Anda di halaman 1dari 14

Cover

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat anugrah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Atom partikel dasar penyusun atom” disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah kimia farmasi yang dibimbing oleh Bapak I Wayan Tanjung
Aryasa.

Makalah ini berisi tentang partikel dasar penyusun atom yang sering kita
pelajari. Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia
biasa menyadari bahwa makalah ini dikatakan masih jauh dari sempurna.
Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.

Kami harapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman


dalam belajar mengajar maupun dalam kehidupan di masyarakat. Tentu saja
diperlukan kajian dan Analisa yang lebih mendalam terkait denga nisi makalah
ini.

Denpasar, 04 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atom adalah kompiler bahan terkecil dari semua materi yang ada. Atom
terdiri dari nukleus dan dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif. Intinya, ada
proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan (netral). Atom
memiliki diameter sekitar 6-30 nm. Partikel seperti proton, neutron dan elektron
terikat pada atom karena gaya elektromagnetik.
Karena gaya elektromagnetik, atom dapat bergabung dengan atom lain untuk
membentuk molekul. Sejauh ini, tidak ada alat atau teknologi tunggal yang dapat
mendeteksi atom.
Beberapa pemahaman tentang atom menurut para ahli, yaitu:
 Leucipus dan Democritus mengatakan bahwa atom adalah bagian terkecil
dari suatu bahan yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian tertentu. Atom
adalah komponen dari semua materi yang ada di dunia ini.
 John Dalton mengatakan bahwa atom adalah partikel terkecil sebagai zat
yang tidak dapat diurai menjadi partikel yang lebih kecil oleh reaksi kimia biasa.
 Joseph John Thompson berpendapat bahwa atom adalah bola bermuatan
positif yang dikelilingi oleh elektron seperti roti kismis
 Ernest Rutherford percaya bahwa atom adalah atom yang terdiri dari
partikel yang terdiri dari neutron dan proton yang dikelilingi oleh elektron.
 Setiap orang harus memahami bahwa atom yang tidak terbagi berarti
bahwa atom yang masih terpisah seperti atom oksigen dari proton, neutron, dan
partikel elementer elektron bukan lagi atom tetapi telah menjadi ion. Yaitu, ketika
atom dipisahkan dari bahan dasar atau partikel dasar, tidak dapat lagi dikatakan
bahwa zat itu adalah atom, tetapi ion.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan atom?
b. Apa saja partikel dasar penyusun atom?
c. Bagaimana pendapat beberapa ahli mengenai partikel dasar atom?
1.3 Tujuan
a. Pembaca dapat mengetahui apa itu atom
b. Pembaca dapat mengetahui apa saja partikel dasar penyusun atom dan apa saja di
antara partikel penyusun atom tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atom


Atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang mengambil bagian
dalam reaksi kimia. Dimana, atom bersifat netral secara elektrisitas yang tersusun
atas inti pusat yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh satu atau lebih elektron
yang bermuatan negatif. Dalam sebuah atom terdiri dari berbagai partikel dasar
penyusunnya diantaranya ada proton, elektron, dan neutron. 

2.2 Partikel Penyusun Atom


1. Elektron
Pada Tahun 1897 Joseph Jhon Thomson menemukan elektron. JJ Thomson
melakukan pecobaan dengan tabung sinar katode dengan tekanan udara yang
sangat rendah. Pada kedua ujungnya dipasang plat elektrode yang dihubungkan
dengan arus listrik bertegangan tinggi.
JJ. Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan pompa vakum,
sehingga tekanan udara dalam tabung bisa diatur. Jika tekanan udara dalam tabung
bertekanan rendah maka gas akan berpijar, warna yang dihasilkan tergantung jenis
gas dalam tabung. Jika tekanan gas dalam tabung dibuat semakin kecil maka
tabung menjadi gelap, tapi di depan katode (kutup positif) berpendar warna hijau.
Perbendaran ini berasal dari radiasi katode menuju ke anode yang membentur
gelas berpendar dengan warna hijau. Sinar inilah yang di sebut dngan sinar katode.
Berdasarkan percobaan tersebut Thomson mengambil kesimpulan tentang sifat-
sifat sinar katode sebagai berikut:
a. Dapat dibelokkan oleh medan magnet kearah positif, hal ini menunjukkan sinar
katode bermuatan negative
b. Sinar itu tidak bergantung pada bahan elektrodenya, artinya setiap elektrode
dapat memancarkan sinar katode.
Sinar katode adalah partikel dasar setiap atom, yang selanjutnya disebut elektron.
Nilai e/m dapat dihitung beradasarkan data banyaknya sinar yang dapat dibelokkan
oleh medan magnet dan energi yang dibawa. Thomson berhasil menghitung
perbandingan e/m, dimana e adalah muatan dan m adalah massa. Thomson
mengumpulkan data nilai e/m menggunakan tabung dan gas yang berbeda-beda.
Nilai e/m tenyata selalu sama, yaitu sebesar 1,76 x 108 Coulomb/gram.
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan melalui
percobaan tetes minyak sebagai berikut :

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron
0
2. Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton dengan cara
melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda (Tabung Crookes).
Anode dan katode dihubungkan dengan menggunakan sumber arus listrik
bertegangan tinggi.

Dari percobaan itu ditemukan fakta jika katode tidak diberi lubang, maka ruang
dibelakang katode gelap. Akan tetapi jika katoda diberi lobang dan diisi dengan
gas hidrogen yang bertekanan sangat rendah maka gas di belakang katoda
berpendar (berflouresensi). Hal itu disebabkan adanya radiasi sinar yang berasal
dari anode yang memendar tersebut. Sinar tersebut disebut sinar anode (sinar
positif) atau dikenal dengan sinar terusan.
Sifat — sifat sinar anode adalah sebagai berikut:
a. Merupakan radiasi partikel yang di sebut proton
b. Dalam medan listrik atau magnet dapat dibelokkan ke kutup negative. Berarti
sinar anode bermuatan positif
Selanjutnya, melalui percobaan diperoleh hasil bahwa massa 1 atom proton adalah
1,6726 x 10^-24 gram (=1 sma) dan muatan 1 proton adalah 1,6022 x 10^-19
coulom dan diberi tanda +1

3. Neutron
Penemuan elektron dan proton ternyata menimbulkan masalah baru yaitu
massa atom semua terhimpun pada inti atom tidak sesuai dengan kenyataan.
Pastilah ada partikel selain elektron dan proton menginggat massa kedua
partikel tersebut sangat kecil.
4. Penemuan inti atom yang dilakukan oleh Rutherford membangkitkan
keinginan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh
W.Bothe dan H Becker. Kedua ilmuan tersebut melakukan percobaan
dengan penembakan sinar alfa terhadap belerium yang dihasilkan radiasi
partikel yang memiliki kekuatan daya tembus sangat tinggi. Percobaan
tersebut dilanjutkan oleh James Chadwick. Pada tahun 1932 James
Chadwick melakukan percobaan yang dapat dibuktikan bahwa radiasi
tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang massanya
hampir sama dengan proton. Selanjutnya partikel tersebut disebut neutron,
yang merupakan partikel dasar penyusun atom.
5. Sifat — sifat neutron adalah sebagai berikut:
6. a. Merupakan radiasi partikel yang disebut dengan neutron
7. b. Dalam medan magnet tidak dibelokkan ke kutup positif atau kutup
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa neutron bermuatan netral
8. Massa sinar neutron hampir sama dengan massa sinar anode yaitu 1,6728 x
10 ^-24 gram atau 1 sma. Proton dan netron adalah partikel penyusun inti
atom.

2.3 Nomor Atom dan Nomor Massa


Sebelumnya telah kita pelajari bahwa inti atom terdiri dari proton dan neutron.
Massa elektron sangat kecil, massa inti atom merupakan massa atom yang
kemudian disebut nomor atom. Berarti suatu atom unsur X dengan nomor atom Z
(menyatakan jumlah proton) dan A dengan nomor massa (menyatakan jumlah
proton + neutron) dapat di notasikan sebagai berikut:

Keterangan :
X = lambang atom unsur
A = nomor massa (jumlah proton + neutron)
Z = nomor atom (jumlah proton atau jumlah elektron pada atom netral)
Atom unsur netral memiliki jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Namun
demikian perlu diingat bahwa unsur dapat menyerap atau melepaskan elektron
untuk mencapai konfigurasi atom unsur yang stabil seperti gas mulia.
Apabila atom unsur melepaskan elektron maka unsur tersebut menjadi ion
bermuatan positif yang di sebut kation. Sebaliknya jika atom unsur menarik
elektron, maka atom unsur tersebut menjadi atom unsur yang bermuatan negatif
yang disebut anion.
2.4 Nuklida
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama tetapi nomor
massa yang berbeda.
b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang nomor atomnya beda, unsurnya beda, tapi
nomor massanya sama.

c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda, nomor massa
berbeda, tetapi memiliki jumlah neutronya sama.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai