Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dwi Septiyanti Raztu Putri

NIM : E1D018033
Kelas : 2B (Pagi)

Dampak Pencemaran Air Raksa (Merkuri) terhadap


Kehidupan
Masalah pencemaran yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut kini menjadi topik perbincangan
yang serius. Pencemaran yang semakin tidak terkendali di daerah pesisir telah menyebabkan ter-
degradasinya sumber daya perikanan dan sumber daya pesisir lainnya yang penting bagi
manusia.

Hasil-hasil penelitian melaporkan bahwa pencemaran di daerah pesisir dan laut telah
mempengaruhi kematian spesies laut, mengancam kesehatan manusia dan berpotensi juga
merusak fungsi ekosistem laut secara permanen. (Sindermann, 2006)

Salah satu bahan pencemar yang sangat ditakuti adalah logam berat. Logam berat adalah unsur-
unsur yang memiliki nomor atom 22–92 pada periode 3 sampai dengan 7 dalam Sistem Periodik
Unsur.

Logam berat secara biologis dapat digolongkan menjadi dua.

Golongan pertama adalah logam berat esensial berupa logam yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
mendukung proses metabolisme (seperti: besi, mangan, nikel, seng).

Golongan kedua adalah logam berat non esensial yang berpotensi memiliki sifat toksik di dalam
tubuh meskipun keberadaannya hanya dalam konsentrasi rendah (seperti: merkuri, kadmium,
arsen, timbal, perak, aluminium).

Merkuri (Hg)

Merkuri merupakan salah satu logam berat yang paling berbahaya. Merkuri dengan nomor atom
80 dikenal juga sebagai “air raksa”, mempunyai simbol kimia Hg, yang merupakan singkatan
dari bahasa Yunani “Hydrargyricum” yang berarti cairan perak.

Merkuri (Hg) merupakan salah satu dari jenis logam berat yang memiliki efek toksik paling
berbahaya bersama dengan timbal (Pb) dan kadmium (Cd). (McLusky & Elliott (2004)
Cd, Pb, dan Hg dikenal sebagai the big three heavy metal (= tiga logam berat paling berbahaya)
dengan tingkat toksisitas tertinggi pada kesehatan manusia. (Widle & Benemann, 1993) WHO
juga memasukkan merkuri sebagai 10 daftar bahan kimia yang paling berbahaya bagi tubuh
manusia.

Merkuri dianggap sebagai logam berbahaya karena sebagai ion atau dalam bentuk senyawa
tertentu mudah diserap ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, merkuri dapat menghambat fungsi dari
berbagai enzim bahkan dapat menimbulkan kerusakan sel.

Sumber Pencemaran Logam Merkuri

Kehadiran logam berat Hg di lingkungan dapat terjadi melalui aktivitas gunung berapi,
pelapukan batuan, dan sebagai akibat dari aktivitas manusia. Namun, pencemaran merkuri di
perairan laut lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia dibanding faktor alami.

Karena meskipun kehadiran merkuri dapat terjadi secara alami tetapi kadarnya sangat kecil.
Mayoritas merkuri yang ada di lingkungan berasal dari kegiatan antropogenik, seperti kegiatan:
pertambangan, pembakaran bahan bakar fosil, pabrik pengolahan kertas, emisi smelter, dsb.

Dalam kegiatan pertambangan, emas digunakan dalam dua tahap.


Tahap pertama adalah digunakan pada saat proses pemisahan emas dari material lainnya. Pada
saat ini material tanah yang telah terkontaminasi merkuri apabila dibuang ke lingkungan dapat
menimbulkan pencemaran merkuri.

Pada tahap kedua, merkuri digunakan dalam proses pemurnian emas. Dalam proses pemurnian
emas dengan proses pemanasan, apabila wadah yang digunakan merupakan wadah terbuka,
maka uap merkuri dapat menguap ke atmosfer. Pada saat hujan turun, kemungkinan air hujan
terkontaminasi merkuri akan sulit dihindari.

Dampak Merkuri pada Lingkungan dan Biota Perairan

Merkuri dapat berada dalam 3 bentuk, yaitu: metal (logam), senyawa-senyawa anorganik, dan
senyawa organik. Merkuri dan turunannya sangat beracun, sehingga kehadirannya di lingkungan
perairan dapat sangat merugikan.

Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu meliputi
kerusakan struktur komunitas, gen, jaringan makanan, tingkah laku, dan fisiologi hewan air.

Di lingkungan, merkuri yang terdapat dalam limbah di perairan umum diubah oleh aktifitas
mikro organisme menjadi komponen methyl merkuri (senyawa organik) oleh mikroorganisme.

Dampak Merkuri pada Kesehatan Manusia

Manusia dapat terpapar oleh merkuri melalui proses penghidupan uap merkuri secara langsung
maupun melalui proses rantai makanan jika memakan asupan seperti ikan dan biota perairan
yang sudah tercemar merkuri.
Paparan merkuri dalam tubuh manusia dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius,
meskipun hanya dalam konsentrasi yang rendah.

Keracunan oleh merkuri nonorganik dapat mengakibatkan terganggunya fungsi ginjal dan hati.
Merkuri organik dari jenis methyl mercury dapat memasuki plasenta dan merusak janin pada
wanita hamil sehingga menyebabkan cacat bawaan, kerusakan DNA dan kromosom,
mengganggu saluran darah ke otak serta menyebabkan kerusakan otak.

Kasus Pencemaran Merkuri

Kasus pencemaran merkuri yang paling besar terjadi Teluk Minamata, Jepang. Sebuah
perusahaan yang memproduksi asam asetat membuang limbang cairnya ke Teluk Minamata,
salah satunya adalah methyl mercury konsentrasi tinggi.

Tragedi yang dikenal dengan Penyakit Minamata (Minamata Disease) terjadi antara tahun 1932-
1968. Teluk Minamata merupakan daerah yang kaya sumber daya ikan dan kerang.

Selama bertahun-tahun, tidak ada yang menyadari bahwa ikan, kerang, dan sumber daya laut
lainnya dalam teluk tersebut telah terkontaminasi merkuri.

Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air maupun
mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging kerang-
kerangan, krustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata.

Akibat adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi, konsentrasi merkuri dalam rambut
beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500 ppm. Pada saat itu, setidaknya
50.000 orang yang terkena dampak dan lebih dari 2.000 kasus penyakit Minamata disertifikasi.

Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut diidentifikasi
terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera perasa, bicara ngawur, dan bahkan banyak
yang meninggal dunia.
Sumber: https://kumparan.com/corry-yanti-manullang/bahaya-pencemaran-merkuri

Gejala yang timbul oleh merkuri sebagai berikut :

Gangguan saraf sensoris : Paraesthesia, kepekaan menurun dan sulitmenggerakkan jari tangan
dan kaki ,penglihatan menyempit,daya pendengaranmenurun serta rasa nyeri pada lengan dan
paha.

Gangguan saraf motorik    : Lemah,sulit berdiri,mudah jatuh,ataksia,tremor,gerakan lambat ,dan


sulit berbicara.
Gangguan lain                     : Gangguan mental,sakit kepala dan hipersalivasi.

Pengaruh Hg terhadap kesehatan manusia dapat diurai sebagai berikut :

1. Pengaruh terhadap Fisiologis

Pengaruh toksisitas Hg terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) danginjal terutama
akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu,intensitas dan jalurpaparan serta bentuk Hg sangat
berpengaruh terhadap sistim yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik
oleh elemen Hg dan organomerkuri adalah SSP sedang garam merkuri akan berpengaruh
terhadap kerusakan ginjal. Keracunanakut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek
terhadap sistim pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP,
efek terhadap sistim cardiovaskuler merupakan efek sekunder.

2. Pengaruh terhadap Sistim Syaraf

Hg yang berpengaruh terhadap sistim syaraf merupakan akibat promer dari pemajanan uap
elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus “bloodbrain barier” dan dapat
mengakibatkan kerusakan otak yang “irreversible”sehingga mengakibatkan kelumpuhan
permanen. Hg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak
dirasakan pada pemajanan setelah beberapabulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik
seperti malaes, pandangan kaburatau pendengaran hilang (ketulian).

3. Pengaruh terhadap Ginjal

Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garamin organik Hg atau
phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga
akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal(disfungsi ginjal). Pajanan melalui uap merkuri atau
garam merkuri melalui saluranpernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena
terjadinya proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.

4. Pengaruh terhadap Pertumbuhan

Terutama terhadap Bayi dari ibu yang terpajan oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan ada
kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu yang makangandum yang diberi fungisida,
maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental, tuli,
penciutan lapangan pandang,microcephaly, cerebral palsy, ataxia, buta dan gangguan menelan.

Sumber: https://uwityangyoyo.wordpress.com/2012/06/12/dampak-pencemaran-merkuri-
terhadap-biota-air-dan-kesehatan-manusia/

Anda mungkin juga menyukai