Anda di halaman 1dari 3

WELCOMING NEW STUDENT 2020

COVID-19 dan Perceraian

Evi Fatimah

I1A020073

Kesehatan Masyarakat

Flerozinc

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


Assalamualaikum teman-teman, tahun 2020 merupakan tahun spesial untuk seluruh
manusia di Dunia, setuju atau tidak kita tidak bisa mengelak bahwa kehidupan masyarakat
berubah 180 derajat mulai dari aspek ekonomi hingga keluarga. Hal itu terjadi karena
pandemi COVID-19, virus yang pertama ditemukan di sebuah kota di Tiongkok, tepatnya di
kota Wuhan, di provinsi Huabei.

Virus yang gejalanya hampir mirip dengan flu ini, menyebar begitu cepat dan telah
menewaskan hampir 100 orang perhari. Beberapa spekulasi bermunculan, ada yang
menyebutkan bahwa virus ini berasal dari penjualan hewan liar untuk dikonsumsi, dalam hal
ini kelelawar, yang banyak dikonsumsi oleh penduduk disana. Ini bisa terlihat dari adanya
pasar penjualan hewan tersebut Wuhan, yang banyak dikunjungi pembeli,  sebagai imbas dari
tren untuk mengkonsumsi makanan-makanan ekstrim. Ini pula yang menjadikan sebuah
challenge/tantangan tersendiri untuk mencoba menjadikan hewan tersebut sebagai bahan
makanan.

Namun ada juga yang berspekulasi, bahwa virus ini berasal dari kebocoran di sebuah
laboratorium di Wuhan. Seperti diketahui, Tiongkok membangun sebuah laboratorium yang
diklaim sebagai laboratorium terbesar di seluruh Tiongkok, yang didirikan khusus untuk
meneliti virus. Diduga, ada ratusan virus yang diteliti disana. Dan bukan suatu kebetulan
juga, yang letaknya sangat berdekatan dengan pasar hewan tersebut.

Di luar banyak spekulasi orang-orang tentang awal mulanya muncul COVID-19 , kita
akan bahas kondisi terkini COVID-19 di Indonesia, (4/9) kasus terkonfirmasi positif Covid-
19 mencapai 187.537 orang. Ada penambahan 3.269 kasus baru. Pasien sembuh bertambah
2.126 menjadi 134.181 orang. Kasus meninggal bertambah 82 orang, total 7.832
orang(berdasarkan merdeka.com). Bisa kita lihat kondisi yang masih memprihatikan di negara
Indonesia kita kasus selalu bertambah. Semoga Allah segera mengangkat pandemi ini aamiin.

Kita lanjut pembahasan inti yaitu dengan adanya masalah ekonomi dan lain-lain,
muncullah berita akhir-akhir ini meningkatnya angka perceraian di Indonesia, dikutip dari
detik.com, Angka perceraian di Pulau Jawa meningkat akibat pandemi COVID-19. Direktorat
Jenderal Badan Pengadilan Mahkamah Agung Republik Indonesia (Dirjen Badilag MARI)
Aco Nur menduga hal itu dilatarbelakangi faktor ekonomi, "Akibat COVID-19 kan banyak
di-PHK, sehingga ekonomi nggak berjalan lebih baik. Hal itu membuat ibu-ibu nggak
mendapat jaminan dari suaminya," ujar Aco di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Apakah hanya karena sekedar ekonomi belaka atau ada alasan lain dibalik perceraian
itu? Atau ada alasan lain? Karena mereka suami istri sudah mengikat janji setia kemudian
karena ada masalah ekonomi membuat mereka bercerai? Banyak pertanyaan seperti itu di
kalangan kita remaja termasuk saya karena saya sendiri belum menikah dan tidak tau
semudah itu untuk mengakhiri sebuah hubungan pernikahan karena faktor ekonomi.
Masyarakat dinilai lebih permisif terhadap kasus perceraian saat ini. Menurut pengamat
sosiolog Universitas Indonesia, Ricardo mengatakan penyebab angka perceraian meningkat
diantaranya karena masyarakat sudah melihat perceraian sebagai fenomena yang lumrah
terjadi(REPUBLIKA.CO.ID). Dapat kita lihat 10 sampai 20 tahun ke belakang bahwa
masyarakat memiliki beban sosial atau psikologis untuk melakukan perceraian.
Kita liat dari sisi agama, sama seperti Alquran mengatur tentang aturan-aturan ibadah
termasuk sholat, zakat dan puasa, di dalam Alquran juga diatur tentang hukum islam dalam
hubungan rumah tangga. Termasuk di antaranya hukum tentang pernikahan dan bahkan
perceraian. Sebenarnya Islam tidak melarang terjadinya perceraian. Tetapi Allah SWT tidak
menyukai perceraian. Dengan demikian, Islam menganjurkan pasangan suami istri untuk
mencari jalan keluar lain. Perceraian pun bisa dijadikan sebagai jalan paling terakhir untuk
menyelesaikan masalah. Dalam surat Al-Baqarah ayat 227 disebutkan,“Dan jika mereka
berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.”
Ayat tentang hukum perceraian ini berlanjut pada surat Al-Baqarah ayat 228 hingga ayat 232.

Sudah kita liat dua pandangan saling mendukung dengan tentang tidak dianjurkannya
sebuah pereceraian terjadi. Oleh karena itu, lebih baik kita yang belum menikah siap lahir dan
batin untuk pasangan apapun yang terjadi di dalam sebuah pernikahan untuk terhindar dari
sebuah pereceraian yang lagi marak ini.

Untuk yang terakhir saya mohon maaf kalau ada banyak kata yang salah dalam
pembuatan essay tersebut, terimakasih, Wassalamualaikum Warahmaatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai