REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang
selanjutnya disebut Bappeda atau sebutan lainnya adalah
unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang
melaksanakan tugas dan mengoordinasikan,
mensinergikan dan mengharmonisasikan penyusunan,
pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah.
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung
sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan
kepala daerah.
6. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen
perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima)
tahun.
-4-
BAB II
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2022
Pasal 2
(1) RKPD Tahun 2022 merupakan penjabaran dari RPJMD.
(2) RKPD Tahun 2022 sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
memuat:
a. rancangan kerangka ekonomi daerah;
b. prioritas pembangunan daerah;
c. rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun; dan
-5-
Pasal 3
(1) Rancangan akhir RKPD Tahun 2022 dijadikan sebagai
bahan penyusunan rancangan Perkada tentang RKPD
provinsi Tahun 2022 dan rancangan Perkada tentang RKPD
kabupaten/kota Tahun 2022.
(2) Rancangan Perkada tentang RKPD provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh gubernur kepada
Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan
Daerah untuk difasilitasi.
(3) Rancangan Perkada tentang RKPD kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan oleh
bupati/wali kota kepada gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat melalui kepala Bappeda provinsi untuk
difasilitasi.
(4) Rancangan Perkada tentang RKPD sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3), disampaikan secara lengkap
dengan melampirkan dokumen yang terdiri atas:
a. surat permohonan fasilitasi dari gubernur kepada
Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan
Daerah atau dari bupati/wali kota kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat melalui kepala Bappeda
provinsi;
b. rancangan akhir RKPD;
c. berita acara kesepakatan musyawarah perencanaan
dan pembangunan RKPD;
-6-
Pasal 4
(1) Dalam hal RKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(3) belum ditetapkan, penyusunan RKPD tahun 2022
mengacu pada rancangan akhir RKP yang memuat arah
kebijakan pembangunan nasional tahun 2022.
(2) Ketentuan mengenai arah kebijakan pembangunan
nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 5
(1) Dalam hal RKP belum ditetapkan sampai dengan Bulan
Juni tahun 2021, gubernur dapat menetapkan rancangan
Perkada tentang RKPD provinsi paling lambat 30 Juni
tahun 2021.
(2) Penetapan rancangan Perkada tentang RKPD
kabupaten/kota dilakukan paling lama 1 (satu) minggu
setelah Perkada tentang RKPD provinsi ditetapkan
dan/atau paling lama minggu pertama bulan Juli tahun
2021.
Pasal 6
(1) Gubernur menyampaikan peraturan gubernur mengenai
RKPD provinsi Tahun 2022 kepada Menteri melalui
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah paling lama
-7-
Pasal 7
(1) Bupati/wali kota menyampaikan peraturan bupati/wali
kota mengenai RKPD kabupaten/kota tahun 2022 kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melalui kepala
Bappeda provinsi paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak peraturan bupati/wali kota ditetapkan.
(2) RKPD kabupaten/kota tahun 2022 sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), digunakan sebagai bahan evaluasi dan dasar
penyusunan rancangan KUA dan PPAS dan bahan
sinkronisasi penyusunan rancangan peraturan daerah
anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran
2022.
Pasal 8
(1) Dalam hal daerah masih dalam proses penyusunan RPJMD
sebagai tindak lanjut hasil Pilkada Serentak Tahun 2020,
penyusunan program, kegiatan dan subkegiatan dalam
RKPD Tahun 2022 mengacu pada:
a. arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD dan program
prioritas nasional dalam RKP untuk RKPD provinsi;
b. arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD
kabupaten/kota, RPJMD Provinsi, dan program
prioritas nasional dalam RKP untuk RKPD
kabupaten/kota;
c. evaluasi capaian kinerja RPJMD periode sebelumnya
dan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya;
d. evaluasi capaian kinerja RKPD Tahun 2020 dan Renja
Perangkat Daerah Tahun 2020; dan
e. visi, misi, dan program kepala daerah terpilih.
-8-
BAB III
PENYESUAIAN NOMENKLATUR PROGRAM KEGIATAN
Pasal 9
(1) Penjabaran dari RPJMD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1), meliputi tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, kinerja, dan program yang dituangkan dalam
RKPD.
(2) Selain penjabaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RKPD memuat kegiatan dan subkegiatan yang berasal dari
seluruh Renja Perangkat Daerah yang mengacu pada
Renstra Perangkat Daerah dan RPJMD.
(3) Penyusunan nomenklatur program, kegiatan, dan
subkegiatan pada RKPD Tahun 2022 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai klasifikasi, kodefikasi, dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan
daerah.
(4) Dalam hal nomenklatur program, kegiatan, dan
subkegiatan pada RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah
belum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai klasifikasi, kodefikasi,
dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan
keuangan daerah, Pemerintah Daerah melakukan
penyesuaian nomenklatur program, kegiatan, dan
subkegiatan pada RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah.
(5) Hasil penyesuaian nomenklatur program, kegiatan, dan
subkegiatan pada RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), dituangkan dalam
kertas kerja Perangkat Daerah.
(6) Penyesuaian nomenklatur program, kegiatan, dan
subkegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
tetap memperhatikan target kinerja Pemerintah Daerah dan
-9-
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Mei 2021
- 10 -
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA
KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2022
FORMAT DAFTAR ISIAN FASILITASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2022
DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
..................., .....................2021
Keterangan:
1. Kolom ini memuat keterangan No. yang dicantumkan dengan angka;
2. Kolom ini memuat uraian nama Urusan Pemerintahan Daerah;
3. Kolom ini memuat deskripsi indikator program pada tahun 2022 (lihat BAB VII RPJMD tahun pelaksanaan (2022));
4. Kolom ini memuat besaran target dan satuan outcome program pada tahun 2022 (lihat BAB VII RPJMD tahun pelaksanaan (2022));
5. Kolom ini memuat nomenklatur program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
6. Kolom ini memuat deskripsi indikator program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
7. Kolom ini memuat besaran target dan satuan outcome program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
8. Kolom ini memuat keterangan/penjelasan terhadap ketidakkonsistenan target outcome program antara RPJMD tahun pelaksanaan dan RKPD 2022.
9. Kolom ini memuat nama Perangkat Daerah penanggung jawab;
- 13 -
2. FORM 2
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA :
JUMLAH PERANGKAT DAERAH
NO. URUSAN JUMLAH PROGRAM JUMLAH KEGIATAN SUBKEGIATAN JUMLAH PAGU
PENANGGUNG JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Dst.
JUMLAH
..................., .....................2021
Kepala Bappeda Provinsi/
Kabupaten/Kota XXX
(.................................................)
Keterangan:
1. Kolom ini memuat keterangan Nomor yang dicantumkan dengan angka;
2. Kolom ini memuat uraian nama Urusan Pemerintahan Daerah;
3. Kolom ini memuat total jumlah Program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
4. Kolom ini memuat total jumlah Kegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
5. Kolom ini memuat total jumlah Subkegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
6. Kolom ini memuat total jumlah Pagu program/kegiatan/subkegiatan urusan yang bersangkutan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD
Kab./Kota Tahun 2022); dan
7. Kolom ini memuat Perangkat Daerah Penanggung Jawab.
- 14 -
3. FORM 3
DAFTAR PROGRAM, KEGIATAN, DAN SUBKEGIATAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2022
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA :
PERANGKAT DAERAH :
KINERJA INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR PAGU
URUSAN KINERJA TARGET/ TARGET/ SUB TARGET/
NO. URUSAN PROGRAM KINERJA
SATUAN KEGIATAN KINERJA
SATUAN KEGIATAN
KINERJA
SATUAN SUBKEGIA KET.
URUSAN PROGRAM KEGIATAN SUBKEGIATAN TAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (12) (13)
1. 1. 1. 1. 1.
1. 2. 2. 2.
Dst. Dst. Dst. Dst.
1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
Dst. Dst. Dst. Dst.
Dst Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.
.
JUMLAH
..................., .....................2021
Kepala Bappeda Provinsi/
Kabupaten/Kota XXX
(.................................................)
Keterangan:
1. Kolom ini memuat keterangan Nomor yang dicantumkan dengan angka;
2. Kolom ini memuat uraian nama Urusan Pemerintahan Daerah;
3. Kolom ini memuat uraian Kinerja Urusan sesuai dengan Rakortekrenbang Tahun 2021
4. Kolom ini memuat uraian Indikator Kinerja Urusan sesuai dengan Rakortekrenbang Tahun 2021
5. Kolom ini memuat nomenklatur Program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB
6. V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
7. Kolom ini memuat deskripsi outcome dalam indikator program pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
8. Kolom ini memuat besaran target dan satuan outcome pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
9. Kolom ini memuat nomenklatur Kegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
10. Kolom ini memuat deskripsi kompilasi output* dalam indikator kegiatan pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
11. Kolom ini memuat besaran target dan satuan kompilasi output* pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
12. Kolom ini memuat nomenklatur Subkegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
13. Kolom ini memuat deskripsi output dalam indikator subkegiatan pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
14. Kolom ini memuat besaran target dan satuan output pada tahun 2022 (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
15. Kolom ini memuat besaran pagu tiap-tiap subkegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022); dan
16. Kolom ini memuat keterangan/penjelasan lebih lanjut, jika diperlukan.
4. FORM 4
REKAPITULASI PROGRAM/KEGIATAN/SUBKEGIATAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
TAHUN 2022 PENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA :
PERANGKAT DAERAH :
RPJMN 2020-2024 RKPD 2022
KODE PRIORITAS
NO NASIONAL/ TARGET BIDANG PAGU
(PN/PP) INDIKATOR PROGRAM KEGIATAN SUBKEGIATAN KET
PROGRAM (2022) URUSAN SUBKEGIATAN
PRIORITAS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2.
Dst. Dst. Dst.
2. 1. 1. 1.
2. 2. 2.
Dst. Dst. Dst.
Dst.
Jumlah
..................., .....................2021
Kepala Bappeda Provinsi/
Kabupaten/Kota XXX
(.................................................)
Keterangan:
1. Kolom ini memuat keterangan No. yang dicantumkan dengan angka;
2. Kolom ini memuat keterangan Kode yang dicantumkan, PN untuk Prioritas Nasional dan PP untuk Program Prioritas;
3. Kolom ini memuat Prioritas Nasional dan Program Prioritas tahun 2022 yang terdapat pada RPJMN 2020-2024;
4. Kolom ini memuat Indikator Program Prioritas tahun 2022 yang terdapat pada RPJMN 2020-2024;
5. Kolom ini memuat Target indikator Program Prioritas tahun 2022;
6. Kolom ini memuat Bidang Urusan Pemerintahan Daerah selaras dengan isi kolom (4)
7. Kolom ini memuat nomenklatur Program (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
8. Kolom ini memuat nomenklatur Kegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022);
9. Kolom ini memuat nomenklatur Subkegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022)
10. Kolom ini memuat Pagu Subkegiatan (lihat BAB VI RKPD Prov. Tahun 2022/ BAB V RKPD Kab./Kota Tahun 2022); dan
11. Kolom ini memuat keterangan/penjelasan lebih lanjut, jika diperlukan.
II. ARAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
TAHUN 2022 BERDASARKAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah wajib
menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka
waktu 1 (satu) Tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan
pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan
berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program
strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, isu strategis
nasional yang sedang berkembang termasuk penanganan Covid-19,
pelayanan dasar, visi dan misi, serta program kepala daerah.
Dengan demikian RKPD mempunyai kedudukan, peran dan
fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah, mengingat:
1. Secara substansial, memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan
daerah, rencana program, kegiatan, subkegiatan, indikator kinerja,
pagu indikatif, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju,
dan Perangkat Daerah penanggung jawab yang wajib dilaksanakan
pemerintahan daerah dalam 1 (satu) tahun;
2. Secara normatif, menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan
diusulkan oleh kepala daerah untuk disepakati bersama dengan
DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD);
3. Secara operasional, memuat arahan untuk peningkatan kinerja
pemerintahan dibidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
serta Pemerintah Daerah yang menjadi tanggung jawab masing-
masing kepala Perangkat Daerah dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya yang ditetapkan dalam Renja PD; dan
4. Secara faktual, menjadi tolak ukur untuk menilai capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah merealisasikan program dan
kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
- 17 -
SUMATERA
6 1600 5.8 - 6.5 11.94-12.77 3.45-4.47
SELATAN
KEPULAUAN
10 2100 3.699 5.890 6.706
RIAU
DAERAH
14 3400 ISTIMEWA 5.0-5.4 11.0-12.68 3.23-3.5
YOGYAKARTA
- 21 -
NUSA
19 5300 TENGGARA 6.00-6.33 16.15-19.35 1.9-2.5
TIMUR
KALIMANTAN
20 6100 5.46-6.0 6.25-7.23 4.25-4.98
BARAT
KALIMANTAN
21 6200 5.6-6.5 4.8-4.3 4.1-3.9
TENGAH
KALIMANTAN
22 6300 4.0 – 4.5 4.35-3.99 4.2 – 3.9
SELATAN
KALIMANTAN
23 6400 3.5±1 5.92 6.0 – 6.5
TIMUR
KALIMANTAN
24 6500 6.1 – 7.0 6.1-6.8 4.7-5.5
UTARA
SULAWESI
25 7100 4.3-5.3 7.5-6.9 7.18 - 6.47
UTARA
SULAWESI
26 7200 6.5-7 9.9 3
TENGAH
SULAWESI
27 7300 5.98-7.6 8.38-9.19 6.16-6.95
SELATAN
SULAWESI
28 7400 6.3 - 7.0 10.44 3.49 – 4.22
TENGGARA
dan daya saing SDM yaitu sumber daya manusia yang sehat dan
cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter, melalui:
a) Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola
kependudukan;
b) Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
c) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta;
d) Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas;
e) Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda;
f) Pengentasan kemiskinan; dan
g) Peningkatan produktivitas dan daya saing.
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola
kependudukan, yaitu:
1) Percepatan Cakupan Administrasi Kependudukan;
2) Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan;
3) Pendampingan dan Layanan Terpadu; dan
4) Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian
Penduduk.
b) Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Sistem jaminan sosial nasional;
2) Bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran; dan
3) Kesejahteraan Sosial.
c) Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan kesehatan ibu, anak, Keluarga Berencana (KB),
dan kesehatan reproduksi;
2) Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat;
3) Peningkatan Pengendalian Penyakit;
4) Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas);
5) Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan.
d) Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan
kegiatan prioritas, yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran;
2) Pemerataan Akses dan Wajib Belajar 12 Tahun;
- 27 -
5) Konektivitas Darat.
c) Infrastruktur Perkotaan, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Transportasi Perkotaan; dan
2) Infrastruktur dan Ekosistem TIK perkotaan.
d) Energi Dan Ketenagalistrikan, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Keberlanjutan Penyediaan Energi dan Ketenagalistrikan;
2) Akses dan Keterjangkauan Energi dan Ketenagalistrikan; dan
3) Kecukupan Penyediaan Energi dan Tenaga Listrik.
e) Transformasi Digital, dengan kegiatan prioritas, yaitu:
1) Penuntasan Infrastruktur TIK;
2) Pemanfaatan Infrastruktur TIK; dan
3) Fasilitas Pendukung Transformasi Digital.
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana,
dan Perubahan Iklim
Pembangunan nasional perlu memperhatikan daya dukung sumber
daya alam dan daya tampung lingkungan hidup, kerentanan
bencana, dan perubahan iklim. Pembangunan lingkungan hidup,
serta peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim akan
diarahkan melalui kebijakan:
a) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup;
b) Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim; serta
c) Pembangunan Rendah Karbon.
Agenda pembangunan ini diturunkan ke dalam Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas sebagai berikut:
a) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup;
2) Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup;
3) Pemulihan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup; dan
4) Penguatan Kelembagaan dan Penegakan Hukum di Bidang
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
b) Peningkatan Ketahanan Bencana Dan Iklim, dengan kegiatan
prioritas, yaitu:
1) Penanggulangan Bencana; dan
2) Peningkatan Ketahanan Iklim.
- 31 -
1. Urusan Pendidikan
dan berdaya
saing
2. Urusan Kesehatan
8. Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi
9. Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes
Melitus
10. Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
11. Pelayanan Kesehatan
Orang Terduga
Tuberkulosis
12. Pelayanan Kesehatan
Orang dengan Risiko
Terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)
3 Meningkatnya Angka kematian ibu (AKI) (per Angka kematian ibu (AKI) (per 205/100.000
Akses dan Mutu 100.000 kelahiran hidup) 100.000 kelahiran hidup)
Pelayanan Penurunan jumlah kematian Penurunan jumlah kematian 15%
Kesehatan ibu (AKI) per tahun ibu (AKI) per tahun
Persentase persalinan di Persentase persalinan di 91%
fasilitas fasilitas
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
Prevalensi stunting (pendek Prevalensi stunting (pendek 18,4%
dan sangat pendek) pada dan sangat pendek) pada
balita balita
Prevalensi wasting (kurus Prevalensi wasting (kurus 7,5
dan sangat kurus) pada dan sangat kurus) pada
balita (persen) balita (persen)
Insidensi TB per 100.000 Insidensi TB per 100.000 231/100.000
penduduk penduduk
- 36 -
Luas jaringan daerah irigasi Luas jaringan daerah irigasi 143.826,2 Ha 2021 dan kondisi
permukaan kewenangan permukaan kewenangan serta kemampuan
daerah yang direhabilitasi daerah yang direhabilitasi keuangan Daerah
Panjang Infrastruktur Panjang Infrastruktur 25 Km
pengendali banjir wilayah pengendali banjir wilayah
sungai kewenangan daerah sungai kewenangan daerah
yang dibangun yang dibangun
2 Tersedianya Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 95,9%
akses masyarakat yang menempati hunian yang menempati hunian
terhadap Air dengan akses air minum dengan akses air minum
Minum dan layak layak
Sanitasi yang Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 27,1%
layak dan aman dengan akses air minum dengan akses air minum
jaringan perpipaan jaringan perpipaan
Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 10%
yang menempati hunian yang menempati hunian
dengan akses air minum dengan akses air minum
aman aman
Persentase PDAM dengan Persentase PDAM dengan 83,6%
kinerja sehat kinerja sehat
Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 82,07% akses layak
yang menempati hunian yang menempati hunian (termasuk 13% akses
dengan akses sanitasi (air dengan akses sanitasi (air aman
limbah domestik) layak dan limbah domestik) layak dan
aman aman
Persentase angka BABS di Persentase angka BABS di 2,98%
tempat terbuka tempat terbuka
Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 75,28% penanganan;
yang menempati hunian yang menempati hunian 9,13% pengurangan
dengan akses sampah yang dengan akses sampah yang
terkelola dengan baik di terkelola dengan baik di
perkotaan perkotaan
- 39 -
Kawasan
Permukiman
6. Urusan Sosial
daya saing tenaga Jumlah tenaga kerja yang Jumlah tenaga kerja yang 12.000 Orang
kerja mendapat pelatihan berbasis mendapat pelatihan berbasis
kompetensi dan pelatihan kompetensi dan pelatihan
pemagangan dalam negeri pemagangan dalam negeri
4 Meningkatnya Persentase perusahaan yang
kualitas diawasi dari jumlah 60 %
pelindungan perusahaan dalam WLKP
tenaga kerja dan Online
pengusaha yang
menerapkan
norma
ketenagakerjaan
dan keselamatan
dan kesehatan
kerja
9. Urusan Pangan
2 Tersedianya Realisasi Luas Tanah yang Realisasi Luas Tanah yang 42422 Hektar 2021 dan kondisi
tanah untuk disediakan bagi disediakan bagi serta kemampuan
kepentingan pembangunan untuk pembangunan untuk keuangan Daerah
umum Kepentingan Umum dan Kepentingan Umum dan
Kepentingan Lainnya Kepentingan Lainnya
Provinsi Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Jumlah aparatur dan Jumlah aparatur dan 13.494 Orang Daerah
tata kelola pengurus kelembagaan desa pengurus kelembagaan desa menyesuaikan
pemerintahan yang memiliki kompetensi yang memiliki kompetensi besaran Target
desa yang efektif dalam tata kelola pemdes dalam tata kelola pemdes dengan hasil
dan efesien Jumlah kelembagaan desa Jumlah kelembagaan desa 2500 lembaga Kortekrenbang Tahun
yang telah ditata sesuai yang ditata sesuai standar 2021 dan kondisi
standar serta kemampuan
Jumlah sistem pelayanan Jumlah sistem pelayanan 2500 Sistem keuangan Daerah
administrasi kelembagaan administrasi kelembagaan pelayanan
desa yang ditata sesuai desa yang ditata sesuai
standar standar
4 Terwujudnya Jumlah ASN yang mengikuti Jumlah ASN yang mengikuti 200 orang
Peningkatan kegiatan literasi digital atau kegiatan literasi digital atau
Kompetensi program pelatihan bidang program pelatihan bidang
Masyarakat di digital yang difasilitasi oleh digital yang difasilitasi oleh
bidang digital Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Jumlah masyarakat yang Jumlah masyarakat yang 200%
mengikuti kegiatan literasi mengikuti kegiatan literasi
digital atau program digital atau program
pelatihan bidang digital yang pelatihan bidang digital yang
difasilitasi oleh Pemerintah difasilitasi oleh Pemerintah
Daerah Daerah
5 Meningkatnya Persentase (%) konten Persentase (%) konten 70%
Penguatan tata infomasi terkait program dan infomasi terkait program dan
kelola Informasi kebijakan Pemerintah kebijakan Pemerintah
dan Komunikasi Daerah, termasuk program Daerah, termasuk program
Publik (IKP) di prioritas nasional yang prioritas nasional yang
Daerah termasuk isu strategis termasuk isu strategis
Pemerintah Daerah (tema: Pemerintah Daerah (tema:
protokol kesehatan, vaksin, protokol kesehatan, vaksin,
stunting) yang stunting) yang
didiseminasikan sesuai didiseminasikan sesuai
strategi komunikasi strategi komunikasi
Persentase tingkat kepuasan Persentase tingkat kepuasan 70%
masyarakat terhadap akses masyarakat terhadap akses
dan kualitas konten dan kualitas konten
informasi publik Pemerintah informasi publik Pemerintah
Daerah Daerah
Persentase Informasi Publik Persentase Informasi Publik 70%
yang disediakan dan yang disediakan dan
diumumkan oleh Dinas diumumkan oleh Dinas
Provinsi dan Kab/kota sesuai Provinsi dan Kab/kota sesuai
amanat UU No.14Tahun 2008 amanat UU No.14Tahun 2008
- 53 -
Provinsi Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tercapainya Tercapainya Realisasi Tercapainya Realisasi Rp. Daerah
Realisasi Penanaman Modal Penanaman Modal 968.400.000.000.000 menyesuaikan
Penanaman besaran Target
Modal dengan hasil
Kortekrenbang Tahun
2021 dan kondisi
serta kemampuan
keuangan Daerah
pelaku/pendukung pelaku/pendukung
pertunjukan seni pertunjukan seni
Persentase rumah tangga Persentase rumah tangga 22.33%
yang menyelenggarakan yang menyelenggarakan
upacara adat upacara adat
nilai budaya dan Jumlah pengguna pelayanan Jumlah pengguna pelayanan 170.362 Orang dengan hasil
kearifan lokal arsip sebagai memori kolektif arsip sebagai memori kolektif Kortekrenbang Tahun
dan jati diri bangsa dan jati diri bangsa 2021 dan kondisi
serta kemampuan
keuangan Daerah
1 Meningkatnya Pertumbuhan nilai ekspor Pertumbuhan nilai ekspor 5,96% - 7.86% Daerah
Pertumbuhan non migas non migas menyesuaikan
Ekspor Bernilai besaran Target
Tambah Tinggi dengan hasil
2 Terwujudnya Tertib Usaha Tertib Usaha 55% – 75% Kortekrenbang Tahun
iklim usaha yang 2021 dan kondisi
kondusif serta kemampuan
3 Meningkatnya Persentase barang beredar Persentase barang beredar 42% keuangan Daerah
keberdayaan dan yang diawasi yang sesuai yang diawasi yang sesuai
kepercayaan dengan ketentuan dengan ketentuan
konsumen perundang-undangan perundang-undangan
4 Meningkatnya Persentase kinerja realisasi Persentase kinerja realisasi 90%
kepastian pupuk pupuk
penyaluran
pupuk /pestisida
bersubsisdi
sesuai ketentuan
jenis, jumlah,
wakyu, harga,
mutu dan tempat
5 Meningkatnya Persentase komoditi potensial Persentase komoditi potensial 50-75%
jaminan mutu yang sesuai dengan yang sesuai dengan
komoditas ketentuan berlaku ketentuan berlaku
potensial daerah
6 Meningkatnya Persentase penanganan Persentase penanganan 91%
keberdayaan dan pengaduan konsumen pengaduan konsumen
kepercayaan
konsumen
7 Terwujudnya Persentase stabilitas dan Persentase stabilitas dan 5.9%
kecukupan bahan jumlah ketersediaan harga jumlah ketersediaan harga
pangan untuk barang kebutuhan pokok barang kebutuhan pokok
masyarakat
- 64 -
Pengolahan
Nonmigas
5 Terwujudnya Nilai Investasi Sektor Industri Nilai Investasi Sektor Industri 425.3 Triliun
Pertumbuhan Pengolahan Non Migas (Rp. Pengolahan Non Migas (Rp.
Nilai Investasi Triliun) Triliun)
Sektor Industri
Pengolahan
Nonmigas
Provinsi Kab/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya Nilai rata-rata indeks Nilai rata-rata indeks 53.12 (Index) Daerah
status perkembangan 52 kawasan perkembangan 52 kawasan menyesuaikan
perkembangan transmigrasi Prioritas transmigrasi Prioritas besaran Target
kawasan Nasional yang direvitalisasi Nasional yang direvitalisasi dengan hasil
transmigrasi yang Nilai rata-rata indeks Nilai rata-rata indeks 42.03 (Index) Kortekrenbang Tahun
direvitalisasi perkembangan 100 kawasan perkembangan 100 kawasan 2021 dan kondisi
transmigrasi Prioritas transmigrasi Prioritas serta kemampuan
Kementerian yang Kementerian yang keuangan Daerah
direvitalisasi direvitalisasi
- 67 -
KHUSUS PROVINSI KALIMANTAN BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, PROVINSI PAPUA, KABUPATEN SAMBAS,
KABUPATEN BELU DAN KOTA JAYAPURA UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA
ARUK, MOTAAIN, DAN SKOUW