Anda di halaman 1dari 21

5 Tips Untuk Membangun Kehidupan Finansial

Overview

Membahas tentang keuangan, seakan memang tidak ada habisnya. Sekalipun uang tidak
segalanya, tetapi segalanya membutuhkan uang. Untuk itu perencanaan keuangan yang
baik sangat berguna untuk masa depan. Semakin cepat kamu mengambil langkah untuk
masa mendatang, maka akan lebih baik.

Kebanyakan orang biasanya akan menghabiskan uang yang dihasilkan secara foya-foya pada
masa awal bulan, dan mulai berhemat di saat akhir bulan.

Di saat akhir bulan, pengeluaran akan berusaha sangat di hemat karena uang gaji yang
diterima mungkin sudah habis saat berada di masa akhir bulan.

Bagi yang sudah memiliki penghasilan baik itu dari kerja di kantor maupun dari usaha yang
dijalankan, akan merasa bahwa diri kita bebas dalam menggunakan uang yang dimiliki untuk
jalan-jalan, membeli barang-barang mewah atau yang diinginkan dan lainnya. Hal ini mereka
lakukan sebagai bentuk hadiah karena dirinya sudah bekerja keras.

Perilaku seperti itu tidak baik untuk dilakukan. Sebab, hanya akan membuat keuangan
menjadi lebih buruk. Apalagi kalau penghasilan yang didapatkan langsung habis begitu saja
dalam beberapa hari. Bagaimana nanti untuk memenuhi kebutuhan hidup ketika sudah di
tanggal tua.

Maka dari itu bagi semua orang yang sudah berpenghasilan sangat penting untuk memiliki
prinsip dalam mengelola uang dengan baik agar kondisi keuangan tetap baik dan aman.
Selain itu, Anda bisa lebih mapan dari segi finansial dan selalu siap dengan segala kondisi
dan juga masa depan.

Tak hanya itu, kamu juga tidak bisa memprediksi masa yang akan datang. Sehingga
mengatur keuangan untuk masa depan sangat perlu untuk dilakukan. Tujuannya jika ada
kondisi buruk, kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan yang memang harus dipenuhi
tersebut. Sementara jika kamu terbiasa untuk terus mengabaikan pengelolaan, ketika
kondisi buruk tidak ada tabungan, tak ada jaminan, maka tidak ada lagi yang bisa kamu
andalkan. Oleh sebab itu, selagi masih muda segera saja susun rencana keuangan kamu
dari sekarang.
Pengertian Finansial

Finansial adalah istilah yang berhubungan dengan urusan keuangan. Saat membahas
finansial pasti tidak bisa lepas dari ekonomi. Finansial merupakan salah satu bidang dalam
ekonomi yang berfokus pada keuangan.

Ditinjau dari sudut pandang ilmu keuangan, membicarakan finansial berarti kamu akan
membahas bagaimana mempelajari kondisi keuangan individu, bisnis, atau organisasi. Mulai
dari mengelola, meningkatkan, memberdayakan sumber dana, mengalokasi dana sesuai
pos, hingga membuat perhitungan risiko dan prospek di masa depan.

Finansial juga dapat dipandang dari aspek administrasi. Dalam konteks ini, finansial adalah
bagaimana mengatur uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga. Maka, kamu
akan menemukan istilah manajemen finansial, yaitu serangkaian aktivitas perusahaan,
diawali dengan cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola keuangan
perusahaan secara menyeluruh.

Suatu kondisi finansial dikatakan baik jika ada sistem manajemen yang teratur dan bisa
dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak terkait. Segala aspek terkait manajemennya
berjalan optimal, sehingga kebebasan finansial dapat tercapai. Kebebasan finansial berarti
individu, bisnis, atau organisasi terbebas dari utang, mempunyai sumber penghasilan tetap,
dan cadangan yang dapat dipakai untuk kebutuhan tidak terduga.

Manfaat Finansial

Lalu, manfaat apa yang dirasakan jika manajemen finansial diterapkan dalam kehidupan
pribadi kamu? 

 Membiasakan Diri Bergaya Hidup Hemat

Hidup hemat tidak sama dengan pelit. Hemat juga bukan berarti kamu hidup serba ngepas
dan mengabaikan kebahagiaan diri sendiri. Hidup hemat menunjukkan bahwa kamu
berkecukupan dan semua kebutuhan dasar sudah terpenuhi. 

Dahulukan kewajiban, atur keuangan dengan cermat, hilangkan keinginan yang bisa
ditunda, dan kontrol utang sebisa mungkin. Itulah gaya hidup hemat sesungguhnya.

 Berlatih Disiplin dan Teratur

Manfaat finansial adalah bagaimana pengelolaan keuangan yang tepat membuat kamu lebih
disiplin. Mulai dari merencanakan keuangan, mengendalikan pengeluaran, dan mengelola
pengembangan dana untuk kebutuhan masa mendatang. Semua hal yang dibutuhkan dan
diinginkan telah terencana secara rinci, sehingga keteraturan itu membuahkan ketenangan
pikiran dalam dirimu.
 Menghindari Kebiasaan Berutang

Jujur saja, meningkatnya kebutuhan tak jarang menggodamu untuk berutang demi
memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, apakah berutang atau kredit selalu menjadi jalan
satu-satunya? Tentu saja tidak, apalagi jika kamu sudah mampu mengelola keuangan pribadi
secara tepat. Risiko munculnya utang pun bisa ditekan seminim mungkin.

 Mempunyai Perencanaan Masa Depan Lebih Optimal

Mengelola keuangan akan membantumu mempunyai perencanaan masa depan yang lebih
optimal. Logikanya begini, kamu bisa berhemat, hidup berkecukupan dan bebas utang. Dari
situ, kamu bisa merencanakan kebutuhan masa depan dan bertindak sekarang juga dengan
mulai melakukan pengembangan dana.

Sekarang kamu tahu bahwa finansial adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan, mulai dari pendanaan, perolehan, dan pengelolaan dana hingga bisa
menghasilkan sesuatu. Jadi, jika kamu punya dana lebih, segera lakukan pengembangan
dana mulai dari Rp100 ribu di platform peer to peer lending Akseleran. 

