Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336666013

Formulasi Sediaan Lipstik Pelembab-Pewarna Bibir yang Mengandung Sari


Hasil Simulasi menyirih

Article · January 2016

CITATIONS READS

0 1,764

3 authors, including:

Ine Suharyani
Universitas Padjadjaran
8 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Actinodaphne project View project

All content following this page was uploaded by Ine Suharyani on 19 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

Formulasi Sediaan Lipstik Pelembab-Pewarna Bibir


yang Mengandung Sari Hasil Simulasi menyirih
Atikah)*, Adilla Edi Arief, Ine Suharyani
)* D-3 farmasi, Akademi Farmasi Muhammadiyah Kuningan, e-mail : atikah@gmail.com

ABSTRAK
Menyirih (“nyeupah”) merupakan tradisi orang tua masa lalu, yang dilakukan dengan
cara mengunyah pinang, kapur sirih, gambir, dan daun sirih. Penelitian ini bertujuan
untuk mengisolasi pewarna dari hasil simulasi menyirih dan memformulasikannya dalam
sediaan lipstick pelembab-pewarna bibir. Sari hasil simulasi menyirih dibuat dari
campuran pinang, kapur sirih, gambir, dan daun sirih yang direndam kemudian disaring
dan disentrifugasi. Optimasi basis lipstick menggunakan oleum cacao dengan konsentrasi
berbeda yaitu 4%, 5%, 6%, dan formula 4% yang menghasilkan basis yang optimal.
Formulasi sediaan lipstick menggunakan oleum ricini, vaselin album, cera alba,
emulsifying wax, gliserin dan nipagin, serta sari hasil simulasi menyirih dengan tiga
formulasi berbeda yaitu 35% memberikan warna peach, 40% memberikan warna nude
dan 45% memberikan warna gold. Hasil uji stabilitas selama 30 hari dalam suhu kamar
(25◦C-30◦C) menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan bentuk, warna dan bau. Pada uji
hedonik, formula 40% yang banyak disukai yaitu 67,9%.
Kata kunci : menyirih, biji pinang, phlobapheen, oleum cacao.

ABSTRACT
Chewing ("nyeupah") is an old habit or tradition of the past, which doing by chewing
betel leaf that contains betel nut, gambier and whiting. The purpose of this research to
isolated the dye from simulation “nyeupah” and its formulated in lipstick. Simulation of
chewing is done by mixing whiting, gambier, betel leaves and that is by using distilled
water soaked up all the ingredients submerged, then ground, then filtering with filter
paper and centrifugated. Previously performed first base optimization oleum cacao with
three different base formula 4%, 5%, and 6% the formula that produces the optimal basis.
Then the manufacture of formulations with the use of oleum ricini, vaseline album, cera
alba, emulsifying wax, glycerine, and nipagin, added cider chewing simulation results
with three different formulations peach 35%, 40% and 45% nude-colored-colored gold.
The results of the the results of the stability test for 30 days at room temperature (25 0C-
30 0C) based on shape, color and smell all the formulas did not change, whereas the 40%
formula A test that 67,9% which is much preferred.
Keyword : Chewing, betel nut, phlobapheen, oleum cacao

Pendahuluan umum digunakan khususnya oleh wanita,


Pewarna bibir adalah salah satu sediaan karena bibir merupakan bagian penting dalam
kosmetik yang digunakan untuk mewarnai penampilan. Kosmetika rias bibir selain
bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat untuk merias bibir disertai juga bahan untuk
meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. melindungi bibir dari lingkungan yang
Pewarna bibir atau lebih dikenal dengan merusak, misalnya sinar ultraviolet.
nama lipstik adalah produk yang sangat

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

Menyirih (“nyeupah”) merupakan kebiasaan Alat


atau tradisi orang tua masa lalu yang Timbangan analitis, membran cellophane,
dilakukan dengan mengunyah daun sirih yang magnetic stirrer, Centrifugate, blender,
di dalamnya berisi biji pinang, gambir, dan batang pengaduk, cawan porselen, penangas
kapur sirih. air, gelas ukur, indikator pH, sudip dan
Dalam ”The Merck Index”, khasiat yang spatel.
diberikan oleh biji pinang berasal dari
Arecoline yang merupakan ester metil- Penyiapan bahan
tetrahidrometil-nikotinat. Senyawa lain yang Pinang dan gambir dirajang untuk
terkandung dalam biji pinang adalah arecai mempermudah proses pengeringan,
dineatauarecaine, choline atau bilineurine, pengepakan dan penggilingan. Perajangan
guvacine, guvacoline, dan tannin dari dapat dilakukan dengan pisau atau mesin
kelompok ester glukosa yang mengikat perajang khusus, sehingga diperoleh irisan
beberapa gugusan pirogalol. Selain itu, tipis atau potongan yang seragam. Pinang dan
tanaman ini bermanfaat sebagai pewarna gambir hasil perajangan kemudian
karena adanya phlobapheen yang dikenal dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
sebagai areca red, memberikan warna merah Daun sirih dicuci sampai bersih, ditiriskan,
anggur. dan dikeringkan dengan cara diangin-
Untuk menghindari efek samping yang cukup anginkan.
berbahaya, maka telah banyak digunakan
pewarna alami yang lebih sehat dan aman Optimasi penentuan biji pinang dan hasil
sebagai pengganti pewarna sintetik. Hal ini simulasi menyirih
didukung juga oleh gaya hidup back to nature Pemisahan bahan berkhasiat pada penelitian
yang diusung oleh masyarakat modern. ini dilakukan dengan cara mencampurkan
semua bahan yaitu dengan cara direndam
Metodologi menggunakan aquades hingga semua bahan
Bahan terendam yang bertujuan untuk mendapatkan
Pinang (Areca catechu L), daun sirih (Piper sari hasil menyirih yang berwarna merah,
bettle L), gambir (Uncaria Gambir Roxb), dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
kapur sirih, minyak jarak (Oleum Ricini), - Pinang dan gambir yang sudah bersih
Cera Alba (Malam putih), Lemak coklat dihaluskan dengan menggunakan blender
(Oleum Cacao), Vaselin Alba (Lilin putih), - Pada rendaman daun sirih masukan pinang
Metil paraben (Nipagin) dan Emulsyfying dan gambir serta kapur sirih
wax.

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

- Selanjutnya masukan campuran daun 1. Vaselin album dan cera alba dilumerkan
sirih, pinang, gambir serta kapur sirih ke diatas cawan penguap pada suhu 70-80ºC
dalam wadah, lalu di tumbuk kemudian aduk hingga homogen…(1)
tambahkan aquades hingga semua bahan 2. Oleum cacao dilcairkan dalam cawan
terendam, sambil diaduk. uap…(2)
- Rendam bahan sampai air rendaman 3. Emulsifying wax dicairkan dalam cawan
berubah menjadi warna merah uap, tambahkan masa (2) aduk hingga
- Saring air hasil rendaman, filtrat homogen…(3)
disentrifugasi dan diuapkan sehingga 4. Masukkan campuran (1) ke dalam campuran
diperoleh sari hasil menyirih yang pekat. (3) perlahan-lahan, tambahkan nipagin aduk
Tabel 1. Optimasi penentuan biji pinang dari hingga homogen
simulasi menyirih
5. Tambahkan gliserin aduk hingga homogen,
Formula Formula Formula
Bahan sari 1 sari 2 sari 3 tambahkan minyak jarak aduk hingga
(gr) (gr) (gr)
homogen
Kapur sirih 0,50 0,50 0,50
Gambir 0,80 0,80 0,80 6. Tambahkan sari pekat hasil simulasi
Daun sirih 1,50 1,50 1,50 menyirih sedikit demi sedikit sambil diaduk
Pinang 2,50 3,50 4,50
aquadest ad150 ad150 ad150 hingga homogen
7. Masukan dalam cetakan, biarkan memadat
Formulasi Lipstick Pelembab-Pewarna 8. Pindahkan ke dalam tempat lipstik.
Bibir
Sebagai zat warna digunakan ekstrak dari Pengujian
campuran daun sirih, pinang, gambir dan Uji Homogenitas
kapur sirih dengan konsentrasi 20%, 30%, Masing-masing sediaan tiap formula
40%. Modifikasi formula dapat dilihat pada pelembab bibir yang dibuat dari ekstrak
tabel 2 berikut ini : pinang berbagai konsentrasi diperiksa
Tabel 2 Optimasi basis lipstik pelembab - homogenitasnya dengan cara megoleskan
pewarna bibir
Bahan F1 F2 F3 sediaan sejumlah tertentu pada kaca objek
Vaselin album 13 13 13 yang. Sediaan harus menunjukan susunan
Oleum cacao 4 5 6
Cera alba 2,5 2,5 2,5 yang homogen dan tidak terlihat adanya
Nipagin 0,5 0,5 0,5 butir-butir kasar (Ditjen POM, 1979).
Emulsifying wax 30 30 30
Gliserin 3 3 3 Uji Stabilitas
Oleum ricini ad 100 ad 100 ad 100 Pengamatan perubahan bentuk, warna dan
bau dari sediaan pelembab - pewarna bibir
dilakukan terhadap masing-masing sediaan

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

dari tiap formula selama penyimpanan pada kemudian dilakukan perendaman dengan
suhu kamar (25◦C-30◦C) pada hari ke 0, 1, 3, aquades, hasil yang diperoleh dapat dilihat
5, 7, 14, 21, 28, 30. pada gambar 1 berikut :

Uji kesukaan (Hedonic test)


Pada pengujian ini responden diminta untuk
(a)
mengemukakan pendapatnya secara spontan.
Responden yang dipilih adalah perempuan
yang berumur 18-21tahun, karena pada usia
ini lebih memperhatikan penampilana. (b)
Gambar 1. Biji pinang kering (a) dan segar (b)
Uji kesukaan pada responden dilakukan
dengan cara :
Dari hasil optimasi penentuan biji pinang
a. Mengoleskan lipstick (formula 1,2,3) (Areca catechu) diperoleh bahwa biji pinang
sari hasil simulasi menyirih pada kulit
bagian punggung tangan. tua menghasilkan warna sari coklat,
sedangkan biji pinang muda menghasilkan
a. Responden menilai formula tersebut
warna merah, sehingga biji pinang yang
menurut skala nilai yang sudah
digunakan dalam penelitian ini adalah biji
disediakan sebagai berikut :
pinang muda.
Tabel 3 skala nilai uji kesukaan Sari hasil simulasi menyirih dibuat
Nilai Keterangan menggunakan biji pinang muda dengan tiga
5 Sangat suka sekali
4 Suka sekali variasi konsentrasi untuk mendapatkan warna
3 Suka yang optimal seperti pada tabel berikut ini :
2 Tidak suka
1 Sangat tidak suka Tabel 4 Formula Simulasi Menyirih
Sari 1 Sari 2 Sari 3
Bahan
Hasil dan Pembahasan (gr) (gr) (gr)
Kapur sirih 0,50 0,50 0,50
Optimasi penentuan biji pinang (Areca Gambir 0,80 0,80 0,80
catechu) Daun sirih 1,50 1,50 1,50
Biji pinang 2,50 3,50 4,50
Optimasi biji pinang dilakukan dengan muda
mencampur biji pinang tua, daun sirih, Aquades Add 150 Add 150 Add 150
Setelah dicampurkan kemudian di tumbuk
gambir, dan kapur sirih, begitu pula dengan
dan di rendam sampai menghasilkan warna (1
pinang muda dilakukan pencampuran antara
hari) lalu disaring dengan kertas saring dan
biji pinang muda, daun sirih, gambir dan
dilakukan pemisahan menggunakan alat
kapur sirih. Setelah pencampuran kemudian
centrifugate untuk memisahkan endapan
di tumbuk sebagai simulasi dari menyirih

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

dengan filtrat. Filtrat di saring agar endapan Tabel 5 Optimasi basis lipstick
tidak terbawa. Filtrat yang dihasilkan adalah: Bahan F 1 (%) F 2 (%) F3 (%)
formula sari 1 menghasilkan warna merah Vaselin album 13 13 13
Ol. cacao 4 5 6
muda, formula sari 2 menghasilkan warna Cera alba 2,5 2,5 2,5
merah bata, dan formula sari 3 menghasilkan Nipagin 0,5 0,5 0,5
Emulsifying
warna merah tua, sehingga sari hasil simulasi 30 30 30
wax
menyirih yang optimal adalah formula sari 3. Gliserin 3 3 3
Ol. ricini sampai sampai sampai
100 100 100
Optimasi basis lipstik
Dari optimasi basis diperoleh hasil bahwa
Basis lipstik menggunakan oleum caco
formula 1 basis yang di hasilkan berbentuk
sebagai basis dengan tiga konsentrasi yang
stik tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu
berbeda. Sebelumnya dilakukan optimasi
lembek serta tidak berminyak, untuk formula
basis tanpa menggunakan Emulsifying wax
2 basis yang dihasilkan berbentuk stik yang
tetapi basis tidak memadat membentuk stik,
keras dan agak berminyak, dan untuk formula
sehingga pada pembuatan selanjutnya di
3 basis yang dihasilkan berbentuk stik yang
tambahkan Emulsifying wax sebagai pengeras
sangat keras dan sangat berminyak, sehingga
dengan konsentrasi 10%, 15%, 25dan 30%
basis yang optimal digunakan untuk
hasil yang di peroleh basis lipstik dapat
formulasi adalah formula basis 1.
membentuk stik adalah pada konsentrasi
30%.
Formulasi sediaan lipstik
Basis dibuat dengan cara mencairkan Oleum
Formulasi sediaan lipstick pelembab-pewarna
cacao di penangas air pada suhu di bawah
bibir menggunakan formula sari 3 sebagai
titik leburnya yaitu 31ºC karena oleum
warna yang paling optimal dan basis 1
cacao memiliki bentuk kristal alfa & beta
sebagai basis yang optimal :
maka apabila terlalu panas akan membentuk
Tabel 6 Formulasi Sediaan Lipstik Pelembab
kristal beta yang metastabil sehingga sukar – Pewarna Bibir
membeku kembali. Emulsifying wax, Vaselin Formula Formula Formula
Bahan
1 (%) 2 (%) 3 (%)
album dan Cera alba masing-masing
Vaselin album 13 13 13
dicairkan di penangas air kemudian campur Ol. cacao 4 4 4
dan aduk hingga homogen, tambahkan Cera alba 2,5 2,5 2,5
Nipagin 0,5 0,5 0,5
nipagin dan gliserin kemudian oleum ricini. Emulsifying 30 30 30
Formula lengkap basis pelembab – pewarna wax
Gliserin 3 3 3
bibir adalah sebagai berikut : Sari menyirih 35 40 45
Ol. ricini 12 7 2

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

menyirih) maupun eksipien terdistribusi


Formula 1 menggunakan sari hasil simulasi secara homogen.
menyirih 35% menghasilkan warna Peach, Uji Stabilitas
formula 2 menggunakan sari 40% Pengujian ini dilakukan untuk mengamati
menghasilkan warna Nude, formula 3 perubahan bentuk, warna dan bau dari
menggunakan sari 45% menghasilkan warna terhadap masing-masing sediaan selama
Gold. Sari hasil simulasi menyirih yang dapat penyimpanan pada suhu kamar (25◦C-30◦C)
di gunakan adalah tidak boleh ≥ 45% karena pada hari ke-0, 1, 3, 5, 7, 14, 21, 28 dan 30.
terlalu banyak mengandung air sehingga Pengamatan (hari)
Uji For
tidak terbentuk stik. mula 0 1 3 5 7 14 21 28 30

Evaluasi sediaan 1 b b b b b b b b b

Uji Homogenitas Bentuk


2 b b b b b b b b b

Evaluasi hasil sediaan yang dilakukan 3 b b b b b b b b b


1 p p p p p p p p p
meliputi pengujian homogenitas dilakukan
2 n n n n n n n n n
dengan cara mengoleskan masing-masing Warna
3 g g g g g g g g g
sediaan ketika masih cair pada kaca objek
1 bk bk bk bk bk bk bk bk bk
sebanyak 3 kali dengan hasil sebagai berikut
Bau
2 bk bk bk bk bk bk bk bk bk
:
3 bk bk bk bk bk bk bk bk bk
Tabel 7 Hasil uji homogenitas
Tabel 8 Data Hasil Uji Stabilitas
No Sampel Hasil pengamatan
1 Formula 1 (35%) Homogen
2 Formula 2 (40%) Homogen
Keterangan :
3 Formula 3 (45%) Homogen
p : peach

Setelah dilakukan uji homogenitas pada


n: nude
formula 1 (35%), 2 (40%) dan 3 (45%), hasil
yang didapatkan yaitu semuanya homogen
g: gold
yang di tunjukan dengan tidak adanya
butiran-butiran partikel kasar di kaca objek. b: baik
Jadi formulasi sari hasil simulasi menyirih bk: bau khas
dalam sediaan pelembab – pewarna bibir
dengan konsentrasi 35% menghasilkan Hasil dari uji stabilitas fisik terhadap
formula yang homogen, baik zat aktif (sari formulasi sari hasil simulasi menyirih dalam
sediaan pelembab – pewarna bibir, dalam

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

penyimpanan suhu kamar (25◦C-30◦C) selama Diperoleh hasil persentasi dan hasil
30 hari menunjukan bahwa formula 1, 2, dan penilaian pada uji kesukaan berdasarkan skala
3 berdasarkan bentuknya tetap memiliki numerik dan tingkat kesukaan responden.
bentuk yang baik. Tabel 9 Persentase Hasil Uji Kesukaan
Berdasarkan warna yang di hasilkan formula
Hasil pengamatan (%)
1 memiliki warna natural peach yang tidak Sangat Sangat
Sampel Sangat Tidak
suka Suka tidak
mengalami perubahan, formula 2 memiliki suka suka
sekali suka
warna natural nude yang tidak mengalami F1 6 18 50 24 2
perubahan, dan formula 3 memiliki warna F2 14 18 52 16 0
natural gold yang tidak mengalami F3 4 16 50 30 0
perubahan, jadi warna pada setiap formulasi
tetap tidak berubah. Setelah dilakukan uji kesukaan pada formulasi
Berdasarkan bau yang ditimbulkan semua sediaan lipstik pelembab – pewarna bibir yang
formulasi memiliki bau yang khas yaitu bau mengandung sari hasil simulasi menyirih
coklat, dimana setelah penyimpanan dalam dengan konsentrasi 35%, 40%, 45%, maka
suhu kamar (25◦C-30◦C) baunya tetap khas. didapatkan hasil:
Jadi dapat di simpulkan bahwa formula 1,2, 1. Formula 1
dan 3 memiliki bentuk, warna, dan bau yang Uji kesukaan responden pada formula 1
cukup stabil selama penyimpanan 30 hari dengan konsentrasi sari hasil simulasi
dalam suhu kamar. menyirih 30% hasil yang didapatkan yaitu
responden yang sangat suka sekali sebanyak
Uji hedonic (kesukaan) 6%, sangat suka sebanyak 18%, suka
Uji kesukaan ini dilakukan setelah melakukan sebanyak 50%, tidak suka sebanyak 24%, dan
uji stabilitas terlebih dahulu selama 30 hari sangat tidak suka 2%.
pada suhu kamar kemudian sampel yang di Jadi, hasil penilaian pada uji kesukaan
ambil berdasarkan rumus Slovin sebanyak 43 menunjukkan bahwa responden lebih banyak
subyek. Subyek penelitian ini adalah memilih suka pada pengujian formula 1 yaitu
mahasiswi Akademi Farmasi Muhammadiyah sebanyak 50% dan ada responden yang sangat
Kuningan dengan kriteria inklusi: tidak suka yaitu sebanyak 2% pada formula 1
1. Mahasiswi Akademi Farmasi 2. Formula 2
Muhammadiyah Kuningan. Hasil penilaian uji kesukaan responden pada
2. Usia 18-21 tahun. formula 2 dengan konsentrasi sari hasil
3. Tidak memiliki kulit yang sensitif. simulasi menyirih 40% yaitu responden yang
sangat suka sekali sebanyak 14%, sangat suka

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

sebanyak 18%, suka sebanyak 52%, tidak 1 dengan konsentrasi sari hasil simulasi
suka sebanyak 16%, dan sangat tidak suka 0%. menyirih 35% hasil penilaian sebesar 151
Jadi dapat disimpulkan bahwa responden lebih (60,4%), formula 2 dengan konsentrasi sari
banyak memilih suka pada formula 2 yaitu hasil simulasi menyirih 40% hasil penilaian
sebanyak 52%, dan tidak satupun dari sebesar 165 (66%), dan pada formula 3
responden yang memberikan penilaian sangat dengan konsentrasi sari hasil simulasi
tidak suka pada formula 2. menyirih 45% hasil penilaian sebesar 146
3. Formula 3 (58,4%). Jadi, hasil penilaian pada uji
Hasil penilaian uji kesukaan responden pada kesukaan berdasarkan skala numerik dan
formula 3 dengan konsentrasi sari hasil ururtan tingkat kesukaan responden dapat
simulasi menyirih 50% yaitu responden yang disimpulkan bahwa pada formula 2 dengan
sangat suka sekali sebanyak 4%, sangat suka konsentrasi sari hasil simulasi menyirih 40%
sebanyak 16%, suka sebanyak 50%, tidak suka yang banyak disukai responden yaitu sebanyak
sebanyak 30%,dan sangat tidak suka 0%. 66%, sedangkan pada urutan kedua yaitu
Jadi, hasil penilaian dari ketiga formula formula 1 sebesar 60,4%, dan pada urutan
tersebut dengan sari hasil simulasi menyirih ketiga yaitu formula 3 sebesar 58,4%.
35%, 40%, dan 45% menunjukkan bahwa
pada formula 1 yang memilih “suka” (50%) Kesimpulan
dan “sangat tidak suka” (2%). Pada formula 2 Pada penelitian ini sari hasil simulasi
responden lebih banyak memilih “suka” (52%) menyirih yang digunakan terdiri dari pinang,
dan pada formula 3 responden lebih banyak daun sirih, kapur sirih dan gambir. Biji
memilih “suka” (50%). pinang yang memberikan warna lipstick lebih
Tabel 9 Data Hasil Penilaian Pada Uji Kesukaan baik menggunakan biji pinang muda dengan
Berdasarkan Skala Numerik
Jumlah warna merah marun. Sediaan lipstick yang
Sampel Persentase (%) Urutan
(α)
paling banyak disukai responden dan stabil
= 151 = 60,4
F1 151 II
250 pada penyimpanan di suhu kama+r selama 30
= 165 = 66 hari oleum cacao 4% sebagai basis yang
F2 165 I
250
optimal.
= 146 = 58,4
F3 146 III
250 1. Hasil yang diperoleh dari uji
Ket : a = jumlah hasil penilaian tiap formula
250 = jumlah nilai harapan, diperoleh dari homogenitas dari formulasi sediaan
nilai tertinggi (5) dan banyaknya responden lipstik pelembab – pewarna bibir yang
( 50 orang) = 5 x 50 = 250
mengandung sari hasil simulasi
Hasil penilaian pada uji kesukaan menyirih adalah formula 1, 2 dan 3
berdasarkan skala numerik yaitu pada formula homogen.

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016


Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

2. Hasil penilaian dari uji stabilitas bahan dan zat warna yang di larang.
dalam suhu kamar selama Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
penyimpanan 30 hari formulasi 3. Barel,A.O.,dkk.(2000). Handbook of
sediaan lipstik pelembab – pewarna Cosmetic Science and Technology. New
bibir yang mengandung sari hasil york : Marcel Dekker. Inc. Page : 670-
simulasi menyirih yaitu formula 1, 2 672.
dan 3 stabil baik bentuk, warna 4. Devi farina. (2009). Karakterisasi dan
maupun baunya. Ekstraksi Tumbuhan Bunga Mawar (Rosa
3. Hasil yang diperoleh dari uji kesukaan Hibrida l.) serta formulasinya dalam
pada 50 orang responden yaitu pada sediaan pewarna bibir. Jurnal USU,
formula 1 sebanyak 50% responden Medan.
memilih “suka” dan “sangat tidak 5. Ditjen POM. (1985). Cara Pembuatan
suka” sebanyak 2%, pada formula 2 Simplisia. Jakarta : Departemen Kesehatan
sebanyak 52% responden memilih RI. Hal : 5-7
“suka”, dan formulasi 3 sebanyak 6. Ditjen POM .(1985). Formulatium
50% responden memilih “suka”. Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen
Sedangkan yang lebih banyak Kesehatan RI. Hal:83,85,195-197.
memilih “sangat suka sekali” pada 7. Ditjen POM . (1995). Material Medika
formula 2 sebanyak 14%. Indonesia. Jilid VI. Jakarta : Departemen
4. Hasil uji kesukaan berdasarkan skala Kesehatan RI. Hal : 5-10.
numerik yaitu bahwa hanya formula 2 8. Keithler. (1956). Formulation Of
yang lebih banyak disukai responden Cosmetic And Cosmetic Specialites. New
dengan penilaian sebesar 66%, York : Drug and cosmetic industry page :
sedangkan pada urutan kedua yaitu 153-155.
formula 1 sebesar 60,4%, dan urutan 9. Tranggono, RI. dan Latifah, F. (2007).
ketiga yaitu formula 3 sebesar 58,4%. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik, Editor: Joshita Djadjadisastra,
Daftar Pustaka pharm., MS, Ph.D. Jakarta : Penerbit
1. Anonim. (1979) Farmakope Indonesia Pustaka Utama. Hal: 100-102.
Edisi III, Depkes RI. Jakarta 10. Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntut
2. Anonim. (2006): Keputusan Direktur Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-press.
Jendral Pengawasan Obat & Makanan. Hal: 124.
No.: KH.00.01.3352 Tanggal 7 september 11. Wibowo, D.S. (2005). Anatomi Tubuh
2006 tentang kosmetik yang mengandung Manusia. Jakarta: Grasindo. Hal : 165.

Jurnal Farmaku, 1(1), 1-9, 2016

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai