan diri terhadap kerugian karena kehilangan sesuatu yang berharga
yang belum dapat dipastikan di masa depan. Abbas Salim menjabarkan pengertian
asuransi merupakan komitmen nasabah dalam menetapkan kerugian yang akan
digantikan dengan kondisi kerugian yang belum pasti di masa depan. Jika
disimpulkan, beberapa orang bersedia membayar nominal kerugian dengan jumlah
sedikit agar mendapatkan penggantian jika kerugian besar terjadi.

1.2 Dampak Pandemi masa kini dengan industri Asuransi

Akibat pandemi yang terjadi tentunya memilik pengaruh bagi setiap


bidang,baik dalam segi Sosial,Pendidikan, Kesehatan mau pun
Ekonomi.Khususnya dalam bidang ekonomi,menyebabkan krisis ekonomi di
mana-mana salah satunya di Indonesia. Banyak aktivitas ekonomi yang terhenti
dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Salah satu bidang ekonomi yang dipengaruhi
adalah Industri Asuransi. Menurut Kapler A.Mapaung ( Dosen Program MM-
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada) di masa pandemi
sekarang ini terdapat kenaikan permintaan asuransi di beberapa produk, seperti
asuransi Kesehatan dan jiwa karena masyarakat ingin melindungi diri dari
pandemi.Namun dari sisi lainnya,daya beli masyarakat tertekan sehingga
menjauhi kebutuhan tersier terlebih dahulu.Dimana asuransi pada umumnya
dipandang sebagai kebutuhan tersier. Tren negative dari dampak pandemic
Covid-19 yang terjadi sepanjang 2020. Pertama,dari sisi merosotnya pendapatan
investasi akibat rendahnya suku Bungan yang menekan imbal hasil surat berharga
dari saham. Belum pastinya pertumbuhan ekonomi,ketidakpastian politik dan
perang dagang masih akan mempersulit prediksi asuransi. Kedua, dari sisi potensi
kerugian akibat maraknya pengajuan klaim akibat pandemi baik secara langsung
maupun tidak tidak langsung. Terutama bagi perusahaan asuransi yang erat
kaitannya dengan aktivitas ekonomi dan keuangan ,seperti asuransi kredit.
Dikarenakan klaim karena pendemi itu bukan Cuma berkaitan dengan Kesehatan
atau kematian, tapi juga bisa dari nasabah perusahaan yang kesulitan likuiditas
juga kelalaian yang menyebabkan kerusakan atau kecelakaan.

1.3 Strategi yang digunakan agar mampu bertahan di masa pandemi ini

Tentunya disetiap masalah,selalu ada jalan keluarnya. Begitu juga dengan situasi
pandemi sekarang ini, Direktur utama BRI insurance Fankar Umran
menyebutkan,terdapat lima tahap transformasi yang bisa dilakukan perusahaan
asuransi :

1. Resolve atau bagaiman cara menemukan masalah bisnis asuransi di tengah


pandemi. Kemudian mengukur potensi kerugian perusahaan dengan hati-hati.

2. Melakukan strategi Resilince. Ini merupakan strategi bertahan Ketika bisnis


menurun dengan melakukan efisiensi biaya serta efektivitas kemudan
mempertahankan nasabah tetap saat ini.

3. Re-engineer melalui penyederhanaan bisnis proses serta membuat produk


sesuai keinginan tiap pelanggan. Misalnya ,pelanggan butuj asuransi yang
kover risiko enam dan Sembilan bulan walaupun biasanya.

4. Restructure dengan melakukan restrukturisasi organisasi berdasarkan


tantangan yang dihadapi serta kebutuhan perusahaan.

5. Redefine atau memetakkan Kembali strategi dan model bisnis, pasar serta
partner kerja sama.

Namun harus ada keseimbangan antar kontak fisik dan kanal digital karena
beberapa pasar masih melakukan secara konservatif dan memerlukan sentuhan
fisik hubungan personal ke pelanggan.

Salah satu contoh perusahaan asuransi yang mampu bertahan dalam pandemi ini
adalah Adiran Insurance. Dikatakan perusahaan mereka dituntut untuk bergerak
ke jalur digital.Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya
sejak 2014,saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran
klaim.selanjutnya,Adiran Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan
inovasi. Bahkan perusahaan ini juga menerapkan Working From Home sejak
2018,sehingga infrastrusktur dan system IT mereka siap untuk seluruh
perusahaan agar tetap beroperasi da memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan. Pelanggan – pelanggan mereka juga dapat membeli produk – produk
perlindungan dari website ,call center, hingga berbagai partners e-commerce
Adira Insurance.

BAB III

KESIMPULAN

Dengan ada nya wabah pandemi ini, maka cukup banyak strategi yang muncul
dan digunakan dalam waktu yang sangat cepat. Adaptasi ini dapat menjadi
pembelajaran yang berharga bagi orang-orang yang terlibat di dalam setiap
bidang. Secara umum tingkat kerugian pelaku bisnis meningkat, namun demikian
tentu di bagian lain akan memunculkan keuntungan yang sangat berarti, terutama
pada pihak-pihak yang mampu beradaptasi dengan cepat pada situasi dan keadaan.
Di masa depan akan terjadi perubahaan paradigma disegala bidang bukan hanya di
industri asuransi,oleh karena itu setiap bidang harus selalu meninjau ulang
manajemen strategis mereka, baik itu strategi yang sedang berlangsung atau yang
akan direncanakan.

Referensi

1. Nursyamsi, Muhammad. 2020. “Dampak Pandemi Bagi Industri


Asuransi”, https://www.republika.co.id/berita/qlk6vb366/dampak-
pandemi-bagi-industri-asuransi, diakses pada 02 Mei 2021 pukul 10.00.

2. Walfajri, Maizal. 2020. “Ini Strategi Adira Insurance Menangkan Pasar


Asuransi Umum di Tengah Pandemi”,
https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-strategi-adira-insurance-
menangkan-pasar-asuransi-umum-di-tengah-pandemi, Diakses pada 02
Mei 2021 pukul 10.10.
3. Sari, Ferrika. 2020. “Ini Strategi Transformasi Bisnis Asuransi di Tengah
Pandemi”, https://keuangan.kontan.co.id/news/ini-strategi-transformasi-
bisnis-asuransi-di-tengah-pandemi, Diakses pada02 Mei 2021 pukul 10.15.

4. Catrina,Elsa.2020. “Dampak Pandemi,Produksi Premi disektor Asuransi”,


https://money.kompas.com/read/2020/11/17/150152626/dampak-pandemi-
produksi-premi-di-sektor-asuransi-merosot, Diakses pada 02 Mei 2021
pukul 10.25.

Anda mungkin juga menyukai