Anda di halaman 1dari 19

BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

BAB III
PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL
PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL
3.1 Tujuan
1. Mempelajari penggunaan Hukum Newton II
2. Menentukan momen inersia roda atau katrol
3.2 Teori Dasar
Dalam kehidupan sehari-hari kita menyaksikan dan mengalami
pergerakan. Kendaraan, hewan, manusia dan benda-benda di sekitar kita selalu
bergerak.
Pengamatan terhadap benda bergerak akan mudah dilakukan bila benda
tersebut bergerak lambat, sedangkan jika benda bergerak cepat maka pengamatan
akan sulit dilakukan. Secara alamiah, pengukuran statis memang lebih mudah dari
pada pengukuran dinamis.

Gerak itu sendiri dapat terjadi karena adanya tarikan atau dorongan, yang
disebut gaya, adalah yang menyebabkan sebuah benda bergerak dan tanpa adanya
gaya, sebuah benda yang sedang bergerak akan segera berhenti. Sebuah benda
yang sedang diam, yang berarti bahwa bila tidak ada gaya yang bekerja, sebuah
benda akan terus diam. Sebuah benda yang mula-mula diam, akan dapat bergerak
jika  mendapat  pengaruh atau penyebab yang bekerja pada benda tersebut. 
Penyebabnya dapat berupa pukulan, tendangan, sundulan, atau lemparan. Dalam
Fisika, penyebab gerak tersebut dinamakan gaya. Ilmu yang mempelajari tentang
gerak dengan memperhitungkan gaya penyebab dari gerak tersebut dinamakan
dinamika gerak. Mempelajari gerak merupakan suatu dasar yang penting dalam
ilmu fisika. Setelah mempelajari gerak dalam mata kuliah fisika dasar, praktikum
mengenai gerak ini sangat diperlukan agar mahasiswa lebih mengerti mengenai
konsep gerak ini.

Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang sering digunakan untuk


mengamati hukum mekanika pada suatu gerak yang dipercepat secara beraturan,
pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan seutas

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 20


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

kawat/tali.Bila kedua benda massanya sama, keduanya akan diam. Tapi bila salah
satu lebih besar (misal m1>m2). Maka kedua benda akan bergerak ke arah m1
dengan lebih dipercepat. Pesawat Atwood biasanya digunakan sebagai percobaan
laboratorium untuk mempertegas hukum mekanika gerak dengan pecepatan atau
akselerasi tetap (konstan). Pesawat Atwood biasanya digunakan untuk
mendemonstrasikan atau mengilustrasikan prinsip-prinsip fisika, khususnya dalam
bidang mekanika
Pengertian Gerak
Apa yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Benda dikatakan bergerak
ketika adanya gaya yang diberikansehingga gaya dapat dikatakan sesuatu yang
menyebabkan benda bergerak lebih cepat. Gerak dibagi atas 2 yaitu gerak linier
dan gerak rotasi, gerak linier adalah gerak yang dilakukan secara lurus atau
perpindahan lurus. Sedangkan gerak rotasi adalah gerak yang bergerak secara
menggelinding
Galilleo melakukan pengamatan mengamati benda-benda jatuh bebas. Ia
menyimpulkan dari pengamatan-pengamatan yang dia lakukan bahwa benda-
benda berat jatuh dengan cara yang sama dengan benda-benda ringan. Tigapuluh
tahun kemudian Robert Boyle, dalam segala eksperimen ynag dimungkinkan oleh
pompa udara vakum barunya, menunjukan bahwa pengamatan itu tepat, benar
untuk benda-benda jatuh tampa adamya gesekan dari hambatan udara. Masih
cukup dengan hasil pengukuran dan pengamatannya dibandingkan dengan yang
dipercayai orang pada saat itu. (tetapi tidak diuji dengan experiment). Yatu
kesimpulan Aristoteles yang menyatakan bahwa, “benda yanhg beratnya sepuluh
kali benda lain, akan sampai ke tanah sepersepuluh waktu benda yang lebih
ringan”, (Karami, 2008)
Gaya penyebab dari gerak dengan memperhitungkan penyebab dari gerak
tersebut dinamakan dinamika gerak, seperti telah disebutkan tadi bahwa orang
yang sangat berjasa dalam kegiatan fisika tentang dinamika adalah Sir Issac
Newton

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 21


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

Hukum Newton
Dalam mempelajari konsep dinamika gerak, teori yang paling
penting dam banyak dipakai adalah Hukum Newton 1, Hukum Newton 2, Hukum
Newton 3.
Ketiga Hukum Newton diatas dijelaskan dibawah ini:
 Hukum Newton 1
Menyatakan bahwa “Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu system sama
dengan nol, maka system dalam keadaan setimbang” Σf =0
Keterangan: Σf =¿jumlah gaya yang bekerja
 Hukum Newton 2
Menyatakan bahwa , “Bila gaya resultan f yang bekerja pada suatu benda dengan
massa (m) sama dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan a
berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
f=m.a
Keterangan:
f= gaya
a= percepatan
m- massa benda
Hukum Newton 2 memberikan pengertian bawa:
a. Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada
benda
b. Besartnyapercepatan berbanding lurus dengan gayanya
c. Bila gaya bekerja pada benda mengalami percepatan dan
sebaliknya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya
penyebabnya
 Hukum Newton 3
Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama
besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan arahnya. Gaya reaksi ini dilakukan
benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal dengan
hokum aksi reaksi. Hukum aksi reaksi dirumuskan sebagai berikut:
faksi−faksi
Keterangan:

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 22


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

faksi= gaya yang diberikan pada suatu benda


faksi= gaya yang diberikan benda
Gerak Lurus
Dinamika gerak mempelajari tentang berbagai jenis gerak, konsep yang harus
dipelajari adalah objek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak
ini disebut sebagai suatu gerak beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama (Andrisani, 2013)
a. Gerak lurus Beratuan (GLB)
Gerak lurus suatu objek dimana dalam gerak iniyang ekivalen dengan besaran visi
massa pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap poros tertentu.
Nilainya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat
dari ukuran atau jarak benda pangkat dua poros. (Brainli, 2009)
Untuk katrol dengan beban maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut!
( m1+ m2 ) +m2
a=
m1 m 1+ 2−1/ 3 g
Keterangan:
a= percepatan gerak i= momoen inersia
b= massa r= jari-jari g= percepatam graviasi
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus suatu objek diman kecepatanna berubah terhadap waktu akibat
adanya percepatan yang tetap. Akibat adanya percepatan jumlah jarak yang
ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Pada umumnya GLBB didasari
oleh Hukum Newton 2 (∑F = 0 ) (Tunisssa, 2014).
Vt = Vo + at
Vt2 = Vo2 + 2 as
S = Vot + ½ t2

Keterangan :
Vo = kecepatan awal (m/s)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (t)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 23


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

s = jarak yang ditempuh (m)


c. Momen Inersia
Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini berlaku
persamaan- persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan-persamaan gerak
linier. Dalam hal ini besaran fisis momen momen inersia (I) yang ekivalen dengan
besaran fisi massa (m) pada gerak linier. Momen inersia suatu benda terhadap
poros tertentu nilainya sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding
dengan massa mbenda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari ukuran atau
jarak benda pangkat dua terhadap poros (Brainly, 2009).
Untuk katrol dengan beban maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut:
(m+m1)±m2
g.
m + m1 +m2 +I/r2
Keterangan :
a = percepatan gerak
m = massa beban
I = momen inersia katrol
r = jari-jari katrol
g = percepatan gravitasi

Pesawat atwood adalah alay yang digunakan untuk menjelaskan hubungan


antara tegangan, energy potesial, energy kinetic, dengan dengan menggunakan
dua pemberat (massa benda) dihubungkan pada tali pada sebuah katrol. Benda
yang lebih berat diletakan lebih tinggi posisinya disbanding dengan yang lebih
ringan, karena adanya tali dan katrol. Dengan menggunakan pesawat
atwoodmemungkinkan kita untuk mengamati bagaimana benda bergerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) (Annonym, 201

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 24


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

3.3 Metodologi Praktikum


3.3.1 Pesawat Atwood Konvensional
Percobaan 1
1. Siapkan Pesawat Atwood yang terdiri dari tiang berekala, dua
buah beban bertali, dua buah beban tambahan, katrol, penjepit
beban, penyangkit beban, meja akhir, dan stopwatch
2. Setelah itu pasang tali katrol, penyangkit beban, meja akhir,
sesuai dengan jarak yang telah ditentukan
3. Kemudian berikan beban tambahan, setelah itu tekan penjepit
beban, lalu beban pertama akan meluncur kebawah melewati
penahan beban
4. Kemudian hitung waktu peluncuran dnegan menggunakan
stopwatch hingga beban mengenai meja akhir.
5. Setelah itu catat waktu peluncuran untuk mendapatkan nilai
dari suatu kecepatan.
Percobaan 2
1. Aturlah kembali seperti percobaan 1
2. Catatlah kedudukan A dan B dengan jarak yang sama seperti
pada percobaan pertama
3. Bila m 1 dilepas maka beban m2 dan m3 akan melakukan gerak
antara A dan B. catatlah selalu jarak A-B. Catat waktu yang
diperlukan beban dari benda melewati penyangkut beban
hingga meja akhir.
4. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah beban m3 dan
jarak penyangkut beban ke meja akhir.
Pesawat Atwood Modern
Jika beban tak sama maka system akan bergerak lurus dipercepat
beraturan. Dan jika beban sama maka system akan bergerak beraturan.
1. Gantungkan massa beban utama m1 dan m2 pada ujung –
ujung tali kemudian pasang pada katrol
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 22
BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

2. Pasang m 1 pada pemegang beban berpegas, tiang harus sejajar


dengan tali beban m 1
3. Atur jarak antara gerbang cahaya 1 dan gerbang cahaya 2, dan
penyangkut sesuai beban sesuai benda kerja
4. Tambahkan beban tambahan m pada m 2 sesuai lembar kerja
5. Nyalakan pencacah waktu otomatis astikan layar menunjukan
angka 0
6. Tekan pegas pada pemegang beban dan bergerak keatas
7. Pengukuran waktu dilakukan dengan menggunaka pencacah
waktu otomatis (tidak menggunakan stopwatch)

3.4 Alat dan Bahan


3.4.1 Alat: 3.4.2 Bahan:
1. Tiang Bersekala..1 buah 1. Beban Dengan Tali 2 Buah
2. Katrol…………...1 buah 2. Beban Tambahan 3 buah
3. Penjepit Beban….1 buah
4. Meja Akhir……...1 buah
5. Gerbang Cahaya...1 buah
6. Stopwatch……….1 buah
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.5 Pengumpulan Data
3.5.1 Pesawat Atwood Konvensional
3.5.1.1 Percobaan GLB
a. Percobaan 1
1. Beban: m 1=0,004 kg
m2=0,0835 kg
m3=0,0835 kg
2. Jarak A-B = 0,5m
3. r Katrol = 0,00625
N Jarak B-C (m) Waktu (s) Kecepatan (m/s) Percepatan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 23


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

O (m/s)
1. 0,2 0,54 0,370 0
2. 0,3 0,67 0,447 0
3. 0,4 1,06 0,377 0
4. 0,5 1,40 0,357 0
b. Percobaan 2
1. Beban: m1=0,004 kg
m 2=0,0835 kg
. m3=0,0835 kg
2. Jarak A-B = 0.5m
3. r Katrol = 0,00625m
N Jarak B-C (m) Waktu (s) Kecepatan (m/s) Percepatan
O (m/s)
1. 0,2 0,33 0,606 0
2. 0,3 0,59 0,508 0
3. 0,4 0,85 0,470 0
4. 0,5 0,99 0,505 0

3.5.2 Pesawat Atwood Modern


3.5.2.1 Percobaan GLBB
Percobaan 1
1. Beban: m 1=m 2=0,0835 kg
m3=0,00625 kg
2. r Katrol: 0,00625m
m
3.Gaya Gravitasi= 9,81
s2

N Jarak Waktu Kecepata m m


Percepatan ( 2 ) Percepatan ( 2 )
O A-C (s) n (m/s) s s

(m) m3 m3
a= g a= g
m1 +m 2 +m 3 m1 +m 2 +m 3
1. 0,4 2,12 0,485 0,229 0,219
2. 0,6 2,88 0,659 0,229 0,219
3. 0,8 3,42 0,783 0,229 0,219

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 24


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

4. 1 3,92 0,897 0,229 0,219


Percobaan 2
1. Beban: m1=m2=0,0853 kg
m 3=0,006 kg
2. r Katrol: 0,00625m
m
3.Gaya Gravitasi= 9,81
s2
N Jarak Waktu Kecepata m m
Percepatan ( 2 ) Percepatan ( 2 )
O A-C (s) n (m/s) s s

(m) m3 m3
a= g a= g
m1 +m2 +m3 m1 +m2 +m3
1. 0,4 1,65 0,561 0,340 0,318
2. 0,6 2,23 0,758 0,340 0,318
3. 0,8 2,55 0,867 0,340 0,318
4. 1 2,89 0,826 0,340 0,318

3.5.2 Pessawat Atwood Modern


3.5.2.1 Percobaan GLB
1. Beban: m 1=m 2=0,0853 kg
2.r Katrol: 0,00625
a. Percobaan 1
Beban m 3=0,01 kg
Jarak A-B = 0,5m
N Jarak B-C (m) Waktu (s) m m
Kecepatan ( ) Percepatan ( 2 )
s s
O
1. 0,2 0,3458 0,06916 0
2. 0,3 0,5543 0,16629 0

a. Percobaan 2
Beban m 3=0,02 kg
Jarak A-B = 0,5m
N Jarak B-C (m) Waktu (s) m m
Kecepatan ( ) Percepatan ( 2 )
s s
O
1. 0,2 0,2239 0,4478 0

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 25


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

2. 0,3 0,3491 0,16629 0


3.5.2.2 Percobaan GLBB
1. Beban:m1=m2=0,0853 kg
2.r Katrol: 0,00625
m
3. Gaya Gravitasi (g) = 9,81
s2
a. Percobaan 1
Beban m 3=0,01 kg
N Jarak Wakt Kecepatan m m
Percepatan ( 2 ) Percepatan ( 2 )
O B-C u (s) s s
m
( ) m3 ⋅g m3 ⋅g 1
(m) s a= a= + 2
m1 +m 2+ m3 m1 +m 2+ m3 r
1. 0,4 1,371 0,729 0,554 0,497
2. 0,6 3,653 2,023 0,554 0,497

a. Percobaan 2
Beban m 3=0,02 kg
NO Jarak Waktu Kecepatan m m
Percepatan ( 2 ) Percepatan ( 2 )
A-C (s) s s
m
( ) m3 ⋅g m3 ⋅g 1
(m) s a= a= + 2
m1 +m 2+ m3 m1 +m 2+ m3 r
1. 0,4 0,966 1,049 1,049 0,864
2. 0,6 1,119 1,173 1,049 0,864

3.5.2 Pengolahan Data


3.5.2.1 Pesawat Atwood Konvensional
3.5.2.1.1 Percobaan GLB
a. Percobaan 1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 26


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

s 0,2
v1 = 1 = =0,037 m/s
t 1 0,54
s1 0,3
v 2= = =0,447 m/ s
t 1 0,67
s 0,4
v3 = 1 = =0,377 m/ s
t 1 1,06
s 1 0,5
v 4= = =0,357 m/s
t 1 1,40
b. Percobaan 2
s 0,2
v1 = 1 = =0,606 m/s
t 1 0,33
s1 0,3
v 2= = =0,508 m/s
t 1 0,59
s 0,4
v3 = 1 = =0,470 m/s
t 1 0,85
s 1 0,5
v 4= = =0,505 m/s
t 1 0,85
3.2.1.2 Percobaan GLBB
a. Percobaan 1
m3 × g 4,10 × 9,8
a= =
( m1+ m2 +m3 ) 8 ,35 10 + 8,3510 2+ 4 , 10−3
−2

39/24 102 2
¿ =0,229 m/s
0.171
v1 = a x t1 = 0,229 x 2,12 = 0,485 m/s
v2 = a x t1 = 0,229 x 2,88 = 0,659 m/s
v3 = a x t1 = 0,229 x 3,42 = 0,783 m/s
v4 = a x t1 = 0,229 x 3,92 = 0,987 m/s

i= ( m ax g −2 m1−m3) x r 2
3

4,10−3 ⋅9.81
¿ ( 0,229
−2.8 ,3510−2−−410−3 x )
¿ ( 0,171−0,163 ) .39,0625 10−6 kg . m

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 27


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

312,5 10−9
m3 × g 4,10 × 9,81
a= =
. ( m1+ m2 +m3 ) +i/r 2 8,0,0835+0,0835+ 0,004+ 312,510−9
2
( 6 , 2510−3 )
0,004.9,81 0,03924 m
. = =0,219
0,171+ 0,008 0,179 s

b. Percobaan 2
m3 × g 0,006 × 9,81
a= =
( m1+ m2 +m3 ) 8,3510−2 +8,35 102+ 0,006
00,05886
. =0,340 m/s
0,173
v1 = a x t1 = 0,340 x 1,65 = 0,561 m/s
v2 = a x t1 = 0,340 x 2,23 = 0,758 m/s
v3 = a x t1 = 0,340 x 2,55 = 0,867 m/s
v4 = a x t1 = 0,340 x 2,89 = 0,982 m/s

i= ( m ax g −2 m1−m3) x r 2
3

¿ ( 0,0060,340⋅ 9.81 −2.8 , 3518 −3


)
−0,006 x 39,062510−6

¿ 468,75 10−9 kg .m
m3 . g
a= =0,318 m/s
1
Σm ∕ 2
r
3.5.2 Pesawat Atwood Modern
3.5.2.1 Percobaan GLB
a. Percobaan 1
s1 0,2
v1 = =¿ =0,06916 m/ s
t1 0,3458
s 0,3
v 2= 1 =¿ =0,16629 m/s
t1 0,5543
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 28
BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

b. Percobaan 2
s 0,2
v1 = 1 = =0,04478 m/s
t 1 0,2239
s1 0,3
v 2= = =0,10473 m/s
t 1 0,3491
3.2.2.2 Percobaan GLBB
a. Percobaan 1
ma g 0,01 x 9,81 0,9981 m
a= .
= = =0,544 2
ΣM 08,35 10−2+ 8,3510−2+ 0,01 0,177 s
v1 = a x t1 = 0,554 x 1,317 = 0,729 m/s
v2 = a x t1 = 0,554 x 3,653 = 2,023 m/s

i= ( ma g )−(2 m −m ) r
3
1 3
2

0,01.9,81
¿ (( 0,554 )−( 2.8,3510−2−0,01 ) r 2 )
¿ ( 0,177−0,157 ) 39,062510−6=78,125 10−8 kg . m
m3 g 0,01.9,81
a= =
1 −9
Σm+ 2 ( 2.8,35 10−2 .2 ) +0,01+ 78,12510 −6
r 38,062510
0,0981 m
=0,497 2
0,177+0,02 s
b. Percobaan 2
ma g 0,02 x 9,81 0,1962 m
a= .
= = =1,049 2
ΣM 08,35 10 + 8,3510 + 0,02 0,187
−2 −2
s
v1 = a x t1 = 1,049 x 0,996 = 1,013 m/s
v2 = a x t1 = 0,554 x 3,653 = 2,023 m/s

i= ( ma g )−(2 m −m ) r
3
1 3
2

0,02.9,81
¿ (( 1,049 )−( 2.8,3510−2−0,02 ) r 2 )
¿ ( 0,187−0,147 ) 39,062810−6=156,2512 10−8 kg . m

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 29


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

m3 g 0,02.9,81
a= =
1 −9
Σm+ 2 ( 2.8,35 10−2 .2 ) +0,01+ 156,151210−6
r 39,002510
0,0962 m
¿ =0,864 2
0,187+0,04 s
3.5 Grafik Pengamatan
3.5.1 Pesawat Atwood Konvensiona
3.5.1.1 Percobaan GLB
a. Percobaan 1(m3=0,004kg)

Kecepatan vs Waktu

0
0.54 0.67 1.06 1.4

Kecepatan vs Waktu

b. Percobaan 2(m3=0,006kg)

Kecepatan vs Waktu

0
1.65 2.23 2.55 2.89

Kecepatan vs Waktu

3.5.1.2 Percobaan GLBB

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 30


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

a. Percobaan 1 (m3=0,004kg)

Kecepatan vs Waktu

0
2.12 2.88 3.42 3.92

Kecepatan vs Waktu

b. Percobaan 2 (m3=0,006kg)

Kecepatan vs Waktu

0
1.65 2.23 2.55 2.89

Kecepatan vs Waktu

3.5.2 Pesawat Atwood Modern


3.5.2.1 Percobaan GLB
a. Percobaan 1 (m3=0,01kg)

Kecepatan vs Waktu
1

0
0.35 0.55

Kecepatan vs Waktu

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 31


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

b. Percobaan 2 (m3=0,02kg)

Kecepatan vs Waktu

0
0.22 0.35

Kecepatan vs Waktu

3.3.2.2 Percobaan GLBB


a. Percobaan 1 (m3=0,01kg)

Kecepatan vs Waktu
2

0
1.32 3.65

Kecepatan vs Waktu

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 32


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

b. Percobaan 2 (m3=0,02kg)

Kecepatan vs Waktu
1

0
1.01 1.17

Kecepatan vs Waktu

3.6 ANALISA
Pada penelitian pesawat atwood konvensional tentang GLB yang
dilakukan dua kai percobaan yang pertama dengan beban 0,004 kg hasil grafik
mengalami kenaikan sampai waktu 0,67s dan seterusnya penurunan. Percobaan
kedua dnegan beban 0,006kg mengalami penurunan sampai waktu 0,85s dan naik
di waktu 0,99s.
Pada Grafik GLBB dilakukan dua kali, yang pertama dengan massa
0.004kg menunjukan suatu kenaikan kecepatan, begitu juga pada percobaan massa
0,006kg mengalami kenaikan kecepatan.
Pada penelitian pesawat atwood modern tentang GLB yang dilakukan dua
kali percobaan, yang pertama dengan beban 0,004kg menghasilkan grafik
menurun selama bertambahnya waktu sama pula pada percobaan yang kedua,

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 33


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

yang menghunakan benda bermassa 0,006kg menunjukan bahwa kecepatannya


menurun seiring bertambahnya waktu.
Pada pesawat atwood modern tentang GLBB. Kedua percobaan baik
menggunakan benda bermassa 0,004kg ataupun massa 0,006kg semuanya
menunjukan grafik yang naik.
Untuk GLBB terdapat dua jenis percepatan, yang pertama tidak
menggunakan momen inersia dan jari-jari katrol, dan yang kedua tidak
menggunakanan jari-jari katrol dan momen inersia, keduanya menunjukan hasil
yang tidak jauhberbeda tapi bukan berarti itu tidak mempengaruhi.

3.7KESIMPULAN
Dari data dan hasil analisa yang telah diperoleh dari proses percobaan
dapat disimpulkan bahwa:
1. Pesawat Atwood sangat menbantu dalam perobaan tentang gerak
hokum Newton dan gejala-gejala lain.
2. Adanya hasil nilai perhitungan dalam bentuk negative
menginformasikan bahwa terjadi kesalahan pada saat mengukur
jarak yang dapat disebabkan ebberapa hal, missal kesalahan
sumber daya manusia atau kurang presisinya alat dan adanya
pengaruh gaya lain.
3. Pada praktikum pesawat atwood semakin jauh jarak wala dengan
permukaan, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 34


BAB III PESAWAT ATWOOD MODERN DAN KONVENSIONAL KELOMPOK 34

4. Pada praktikum pesawat atwood, katrol sangat membantu dalam


melakukan praktikum
5. Pada percobaan pertama sampai akhir (3) perbedaan waktu
percobaan dengan hasil perhitungan cukup besar. Sedangkan
pada percobaan ke empat sampai ke enam perbedaan waktu
tersebut semakin menipis.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A 2017/2018 Page 35

Anda mungkin juga menyukai