Kepada Yth :
Dengan Hormat,
!#Wetnowati/085645014001(WA)
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Sekretariat Panitia :Ruko Este Square Blok B 19,
Jl. Dr. Ir. Soekarno No. 56-58 TelplFax : 031-99011099 atau dengan kontak person Sdri. Yuli
Retnowati /0856450 1400 1 (WA)
Nb.
l. Batas akhir pembayaranpaling lambat tanggal 2A Oktober 20]7
2. Setiap Peserta Pelatihan membawa Foto berworna 3 x 4 (2 lembar)
PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA
(PERST)
DAERAH JAWA TIMUR
Blok B 19, JI. Dr. lr. Soekamo No.
Kepada Yth:
Ifutua PaniJia Pelatihan EAST
Ruko Este Square BIok B 19
JI. Dr. fr, Soekarno No.56-58 TelplFax : 031-99011099
E-mail : oersiiawatimur@vahoo.com
FORMULIR PENDAFTARAN
Nama
Jabatan
Alamat
Telp : Hp:
Email
Pembayoron Wo*shop
E Peserta Pelatihan sebesar Rp.3.900.000,-
( Biaya tersebut sudah termosuk Seminar Kit
)
Cara Pemboyomn:
TransferBank : BankCentralAsia{BCAI
Account No. : 752(M52BA
Atas Nama : Datusi Kustiman, Ak
( buhi pembayaran disertskan namepeserta & instansi
s erta di kir im emai I :
Wgiqv, ett imur@yahoo. c om )
Pemhayamn Akomodosi:
flHotel Evora Type Smart Room sebesar Rp. 365.000,-/nett
Coro Pembayaran:
Bank
Transfer : Bank BCA Cab Manyar
AccountNo. :1302044613
Atas Nama : BudiTjahyono
( bukti pembayaron disertakan nama pesertd & instansi
serto dikirim emoil : persijawatimur@yahoa.com )
PROPOSAL PELATIHAN
EMERGENCY AMBULANCE SERVICE TRAINING
(EAST)
PERSI JAWA TIMUR – AGD 118 RSUD Dr.SOETOMO
A. Latar Belakang
Pengenalan Layanan Pre-Hospital
Pada laporan Delegasi RI dalam menghadiri Sidang WHA ke-60 (The Sixtieth
World Health Assembly) Sidang Umum Organisasi Kesehatan Sedunia ke-60. WHA
merupakan badan pengambil kebijakan tertinggi pada badan dunia WHO yang mengikat
dan dipatuhi oleh seluruh negara anggota WHO. Resolusi ke-11 Nomor WHA60.22Health
system: emergency-care systems. Memperhatikan bahwa setiap tahunnya lebih dari 100
juta orang mengalami injuries, dan sekitar 5 juta orang meninggal akibat kekerasan dan
kecelakaan, dimana 90% kejadian tersebut terjadi di negara-negara miskin dan menengah,
maka sidang meminta kepada negara-negara anggota, antara lain: (a) melakukan penilaian
secara komprehensif tentang pre-hospital dan emergency-care; (b) keterlibatan Depkes
dalam koordinasi lintas sector dalam penguatan penyediaan pelayanaan trauma dan gawat
darurat; (c) mempertimbangkan dikembangkannya system pelayanan terpadu trauma dan
gawat darurat; (d) membangun mekanisme monitoring dan menjamin standar minimal
untuk training, peralatan, infrastruktur dan komunikasi; (e) mengembangkan nomor
telepon yang bisa diakses secara luas/universal; (f) identifikasi pelayanan utama untuk
trauma dan kegawatdaruratan; (g) mempertimbangkan insentif buat petugas petugas
kesehatan dalam pelayanan tersebut; (h) menjamin kompetensi dalam kurikulum
pendidikan dan pendidikan lanjutan bagi petugas-petugas kesehatan tsb; (i) penguatan
sistem pelayanan terpadu trauma dan gawat darurat melalui data obyektif; dan (j)
melakukan kajian terhadap aspek peraturan yang menjamin akses pelayanan trauma dan
gawat darurat. Kepada DG WHO, Sidang meminta untuk: (a) melakukan standarisasi
instrument dan teknik penilaian kebutuhan akan pre-hospital dan emergency-care; (b)
mengembangkan teknik kajian kebijakan dan peraturan penyediaan pre-hospital dan
emergency-care; (c) menetapkan standar, mekanisme dan teknik pengawasan fasilitas dan
mendukung Negara anggota untuk desain program quality improvement; (d) menyediakan
pedoman pengembangan dan penguatan system manajemen masscasualty; (e) mendorong
penelitian berkolaborasi dengan negara anggota dalam pengembangan kebijakan dan
program berbasis ilmiah; (f) meningkatkan awareness bahwa tersedia cara-cara murah
untuk mengurangi kematian melalui penyediaan pelayanan trauma dan kegawatdaruratan;
dan (g) memobilisasi sumber-sumber dana dari donor.
Evidens
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 kecelakaan
jalan merupakan penyebab terbesar ketiga kematian di seluruh dunia, setelah penyakit
jantung dan depresi. Di Amerika, sejak mobil ditemukan sebanyak 3 juta orang meninggal
akibat kecelakaan jalan, jauh lebih banyak dibandingkan kematian 650.000 orang Amerika
akibat perang sejak perang revolusi sampai perang Iraq. Di Afrika, lebih banyak anak-
anak yang mati akibat kecelakaan jalan daripada akibat virus HIV/AIDS. Kecelakaan jalan
B. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan EAST – Emergency Ambulance Service Training, peserta
mampu mengoperasikan ambulans gawat darurat secara baik dan benar sebagai bagian
dari sub sistem SPGDT-Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.
2. Tujuan Khusus
a. Memiliki pengetahuan tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) sesuai dengan pelayanan keperawatan gawat darurat yang ada di
Indonesia.
b. Memiliki pengetahuan mengenai sistem rujukan antar rumah sakit.
c. Memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis alat transportasi medis.
d. Memiliki pengetahuan tentang ilmu dan skill operasional ambulans gawat darurat:
cara mengemudi yang baik, merawat mobil ambulans, dan tertib berlalu lintas.
e. Memiliki pengetahuan dan skill tentang mobil ambulans beserta kelengkapannya.
f. Memiliki pengetahuan dan skill tentang penanganan pasien gawat darurat trauma
(cidera) fase pre-hospital.
g. Memiliki pengetahuan dan skill tentang penanganan pasien gawat darurat non
trauma (non cidera) atau pasien medikal fase pre-hospital.
h. Memiliki pengetahuan dan skill tentang manajemen panggilan gawat darurat.
i. Memiliki pengetahuan dan skill tentang rujukan dari tempat kejadian ke RS
terdekat dan memadai, emergency transfer.
j. Memiliki pengetahuan dan skill tentang inter-hospital transfer (rujukan antar RS)
k. Memiliki pengetahuan tentang manajemen transfer pasien ke bandar udara untuk
penerbangan komersil.
l. Memiliki pengetahuan tentang teknik memasukkan pasien ke dalam pesawat
dengan penerbangan komersil (loading)
m. Memberikan bantuan hidup dasar pada pasien yang mengalami kegawatdaruratan.
n. Melakukan pengkajian awal (initial assesment) pada pasien yang mengalami
kegawatdaruratan di pre-hospital.
o. Memiliki pengetahuan dan melakukan pendokumentasian pasien pre-hospital.
E. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan adalah:
1. Para dokter yang berminat untuk mengetahui lebih dalam tentang layanan ambulans gawat
darurat.
2. Perawat Gawat Darurat, Dosen/fasilitator klinik, mahasiswakeperawatan semester berjalan
atau perawat/ners yang dipersiapkan untuk melaksanakan asuhankeperawatangawat darurat /
kecelakaan /bencana di pre-hospital.
3. Para operator pelayanan ambulans gawat darurat, baik yang hospital based, puskesmas,
maupun independent
F. Instruktur Pelatihan
Peserta pelatihan akan diajar oleh para akademisi dan atau praktisi di bidang masing-masing.
Tim instruktur / Narasumber terdiri dari:
1. Perawat/Ners operator Ambulans Gawat Darurat 118 Surabaya.
2. Perawat/Ners IRD/ICU RSUD Dr.Soetomo Surabaya
3. Perawat/Ners instruktur Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support tingkat nasional.
4. Dokter Spesialis Bedah / Anestesi
5. Kepolisian Republik Indonesia
G. FASILITAS PELATIHAN
- Sertifikat dari PERSI Jawa Timur
Dengan Akreditasi dari IDI dan PPNI
- Modul EAST
- Tas , blok note, balpoint
H. Organisasi/Institusi Penyelenggara
Emergency Ambulance Service Training (EAST) ini merupakan pelatihan yang diadakan oleh
Operator Ambulans Gawat Darurat 118 RSUD Dr.Soetomo Surabaya yang berada di IGD RSUD
Dr.Soetomo Surabaya bekerjasama dengan PERSI Jawa Timur. Guna sosialisasi dan untuk
penyamaan persepsi, maka perlu diadakan pelatihan EAST
Demikian proposal tentang pelatihan EAST ini kami buat. Tidak menutup kemungkinan bagi
kami untuk mengajukan proposal pelatihan kegawatdaruratan lainnya yang berhubungan dengan
kompetensi profesi keperawatan.