Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan surat lamaran, yaitu sebagai berikut :
1. Surat lamaran ditulis tangan di atas kertas bergaris ukuran folio. Tulisan harus jelas,
bersih, dan tidak ada coretan. Surat lamaranpun dapat dibuat menggunakan mesin tik atau
komputer.
2. Pelamar menyebutkan dirinya bukan dengan kata ganti kamimelainkan saya. Pelamar harus
menyebut pimpinan instansi dengan Bapak/Ibu (jika sudah jelas pemimpinnya). Apabila
masih belum jelas, dapat langsung menyebutkan jabatannya.
Yth.
Manajer Personalia
PT. Cipta Karya Alam
Jlaan Raya Kebun Anggur VI
Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan yang termuat di harian Kedualatan Rakyat yang
terbittanggal 29 Juni 2014 yang menyatakan bahwa PT.Cipta Karya Alam membutuhkan bagian
Staf Informatika, maka dengan ini saya:
nama : Muhammad Andriyanto ,S.Kom.
tempat &tanggal lahir : Gunungkidul, 5 Agustus 1999
pendidikan akhir : Sarjana Komputer
alamat : Umbulrejo, Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta
Mengajukan permohonan untuk menjadi karyawan di perusahaan Anda.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
*Daftar Riwayat Hidup
*Fotokopi ijazah S-1 dan transkrip nilai
*Fotokopi sertifikat kursus/pelatihan
*Pas foto 3X4
*Fotokopi KTP
*SKCK dari POLRI
*Surat keterangan dokter
Besar harapan saya atas terkabulnya permohonan ini. Atas perhatian Anda, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya
Muhammad Andriyanto
Bojonegoro, 30 Juli 2020
Hal : Lamaran sebagai Tenaga Administrasi
Yth. Manager Personalia
P.O. Box 587 Kebayoran
Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Berdasarkan iklan perusahaan Bapak/Ibu yang dimuat di Kompas, 28 juli 2016, dengan ini
saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai tenaga administrasi.
Sebagai bahan pertimbangan, di bawah ini saya sampaikan kualifikasi dan riwayat hidup
saya sebagai berikut.
Data pribadi saya sebagai berikut
nama : Sintiya Mahmudhotin
kelahiran : Bojonegoro, 06 Januari 1999
status : Belum menikah
alamat : Desa Sumberagung Kab.Bojonegoro Kec.Kepohbaru
Telpon : 085730458714
pendidikan : SMK
Dan pada saat ini saya dalam keadaan yang sehat baik jasmani maupun rohani. Selain itu
kemampuan berbahasa Inggris saya sangat fasih. Kejuuran selalu saya utamakan dalam bekerja.
Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan beberapa data antara lain :
Fotocopy ijazah terakhir
Daftar riwayat hidup
Surat keterangan sehat
Fotocopy KTP
Pasfoto ukuran 4 X 6 cm (dua lembar)
Kesempatan wawancara dari Bapak sangat saya harapkan agar saya dapat menjelaskan lebih detail
lagi mengenai potensi dan kemampuan saya yang bisa berguna untuk perusahaan Bapak pimpin
saat ini.
Demikian surat lamaran kerja ini saya informasikan. Terimakasih atas kerja sama dan
perhatian Bapak.
Hormat saya
Sintiya Mahmudhotin
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Hirana Akagawa
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 23 Oktober 1985
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Batu Tulis Raya No. 17 Pasundan, Bandung 10120
Telepon : 022 -18298839 (Rumah)
0812813728370293 (Handphone)
A. Formal
1991 – 1994 : SMP Negeri 24 Bandung
1994 – 1997 : SMEA Bandung Raya
1997 – 2001 : Yayasan Pendidikan Indonesia (Yapendik), Bandung
B. Non Formal
1994 – 1996 : Kursus Komputer di Bina Informatika Nusantara, Jakarta
1996 – 1997 : Kursus Bahasa Inggris di Berlitz English, Jakarta
2003 – 2003 : Kursus Pajak (Brevet A & B)
Pengalaman Kerja
Hirana Akagawa
Surat lamaran kerja merupakan surat dinas yang berasal dari pribadi kepada
lembaga/instansi/jawatan. Oleh karena itu dalam penulsamnnya harus memperhatikan tata bahasa
baku dan pemkain huruf besar serta tanda baca yang sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
KALIMAT EFEKTIF/BAKU
A
abis = habis
accu = aki
action = aksi
adap = adab
adzan = azan
aktifitas = aktivitas
aktip = aktif
analisa = analisis
anarkhi = anarki
anggauta = anggota
antri = antre
apotik = apotek
aquarium = akuarium
atheis = ateis
atlit = atlet
atmosfir = atmosfer
autobiografi = otobiografi
azas = asas
azasi = asasi
B
banget = sekali
biosfir = biosfer
bis = bus
C
cabe = cabai
capek = capai
centimeter = sentimeter
cidera = cedera
cinderamata = cenderamata
culture = kultur
D
dalem = dalam
debet = debit
defaluasi = devaluasi
deputy = deputi
detil = detail
diagnosa = diagnosis
difinisi = definisi
dipersilahkan = dipersilakan
do’a = doa
duit = uang
duren = durian
dzat = zat
E
ekstrim = ekstrem
ekwivalen = ekuivalen
elit = elite
enggak = tidak
F
faham = paham
familiar = familier
fihak = pihak
fikir = pikir
frekwensi = frekuensi
frustasi = frustrasi
G
gampang = mudah
genteng = genting
glukosa = glukose
goa = gua
goncang = guncang
group = grup
gubug = gubuk
H
hadist = hadis
hakekat = hakikat
hektar = hektare
hembus = embus
hempas = empas
hetrogen = heterogen
himbau = imbau
himpit = impit
hipotesa = hipotesis
hipotik = hipotek
hirarkhi = hierarki
hisap = isap
hutang = utang
I
idiologi = ideologi
ihlas = ikhlas
ijasah = ijazah
ijin = izin
ilang = hilang
imajinasi = imaginasi
influensa = influenza
inpus = infus
institute = institut
insyaf = insaf
inteligen = intelijen
interograsi = interogasi
interospeksi = introspeksi
intrupsi = interupsi
isteri = istri
J
jadual = jadwal
jaman = zaman
jenasah = jenazah
jenius = genius
K
kaedah = kaidah
kalo = kalau
kangguru = kanguru
kantung = kantong
kaos = kaus
karir = karier
katagori = kategori
kharisma = karisma
konggres = Kongres
kongkrit = konkret
konperensi = konferensi
kreatifitas = Kreativitas
kwalifikasi = kualifikasi
kwalitas = kualitas
kwantitas = kuantitas
kwitansi = kuitansi
L
laba-laba = labah-labah
langganan = pelanggan
lempeng = lurus
lesung pipit = lesung pipi
linier = linear
lobang = lubang
M
managemen = manajemen
mangkok = mangkuk
mantep = mantap
masaalah = masalah
massal = masal
mempesona = memesona
menejer = manajer
menyuci = mencuci
merk = merek
merubah = mengubah
mesjid = masjid
meterei = meterai
metoda = metode
mikroba = microbe
milyar = miliar
missi = misi
monarkhi = monarki
monopause = menopause
moril = moral
mozaik = mosaik
mulya = mulia
musium = museum
N
nafas = napas
nampak = tampak
nasehat = nasihat
netralisir = netralisasi
nomer = nomor
O
obyek = objek
omset = omzet
otentik = autentik
otopsi = autopsy
P
pasport = paspor
pegi = pergi
pengen = ingin
pengreditan = pengkreditan
perduli = peduli
phisik = fisik
photo = foto
pondasi = fondasi
praktek = praktik
proffesor = professor
propinsi = provinsi
pungkir = mungkir
putera = putra
Q
R
ramadhan = ramadan
rame = ramai
rapor = rapot
rejeki = rezeki
relative = relatif
resiko = risiko
roh = ruh
ronsen = rontgen
rubah = ubah
S
sanksi = sangsi
sariawan = seriawan
sate = satai
sekedar = sekadar
sembraut = kacau
senen = senin
sentausa = sentosa
silahkan = silakan
sintesa = sintesis
sistim = sistem
sistimatis = sistematis
sportifitas = sportivitas
sportip = sportif
standard = standar
standarisasi = standardisasi
sukur = syukur
sutra = sutera
syah = sah
syaraf = saraf
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
Irwan S. Gatot
George W. Bush
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Dwiki Halla
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
R.A. Kartini
May.Jend. Didi Akbar
Dr. (doktor)
S.E. (sarjana ekonomi)
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
Prof. Dr. Iqbalyoko, S.Pd.,M.Pd., S.E.
Dandika Rahman S.H.
Dandika Rahman, S.H.
dr. Rodi menikah dengan Atika
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan
yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
dll. (dan lain-lain) s.d. s/d u.p.
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
atau jangka waktu.
Contoh:
Pukul 07.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
Rp 4.900 ,00
Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima
oleh masyarakat.
Contoh:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
PT (Perseroan Terbatas)
WHO (World Health Organization)
UUD (Undang-Undang Dasar)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
akronim
bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
rapim (rapat pimpinan)
akronimm...... tilang bukti pelanggaran rudal peluru kendali
Tilang itu membuat polisi makin kaya.
Saya ditilang polisi.
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan,
dan mata uang.
contoh:
Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp 350,00
10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
contoh:
Latar Belakang Pembentukan
Sistem Acara
Lihat Pula
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi. [Catatan: dengan koma sebelum "dan"]
Contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan. [Catatan: tanpa koma
sebelum "dan"]
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena , ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh: Saya tidak akan datang kalau hari hujan. KALAU HARI HUJAN, SAYA TIDAK AKAN
DATANG.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat
pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan
tetapi.
Contoh:
Oleh karena itu, kamu harus datang.
Jadi, saya tidak jadi datang.
5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada
awal kalimat.
contoh:
O, begitu.
Wah, bukan main.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: Kata adik, "Saya sedih sekali".
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan
tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Medan, 18 Juni 1984
Medan, Indonesia.
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
Contoh: Lanin, Ivan,.1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: Wikipedia
Indonesia.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rinto Jiang, S.E.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Contoh:
33,5 m
Rp 10,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.
13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat.
Contoh: Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-
sungguh.
Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan
pengembangan bahasa.
K. Huruf kapital dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan/ lembaga.
Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa., Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
L. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi
awal.
Misalnya:
Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Suara Pembaharuan.
Ia menulis makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
M. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti Bapak, Ibu, Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
Misalnya:
”Kapan Bapak berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
Para ibu mengunjungi Ibu Febiola.
Surat Saudara sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya:
Kita semua harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
N. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
Misalnya: Dr. : doktor Jend. : jendral dokter dr.
Ayah saya seorangf dokter. Hari ini yang piket dok Ayahku profesor. Hari ini
Profesor Kunjil sedang cuti.
O. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya: Apakah kegemaran Anda?
Penulisan Kata
A. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya: berbagai ketetapan
sentuhan
B. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya: diberi tahu, beri tahukan bertanda tangan, tanda tangani
C. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya: anak-anak, buku-buku, berjalan-jalan, dibesar-besarkan, gerak-gerik, huru-hara, lauk-
pauk, mondar-mandir,
porak-poranda, biri-biri, kupu-kupu, laba-laba.
Gabungan Kata
A. Gabungan kata yang lazim disebutkan kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya
ditulis terpisah.
Misalnya: duta besar, kerja sama, kereta api cepat luar biasa, meja tulis, orang tua,
rumah sakit, terima kasih
B. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah pengertian dapat
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang berkaitan.
Misalnya: alat pandang-dengar (audio-visual), anak-istri saya (keluarga), buku sejarah-baru
(sejarahnya yang
baru), ibu-bapak (orang tua), orang-tua muda (ayat ibu muda) kaki-tangan
penguasa (alat penguasa)
C. Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah sangat padu sehingga
tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.
Misalnya: acapkali, apabila, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bumiputra,
daripada, darmabakti,
halal-bihalal, kacamata, kilometer, manakala, matahari, olahraga, radioaktif,
saputangan.
D. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Misalnya:adibusana, antarkota, biokimia, caturtunggal, dasawarsa,
inkonvensional, kosponsor, mahasiswa, mancanegara, multilateral, narapidana,
nonkolesterol, neokolonialisme, paripurna, prasangka, purnawirawan, swadaya, telepon,
transmigrasi.
Jika bentuk terikan diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua
unsur kata itu ditulisakan tanda hubung (-).
Misalnya: non-Asia, neo-Nazi