Kimia Farmasi
Kimia Farmasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat anugrah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Atom partikel dasar penyusun atom” disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah kimia farmasi yang dibimbing oleh Bapak I Wayan Tanjung
Aryasa.
Makalah ini berisi tentang partikel dasar penyusun atom yang sering kita
pelajari. Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia
biasa menyadari bahwa makalah ini dikatakan masih jauh dari sempurna.
Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik
gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak
diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil
percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron
0
2. Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton dengan cara
melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda (Tabung Crookes).
Anode dan katode dihubungkan dengan menggunakan sumber arus listrik
bertegangan tinggi.
Dari percobaan itu ditemukan fakta jika katode tidak diberi lubang, maka ruang
dibelakang katode gelap. Akan tetapi jika katoda diberi lobang dan diisi dengan
gas hidrogen yang bertekanan sangat rendah maka gas di belakang katoda
berpendar (berflouresensi). Hal itu disebabkan adanya radiasi sinar yang berasal
dari anode yang memendar tersebut. Sinar tersebut disebut sinar anode (sinar
positif) atau dikenal dengan sinar terusan.
Sifat — sifat sinar anode adalah sebagai berikut:
a. Merupakan radiasi partikel yang di sebut proton
b. Dalam medan listrik atau magnet dapat dibelokkan ke kutup negative. Berarti
sinar anode bermuatan positif
Selanjutnya, melalui percobaan diperoleh hasil bahwa massa 1 atom proton adalah
1,6726 x 10^-24 gram (=1 sma) dan muatan 1 proton adalah 1,6022 x 10^-19
coulom dan diberi tanda +1
3. Neutron
Penemuan elektron dan proton ternyata menimbulkan masalah baru yaitu
massa atom semua terhimpun pada inti atom tidak sesuai dengan kenyataan.
Pastilah ada partikel selain elektron dan proton menginggat massa kedua
partikel tersebut sangat kecil.
4. Penemuan inti atom yang dilakukan oleh Rutherford membangkitkan
keinginan untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh
W.Bothe dan H Becker. Kedua ilmuan tersebut melakukan percobaan
dengan penembakan sinar alfa terhadap belerium yang dihasilkan radiasi
partikel yang memiliki kekuatan daya tembus sangat tinggi. Percobaan
tersebut dilanjutkan oleh James Chadwick. Pada tahun 1932 James
Chadwick melakukan percobaan yang dapat dibuktikan bahwa radiasi
tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang massanya
hampir sama dengan proton. Selanjutnya partikel tersebut disebut neutron,
yang merupakan partikel dasar penyusun atom.
5. Sifat — sifat neutron adalah sebagai berikut:
6. a. Merupakan radiasi partikel yang disebut dengan neutron
7. b. Dalam medan magnet tidak dibelokkan ke kutup positif atau kutup
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa neutron bermuatan netral
8. Massa sinar neutron hampir sama dengan massa sinar anode yaitu 1,6728 x
10 ^-24 gram atau 1 sma. Proton dan netron adalah partikel penyusun inti
atom.
Keterangan :
X = lambang atom unsur
A = nomor massa (jumlah proton + neutron)
Z = nomor atom (jumlah proton atau jumlah elektron pada atom netral)
Atom unsur netral memiliki jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Namun
demikian perlu diingat bahwa unsur dapat menyerap atau melepaskan elektron
untuk mencapai konfigurasi atom unsur yang stabil seperti gas mulia.
Apabila atom unsur melepaskan elektron maka unsur tersebut menjadi ion
bermuatan positif yang di sebut kation. Sebaliknya jika atom unsur menarik
elektron, maka atom unsur tersebut menjadi atom unsur yang bermuatan negatif
yang disebut anion.
2.4 Nuklida
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama tetapi nomor
massa yang berbeda.
b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang nomor atomnya beda, unsurnya beda, tapi
nomor massanya sama.
c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda, nomor massa
berbeda, tetapi memiliki jumlah neutronya sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran