Anda di halaman 1dari 14

BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

BAB II

PENGUKURAN DASAR

2.1 Tujuan

1. Mempelajari penggunaan alat ukur dasar

2. Menuliskan bilangan – bilangan berarti hasil pengukuran atau Perhitungan

3. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat 2.2.2 Bahan

1. Jangka Sorong…………1 buah 1. Balok Besi…….1 buah

2. Mikrometer Teknis ........1buah 2. Balok Tembaga..1 buah

3. Neraca Teknis.................1 buah 3. Balok Kuningan..1 buah

2.3 Tata Cara Praktikum

2.3.1 Jangka Sorong

a. Siapkan Material yang akan di ukur

b. Ukur dimensi benda kerja dengan menjepitnya menggunakan rahang


jangka sorong. Untuk mengukur pajang, lebar, tebal dan diamemter
dilakukan dengan menjepit benda kerja pada rahang bawah, sementara
mengukur kedalaman denagn penduga, dan rahang dalam untuk
mengukur diameter dalam

c. Kemudian kunci dengan lingkaran yang ada pada jangka sorong

d. Lihat dan baca skala utama dan skala nonius yang ditunjukan!

e. Hitung dan catat hasil pengukuran

f. Lakukan pengukuran panjang, lebar, tebal sebanyak 5 kali untuk setiap


benda kerja!

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 6


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

2.3.2 Mikrometer Teknis

a. Putarkan roda pemutar kasar untuk memperpanjang rahang putar


b. masukan benda kerja ke rahang putar
c. kemudian putarkan roda pemutar kasar sehingga benda terjepit
d. kemudian putarkan roda pemutar halus, kurang lebih sebanyak 3 kali
(3 kali bunyi klik)
e. Jika sudah pas kunci dengan penguat
f. hitung dan catat hasil pemgukuran!
g. Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali untuk setiap benda kerja!
2.3.3 Neraca Teknis
a. Daftarkan terlebih dahulu neraca teknis yang akan dipakai dengan
menggerakan puntir yang ada pada neraca teknis hingga jarum
petunjuk seinbang
b. Letakan benda kerja pada lengan neraca
c. Hitung massa benda kerja dengan menambahkan beban bernilai dari
yang terbesar hingga jarum sejajar dengan garis atau pergerakan
seimbang antara naik dan turun
d. Catat hasil penimbangan!
e. Lakukan pengukuran pada setiap benda kerja

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

3.1.1 Pengukuran Jangka Sorong Terhadap Besi

Bagian Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/Tebal (t)

1 35.30 mm 17,70 mm 8,70mm


2 35,15 mm 17,75 mm 8,60 mm
3 35,40 mm 17,60 mm 8,45 mm
4 35,10 mm 17,55 mm 8,55 mm
5 35,35 mm 17,75 mm 8,60 mm
Σ 176,3 mm 88,35 mm 42,9 mm
x́ 35,26 mm 17,65 mm 8,58 mm
∑ x 21 2616,405 mm 1561,1775 m m2 368,115 m m2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 7


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

2
(∑ x1 ) 31081,69 mm 7805,7225m m2 1840,41 m m2

3.1.2 Pengukuran Jangka Sorong Terhadap Tembaga

Bagian Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/Tebal (t)


1 35,30 mm 25,10 mm 17,65 mm
2 35.40 mm 25,10 mm 17,65 mm
3 35,45 mm 25,15 mm 17,60 mm
4 35,30 mm 25,10 mm 17,65 mm
5 35,45 mm 25,15 mm 88,2 mm
Σ 176,9 mm 125,6 mm 88,2 mm
x́ 35,8 mm 25,12 mm 17,64 mm
∑ x 21 6258,745 mm 3155,075 m m2 155,85 m m2
2
(∑ x1 ) 31293,61 mm 15775,36 m m2 7779,24 m m2

3.1.3 Pengukuran Jangka Sorong Terhadap Kuningan

Bagian Panjang (P) Lebar (L) Tinggi/Tebal (t)


1 47,70 mm 27,70 mm 18,60 mm
2 47,80 mm 27,90 mm 18,70 mm
3 47,75 mm 27,80 mm 18,60 mm
4 47,70 mm 27,90 mm 18,60 mm
5 47,85 mm 27,70 mm 18,70 mm
Σ 328,8 mm 139 mm 93,2 mm
x́ 47,76 mm 27,8 mm 18,64 mm
∑ x 21 13685,1675 mm 3864,28 m m2 1737,26 m m2
2
(∑ x1 ) 5725,44 mm 19321 m m2 8686,24 m m2

3.1.4 Pengukuran Mikrometer Teknis Terhadap Besi

Bagian Tinggi/Tebal (T)


1 17,05 mm
2 17,04 mm
3 17,00 mm
4 17,08 mm
5 17,06 mm
3.1.5 Pengukuran Mikrometer Teknis Terhadap Tembaga

Bagian Tinggi/Tebal (T)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 8


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

1 17,55 mm
2 17,54 mm
3 17,50 mm
4 17,58 mm
5 17,56 mm

3.1.6 Pengukuran Mikrometer Teknis Terhadap Kuningan

Bagian Tinggi/Tebal (T)


1 18,54 mm
2 18,54 mm
3 18,52 mm
4 18,53 mm
5 18,54 mm

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Pengukuran Balok Kuningan


3.2.1.1 Panjang
n21 +n22 +n23 238,8
x́= = =47,76 mm
5 ( jumlah data ) 5
∑ x 1 =n21 +n22 +n 23+ n24 + ….
2

¿ 47,7 2+ 47 , 82 +47 ,752 + 47,72 +47,82


¿ 13685,1675 mm2

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 57025,44mm2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 9


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 )
n n−1

1 √ 5 x 13685,1675−57025,44
¿
n 5−1

53.38
¿ =10,676 mm
5

3.2.1.2 Lebar
n1 +n 2+ n3 … 139
x́= = =27,8 mm
Jumlah Data 5

∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 27,72 +27,92 +27,82 +27,92 +27,72

¿ 3864,24 mm

( ∑ x 1 )=¿

= 19321 mm

1 nΣ x 21 ( ∑ x 1 )❑

. Δx=
n n−1

1 √ 5 x 3864,24−19321
¿
5 5−1

0.023
¿ =0,0446 mm
5

3.2.1.3 Tinggi
n1 +n 2+ n3 … 93,2
x́= = =18,64 mm
Jumlah Data 5
∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 18,62 +18,72 +18,62 +18,62 +18,7 2


¿ 1737,26 mm

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 10


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 8686,24 m m2

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 ) 1 √5 x 3864,24−19321
=
n n−1 5 5−1

0,122
¿ =0,024 mm
5

3.2.1.4 Volume Balok Kuningan


. v= ṕ x í xt=47,76 x 27,8 x 18,64=24748,849 mm 2

3.2.2 Pengukuran Balok Tembaga

3.2.2.1 Panjang

n21 +n22 +n23 176,9


x́= = =35,38 mm
5 ( jumlah data ) 5
∑ x 1 =n21 +n22 +n 23+ n24 + ….
2

¿ 35,32 +35,42 +35,4 2+ 35,452+ 35,32+35,45 2


¿ 62581,746 m m2

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 13293,6mm2

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 )
n n−1

1 √ 5 x 6258,745−31293,61
¿
n 5−1

0,028
¿ =5,75 10−3 mm
5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 11


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

3.2.2.2 Lebar

n1 +n 2+ n3 … 125,6
. x́= = =25,12 mm
Jumlah Data 5

∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 25,12 +25,12+ 25,12+25,15 2

¿ 3155,075 mm

( ∑ x 1 )=¿

= 15775,36 mm

2 ❑
. Δx= 1 √ nΣ x ( ∑ x )
1 1

n n−1

1 √ 5 x 3155,075−15775,36
¿
5 5−1

0.061
¿ =0,0122mm
5

3.2.2.3 Tebal
n1 +n 2+ n3 … 88,2
.x́= = =17,64 mm
Jumlah Data 5
∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 17,652 +17,652 +17,62 +17,652 +17,652


¿ 1555,85 mm

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 7779,24 m m2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 12


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 ) 1 √5 x 15555,85−7779,24
=
n n−1 5 5−1

0,05
¿ =0,01 mm
5

3.2.2.4 Volume Balok Tembaga

v= ṕ x í xt=35,38 x 25,12 x 17,64=15677,47 m m2

2.2.3 Pengukuran Balok Besi

2.2.3.1 Panjang

n21 +n22 +n23 176,3


. x́= = =35,26 mm
5 ( jumlah data ) 5
∑ x 1 =n21 +n22 +n 23+ n24 + ….
2

¿ 35,32 +35,152 +35,92 +35,12+ 35,352


¿ 6216,405 mm2

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 31081,69mm2

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 )
n n−1

1 √ 5 x−1561,1775−13881,69
¿
n 5−1

0,269
¿ =0,0578 mm
5

2.2.3.2 Lebar

n1 +n 2+ n3 … 88,35
x́= = =17,67 mm
Jumlah Data 5

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 13


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 17,72 +17,752 +17,62 +17,552 +17,752

¿ 1561,1775 mm

( ∑ x 1 )=¿

= 7805,7225 mm

1 nΣ x 21 ( ∑ x 1 )❑

. Δx=
n n−1

1 √ 5 x 1561,1775−7805,7225
¿
5 5−1

0.203
¿ =0,0406 mm
5
2.2.3.3 Tebal
n1 +n 2+ n3 … 42,9
x́= = =8,56 mm
Jumlah Data 5
∑ x 1 =n1 +n2 +n 3+ n4 +n 5
2

¿ 8,72 +8,6 2+ 8,452+ 8,532 +8,62


¿ 368,115 mm

( ∑ x 1 )=¿

¿¿

¿ 1840,41 mm 2

2 2

Δx=

1 nΣ x 1 ( ∑ x 1 ) 1 √5 x 15555,85−7779,24
=
n n−1 5 5−1

0,05
¿ =0,01 mm
5

2.2.3.4 Volume Balok Besi

v= ṕ x í xt=35,26 x 17,67 x 8,58=5345,719 m m2

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 14


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

3.3 Grafik
3.3.1 Grafik Panjang
3.3.1.1 Grafik Panjang Besi

Grafik Panjang Besi

35

35

35
35.3 35.15 35.4 35.1 35.35

Grafik Panjang Besi

3.3.1.2 Grafik Panjang Tembaga

Grafik Panjang Tembaga

35

35

35
35.3 35.4 35.45 35.3 35.45

Grafik Panjang Tembaga

3.3.1.3 Grafik Panjang Kuningan

Grafik Panjang Kuningan


57

52

47

42

37
47.7 47.8 47.75 47.7 47.85

Grafik Panjang Kuningan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 15


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

3.3.2 Grafik Lebar


3.3.2.1 Grafil Lebar Besi

Grafik Lebar Besi


18
18
18
17
17
17
17.7 17.75 17.6 17.55 17.75

Grafik Lebar Besi

3.3.2.2 Grafik Lebar Tembaga

Grafik Lebar Tembaga


25
25
25
25
25
25
25
25.1 25.1 25.15 25.1 25.15

Grafik Lebar Tembaga

3.3.2.3 Grafik Lebar Kuningan

Grafik Lebar Kuningan


28
28
28
27
27
27
27.7 27.9 27.8 27.9 27.7

Grafik Lebar Kuningan

3.3.3 Grafik Tebal/Tinggi

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 16


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

3.3.3.1 Grafik Tebal/Tinggi Besi

Grafik Tinggi Besi


9
9
9
9
8
8
8
8
8
8.7 8.6 8.45 8.55 8.6

Grafik Tinggi Besi

3.3.3.2 Grafik Tebal/Tinggi Tembaga

Garfik Tinggi Tembaga


18
18
18
18
18
18
18
17.65 17.65 17.6 17.65 17.65

Garfik Tinggi Tembaga

3.3.3.3 Grafik Tebal/Tinggi Kuningan

Grafik Tinggi Besi


19
19
19
19
19
19
18.6 18.7 18.6 18.6 18.7

Grafik Tinggi Besi

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 17


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

3.6 ANALISA

Seperti yang kita ketahui bahwa pengkuran merupakan kegiatan


membandingkan sesuatu yang kita ukur menggunakan alat ukur. Adapun alat ukur
yang digunakan untuk mengukur panjang benda yaitu jangka sorong, mikrimeter
teknis, serta alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa bendayaitu neraca
ohauss. Untuk percobaan ini benda – benda yang diukur antara lain: Balok besi,
Balok tembaga, Balok kuningan diukur oleh jangka sorong dan micrometer
sekrup, dan juga diukur massanya menggunakan neraca teknis. Dimana setiap
percobaan terhadap benda tersebut dilakukan sebanyak 5 kali, dengan mengulang
pengukuran sebanyak 5 kali, kita akan mendapat hasil paling akurat karena
melakukan pengukuran yang berulang. Setelah dilakukan perhitungan ternyata
setiap benda memiliki angka ketidakpastian dari setiap benda yang diukur yang
disebabkan oleh perbedaan massa, volume, tinggi, luas, panjang, dan lebar dari
benda kerja itu sendiri.

3.7 KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan kami bisa menyimpulkan:

1. Pengukuran dari ketiga benda (balok besi, balok tembaga, balok kuningan)
menggunakan alat ukur jangka sorong, micrometer sekrup, dan neraca ohauss
menghasilkan nilai ketidakpastian yang berbeda – beda serta ketelitian yang
berbeda pula.
2. Perbedaan angka ketidakpastian dari ketiga benda disebabkan oleh factor
perbedaan fisik benda tersebut.
3. Setiap alat ukur yaitu jangka sorong, micrometer sekrup dan neraca ohauss

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 18


BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 34

memiliki tingkat ketelitian yang tinggi, yang terlihat dari kecilnya presentase
error pada saat pengukuran.
4. Ketika mengukur panjang, lebar, tinggi dari benda tersebut hendaklah
diperhatikan ketepatan dalam melihat melihat satuan ukur pada alat ukur
sehingga presentase error tidak terlalu tinggi.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2018 Page 19

Anda mungkin juga menyukai