Anda di halaman 1dari 16

BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

BAB V

BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL SEDERANA

5.1 Tujuan
1. Dapat menentukan periode bandul T.
2. Menjelaskan karakter fisis bandul sederhana bedasarkan
hubungan periode bandul T dan panjang bandul, dan
hubungannnya dengan massa bandul.
3. Menentukan frekuensi resonansi bandul
5.2 Teori Dasar

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat berayun
secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galile, bahwa
periode (lama gerak osilasi satu ayunan T) dipengaruhi oleh panjang tali
dan percepatan gravitasi mengikuti rumus :

l
T =2 π √
g

Keterangan :

T = Periode (s)

L = Panjang lengan (m)

G = Percepatan gravitasi ( 9,81 m/s² )

Gerak isolasi (getaran) yang popular adalah gerak isolasi pendulum


(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah
bola kecil bermassa (m) yang digantungkan pada ujung tali, gaya gesekan
udara diabaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan
relatif terhadap bola dengan bandul, dapat mengetahui gravitasi ditempat
bandul itu diuji.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 67


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Bandul sederhana merupakan suatu benda kecil, biasanya berupa


benda berbentuk bola padat, digantung pada seutas tali yang massanya
dapat diabaikan dibandingkan dengan jari-jari bola. Ujung lain tali
digantung pada suatu gantungan tetap.

Bandul sederhana (pendulum) menggunakan prinsip gerak harmonik


sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh
selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan
gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu
gerak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau
berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak
Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Gerak harmonic sedeerhana (GHS) linier, misalnya penghisap


dalamsilinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertical pegas, dan sebagainya
2. Gerak harmnik sederhana (GSH) angular, masalnya gerak
bandul//bandul isis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya

Jika pendulum diberi simpangan kecil dan kemudian dilepaskan,


pendulum akan berisolasi antara dua titik (misalnya titik A dan titik B)
dengan perioda isolasi yang tetap yaitu T. Satu osilasi didefinisikan
sebagai gerak bola bandul dari A ke B dan kembali lagi ke A atau B ke A
dan kembali lagi ke B atau gerak dari titik O ke titik A dan titik B lalu
kembali ke titik O.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 68


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Gambar 5.1 Skema Pendulum Sederhana

Sumber : https://goo.gl/images/fWGhFr

Resonansi adalah suatu kondisi atau keadaan osilasi atau getaran


suatu sistem ketika menanggapi gaya penggerak bolak-balik yang
mempengaruhinya dengan amplitudo maksimum. Resonansi juga ikut
menggetarkan sebuah benda karena memiliki persamaan frekuensi.
Artinya jika ada dua atau lebih benda yang bergetar memiiki frekueni yang
sama, maka jika salah satunya bergetar memiliki frekuensi yang sama
maka yang terjadi adalah benda yang lainnya akan ikut bergetar juga.
Yang menggetarkannya adalah karena gejala resonansi tersebut.
Tanpa kalian sadari, saat pesawat terbang melintas di atas rumah
kalian, kaca-kaca di rumah kita ikut bergetar. Bahkan, adajuga sampai
pecah karena getarannya terlalu besar.
“Peristiwa benda ikut bergetar karena benda lain, yang memiliki
frekuensi sama“

Contoh benda-benda yang beresonansi adalah gitar, biola, terompet,


sonometer ( alat yang digunakan dalam percobaan hukum mersenne), juga
pita suara

1. Resonansi Bandul / Beban

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 69


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Gambar 5.2 Resonansi Bandul/Beban

Sumber : http://agildisini.blogspot.com/2011/05/ipa-resonansi.html?
m=1#

Dari gambar di atas, ada 2 pasang bandul yang memiliki tali sama
panjang. Jadi, jika bandul A diayun, maka bandul yang akan bergerak
hanya bandul C. Sedangkan yang lain akan tetap diam.

Maka, hal in ijuga berlaku dengan bandul F. Jika bandul F diayun,


hanya bandul B yang akan bergerak. Sedangkan bandul-bandul yang lain
akan tetap diam.

Jadi, dapat di simpulkan, bandul yang memiliki panjang / lebar /


berat yang sama, mala benda itulah akan ikut bergetar dengan frekuensi
sama.

2. Resonansi Kolom Udara

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 70


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Gambar 5.3 Resonansi Kolom Udara

Sumber : http://agildisini.blogspot.com/2011/05/ipa-resonansi.html?
m=1#

Bila kita getarkan garpu tala dimulut tabung yang telah diketahui
frekuensinya. Pada ketinggian tertentu, kolom udara akan terdengar bunyi
keras, sebab kolom udara mengalami resonansi.

kolom udara dapat diubah dengan mengubah air di dalam reservoid.


Dalam percobaan di dapat

Tiap kelipatan ganjil lamba, kolom udara akan terjadi resonansi.


Maka

 Resonansi Pertama = h1 = 1/4 lamda


 Resonansi Kedua = h2 = 3/4 lamda
 Resonansi Ketiga = h3 = 5/4 lamda ...... dst

Dengan hasil di atas, diketahui :

 Frekuensi kolom udara


 Panjang gelombang / lamda bunyi udara
 Cepat rambat gelombang bunyi di udara

3. Mengukur Kedalaman Laut

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 71


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Gambar 5.3 Resonansi Bandul/Beban

Sumber : http://agildisini.blogspot.com/2011/05/ipa-resonansi.html?
m=1#

Alat yang digunakan untuk mengukur kedalam laut adalah


fathometer dengan memanfaatkan SONAR ( Sound Object Navigation
Amplifaire Rescue ). Dengan rumus :

V ×t
S=
2

Keterangan :

S = kedalaman laut atau jarak  benda ke sumber bunyi (m)

V = cepat rambat bunyi dalam air (m/s)

t = waktu pantulan (sekon atau s)

Resonansil dalam pratikum kali ini dimana sebuah bandul sederhana


ada dalam keadaan resonansi jika bandul itu menghasilkan amplitudo
osilasi maksimum pada waktu menanggapi suatu gaya berubah bolak-
balik dengan frekuensi tertentu yang diadakan kepadanya. Percobaan
tersebut akan menentukan frekuensi gaya bolak-balik yang menyebabkan
bandul berisolasi dengan amplitudo maksimum. Frekuensi ini akan
dibandingkan dengan frekuensi alamiah bandul.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 72


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

5.3 Metodologi Praktikum


5.3.1 Sekema Proses

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 73


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Siapkan alat dan bahan

Atur panjang lengan dan massa bandul yang sudah ditentukan

Lakukan percobaan dengan memberi simpangan dari titik setimbang

Dan lakukan percobaan dengan mengayunkan tangan yang memengang


lengan bandul

Hitung waktu bandul selama 20 kali ayunan

Catat hasil percobaan

Cari Frekuensi dan Teriode

Grafik antara T² dan l

Kesimpulan dan analisa

5.3.2 Penjelasan Proses

1. Bandul Sederhana
1) Siapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
2) Siapkan bola bandul seberat 35 gram untuk
percobaan pertama dan 75 gram untuk percobaan
kedua.
3) Untuk percobaan pertama, siapkan bandul seberat 35
gram kemudian ikat pada tali nilon sepanjang 0,2 m.
4) Kemudian atur jarak antara titik awal benda ke titik
akhir sejauh 3 cm.
5) Ayunkan bola bandul tersebut sebanyak 20 kali.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 74


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

6) Hitunglah waktu menggunakan stopwatch mulai dari


bola bandul tersebut diayunkan hingga bandul
tersebut terayun hingga 20 kali.
7) Ulangi langkah 1 sampai 6 pada jarak 0,4m dan 0,6m
dan juga pada bandul dengan berat 70 gram.
8) Catat hasil percobaan pada lembara kerja praktikum
9) Buatlah grafik yang menghunbungkan T² dan l.
10) Dari hasil grafik tersebut berilah penilaian tentang
kesalahan hubungan antara T² dan l seperti yang
diramalkan pada informasi di teori dasar.
11) Lakukan hal yang sama seperti langkah 1 sampai 6
dengan panjang tali 0,6 m pada bandul 35g dan 70g.
12) Catat hasil percobaan pada lembara kerja praktikum
13) Buatlah grafik yang menghunbungkan T² dan l.
14) Dari hasil grafik tersebut berilah penilaian tentang
kesalahan hubungan antara T² dan l seperti yang
diramalkan pada informasi di teori dasar
2. Resonansi Bandul Sederhana
1) Siapkan alat dan bahan yag telah ditentukan.
2) Gunakan bola bandul 35 gram atau 70 gram untuk
melakukan percobaan ini.
3) Ukur tali nilon sepanjang 0,5 m.
4) Kemudian ikatkan bandul pada tali nilon.
5) Pegang ujung tali nilon dengan member simpangan
3cm pada titik keseimbangan kemudian ayunkan
bandul.
6) Ayunkan bandul sebanyak 20 kali.
7) Jalankan jam henti pada saat bola pejal melewati titik
O ke arah tertentu.
8) Baca dan catat waktu T yang tertera pada jam henti
tentukan periode To menggunakan rumus To = t / 20
dan frekuensi F o = 1 / T o.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 75


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

9) Pegang unjung tali bandul tadi dengan jari kanan dan


ayunkan ke kiri dan ke kanan dengan simpangan 3
cm.
10) Tentukan frekuensi dan periode bandul seperti pada
langkah 8.
11) Lakukan hal yang sama pada tali nilon dengan
panjang 0,25 m.
12) Catat hasil percobaan pada lembar kerja praktikum.
5.4 Alat dan Bahan
5.4.1 Alat
1) Dasar statif…………………..1 buah
2) Kaki statif……………………1 buah
3) Batang statif 250 mm………...1 buah
4) Batang statif 500 mm…………1 buah
5) Bosshead bulat………………..1 buah
6) Bosshead universal……………1 buah
7) Pasak penumpu ……………….1 buah
8) Stopwatch……………………..1 buah
5.4.2 Bahan
1) Tali nilon (0,2, 0,4, dan 0,6 m)
2) Bola bandul 35 gram………….1 buah
3) Bola bandul 70 gram…………..1 buah
5.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data
5.5.1 Pengumpulan Data

5.5.1.1 Tabel 4.1 Hubungan Antara T dan l, m Dibuat


Tetap

Massa Bola Bandul 35 gram


Panjang Bandul (m) 0,20 0,40 0,60
Waktu untuk 20
18,01 25,18 30,74
ayunan (s)
Periode T (s) 0,901 1,259 1,537

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 76


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

T2 0,811 1,585 2,362


l 0,891 1,267 1,551
T =2 π √
g

5.5.1.2 Tabel 4.2 Hubungan Antara T dan m, l Dibuat


Tetap

Panjang Bandul (m) 0.60


Massa Bola Bandul 35 gram 70 gram
Waktu untuk (s) 30,85 30,98
Periode T (s) 1,542 1,549
T2 2,379 2,399
l
T =2 π √ 1,551 1,551
g

5.5.1.3 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Resonansi Bandul


Sederhana

Panjang Bandul Perioda Perioda fo fr


(m) To (s) Tr (Hz) (Hz)
0,5 1,421 1,435 0,703 0,696
0,25 1,035 1,082 0,965 0,923

5.5.2 Pengolahan Data


A. Pada Tabel 4.1
 Panjang Bandul 0,2 m
t 18.01
T= = = 0,901 s
n 20
T² = (0,901)² = 0,811 s
l 0,2
T =2 π √ = 2 . 3,14 √ = 0,891 s
g 9,81
 Panjang Bandul 0,4 m
t 25,18
T= = = 1,259 s
n 20

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 77


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

T² = (1,259)² = 1,585 s
l 0,4
T =2 π √ = 2 . 3,14 √ = 1,267 s
g 9,81
 Panjang Bandul 0,6 m
t 30,74
T= = = 1,537 s
n 20
T² = (1,537)² = 2,362 s
l 0,6
T =2 π √ = 2 . 3,14 √ = 1,551 s
g 9,81
 Grafik Antara T² dan l

Grafik T² vs l
2.5
2.36
2

1.5 1.59 Grafik T² vs l

1
0.81
0.5

0
0.2 0.4 0.6

B. Pada Tabel 4.2


 Massa bandul 35 gram
t 30,85
T= = = 1,542 s
n 20
T² = (1,542)² = 2,377 s
l 0,6
T =2 π √ = 2 . 3,14 √ = 1,551 s
g 9,81
 Massa bandul 70 gram
t 30,98
T= = = 1,549 s
n 20
T² = (1,549)² = 2,399 s
l 0,6
T =2 π √ = 2 . 3,14 √ = 1,551 s
g 9,81
 Grafik Antara T² dan l

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 78


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

Grafik T² vs l
2.41
2.4 2.4
2.4
2.39 Grafik T² vs l
2.39
2.38 2.38
2.38
2.37
2.37
0.6 0.6

C. Pada Tabel 4.3


 Panjang bandul 0,5 m
t 28,43
To = = = 1,421 s
n 20
t 28,70
Tf = = = 1,435 s
n 20
n 20
Fo = = = 0,703 Hz
t 28,43
n 20
Ff = = = 0,696 Hz
t 28,70
 Panjang bandul 0,25
t 20,71
To = = = 1,035 s
n 20
t 21,65
Tf = = = 1,082 s
n 20
n 20
Fo = = = 0,965 Hz
t 20,71
n 20
Ff = = = 0,923 Hz
t 21,65

5.6 Analisa dan Pembahasan


Setelah melakukan pengukuran atau pegujian terhadap bandul atau
bola pejal yang massa dan panjang talinya berbeda. Ternyata massa bandul
tidak terlalu berpengaruh pada praktikum ini. Yang mana pada setiap
percobaannya kami menghitung 20 ayunan pada setiap massa dan panjang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 79


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

tali yang berbeda, yaitu massa 35 gram dan 70 gram, dan untuk panjang
talinya sendiri terdaapat 3 macam yaitu, 20, 40, dan 60 cm.
Pada percobaan pertama kami menggunakan bandul bermassa 35
gram yang dilakukan pada panjang lengang yang berbeda menghasilkan
waktu yang berbeda yang sangat signifikan dan pada perioda dengan

l
rumus T =2 π √ menghasilkan hasil yang berbeda. Tetapi pada
g
percobaan kedua yang mana kami menggunakan panjang lengan 60 cm
yang dilakukan ada massa bandul 35 dan 70 gram menghasilkan waktu

l
yang hampir sama, tetapi untuk perioda dengan rumus T =2 π √
g
menghasilkan hasil yang sama. Dapat kami simpulkan mengapa terjadi

l
perbedaan pada hasil perioda dengan rumus T =2 π √ pada percobaan
g
pertama dan kedua. Itu disebabkan karena yang berpengaruh dalam rumus

l
ini T =2 π √ adalah panjang lengan saja dan massa dari bandul dapat
g
diabaikan. Seperti pada percobaan pertama yang mana massa bandul tetap
akan tetapi panjang lengan berbeda-beda, alhasil hasil periodanya pun
berbeda-beda, seperti pada panjang lengan 20 cm menghasilkan perioda
0,891 s, pada panjang lengan 40 cm menghasilkan 1,267 s, dan terakhir
pada panjang lengan 60 cm menghasilkan 1,551 s. Berbeda dengan
percobaan kedua yang mana kita menggunakan panjang lengan 60 cm
dengan massa yang berbeda-beda menghasilkan perioda yang tetap yaitu
1,551 s.

Pada resonansi bandul kami menggunakan dua panjang lengan yang


pertama 50 cm dan 25 cm, massa kontan, dan dua cara mencari waktu
untuk 20 kali ayunan, yang pertama kami member simpang 3 cm dari titik
seimbang dianggap sebagai to dan yang kedua kami mengayunkan bandul
dengan jari kekanan dan kekiri dengan jarak 3 cm bisa di anggap sebagai
tf. Dan keduanya menghasilkan waktu yang hampir sama, karena hasilnya
waktunya berbeda akibanya perioda dan frekuensinya pun berbeda. Dapat

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 80


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

disimpukan bahwa yang menjadikan hasil perioda dan frekuensi berbeda


adalah dapi pengambilan simpangan untuk mengayunkan bandul ataupun
dari segi ketidak telitian saat pengambilan waktu.

5.7 Kesimpulan
1. Panjang tali berbanding lurus dengan perioda namun berbanding

l
terbalik dengan percepatan gravitasi, sesuai rumus T =2 π √ .
g
l
2. Dengan rumus T =2 π √ dapat disimpulkan bahwa panjang tali
g
dapat mempengaruhi perioda dan massa dari bandul dapat
diabaikan.
3. Panjang tali mempengaruhi besar frekuensi.
4. Pada panjang tali 20 cm, 40 cm, dan 60 cm

l
didapatkan periode dengan rumus T =2 π √
g
sebasar 0,891 s, 1,267 s, dan 1,551 s.
5. Frekuensi tidak berpengaruh pada amplitude.
6. Semakin banyak ayunan yang dilakukan akan
membutuhkan waktu yang lama.
7. Dalam pemberian simpangan pada sebelum
mengayunkan bandul mempengarihi perioda dan
frekuensi.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 81


BAB V BANDUL SEDERHANA DAN RESONANSI BANDUL KELOMPOK 34

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2018/2019 Page 82

Anda mungkin juga menyukai