Anda di halaman 1dari 3

Abstrak

Pengeringan merupakan penghilangan sejumlah kecil air atau cairan lain dari suatu zat padat
dengan jalan menguapkannya ke dalam suatu arus gas. Tujuan praktikum ini adalah untuk
menentukan kadar air suatu bahan, mengukur laju alir udara,menentukan kelembaban udara
didasarkan dry bulb dan wet bulb,membuat kurva karakteristik pengeringan dan menjelaskan
pengaruh suhu udara pengering terhadap laju pengeringan. Adapun metode yang dilakukan
pertama kali adalah mencampur air dan pasir sesuai dengan takaran, mengatur laju alir udara
dan suhu yang telah ditentukan. Percobaan 1 dengan laju alir udara pada skala 5, suhu udara
kering pada skala 5, Tg= 51oC dan Tw = 53 oC. Percobaan 2 dengan laju alir udara pada skala
5, Tg = 54 oC dan Tw= 56 oC.

Kata kunci: kelembaban, kurva karakteristik pengeringan, suhu udara bola basah, suhu udara
kering.
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat
1. Tray Drier
2. Tray
3. Neraca digital
4. Anemometer
5. Psychrometer
6. Stopwatch
7. Baskomplastik
8. Cawanporselen
9. Pipettetes
10. Penggaris

2.2 Bahan
1. Pasir
2. Air

2.3 Prosedur Percobaan


1. Pasir disiapkan kurang lebih 1,5 kg, diberi air secukupnya sampai seluruh pasir di dalam
baskom plastikbasah.
2. Sampel diambil kurang lebih 50 gram, kemudian ditimbang dan dicatat sebagai berat
sampel basah (Wb),di oven pada suhu 110 0C sampai didapatkan berat konstan (Wc). Maka

W b−W
persen berat air di pasir mula-mula = c
x 100 %
Wb
3. Tray drier disiapkan, MCBnya dihidupkan, pengatur laju alir udara dan pengatur suhu
udara pengering dihidupkan.
4. Luas penampang drier diujung (A1) m2 dan dibagian tengah (A2) m2diukur.
5. Kain dipsychrometer dibasahi dengan menggunakan pipet tetes, dilakukan setiap kali
mengukur kelembaban udara.
6. Laju alir udara dan suhu udara pengering diatur sesuai lembar penugasan yang diberikan,
tunggu sampai keadan steady tercapai. Laju dan suhu bola basah serta udara pengering
diukur dan dipastikan bahwa sesuai dengan penugasan.
7. Tray disiapkan, panjang, lebar, dan luas (m2) tray diukur dan massanya (WT) dicatat.
8. Pasir basah dimasukan kurang lebih 600 gram (Wm) ratakan di tray, usahakan ketebalan
pasir di tray seragam. Ketebalan pasir diukur (Δx).
9. Sesaat sebelum masuk kedalam tray timbang pasir basah + tray dicatat massanya sebagai
(W0). Setiap 10 menit traydi keluarkan dari pengering, ditimbang dan dicatat massanya.
Ketika Tray yang berisi pasir berada di luar diusahakan sesingkat mungkin.
10. Setiap saat laju dan suhu udara pengering di cek.
11. Langkah yang sama dilakukan kembali dengan variasi setting-an laju alir udara, suhu bola
basah dan suhu udara pengering yang berbeda (sesuai dengan penugasan).

Anda mungkin juga menyukai