Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS PADANG ALAI
Nagari Gunung Padang Alai Kecamatan V Koto Timur
SMS Center: 081363226011 Kode Pos: 25553
E-mail : Puskesmas.padangalai@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN KESEHATAN IBU NIFAS RESTI

A. Pendahuluan
Sebagai salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, perlu dilakukan penguatan
sistem kesehatan yang mendukung kesehatan ibu dan anak(KIA) dari segala elemen, termasuk dalam
hal penguatan system informasi. Diranah KIA, system informasi yang selama ini berjalan yaitu
pendataankasus risiko tinggi (risti) dan audit maternal perinatal (AMP). Namun demikian integrasi
antara kedua pendataan KIA ini sering kurang optimal dan tidak tertuang dalam bentuk tindakan
langsung untuk mengantisipasi terjadinya kematian ibu dan bayi dalam jangka waktu dekat.
System pendeteksian kasus risiko tinggi dapat berpotensi untuk mencegah terjadinya kasus-kasus
kematian ibu, penelaahan tersebut juga menunjukan fungsi rujukan maternal –neonatal yang masih
belum terpenuhi dalam haltata cara merujuk pasien, alur merujuk pasien , serta penggolongan kasus
yang perlu dirujuk.Selain itu juga kurang optimalnya tindak lanjut yang diwujudkan dari hasil
rekomendasi AMP.

B. Latar Belakang
Masa nifas dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil.Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu, bayi dan
keluarga secara fisiologis,emosional dan social.perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju
pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnyajustru merupakan
kebalikannya, oleh karena kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa
pascapersalinan.
Paling sedikit empat kalidilakukan kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru
lahir, juga untuk mencegah,mendeteksi dan menangani masalah resiko tinggi.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan umum
Memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga,
minggu kedua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan
ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan
komplikasi yang terjadi pada masa nifas
b. Tujuan khusus
- Untuk menilai kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
- Pencegahan terhadap factor risiko tinggi pada ibu nifas.
- Mendeteksi adanya risiko tinggi pada ibu nifas.
- Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu maupun bayi
pada masa nifas.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan pokok
Kegiatan yang dilakukan adalah memantau kesehatan ibu nifas risti yang sesuai dengan
standart yang meliputi pemeriksaan fisik yaitu vital sign, memeriksa luka bekas operasi secsio
sesaria, dan melakukan konseling yang dilakukan diluar gedung oleh bidan desa dan pengelola
KIA.
b. Rincian kegiatan
 Melakukan pemeriksaan fisik ibu nifas
 Pemberian tablet Fe atau apakah ibu mengkonsumsi tablet Fe
 Memeriksa bekas luka post off SC
 Memberikan konseling kepada ibu nifas mengenai pentingnya menjaga kebersihan
diri,makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
 Mencatat semua hasil kegiatan dalam buku Kia dan kohort nifas
 Menjelaskan tanda bahaya ibu nifas

E. Tata Nilai
Adapun tata nilai pelaksanaan kegiatan UKM adalah CERIA :

C : CEPAT : Bekerja dan melayani dengan sigap dan segera


E : EFISIEN : Bekerja dan melayani dengan produktif dan tepat
R : RAMAH : Bekerja dan melayani dengan senyum, salam, sapa, sopan dan santun
I : IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
A : AKUNTABE : Bekerja dan melayani dengan dapat dipertanggung jawabkan
L
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
 Menyiapkan alat dan bahan
Buku kia
Tensimeter
Kohort ibu nifas
Kapsul vitamin A
 Persiapan sasaran
Sasaran pada kegiatan ini adalah semua ibu nifas risiko tinggi yang ada diwilayah kerja.
 Pelayanan ibu nifas resti yang meliputi:
 Pemeriksaan tekanan darah ,nadi, pernafasan dan suhu tubuh
 Pemantauan jumlah darah yang keluar dari vagina
 Pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina
 Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan
 Pemberian kapsul vit.A 2 kali yaitu satu kapsul segera setelah lahir dan satu kapsul
lagi setelah 24 jam pemberian kapsul pertama
 Minum tablet tambah darah setiap hari
 Penyuluhan tentang Tanda bahaya nifas dan KB pascasalin
 Pemeriksaan bekas luka post SC bila diperlukan
 Pengisian buku KIA

G. Sasaran
Sasaran kegiatan nifas resti adalah ibu nifas KF1, KF2 dan KF3 yang berisiko tinggi selama masa
nifas nya diwilayah kerja puskesmas kota kualasimpang.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 KF1 : masa 6 jam sampai 3 hari setelah melahirkan
 KF2 : hari ke-4 sampai hari ke -28 setelah persalinan
 KF3 : hari ke-29 sampai hari ke -42 setelah melahirkan
Jadwal pelaksanaan pemantauan kesehatan ibu nifas resti dilakukan terpadu dengan program lain
beserta bidan desa. Yang dilakukan bila ada ditemukan ibu nifas resiko tionggi di wilayah kerja
puskesmas kota kuala simpang.

I. Peran Lintas Program


1. P2P: pembinaan dan pengawasan penyakit menular dan tidak menular
2. KIA-KB: pembinaan kesehatan ibu, bayi, balita, PUS, dan WUS
3. GIZI: pembinaan gizi di Kegiatan Jiwa
4. PERKESMAS: Pembinaan untuk kasus KK Rawan yang bisa dipantau melalui Kegiatan
Jiwa
5. KESLING: Pembinaan lingkungan di wilayah Kegiatan Jiwa
6. PENGEMBANGAN: membina kegiatan pengembangan di Kegiatan Jiwa

J. Peran Lintas Sektor


1. Camat : memberi dukungan terhadap pelaksanaan Kegiatan Jiwa
2. PKK : menjalin kerjasama dalam meningkatkan kunjungan Kegiatan Jiwa
3. PL – KB : pengadaan alat KB di Kegiatan Jiwa dan bina keluarga jiwa

K. Dana Kegiatan
BOK
L. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan
Bertujuan untuk menilai kemajuan cakupan Penanganan komplikasi pada ibu nifas dan pelayanan
KF1, KF2 dan KF3 di program Kia dan merencanakan kegiatan tindak lanjut. Melakukan
pertemuan dengan bidan desa untuk membahas rencana tindak lanjutnya.

M. Monitoring Evaluasi Pelaksana Kegiatan


Program KIA telah terbukti efektif dalam mengatasi aki, salah satunya kebijakan program kia
dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan pada ibu nifas berisiko tinggi yang bermutu adalah
dilaksanakannya pencatatan dan pelaporan yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Pencatatan dan
pelaporan yang dilakukan meliputi KF1, KF2 dan ,KF3 beserta penanganan komplikasi obstetric
dan neonatal.
Padang Alai,

Kepala UPTD Puskesmas Padang Alai

Ismardi, S.Kep

NIP. 19730108 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai