Disusun oleh :
Ais Utia Fauziyah 202006100060
A. TETES MATA
1. Cuci tangan lebih dahulu.
2. Jangan menyentuh ujung penetes.
3. Mata melihat ke atas.
4. Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
5. Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa
menyentuh mata.
6. Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8. Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu
sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
10. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung selama
beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau apoteker.
2
C. SALEP MATA
D. TETES TELINGA
1. Hangatkan tetes telinga dengan cara digenggam dalam telapak tangan atau ketiak untuk
beberapa menit. Jangan menggunakan aliran air panas dari kran, karena suhunya menjadi
tidak terkontrol.
2. Kepala dimiringkan ke samping atau berbaring dengan posisi telinga ke atas.
3. Tarik daun telinga sedemikian rupa sehingga lubang telinga terbuka lebar.
4. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
5. Tunggu lima menit sebelum meneteskan obat pada telinga lainnya.
6. Hanya jika direkomendasikan untuk menutup telinga, gunakan kapas untuk menutup
saluran lubang telinga setelah meneteskan obat.
7. Obat tetes telinga seharusnya tidak menyebabkan rasa terbakar atau menyengat lebih dari
beberapa menit.
3
E. TETES HIDUNG
1. Lebarkan lubang hidung.
2. Posisi duduk dan kepala dimiringkan kebelakang atau berbaring dengan diganjal bantal di
bawah bahu; jaga agar kepala tetap tegak.
3. Masukkan ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam lubang hidung.
4. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan.
5. Kepala segera dicondongkan jauh ke depan sehingga posisi kepala berada diantara lutut
(lihat gambar).
6. Kembali tegak setelah beberapa detik, tetesan akan mengalir ke kerongkongan atas.
7. Jika diperlukan, ulangi tahapan di atas untuk lubang hidung yang lain.
8. Bilas alat penetes dengan air mendidih.
4
F. SEMPROT HIDUNG
1. Lebarkan lubang hidung.
2. Duduk dengan kepala sedikit menunduk.
3. Kocok obat.
4. Masukkan ujung sediaan di satu lubang hidung.
5. Tutup mulut dan lubang hidung yang lain.
6. Semprotkan obat dengan cara menekan alat/wadah, dan hisap pelahan-lahan.
7. Cabut ujung sediaan dari hidung dan kepala dimiringkan ke depan sehingga posisi kepala
diantara lutut.
8. Kembali tegak setealh beberapa detik; obat akan mengalir ke kerongkongan.
9. Bernafas melalui mulut.
10. Ulangi prosedur untuk lubang hidung yang lain, jika diperlukan.
11. Bilas ujung sediaan dengan air mendidih.
5
6. Ambil patch dari wadah, jangan sentuh bagian obatnya.
7. Tempelkan pada kulit dan tekan kuat. Gosok bagian tepi agar menempel.
8. Lepaskan dan ganti sesuai petunjuk.
Langkah 7 Langkah 8
H. AEROSOL
1. Batuk dan keluarkan dahak sebanyak mungkin.
2. Kocok aerosol sebelum digunakan.
3. Pegang aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik).
4. Tangkupkan bibir pada mulut sediaan.
5. Condongkan kepala ke belakang sedikit.
6. Keluarkan nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru.
7. Tarik nafas dalam-dalam dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah tetap dibawah.
8. Tahan nafas selama sepuluh sampai lima belas detik.
9. Keluarkan nafas melalui hidung.
10. Berkumur dengan air hangat.
6
I. INHALER DENGAN KAPSUL
J. SUPOSITORIA
1. Cuci tangan terlebih dahulu.
2. Buka pembungkus obat (jangan dibuka jika supositoria terlalu lunak).
3. Jika supositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih dalam
kemasan (masukkan dalam termos pendingin atau dipegang di bawah aliran air dingin),
kemudian setelah agak keras keluarkan dari kemasannya.
4. Lembutkan bagian tepi yang mungkin tajam dengan dihangatkan dalam tangan.
5. Lembabkan supositoria dengan air dingin.
7
6. Berbaring miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan dan angkat lutut
(lihat gambar).
7. Masukkan obat kedalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih dahulu,
dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
8. Tetap berbaring selama beberapa menit.
9. Cuci tangan.
10. Usahakan untuk tidak melakukan buang air besar selama 1 jam.
Langkah 6
K. TABLET VAGINA DENGAN APLIKATOR
1. Cuci tangan.
2. Keluarkan tablet dari pembungkus.
3. Tempatkan tablet ke bagian yang terbuka dari aplikator.
4. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
5. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator berisi tablet ke bagian depan vagina sedalam
mungkin, tanpa menggunakan kekuatan.
6. Tekan ujung aplikator sehingga tablet terlepas.
7. Tarik aplikator.
8. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai.
9. Bila bukan alat sekali pakai, cucilah kedua bagian dari aplikator dengan sabun dan air
hangat jika bukan merupakan alat sekali pakai.
10. Cuci tangan.
8
Langkah 4 dan 5 Langkah 6
M. PENGGUNAAN KRIM, SALEP DAN GEL VAGINA (umumnya obat-obat ini disertai
aplikator)
9
1. Cuci tangan terlebih dahulu.
2. Buka tutup tube yang berisi obat.
3. Pasang aplikator pada tube.
4. Tekan tube sampai diperoleh sejumlah yang dibutuhkan dalam aplikator.
5. Cabut aplikator dari tube, tahan silindernya.
6. Oleskan sedikit krim pada bagian luar aplikator.
7. Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit dan lebarkan paha (lihat gambar).
8. Sisipkan secara pelan-pelan aplikator ke bagian depan vagina sedalam mungkin, tanpa
menggunakan kekuatan.
9. Pegang silinder dengan tangan lain.
10. Pegang silinder dan dengan tangan lain dorong aplikator untuk memasukkan obat ke
dalam vagina.
11. Keluarkan aplikator dari vagina.
12. Buang aplikator jika merupakan alat sekali pakai atau cuci bersih seluruhnya dengan air
mendidih jika bukan merupakan alat sekali pakai.
13. Cuci tangan.
10
Ada dua alasan utama untuk penggunaan sediaan injeksi. Pertama karena memang
dibutuhkan efek yang cepat, dan kedua karena injeksi adalah satu-satunya bentuk sediaan yang
tersedia untuk memenuhi efek yang dibutuhkan. Seorang dokter harus tahu benar cara
penyuntikan bukan hanya pada keadaan gawat darurat dan situasi lain dimana injeksi memang
diperlukan, tetapi juga karena kadang-kadang perlu untuk memberi instruksi kepada petugas
kesehatan lain (misal : perawat) atau bahkan kepada pasien.
Banyak sediaan injeksi diresepkan secara tidak perlu sedangkan sediaan tersebut dapat
menimbulkan efek yang berbahaya dan rasa yang tidak nyaman. Selain itu, hampir semua
sediaan injeksi jauh lebih mahal daripada tablet, kapsul dan bentuk sediaan lainnya. Pada setiap
penggunaan sediaan injeksi, pemberi resep harus mempertimbangkan manfaat risiko dari
sediaan, dimana manfaat terapi harus seimbang dengan risiko efek samping, ketidaknyamanan
dan harga yang harus ditanggung. Pada saat obat disuntikkan, efek-efek tertentu yang diharapkan
maupun efek samping akan terjadi. Orang yang memberikan injeksi harus menyadari hal ini dan
harus menyiapkan antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Hal ini berarti bahwa
pemberian injeksi harus dilakukan oleh orang yang kompeten.
Pemberi resep juga bertanggunggjawab terhadap penanganan sisa buangan injeksi dan alat
suntiknya yang sudah terkontaminasi. Pasien yang melakukan injeksi di rumah juga harus
mewaspadai hal ini.
Terlepas dari teknik khusus dari penyuntikan, ada beberapa aturan umum yang perlu
diperhatikan:
1. Tanggal kadaluarsa
Periksa tanggal kadaluarsa dari masing-masing item termasuk obat dan alat suntiknya.
Jika melakukan layanan panggilan darurat di rumah, periksa semua obat-obat secara teratur
dan yakinkan bahwa semuanya belum kadaluarsa.
2. Obat
Pastikan bahwa ampul/vial berisi obat yang sesuai dengan kekuatan yang benar.
3. Sterilitas
Selama prosedur penyiapan, sterilitas sediaan harus dijaga. Cuci tangan sebelum
11
menyiapkan sediaan injeksi. Lakukan proses desinfeksi pada lokasi penyuntikan, misal
dengan alkohol 70%.
4. Gelembung udara
Pastikan tidak ada gelembung udara yang tertinggal pada alat suntik.
Penting terutama pada injeksi intravena
5. Kehati-hatian
Begitu tutup jarum suntik dilepas, diperlukan penanganan kehati-hatian.
Jarum suntik yang tutupnya sudah dilepas jangan tersentuh apapun. Setelah menyuntik, hati-
hati jangan sampai tertusuk jarum atau menusuk orang lain.
6. Limbah
Pastikan alat bekas pakai dibuang dengan benar agar tidak berbahaya bagi orang lain atau
tidak disalahgunakan.
12
Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6
13
Langkah 4 Langkah 6 Langkah 7
14
Langkah 4 Langkah 5 Langkah 7
INJEKSI SUBKUTAN
15
13. Bersihkan dan rapikan , buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
INJEKSI INTRAMUSKULAR
16
Langkah 4 Langkah 6 Langkah 7
INJEKSI INTRAVENA
17
13. Kendurkan torniket.
14. Suntikkan perlahan. Amati kemungkinan rasa sakit, bengkak, hematoma; jika merasa
ragu, apakah posisi masih dalam vena, sedot alat suntik lagi.
15. Cabut jarum secara cepat. Tekan kapas steril pada bekas suntikan. Kencangkan dengan
plester.
16. Perhatikan reaksi pasien dan tenangkan jika perlu.
17. Bersihkan dan rapikan, buang alat bekas pakai dengan benar; cuci tangan.
18
19