Saat memasuki usia yang cukup dewasa, keuangan menjadi hal yang cukup krusial dan
tentunya harus dipikirkan dengan matang karena berkaitan dengan masa depan nantinya.
Bagi Anda yang sudah memiliki pendapatan tetap, tentunya terkadang akan mengalami
permasalahan keuangan.

Belum lagi jika Anda sudah berkeluarga, tentu saja permasalahan keuangan yang terjadi
dapat semakin kompleks karena banyaknya kebutuhan dan biaya hidup yang harus
dipenuhi.

Permasalahan-permasalahan keuangan yang dihadapi tidak hanya dikarenakan


pengelolaan keuangan yang kurang tepat. Bahkan, banyak orang yang terkadang terlibat
masalah keuangan dikarenakan penyebab-penyebab yang sepele.

Penyebab-penyebab tersebut terkadang tidak disadari kebanyakan orang sehingga malah


membuat kondisi keuangan semakin berantakan.

Beberapa Penyebab Keuangan Kita bermasalah :

1. Gaya Hidup Konsumtif

Sudah banyak diketahui jika gaya hidup konsumtif dapat berdampak negatif pada kondisi
keuangan. Yang dimaksud dengan gaya hidup konsumtif di sini adalah membelanjakan uang
untuk barang-barang yang tidak terlalu penting.

Hal ini sering kali dilakukan banyak orang, bahkan dilakukan tanpa disadari. Jadi, jangan
salahkan jika tiba-tiba gaji Anda dapat habis di tengah bulan.
Meskipun gaji yang Anda dapatkan cukup besar, jika perilaku konsumtif ini tidak dikontrol,
tetap saja Anda akan merasa kekurangan uang terus-menerus.

2. Cenderung Menghabiskan Uang Hanya untuk Bersenang-Senang

Selagi masih muda, biasanya selalu terbesit keinginan untuk selalu bersenang-senang dan
menghabiskan uang. Bagaimana pun Anda berpikir jika harus menikmati jerih payah yang
sudah dilakukan dengan cara membelanjakan uang.

Hal ini sebenarnya wajar-wajar saja terjadi. Namun, jika Anda ingin kondisi keuangan yang
baik dan sehat, cobalah menahan diri. Mulailah memprioritaskan hal-hal pokok yang
memang harus dipenuhi terlebih dahulu.

3. Tiadakan Alokasi untuk Dana Darurat

Banyak orang yang tidak berpikir betapa pentingnya dana darurat. Padahal, adanya dana
darurat dapat menyelamatkan kondisi Anda yang sedang terdesak dan membutuhkan uang
secepatnya.

Untuk itulah, gaji yang baru saja Anda dapatkan jangan langsung dibelanjakan. Biasakan
untuk menyisihkan sebagian uang dengan konsisten untuk dana darurat Anda.

4. Tidak Punya Susunan Budget yang Jelas

Cukup sulit untuk membiasakan diri dengan budget jika Anda sebelumnya tidak pernah
membuat anggaran belanja. Namun, dengan adanya budget belanja yang jelas, risiko
mengalami kondisi keuangan yang berantakan dapat Anda minimalkan.

Anda dapat membuat budget yang jelas dan detail. Mulai dari jangka pendek hingga jangka
panjang. Dengan begitu, Anda dapat menekan setiap pengeluaran Anda

5. Tidak Adanya Tujuan Keuangan

Memiliki tujuan keuangan sangatlah penting sehingga Anda dapat memiliki target untuk
keuangan Anda. Hal inilah yang sering kali dilupakan generasi milenial.

Memiliki banyak uang tanpa adanya tujuan keuangan yang jelas akan menyebabkan
pengeluaran menjadi tidak terkendali. Untuk itulah, mulai rancang tujuan keuangan Anda
dan prioritaskan kebutuhan utama terlebih dahulu.

6. Mengambil Utang

Berutang bukanlah sebuah kebiasaan yang baik jika dilanjutkan terus-menerus. Apalagi jika
tujuan Anda berutang adalah untuk memenuhi keinginan semata.
Namun, kalau Anda sudah memiliki tumpukan utang, buatlah rencana untuk segera
melunasinya. Jangan biarkan utang-utang tersebut menumpuk terlalu lama. Setelah
pelunasan, usahakan untuk tidak berutang, kecuali digunakan untuk hal-hal yang produktif
dan menguntungkan.

7. Apatis Soal Investasi dan Masa Depan

Masalah terakhir yang membuat Anda kesulitan mengatur keuangan sendiri adalah apatis
atau tidak mau tahu soal investasi dan masa depan keuangan Anda. Masa depan tidak bisa
diprediksi sehingga harus direncanakan dengan baik. Bagaimana merancang keuangan masa
depan juga tergantung pada mengelola keuangan hari ini yang sangat menentukan. 
Apa Itu Rencana Keuangan?
Perencanaan keuangan, menurut Certified Financial Planner, Financial Planning Standards
Board Indonesia, adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui
pengelolaan keuangan secara terencana.
Tujuan-tujuan hidup yang ingin dicapai oleh seseorang tersebut antara lain dapat berupa :
menikah, memiliki rumah sendiri, memiliki kendaraan pribadi, menunaikan ibadah haji,
kesiapan biaya pendidikan anak, serta tersedianya dana pensiun di hari tua.

“Perencanaan Keuangan membantu seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya”


Manfaat dari perencanaan keuangan bisa dirasakan dengan adanya “arah dan arti”
keputusan finansial seseorang. Melalui pengelolaan keuangan, seseorang bisa mengerti
bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari
keseluruhan situasi keuangan dirinya. Dengan melihat setiap keputusan finansial sebagai
bagian dari suatu keseluruhan, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek
dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya. Dia dapat lebih mudah beradaptasi atas
perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang
tepat.
Perencanaan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk bisa memenuhi kebutuhan-
kebutuhan keuangan di masa kini dan masa depan.
Pada akhirnya nanti, seseorang berharap bisa mencapai tujuan akhir dari perencanaan
keuangan yaitu kebebasan finansial (financial freedom), yang dapat diartikan : bebas dari
hutang, tersedianya arus penghasilan dari investasi yang telah dilakukannya, serta
terproteksi secara finansial dari risiko apapun yang mungkin terjadi.
Dalam menyusun perencanaan keuangan, seseorang akan dipengaruhi oleh kondisi (live
event) yang sedang dialaminya sehingga dengan demikian perencanaan keuangan akan
bersifat spesifik. Perencanaan keuangan juga merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dan bersifat dinamis. Pada suatu saat, rencana tersebut dapat
memerlukan penyesuaian.
Berikut merupakan beberapa kondisi atau kejadian yang dapat mempengaruhi perencanaan
keuangan seseorang :

 Status perkawinannya (belum menikah atau sudah menikah)


 Kondisi pekerjaan (sudah memiliki pekerjaan tetap atau belum)
 Usianya (umur yang semakin bertambah)
 Kondisi keluarganya (jumlah anggota keluarga yang manjadi tanggungan)
 Kondisi perekonomian nasional (kemudahan dalam mencari pekerjaan dan
penghasilan)
 Tingkat pendidikannya (tingkat pendidikan mempengaruhi penghasilan), serta
 Kondisi kesehatannya (mempengaruhi biaya dan kelangsungan dari pendapatan).

Perubahan pada salah satu atau beberapa kondisi di atas dapat mempengaruhi
perencanaan keuangan yang sudah dibuat seseorang atau keluarga. Sehingga seringkali
perencanaan keuangan seseorang harus disusun kembali (bersifat dinamis).
Kapan Memulai Rencana Keuangan ?

Dimulai Ketika Income pertama kali atau maksimal paling lambat 2 tahun dari pertama kali
dapat pemasukan. Tidak ada batasan umur yang penting harus sudah berpenghasilan.
Karena yang dikelola keuangan, jadi harus ada pemasukan. Bisa saja umur 30 tahun tapi
belum ada income karena belum bekerja. Jadi, kalau sudah ada penghasilan harus bisa
kelola keuangan tersebut.

Merencanakan keuangan dimulai usia sedini mungkin, yakni mulai bekerja. Perencanaan
pensiun pun sebaiknya dimulai sejak bekerja. Meski angkanya kecil, tapi dengan the magic
of compounded interest, akan membesar secara eksponensial seiring berlalunya waktu.

Mengapa Keuangan Perlu Direncanakan

Perencanaan Keuangan sangat penting untuk dilakukan agar tujuan finansial dapat
terpenuhi secara efisien dan efektif. Jika kita hanya menggunakan uang yang dimiliki setiap
ada penghasilan yang masuk, maka besar kemungkinan cepat atau lambat kondisi keuangan
kita akan memburuk. Kalu sudah begitu, kehidupan sejahtera yang didambakan pun hanya
akan menjadi mimpi belaka.

Selain itu, perencanaan keuangan perlu dilakukan karena kita tidak pernah tahu aoa yang
akan terjadi di masa depan. Saat ini mungkin kita memiliki penghasilan rutin yang diterima
setiap bulannya, tapi bisa saja terjadi hal buruk yang pernah kita kira sebelumnya seperti
pemberhentian kerja, kecelakaan dan lain sebagainnya. Dengan adanya perencanaan
keuangan akan sangat membantu kita untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan meskipun
saat tertimpa hal buruk.

Manfaat Merencanakan Keuangan adalah untuk masa depan yang lebih baik. Karena
merencanakan keuangan itu bikin kita enak makan, enak tidur. Dalam arti, sebaiknya kita
hidup bukan untuk hari ini saja. Masa depan tidak ada yang tahu. Jika kita berprinsip hidup
untuk hari ini saja, besok kalau terjadi apa-apa bagaimana. Jadi, hidup itu tidak untuk hari ini
saja, melainkan kita harus bisa merencanakan keuangan kita dengan matang.

Dengan rencana saja, banyak yang meleset dari target. Apalagi tanpa rencana. Ibarat main
bola tanpa gawang, hanya berputar-putar tanpa tujuan dan hasil. Jangan lupa pada satu titik
dalam hidup, kita akan berhenti bekerja entah karena sukarela atau terpaksa. Namun
pengeluaran tidak akan berhenti. Nah, saat itu terjadi keberadaan rencana keuangan yang
matang akan membantu dan menyelamatkan hidupmu.

Misalnya ada seorang ibu yang sedang mempersiapkan anak pertamanya untuk masuk
Sekolah Dasar. Sang ibu pasti akan mencari sekolah mana yang sesuai untuk anaknya, lalu
mencari tahu berapa biaya sekolahnya, dan pada akhirnya mencari cara untuk
mengumpulkan uang untuk membeli seragam sekolah, membeli buku paket, dan membayar
uang sekolah.
Contoh sederhana lain yang dimulai dari rumah adalah seorang ibu rumah tangga yang perlu
membuat perencanaan untuk mewujudkan keinginannya memasak telur balado bagi
keluarganya. Dalam perencanaan tersebut, sang Ibu membuat daftar belanjaan yang perlu
di pasar. Telur, cabai merah, tomat dan bahan lain yang diperlukan. Tanpa perencanaan,
bisa saja sang Ibu lupa untuk membeli telur sehingga keinginan memasak telur balado tidak
terwujud.

Bagaimana Memulai Rencana Keuangan

1. Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini


Melakukan analisis dengan memperhatikan kondisi terkini, seperti status perkawinan,
jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lain-lainnya.

2. Menyusun tujuan-tujuan keuangan Anda


Disusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek, seperti :

 Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan,


 Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan,
 Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan,
 Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan.

3. Menyusun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan-tujuan


keuangan
Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk
keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya.
Misalkan :

 Membayar sebesar Rp. 350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama
10 tahun
 Menabung sebesar Rp. 500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
 Mencicil sebesar Rp. 1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun

4. Melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan disiplin

5. Mereviu dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan


kondisi keuangan terkini
Kondisi keuangan seseorang bisa berubah. Misalnya seperti : lahirnya anggota keluarga
baru, mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber
penghasilan keluarga, meningkatnya pendapatan secara signifikan, dan lain-lain.
Jika terjadi perubahan, maka proses perencanaan keuangan akan dilakukan lagi dimulai dari
awal proses (mengevaluasi kondisi keuangan terkini) dan diteruskan dengan proses-proses
berikutnya.
Siklus Kehidupan Keuangan

Masa Anak-Anak

Siklus kehidupan selalu dimulai dengan kelahiran. Hal yang menakjubkan adalah fakta
bahwa pada saat seseorang dilahirkan atau bahkan sebelumnya, orang tua telah
merencanakan banyak sekali hal untuk “si kecil” seperti kebutuhan sandang dan pangan
sampai dengan perencanaan pendidikannya beberapa tahun ke depan.
Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini disebabkan karena anak-anak masih bergantung sepenuhnya kepada orang tua, wali,
dan badan sosial (apabila orang tua sudah tidak ada).
Kita semua pernah melewati masa anak-anak dan kita dapat membayangkan apa yang akan
terjadi apabila kita memiliki orang tua yang tidak pernah merencanakan kebutuhan-
kebutuhan kita atau mereka tidak merencanakan untuk hal-hal yang tidak diduga atau
diinginkan sehingga anak anak tidak dapat sekolah.

Pada tahapan ini, produk keuangan disediakan oleh orang tua untuk kepentingan anaknya.
Produk keuangan yang mungkin dibutuhkan pada tahapan ini adalah :
Tahapan Produk keuangan

Anak-anak (TK-SMA) Tabungan, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan

Tabungan, deposito, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan


Dewasa (Universitas)

Masa Dewasa
Ketika telah beranjak dewasa, kita akan menghadapi masa lajang dan masa berkeluarga.
Dari kedua masa tersebut, tentunya kita akan memiliki perbedaan kebutuhan.

Setelah mulai masuk ke dunia kerja, kita mulai melepas ketergantungan keuangan  dari
orang tua. Oleh karena itu, perencanaan keuangan mulai dirasakan semakin penting pada
masa ini.
Hal-hal penting pada masa lajang dan bekerja ini adalah kebutuhan dana jangka pendek
seperti dana menikah dan dana membeli rumah. Bagi Anda yang akan berkeluarga, hal
ini merupakan kebutuhan utama.
Di usia muda, seseorang juga dapat mulai memilih instrumen investasi dengan risiko yang
relatif lebih tinggi dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu panjang,
tentunya dengan catatan kita harus memahami potensi dan risiko berinvestasi di pasar
modal. Contohnya adalah memiliki portofolio investasi berisi saham, obligasi, dan reksa
dana saham. 
Produk asuransi kesehatan diperlukan karena mahalnya biaya pengobatan. Produk asuransi
kematian juga diperlukan untuk dapat menjaga ketersediaan dana bagi orang tua, kakak,
dan adik yang secara finansial masih bergantung sekiranya terjadi sesuatu.
Produk keuangan yang mungkin dibutuhkan pada tahapan ini adalah:

Tahapan Produk keuangan

 Tabungan, deposito, kredit perbankan dan/atau pembiayaan (untuk dana


Mulai bekerja, persiapan pernikahan, kredit kendaraan, dll)
menikah  Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, unit link
 Reksa dana ritel, Obligasi Ritel (ORI), Saham

Selanjutnya, ketika kita menikah dan memiliki, pada mulanya, biasanya pendapatan masih


relatif kecil. Sementara itu, pengeluaran seperti cicilan rumah dan kendaraan sudah mulai
diperlukan sehingga suami dan istri biasanya harus bekerja. 
Pada waktu seseorang mulai meminjam uang dari bank atau memanfaatkan lembaga
pembiyaan, perlu diperhatikan aturan umum yang berlaku, yaitu besaran total cicilan dari
pinjaman sebaiknya tidak melebihi 30% dari total pendapatan seseorang atau pendapatan
keluarga (jumlah pendapatan suami dan istri).

Dalam tahap ini, proteksi asuransi jiwa disarankan keuangan keluarga biasanya bergantung
pada suami dan istri. Dengan demikian, apabila hal-hal yang tidak diinginkan harus terjadi
pada salah satu dari mereka, maka akan berdampak pula bagi keuangan keluarga.
Hal lain yang juga perlu dipikirkan adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk dana
di hari tua. Sebab apabila persiapan hari tua dilakukan sejak dini, maka beban penyisihan
per bulan tidak terlalu berat apabila dibandingkan masa mendekati pensiun baru kita
menyiapkan dana pensiun tersebut.

Kemudian ketika masa menikah telah memiliki anak, banyak keputusan penting dibuat oleh
suami dan istri yang baru menjadi orang tua. Apakah ibu berhenti bekerja untuk menjaga si
bayi atau pengeluaran tambahan harus dikeluarkan untuk keperluan pengasuh. Apabila si
ibu berhenti bekerja, ketergantungan kepada suami akan meningkat sehingga asuransi
perlindungan penggantian pendapatan (income protection insurance) diperlukan.

Kebutuhan utama lainnya pada masa menikah dengan anak adalah persiapan dana
pendidikan anak. Orang tua akan dihadapkan dengan tantangan berat untuk menyisihkan
sebagian dari penghasilan sambil mempertahankan gaya hidup dengan pengeluaran sehari-
hari yang pasti sedang tinggi-tingginya.

Produk-produk keuangan seperti tabungan, deposito bank, reksadana, dan asuransi unit link
merupakan portofolio investasi yang dapat dipilih. Di usia masa menikah, mereka dapat
memilih instrumen investasi dengan risiko lebih tinggi seperti deposito bank dan portofolio
investasi berisi saham dalam jumlah besar, dan obligasi (dana campuran atau dana saham).
Produk asuransi kesehatan diperlukan karena dengan menuanya usia seseorang, risiko
penyakit kritis lebih besar ketimbang usia lebih muda. Produk asuransi kematian diperlukan
untuk dapat menyediakan warisan berbentuk tunai bagi keluarga yang ditinggalkan.
Produk keuangan yang mungkin dibutuhkan pada tahapan ini adalah :

Tahapan Produk keuangan

Masa menikah/ pembentukan  Tabungan, deposito, kredit perbankan dan/atau pembiayaan (untuk dana
keluarga pernikahan, kredit kendaraan, dll)
 Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan untuk anak, unit
link
 Reksa dana ritel, Obligasi Ritel (ORI), Saham
 Dana Pensiun (disediakan oleh perusahaan maupun membuat dana
pensiun lembaga keuangan)

Masa kemapananPada dasarnya meneruskan produk keuangan sebelumnya. Namun pada masa ini,
berkarir/penghasilan porsi pada produk Investasi, semakin meningkat guna melipatgandakan kekayaan
(saham, obligasi, Reksa Dana, maupun media investasi lainnya : properti, logam
mulia, valuta asing, dll)

Masa Tua

Masa tua merupakan waktu ketika kita sudah mulai mendekati usia pensiun dan ketika telah
masuk usia pensiun sehingga tidak lagi bekerja.

Sebelum Pensiun

Pada masa tua sebelum pensiun, umumnya perekonomian keluarga telah mencapai atau
melewati puncak kemapanan. Hal ini biasanya memiliki ciri sebagian anak-anak dalam
keluarga telah menyelesaikan pendidikannya, cicilan rumah telah lunas, dan sebagainya.

Kebutuhan keuangan tidak terhenti pada tahap ini, karena kebutuhan dana untuk kesehatan
dan dana pensiun masih tinggi. Selain itu, kebutuhan dan keinginan untuk berinvestasi juga
masih tinggi. Hal ini disebabkan telah tersedianya dana tabungan yang dapat diinvestasikan
agar memberikan hasil yang lebih baik untuk keperluan pensiun, menambah dana
pendidikan anak, dan mungkin untuk menyediakan bekal atau hadiah untuk anak yang akan
mendekati usia pernikahan.
Produk-produk keuangan seperti tabungan, deposito bank, reksadana dan asuransi unitlink
merupakan portofolio investasi yang dapat dipilih. Di usia pensiun, mereka dapat memilih
instrumen investasi dengan risiko lebih rendah seperti deposito bank dan portofolio
investasi berisi obligasi dan dana pasar uang dengan komposisi saham yang tidak terlalu
besar (dana campuran).
Produk asuransi kesehatan diperlukan karena dengan menuanya usia seseorang, risiko
penyakit kritis lebih besar ketimbang usia lebih muda. Produk asuransi kematian diperlukan
untuk dapat menyediakan warisan berbentuk tunai bagi keluarga yang ditinggalkan.
Produk keuangan yang mungkin dibutuhkan pada tahapan ini adalah :

Tahapan Produk keuangan

Masa tua  Tabungan, deposito,


awal  Asuransi jiwa, asuransi kesehatan
 Reksa dana, Obligasi Ritel (ORI), Saham
 Dana Pensiun (baik yang disediakan oleh perusahaan maupun membuat dana pensiun lembaga keuan

Pada masa ini, porsi pada produk Investasi lebih mengutamakan aspek keamanan dana dan menurunkan
risiko volatilitas seperti saham.

Masa Pensiun

Di awal usia pensiun, biasanya anak-anak telah menyelesaikan studinya dan telah bekerja,
sehingga mereka dapat dikatakan telah mandiri secara finansial.

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memaksimalkan/mengakumulasi dana investasi yang


ada, sehingga dapat digunakan dikemudian hari untuk mendanai keperluan sehari-hari di
saat kita kurang/tidak produktif.
Proteksi terhadap penyakit kritis maupun kematian juga merupakan hal yang sangat penting
untuk dipersiapkan, sehingga pada masa ini kita tidak perlu membebani anak-anak atau
keluarga yang lain. Pentingnya perencanaan pensiun secara dini sangat penting, sehingga
diharapkan pada saat memasuki tahap masa pensiun ini tersedianya pendapatan maupun
modal yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Apabila memungkinkan, di usia pensiun ini seseorang sudah mempunyai pendapatan dan
aset yang cukup besar, serta pertumbuhannya dapat melawan besarnya tingkat inflasi.
Produk-produk investasi seperti deposito bank, reksadana dan asuransi unit link merupakan
portofolio investasi yang dapat dipilih. Di usia pensiun, mereka dapat memilih instrumen
investasi dengan risiko lebih rendah seperti deposito bank dan portofolio investasi berisi
obligasi dan dana pasar uang dengan komposisi saham yang tidak terlalu besar (dana
campuran) atau portofolio keseluruhannya berisi obligasi dan pasar uang.
Produk asuransi kesehatan diperlukan karena dengan menuanya usia seseorang, risiko
penyakit kritis lebih besar ketimbang usia lebih muda. Produk asuransi kematian diperlukan
untuk dapat menyediakan warisan berbentuk tunai bagi keluarga yang ditinggalkan.
Produk keuangan yang diperlukan hampir sama dengan produk keuangan pada periode
sebelumnya.
TIPSNYA

Lalu seperti apa TIPS yang harus dimiliki setiap orang dalam mengelola keuangan agar
kondisinya bisa tetap baik dan aman?

1. Mengatur Anggaran / Budgeting

Anda harus tahu prinsip budgeting dengan mengatur jumlah anggaran serta kebutuhan


sehari-hari yang ada di dalamnya. Seringkali orang yang sudah memiliki penghasilan yang
baik namun masih bingung bagaimana mengatur penghasilannya sehingga terkadang salah
dalam membelanjakan. Alhasil, belum di tanggal tua tapi uang sudah habis.

Untuk memulai mengatur anggaran Anda harus memulai dengan membuat budget bulanan


mulai dari kebutuhan pokok untuk sehari-hari, tagihan bulanan seperti listrik, air,
cicilan kartu kredit dan lainnya, tabungan, investasi, dan dana darurat lainnya serta uang
yang dikhususkan untuk belanja barang keinginan. 

Dengan adanya budgeting bulanan seperti ini, maka Anda akan menjadi teratur dalam
menggunakan keuangan, sehingga finansial tetap dalam kondisi aman. Bukan hanya itu saja,
Anda juga bisa merencanakan bagaimana masa depan nanti. 

Sebelum kamu merencanakan apa yang akan kamu lakukan tahun depan ada baiknya kamu
mengevaluasi apa yang telah kamu lakukan tahun ini.
Begitu juga dengan kondisi finansial kamu. Dengan memeriksa kondisi keuanganmu selama
setahun ke belakang, kamu dapat merefleksikan kebiasaanmu dalam mengkonsumsi
pendapatan dan juga merefleksi perilakumu terhadap mencapai tujuan keuangan. Tidak
hanya itu, hal tersebut juga dapat membantu kamu untuk melakukan perbaikan
perencanaan keuangan di tahun depan.

Bagaimana perilaku keuangan dalam setahun terakhir? Lakukan langkah-langkah di bawah


ini untuk menganalisa:
1.    Pendapatan VS Pengeluaran
Catat jumlah seluruh pengeluaran lalu bagi dengan jumlah pemasukanmu selama
setahun penuh. Pengeluaran yang dimaksud disini adalah pengeluaran untuk hal-
hal konsumtif seperti transportasi, makanan, pakaian, gadget, rekreasi, dan lain
sebagainya, tidak termasuk pengeluaran untuk membeli instrumen investasi
seperti reksa dana, saham, atau properti.
 
Hitung total pengeluaran per total pemasukan dan jadikan dalam bentuk persen
 
Jika persentase pengeluaran tersebut masih besar (umumnya di atas 60%), berarti
kamu masih memiliki perilaku konsumtif dalam setahun terakhir.
2.    Aset VS Utang
Buatlah neraca sederhana kondisi keuanganmu tahun ini. Lalu cek, apakah
kewajibanmu (utang) lebih besar dari asetmu, kamu harus segera  membuat
perencanaan keuangan yang ketat tahun depan guna mengejar porsi keuangan
yang ideal
3.    Analisa kembali utangmu.
Jika digunakan untuk sesuatu yang produktif, berutang bisa memberikanmu lebih
banyak pemasukan, misalnya untuk membeli aset (properti, transportasi, dan lain
sebagainya). Cek hal-hal di bawah ini.
i)        Apakah nilai seluruh asetmu masih mampu menutupi seluruh utangmu?
Jika belum, atur lebih baik lagi pengeluaranmu tahun depan.
ii)      Hitung jumlah sisa utangmu dan nilai bunga yang dibebankan kepadamu
selama beberapa tahun ke depan. Jika bunga utangmu berjumlah terlampau
besar, rencanakan untuk memperoleh sumber pendapatan tambahan di luar
gaji bulanan.
4.    Check daftar rencana keuanganmu tahun ini.
Apakah seluruh rencana keuangan yang kamu susun di awal tahun sudah
tercapai?
Jika masih ada yang belum tercapai, atau malah mayoritas dari perencanaan
tersebut belum tercapai, berarti kamu belum berkomitmen dalam melaksanakan
rencanamu

2. Pastikan Tabungan Cukup ‘Tangguh’ atau Dana Darurat

Selain rencana yang matang Anda juga harus memastikan jumlah dana yang disiapkan untuk
alokasi ke berbagai pos tabungan cukup tangguh baik itu untuk tabungan bulanan hingga
dana darurat. 

Apa pun karir yang Anda miliki, tidak ada pekerjaan yang aman, dan keadaan darurat
cenderung terjadi ketika semua sedang tidak siap untuk itu. Situasi tak terduga yang
menghilangkan sumber penghasilan Anda dapat muncul kapan saja, dari cedera hingga
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan seperti apa yang terjadi pada pandemi Covid-19 saat
ini.

Karena situasi yang tak terduga ini, menabung sudah merupakan hal yang sangat penting.
Dalam beberapa kasus, perlu waktu lama untuk bangkit kembali dari kesulitan krisis
keuangan finansial. Namun, jika Anda tidak memiliki uang darurat yang disisihkan untuk
hidup, bangkit kembali dari kehilangan sumber penghasilan bisa jadi hal yang sangat sulit.
Para ahli keuangan merekomendasikan setiap orang harus memiliki setidaknya pendapatan
enam bulan yang disisihkan dalam dana darurat.
Hal ini perlu disiapkan dengan matang, karena siapapun tidak akan pernah tahu kapan hal
buruk akan menimpa, seperti kendaraan rusak, sakit, dan kebutuhan dadakan lainnya. 

Berapa dana darurat yang ideal?


Karena dimaksudkan sebagai dana cadangan, dana darurat memiliki standar nilai ideal agar
bisa melakukan fungsinya sebagai financial buffer atau sejumlah dana yang disisihkan dan
disimpan untuk menghadapi situasi tak terduga yang dapat menyebabkan kamu kesulitan
keuangan.
Bagi kamu yang saat ini masih belum menikah, nilai dana darurat yang ideal minimal sebesar
tiga kali pengeluaran rutin bulanan. Jadi, semisal saat ini penghasilan kamu mencapai Rp7
juta per bulan dengan besar pengeluaran rutin bulanan Rp5 juta, maka dana darurat ideal
yang perlu kamu miliki adalah Rp15 juta. 
 
Bangun dana darurat perlahan
Menurut Diana Sandjaja, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, membangun dana
darurat bisa kamu lakukan langkah demi langkah dengan menyisihkan penghasilan setiap
bulan. "Setiap mendapatkan penghasilan, sisihkan minimal 10% untuk mengisi saldo dana
darurat," terang Diana pada Tim Allianz.
Sebagai gambaran, penghasilan rutin kamu saat ini Rp7 juta per bulan, sisihkan minimal
Rp700.000 ke rekening dana darurat. Bila kamu belum memiliki tanggungan cicilan utang,
nilai yang dapat kamu sisihkan untuk dana darurat bisa lebih besar lagi. Dengan begitu,
kamu bisa lebih cepat memenuhi target nominal dana darurat yang ideal.
Contohnya, dengan pendapatan Rp7 juta per bulan, kamu sejauh ini belum memiliki
tanggungan cicilan utang apapun. Karena kemana-mana kamu memanfaatkan transportasi
publik yang relatif murah dan masih menumpang di rumah orang tua, pengeluaran rutin
bulanan kamu tidak pernah lebih dari dari Rp4 juta per bulan. 
Dengan begitu, dana darurat yang harus kamu miliki mencapai Rp12 juta. Kamu bisa
membagi pendapatan setiap bulan dengan alokasi Rp4 juta untuk biaya hidup sehari-hari,
alokasi dana darurat Rp2,5 juta dan Rp500.000 untuk pengeluaran pribadi yang sifatnya
tersier. Dalam 5 bulan, nominal dana darurat yang ideal sudah bisa kamu miliki.
Nah, apakah kita harus menunggu dana darurat ideal lebih dulu baru boleh memiliki
asuransi dan berinvestasi? Menurut Diana, miliki setidaknya 30% dari nominal dana darurat
kamu yang ideal baru melangkah ke hal lain seperti berinvestasi. Jadi semisal nilai dana
darurat kamu yang ideal adalah Rp15 juta, kamu harus memiliki minimal Rp5
juta emergency fund, baru boleh melangkah berinvestasi. 
Setelah itu, jangan berhenti di angka Rp5 juta, tapi teruslah menyisihkan setiap bulan
minimal 10% pendapatan sampai dana darurat kamu mencapai angka ideal. Begitu dana
darurat kamu sudah ideal, kamu bisa mengalihkannya untuk memperbesar alokasi dana
investasi
Sedangkan asuransi, sebaiknya kamu miliki beriringan dengan upaya membangun dana
darurat. Ini karena asuransi juga memiliki fungsi proteksi terhadap risiko-risiko finansial yang
tidak cukup bila hanya mengandalkan dana darurat. Misalnya, risiko sakit dan harus rawat
inap yang bisa menguras banyak dana. Jadi, sebaiknya kamu juga sudah membeli asuransi
kesehatan sembari menyisihkan dana darurat secara rutin setiap bulan.
 
Menyimpan dana darurat
Dana darurat memiliki fungsi utama sebagai bantalan pertama keuangan kamu ketika
menghadapi kondisi yang membutuhkan uang tunai mendesak. Maka itu, dana darurat
harus sangat likuid alias mudah diakses ketika suatu saat dibutuhkan. 
Tempatkan dana darurat di instrumen yang likuid seperti rekening tabungan biasa, deposito,
reksa dana pasar uang ataupun emas batangan. Instrumen-instrumen tersebut bisa kamu
akses kapanpun setiap kali membutuhkan dana di kondisi darurat.
Jangan pernah sekali-kali menempatkan dana darurat di instrumen investasi berisiko tinggi
seperti reksa dana saham atau properti. Selain, susah dicairkan ketika dana dibutuhkan,
risiko naik turun dana juga membahayakan kecukupan dana darurat kamu.
Tips lain yang juga penting disimak adalah, pisahkan rekening dana darurat dari rekening
transaksi sehari-hari. Ini supaya kamu terhindar dari godaan memakai dana darurat untuk
hal lain yang sifatnya konsumtif. Misalnya, memakai dana darurat untuk
belanja gadget mumpung ada obral.
Maklum, banyak yang tidak tahan melihat dana "menganggur" cukup banyak di rekening
dan tergoda untuk membelanjakannya. Dengan memisahkan penempatan dana darurat,
kamu bisa memastikan emergency fund kamu aman hingga mencapai nilai ideal. Dana
darurat yang memadai berarti keuangan kamu sudah selangkah lebih sehat. Jadi, jangan
tunda lagi untuk mulai membangun dana darurat, ya!

3. Hindari Pengeluaran Berlebihan

Sulit untuk mempersiapkan kebebasan finansial di masa depan, jika menghabiskan semua
penghasilan hanya untuk membeli pakaian mewah dan mobil mewah namun menguras
semua tabungan Anda. Terlebih lagi, membeli barang-barang untuk mengesankan orang
lain, padahal sepertinya tidak akan benar-benar mengesankan siapa pun.

Jika ada sesuatu yang benar-benar ingin dimiliki dan sangat dibutuhkan, tidak ada salahnya
mengeluarkan sedikit uang dari waktu ke waktu, selama masih mengutamakan tujuan
keuangan Anda. Bagaimanapun, uang ditabung memang untuk dinikmati. Tetapi membeli
sesuatu untuk mengesankan orang lain tidak akan pernah bermanfaat dari segi nilai.
4. Atur Anggaran Sesuai Prioritas Kebutuhan

Anda tentu paham bahwa menghadirkan anggaran sebagai salah satu cara mengelola
keuangan akan memudahkan Anda dalam memisahkan kebutuhan dan keinginan. Namun
yang perlu Anda tambahkan adalah mengenai prioritas kebutuhan tersebut dalam
jangkauan waktu. Anda bisa membagi prioritas kebutuhan dalam anggaran Anda sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sifatnya yang perbulan,
hingga di masa yang lebih panjang lagi, seperti menyiapkan keperluan dana demi membeli
tempat tinggal atau memulai usaha secara mandiri. Dengan mempersiapkan anggaran
jangka panjang dalam cara mengelola keuangan, Anda pun akan memiliki kesempatan yang
lebih besar dalam memiliki rasa aman serta independen dalam aspek finansial di masa

5. Tingkatkan Penghasilan Dengan Investasi

Agar kebutuhan hidup bisa tetap terpenuhi, Anda harus berpikir lebih kreatif demi bisa
meningkatkan penghasilan. Selain menerapkan tips menabung secara konsisten, Anda juga
harus berinvestasi.

Berbeda dengan gaji, investasi tergolong sebagai passive income yang akan terus
menghasilkan uang meski Anda sudah tidak lagi bekerja.

Investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di
masa depan.

Investasi salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang Anda miliki
saat ini. Sederhananya, Anda bermaksud untuk memperoleh dana lebih dari keuntungan di
masa depan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebut saja tujuan Anda adalah ingin
membangun rumah, menyekolahkan anggota keluarga, atau untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan.

Perkembangan teknologi sudah mengubah cara kita dalam menjalani hidup dari yang
dulunya tradisional menjadi lebih modern. Perkembangan teknologi mengubah berbagai
aspek, termasuk cara untuk berinvestasi. Investasi yang dulunya dilakukan melalui sekuritas
tertentu atau dengan bantuan broker, kini sudah bisa dilakukan
secara online menggunakan gadget. Anda dapat berinvestasi cukup dengan
mengakses website penyedia, Dengan investasi online kalian dapat selalu mengakses
portofolio investasi dengan mudah dan cepat.

Harapan Investasi Online akan mendatangkan keuntungan yang cukup menjanjikan dan
dapat menghemat waktu serta energi apabila dibandingkan dengan investasi secara offline.
Kunci investasi adalah kesesuaian antara tujuan keuangan dan instrumen investasi yang
dipilih.

Ada beberapa alasan untuk investasi online :

 Gampang Diakses. Aplikasi online sangat mempermudah proses melakukan investasi


tanpa perlu datang atau tatap muka.
 Minimum Investasi Terjangkau. Umumnya, syarat jumlah investasi di online cukup
rendah dan terjangkau sehingga tidak menghalangi Anda yang punya dana terbatas
untuk memulai investasi.
 Cepat. Proses investasi menjadi cepat karena semua dilakukan secara online,
paperless dan tanpa tatap muka.
 Melewati batas negara. Dengan proses online, investasi  melewati batas – batas
negara sehingga Anda bisa masuk ke pasar internasional dengan lebih mudah dan
murah.
 Edukasi Investasi. Tersedia bahan edukasi yang mudah diakses, interaktif dan
komprehensif di online dan dengan edukasi yang baik proses investasi bisa dilakukan
dengan lebih tepat.
 Monitoring Investasi. Investasi online memungkinkan Anda memantau portfolio
investasi secara real-time, mudah dan cepat.

Apa saja instrumen investasi online ?

1. Reksadana
Reksadana adalah suatu wadah tempat menghimpun dana dari investor yang akan dikelola
manajer investasi untuk disalurkan atau diinvestasikan ke suatu Portofolio Efek.

Reksadana sendiri terbagi dalam beberapa jenis yaitu Reksadana Pasar Uang, Reksadana
Obligasi, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran.

Ada beberapa platform yang bisa kamu gunakan untuk membeli produk investasi Reksadana
diantaranya adalah: Bareksa, Bibit, Tokopedia Reksadana, BukaReksa, OVO, dll.

2. Emas
Kamu pasti menganggap emas adalah instrumen investasi kuno. Membeli di toko emas
kemudian menyimpannya sendiri di rumah. Setelah berjalan beberapa tahun, ketika nilai
emas naik, bisa dijual dan dapat untung.

Jika kamu masih berpikiran seperti itu, kamu benar-benar sudah ketinggalan jaman.
Sekarang investasi emas dan logam mulia bisa dilakukan melalui platform online lho. Ini
adalah salah satu jenis investasi online yang aman dan minim resiko.

Kamu bisa melakukan transaksi jual beli melalui platform tersebut dan tidak perlu
menyimpan sendiri emasnya. Lebih efektif kan, selain itu juga tidak akan ada resiko
kehilangan.

Ada beberapa platform yang bisa digunakan untuk investasi emas diantaranya adalah:
BukaEmas, Pegadaian Digital Service, Tokopedia Emas, Orori, dll.

3. P2P Lending
Ini adalah salah satu alternatif investment. Naik daun sejak beberapa tahun kebelakang.
Kepopuleran P2P Lending beriringan dengan tren pinjaman online.

Sistem P2P Lending cukup sederhana. P2P Lending menjadi perantara bagi investor dan
pihak yang membutuhkan dana, biasanya untuk permodalan suatu usaha UMKM.

Pada platform P2P Lending akan tersedia sejumlah pengajuan pinjaman. Data pada setiap
borrower yang mengajukan pinjaman akan disajikan lengkap sebagai bahan
pertimbanganmu.

Nah, kamu bisa memilih mana yang ingin kamu berikan pendanaan. 

Nantinya keuntungan yang kamu dapatkan berasal dari bunga pinjaman. Besaran bunga
tergantung suku bunga pinjaman tempat yang kamu danai. 

4. Obligasi Negara Ritel


Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh suatu institusi yang bisa dibeli oleh
khalayak umum. Saat kamu membeli Obligasi, secara tidak langsung kamu sudah memberi
pinjaman pada institusi yang mengeluarkan surat Obligasi. 

Sebagai investor, kamu berhak mendapatkan pegembalian pokok pinjaman dan juga
bunganya.

Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah produk investasi Obligasi yang paling recomended
terutama untuk investasi online.

Secara konvensional, membeli produk investasi ORI bisa kamu lakukan di bank yang menjadi
agen penjual ORI. Sekarang ini pembelian ORI bisa dilakukan melalui berbagai platform P2P
Lending dan juga aplikasi khusus yang dikeluarkan oleh pihak bank.
Beberapa platform yang bisa kamu gunakan misalnya: Investree, Mandiri Sekuritas, BNI
Sekuritas, Mobile Banking Bank Permata, dll.

5. Saham
Saham pada dasarnya adalah bukti kepemilikan perusahaan. Kamu memiliki hak kepemilikan
pada suatu perusahaan berdasarkan banyaknya saham yang kamu pegang.

Keuntungan dari investasi saham berasal dari kenaikan nilai saham dan juga dividen atau
pembagian laba perusahaan. Tapi tidak semua perusahaan menjanjikan memberi dividen
pada investornya.

Investasi ini sangat cocok bagi seseorang berpengalaman atau seseorang yang cukup
berambisi mengeruk uang sebanyak-banyaknya.

Pemula sebaiknya tidak sembarangan memilih instrumen investasi ini. Return yang besar
jangan membuatmu terlena. Return yang besar juga setara dengan risikonya yang besar.

Ada baiknya Anda belajar terlebih dahulu tentang pasar modal, bagaimana transaksi saham,
dan strategi investasi saham.

Sekarang sudah banyak platform online yang memberi layanan berbagai jenis investasi. 

Kamu jangan asal memilih platform ya! Saat ini ada banyak investasi online penipuan. Lebih
baik kamu memilih platform investasi online resmi OJK yang terbukti aman.

Tips untuk mengatur keuangan bagi milineal :

1. Catat semua pengeluaran

2. Membuat anggaran keuangan

3. Dana darurat

4. 70% untuk kebutuhan, 30% untuk cicilan (perhitungan DBR)

5. Mempunyai tujuan finansial


Kesimpulan

Sadari Segala Sesuatu yang Menyebabkan Masalah Keuangan

Terkadang banyak orang yang memiliki masalah keuangan dikarenakan tidak mengetahui
penyebabnya. Untuk itu, sadari terlebih dahulu penyebab-penyebab yang dapat memicu
timbulnya masalah keuangan.

Setelah itu, buatlah strategi yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya. Jangan sampai
hanya karena masalah yang sepele, semua target dan kebutuhan utama Anda menjadi
terbengkalai.

Anda mungkin juga menyukai