Anda di halaman 1dari 14

1

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.4 Kerja Bangku


Kerja bangku (Benchwork) adalah proses yang dilakukan oleh tenaga manusia.
Pekerjaan kerja bangku merupakan pembuatan benda kerja menggunakan alat
perkakas dan membutuhkan suatu keterampilan dalam membuat suatu produk di atas
meja kerja.

2.4.1 Tujuan
a. Dapat mengetahui, memahami dan melakukan proses pengelasan.
b. Dapat melatih ketrampilan dalam mengoperasikan mesin las dan alat perkakas
lainnya.

2.4.2 Alat dan Bahan


A. Alat
1. Mesin Las SMAW
Mesin Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah pengelasan dengan
mempergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam. Jenis las ini
yang paling lazim dipakai di mana-mana untuk hampir semua keperluan pengelasan
(Widharto, 2001, p.12). Dasar prinsip kerja mesin las SMAW, yaitu: Apabila kita
menggunakan arus listrik DC sumber tegangannya berasal dari transfomator,
kemudian diteruskan ke penyearah arus (Rectifier) setelah itu diteruskan ke tang
massa dan elektroda. Sedangkan pada arus listrik AC berasal dari trafo kemudian
langsung diteruskan ke tang elektroda.Pada saat proses pengelasan berlangsung
peleburan logam dari elektroda tergantung besar kecilnya arus listrik yang digunakan.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


2
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Gambar 2.61 Mesin Las SMAW


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)
Keterangan :
1. Current Adjusting Handle
Berfungsi untuk merubah arus, sehingga dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
yang berfungsi untuk membuat nyala las stabil.
2. Tang Massa
Berfungsi untuk menhubungkan kabel massa ke benda kerja dan untuk menstabilkan
pengelasan.
3. Tang Elektroda
Berfungsi mengalirkan arus listrik dari kabel elektroda ke elektroda.
4. Switch on/off
Berfungsi untuk menyalakan mesin.
5. Lampu Indikator
Berfungsi untuk sebagai indicator apakah mesin sudah berfungsi atau tidak.
6. Current Indicator
Berfungsi untuk mengetahui besar arus yang digunakan dalam pengelasan.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


3
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

7. Gas Hole Plug


Berfungsi untuk sebagai tempat untuk pengeluaran gas mulia pada TIG.
8. Negative Pole Plug
Sebagai sumber arus negatif.
9. Positive Pole Plug
Sebagai sumber arus positif.
10. Gas Post Flow Adjusting Switch
Berfungsi untuk mengatur aliran gas mulia pada las TIG.
11. Welding Current Switch
Berfungsi untuk menentukan polaritas pengelasan dan level arusnya

2. Tang
Digunakan untuk menjepit benda kerja pada saat pengelasan apabila diperlukan.

Gambar 2.62 Tang


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

3. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata pada saat proses pengelasan berjalan.

Gambar 2.63 Topeng Las


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


4
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

4. Stopwatch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pengelasan.

Gambar 2.64 Stopwatch


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

5. Penggaris Siku
Digunakan untuk menentukan kedudukan benda tegak lurus sebelum dilas.

Gambar 2.65 Penggaris Siku


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

6. Kikir
Digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah proses pemotongan.

Gambar 2.66 Kikir


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


5
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

7. Roll Meter
Digunakan untuk mengukur benda kerja sebelum dipotong.

Gambar 2.67 Roll Meter


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

8. Gergaji besi
Digunakan untuk memotong material.

Gambar 2.68 Gergaji besi


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

9. Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak pada benda kerja.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


6
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Gambar 2.69 Sikat Kawat


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

10. Pemukul Terak


Digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel pada hasil lasan.

Gambar 2.70 Pemukul Terak


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

11. Cat Besi


Digunakan untuk memberikan warna dan mencegah korosi benda kerja.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


7
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Gambar 2.71 Cat Besi


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

12. Kuas
Digunakan untuk meratakan cat di permukaan benda kerja.

Gambar 2.72 Kuas


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

13. Elektroda
Digunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai
pembakaran.

Gambar 2.73 Elektroda


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


8
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

B. Bahan
1. Besi siku

Gambar 2.74 Besi siku


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

2. Kayu

Gambar 2.75 Kayu


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

2.4.3 Desain Benda Kerja


(Terlampir)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


9
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.4.4 Flowchart

Mulai
A B

Alat :
1. Mesin las SMAW Apakah semua
2. Topeng las Tidak
bagian sudah sesuai
3. Penggaris siku desain ?
4. Kikir
6. Gergaji besi
7. Sikat kawat Ya
8. Pemukul Terak
9. Obeng Sambungkan kerangka
10. Amplas tersebut pada bagian pojoknya
11. Bor dengan 2 buah besi siku
12. Kuas
Bahan :
1. Besi
2. Papan kayu
3. Elektroda Apakah semua Tidak
4. Cat besi bagian sudah
5. Pernis tersambung ?
6. Sekrup
Ya

1 buah papan kayu ukuran 100 x 50 cm Sambungkan besi part 2


Ukuran besi siku : tersebut pada bagian pojok
Part 1 : 100 cm sebanyak 2 buah kerangka besi tampak atas
(Besi siku 30 cm x 30 cm)
Part 2 : 80 cm sebanyak 4 buah
(Besi siku 30 cm x 30 cm)
Part 3 : 50 cm sebanyak 2 buah
Apakah semua Tidak
(Besi siku 30 cm x 30 cm)
bagian sudah sesuai
desain ?

Nyalakan Mesin Las SMAW Ya

Matikan Mesin Las SMAW

Atur (Jenis alur, besar arus,


polaritas ) Mesin Las SMAW
Bersihkan benda kerja dari
kotoran terak

Buat kerangka tampak atas


dengan menyambungkan 2
buah besi part 1 dengan part 3 Pengamplasan rangka

A B A

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


10
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

Pengecetan rangka

Pernis papan kayu

Pengeringan cat

Pasangkan papan kayu


dibagian atas kerangka yang
telah dilubangi dengan sekrp

Meja

Selesai

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


11
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.4.5 Data Hasil Praktikum


Jenis bahan : Baja Esser
Tegangan : 380 Volt
Arus : 85 Ampere
Tebal Las : 3 mm
Panjang Pengelasan : 100 mm
Tahanan : 3,61 Ohm
Waktu pengelasan : 41 detik
Faktor daya : 0,8
Tegangan patah : 37,5 kg / mm2

2.4.6 Pengolahan Data


1. Heat Input (H)
H = e V I t ................................................................................................. (2-24)
Dengan:
H = Heat Input (Joule)
V = tegangan (Volt)
I = kuat arus (Ampere)
e = Efisiensi
t = waktu (sekon)
Sumber : Kalpakjian (2009, p.870)

2. Kekuatan Las (P)


P = h. L. σ ................................................................................................ (2-25)
Dengan:
P = beban tarikan patah (Kg)
L = panjang kaki (mm)
h = tebal las (mm)
σ = tegangan patah (Kg/mm2)
Sumber: Harsono (1994, p.190)

3. Panas yang timbul (Q)


Q = 0,24. 𝐼 2 . 𝑅. 𝑡 (Kalori) ......................................................................... (2-26)
Dengan :
Q = Kalor (Joule)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


12
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

R = resistance (Ohm)
t = waktu pengelasan (detik)
I = kuat arus (Ampere)
Sumber: Kalpakjian (2009, p.905)

A. Perhitungan Pengelasan Material Baja


1. Heat Input (H)
H=eVIt
H = 75%. 380. 85. 41
H = 993.225 J
2. Kekuatan Las (P)
P = h. L. σ
P = 3. 100. 37,5
P = 11.250 Kg
3. Panas yang timbul (Q)
Q = 0,24. 𝐼 2 . 𝑅. 𝑡
Q = 0,24 . (85)2 . 3,61. 41
Q = 256.649,34 Kalori

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


13
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

2.4.7 Studi kasus


1. Over Spatter

Gambar 2.76 Over Spatter


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)
• Analisa
Bentuk hasil pengelasan ini terdapat cacat weld spatter (percikan las).
• Penyebab
Penyebabnya adalah pada saat pengelasan arus yang digunakan terlalu
besar, jarak busur terlalu jauh, dan elektroda lembab.
• Solusi
Mengecilkan arus yang digunakan dan lebih memperhatikan jarak busur,
dan memastikan elektroda dalam keadaan kering.

2. Hasil Pengelasan Berlubang

Gambar 2.77 Hasil Pengelasan Berlubang


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM


14
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

• Analisa
Pada sambungan besi terdapat lubang sehingga hal tersebut dapat
mengakibatkan berkurangnya kekuatan sambungan antara kedua besi
tersebut.
• Penyebab
Kesalahan pada pengelasan ini terjadi akibat pengelasan yang hanya
terpusat di satu titik sehingga membuat benda kerja meleleh dan terbentuk
lubang, bisa juga diakibatkan arus terlalu yang terlalu besar.
• Solusi
Ketika pengelasan sebaiknya elektroda tidak terlalu tidak terlalu lama di
satu titik dan tidak terlalu dekat dengan benda kerja sehingga tidak
menimbulkan lubang pada hasil lasnya. Lalu, lebih memperhatikan besar arus
yang digunakan serta traveling speed yang digunakan.

3. Porositas

Gambar 2.78 Porositas


Sumber: Laboratorium Proses Manufaktur I Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya (2021)

• Analisa
Terdapat lubang kecil di hasil pengelasan.
• Penyebab
Pada saat pengelasan dilakukan elektroda lembab, bisa juga diakibatkan
media pengelasan kotor.
• Solusi
Sebelum pengelasan memastikan elektroda yang digunakan kering dan
juga membersihkan media pengelasan.

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR I PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai