Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari


sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan pengenalan simbol
yang menyusun sebuah bahasa. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan
lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi
tulisan atau gambar. Membaca buku adalah menelusuri dan memahami isi
bacaan yang ada di dalam buku. Membaca buku itu sangat penting, karena
buku itu adalah jendela dunia dan gudangnya ilmu. Manfaat dari membaca
itu sangat banyak,diantaranya dapat menambah wawasan, memperkaya
kosa kata, memperluas ilmu pengetahuan, membantu mengembangkan
pemikiran dan menejernihkan cara berfikir serta dapat menyalurkan hobi
membaca.

Akan tetapi pada zaman sekarang ini sangat sedikit siswa siswi
yang berminat atau suka membaca buku sehingga berdampak pada
berkurangnya pengetahuan siswa siswi akan suatu hal. Kenyataan itu harus
dirubah dengan cara membuat buku itu lebih menarik untuk di baca, agar
dapat menumbuhkembangkan minat baca buku khususnya bagi siswa
siswi SMA Negeri 5 Bengkulu Utara.salah satu caranya adalah dengan
membuat perpustakaan menjadi tempat yang nyaman serta dengan
menambahkan buku buku yang menarik sehingga siswa siswi tidak merasa
bosan dengan buku buku yang ada di perpustakaan.

1
2

1.2 Rumusan Masalah

Membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat,


tetapi semakin berjalannya waktu kegiatan membaca khususnya pada
perpustakaan SMA Negeri 5 Bengkulu Utara semakin menurun(data
perpustakaan). Sehingga perlu dicari jawaban dari pertanyaan pertanyaan
berikut ini.

1. Apakah yang menyebabkan minat baca buku pada diri siswa SMA
Negeri 5 Bengkulu Utara menurun?

2. Apa upaya yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah agar siswa SMA
Negeri 5 Bengkulu Utara memiliki minat baca buku kembali?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah menurunnya


peminat baca buku di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara, mengetahui faktor
yang menyebabkan penurunan minat baca tersebut dan mengetahui
bagaimana upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah agar siswa di
SMA Negeri 5 Bengkulu Utara ini memiliki minat bacabuku kembali.

2
3

BAB II
HASIL dan PEMBAHASAN

Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari


suatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang
menyusun sebuah bahasa. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan
sendiri maupun dibaca secara keras, sehingga dapat didengar oleh orang
lain. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa
membangun konsentrasi kita sendiri. Minat membaca ditunjukan dengan
keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca
(Darmono: 2001). Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk
kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh
semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang
jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah
ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar.
Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya (Heuken: 1989).
Membaca merupakan hal yang sangat baik, karena dapat memberi
banyak manfaat, diantaranya: (1)Dengan sering membaca, orang bisa
mengembangkan  keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata;
(2)Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan
cara berpikir; (3)Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan
meningkatkan memori dan pemahaman; (4) Dengan membaca, orang
mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, kearifan orang bijaksana
dan pemahaman para sarjana; (5) Dengan sering membaca, orang
mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses
ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan
aplikasinya dalam hidup.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah
koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi
pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai
3
4

sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau
institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu
membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan
penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak
perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses
ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche,  , CD, LP, dan
menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-
ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi
yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang
merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu, perpustakaan
modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk
mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan
dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan
modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya
ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat
jaringan komputer).
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menjelaskan dan
menggambarkan fenomena menurunnya minat baca buku siswa SMA
Negeri 5 Bengkulu Utara dengan kondisi saat diadakan penelitian ini.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan
melakukan pengamatan langsung pada perpustakaan SMA Negeri 5
Bengkulu Utara serta melakukan tanya jawab kepada 10 orang pengunjung
tentang tentang kendala yang mereka peroleh ketika menggunakan fasilitas
perpustakaan SMA Negeri 5 Bengkulu Utara. Instrumen yang penulis
gunakan adalah pengamatan langsung dan tanya jawab dengan beberapa
orang siswa.

4
5

Berdasarkan penjelasan di atas diperoleh.

2.1 Penyebab menurunnya minat baca buku pada diri siswa SMA Negeri
5 Bengkulu Utara

Berikut adalah tujuh penyebab menurunnya minat baca di kalangan


siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara yang sudah saya rangkum.

1. Mudahnya memperoleh informasi yang instan

Jika dahulu untuk memperoleh informasi baik dalam mengerjakan


tugas, seorang siswa harus membaca buku atau minimal ke perpustakaan
guna mendapatkan informasi yang diharapkan, maka saat ini dengan
keberadaan teknologi informasi (seperti mesin pencari; google, yahoo,
baidu, uc browser) membuat siswa atau pelajar dengan mudahnya
menemukan informasi yang dia cari.

Kondisi yang serba instan tersebut bisa membangun pola pikir atau
mindset dalam diri siswa untuk mengandalkan keberadaan mesin pencari
informasi tersebut (google, yahoo. Bing etc) sehingga membuat minat
untuk belajar menjadi menurun.Apalagi dalam menghadapi ujian, siswa
bisa saja membawa smartphone atau Hp ke dalam ruang ujian untuk
selanjutnya digunakan untuk mencari jawaban dari soal-soal yang ada,
kondisi yang demikian itulah yang bisa saja membuat siswa berpikir
“untuk tidak perlu susah-susah belajar” toh semua informasi dengan
mudah bisa didapatkan melalui internet.

2. Pengaruh sosial media

Sosial media memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi


minat belajar dan baca siswa, keberadaan facebook, twitter, BBM, WA
sedikit banyaknya telah menyita waktu siswa/pelajar dalam
mengaksesnya, alhasil waktu yang sebenarnya harus digunakan belajar dan
membaca malah habis digunakan untuk mengakses sosial media.
Keberadaan sosial media ibaratkan candu yang membuat siswa/pelajar
5
6

selalu ingin mengaksesnya.. sebagian pelajar menjadi lebih antusias


dengan penggunaan sosial media ketimbang membaca dan belajar, hal
tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan dan perlu antispasi yang tepat
agar motivasi dan minat baca anak bisa kembali tumbuh.

3. Banyaknya hiburan (TV dan Youtube}

Selanjutnya hal yang bisa menjadi faktor penyebab minat baca


pelajar menjadi berkurang adalah banyaknya tayangan-tayangan di televisi
yang membuat anak mejadi lebih betah untuk menonton TV. Tayangan
yang disiarkan di televisi sebagian kurang mendidik alhasil perilaku anak
menjadi terpengaruhi. Belum lagi kehadiran youtube yang membuat
pelajar/siswa dengan leluasa bisa menonton tayangan yang dia sukai, kalau
sudah seperti ini maka otomatis porsi waktu untuk belajar dan membaca
semakin terkikis tergantikan oleh kehadiran teknologi informasi.

4. Guru dan orangtua kurang mendorong siswa untuk rajin membaca

Faktor selanjutnya yang kemungkinan menjadi penyebab motivasi


membaca pelajar tidak meningkat yakni guru mamupun orangtua kurang
memotivasi siswa untuk rajin membaca, motivasi yang dimaksud disini
bukan sebatas motivasi dalam bentuk retorika lisan melainkan motivasi
dengan memperlihatkan contoh nyata.

Maksudnya ialah agar siswa menjadi pribadi rajin membaca maka


guru maupun orangtua terlebih dahulu harus memperlihatkan kebiasaan
untuk selalu membaca dengan begitu kebiasaan para guru maupun
orangtua bisa dicontoh oleh anak didiknya.

5. Sarana atau media membaca yang kurang

Keberadaan sumber belajar yang masih minim (perpustakaan,


taman baca dan lain-lain) membuat siswa sulit untuk mengembangkan
minatnya untuk membaca, karena untuk membaca sejatinya butuh
sumber/media. Oleh karena itu, keberadaan sarana membaca
6
7

(perpustakaan, taman baca) yang memadai bisa memicu munculnya


semangat membaca dalam diri siswa.

6. Konsep membaca yang diajarkan tidak bervariasi

Metode dalam menstimulasi siswa agar termotivasi untuk


membaca harus bervariatif agar siswa/pelajar menganggap kegiatan
membaca tersebut sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Jangan
hanya fokus mendidik siswa untuk membaca di dalam ruangan, namun
kegiatan membaca bisa dilakukan di alam terbuka agar kondisi psikis anak
saat membaca selalu senang dan gembira. Kegiatan membaca bisa
dilakukan saat sedang tamasya, pikinik, bahkan kegiatan membaca bisa
dikombinaskan dengan sebuah games agar anak menjadi lebih antusias
dalam membaca.

7. Pengaruh pergaulan yang kurang positif

Salah satu hal yang kita ketahui bersama bahwasanya sebagian pelajar atau
siswa saat ini mulai terpengaruh pergaulan bebas, sehingga satu sama lain
mulai salin meniru dan tak sedikit pergaulan bebas tersebut mengarah ke
arah negatif, alahasil sebagain generasi muda bangsa mulai mengalami
disorientasi tujuan.

8. Pengaruh game

Terakhir yang bisa menjadi penyebab dari berkurangya minat baca


dari sebagian siswa atau pelajar adalah keberadaan game, baik di PC, PS
atau Nintendo dan di android membuat anak menjadi kecanduan game
sehingga aktivitas membuka buku jarang dilakukan.

Berikut adalah data yang menunjukan menurunnya minat kunjung siswa


SMA Negeri 5 Bengkulu Utara ke perpustakaan dalam kurun waktu satu
bulan, yang juga menunjukkan bahwa siswa mengalami penurunan minat
baca.

7
8

2.2 Upaya yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah agar siswa di SMA
Negeri 5 Bengkulu Utara memiliki minat baca buku kembali

Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja


dalam membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau
cerita yang berhubungan dengan pengetahuan. Selain itu, untuk
meningkatkan minat baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri. Hal yang harus
dilakukan oleh sekolah, yaitu:
1.Penciptaan atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel pajangan
hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar
membaca.
2.Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas
judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
3.Penciptaan antusiasme pada setiap individu siswa terhadap pentingnya
membaca buku dan berbagai sumber ilmu lainnya.
4.Pemanfaatan kegiatan membaca sebagai alat untuk belajar seluruh
bidang studi oleh masing-masing guru.
5.Rak buku yang dipajang rapi dan menarik untuk dieksplorasi isinya
dengan ditampilkan laksana "gedung bioskop" atau "gedung teater".
6.Ada poster berisi cuplikan isi buku baru dan laku keras di masyarakat.

7.Tersedia tempat baca buku lesehan di sekolah, misalnya di depan-depan


kelas.
8.Tersedia ruangan khusus dengan satu atau dua komputer yang berisi
permainan seputar perbukuan, kepenulisan, dan penulis.
9.Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca.

8
9

Cara ini menekankan pada siswa bahwa membaca memiliki banyak


manfaat. Karena dari membaca pengetahuan semakin luas dan akan
banyak hal baru yang akan kita dapat. Membuat suasana perpustakaan
menjadi nyaman . Suasana perpustakaan yang nyaman membuat para
siswa betah untuk berlama-lama di perpustakaan dan hal ini akan
mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan serta membaca buku-
buku yang ada. Ketersediaan buku-buku yang berkualitas di perpustakaan
Buku-buku yang berkualitas dan mudah di telaah akan mendorong para
siswa untuk gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai
kebutuhan.

9
10

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, penulis berkesimpulan bahwa minat


baca siswa SMA Negeri 5 Bengkulu Utara mulai menurun. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : (a) Mudahnya memperoleh
informasi yang instan ; (b) Pengaruh media sosial (c) Banyaknya hiburan
(TV dan Youtube) (d) Guru dan orang tua kurang memberikan dorongan
kepada siswa agar rajin belajar (e) Sarana dan media membaca yang kurang
(f) Konsep membaca yang diajarkan kurang bervariasi (g) Pengaruh
pergaulan yang kurang positif (h) Pengaruh game. Pihak sekolah memiliki
kesempatan untuk membantu siswa dalam meningkatkan minat membca buku
dalam diri siwa

3.2 Saran

Bagi siswa yang memiliki minat membaca maka segeralah untuk


datang ke perpustakaan, meskipun dengan sarana dan prasarana yang
kurang memadai. Bagi siswa yang kurang memiliki minat membaca
mulailah meninggalkan hal hal yang kurang positif dan kurang
berguna.Kepada guru dan orang tua janganlah jenuh untuk memberikan
dorongan kepada siswa agar mereka memiliki minat membaca buku
karena dorongan yang di berikan oleh guru dan orang tua sangat
memberikan dampak positif terhadap perkembangan minat membaca
siswa.
Jika para siswa di SMA Negeri 5 Bengkulu Utara memiliki minat
baca yang bagus, pastinya akan memberikan dampak yang bagus pula
terhadap diri siswa.

10
11

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.com/wiki/buku

http://id.wikipedia.com/wiki/perpustakaan.

Muchyidin, Suherlan. 2008. Perpustakaan. Bandung: PT Puri Pustaka.

Rosidi, Ajip. 1983. Pembinaan Minat Baca, Bahasa, dan Sastera. Surabaya: PT


Bina Ilmu.

Sinaga, Dian. 2007. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kreasi Media


Utama.

11

Anda mungkin juga menyukai