Anda di halaman 1dari 4

3rd Sunday after Pentecost

(Romans 5:1–10; Matthew 6:22–33)

Mata adalah pelita tubuh. Mata yang di maksudkan disini adalah mata
rohani/pikiran/Nous kita. Orang yang sudah mengikut Yesus harus sudah bisa mengolah dan
menjaga batinnya dengan baik dari segala kejahatan dunia yang ada. Menjaga batin ini dengan
baik adalah disebut dengan purification (pemurnian) yang sering di sebut dengan latihan badani
dan latihan jiwani. Mata ini adalah pelita atau terang diri kita sendiri sebab jika mata kita terang
maka seluruh tubuh kita pun terang tetapi jika mata kita gelap maka seluruh tubuh kita juga akan
mengalami yang namanya kegelapan (Luk 11:34). Mata adalah terang yang berasal dari dalam
dan akan terpancar keluar dan dapat dilihat dan di rasakan oleh orang yang ada di sekitar kita.
Untuk itu kita perlu memperhatikan diri kita jangan sampai kegelapan itu tinggal atau berdiam di
dalam diri kita (Luk 11:35). Sebab barangsiapa yang menyukai kegelapan dan mau tinggal dalam
kegelapan tersebut ia akan mengalami kecelakaan pada hari penghakiman yang akan di berikan
Tuhan kepada mereka.Tetapi terkadang kita manusia lebih suka tinggal dalam kegelapan sebab
kita telah jatuh kedaam dosa sehingga perbuatan-perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan-
perbuatan jahat akibat dari kejatuhan kita ke dalam dosa (Yoh 3:19). Tetapi kegelapan itu telah
menjadi terang sebab Tuhan telah menyelamatkan kita dari dosa yang telah kita lakukan dan kita
telah di ubahkannya menjadi anak-anak terang jika kita takut dan taat akan kepada-Nya (Ef 5:8).
Inilah alasan mengaa hanya Yesus yang bisa menerangi mata kita ini sebab Dia adalah terang itu
sendiri melaui Roh kudus. Ketika kita ingin mata kita selalu terang kita harus bisa berhubungan
dengan Yesus atau bersynergi dengan Yesus supaya terang itu dapat di salurkan ke dalam hati
kita. Mengapa harus berhubungan kepada Yesus? Sebab Yesus adalah terang itu sendiri yang
menerangi setiap kegelapan yang ada di dunia ini. Minggu ke tiga setelah pentakosta ini adalah
minggu yang mengajarkan kita untuk menjaga batin kita melalui latihan rohani (askesis).
Menurut St. Theophan mengatakan jika karena itu matamu tunggal (satu) seluruh tubuhmu akan
penuh dengan cahaya. Tetapi jika matamu jahat, seluruh tubuhmu akan gelap. Disini pikiran di
sebut sebagai mata dan seluruh kompoisi jiwa di sebut tubuh. Jadi, ketika pikiran sederhana
maka itu adalah cahaya di dalam jiwa; ketika pikiran jahat, maka gelap di dalam jiwa. Apa itu
pikiran sederhana dan pikiran jahat? Pikiran sederhana adalah seseorang yang menerima Firman
Allah seperti yang tertulis dan di yakinkan tanpa keraguan bahwa semua memang seperti yang
tertulis. Ia tidak memiliki tipu daya,tidak ada keraguan atau keraguan. Pikiran jahat adalah
pikiran yang mendekati Firman Allah dengan licik, berselisih dan mempertanyakan. Ia tidak bisa
secara langsung percaya, tetapi menundukkan Firman Allah dengan kecanggihannya. Ia
mendekati kata itu bukan sebagai murid, tetapi sebagai hakim dan kritikus, untuk menguji
sesuatu yang di nyatakan di sana, dan kemudian mengejeknya atau mengatakan dengan angkuh “
Ya, tidak buruk.” Pikiran seperti itu tidak memiliki prinsip yang kuat karena jelas tidak
mempercayai Firman Allah dan alasannya sendiri selalu tidak stabil hari ini satu cara besok lain.
Ia hanya memiliki keraguan, kebingungan, pertanynaan tanpa jawaban, semuanya tidak pada
tempatnya dan berjalan dalam gelap, meraba-raba jalannya sebab yang ia masih hidup dalam
kegelapan. Pikiran yang sederhana melihat segalanya dengan jelas. Setiap benda di dalamnnya
memiliki karakter yang pasti, di tentukan oleh Firman Allah. Itulah sebabnya setiap benda
didalamnya memiliki tempatnya, dan ia tahu persis bagaimana harus bersikap terhadap hal-hal
lain. Ia berjalan di sepanjang jalan yang terbuka dan terlihat dengan keyakinan penuh bahwa
mereka mengarah pada tujuan yang sebenarnya. Jadi minggu ini mengajarkan kita supaya kita
memliki mata yang terang sebab dari mata yang terang timbullah pikiran yang benar. injil dalam
Matius 6:22-23 ini mengatakan lampu tubuh adalah mata. Salah satu dari karakter kebutaan
rohani adalah bahwa kita tidak tahu bahwa kita menderita karena mata kita. Ketika kita
memikirkan para martir orang-orang Kristen yang kuat dan setia yang luar biasa dan kita kagum.
Tampaknya ekstrem bagi kita bahkan harus berpikir untuk menyerahkan hidup kita dan mati kita
untuk Kristus. tetapi kemartiran adalah bentuk kehidupan Kristen bagi kita semua, tidak peduli
apakah kita sudah menikah, lajang. Salib adalah salah satu dan sama untuk semua. Beberapa
banyak bagian yang memberi tahu kita bahwa kita harus mati bagi dunia dan karena itu kita
hidup untuk Kristus. Dalam Mat 6:24 mengatakan tidak ada yang bisa melayani dua tuan, karena
dia akan membenci yang satu dan mencintai yang lain atau dia akan setia kepada yang satu dan
membenci yang lain. Kita manusia memang memiliki kehendak bebas untuk memilih. Ini berarti
kita harus meilih. Anda tidak dapat melayani Ttuhan dan mammon. Ini berarti kita masih hidup
untuk diri sendiri dan keinginan diri sendiri untuk nilai-nilai dunia, untuk mamon tetapi untuk
pengorbanan yang dimulai ketika kita tenggelam di bawah air pembaptisan dan mati agar kia
dapat muncul dan mulai tumbuh dalam kehidupan baru di dalam Kristus. St. Paulus memberi
tahu kita dalam Gal 6:3 mengatakan “atau tidak tahukah kamu bahwa sebanyak kita yang
dibaptis dalam Kristus telah di baptis dalam kematia-Nya. dan Kol 3:3 “karena kamu telah mati
dan hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, kehidupan yang indah ini di dalam
Kristus (theosis) sampai kita lulus pada kematian fisik kita menuju kehidupan yang sejati.
Kristus telah mengalahkan maut yang mengubahnya dari akhir kehidupan menjadi awal
kehidupan yang sejati. Bertumbuh dalam Kristus datang dari masa hidup yang terus menerus
memilih cara-cara Tuhan dari pada cara-cara pemberotak alami kita. kebijaksanaan dunia sangat
berbeda dengan kebijaksanaan Tuhan. Apakah kita masih memikirkan apa yang akan kita makan
dan apa yang akan kita minum? Apa yang akan kita kenakan? Bagaimana kita akan membayar
tagihan dan menabung untuk masa pensiun? Inil semua dapat membuat hati kita gelap dan mata
rohani ita menjadi gelap yang membuat kita memikirkan hal yang salah. Dalam Mat 6:32-33
mengingatkan kita Bapa disurga tahu bahwa kamu memerlukan semua hal ini. Tetapi carilah
dahulu kerajaan Allah dan kebenaran0Nya, dan semua itu akan di tamgahkannya kepadamu.
Marilah kita memohon kepada Tuhan secara terus menerus untuk menyembuhkan kebutaan kita.
sehingga kita membiarkan caha-Nya yang berharga menerangi area-area dalam kehidupan kita
yang menjaga rahmatnya dan kasih yang lembut mencapai kedalam hati kita dan untuk memberi
kita kekuatan dan keberanian untuk memilih, melayani Dia dari pada melayani kekayaan.

Referense:

http://orthochristian.com/calendar/20190624.html

http://www.saintaidan.ca/2018/06/17/3rd-sun-pentecost-matt-622-33-rom-51-10/

Anda mungkin juga menyukai